Paper Fosil

14
FOSIL 1. Definisi Fosil Fosil (bahasa Latin : fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau bekas- bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral . Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen . Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar , fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia . Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup . Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi , yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi . secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Sisa-sisa organisme. 2. Terawetkan secara alamiah. 3. Pada umumnya padat atau kompak atau keras. 4. Berumur lebih dari 11.000 tahun.

Transcript of Paper Fosil

Page 1: Paper Fosil

FOSIL

1. Definisi Fosil

Fosil (bahasa Latin: fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah")

adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral.

Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup

sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa,

fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur

ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi

ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka

yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang

ditemukan. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga

merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.

secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Sisa-sisa organisme.

2. Terawetkan secara alamiah.

3. Pada umumnya padat atau kompak atau keras.

4. Berumur lebih dari 11.000 tahun.

Istilah “fosil hidup” adalah istilah yang di gunakan suatu spesies hidup

yang menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil

hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat

mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya

atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat

lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.

Mempelajari evolusi tidak bisa meninggalkan fosil. Dahulu teori evolusi

banyak diuji dengan melihat fosil-fosil yang merupaka peninggalan makhluk

hidup pada masa lalu. Tetapi perlu diketahui juga bahwa Charles Darwin ketika

membuat buku “the origin of species” tidak diawali dengan fosil namun lebih

banyak memanfaatkan fenomena burung-burung di Galapagos. Perkembangan

teori evolusi saat ini sudah menggunakan bermacam-macammetode mutahir,

Page 2: Paper Fosil

tetapi jelas tidak hanya kearah masa kini dengan memanfaatkan DNA saja.

Paleontologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil. Seluk beluk

fosil dipelajari oleh seorang paleontologi. Fosil sendiri adalah jejeak kehidupan

masa lalu. Banyak yang mengira kalau ketemu fosil Dinosaurus itu berupa tulang

yang utuh, namun sebenarnya yang sering ditemukan itu hanylah bagian dari

tulang, atau tulang-tulang yang berserakan.

2. Proses Pembentukan Fosil

Sisa-sisa organisme atau tumbuhan yang terawetkan ini dinamakan fosil,

sedangkan proses pembentukan fosil disebut fosilisasi. Sedangkan fosilisasi

adalah semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan dalam

sedimen, yang terakumulasi dan mengalami pengawetan seluruh maupun sebagian

tubuhnya serta pada jejak-jejaknya.

Fossilisasi dapat terjadi melalui beberapa proses yaitu:

1. Penggantian, (replacement), penggantian mineral pada bagian yang keras

dari organisme seperti cangkang. Misalnya cangkang suatu organisme

yang semula terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) digantikan oleh silica.

2. petrifaction, bagian lunak dari batang tumbuhan diganti oleh presipitasi

mineral yang terlarut dalam air sedimen.

3. karbonisasi, daun atau material tumbuhan yang jatuh ke dalam lumpur

rawa, terhindar dari oksidasi. Dan pada saat diagenesa, material itu diubah

menjadi cetakan karbon dengan tidak mengubah bentuk asalnya.

4. pencetakan, pada saat diagenesa, sisa binatang atau tumbuhan terlarut,

sehingga terjadilah rongga, seperti cetakan (mold) yang bentuk dan

besarnya sesuai atau sama dengan benda salinya. Apabila rongga ini terisi

oleh mineral maka terbentuklah hasil cetakan (cast) binatang atau

tumbuhan tersebut.

Beberapa syarat agar organism yang mati dapat terawetkan sebagai fosil yaitu:

1. Memiliki cangkang yang keras

2. Berjumlah banyak dan berukuran kecil

Page 3: Paper Fosil

3. Cepat terkubur oleh batuan sedimen yang relative impermeable

4. Setelah terkubur tidak terkorosit oleh air

5. Lapisan pengandungnya tidak rusak dengan proses pelapukan, tektonik,

magmatic atau metamorfik.

3. Jenis-Jenis Pengawetan Fosil

1. Unaltered

Yaitu jenis pengawetan pada fosil dengan bentuk fosilnya tidak terubah baik

secara kimia maupun bentuk fisiknya.

2. Permineralisasi

Yaitu jenis pengawetan pada fosil dengan proses penyusupan air tanah yang

mengandung mineral ke bagian dalam cangkang atau tulang,sehingga ada

penambahan mineral yang terkandung di dalam fosil tersebut. Jika hanya

ada satu mineral yang terendapkan pada fosil tersebut,maka disebut dengan

Permineralisasi, namun jika material lebih dari satu mineral disebut dengan

Petrifikasi.

