papain
-
Upload
agung-kurnia-yahya -
Category
Documents
-
view
288 -
download
7
Transcript of papain
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
MATERI :
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Disusun Oleh :
Kelompok : 6
Anggota : 1. Netya Shoma Siwi Pertiwi NIM: 21030110141022
2. Agung Kurnia Yahya NIM: 21030110141049
3. Ausi Priwintery Gani NIM: 21030110141134
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : 6
Anggota : 1. Netya Shoma Siwi NIM: 21030110141022
2. Agung Kurnia Yahya NIM: 21030110141049
3. Ausi Priwintery Gani NIM: 21030110141134
Laporan Praktikum Mikrobiologi Industri berjudul “Isolasi Enzim Papain dan
Reaksi Enzimatis” ini telah disahkan pada:
Tanggal : 20 Juni 2012
Di : Semarang
Asisten Pengampu,
Arkie Septiana Alphita L2C008016
RINGKASAN
Enzim merupakan katalis yang berasal dari zat hidup dan memiliki derajat efisiensi tinggi. Enzim banyak dimanfaatkan dalam industri. Tujuan percobaan ini adalah mengisolasi enzim papain dari getah buah pepaya dan remasan daun pepaya, menghitung aktivitas enzim, dan membandingkan garam pengendap, suhu, dan pH terhadap aktivitas enzim.
Laboratorium Mikrobiologi Industri ii
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Enzim papain banyak digunakan dalam pelunakan daging dan untuk menghaluskan gandum. Proses isolasi enzim meliputi ekstraksi padat cair, sentrifugasi, dan presipitasi. Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim antara lain konsentrasi substrat, pH, konsentrasi enzim, temperatur, dan racun enzim.
Percobaan dilakukan dengan menghaluskan getah papaya dan menyiapkan remasan daun pepaya. Kemudian ambil 20 gram getah papaya dan 25 ml cairan remasan daun papaya lalu tambahkan 3 gram cystein, 18 ml etanol, dan 20 ml aquadest. Atur pHnya sesuai variabel. Aduk dengan magnetic stirrer selama 15 menit, saring endapannya dengan kertas saring dan pompa vakum. Tambahkan NaCl pada filtrat sesuai variabel, sentrifugasi selama 20 menit, 2000 rpm. Pisahkan endapan dengan kertas saring dan pompa vakum, kemudian keringkan dan simpan, tambahkan NaCl sesuai variable pada filtrat, simpan dalam lemari es. Setelah 1 hari, pisahkan filtrat dan endapan menggunakan kertas saring dan pompa vakum, keringkan endapan. Bila total endapan > 1 gram, ambil 1 gram encerkan 10 ml. Bila tidak, ambil 1 ml filtrat encerkan 10 ml. Untuk reaksi enzimatis, buat susu SGM 20 dan 40% W basis 120 ml. Lakukan uji enzimatis pada suhu 300C, 500C dan 700C, dengan perbandingan susu : enzim = 7 : 3. Catat waktu terjadinya penggumpalan pertama.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa aktifitas enzim pada variabel dengan pH 5 dan 7 tidak lebih baik daripada pH 3, hal ini dikarenakan pada variabel pH 3 tidak ada penambahan garam, dimana penambahan garam dapat memecah ikatan hidrogen yang pada akhirnya menyebabkan denaturasi . Kualitas enzim dari getah papaya lebih baik daripada remasan daun papaya, berdasarkan data aktivitas proteolitik papain pada buah sekitar 400 MCu/gram sedangkan pada daun pepaya hanya 200 MCu/gram. Agen pengendap berpengaruh pada pengendapan protein dari larutan disebabkan menurunnya jumlah air yang terikat pada protein. Pada semua varibel aktivitas enzim tertinggi terjadi saat pemanasan suhu 70oC hal ini dikarenakan suhu optimum enzim papain 60-70oC. Semakin banyak substrat, kemungkinan enzim bertemu dan bereaksi dengan substrat akan semakin tinggi pula.
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pH optimum enzim adalah 5-7, kualitas enzim yang lebih baik adalah enzim papain dari getah pepaya, agen pengendap berpengaruh pada pengendapan protein dari larutan, suhu optimum aktivitas enzim adalah 60-70oC, dan semakin banyak substrat, makin besar kemungkinan enzim bertemu dan bereaksi dengan substrat. Saran untuk percobaan kali ini antara lain dalam mengamati terbentuknya endapan lebih teliti, pengeringan endapan hendaknya benar-benar kering, serta suhu harus dijaga agar tetap konstan.
Laboratorium Mikrobiologi Industri iii
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
SUMMARY
Enzymes are catalysts derived from living matter and have a high degree of efficiency. Enzymes are widely used in industry. The purposes of this experiment are to isolate the enzyme from papaya latex and squeeze of papaya leaf, calculate the enzyme activity, and compare the precipitating salt, temperature, and pH on enzyme activity.
