papar makanan halal dan haram.pdf

15
1 MAKALAH MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM DOSEN PEMBIMBING : JUNAIDI ABDILLAH M.SI. DISUSUN OLEH: KELOMPOK 11 1.ANGGA HANDIKA (1411010255) 2.ARIS MUNANDAR (1411010263) 3.RIAN SAPUTRA (1411010381) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Transcript of papar makanan halal dan haram.pdf

Page 1: papar makanan halal dan haram.pdf

1

MAKALAH

MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL

DAN HARAM DALAM ISLAM

DOSEN PEMBIMBING : JUNAIDI ABDILLAH M.SI.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

1.ANGGA HANDIKA (1411010255)

2.ARIS MUNANDAR (1411010263)

3.RIAN SAPUTRA (1411010381)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN

INTAN LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Page 2: papar makanan halal dan haram.pdf

2

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Pengertian Halal dan Haram .......................................................... 3

B. Dalil yang Menerangkan Halal dan Haram .................................. 4

C. Jenis-jenis Makanan Halal .............................................................. 5

D. Jenis-jenis Makanan Haram ........................................................... 6

E. Dampak Negatif Mengkonsumsi Makanan Haram .................... 12

F. Sebab-sebab Haramnya Makanan ............................................... 12

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: papar makanan halal dan haram.pdf

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tak pernah berpisah dengan lingkungan

sekitarnya. Allah SWT. menciptakan berbagai makhluk hidup , diantaranya

manusia,hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup tersebut merupakan satu

kesatuan dalam hubungan sosial antar makhluk hidup. Manusia

membutuhkan bahan yang dapat ia olah menjadi makanan yang dapat

membuat dia tidak letih dalam menjalankan aktivitas kehidupannya atau

dapat dikatakan manusia membutuhkan hewan dan tumbuhan sebagai bahan

untuk membuat olahan dari kulit ia dapat makan dan dapat menambah

energi tubuhnya yang akan habis,hewan juga membutuhkan manusia namun

ada juga hewan yang hidup di alam liar sehingga tidak membutuhkan

bantuan manusia dalam hidupnya. Makhluk hidup yang diciptakan Allah

SWT. diciptakan untuk tetap bertasbih dan bersujud kepada-Nya.,apakah itu

manusia,hewan maupun tumbuhan. Semuanya tetap harus mematuhi

perintah dari Tuhan-nya dan menjauhi segala larangannya. Terkhusus bagi

manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Manusia perlu menghindari

setiap perbuatan/sikap dan sifat yang berdampak negatif, tidak memakan

makanan yang telah dilarang dalam agama.Maka dari itu, manusia harus

selalu mengingat hal-hal yang dilarang dalam agamanya.

Page 4: papar makanan halal dan haram.pdf

4

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang dapat di tarik rumusan

masalahnya,diantaranya :

a. Apakah pengertian Halal dan Haram ?.

b. Hadist atau Qur‟an Surah apa yang menerangkan tentang halal dan

haram?.

c. Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis makanan halal ?.

d. Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis makanan haram ?.

e. Dalil apa yang menerangkan makanan halal dan makanan haram?

f. Apa saja manfaat mengkomsumsi makanan halal ?.

g. Apa dampak negatif dari mengkomsumsi makanan haram ?.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni :

a. Mengetahui pengertian dari halal dan haram.

b. Mengetahui dalil ( hadist atau Qur‟an Surah) yang menerangkan

tentang halal dan haram.

c. Mengetahui jenis-jenis makanan halal.

d. Mengetahui jenis-jenis makanan haram.

e. Mengetahui dalil yang menerangkan mengenai makanan halal dan

haram.

f. Mengetahui manfaat mengkomsumsi makanan halal.

g. Mengetahui dampak negatif mengkomumsi makanan haram.

Page 5: papar makanan halal dan haram.pdf

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Halal dan Haram

1. Pengertian Halal

Kata halal berasal dari bahasa Arab (حالل)yang berarti disahkan,diizinkan,dan

diperbolehkan. Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di dunia

ini halal semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah yaitu

yang terdapat dalam Al Qur‟an dan yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad

SAW.Tiap benda di permukaan bumi menurut hukum asalnya adalah halal kecuali

kalau ada larangan secara syar‟i. Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW pernah

ditanyapara sahabat tentang hukum minyak sapi (samin), keju, kulit

binatangbeserta bulunya untuk perhiasan maupun untuk tempat duduk.

