Paper Fosil
-
Upload
jeoneun-isha -
Category
Documents
-
view
249 -
download
32
Transcript of Paper Fosil
FOSIL
1. Definisi Fosil
Fosil (bahasa Latin: fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah")
adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral.
Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup
sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa,
fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur
ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi
ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka
yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang
ditemukan. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga
merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.
secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Sisa-sisa organisme.
2. Terawetkan secara alamiah.
3. Pada umumnya padat atau kompak atau keras.
4. Berumur lebih dari 11.000 tahun.
Istilah “fosil hidup” adalah istilah yang di gunakan suatu spesies hidup
yang menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil
hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat
mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya
atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat
lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.
Mempelajari evolusi tidak bisa meninggalkan fosil. Dahulu teori evolusi
banyak diuji dengan melihat fosil-fosil yang merupaka peninggalan makhluk
hidup pada masa lalu. Tetapi perlu diketahui juga bahwa Charles Darwin ketika
membuat buku “the origin of species” tidak diawali dengan fosil namun lebih
banyak memanfaatkan fenomena burung-burung di Galapagos. Perkembangan
teori evolusi saat ini sudah menggunakan bermacam-macammetode mutahir,
tetapi jelas tidak hanya kearah masa kini dengan memanfaatkan DNA saja.
Paleontologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil. Seluk beluk
fosil dipelajari oleh seorang paleontologi. Fosil sendiri adalah jejeak kehidupan
masa lalu. Banyak yang mengira kalau ketemu fosil Dinosaurus itu berupa tulang
yang utuh, namun sebenarnya yang sering ditemukan itu hanylah bagian dari
tulang, atau tulang-tulang yang berserakan.
2. Proses Pembentukan Fosil
Sisa-sisa organisme atau tumbuhan yang terawetkan ini dinamakan fosil,
sedangkan proses pembentukan fosil disebut fosilisasi. Sedangkan fosilisasi
adalah semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan dalam
sedimen, yang terakumulasi dan mengalami pengawetan seluruh maupun sebagian
tubuhnya serta pada jejak-jejaknya.
Fossilisasi dapat terjadi melalui beberapa proses yaitu:
1. Penggantian, (replacement), penggantian mineral pada bagian yang keras
dari organisme seperti cangkang. Misalnya cangkang suatu organisme
yang semula terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) digantikan oleh silica.
2. petrifaction, bagian lunak dari batang tumbuhan diganti oleh presipitasi
mineral yang terlarut dalam air sedimen.
3. karbonisasi, daun atau material tumbuhan yang jatuh ke dalam lumpur
rawa, terhindar dari oksidasi. Dan pada saat diagenesa, material itu diubah
menjadi cetakan karbon dengan tidak mengubah bentuk asalnya.
4. pencetakan, pada saat diagenesa, sisa binatang atau tumbuhan terlarut,
sehingga terjadilah rongga, seperti cetakan (mold) yang bentuk dan
besarnya sesuai atau sama dengan benda salinya. Apabila rongga ini terisi
oleh mineral maka terbentuklah hasil cetakan (cast) binatang atau
tumbuhan tersebut.
Beberapa syarat agar organism yang mati dapat terawetkan sebagai fosil yaitu:
1. Memiliki cangkang yang keras
2. Berjumlah banyak dan berukuran kecil
3. Cepat terkubur oleh batuan sedimen yang relative impermeable
4. Setelah terkubur tidak terkorosit oleh air
5. Lapisan pengandungnya tidak rusak dengan proses pelapukan, tektonik,
magmatic atau metamorfik.
3. Jenis-Jenis Pengawetan Fosil
1. Unaltered
Yaitu jenis pengawetan pada fosil dengan bentuk fosilnya tidak terubah baik
secara kimia maupun bentuk fisiknya.
2. Permineralisasi
Yaitu jenis pengawetan pada fosil dengan proses penyusupan air tanah yang
mengandung mineral ke bagian dalam cangkang atau tulang,sehingga ada
penambahan mineral yang terkandung di dalam fosil tersebut. Jika hanya
ada satu mineral yang terendapkan pada fosil tersebut,maka disebut dengan
Permineralisasi, namun jika material lebih dari satu mineral disebut dengan
Petrifikasi.
3. Replacement
Yaitu jenis pengawetan pada fosil dengan proses penggantian bagian dari
body fosil itu dengan mineral pengganti. Mineral pengganti tersebut ialah
karbonatan, silikatan, dan senyawa besi. Proses ini dapat terjadi ketika fosil
terbawa oleh air tanah kemudian meninggalkan rongga, lalu dengan
bertahap tergantikan oleh mineral-mineral yang mengisi bagian rongga
tersebut.