The papain enzyme is widely used in the softening of meat and to smooth the grain. Enzyme isolation process involves solid liquid extraction, centrifugation, and precipitation. Factors affecting the activity of the enzyme: substrate concentration, pH, enzyme concentration, temperature, and toxic enzymes.
Experiments carried out by grinding papaya latex and preparing squeezed papaya leaves. Then take 20 grams papaya latex and 25 ml squeeze papaya leaf and add 3 gr cysteine, 18 ml ethanol, and 20 ml aquadest. Adjust the pH corresponding variable. Stirr with magnetic stirrer for 15 minutes, strain the sediment with filter paper and vacuum pumps. Add NaCl corresponding variable to the filtrate and then centrifugation for 20 min, 2000 rpm. Separate the precipitate with filter paper and vacuum pump, then drain and save it, add NaCl to the filtrate and then store in refrigerator. After 1 day, separate the filtrate and the precipitate using a filter paper and vacuum pumps, dry sediment. When the total sediment is > 1 gram, take 1 gram of dilute 10 ml. if not, take 1 ml of the filtrate dilute 10 ml. The solution is an enzyme. For enzymatic reactions, 20 and 40% for milk SGM W 120 ml base. Perform enzymatic test at a temperature of 300C, 500C and 700C, with a ratio of milk: the enzyme = 7: 3. Record the clotting time of the first.
From the experimental results obtained that enzyme activity on variable with pH 3 is the best, this is due to variable pH 3 there is no addition of salt, where the addition of salt to break the hydrogen bonds that ultimately
Laboratorium Mikrobiologi Industri iv
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
lead to denaturation. The quality of the enzyme from papaya latex is better than squeeze papaya leaves, based on data on fruit papain proteolytic activity of about 400 MCu / gram while the papaya leaves only 200 MCu / gram. Precipitating agent effect on the precipitation of proteins from solution due to decrease in the amount of water bound to the protein. In all variables the highest enzyme activity occurred at 70 ° C. This is because the optimum papain enzyme activity is 60-700C. The more substrate, the enzyme likely to meet and react with the substrate will be higher as well.
From the experiments it can be concluded that the enzyme optimum pH is 5-7, the best the quality of the enzyme is an papain enzyme from papaya latex, precipitating agents affect the precipitation of proteins from solution, the optimum temperature of enzyme activity is 60-700C, and with more substrates, the enzyme is easier meet and react with the substrate. Therefore, in observing the formation of deposits more thoroughly, drying the precipitate should be completely dry, and the temperature must be kept constant.
Laboratorium Mikrobiologi Industri v
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
PRAKATA
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
berjudul “Isolasi Enzim Papain dan Reaksi Enzimatis”. Laporan ini disusun
sebagai kelengkapan tugas mata kuliah Praktikum Mikrobiologi Industri.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan kerja
sama dari berbagai pihak maka laporan ini tidak akan dapat terselesaikan.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dosen Pembimbing Praktikum Mikrobiologi Industri Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang tahun 2012.
2. Asisten Laboratorium Mikrobiologi Industri Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang tahun 2012.
Penyusun memohon maaf jika dalam penyusunan laporan ini masih
terdapat kekeliruan. Untuk itu, segenap kritik dan saran yang membangun
sangat penyusun harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Semarang, 20 Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan........................................................................................ ii
Ringkasan......................................................................................................... iii
Laboratorium Mikrobiologi Industri vi
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Summary...........................................................................................................v
Prakata............................................................................................................vii
Daftar Isi.........................................................................................................viii
Daftar Tabel..................................................................................................... ix
Daftar Gambar..................................................................................................x
BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang......................................................................1
I.2 Tujuan Percobaan..................................................................1
I.3 Manfaat Percobaan................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka.............................................................................2
BAB III Metodologi Percobaan
III.1 Alat dan Bahan......................................................................8
III.1.1 Alat............................................................................8
III.1.2 Bahan........................................................................8
III.2 Gambar Alat..........................................................................8
III.3 Variabel Percobaan..............................................................10
III.4 Cara Kerja............................................................................10
BAB IV Hasil Percobaan dan Pembahasan
IV.1 Hasil Percobaan...................................................................13
IV.2 Pembahasan........................................................................13
BAB V Penutup
V.1 Kesimpulan..........................................................................17
V.2 Saran...................................................................................17
Daftar Pustaka................................................................................................18
Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Berat Endapan yang Diperoleh.......................................................13
Tabel IV.2 Hasil Pengamatan Reaksi Enzimatis...............................................13
Laboratorium Mikrobiologi Industri vii
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Erlenmeyer..................................................................................8
Gambar III.2 Beaker Glass................................................................................8
Gambar III.3 Centrifuge....................................................................................9
Gambar III.4 Mortar..........................................................................................9
Gambar III.5 Indikator pH.................................................................................9
Gambar III.6 Kertas Saring...............................................................................9
Gambar III.7 Termometer.................................................................................9
Gambar III.8 Pipet Tetes...................................................................................9
Gambar III.9 Magnetic Stirrer...........................................................................9
Gambar III.10 Gelas Ukur..................................................................................9
Laboratorium Mikrobiologi Industri viii
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Laboratorium Mikrobiologi Industri ix
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Enzim merupakan katalis yang berasal dari zat hidup yang
mempunyai derajat dan efisiensi tinggi. Enzim juga banyak dimanfaatkan
dalam proses industri, misalnya enzim amilase untuk mengubah pati
menjadi glukosa. Mengingat betapa besar manfaat enzim maka
praktikum isolasi enzim perlu dilakukan.
