PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN...

27
PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI TERHADAP KUALITAS FISIK RADEN RAYA SAHAYA 2001100800024 F A K U L T A S P E T E R N A K A N U N I V E R S I T A S P A D J A D J A R A N 2012

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

PENGARUH PENGGUNAANENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT

PADA PROSES PENYAMAKAN FURKELINCI TERHADAP

KUALITAS FISIK

RADEN RAYA SAHAYA

2001100800024

F A K U L T A S P E T E R N A K A N U N I V E R S I T A S P A D J A D J A R A N

2012

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

A B S T R A K

Penelitian

Maksuddan

Tujuan

RancanganPercobaan

Peubahyang

Diamati

AnalisisData

HasilPenelitian

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

H A S I L D A N P E M B A H A S A N

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

4.1. Pengaruh Perlakuan terhadap Kekuatan Tarik Fur Kelinci

Tabel 3. Rata-rata Hasil Kekuatan Tarik Fur Kelinci

UlanganPerlakuan

P1 P2 P3 P4 P5

……………….. N/cm2 ………………..

U1 662,027 1560,709 1895,979 2990,237 1770,496

U2 764,368 1725,086 2178,883 1821,937 1783,231

U3 670,385 1724,500 2146,455 2308,328 1562,266

U4 1022,997 1585,720 2000,159 2124,686 1408,857

Rata-rata 779,944 1649,004 2055,369 2311,297 1631,212

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

kekuatan tarik fur kelincimeningkat seiring denganmeningkatnya persentase

enzim papain yang digunakandari 0,5% s.d. 2%

2311,297 N/cm2

pada perlakuanpenggunaan enzimpapain sebesar 2%

(P4)

779,944 N/cm2

pada perlakuanpenggunaan enzim

papain sebesar0,5% (P1)

kekuatan tarik menurunkembali menjadi 1631.212

N/cm2 pada perlakuanpenggunaan enzim papain

sebesar 2,5% (P5)

ENZIM PAPAIN

HIDROLISIS PROTEIN KULIT

HIDROLISIS PROTEIN KULITkekuatan tarik fur kelinci

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

779.944

1649.004

2055.369

2311.297

1631.212

0.000

500.000

1000.000

1500.000

2000.000

2500.000

Ke

ku

ata

n T

ar

ik F

ur

Ke

lin

ci

(N/c

m2

)

Enzim Papain (%)

0,5 1 1,5 2 2,5

Ilustrasi 7. Grafik Kekuatan Tarik Fur Kelinci Hasil Penelitian

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

SumberKeragaman

db JK KT F HitungF Tabel

5%

Perlakuan 4 5410939.13 1352734.78 20.44* 3.06

Galat 15 992489.17 66165.94

Total 19 6403428.30

Analisis Ragam Kekuatan Tarik Fur Kelinci

penggunaan enzim papain sebagai bating agent pada proses penyamakan fur kelinci berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kekuatan tarik kulit

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

Tabel 4. Uji Wilayah Berganda Duncan Pengaruh Perlakuan terhadap kekuatan Tarik Fur Kelinci

Perlakuan Rata-rata Signifikansi 0.05

……………….. N/cm2 ………………..

P4 2311,297 a

P3 2055,369 ab

P2 1649,004 bc

P5 1631,212 c

P1 779,944 d

perlakuan P4 perlakuan P3

perlakuan P3 perlakuan P2

perlakuan P2 perlakuan P5

kekuatan tarik fur kelinci perlakuan P4 ,P3, P2, dan P5 nyata (P<0.05) lebih tinggidibandingkan dengan perlakuan penggunaan enzim papain 0,5% (P1) sebagai

bating agent

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

perlakuanP3 dan P4

mampu menghidrolisisdan membuang bagian

kulit yang tidakdibutuhkan

terbukanya serat-seratpada kulit (kolagen)

memudahkan kolagenuntuk berikatan

dengan krom sebagaibahan penyamak

Kekuatan tarikfur kelinci

perlakuanP1

Enzimpapain

proses bating belumberjalan sempurna

komponen kulit yang tidak dibutuhkan

tidak dapat dibuangdengan sempurna

menghambat masuknyazat penyamak ke dalam

serat kulit

Kekuatan tarik fur kelinci

ikatan antara seratkulit dengan zat

penyamak pun tidaksempurna

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

perlakuanP5

Enzim papainterlalu banyaknyaprotein kulit yang

terhidrolisis

serat kulit ikut teruraidan dapat

memperlebar tenunanikatan serat kulit

Krom masukterlalu banyak

kadar bahan penyamak atau krom yang berlebihan dalam kolagen akan

menurunkan kekuatan kulit karenarantai polipeptida terlalu banyakmenerima bahan penyamak yang

melebihi batas muatan serabut kulitdan serabut kolagen pun akan terputus

(O’Flaherty, dkk.,1978)

kekuatan tarik sebesar 2311,297 N/cm2 (235,69 Kgf/cm2) pada perlakuan P4 (2% enzim papain) memenuhi

batas minimum kekuatan tarik untuk kulit kambing berbulu samak krom yaitu sebesar200,0 Kgf/cm2 (SNI 06-0648-1989)

melebihi batas minimum 1400 N/cm2 untuk kekuatan tarik kulit jaket domba atau kambing(SNI 4593 : 2011)