2. Pengertian Haram

Kata haram berasal dari bahasa Arab (ݛݦح )yang berarti larangan (dilarang oleh

agama). Termasuk di antara keluasan dan kemudahan dalam syari‟at Islam, Allah -

Subhanahu wa Ta‟ala- menghalalkan semua makanan yang mengandung maslahat

dan manfaat, baik yang kembalinya kepada ruh maupun jasad, baik kepada

individu maupun masyarakat. Demikian pula sebaliknya Allah mengharamkan

semua makanan yang memudhorotkan atau yang mudhorotnya lebih besar daripada

manfaatnya. Hal ini tidak lain untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh,

dan jasad, yang mana baik atau buruknya keempat perkara ini sangat ditentukan -

setelah hidayah dari Allah- dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia

yang kemudian akan berubah menjadi darah dan daging sebagai unsur penyusun

hati dan jasadnya.

Page 6: papar makanan halal dan haram.pdf

6

B. Dalil yang Menerangkan Halal dan Haram

Adapun dalil yang menerangkan halal dan haram:

1.“… Barang yang di halalkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah halal, dan

barang yang diharamkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah haram. Dan sesuatu

yang tidak dilarang-Nya, mak barang itu termasuk yang diafkan-Nya, sebagai

kemudahan bagi kamu.”(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi) Fiqih sunnah oleh

Sulaiman Ar Rasyid).

2)“Dan makanlah makan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah telah

berikan rezekinya kepadmu bertaqwalah pada Allah yang kamu beriman pada-

Nya.”(QS. Al Maidah : 88).

3). “Dia telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagian menjadi

minuman dan sebagainnya (menyuburkannya) tumbuhan-tumbuhan yang ada

(tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.”(QS.An Nahl : 10)

4). “Wahai orang beriman sesungguhnya arak (khimar), berjudi, qurban untuk

berhala, undian dengan panah adalah dosa dan termasuk perbuatan syaitan, maka

juhilah agar kamu mendapat keberuntungan (QS.Al Maidah :90)

5)“Sesungguhnya Sa‟ad Ibnu Ubayyin mohon pada Rosulullah SAW agar

didoakan kepada Allah supaya doanya diterima (mustajab), maka beliau bersabda

kepadanya : “Perbaiki makanan, niscaya diterima doa-doamu “(HR. Tabrani)

6)“Maka makanlah rezeki yang halal lagi suci yang telah diberikan Allah pada

kamu…”(QS. An Nahl :114)

7).Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam- pernah bersabda:

ا ا ا اا ل ا ا ا ا

“Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih

pantas untuknya”.

ي ا ا ل ي ا.(8 ا ا

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. (QS. Al-

Baqarah: 195)

Page 7: papar makanan halal dan haram.pdf

7

C. Jenis-jenis Makanan Halal

Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi

makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak

halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan

haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.

Makanan halal dari segi jenis ada tiga :

(1) Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam,

kambing, sapi, burung, ikan.

(2) Berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-

lain.

(3) Berupa hasil bumi yang lain seperti garam semua.

Makanan yang halal dari usaha yang diperolehnya, yaitu :

1). Halal makanan dari hasil bekerja yang diperoleh dari usaha yang lain seperti

bekerja sebagai buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dll.

2). Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan

itu halal , tetapi dibenci Allah seperti pengamen.

3). Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah,

warisan, wasiat, dll.

4). Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam

peperangan (ghoniyah).

Binatang yang berkehidupan didarat, ada yang halal dan ada pula yang haram.

Binatang yang halal diantaranya : Unta,Sapi,Kerbau, Kambing, Kuda, Ayam,

Ikan,dan lain sebagainya.

Page 8: papar makanan halal dan haram.pdf

8

D. Jenis-jenis Makanan Haram

Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis:

1. Ada yang diharamkan karena dzatnya. Maksudnya asal dari makanan tersebut

memang sudah haram, seperti :

A. Bangkai

Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar‟iy

dan juga bukan hasil perburuan.

Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- menyatakan dalam firman-Nya:

ا لطي ا ا ةا ل ل ا ق ا ا ل ا ا ا هلا غي ل اا ا اع يي ا يل ا ح

يل ا لا ل ا ا ا

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)

yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,

yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu

menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3)

Dan juga dalam firmannya:

اع ي ا ا ل ا ا ا ا ا ا ا ا

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah

ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu

kefasikan”. (QS. Al-An‟am: 121)

Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas:

1. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.

2. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.

3. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.

4. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.

5. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.

6. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.

7. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah walaupun dengan membaca

basmalah.

Page 9: papar makanan halal dan haram.pdf

9

9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/terpisah dari tubuhnya. Hal ini

berdasarkan hadits Abu Waqid secara marfu‟:

اقط ا ا ي ا ه احي ا ا يل ا

“Apa-apa yang terpotong dari hewan dalam keadaan dia (hewan itu) masih hidup,

maka potongan itu adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzy dan

dishohihkan olehnya)

Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:

1. Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa semua

hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.

2. Belalang. Berdasarkan hadits Ibnu „Umar secara marfu‟:

ا ا ا يلل اا ا : حلا ل ا يلل اا اا , ل ا ا ط اا : ا ي

“Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu

adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”.

(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

3. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan

hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An-

Nasa`iy, bahwa Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam- bersabda:

ةا ا ةا لي ا

“Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya”.

Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam

perutnya halal untuk dimakan tanpa harus disembelih ulang.

B. Darah

Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah

Al -An‟am ayat 145:

ا ل ح ا .”Atau darah yang mengalir“ ا

Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu

„Umar yang baru berlalu. Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam urat-

urat setelah penyembelihan.

Page 10: papar makanan halal dan haram.pdf

10

C. Daging babi

Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma`idah ayat ketiga di atas. Yang

diinginkan dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya

termasuk lemaknya.

D. Khamar

Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- berfirman:

ا ا اع لا ليط اا الل وا ي ا اا اا ا ا اا ا ا يل ا ل ا ا ا

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji

termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu

mendapat keberuntungan.”. (QS. Al-Ma`idah: 90

Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu „Umar -radhiallahu „anhuma-

secara marfu‟:

dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu „Umar -radhiallahu „anhuma- secara

marfu‟:

اا اح ا ا لا اح لا لي

“Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram”.

Dikiaskan dengannya semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan

hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.

E. Semua hewan buas yang bertaring

Sahabat Abu Tsa‟labah Al-Khusyany -radhiallahu „anhu- berkata:

ا اا ا ل اا ا ااا ااع ي ا ا ا اع ا لا اا

“Sesungguhnya Rasulullah -Shallallahu „alaihi wasallam- melarang dari

(mengkonsumsi) semua hewan buas yang bertaring”. (HR. Al-Bukhary dan

Muslim)

Dan dalam riwayat Muslim darinya dengan lafazh, “Semua hewan buas

yang bertaring maka memakannya adalah haram”.

Yang diinginkan di sini adalah semua hewan buas yang bertaring dan

menggunakan taringnya untuk menghadapi dan memangsa manusia dan hewan

lainnya.

Page 11: papar makanan halal dan haram.pdf

11

Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan

hadits-hadits lain yang semakna dengannya.

F. Semua burung yang memiliki cakar

Yang diinginkan dengannya adalah semua burung yang memiliki cakar

yang kuat yang dia memangsa dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur

ulama dari kalangan Imam Empat -kecuali Imam Malik- dan selainnya menyatakan

pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu „Abbas -radhiallahu „anhuma-:

ا ا ا طي ا ا اا ا ل ا ا لا اع ا لا

“Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan

semua burung yang memiliki cakar”. (HR. Muslim)

G. Jallalah

Dia adalah hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain, baik

berupa onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda,

angsa (yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak. Lihat

Nailul Author (8/128).

Hukumnya adalah haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad -dalam

satu riwayat- dan salah satu dari dua pendapat dalam madzhab Syafi‟iyah, mereka

berdalilkan dengan hadits Ibnu „Umar -radhiallahu „anhuma- beliau berkata:

ا ااا ااع ي ا ا اع ا لا ا ا ا

“Rasulullah -Shallallahu „alaihi wasallam- melarang dari memakan al-jallalah

dan dari meminum susunya” (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy (3787))

Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah:

1. Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang

diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan

makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya. Dikecualikan juga

semua hewan air pemakan feses, karena telah berlalu bahwa semua hewan air

adalah halal dimakan.

2. Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari feses

maka tidak apa-apa memakannya ketika itu. Hanya saja mereka berselisih

pendapat mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang benarnya

dikembalikan kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar.