I.2 Tujuan Percobaan
1. Mengisolasi enzim papain dari getah buah pepaya dan remasan daun
pepaya.
2. Menghitung aktivitas enzim papain.
3. Membandingkan aktivitas enzim papain sesuai variabel percobaan
(garam pengendap, suhu, dan pH).
I.3 Manfaat Percobaan
1. Dapat mengetahui sifat-sifat enzim papain sehingga dapat
menghasilkan enzim papain berkualitas baik dan produktif.
2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
3. Dapat mengetahui dan menganalisa aktivitas protealitik dari enzim
papain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Umum
Laboratorium Mikrobiologi Industri 1
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Enzim berasal dari kata en = in = dalam dan zim = yeast = khamir.
Artinya dalam khamir yang maksudnya katalis dari zat hidup yang punya
derajat efisiensi tinggi. Enzim merupakan sejenis protein kompleks yang
unik dan merupakan bahan antara yang penting untuk metabolisme dan
berbagai perubahan kimia dalam tubuh.
2. Teori Enzim Papain
Enzim papain banyak digunakan dalam pelunakan daging dan untuk
menghaluskan gandum dalam pembuatan kue kering. Papain berasal dari
tumbuhan hijau dan Carica papaya, kira–kira butuh 3 tahun untuk pohon
ini tumbuh tinggi dan menghasilkan latex. Latex digumpalkan dengan
membuat goresan pada buah pada waktu pagi sekali ketika buah itu
berisi cairan. Latex itu mengalir sampai habis dan membeku pada
permukaannya.
Pembentukan latex berjalan cepat dan segera menutupi buah seperti
lilin dan itulah yang dikumpulkan. Secara sederhana dikeringkan oleh
matahari, tetapi untuk hasil yang lebih baik pengeringan dilakukan dalam
bejana. Latex beku dikumpulkan, dicairkan dengan cepat, disaring agar
bebas dari serangga, dikeringkan dengan spray dryer. Latex kasar harus
dikeringkan, saring dan dikeringkan lagi untuk mendapatkan papain yang
sempurna sesuai digunakan pada makanan.
Papain sangat aktif pada range pH 3-7. Untuk melunakkan daging
pada pH 7.Papain merupakan enzim pelunak pilihan, karena enzim ini
dapat disuntikkan ke dalam untuk menimbulkan enzim sedalam 4 cm
pada permukaan daging sehingga daging tetap lunak.
3. Isolasi Enzim
Untuk mengisolasi enzim papain dari getah buah pepaya dilakukan 3
proses pemisahan :
a. Ekstraksi padat-cair
Merupakan salah satu metode pemisahan cair–padatan. Pada
proses ini, komponen yang tidak larut dipisahkan dari bahan
padatan dengan bantuan solvent. Ketika solvent dicampur dengan
sampel, maka solvent akan melarutkan ekstrak dengan difusi
sampai terjadi keseimbangan konsentrasi.
b. Sentrifugasi
Laboratorium Mikrobiologi Industri 2
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Merupakan cara memisahkan bagian seperti partikel dalam
medan gaya sentrifugal partikel yang berukuran berbeda dalam
berbagai ukuran. Densitas dan bentuk akan mengendap searah
sentrifugal dengan kepentingan berbeda.
c. Presipitasi
Banyak agen pemisah yang digunakan untuk mengendapkan
protein seperti garam proteolitik, polimer, panas, pH, dan solvent
organik.
4. Imobilisasi Enzim
Enzim tidak dapat mengalami perubahan reaksi kimia, maka enzim
dapat digunakan berulang–ulang. Pada umumnya reaksi dan pemisahan
enzim dari produk dengan menggunakan modifikasi pH, panas atau
kedua-duanya. Penggunaan cara seperti ini mengakibatkan enzim
kehilangan sebagian besar aktivitas katalitiknya, sehingga enzim tidak
dapat digunakan berulang–ulang. Agar dapat digunakan berulang-ulang
pemisahan enzim dari produk harus dengan cara tertentu sehingga
didapatkan enzim dalam bentuk terimobilisasi tanpa mengurangi aktivitas
katalitiknya.
