Paper Anatomi Kaki Belakng
-
Upload
souldon-affection -
Category
Documents
-
view
117 -
download
3
description
Transcript of Paper Anatomi Kaki Belakng
PAPER ANATOMI
ANGIOLOGI KAKI BELAKANG
Oleh:
Kelompok Vena Femoralis (IV)
Muhamad Nasir 1309005023
I Ketut Astawa 1309005032
Dewa Nyoman Alit Purnata 1309005055
Hartina Samosir 1309005081
Saptarima Eka E. Boro 1309005084
Gusti Ayu Made Sri Antari 1309005125
Setio Santoso 1309005128
Ni Ketut Juni Puspaeni 1309005130
I Kadek Budiasa 1309005136
Kadek Andy Mahendra 1309005138
Yulius Kui 1309005139
Angelina Serlin 1309005144
LABORATORIUM ANATOMI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2014
i
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik. Tulisan ini dibuat
untuk memenuhi tugas Anatomi Veteriner II di laboratorium anatomi veteriner,
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan paper ini,
terima kasih kepada dosen anatomi beserta para asdos yang sudah banyak
membantu dalam proses praktikum dan taklupa penulis ucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Denpasar, 25 Mei 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori.....................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................2
BAB II. MATERI DAN METODE
2.1 Materi..............................................................................................................3
2.2 Metode............................................................................................................3
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................4
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................15
4.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Angiologi adalah ilmu yang mempelajari atau membahas organ-organ
yang berperan dalam pengaliran darah dan limfe. Angiologi terdiri atas
sistem cardiovascular dan sistem limfatika. Sistem cardiovasculer meliputi
jantung, arteri, vena, darah, organ pembentuk darah, dan organ pemecah
darah. Sistem peredaran darah dibagi dua yaitu peredaran darah kecil
(cardiopulmonum) dan peredaran darah besar (sitemik).
Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah yang membawa darah
keluar dari jantung menuju jaringan. Arteri secara umum memberikan
cabang dari besar terus sampai yang terkecil. Arteri juga melakukan
hubungan antar arteri yang berdekatan melalui cabang-cabangnya yang di
sebut anastomosis. Secara umum, jalinan yang berbentuk melalui anyaman
kerja sama banyak cabang-cabang yang halus yang di sebut plexsus
vascular.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Jika diraba, denyut jantungnya tidak
terasa dan jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari
seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh
darah balik besar, yang disebut vena cava.
Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh
dengan sistem saraf pusat (yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan
antar bagian sistem saraf dengan lainnya. Saraf membawa impuls dari dan
ke otak atau pusat saraf.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari,
mengetahui, dan memahami tentang letak dan nama pembuluh darah
maupun nervi dan organ lain yang ada di bagian kaki belakang.
1.3 Manfaat
Melalui paper ini diharapkan pembaca dapat memahami mengenai
letak dan nama pembuluh darah maupun nervi dan organ lain yang ada di
bagian kaki belakang. Selain itu melalui paper dan kegiatan praktikum, kita
dapat melihat langsung, memahami dan mengetahui bentuk dari organ yang
kita amati.
2
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
Materi yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah :
1. Kadaver anjing
2. Pinset; Skapel
3. Beberapa literature yang berkaitan dengan materi paper (atlas
anatomi veteriner dan bahan bacaan yang menunjang)
Anjing (cadaver) digunakan secara langsung untuk mengamati letak
dan nama pembuluh darah,nervi maupun organ yang ada di kaki
belakang.Beberapa literatur juga digunakan untuk menunjang pengamatan
cadaver seperti atlas anatomi veteriner tentang pembuluh darah dan bahan
bacaan agar kita dapat lebih memahami letak dan nama pembuluh darah,
nervi maupun organ yang ada pada kaki belakang.
