Paper Alam Kebudayaan Dan Yang Ilahi

download Paper Alam Kebudayaan Dan Yang Ilahi

of 2

Transcript of Paper Alam Kebudayaan Dan Yang Ilahi

Nama NPM Jurusan Mata Kuliah

: Taufiq Rahmat H : 1006771996 : Ilmu Filsafat : Filsafat Budaya

Review Hasil Diskusi Buku Berjudul: Alam, Kebudayaan & Yang Ilahi

Alam, Kebudayaan & Yang Ilahi merupakan sebuah buku yang ditulis oleh Dr. Tony Rudyansyah, seorang antropolog yang mengajar di FISIP Universitas Indonesia. Isi buku ini tidak hanya secara khusus membahas permasalahan manusia dan kebudayaan dalam perspektif disiplin ilmu antropologi saja, namun juga menyangkut disiplin ilmu filsafat, politik, ekonomi, dan sosiologi. Dalam buku ini penulis banyak mengutip pemikiran para ilmuan seperti John Locke, Thomas Hobbes dan Karl Marx. Isi buku ini nampaknya menantang para ilmuan dan akademisi masa kini untuk keluar dari sarang disiplin ilmu mereka masing-masing (out of the box) guna memajukan pengetahuan sekaligus menawarkan solusi dan kebajikan pada masyarakat publik. Buku ini mempunyai semangat positif dan optimistik (benefit of the doubt). Secara umum, buku Alam, Kebudayaan & Yang Ilahi terdiri dari tiga pokok pikiran utama. Pertama, buku ini mencoba menjembatani fokus pemikiran yang abstrak dan berjarak seperti masalah kosmologi dengan dinamika masyarakat secara kultural. Penulis berusaha menyampaikan bahwa para pelopor ilmu-ilmu sosial dan humaniora pada masa lampau tidak pernah terjebak dalam bingkai disiplin ilmu yang sempit dan terkotak-kotakkan. Mereka mempelajari ilmu filsafat, agama, humaniora, sosial dan budaya, serta beragam ilmu lain. Penulis berusaha memunculkan fokus lintas disiplin, yakni bagaimana kosmologi teologis berubah menjadi pendangan yang evolusionis tentang alam dunia, dan filsafat teologis yang materialis mempengaruhi gagasan bahwa masyarakat manusia menjadi subyek yang tunduk pada hukum alam. Kedua, penulis mencoba menggagas kemungkinan adanya multi disiplin ilmu pegetahuan atau logos yang terkait dengan metodologi masing-masing. Ketiga, buku ini menunjukkan bahwa ilmu dan studi dalam bidang antropologi mempunyai potensi yang dapat dikembangkan. Penulis mencoba menunjukkan bahwa antropologi dapat membahas manusia (anthropos) dalam memaknai dan merespon alam yang abstrak dan misterius maupun masyarakat empirik dan kompleks. Buku Alam, Kebudayaan & Yang Ilahi berusaha menelusuri akar dari perkembangan teori-teori sosial dan budaya dari masa klasik hingga masa modern beserta berbagai turunan

dan percabangannya. Buku ini terdiri dari tiga bab. Bab 1 dengan tema Kelahiran Ilmu Alam Tentang Masyarakat, bab 2 dengan tema Transformasi dari Agama Menuju Moralitas, Politik, dan Ekonomi, serta bab 3 dengan tema Karl Marx: Ketegangan Antara Kebebasan dan Keniscayaan Tindakan Manusia. Pada hari Sabtu 29 Oktober 2011 buku ini didiskusikan oleh beberapa akademisi dari berbagai kalangan, baik dosen, mahasiswa maupun publik, yang mayoritas dari kalangan disiplin antropologi dan filsafat. Diskusi tersebut diselenggarakan di Warung Bang Hoody di kawasan Pejaten. Dalam diskusi tersebut, terjadi dialog dan kritik atas buku Alam, Kebudayaan & Yang Ilahi. Jika dipandang dari perspektif filsafat, buku ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dinilai lebih karena dalam pembahasannya, buku ini memakai teori-teori filsuf dengan analisis yang radikal dan komprehensif. Penulis banyak memakai teori Karl Marx dalam menjelaskan problem manusia dan kebudayaan. Analisisnya yang mendalam membuat buku yang berlatar belakang antropologi ini menjadi buku yang juga layak dipandang sebagai buku bernuansa filsafat. Dinilai kurang karena seakan-akan buku ini mempunyai obsesi dan orientasi yang berlebihan. Penulis yang mencoba mengajak para akademisi untuk bersifat out of the box lewat buku ini, dirasa kurang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Antropologi adalah disiplin ilmu sosial yang sudah mempunyai ranah sendiri, yaitu anthropos atau manusia dalam konteks sosial dan kebudayaan. Bukan manusia sebagai being yang meruang dan mewaktu sebagaimana yang dibahas dalam filsafat manusia. Terlepas dari beberapa kritik atas buku Alam, Kebudayaan & Yang Ilahi, pada kenyataanya buku ini tetap merupakan buku yang berbobot dan mengusung semangat positif yang besar terhadap perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Usaha penulis untuk melacak kaitan antara ilmu pengetahuan alam yang membahas kosmos dan fisika (Newton), biologi (Darwin), dan ilmu sosial (Marx), dimaksudkan untuk mengajak akademisi di era sekarang ini agar bersama-sama menelusuri akar perkembangan teori-teori sosial dari masa klasik hingga masa modern. Bagi para akademisi, selama berada dalam alam realitas, manusia dan kebudayaan akan tetap menjadi objek kajian akademis yang tidak akan habis dibicarakan. Untuk itu, senantiasa diperlukan analisis kritis dan refleksif yang progresif guna mencoba memahami yang terjadi dalam kehidupan manusia dalam konteks kebudayaan, termasuk hubungannya dengan yang transenden. Buku Alam, Kebudayaan & Yang Ilahi merupakan suatu lompatan tersendiri bagi disiplin ilmu antropologi yang seakan-akan merambah kewilayah filsafat, namun dalam artian positif guna memperoleh pemahaman mengenai integrasi kajian ilmu-ilmu pengetahuan. -o0o-