PAPER-“HELINUUS ACTION” SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus)...

22
i PAPER TAKSONOMI TUMBUHAN “HELINUUS ACTION” SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI Disusun Oleh : Umi Hanum (4401411082 / 2011) i

description

paper pemanfaatan bunga matahari untuk pakan sapi

Transcript of PAPER-“HELINUUS ACTION” SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus)...

Page 1: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

i

PAPER TAKSONOMI TUMBUHAN

“HELINUUS ACTION” SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

Disusun Oleh :

Umi Hanum (4401411082 / 2011)

JURUSAN BIOLOGIPRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

i

Page 2: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................1

ABSTRAK .............................................................................................................2

PENDAHULUAN..................................................................................................3

Latar Belakang.............................................................................................3

Rumusan Masalah .......................................................................................5

Tujuan..........................................................................................................5

Manfaat........................................................................................................5

GAGASAN.............................................................................................................5

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan...........................................................5

Solusi Yang Pernah Ditawarkan..................................................................7

Perbaikan Gagasan Yang Diajukan..............................................................7

Pihak Yang Membantu.................................................................................8

Langkah-Langkah Strategis Yang Dilakukan..............................................8

KESIMPULAN.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

Page 3: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

2

ABSTRAK

Hanum, Umi. 2013. “Helinuus Action” Solusi Alternatif Pemanfaatan Tanaman Bunga Matahari (Helianthus Anuus) Untuk Pakan Sapi. Paper, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Produksi susu sapi di Indonesia sampai saat ini belum mencukupi permintaan konsumen. Hal ini disebabkan antara lain karena jumlah/populasi ternak yang masih kurang, daya produksi susu per-ekor belum mencapai titik optimum dan kualitas susu yang masih rendah. Penyebab rendahnya produksi adalah pakan (kualitas dan kuantitas), tata cara pemerahan, sistem perkandangan, sanitasi, dan penyakit terutama mastitis (Sudarwanto, 1999). Kejadian mastitis (radang payudara) terjadi pada 60-90% sapi perah di Indonesia dan sebagian besar adalah kejadian mastitis subklinis yang kejadiannya jarang disadari oleh peternak karena tidak ada perubahan pada sapi dan susu yang diproduksi. Penyakit ini menyebabkan penurunan produksi susu sebesar 10-40%, dan susu dari sapi yang sakit harus dibuang karena tidak memenuhi syarat minimal yang telah ditetapkan oleh SNI (1998) yaitu kadar lemak 3%, pH 6.3-6.7, kadar protein 2.7% dan total bakteri susu maksimal 1 x 106 CFU/ml. untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan tanaman obat. Tanaman obat yang dapat digunakan antara lain adalah Bunga Matahari (Nurdin, 2004). Kelebihan dari tanaman obat tersebut adalah harganya murah, mudah diperoleh karena banyak tumbuh di sekitar kita dan relatif aman. Pemberian bunga matahari sebagai senyawa antioksidan dan anti inflamasi (alkanoid, saponin, flavanoid, dan triterpenoid) dapat meningkatkan permeabilitas sel alveoli dan meningkatkan daya tahan tubuh, serta dapat membantu keseimbangan ekologi rumen. Kualitas nutrisi silase bunga matahari lebih tinggi dibandingkan dengan jagung. Bungkil biji bunga matahari (meal) mengandung 28-42% protein sehingga baik untuk makanan ternak dan merupakan sumber makanan ternak keempat terbesar didunia (Gandhi et al., 2005). Tujuan yang ingin dicapai dari paper ini adalah (1) Mengetahui manfaat dari tanaman bunga matahari yang digunakan untuk pakan sapi. (2) Mengetahui cara mengolah bunga matahari sebagai pakan sapi. (3) Mengetahui dampak positif pemberian bunga matahari sebagai pakan sapi. Metode yang digunakan dalam paper ini adalah pengenalan dengan cara sosialisasi kepada peternak akan manfaat bunga matahari yang kemudian dilakukan formulasi pembuatan pakan dengan komposisi tambahan yaitu bunga matahari.