2.2 Metode
Metode penulisan yang digunakan adalah metode pengamatan
preparat secara langsung pada hari selasa 8 April 2014 dan metode
kepustakaan. Melalui pengamatan preparat kadaver anjing yang ada di
laboratorium anatomi veteriner Universitas Udayana kita dapat
mengidentifikasi letak dan nama pembuluh darah, nervi maupun organ yang
ada pada kaki belakang dari kadaver anjing. Setelah preparat diidentifikasi
kemudian dianalisis dan diberi keterangan. Setelah itu penulis melakukan
studi literature untuk menambahkan materi dan informasi yang kurang pada
pengamatan preparat. Data hasil studi literature yang berupa data kualitatif
deskriptif yang menunjang penjelasan gambaran anatomi kaki belakang dari
anjing.
3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KAKI BELAKANG LATERAL
Kaki belakang lateral terdiri atas :
Gambar 1.1. (1) N. Ischiadicus; (2) N. Tibialis; (3) N. Peroneus Communis
1. Nervi Ischiadicus
Dicabangkan dari ramus ventral n. lumbalis VI dan n. sacralis I,
seratnya mengarah caudoventral, menembus foramen ischiadica major
bertempat pada permukaan ligamentum sacrotuberosum. Pada trochanter
major os femur, N. ischiadicus terbelah membentuk n. tibialis dan n.
peroneus (fibularis), sebelum terpecah akan bercabang menjadi rami
muscularis, n.clunium dan n. cutaneus femoralis caudalis sebagai berikut:
a. Nn.clunium
4
1
2
3
Merupakan buluh syaraf yang terbersit ke superficial dan turut IV
dapat dijumpai pada permukaan profunda lgl menginervasi kulit, terdiri
dari n.clunium cranial, medius dan caudal
b. N. Cutaneus femoris lateralis
Berasal dari ramus ventralis n.lumbalis. Sub iliaca dan mencapai
kulit di craniolateral regio paha
c. N.cutaneus femoris caudalis
Merupakan cabang dari n.ischiadicus, tepatnya di caudal dari n.
glutealis caudalis
d. N. Gluteus cranialis
Dicabangkan dari ramus ventral n.lumbalis VI dan n.sacralis I dan
seratnya bisa dijumpai pada bagian lateral dari kelompok otot gluteal
e. N. Gluteus caudalis
Dicabangkan dari ramus ventral N. sacralis I dan II atau III,
selanjutnya nervus ini akan bercabang menjadi ramus dorsalis pada
m.gluteus medius dan ramus ventralis pada m.gluteobiceps
2. Nervi Tibialis
Terletak di permukaan superficial dari limfonodus Popliteus yang
akan menginervasi m. popliteus, m soleus, m.flexor digitorum profundus
dan caput lateral m. gastrocnemeus. Setelah mencapai tuber calcaneus n.
tibialis akan pecah menjadi n. plantaris medialis dan n. plantaris caudalis.
Arteri tibialis dibagi menjadi dua:
a. Arteri Tibialis Caudalis
Arteri kecil dan tidak berkembang dengan baik. Memasok
flexor digitorum profunda.
b. Arteri Tibialis Cranialis
Arteri ini merupakan lanjutan ke distal A. Poplitea. Arteri ini
menembus membran interosseus cruris dan akhirnya berada di
craniolateral tibia. Selanjutnya berjalan turu diprofunda M. Tibialis
craniis bersama-sama N. Peroneus profunda.
5
Pada persendian tarsocruris, A. Tibialis cranialis berubah
menjdai A. Dorsalis pedis. Arteri tibialis cranialis mencabangkan:
- A. Tibialis cranialis reccuren
- A. Nutrien
- Ramus superficialis, ramus ini berjalan diantara fibularis longus
dan extensor digitorum longus bersama-sama N. Peroneus
superficialis. Pada permukaan fleksotarsi, ramus ini
mencabangkan A. Digitalis (pedis) dorsalis lateralis/abaxial, dan
selanjutnya bergabung dengan ramus cranialis A. Saphena
membentuk archus dorsalis superficialis.