5. Mekanisme Kerja Enzim
a. Enzim menyesuaikan diri di sekitar substrat untuk membentuk suatu
kompleks enzim substrat.
b. Karena adanya gaya tarik antara enzim dan substrat, ikatan substrat
menjadi tegang. Ikatan tegang ini mempunyai energi tinggi dan
lebih mudah terpatahkan, sehingga reaksi lebih mudah dan
membentuk kompleks enzim–produk.
c. Karena produk dan substrat tidak sama, maka kesesuaian antara
produk dan enzim tidak sempurna.
d. Bentuk produk menyebabkan kompleks berdisosiasi dan permukaan
enzim siap untuk menerima substrat lain. Teori aktivitas enzim ini
disebut teori kesesuaian terimbas (Induced-fit Theory).
E + S ES EP E + P
6. Sifat – Sifat Enzim
Laboratorium Mikrobiologi Industri 3
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
a) Dalam jumlah kecil dapat mengkatalis substrat dalam jumlah besar.
b) Enzim bereaksi optimum pada 40°C dan tekanan normal.
c) Reaksi enzimatis berlangsung pada pH netral.
d) Tidak dapat menghidrolisis disakarida dan polisakarida.
e) Umumnya dipakai koenzim
f) Enzim biasanya merusak zat yang dapat mengurangi keaktifannya.
g) Biasanya diperlukan energi aktifasi
7. Inhibitor Enzim
Inhibitor Kompetitif
Inhibitor yang bersaing dengan substrat dengan cara meniru bentuk
substrat sehingga dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.
Inhibitor non Kompetitif
Tidak bersaing langsung dengan substrat tetapi menempel pada
bagian lain enzim sehingga bentuk enzim berubah.
8. Faktor yang Mempengaruhi
Konsentrasi substrat
Pengaruh pH
Konsentrasi Enzim
Temperatur
Racun Enzim
9. Fungsi Reagen
a) Getah buah pepaya: sumber enzim papain.
b) NaOH : pengatur pH.
c) Garam : mengendapkan enzim, membentuk gugus
mikro (dapatberupa NaCl atau (NH4)2SO4 )
d) Celite : memecah dinding sel pembungkus enzim.
e) Cystein HCl : mengikat protein, mengikat enzim sehingga
bisa menembus kertas saring,melarutkan
enzim yang telah diendapkan.
f) Casein : penyedia protein untuk diendapkan.
g) Aquadest : melarutkan protein enzim.
Laboratorium Mikrobiologi Industri 4
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
h) Solvent : sebagai tenaga pemisah dalam ekstraksi
cair-padat untukmendapatkan enzim dari
getah (Aceton, Formaldehid,Etanol).
10. Kegunaan Produk
a) Sebagai pelunak daging.
b) Sebagai bahan antidingin pada pembuatan beer.
c) Sebagai pelunak kulit pada industri penyamakan kulit.
11. Penelitian Terdahulu
1. Bahan yang digunakan
1. Getah pepaya
2. Cystein 0,04 mg
3. Aquadest
4. NaOH
5. H2SO4
6. Larutan susu bubuk
12%
2. Alat yang Digunakan
1. Gelas ukur
2. Beaker glass
3. IndiKator pH
4. Magnetic stirrer
5. Saringan vakum
6. Fermentor
7. Centrifuge
8. Erlenmeyer
9. Kompor listrik
10. Oven
3. Penetapan Variabel
a) Variabel Tetap
- Sistem operasi : batch
- Berat getah pepaya : 50 gr
- Kecepatan pengadukan : 3 digit
- Waktu operasi : 15 menit
- Pengendapan enzim : acetone
- Pencucian enzim : aquadest
b) Variabel Berubah
- Variabel cystein 0,04 mgr : 200,100,125ml
- Suhu operasi : 10oC, 50oC
- pH operasi : 5, 7, 9
4. Prosedur percobaan
a. Ekstraksi enzim papain
Laboratorium Mikrobiologi Industri 5
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
1. Ambil 50 gr getah pepaya, tambahkan cystein , atur ph
dengan naoh dan H2SO4
2. Aduk campuran dengan magnetic stirrer selama 10 menit
3. Pisahkan ekstrak dan residu, buang ampasnya dan simpan
filtratnya
4. Dinginkan residu dan biarkan mengendap,lalu sentrifuge
selama 15 menit dengan kecepatan 3900 rpm, saring
endapan dan ambil natanya
5. Ambil nata dan aceton dengan perbandingan 1:1. Ditutup
dan disimpan dalam keadaan dingin selama 1 malam,
kemudian di sentrifugasi sehingga timbul endapan papain.