Kata Kunci: Bunga Matahari, Mastitis, Susu, Sapi

Page 4: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

3

PENDAHULUANLatar belakang

Produksi susu sapi di Indonesia sampai saat ini belum mencukupi

permintaan konsumen. Hal ini disebabkan antara lain karena jumlah/populasi

ternak yang masih kurang, daya produksi susu per-ekor belum mencapai titik

optimum dan kualitas susu yang masih rendah. Penyebab rendahnya produksi

adalah pakan (kualitas dan kuantitas), tata cara pemerahan, sistem perkandangan,

sanitasi, dan penyakit terutama mastitis (Sudarwanto, 1999).

Data dalam buku statistik Peternakan pada tahun 2003 memperlihatkan

bahwa populasi sapi perah di Indonesia adalah 368.470 ekor dengan produksi susu

577,5 ton per-tahun dan produksi per-ekor per-hari berkisar 6.5-8.5 liter, angka ini

lebih rendah dibandingkan dengan produksi ideal seekor sapi perah dengan

kondisi di Indonesia yaitu sebesar 14-16 liter/hari. Kejadian mastitis terjadi pada

60-90% sapi perah di Indonesia dan sebagian besar adalah kejadian mastitis

subklinis yang kejadiannya jarang disadari oleh peternak karena tidak ada

perubahan pada sapi dan susu yang diproduksi. Penyakit ini menyebabkan

penurunan produksi susu sebesar 10-40%, dan susu dari sapi yang sakit harus

dibuang karena tidak memenuhi syarat minimal yang telah ditetapkan oleh SNI

(1998) yaitu kadar lemak 3%, pH 6.3-6.7, kadadr protein 2.7% dan total bakteri

susu maksimal 1 x 106 CFU/ml.

Proses penyembuhannya ada yang sembuh setelah di beri antibiotik dan

ada juga yang dapat sembuh dengan sistem pertahanan tubuhnya sendiri. Sistem

pertahanan tubuh tersebut dapat dicapai apabila kesehatan ternak di tingkatkan

(Leslie, 2000). Pada ternak yang sedang mengalami sters akan terjadi perubahan

keseimbangan mikroba dalam rumen di dalam saluran pencernaaan yang lebih

mendukung terhadap perkembangan mikroa pathogen. Keseimbangan mikroba

dalam rumen dapat dicapai dengan memberikan probiotik (Martin dan Nisbet,

1992; Nurdin 2004).

Alternatif lain untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh tersebut

adalah dengan memberikan tanaman obat yang bersifat anti-oksidan dan anti-

Page 5: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

4

inflamasi. Kelebihan dari tanaman obat tersebut adalah harganya murah, mudah

diperoleh karena banyak tumbuh di sekitar kita dan relatif aman. Tanaman obat

yang dapat digunakan antara lain adalah Bunga Matahari (Nurdin, 2004).

Bunga matahari (Helianthus anuus L.) termasuk famili compositae.

Tanaman bunga matahari berasal dari Meksiko dan Peru Amerika Latin. Di

Indonesia, bunga matahari sudah diteliti sejak tahun 1970. Pada mulanya tanaman

bunga matahari dikenal sebagai tanaman hias, kini manfaatnya semakin luas.

Salah satu produk utama bunga matahari adalah biji-bijinya yang diolah sebagau

bahan baku industri makanan berupa kwaci dan penghasil minyak nabati yang

dibutuhkan dalam industri minyak (Atjung, 1981). Selain itu, bunga matahari juga

dapat menekan produksi gas metan yang dihasilkan di rumen sapi, yang jika

keluar di udara berpotensi membentuk gas rumah kaca dibanding karbon dioksida

yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global (Buddle et al., 2006).

Bunga matahari merupakan tanaman penghasil minyak makan (edible oil)

penting dunia dan menempati posisi terbesar ketiga dunia setelah minyak kedelai

dan minyak kelapa sawit (Gandhi et al., 2005). Selama ini Indonesia masih

mengimpor biji dan minyak bunga matahari untuk berbagai keperluan pembuatan

makanan, bahan obat-obatan, kosmetika dan bahan-bahan industri lainnya.