- A. Pedis dorsalis merupakan lanjutan dari A. Tibialis cranialis
disepanjang permukaan fleksor tarsus (dibawah sendi
tarsocruris) dalam perjalannya A. Pedis dorsalis mencabangkan
A. Tarsal lateralis dan medialis dan A. Arcuata. Arteri arcuata
selanjutnya mencabangkan A. Metatarsal di[orsalis III dan IV.
3. Nervi Peroneus Communis
N. Peroneus communis dibentuk oleh gabungan 4 divisi postereor
bagian atas pleksus sakral yaitu dari L4—5 dan S1-2. Pada paha, saraf ini
merupakan komponen N.sciatic sampai bagian atas daerah popliteal, dimana
N.Peroneus communis mulai berjalan sendiri. Cabang pertama merupakan
saraf sensoris yang meliputi cabang-cabang artikular superior dan interior ke
sendi lutut dan N.Cutaneous suralis lateralis, yang mana bergabung dengan
N.Cutaneous suralis Medial (cabang N.Tibial) Membentuk N. Suralis yang
mensarafi kulit Tungkai bawah bagian dorsal, Malleolus eksterna dan
sisilateral kaki serta jari ke 5.
N. Peroneus communis mudah terkena cedera, karena secara anatomi
berjalan melingkar collum fibula dekat periosteum yang hanya ditutupi oleh
kulit dan jaringan subcutaneous. Saraf ini berjalan ke distal melewati Suatu
terowongan (tunnel) yang berpangkal pada M. Peroneus Longus dan suatu
Archus fibrosus yang dibentuk terutama oleh aponeurosis soleus, sehingga
secara anatomis membuatnya rentan terhadap Stretch injury.
6
Pada condylus lateralis os tibia mencabangkan ramus superficial dan
profunda serta ramus muscularis yang menginervasi m. fibularis longus,
m.extensor digitorum lateralis, m.tibialis cranialis, m.fibularis tertius,
m.extensor digitorum longus, termasuk extensor digiti III. Pada 1/3 distal
kaki diantara m, gluteobiceps dan caput lateral m. gastrocnemeus syaraf ini
akan bercabang menjadi n. cutaneus surae lateralis.
Tiga cabang terakhir dari N. Peroneal communis adalah N. Recurrent
articular, N. Peroneus superficial dan N. Peroneus profunda. N. Recurrent
articular bersama A. Recurrent tibialis anterior mensarafi tibiofibular dan
sendi lutut serta M. Tibialis anterior.
Gambar 1.2 (a) N. Peroneus profunda; (b) N. Peroneus superficial; (c) N.Cutaneus surae caudalis (plantaris)
a. N. Peroneus profunda
N. peroneus profunda turun ke bagian anterior tungkai bawah.
Cabang-cabang muskularnya mensarafi otot-otot tibialis anterior extensor
digitorum longus, extensor hallucis longus dan peroneus tertius. Filamen
articularnya mensarafi tibiofibular inferior dan sendi pergelangan kaki.
Sedangkan Cabang terminal menuju ke kulit 2 jari Kaki pertama, M.
extensor digitorum brevis dan sendi-sendi kecil jari kaki.
7
cba
b. N. Peroneus superficial
N. Peroneus superficial turun sepanjang septum intermuskular
untuk mensarafi otot-otot peroneus longus dan brevis, cabang cutaneous
tungkai bawah bagian depan dan ujung cabang cutaneous yang menuju
ke dorsum kaki, sebagai ibu jari kaki dan jari kaki ke 2 sampai ke 5 terus
naik sampai ke phalange ke 2. N. Peroneus Superficial dan profunda
cenderung keatas tepi jaringan fibrous selama plantar Flexi dan inversi
kaki.
c. N.Cutaneus surae caudalis
N.Cutaneus surae caudalis dicabangkan dari sisi caudal n.
ischiadicus yang akan menginervasi kulit dan fascia di caudolateral kaki,
termasuk lateral os tarsus.