Pisahkan endapan dan keringkan dengan oven.
b. Analisa aktivitas proteolitik enzim papain
1. Ambil 1 gr papain, encerkan sampai 100ml
2. Kocok dan centrifuge untuk mendapatkan larutan papain
3. Ambil 10 ml larutan susu, panaskan dengan waterbash
4. Tambahkan sejumlah enzim, suhu dijaga 40oc hingga terjadi
gumpalan
5. Catat waktu sampai terjadi gumpalan pertama
6. Aktivitas proteolitik dihitung dengan rumus :
A= 1E .e .k . t
A: aktivitas enzim
E: berat sampel
T: waktu yang diperlukan untuk terjadinya gumpalan enzim
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Laboratorium Mikrobiologi Industri 6
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
III.1Alat dan Bahan
III.1.1Alat
a. Erlenmeyer
b. Beaker glass
c. Centrifuge
d. Mortar
e. Indikator pH
f. Kertas saring
g. Thermometer
h. Pipet tetes
i. Magnetic stirrer
j. Gelas ukur
III.1.2Bahan
a. Getah pepaya @20 gram
b. Remasan daun pepaya 25
ml
c. NaCl @ 3 gram
d. Etanol 18 ml
e. Cystein @3 gram
f. NaOH dan H2SO4
secukupnya
g. Aquadest secukupnya
h. Susu SGM 80 gram
III.2Gambar Alat
Gambar III.1 Erlenmeyer Gambar III.2 Beaker Glass
Gambar III.3 Centrifuge Gambar III.4 Mortar
Laboratorium Mikrobiologi Industri 7
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Gambar III.5 Indikator pH Gambar III.6 Kertas Saring
Gambar III.7 Termometer Gambar III.8 Pipet Tetes
Gambar III.9 Magnetic Stirrer Gambar III.10 Gelas Ukur
III.3Variabel Percobaan
Isolasi Enzim Papain
1. Getah 20 gr, cysteine 3 gr, etanol 18 ml, aquadest 20 ml, garam pengendap NaCl 0 gram, dan pH 3
2. Getah 20 gr, cysteine 3 gr, etanol 18 ml, aquadest 20 ml, garam pengendap NaCl 3 gram, dan pH 5
3. Remasan daun pepaya 25 ml, cysteine 3 gr, etanol 18 ml, aquadest 20 ml, garam pengendap NaCl 3 gram, dan pH 7
Suhu magnetic stirrer : suhu kamar ; selama 15 menitSentrifugasi 2000 rpm ; selama 20 menit
Reaksi Enzimatis
Laboratorium Mikrobiologi Industri 8
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Susu SGM basis 120 ml20%W susu : enzim = 7 : 340%W
Suhu pencampuran = 30oC (suhu kamar), 50oC dan 70oC
III.4Cara Kerja
Isolasi Enzim
a. Haluskan getah pepaya yang diperoleh menggunakan mortar,
setelah halus, timbang getah pepaya untuk 2 variabel masing-
masing 20 gram, masukkan beaker glass. Siapkan cairan remasan
daun pepaya 25 ml, masukkan beaker glass.
b. Tambahkan ke dalam beaker glass tersebut cystein, aquadest, ,dan
etanol lalu atur pH sesuai variabel.
c. Aduk dengan magnetic stirrer campuran tersebut selama 15 menit
pada suhu kamar.
d. Saring dengan kertas saring dan menggunakan pompa vakum,
sehingga didapat filtrat I dan endapan I, buang endapannya.
e. Pada filtrat I tambahkan NaCl sebagai tenaga pengendap sesuai
variabel.
f. Masukkan pada cuvet lalu disentrifugasi selama 20 menit dengan
kecepatan 2000 rpm.
g. Saring hasil sentrifugasi dengan kertas saring dan menggunakan
pompa vakum, sehingga diatur didapatkan endapan II dan filtrat II.
h. Keringkan dan timbang endapan II (misal a gram), simpan endapan
II.
i. Tambahkan NaCl sesuai variabel pada filtrat II, lalu simpan 1 malam
dalam lemari es.
j. Saring filtrat II dengan kertas saring dan menggunakan pompa
vakum, sehingga didapatkan endapan III dan filtrat III.
k. Keringkan dan timbang endapan III (misal b gram).
l. Ambil endapan II, campurkan dengan endapan III, jika jumlah dari
endapan II dan III (a + b gram) lebih besar dari 1 gram, ambil 1
gram endapan tersebut, larutkan dalam air sampai 10 ml (larutan ini
adalah enzim).
m. Jika a+b kurang dari 1 gram, ambil 1 ml filtrat III, encerkan sampai
10 ml (larutan ini adalah enzim).
Laboratorium Mikrobiologi Industri 9
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Reaksi Enzimatis
a. Buat larutan susu SGM 20% W dan 40% W dengan basis 120 ml.
b. Panaskan larutan susu SGM tersebut sampai suhu 70oC, 50oC dan
30oC (suhu kamar).
c. Setelah mencapai suhu tersebut, tuangkan larutan enzim ke dalam
larutan susu. Perbandingan susu : enzim = 7 : 3.
d. Catat waktu sampai terjadinya penggumpalan pertama.