3. Replacement

Yaitu jenis pengawetan pada fosil dengan proses penggantian bagian dari

body fosil itu dengan mineral pengganti. Mineral pengganti tersebut ialah

karbonatan, silikatan, dan senyawa besi. Proses ini dapat terjadi ketika fosil

terbawa oleh air tanah kemudian meninggalkan rongga, lalu dengan

bertahap tergantikan oleh mineral-mineral yang mengisi bagian rongga

tersebut.

4. Rekristalisasi

Yaitu jenis pengawetan pada fosil ketika masih ada gabungan kerangka asli,

tetapi dalam bentuk kristal yang berbeda.

5. Mold dan cast

Yaitu fosil yang terbentuk ketika organisme mati dan tercetak pada lumpur,

lalu dengan cepat meninggalkan mold karena organismenya terlarut.

Kemudian, jika material sedimen mengisi bagian mold lalu terbentuk

cetakan yang sama dengan aslinya, maka hal ini disebut dengan cast.

Page 4: Paper Fosil

6. Compression Fossils

Yaitu Fosil yang terawetkan pada batuan sedimen yang mengalami

kompresi fisik.

Prosesnya adalah sebagai berikut :

Daun terjatuh dari pohon

Terendapkan pada lingkungan sedimen yang baik

Terkompresi/tertekankan oleh material/batuan sedimen seperti : clay dan

shale

Terbentuklah compression fossil.

7. Bioimmuration

Yaitu jenis pengawetan fosil yang berkaitan dengan pertumbuhan organik

yang terlalu cepat, tanpa mengalami mineralisasi bagian kerasnya. Contoh :

pembentukan imprint (external mould)

4. Fosil Indeks

Indeks fosil (juga dikenal sebagai panduan fosil, fosil fosil indikator atau

zona) adalah fosil digunakan untuk mendefinisikan dan mengidentifikasi periode

geologi (atau tahapan fauna). Mereka bekerja pada premis bahwa, meskipun

berbeda sedimen mungkin terlihat berbeda tergantung pada kondisi di mana

mereka ditetapkan, mereka mungkin mencakup sisa-sisa yang sama spesies fosil.

Jika spesies bersangkutan singkat (dalam istilah geologi, yang berlangsung

beberapa ratus ribu tahun), maka dipastikan bahwa sedimen tersebut diendapkan

dalam periode waktu yang sempit. Semakin pendek umur suatu spesies, sedimen

lebih tepatnya berbeda dapat berkorelasi, dan begitu cepat berkembang jenis fosil

yang sangat berharga. Fosil-fosil indeks terbaik yang umum, mudah

mengidentifikasi pada tingkat spesies, dan memiliki luas distribusi-jika tidak

kemungkinan menemukan dan mengenali satu di dua sedimen adalah kecil.

Page 5: Paper Fosil

5. Time Scale

Page 6: Paper Fosil

Fosil Nama Ilmiah Periode Waktu

Milion Years Ago

Calico Kerang

Pecten gibbus Argopecten gibbus

Periode Kuarter 1,8 juta tahun yang lalu

Neptunea tabulata Periode Kuarter 1,8 juta tahun yang lalu

Page 7: Paper Fosil

Viviparus glacialis Tiglian ( Pleistosen Awal )

0,5 juta tahun yang lalu

Calyptraphorus velatus

Periode Tersier

Venericardia planicosta

Eosen

Scaphites

Scaphites hippocrepis

Periode Kapur 145,5-65,5 juta tahun yang lalu

Inoceramus

Inoceramus labiatus

Periode Kapur

Perisphinctes Perisphinctes tiziani

Periode Jurassic

Nerinea trinodosa Periode Jurassic

Tropites subbullatus

Periode Trias

Monotis subcircularis

Periode Trias

Page 8: Paper Fosil

Leptodus

Leptodus americanus

Periode Permian

Parafusulina Parafusulina bosei Periode Permian

Dictyoclostus americanus

Periode Pennsylvanian

Lophophyllidium proliferum

Periode Pennsylvanian

Cactocrinus multibrachiatus

Periode Mississippian

Prolecanites gurleyi

Periode Mississippian

Mucrospirifer

Mucrospirifer mucronatus

Periode Devon 416-359 juta tahun yang lalu

Palmatolepus unicornis

Periode Devon

Periode Silur

Tetragraptus fructicosus

Periode Ordovisium

Paradoxides Periode Kambrium

540 juta tahun yang lalu

Billingselia corrugata

Periode Kambrium

Page 10: Paper Fosil

DAFTAR PUSTAKA

Ristion, Agus, dkk asisten geologi fisik. 2010. Panduan Praktikum Geologi Fisik Dan Dinamik. Semarang: Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

http://berita-iptek.blogspot.com/2008/11/cara-terbentuknya-fosil.html

http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/05/fosil-dan-proses-fosilisasi.html

http://geologikita.blogspot.com/2008/12/jenis-jenis-fosil.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_waktu_geologi

http://yudi81.wordpress.com/2011/05/07/skala_waktu_geologi/