Gambar 1.3 (4) A. Et. V. Femoralis; (5) A. Et. V. Caudalis Femoris
4. A. Et. V. Femoralis
5. A. Et. V. Caudalis Femoris
8
4
5
Gambar 1.4 (6) V. Saphena Lateralis; (a) V. Saphena Lateralis Caudalis; (b) V. Saphena Lateralis Cranialis
6. V. Saphena Lateralis
Membawa darah dari bagian distal kaki belakang yang selanjutnya
akan dibawa ke v. femoralis, vena ini digunakan untuk tindakan
penyuntikan intravena atau pemasangan infus bagi hewan kecil karena
letaknya di permukaan.
a. V. Saphena Lateralis Caudalis
b. V. Saphena Lateralis Cranialis
Gambar 1.5 (7) Ln. Popliteus
7. Ln. Popliteus
Limfoglandula yang terdapat pada regio pelvis dan femoralis lateral
antara lain:
a. Ln. Popliteus terletak pada bagian distal dari margo caudal m.
gastrocnemeus dan tertutup m. gluteobiceps dan m. semitendinosus.
b. Lgl.sub iliaca/prefemoralis berjumlah satu atau dua buah berlokaso
pada dorsal os patella dekat m.quadriceps femoris pada ujung ventral
m. tensor fascia latae.
c. Lgl ischiadica terletak pada permukaan lateral lig. Sacrotuberosum
yaitu pada bagian caudal tuber sacral dan di dorsal n. ischiadicus.
9
6
b
a
7
d. Lgl. Tuberalis terdapat pada sisi medial tuber ischiadica dan dibawah
kulit.
B. KAKI BELAKANG MEDIAL
Kaki belakang medial terdiri atas :
Gambar 1.6 (1) A. Et. V. Iliaca Interna; (2) A. Et. V. Iliaca Externa
1. A. Et. V. Iliaca Interna
Arteri ini mensuplai bagian dalam dan dinding pelvis termasuk
musculi yang melingkupinya antara lain musculi pada regio gluteal.
Selanjutnya a. Iliaca interna melanjut ke arah caudoventral , dan pada anjing
memiliki satu cabang collateral yakni a. umbilicalis, yang bagian proximal-
nya mensuplai vesica urinaria bagian cranial, sedang bagian distal arteri
menuju ke ligamentum yang melingkari vesica urinaria dalam plica vesica
lateral.
Arteri iliaca interna berakhir dan bercabang menjadi:
1) Arteri Gluteus Caudal (yang keluar dari pelvis dan mensuplai
musculi sekitar batas lumbosacral dan m. gluteus di regio femoralis
bagian proximocaudal).
2) Arteri Pudenda Interna (menuju ke bagian visceral pelvis dan
percabangannya diberi nama menurut jenis kelamin hewannya,
10
1
2
pada jantan arteri prostatica dan betina arteri vaginallis). Arteri
selanjutnya adalah a. urethralis yang mensuplai bagian caudal
urehra pelvina. Akhiran a. pudenda interna akan menjadi a.
Perinealis dan a. penis atau clitoris.
2. A. Et. V. Iliaca Externa
Merupakan arteri utama untuk extremitates caudalis, mulai dari
akhiran aorta, menjulur dengan arah obliqus pada dorsal abdomen,
meninggalkan abdomen melalui lacuna vascularis di sudut caudodorsal
flank. Di dalam ia melepas satu cabang a. femoralis profundus yang
merupakan asal truncus pudendoepigastricus dan merupakan cabang yang
penting yang mensuplai m. adductor. Truncus pudendoepigastricus melepas
cabang a. Pudenda externa dan a. Epigastrica caudalis sebelum melanjut
menembus canalis inguinalis untuk mensuplai daerah preputium (jantan)
atau galndula mammaria caudal pada yang betina.
