Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

28
STAN 2014

Transcript of Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Page 1: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

STAN 2014

Page 2: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

1. Apakah yang menjadi kendala-kendala (umum dan pribadi) untuk sanggup mengampuni orang lain?

2. Apakah syarat-syarat supaya lebih bisa mengampuni?

3. Apakah ada keadilan dalam pengampunan?

4. Apakah engkau mengalami kesulitan untuk mencintai? Mengapa?

5. Apakah engkau mengalami kesulitan untuk mengampuni? Dilema apayang dihidupi?

6. Dimanakah “pengorbanan” yang harus aku lakukan untuk bisamengampuni - mencintai?

7. Apakah saya tumbuh dengan sebuah keyakinan bahwa “AKU TIDAK PERNAH BERSALAH” (perfeksionisme)? Ketakutan apa yang ada di dalam diriku sehingga aku ingin tampil sempurna?

8. MEMAAFKAN? Berapa kali aku difitnah, dilukai, diserang? Berapa lama waktu diperlukan untuk meredakan kemarahan? Apakah aku berani mengampuni?

Page 3: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Mengampuni

Page 4: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Apakah engkau inginberbahagia sejenak?Balaskanlah dendam-mu

Apakah engkau inginberbahagia selamanya?Ampunilah(Henri Lacordaire)

Page 5: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

1. MENGAMPUNI itu tidak MELUPAKAN

2. MENGAMPUNI itu tidak berarti mengingkari diri sendiri

3. MENGAMPUNI itu lebih dari KEINGINAN kuat untuk mengampuni

4. MENGAMPUNI tidak bisa DIPAKSAKAN

5. MENGAMPUNI berarti kembali seperti situasi awal sebelumperistiwa terjadi

6. MENGAMPUNI berarti melepaskan hak-hak dasar

7. MENGAMPUNI orang lain tidak berarti MEMAAFKAN

8. MENGAMPUNI berarti menyerahkan segala sesuatu kepada Allah, termasuk tanggung jawab pribadi

9. Barangsiapa tidak sanggup mengampuni, dia serupa dengan orang yang meruntuhkan jembatan yang harus dipakainya untukmenyeberang.

10. Mengampuni adalah membebaskan seorang tawanan danmenguak takbir bahwa tawanan itu adalah engkau sendiri.

Page 6: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Semua orang membutuhkanpengampunan

pada saat-saat tertentu, untuk menstabilkan kembali

damai di hati dankeindahan hidup bersama

Page 7: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Tanpa pengampunan?

Page 8: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

1. Mengkekalkan di dalam dirisendiri dan sesama, bebankesalahan yang dialami

• Dalam pengampunan, tidak terbataspada tidak membalas, tetapi menyentuhakar kecenderungan agresivitas yang tidak terkendali. Rantai kebencian harusdiputuskan.

Page 9: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

2. Hidup dalam kebencian dandendam terus menerus

• Hidup berlawanan dengan jati diri, meskipada level tidak sadar, mengkonsumsibanyak energi dan mengalimentasi stress tanpa akhir. Ini bisa mengancamkesehatan.

• Dendam itu sebuah mekanisme bela diri: selalu siap melawan serangan apapun, baik real maupun imaginer.

• Marah adalah sebuah emosi yang sehat. Hilang setelah diungkapkan.

Page 10: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

3. Tetap terikat erat dengan masalampau

• Bagi yang sulit mengampuni masalampau, akan sulit menikmati masa kini(present).

• Waktu itu menguap tanpa kebahagiaan. Hilang kesempatan indahnya relasi pribadidengan orang lain.

• Masa depan itu kering dengan ikatanafektif, rencana baru dan kurangtermotivasi. Hidup masih terikat denganmasa lampau.

Page 11: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

4. Membalas dendam

• Insting membalas dendam itu membutakan

• “Mata ganti mata, gigi ganti gigi”: untukmengontrol kekuatan balas dendam.

• Balas dendam adalah sebuah keadilaninstingtif, yang berasal dari ruang primitifbawah sadar, berdasar pada KESAMAAN antara penderitaan yang telah kualamidengan yang akan kuterapkan pada orang lain.