Biji bunga matahari merupakan sumber protein, lemak dan karbohidrat

yang potensial dengan kandungan masing-masing 21, 55 dan 19%. Kandungan

minyak sebanyak 40-50% dari berat biji. Asam lemak tak jenuh (oleat dan

linoleat) yang terdapat pada minyak bunga matahari mencapai 91% lebih banyak

dibandingkan dengan oleat dan linoleat yang terdapat pada minyak kedelai (85%),

kacang tanah (82%), jagung (87%), dan kelapa sawit (49%). Kandungan asam

lemak jenuh (linolenat, palmitat, stearat) yang rendah (9%) pada minyak bunga

matahari menjadikan minyak bunga matahari termasuk minyak yang tidak

menyebabkan kolesterol.

Biji bunga matahari juga kaya vitamin E, betaine dan asam fenolik sebagai

antioksidan dan anti karsinogen yang dapat mencegah kardiovasculer. Kualitas

nutrisi silase bunga matahari lebih tinggi dibandingkan dengan jagung. Bungkil

Page 6: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

5

biji bunga matahari (meal) mengandung 28-42% protein sehingga baik untuk

makanan ternak dan merupakan sumber makanan ternak keempat terbesar didunia

(Gandhi et al., 2005).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

perumusan masalahnya adalah: apakah pemberian campuran bunga matahari pada

pakan sapi akan berpengaruh terhadap hasil susu sapi?

Tujuan

Tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui manfaat dari tanaman bunga matahari yang digunakan untuk

pakan sapi.

2. Mengetahui cara mengolah bunga matahari sebagai pakan sapi.

3. Mengetahui dampak positif pemberian bunga matahari sebagai pakan sapi.

Manfaat

Manfaat dari program ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang manfaat dari tanaman bunga matahari yang

digunakan untuk pakan sapi.

2. Memberikan informasi tentang cara cara mengolah bunga matahari sebagai

pakan sapi.

3. Memberikan informasi tentang dampak positif pemberian bunga matahari

sebagai pakan sapi.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Produksi susu merupakan tujuan utama yang diharapkan dari pemeliharaan

sapi perah, sedangkan kualitas susu memegang peranan penting dalam

menentukan kesehatan dan nilai jual dari susu tersebut. Kualitas susu yang

Page 7: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

6

dihasilkan harus memenuhi syarat susu segar yang ditetapkan SNI (1998). Pada

kasus sapi yang terkena mastitis, ia akan kesulitan untuk menghasilkan kualitas

susu yang baik. Pemberian bunga matahari sebagai senyawa antioksidan dan anti

inflamasi (alkanoid, saponin, flavanoid, dan triterpenoid) dapat meningkatkan

permeabilitas asel alveoli dan meningkatkan daya tahan tubuh, serta dapat

membantu keseimbangan ekologi rumen. Karena berdasarkan hasil skrining

fitokimia, bunga matahari antara lain mengandung saponin yang dapat menekan

protozoa didalam rumen. Sesuai dengan pendapat Nurdin (2004) yang

menyatakan bahwa pemberian bunga matahari sebanyak 0,01% berat badan secara

in-vitro akan memberikan kondisi ekologi rumen yang lebih baik. Akibatnya

jumlah bakteri rumen, total VFA dan asam propionat akan meningkat serta

menurunkan konsentrasi NH3 secara nyata.

Pada ternak laktasi, rasio perbandingan asam asetat dan asam propionat

yang dihasilkan rumen adalah sangat penting karena apabila rasio tersebut rendah

maka kadar lemak air susu akan menurun, demikian pula sebaliknya (Mcnamee,

1996). Menurut Harmon (1994) susu yang berasal dari sapi yang sakit akan

mengalami penurunan kadar lemak. Pada penelitian yang dilakukan Nurdin

(2004) diperoleh hasil rata-rata kadar protein berkisar antara 3,60-3,89% dan pH

susu berkisar antara 6,72-6,85. Angka ini berada diatas rata-rata susu normal yaitu

pH 6,3-6,75 dan protein minimal 2,7%.