Page 12: papar makanan halal dan haram.pdf

12

H. Keledai jinak (bukan yang liar)

Ini merupakan madzhab Imam Empat kecuali Imam Malik dalam sebagian

riwayat darinya. Dari Anas bin Malik -radhiallahu „anhu-, bahwasanya Rasulullah -

Shallallahu „alaihi wasallam- bersabda:

ا اه ي ا ا ا ل ي اع ا اا ا ا , ااا ا

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk memakan daging-

daging keledai yang jinak, karena dia adalah najis”. (HR. Al-Bukhary dan

Muslim)

Diperkecualikan darinya keledai liar, karena Jabir -radhiallahu „anhu-

berkata:

ا اه ا ا ح ا ا ا ل ا ااع ي ا ا اع ا يلا ح ا ا ي ل ا

“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi -

Shallallahu „alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim)

Inilah pendapat yang paling kuat, sampai-sampai Imam Ibnu „Abdil Barr

menyatakan, “Tidak ada perselisihan di kalangan ulama zaman ini tentang

pengharamannya”. Lihat Al-Mughny beserta Asy-Syarhul Kabir (11/65). [Al-

Bada`i' (5/37), Mughniyul Muhtaj (4/299), Al-Muqni' (3/525), dan Al-Bidayah

(1/344].

I. Kuda

Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat

perang Khaibar. Semakna dengannya ucapan Asma` bintu Abi Bakr -radhiallahu

„anhuma-:

ا ااا ااع ي ا ا ا ل وا ا ا اع اع ا

“Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah -Shallallahu „alaihi wasallam- lalu

kamipun memakannya”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

Maka ini adalah sunnah taqririyyah (persetujuan) dari Nabi -Shallallahu

„alaihi wasallam-.

Ini adalah pendapat jumhur ulama dari kalangan Asy-Syafi‟iyyah, Al-

Hanabilah, salah satu pendapat dalam madzhab Malikiyah, serta merupakan

pendapat Muhammad ibnul Hasan dan Abu Yusuf dari kalangan Hanafiyah.

Page 13: papar makanan halal dan haram.pdf

13

J. Anjing

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang

menunjukkan hal ini

adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang telah berlalu

pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam- bahwa

beliau bersabda:

اا ل ا اا ي اح اح ااا

“Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan mengharamkan

harganya [12]“.

Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :

1). Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,

2). Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,

3). Mendapat perlindungan dari Allah SWT,

4). Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,

5). Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,

6). Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.

7). Manusia dapat bertahan hidup di dunia sampai batas yang di tentukan Allah

SWT.

8). Manusia dapat mencapai ridha Allah SWT. dalam hidup karena dapat memilih

jenis makanan maupun minuman yang baik sesuai petunjuk Allah SWT.

9). Manusia dapat memiliki akhlak karimah karena makanan dan minuman yang

halal memengaruhi watak dan perangai manusia menjadi seperti sabar, tenang, dan

qanaah.

10). Manusia dapat terhindar dari akhlak mazmumah karena tidak mengkomsumsi

makanan dan minuman yang haram. Makanan dan minuman yang haram akan

mempengaruhi sikap mental menjadi tidak terpuji seperti mudah marah, kasar

ucapan, maupun perbuatannya.

Page 14: papar makanan halal dan haram.pdf

14

E. Dampak Negatif Mengkomsumsi Makanan Haram

Dampak negatifnya adalah :

A). Merusak Jiwa

B). Berbahaya Dan Merusak Hak Orang Lain

C). Memubazirkan Dan Membahayakan Kesehatan

D). Menimbulkan Permusuhan Dan Kebencian

E). Menghalangi Mengingat Allah

F. Sebab-Sebab Haramnya Makanan

Sebab-sebab pokok haramnya makanan ada lima:

1.Sebab ada nash al-quran atau al-hadist

2.sebab disusuruh membunuhnya

3.sebab dilarang membunuhnya,seperti kodok(katak)

4.sebab keji (kotor menjijikan)

5.sebab memberi madlarat

Page 15: papar makanan halal dan haram.pdf

15

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengertian Halal

Kata halal berasal dari bahasa Arab (حالل)yang berarti disahkan,diizinkan,dan

diperbolehkan. Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di dunia

ini halal semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah yaitu

yang terdapat dalam Al Qur‟an dan yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad

SAW.

Pengertian Haram

Kata haram berasal dari bahasa Arab (ݛݦح )yang berarti larangan (dilarang oleh

agama).