Getah /
Remasan daun pepaya
Aquadest pH = sesuai
variabel
Cysteine
Etanol t = 15 menit
Endapan I buang
Filtrat I
+ NaCl
Endapan II = a gr
Filtrat II
+ NaCl
Endapan III = b gr
Filtrat III
Laboratorium Mikrobiologi Industri 10
Beaker Glass
Magnetic Stirrer
Centrifuge
Lemari Es
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1Hasil Percobaan
1. Berat Endapan
Variabel a (gram) b (gram) a+b (gram)
I 0,32 0,61 0,93II 0,21 1,19 1,40III 1,25 1,3 2,55
Tabel IV.1 Berat Endapan yang Diperoleh
2. Reaksi Enzimatis
VariabelT (˚C)
30˚C 50˚C 70˚C20% W 40% W 20% W 40% W 20% W 40% W
It (detik) 117 480 157 45 28 20
A (Mcu/gr) 0.0086 0.0021 0.0064 0.0222 0.0358 0.0501
IIt (detik) 451 324 434 256 108 70
A (Mcu/gr) 0.0022 0.0031 0.0023 0.0039 0.0092 0.0143III
t (detik) 992 779 53 221 69 69A (Mcu/gr) 0.001 0.0013 0.0189 0.0045 0.0145 0.0145
Tabel IV.2 Hasil Pengamatan Reaksi Enzimatis
IV.2Pembahasan
1. Isolasi Enzim Papain
a. Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim
Laboratorium Mikrobiologi Industri 11
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Enzim merupakan protein. Protein akan bekerja pada pH 5-7,
enzim papain juga akan bekerja optimum pada pH 5-7. Jika terlalu
asam maupun terlalu basa, enzim akan mengalami denaturasi.
Denaturasi adalah terurainya protein menjadi struktur primernya atau
rusaknya sifat fisik dan fisiologis protein. Berdasarkan hasil
percobaan, aktivitas enzim pada variabel I (pH 3) lebih besar daripada
variabel II (pH 5). Hal ini dikarenakan pada variabel I tidak ada
penambahan garam NaCl, sedangkan pada variabel II ditambah 3
gram NaCl, dimana penambahan garam dapat memecah ikatan
hidrogen yang pada akhirnya menyebabkan denaturasi.
(Reff :
http://matiasvinesian.wordpress.com/2011/07/08/denaturasi_protein)
b. Perbandingan Kualitas Enzm
Berdasarkan hasil percobaan, aktivitas enzim pada variabel
getah buah pepaya lebih besar daripada remasan daun pepaya,
sehingga kualitas enzim pada getah buah pepaya lebih baik daripada
remasan daun pepaya. Berdasarkan referensi, aktivitas proteolitik
papain pada buah pepaya sekitar 400 MCu/gram sedangkan pada daun
pepaya hanya 200 MCu/gram.
(Reff : http://izzafarm.wordpress.com/tag/getah_pepaya)
c. Pengaruh Agen Pengendap
Dalam percobaan agen pengendap yang digunakan adalah
NaCl. Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal
sebagai garam adalah zat yang mempunyai tingkat osmotik yang
tinggi. Penambahan garam menyebabkan tertariknya molekul air oleh
ion garam karena ion garam memiliki densitas muatan yang lebih
besar daripada protein. Menurunnya jumlah air yang terikat pada
protein menyebabkan gaya tarik menarik antara molekul dan air
(mempertinggi interaksi hidrofobik), sehingga protein akan mengendap
dari larutan atau berikatan dengan kolom hidrofobik. Tetapi
penambahan garam yang berlebihan dapat memecah ikatan hidrogen
yang pada akhirnya menyebabkan denaturasi.
(Reff : http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_Klorida)
Laboratorium Mikrobiologi Industri 12
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
(Reff : http://bkekbiru.blogspot.com)
2. Reaksi Enzimatis
a. Grafik Hubungan A vs T
suhu kamar
50 70 800
0.01
0.02
0.03
0.04
Grafik Hubungan Aktivitas Enzim vs Suhu (20% W)
Variabel IVariabel IIVariabel III
Suhu
Aktiv
itas E
nzim
suhu kamar
50 70 800
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
Grafik Hubungan Aktivitas Enzim vs Suhu (40% W)
Variabel IVariabel IIVariabel III
Suhu
Aktiv
itas E
nzim
Dari grafik dapat dilihat bahwa pada variabel I dan variabel
II, aktivitas enzim optimum pada suhu 70oC. Hal ini terjadi
karena enzim papain memiliki suhu optimum antara 60-70oC.
Sedangkan pada variabel III suhu optimumnya adalah 50oC,
apabila lebih dari 50oC akan terjadi denaturasi. Denaturasi
menyebabkan perubahan struktur enzim. Denaturasi sendiri
Laboratorium Mikrobiologi Industri 13
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
adalah perubahan bentuk enzim yang menyebabkan sisi aktif
enzim tidak bisa berikatan dengan substrat sehingga
menurunkan konsentrasi efektif enzim. Enzim yang mengalami
denaturasi akan kehilangan kemampuan katalitiknya sehingga
aktivitasnya menurun. Berdasarkan hal di atas dapat diperoleh
bahwa suhu optimum variabel I dan II (getah buah pepaya) lebih
besar daripada variabel III (remasan daun pepaya).