Tingginya rata-rata nilai tersebut karena seluruh sapi yang dipakai dalam

penelitian ini adalah sapi yang terserang mastitis dan akan memberikan reaksi

basa pada susu yang dihasilkan sebagai akibat tingginya jumlah sel radang karena

adanya bakteri pathogen dalam susu. Tetapi dari seluruh perlakuan, pH pada

perlakuan B sebesar 6,72 berada dalam batas susu normal. Hal ini menunjukkan

bahwa bunga matahari mampu mengatasi mastitis pada ternak sapi perah.

Pemberian bunga matahari sebanyak 0,01% bobot badan nyata meningkatkan

produksi susu sebanyak 52,33%, meningkatkan kadar lemak susu 10,36% dan

menurunkan total bakteri susu 99,71%.

Page 8: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

7

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Bunga matahari tidak hanya digunakan sebagai pakan sapi yang terkena

mastitis. Bunga matahari juga dimanfaatkan sebagai penurun kolesterol. Hal ini

dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh A. Purnama, et al (2011), yaitu

pengaruh penambahan minyak bunga matahari dalam pembuatan yogurt dari susu

skim yang di uji cobakan ke hewan coba Mencit (Mus musculus) untuk

mengetahui level kolesterolnya.

Diperoleh hasil bahwa pemberian minyak biji bunga matahari berpengaruh

sangat nyata (P<0,01) terhadap penurunan level kolesterol mencit. Semakin tinggi

level minyak biji bunga matahari, presentase penurunan kolesterol total hewan

coba mencit semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi karena minyak biji bunga

matahari yang ditambahkan mengandung asam lemak tak jenuh (omega-3 dan

omega-6) yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Erin

(2010) menyatakan bahwa minyak biji bunga matahari sangat berguna bagi

kesehatan. Minyak biji bunga matahari kaya akan omega-6 yang baik untuk

kesehatan, karena menurunkan kolesterol, asam urat, menyembuhkan reumatik,

jantung koroner, diabetes, stroke, dan berbagai penyakit lainnya.

Perbaikan Gagasan yang Diajukan

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang bahwa produksi susu sapi

di Indonesia sampai saat ini belum mencukupi permintaan konsumen. Hal ini

disebabkan antara lain karena jumlah/populasi ternak yang masih kurang, daya

produksi susu per-ekor belum mencapai titik optimum dan kualitas susu yang

masih rendah. Penyebab rendahnya produksi adalah pakan (kualitas dan

kuantitas), tata cara pemerahan, sistem perkandangan, sanitasi, dan penyakit

terutama mastitis (Sudarwanto, 1999).

Pada kasus sapi yang terkena mastitis, ia akan kesulitan untuk menghasilkan

kualitas susu yang ditetapkan SNI. Pemberian bunga matahari sebagai senyawa

antioksidan dan anti inflamasi (alkanoid, saponin, flavanoid, dan triterpenoid)

dapat meningkatkan permeabilitas sel alveoli dan meningkatkan daya tahan tubuh,

Page 9: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

8

serta dapat membantu keseimbangan ekologi rumen. Karena berdasarkan hasil

skrining fitokimia, bunga matahari antara lain mengandung saponin yang dapat

menekan protozoa didalam rumen.

Maka untuk meningkatkan angka produksi susu sapi yang harus memenuhi

standar SNI, harus ada inovasi baru dalam pemberian pakan ternak khusunya pada

sapi yang terkena mastitis. Yaitu dengan menambahkan komposisi bunga

matahari kedalam pakan ternak. Hal tersebut dimaksudkan agar susu yang

dihasilkan sapi tersebut berkualitas seperti yang ditetapkan oleh SNI.