Arteri iliaca externa akan melanjut menjadi a. Femoralis segera
setelah meninggalkan abdomen. Pangkal a. Femoralis terletak superficial di
segitiga femoralis antara m. Sartorius dan m. Pectineus, dan merupakan
tempat yang ideal untuk perabaan pulsus. Salah satu cabang yang penting
dari a. Femoralis (pada carnivora) adalah a. Saphena yang dilepas di
pertengahan paha yang kemudian bercabang menjadi a. Saphena cranialis
dan caudalis. Cabang cranial mensuplai bagian dorsal m. Cruris sebelum
melanjut menjadi a. Digitalis communis. A. poplitea bercabang menjadi a.
Tibialis cranialis dan caudalis. A. Tibialis cranialis melanjut menjadi a.
Metatarsal dorsal.
Arteri iliaca externa merupakan arteri utama untuk extremitates
caudalis, arteri ini muncul dari aorta abdominalis pada vertebrae lumbale ke
VI dan VII. Arteri yang kiri lebih di cranial daripada yang kanan. Arteri
iliaca externa meninggalkan cavum abdomen melalui cincin femoralis.
Cabang utama arteri iliaca externa adalah :
a) Arteri Circumflexa Illiaca Profunda
11
Merupakan cabang pertama dari arteri illiaca externa yang akan
membentuk ramus cranial et caudal. Ramus cranial terletak di margo
dorsal dari m.rectus abdominis yang akan memvascularisasi otot-otot
pada regio abdomen, m.tensor fascia latae, fascia dan kulit sedangkan
ramus caudal mengarah ke caudolateral yang akan memvascularisasi m.
tensor fascia latae, m. rectus femoris, m.vastus lateralis dan lgl.
Subilliaca.
b) Arteri femoralis profunda
Arteri femoralis profunda merupakan cabang dari arteri illiaca
externa yang akan bercabang menjadi trunkus pudendoepigastricus dan
arteri circumflexa femoralis medialis dan merupakan cabang yang
penting yang mensuplai m. adductor. 1) Trunkus Pudendoepigastricus mencabangkan:
- Arteri Epigastrica caudalis yang dicabangkan diantara m.obliquus
abdominis internus dan m.rectus abdominis sekaligus
memvascularisasi musculus tersebut.
- Arteri pudenda externa, setelah dicabangkan akan menembus
cincin canalis inguinalis dan memvascularisasi scrotum, preputium
dan penis pada hewan jantan dan a. mammarica pada hewan betina
yang akan membesar ketika laktasi
2) Arteri circumflexa femoralis medialis merupakan lanjutan arteri
femoralis profunda setelah mencabangkan trunkus
pudendoepigastricus yang mengarah ke caudodistal sepenjang
permukaan medial paha, menembus m. adductor dan menuju lgl.
Popliteus. Arteri ini memvascularisasi m. pectineus, m.gluteobiceps,
m.adductor, m.gracillias, m. quadratus femoris, m.semitendinosus dan
m.semimembranosus. Arteri circumflexa femoralis medialis juga
mencabangkan rami obturatum yang berjalan naik melalui foramen
12
obturatum. Rami ini memasok obturatorium externus levator ani,
coccygeus, dan obturatorium internus.Gambar 1.7 (3) A. Et. V. Et. N. Femoralis; (4) A. Et. V. N. Saphena Medial
3. A. Et. V. Et. N. Femoralis
Merupakan kelanjutan dari arteri illiaca externa, berjalan ke
caudoventral masuk ke dalam canalis femoralis bersama dengan n. saphena
pada bagian cranialnya dan vena femoralis pada bagian caudalnya. Pada
permukaan flexor lutut, setelah mencabangkan arteri caudalis femoralis
distalis, arteri ini berjalan di antara dua caput gastrocnemius dan berubah
menjadi arteri poplitea.