(Reff :http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt072021.pdf;
http://scribd.com/doc/79305290/enzim)
b. Pengaruh Jumlah Konsentrasi Substrat terhadap Aktivitas
Enzim
Semakin besar konsentrasi substrat, aktivitas enzim
berjalan cepat karena semakin banyak substrat yang terikat
E + S ES E + P
Dari percobaan, saat penambahan konsentrasi substrat (%
W) aktivitas enzim makin meningkat karena semakin banyak
substrat, kemungkinan enzim bertemu dan bereaksi dengan
substrat semakin tinggi pula.
(Reff :http://id.wikipedia.org/wiki/enzim; Diktat Mikrobiologi
Industri, Teknik Kimia UNDIP)
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. pH optimum enzim adalah 5-7
2. Kualitas enzim yang lebih baik adalah enzim papain dari getah papaya
Laboratorium Mikrobiologi Industri 14
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
3. Agen pengendap berpengaruh pada pengendapan protein dari larutan
4. Suhu optimum aktivitas enzim adalah 60-70oC
5. Semakin banyak substrat, makin besar kemungkinan enzim bertemu
dan bereaksi dengan substrat
V.2 Saran
1. Pengambilan getah pepaya dilakukan pada dini hari.
2. Suhu harus dijaga agar tetap konstan.
3. Lebih teliti dalam mengamati endapan pertama yang terbentuk.
4. Saat mengeringkan endapan pastikan endapan benar-benar kering.
DAFTAR PUSTAKA
Diktat Mikrobiologi Industri Teknik Kimia UNDIP
http://tokekbiru.blogspot.com
http://izzafarm.wordpress.com/tag/getah_pepaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim
http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_Klorida
http://matiasvinesian.wordpress.com/2011/07/08/denaturasi_protein
http://scribd.com/doc/79305290/enzim
Laboratorium Mikrobiologi Industri 15
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Laboratorium Mikrobiologi Industri 16
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Densitas Susu SGM
ρ= m∆V
= 1gr0.9ml
=1.11 gr /ml
2. Menghitung kebutuhan susu untuk larutan 20% W dan 40% W basis 120
ml
W susu yang dibutuhkan = 20%W x 1.11 gr/ml x 120 ml = 26.6 gram
W susu yang dibutuhkan = 40%W x 1.11 gr/ml x 120 ml = 53.2 gram
3. Aktivitas Enzim
A= 1ρvt
; susu :enzim = 7 : 3
- Variabel 1
a) T = 30oC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x117
¿0,0086mCu / gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x480
¿0,0021mCu /gr
b) T = 50OC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x157
¿0.0064mCu/ gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x45
¿0,0222mCu /gr
c) T = 70oC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x28
¿0,0358mCu /gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x20
¿0,0501mCu /gr
- Variabel 2
a) T = 30oC
A-17
20% W
A= 11.11 x 0.9 x451
¿0,0022mCu /gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x324
¿0,0031mCu /grb) T = 50OC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x434
¿0,0023mCu /gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x256
¿0,0039mCu /grc) T = 70OC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x256
¿0,0092mCu /gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x70
¿0,0143mCu /gr
- Variabel 3
d) T = 30oC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x992
¿0,0010mCu /gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x779
¿0,0013mCu /gre) T = 50OC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x53
¿0,0185mCu /gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x221
¿0,0045mCu /grf) T = 70OC
20% W
A= 11.11 x 0.9 x69
¿0,0145mCu /gr
40% W
A= 11.11 x 0.9 x69
¿0,0145mCu /gr
A-18
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
MATERI :
ISOLASI ENZIM PAPAIN DAN REAKSI ENZIMATIS
Disusun Oleh :
Kelompok : 6
Anggota : 1. Netya Shoma Siwi P. 21030110141022
2. Agung Kurnia Yahya 21030110141049
3. Ausi Priwintery Gani 21030110141134
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
A-19
I TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengisolasi enzim papain dari getah buah pepaya dan remasan daun
pepaya.
2. Menghitung aktivitas enzim papain.
3. Membandingkan aktivitas enzim papain sesuai variabel percobaan
(garam pengendap, suhu, dan pH).