Pihak yang Membantu

Dalam mensukseskan inovasi “Helinuus Action” solusi alternatif

pemanfaatan tanaman bunga matahari (Helianthus anuus) untuk pakan sapi,

dibutuhkan mahasiswa peternakan yang aktif untuk meneliti lebih lanjut

perkembangan sapi mastitis yang di beri campuran pakan bunga matahari,

peternak sapi yang mau untuk diajak bekerjasama, dan petani bunga matahari agar

lebih mudah untuk menyediakan bunga matahari yang baik kondisinya yang

terhindar dari cekaman kekeringan karena dapat berpengaruh terhadap kualitas

dari bunga matahari. Dalam hal ini Petani bunga matahari dapat menerapkan

penanaman dengan jarak rapat yang diharapkan dapat meninhkatkan hasil per

saruan luas dan penggunaan paclobutrazol yang menghambat tinggi tanaman

sehingga tanaman menjadi lebar diameter batangnya.

Langkah-langkah Strategis yang Dilakukan untuk Menciptakan Inovasi

Pakan Baru Dari Campuran Bunga Matahari

Tahap Pemberian Informasi Tentang Kegunaan ari Tanaman Bunga Matahari.

Menjelaskan berbagai macam kegunaan dari tanaman bunga matahari

dengan cara sosialisasi kepada peternak sapi. Hal ini ditujukan agar peternak

sapi tahu bahwa sapi juga bisa mengalami mastitis, sehingga kualias produksi

susu nya tidak memenuhi SNI.

Tahap Pembuatan Pakan Sapi yang Dicampur Dengan Bunga Matahari

Page 10: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

9

Dalam tahap pembuatan pakan ini ada beberapa kegiatan yang di lakukan

yaitu:

Mengajak peternak untuk mendiskusikan komposisi perbandingan

campuran pakan dengan menggunakan bahan bunga matahari sebagai

campurannya.

Memilih bahan yang digunakan sebagai pakan sapi yaitu: rumput gajah,

bungkil kedelai, bungkil kelapa, dan bunga matahari.

Memotong bahan dengan ukuran 3-5 cm agar lebih mudah dicerna oleh

sapi

Menyiapkan alat dan daftar cara yang digunakan untuk membuat pakan

dari campuran bunga matahari sesuai dengan petunjuk cara pembuatannya.

Berikut Cara Memformulasi Pakan:

Dalam memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu

menggunakan Tabel Patokan Kebutuhan Nutrisi. Sebagai contoh

kebutuhan nutrisi dalam penyusunan ransum bagi sapi perah adalah

sebagai berikut :

Sapi perah betina muda berat 350 kg, satu setengah bulan

menjelang beranak(melahirkan pada umur 36 bulan),

membutuhkan pakan dengan kandungan nutrisi sebagai berikut:

a. Kebutuhan hidup pokok dan reproduksi:

Bahan Kering=6,4 Kg, ME=13 Mcal, Protein=570 gram,

mineral=37 kg.

b. Laktasi I: Bahan Kering=1,0 Kg, ME=2,02

Mcal, Protein=93,6 gram, Mineral=5 kg.

c. Sehingga jumlah Bahan Kering=7,4 kg,

ME=15,02 kg, Protein=663,6 gram, Mineral=42 gram.

Dari kebutuhan nutrisi tersebut, kebutuhan

pakannya dapat diformulasikan dengan suatu metode. Misalnya

bahan-bahan pakan yang tersedia adalah:

Page 11: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

10

a. Rumput gajah: Bahan Kering=16%,

ME=0,33 Mcal, Protein=1,8 gram%BK, Mineral=2,5 gram%BK

b. Rumput Kedele: Bahan Kering=93,5%,

ME=3,44 Mcal, Protein=44,9 gram%BK, Mineral=6,3 gram%BK

c. Bungkil kelapa: Bahan Kering=86%,

ME=2,86 Mcal, Protein=18,6 gram%BK, Mineral=5,5 gram%BK

Rumput gajah akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan

kering sebanyak 80%= 80/100X7,4 kg = 5,92 kg BK. Maka kandungan

protein yang sudah dapat dipenuhi rumput adalah:

sebanyak = 1,8/100 X 5,92 kg = 106,56 gram protein.