4. Rekristalisasi
Yaitu jenis pengawetan pada fosil ketika masih ada gabungan kerangka asli,
tetapi dalam bentuk kristal yang berbeda.
5. Mold dan cast
Yaitu fosil yang terbentuk ketika organisme mati dan tercetak pada lumpur,
lalu dengan cepat meninggalkan mold karena organismenya terlarut.
Kemudian, jika material sedimen mengisi bagian mold lalu terbentuk
cetakan yang sama dengan aslinya, maka hal ini disebut dengan cast.
6. Compression Fossils
Yaitu Fosil yang terawetkan pada batuan sedimen yang mengalami
kompresi fisik.
Prosesnya adalah sebagai berikut :
Daun terjatuh dari pohon
Terendapkan pada lingkungan sedimen yang baik
Terkompresi/tertekankan oleh material/batuan sedimen seperti : clay dan
shale
Terbentuklah compression fossil.
7. Bioimmuration
Yaitu jenis pengawetan fosil yang berkaitan dengan pertumbuhan organik
yang terlalu cepat, tanpa mengalami mineralisasi bagian kerasnya. Contoh :
pembentukan imprint (external mould)
4. Fosil Indeks
Indeks fosil (juga dikenal sebagai panduan fosil, fosil fosil indikator atau
zona) adalah fosil digunakan untuk mendefinisikan dan mengidentifikasi periode
geologi (atau tahapan fauna). Mereka bekerja pada premis bahwa, meskipun
berbeda sedimen mungkin terlihat berbeda tergantung pada kondisi di mana
mereka ditetapkan, mereka mungkin mencakup sisa-sisa yang sama spesies fosil.
Jika spesies bersangkutan singkat (dalam istilah geologi, yang berlangsung
beberapa ratus ribu tahun), maka dipastikan bahwa sedimen tersebut diendapkan
dalam periode waktu yang sempit. Semakin pendek umur suatu spesies, sedimen
lebih tepatnya berbeda dapat berkorelasi, dan begitu cepat berkembang jenis fosil
yang sangat berharga. Fosil-fosil indeks terbaik yang umum, mudah
mengidentifikasi pada tingkat spesies, dan memiliki luas distribusi-jika tidak
kemungkinan menemukan dan mengenali satu di dua sedimen adalah kecil.
5. Time Scale
Fosil Nama Ilmiah Periode Waktu
Milion Years Ago
Calico Kerang
Pecten gibbus Argopecten gibbus
Periode Kuarter 1,8 juta tahun yang lalu
Neptunea tabulata Periode Kuarter 1,8 juta tahun yang lalu
Viviparus glacialis Tiglian ( Pleistosen Awal )
0,5 juta tahun yang lalu
Calyptraphorus velatus
Periode Tersier
Venericardia planicosta
Eosen
Scaphites
Scaphites hippocrepis
Periode Kapur 145,5-65,5 juta tahun yang lalu
Inoceramus
Inoceramus labiatus
Periode Kapur
Perisphinctes Perisphinctes tiziani
Periode Jurassic
Nerinea trinodosa Periode Jurassic
Tropites subbullatus
Periode Trias
Monotis subcircularis
Periode Trias
Leptodus
Leptodus americanus
Periode Permian
Parafusulina Parafusulina bosei Periode Permian
Dictyoclostus americanus
Periode Pennsylvanian
Lophophyllidium proliferum
Periode Pennsylvanian
Cactocrinus multibrachiatus
Periode Mississippian
Prolecanites gurleyi
Periode Mississippian
Mucrospirifer
Mucrospirifer mucronatus
Periode Devon 416-359 juta tahun yang lalu
Palmatolepus unicornis
Periode Devon
Periode Silur
Tetragraptus fructicosus
Periode Ordovisium
Paradoxides Periode Kambrium
540 juta tahun yang lalu
Billingselia corrugata
Periode Kambrium
Archeocyathids Periode Kambrium
DAFTAR PUSTAKA
Ristion, Agus, dkk asisten geologi fisik. 2010. Panduan Praktikum Geologi Fisik Dan Dinamik. Semarang: Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/11/cara-terbentuknya-fosil.html
http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/05/fosil-dan-proses-fosilisasi.html
http://geologikita.blogspot.com/2008/12/jenis-jenis-fosil.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_waktu_geologi
http://yudi81.wordpress.com/2011/05/07/skala_waktu_geologi/