Arteri femorais mencabangkan beberapa arteri lainnya, yakni :
a) Arteri circumflexa illiaca superficialis
b) Arteri circumflexa femoralis lateralis
c) Arteri caudalis femoralis proximalis
d) Arteri genus descendens
e) Arteri saphena
f) Arteri caudalis femoris medius
g) Arteri caudalis femoris distalis
N. Femoralis Merupakan buluh syaraf terbesar yang dicabangkan oleh
plexus lumbalis. Dari plexus lumbalis syaraf ini akan bercabang dan
menginervasi m.illiacus, m.psoas major et minor dan m.adductor. N.
13
3
4
Rami Muscularis
Genues Descenden
femoralis mencabangkan n. obturatorius yang selanjutnya akan bercabang
menjadi n.saphenous.
4. A. Et. V. Et. N. Saphena Medial
Arteri saphena merupakan cabang terbesar dari arteri femoralis yang
muncul dari permukaan medial arteri femoralis sedikit di bawah
pertengahan paha. Arteri ini kadang-kadang muncul bersama dengan arteri
genus descendens atau arteri caudalis femoris medius.
Pada proximal cruris (tibia-fibula), arteri saphena berbelah menjadi
ramus cranial dan ramus caudal. Ramus cranial arteri saphena berjalan
miring distocranial pada permukaan medial tibia sampai permukaan
fleksortarsi. Selanjutnya beranastomosa dengan ramus superficialis arteri
tibialis cranial membentuk archus dorsalis superficialis.
Ramus caudalis arteri saphena lebih besar dan berjalan turun di
permukaan medial gastronemius dan fleksor digitorum longus. Pada
permukaan plantar tarsus ramus caudalis berbelah menjadi arteri plantaris
medialis dan arteri plantaris lateralis. Arteri plantaris medialis berjalan
turun,sedikit di distal tarsus dan terbagi menjadi dua yaitu rami profundus
dan rami superficialis.
N. Saphenous Merupakan kelanjutan dari N. femoralis, berjalan
sepanjang margo caudal m. sartorius. N. saphenous mencabangkan ramus
cranialis dan ramus caudalis pada 1/3 distal os femur. Nervus ini
menginervasi kulit dan fascia pada bagian medial kaki belakang.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada bagian kaki belakang lateral ditemukan Nervi Ischiadicus, Nervi
Tibialis dibagi menjadi Nervi Tibialis cranial dan caudal, Nervi Peroneus
Communis dibagi menjadi tiga bagian N. Peroneus profunda, N.
Peroneus superficial, N.Cutaneus surae caudalis (plantaris), A. Et. V.
Femoralis, A. Et. V. Caudalis Femoris, V. Saphena Lateralis, V. Saphena
Lateralis Caudalis, V. Saphena Lateralis Cranialis, dan Ln. Popliteus.
2. Pada bagian kaki belakang medial ditemukan Et. V. Iliaca Interna, A. Et.
V. Iliaca Externa bercabang menjadi Arteri Circumflexa Illiaca Profunda
dan Arteri femoralis profunda bercabang menjadi dua Trunkus
Pudendoepigastricus dan Arteri circumflexa femoralis medialis, A. Et. V.
Et. N. Femoralis dan A. Et. V. N. Saphena Medial.
4.2 Saran
Disarankan kepada mahasiswa kedokteran hewan untuk dapat
mengetahui lagi bagian-bagian yang ditemukan dikaki belakang lateral dan
medial pada anjing. Karena masih banyak hal-hal yang pada saat praktikum
tidak ditemukan sedangkan di sumber-sumber lain ditemukan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Wandia, Nengah. 2014. Angiologi. http://staff.unud.ac.id/~wandia/?page_id=15 (Diakses pada tanggal 28 Mei 2014).
Dyce KM, Sack WO, Wensing CJG. 1987. Textbook of Veterinary Anatomy, W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Peter Duus. Topical Diagnosis In Neurology. 3rd ed. New York: Thieme, 1983: 4-6.
Vinken PJ. Handbook Of Clinical Neurology. Amsterdam: North Holland, chapt. 11: 315-316.
16