II PERCOBAAN
II.1 Bahan yang Digunakan
a. Getah pepaya @20 gram
b. Remasan daun pepaya 25
ml
c. NaCl @3 gram
d. Etanol @18 ml
e. Cystein @3 gram
f. NaOH dan H2SO4
secukupnya
g. Aquadest secukupnya
h. Susu SGM 80 gram
II.2 Alat yang Dipakai
a. Erlenmeyer
b. Beaker glass
c. Centrifuge
d. Mortar
e. Indicator pH
f. Kertas saring
g. Thermometer
h. Pipet tetes
i. Magnetic stirrer
j. Gelas ukur
III Cara kerja
Isolasi Enzim
a. Haluskan getah pepaya yang diperoleh menggunakan mortar,
setelah halus, timbang getah pepaya untuk 2 variabel masing-
masing 20 gram, masukkan beaker glass. Siapkan cairan remasan
daun pepaya 25 ml, masukkan beaker glass.
b. Tambahkan ke dalam beaker glass tersebut cystein, aquadest,
etanol, dan atur pH sesuai variabel.
c. Aduk dengan magnetic stirrer campuran tersebut selama 15 menit
pada suhu kamar.
d. Saring dengan kertas saring dan menggunakan pompa vakum,
sehingga didapat filtrate I dan endapan I, buang endapannya.
e. Pada filtrat I tambahkan NaCl sebagai tenaga pengendap sesuai
variabel.
A-20
f. Masukkan pada cuvet lalu disentrifugasi selama 20 menit dengan
kecepatan 2000 rpm.
g. Saring hasil sentrifugasi dengan kertas saring dan menggunakan
pompa vakum, sehingga diatur didapatkan endapan II dan filtrat II.
h. Keringkan dan timbang endapan II (misal a gram) , simpan endapan
II.
i. Tambahkan NaCl sesuai variabel pada filtrat II, lalu simpan 1 malam
dalam lemari es.
j. Saring filtrat II dengan kertas saring dan menggunakan pompa
vakum, sehingga didapatkan endapan III dan filtrat III.
k. Keringkan dan timbang endapan III (misal b gram).
l. Ambil endapan II,campurkan dengan endapan III, jika jumlah dari
endapan II dan III (a + b gram) lebih besar dari 1 gram, ambil 1
gram endapan tersebut, larutkan dalam air sampai 10 ml (larutan ini
adalah enzim).
m. Jika a+b kurang dari 1 gram, ambil 1 ml filtrat III, encerkan sampai
10 ml (larutan ini adalah enzim).
Reaksi Enzimatis
a. Buat larutan susu SGM 20 dan 40%W dengan basis 120 ml.
b. Panaskan larutan Susu SGM tersebut sampai suhu 70oC, 50oC dan
30oC (suhu kamar).
c. Setelah mencapai suhu tersebut, tuangkan larutan enzim ke dalam
larutan susu. Perbandingan susu : enzim = 7 : 3.
d. Catat waktu sampai terjadinya penggumpalan pertama.
Getah
Aquadest
Cysteine t= 15mnt
Etanol
Endapan I buang
Filtrat I
+ NaCl
A-21
Beaker Glass
Magnetic Stirrer
Centrifuge
Endapan II = a gr
Filtrat II
+ NaCl
Endapan III = b gr
Filtrat III
IV Hasil Percobaan
Densitas Susu SGM = 0.9 gr/ml
Berat endapan yang diperloreh :
Variabel a (gram) b (gram) a+b (gram)
I 0,32 0,61 0,93II 0,21 1,19 1,40III 1,25 1,3 2,55
Uji reaksi enzimatis :
VariabelT (˚C)
30˚C 50˚C 70˚C20% W 40% W 20% W 40% W 20% W 40% W
I t (detik) 117 480 157 45 28 20
II t (detik) 451 324 434 256 108 70
III
t (detik) 992 779 53 221 69 69
A-22
Lemari Es
Mengetahui,
Praktikan Asisten
............................ Arkie Septiana Alphita L2C008016
A-23
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Praktikum ke-3Materi : Isolasi Enzim Papain dan Reaksi EnzimatisHari/Tanggal : Selasa, 12 April 2012Kelompok : 6 / Selasa PagiNama : 1. Netya Shoma Siwi Pertiwi
2. Agung Kurnia Yahya3. Ausi Priwintery Gani
Asisten : Arkie Septiana Alphita
Variabel :1. Getah 20 gr, cysteine 3 gr, etanol 18 ml, aquadest 20 ml2. Getah 20 gr, cysteine 3 gr, etanol 18 ml, aquadest 20 ml3. Remasan daun pepaya 25 ml, cysteine 3 gr, etanol 18 ml, aquadest
20 mlSuhu magnetic stirrer : suhu kamar ; selama 15 menitSentrifugasi 2000 rpm ; selama 20 menitpH 1 = 3 2 = 5 3 = 7 ;NaCl 1 = 0 gr 2 = 3 gr 3 = 3 grReaksi EnzimatisSusu selain Dancow basis 120 ml20%W susu : enzim = 7 : 340%W Suhu pencampuran = 30oC (suhu kamar), 50oC dan 70oC
Semarang, 20 Juni 2012 Asisten
Arkie Septiana Alphita L2C008016
A-24
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSAKETERANGAN TANDA TANGAN
NO TANGGAL