Page 12: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi
Page 13: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Realitas pasca kematian ini akan membantu kita untuk mengingat tujuan kehidupan kita di dunia saat ini

Akhir zaman

Kematian

Neraka

Surga Api

penyucian

Limbo

Persekutuan para kudus

Page 14: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen PerdamaianBertemu dengan Kerahiman Ilahi

Page 15: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen Tobat

Sakramen Pemulihan

Sakramen Pengakuan

Sakramen Pengampunan

Sakramen Pendamaian

Page 16: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen Tobat

Melaksanakan secara sakramental

panggilan Yesus untuk bertobat,

untuk bangkit dan kembali pada

Bapa, dari siapa orang telah

menjauhkan diri karena dosa

Page 17: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen Pemulihan

menyatakan langkah pribadi dan gerejani

demi pertobatan, penyesalan dan

pemulihan warga katolik yang berdosa

Sakramen Pengakuan

Menekankan penyampaian dan

pengakuan dosa di depan imam sebagai

unsur hakikinya

Page 18: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen Pengampunan

Di dalam absolusi,

Kristus menganugerahkan

pengampunan dan kedamaian

Sakramen Pendamaian

Sakramen ini memberikan kepada

pendosa, cinta Allah yang

mendamaikan

Page 19: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen Tobat

Adalah perayaan cinta kasih

Allah Bapa yang berbelaskasih,

yang dengan kerahimannya

menganugerahkan pengampunan atas dosa-dosa kita, melalui pelayan Gereja (pastor)

dan mendamaikan kita dengan Allah dansesama.

Page 20: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Di dalam Sakramen Tobat Perdamaian,

engkau mengalami bahwa Allah telah

mencintaimu, MAKA engkaupun diajak

sanggup mencintai dirimu sendiri

Di dalam Sakramen ini pula ditunjukkan

bahwa Allah telah mengampunimu, MAKA,

engkaupun harus diajak untuk mengampuni

dirimu sendiri

Page 21: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen tobat setelah pembabtisan menyatakan bahwa babtis menghapus dosa tetapi tidak menghapus kerapuhan dan kelemahan kodrat manusiawi beserta kecenderungan untuk berbuat dosa (concupiscentia)

Page 22: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Sakramen ini

pertama-tama

merujuk pada

kerahiman Allah

dan bukan dosa-

dosa manusia

Page 23: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Tidak cukup pertobatan batin?Sikap bertobat mendesak agar

diaktualisasikan dalam tanda-tanda yang kelihatan dalam karya-karya pertobatan

(silih). Pertobatan mendorong orang (pendosa)

untuk menerima segala sesuatu dgn rela hati, di dalam hatinya ada penyesalan,

di mulutnya ada pengakuan, di dalam tindakannya ada kerendahan hati

yang mendalam atau penitensi yang menghasilkan buah.

Memang, hati manusia lamban dan keras. Pertobatan

hati perlu rahmat dari Allah.

Page 24: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

1. Pencipta Sakramen ini: Yoh 20:22-23

2. Hanya Allah yang mengampuni dosa: Mk 2:5-Luk 7:48

3. Otoritas diberikan kepada manusia agar ikut serta melaksanakannya atas nama-Nya: 2Kor 5:18

4. Kuasa mengikat dan melepas: Mat 16:19

Page 25: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

1. KHK 1461: Karena Kristus telah percayakan pelayananperdamaian kepada para rasul-Nya, maka pengganti-penggantinya, para Uskup dan rekan kerja mereka, para imam, terus melaksanakan pelayanan ini. Para Uskup dan imam telahmenerima wewenang, berkat Sakramen Imamat, untukmengampuni segala dosa “Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”.

2. KHK 1464: para imam harus mendorong umat beriman supayamenerima sakramen-sakramen ini dan menunjukkankesediannya untuk menerimakan, kapan saja, kepada wargakatolik yang meminta dengan wajar.

3. KHK 1467: setiap imam yang mendengar pengakuan, diwajibkan, dengan ancaman siksa yang sangat berat, supayaberdiam diri secara absolut tentang dosa yang diakukan dalampengakuan (CIC 1388)

Page 26: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Menjumpai kerahiman Allah dengan baik

Pemeriksaan batin

Penyesalan yang tulus

Niat untuk berubah

Pengakuan

Penitensi / Silih

Page 27: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Di depan pastor

Tanda salib

Pengakuan dosa

Mendengarkan nasihat dan penitensi

Doa tobat

Absolusi

Doa syukur

Menjalankan penitensi dan pertobatan dalam hidup sehari-hari

Page 28: Seni mengampuni dan kerahiman ilahi

Bawalah kami kembali kepada-mu ya Allah, maka kami akan kembali

(Rat 5: 21)