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

4.2. Pengaruh Perlakuan terhadap Ketahanan Sobek Fur Kelinci

Tabel 5. Rata-rata Hasil Ketahanan Sobek Fur Kelinci

UlanganPerlakuan

P1 P2 P3 P4 P5

…………………… N/cm …………………

U1 46,53 67,48 97,66 109,40 73,86

U2 72,88 60,88 93,39 113,67 78,74

U3 53,57 72,22 110,92 142,80 70,34

U4 60,06 77,61 107,82 141,26 91,08

Rata-rata 58,26 69,55 102,45 126,78 78,51

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

Ketahanan sobek fur kelincimeningkat seiring denganmeningkatnya persentase

enzim papain yang digunakandari 0,5% s.d. 2%

Ketahanan sobek menurunkembali menjadi 78,51N/cm pada perlakuan

penggunaan enzim papainsebesar 2,5% (P5)

126,78 N/cm padaperlakuan

penggunaan enzimpapain sebesar 2%

(P4)

58,26 N/cm padaperlakuan

penggunaan enzimpapain sebesar

0,5% (P1)

ENZIM PAPAIN

HIDROLISIS PROTEIN KULIT

HIDROLISIS PROTEIN KULITKetahanan sobek fur kelinci

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

58.2669.55

102.45

126.78

78.51

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

Ke

tah

an

an

So

be

k F

ur

Ke

lin

ci

(N/c

m)

Enzim Papain (%)

0,5 1 1,5 2 2,5

Ilustrasi 8. Grafik Ketahanan Sobek Fur Kelinci Hasil Penelitian

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

Analisis Ragam Ketahanan Sobek Fur Kelinci

penggunaan enzim papain sebagai bating agent pada proses penyamakan fur kelinci berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap ketahanan sobek kulit

SumberKeragaman

db JK KT F HitungF Tabel

5%

Perlakuan 4 12094.75 3023.69 23.62* 3.06

Galat 15 1920.60 128.04

Total 19 14015.34

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

Tabel 6. Uji Wilayah Berganda Duncan Pengaruh Perlakuan terhadap Ketahanan Sobek Fur Kelinci

Perlakuan Rata-rata Signifikansi 0.05

……………… N/cm ………………

P4 126,78 a

P3 102,45 b

P5 78,51 c

P2 69,55 cd

P1 58,26 d

perlakuan P5 perlakuan P2

perlakuan P2 perlakuan P1

ketahanan sobek tertinggi (126,78 N/cm) pada perlakuan penggunaanenzim papain 2% (P4) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan

perlakuan lainnya

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

perlakuanP4

menghidrolisis protein kulit dengan baik

membuka tenunan serat-serat kulitkhususnya kolagen pada sudut anyamantertentu yang dapat memudahkan bahanpenyamak berikatan dengan kolagen dan

menghasilkan ketahanan sobek yang maksimal

Semakin stabil dansemakin banyak

krom yang masukke dalam jaringan

kulit

kekuatan fisikkulit samak

Mustakim, dkk. (2007)

masuknya atau terikatnya bahan penyamakke dalam molekul-molekul protein penyusun

kulit yang mengakibatkan terbentuknyaikatan silang antara bahan penyamak dengan

rantai polipeptida menentukan tinggirendahnya kekuatan fisik dari kulit samak

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

perlakuanP5

hidrolisis protein kulit yang berlebihan

kekuatan fisik kulit

serat kulit (kolagen) dapat ikut

terhidrolisis

Prinsip penyamakan adalahikatan kimia antara zat

penyamak dengan kolagenkulit, sehingga kulit lebih tahanterhadap pengaruh kimia danfisik (kelemasan, ketahanan

terhadap panas ataudingin, gesekan, dan lainnya)(Fahidin dan Muslich, 1999)

Aktivitas enzim yang kuat pada proses bating

akan menghidrolisisserat kolagen

(Wilson, 1941)

kolagenterhidrolisis

tenunan serat kulit akansemakin lebar dan semakin

banyak bahan penyamak(krom) yang masuk dan

berikatan dengan kolagen kulit,

kekuatan fisik kulit

ketahanan sobek 126,78 N/cm pada perlakuan P4

(2% enzim papain) memenuhibatas minimum ketahanan sobek kulit jaket domba ataukambing yaitu sebesar 125,03 N/cm (SNI 4593 : 2011)

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

4.3. Pengaruh Perlakuan terhadap KemuluranFur Kelinci

Tabel 7. Rata-rata Hasil Kemuluran Fur Kelinci

UlanganPerlakuan

P1 P2 P3 P4 P5

……………………. % …….………………..