Kekurangan:

Bahan kering = 7,4 - 5,92 kg = 1,48 kg

Protein = (663,6 - 106,56) gram

= 557,04 kg atau

557,04/1480 X 100% = 37,64%.

Bungkil kedelai akan memenuhi kekurangan tersebut sejumlah:

19,04/26,3 X 1,48 kg = 1,07 kg BK.

Bungkil kelapa akan memenuhi kekurangan tersebut sejumlah:

7,26/26,3 X 1,48 kg = 0,41 kg BK.

Jadi, jumlah bahan pakan segar yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan ternak dengan kondisi tersebut di atas adalah:

Rumput gajah = 5,92 X 100/16 kg = 37 kg

Bungkil kedelai = 1,07 X 100/93,5 kg = 1,14 kg

Bungkil kelapa = 0,41 X 100/86 kg = 0,48 kg.

Bunga Matahari= 0,01% X350kg (berat sapi) = 0,035 kg (digunakan

sebagai tambahan pakan pokok sapi).

KESIMPULAN

Bunga matahari mengandung banyak manfaat diantaranya adalah dapat

mengatasi mastitis ternak sapi perah sehingga bunga matahari dapat digunakan

dalam komposisi pembuatan campuran pakan ternak, khususnya pada sapi yang

Page 12: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

11

terkena penyakit mastitis. Pemberian bunga matahari sebanyak 0,01% bobot

badan nyata meningkatkan produksi susu sebanyak 52,33%, meningkatkan kadar

lemak susu 10,36% dan menurunkan total bakteri susu 99,71%.

Page 13: PAPER-“HELINUUS ACTION”  SOLUSI ALTERNATIF PEMANFAATAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus anuus) UNTUK PAKAN SAPI

12

DAFTAR PUSTAKA

Katja, Dewa G. 2012. Kualitas Minyak Bunga Matahari Komersial dan Minyak Hasil Ekstraksi Biji Bunga Matahari (Helianthus anuus L.). Jurnal Ilmiah 12(1):59-64.

Kumalasari, et al. 2010. Pengaruh Cekaman Kekeringan pada 10 Aksesi Bunga Matahari (Helianthus anuus L.). Universitas Brawijaya Malang.

Nurdin, Ellyza. 2007a. Pengaruh Pemberian Probiotik dan Bunga Matahari tehadap Kuantitas dan Kualitas Susu dari Sapi Perah Friesian Holstein Penderita Mastitis Subklinis. Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas 2020.

___________. 2007b. Pengaruh Pemberian Tongkol Bunga Matahari (Helianthus anuus L.) dan Probiotik Terhadap Penurunan Derajad Mastitis pada Sapi Perah Fries Holland Penderita Mastitis Sub-Klinis. J. Indon. Trop Anim. Agric 32(2): 76-79.

Purnama, A. et al. 2011. Pengaruh Penambahan Minyak Ikan dan Minyak Biji Bunga Matahari pada Pembuatan Yogurt dari susu Skim terhadap Level Kolesterol Hewan Coba Mencit (Mus musculus). JITP 1(3): 159-166.

Ramlafatma, et al. 1999. Pengaruh Jarak Tanam dan Placobutrazol terhadap Produksi dan Viliabilitas Benih Bunga Matahari (Helianthus anuus). Bul. Argon 27(3):1-6.

Sitoresmi, et al. 2009. Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa, Minyak Biji Bunga Matahari, dan Minyak Biji Kelapa Sawit terhadap Penurunan Produksi Metan di Dalam Rumen Secara In Vitro. Buletin Peternakan 33(2):96-105.

Suprapto dan Supanjani. 2009. Analisis Genetik Ciri-Ciri Kuantitatif dan Kompatibilitas Sendiri Bunga Matahari di Lahan Ultisol. Jurnal Akta Agrosia 12(1): 89-97.