U1 34,7 37,3 44,7 40,0 34,0

U2 37,3 35,3 50,0 48,7 46,0

U3 32,0 38,0 40,7 49,3 46,7

U4 38,0 42,0 42,7 58,0 42,7

Rataan 35,50 38,17 44,50 49,00 42,33

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

kemuluran fur kelincimeningkat seiring denganmeningkatnya persentase

enzim papain yang digunakandari 0,5% s.d. 2%

35,5% pada perlakuanpenggunaan enzim

papain sebesar 0.5% (P1)

49% pada perlakuanpenggunaan enzimpapain sebesar 2%

(P4)

kemuluran menurun menjadi42,33% pada perlakuan

pemberian enzim papainsebesar 2,5% (P5) ENZIM

PAPAINHIDROLISIS

PROTEIN KULIT

HIDROLISIS PROTEIN KULITKemuluran fur kelinci

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

35.5038.17

44.5049.00

42.33

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

Ke

mu

lur

an

Fu

r K

eli

nc

i (%

)

Enzim Papain (%)

0,5 1 1,5 2 2,5

Ilustrasi 9. Grafik Kemuluran Fur Kelinci Hasil Penelitian

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

Analisis Ragam Kemuluran Fur Kelinci

penggunaan enzim papain sebagai bating agent pada proses penyamakan fur kelinci berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kemuluran kulit

Sumber Keragaman

db JK KT F HitungF Tabel

5%

Perlakuan 4 154.17 38.54 4.38* 3.06

Galat 15 131.91 8.79

Total 19 286.09

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

Tabel 7. Uji Wilayah Berganda Duncan Pengaruh Perlakuan terhadap Kemuluran Fur Kelinci

Perlakuan Rata-rata Signifikansi 0.05

……………………… % ……………………….

P4 49,00 a

P3 44,50 ab

P5 42,33 abc

P2 38,17 bcd

P1 35,50 cd

perlakuan P4 perlakuan P3 dan P5

perlakuan P3 perlakuan P5 dan P2

perlakuan P5 perlakuan P2 dan P1

perlakuan P2 perlakuan P1

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

kelemasan atau elastisitaskulit yang dihasilkan

Kemulurankulit

reduksi elastin pada prosespengikisan protein kulit (bating)

perlakuanP3 dan P4

Hidrolisis protein kulitsempurna

serabut lebih horizontal dananyaman lebih longgar (lunak)

maka kulit akan lebih mulur(Muljono Judoamidjojo ,1981)

Kemuluran tinggiBahan penyamak

krom

bahan penyamak krommerupakan metode yang

digunakan untukmenghasilkan kulit jadi yang lebih lemas dan lembut, daya

tarik dan mulurnya(tensile strength) lebih tinggi(Fahidin dan Muslich, 1999)

perlakuanP1 dan P2

Hidrolisis protein kulitbelum sempurna

serabut elastin yang lebih tegak dengananyaman rapat (padat) menghasilkan

kulit yang mempunyai daya kemuluranyang kecil

(Muljono Judoamidjojo ,1981)

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

perlakuanP5

penurunan jumlahelastin dalam kulit

akibat terlalu banyakterhidrolisis enzim

papain

enzim papain padapersentase yang tinggi

Fahidin dan Muslich (1999) mengemukakan bahwa elastinmerupakan protein fibrous yang membentuk serat-serat

yang sangat elastis .Sudut-sudut tersebut menjadi lurus pada saat mendapat

tegangan dan akan kembali seperti semula apabila tegangantersebut dilepaskan.

Hilangnya elastin pada protein kulit dapat mengurangielastisitas kulit.

kemuluran untuk kulit jaket domba atau kambingmaksimal 60% (SNI 4593 : 2011)

maka nilai rata-rata kemuluran fur kelinci pada seluruh perlakuanmemenuhi standar tersebut

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

K E S I M P U L A ND A N

S A R A N

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI

5.1. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan :1. Penggunaan enzim papain sebagai bating agent berpengaruh terhadap kekuatan tarik, ketahanansobek, dan kemuluran fur kelinci. Semakin tinggi persentase enzim papain yang diberikan semakintinggi pula kualitas fisik yang dihasilkan, tetapi dapat menurunkan kualitas fisik kulit pada persentaseenzim papain yang berlebihan (P5).

2. Penggunaan enzim papain sebesar 2% dari berat kulit memberikan pengaruh terbaik terhadapkualitas fisik fur kelinci, yaitu kekuatan tarik sebesar 2311,297 N/cm2, ketahanan sobek sebesar 126,78 N/cm, dan kemuluran kulit sebesar 49 %.

5.2. Saran

1. Sebaiknya menggunakan kulit berbulu mentah segar sebagai bahan penelitian untuk menjaga kualitasfur yang dihasilkan.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pengaruh penggunaan enzim papain sebagai bating agent terhadap sifat kimia fur kelinci.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080024_p_6751.pdfPENGARUH PENGGUNAAN ENZIM PAPAIN SEBAGAI BATING AGENT PADA PROSES PENYAMAKAN FUR KELINCI