Pantau Tekanan Darah

11
a) Pantau tekanan darah. Rasional: Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan/bidang masalah vaskuler. b) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer. Rasional: Denyutan karotis, jugularis, radialis, dan femoralis mungkin diamati atau tekanan palpasi. Denyutan pada tungkai mungkin menurun: efek dari vasokontraksi. c) Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas. Rasional: Bunyi jantung IV umum terdengar pada hipertensi berat dan kerusakan fungsi adanya krakels mengi dapat mengindikasi kongesti paru sekunder terhadap atau gagal jantung kronik d) Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan masa pengisian kapiler. Rasional: Mungkin berkaitan dengan vasokontraksi atau mencerminkan dekompensasi atau penurunan curah jantung e) Catat edema umum/tertentu. Rasional: Mengindikasi gagal jantung, kerusakan ginjal atau vaskuler f) Beri lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktifitas/keributan lingkungan dan batasi jumlah pengunjung dan lamannya tinggal. Rasional: Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis, menurunkan relaksasi

description

vbcbbn

Transcript of Pantau Tekanan Darah

Page 1: Pantau Tekanan Darah

a) Pantau tekanan darah.

Rasional: Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap

tentang keterlibatan/bidang masalah vaskuler.

b) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.

Rasional: Denyutan karotis, jugularis, radialis, dan femoralis mungkin diamati atau

tekanan palpasi. Denyutan pada tungkai mungkin menurun: efek dari vasokontraksi.

c) Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.

Rasional: Bunyi jantung IV umum terdengar pada hipertensi berat dan kerusakan

fungsi adanya krakels mengi dapat mengindikasi kongesti paru sekunder terhadap

atau gagal jantung kronik

d) Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan masa pengisian kapiler.

Rasional: Mungkin berkaitan dengan vasokontraksi atau mencerminkan

dekompensasi atau penurunan curah jantung

e) Catat edema umum/tertentu.

Rasional: Mengindikasi gagal jantung, kerusakan ginjal atau vaskuler

f) Beri lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktifitas/keributan lingkungan dan batasi

jumlah pengunjung dan lamannya tinggal.

Rasional: Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis, menurunkan relaksasi

g) Pertahankan pembatasan aktifitas (jadwal istirahat tanpa gangguan, istirahat di

tempat tidur/kursi), bantu pasien melakukan aktifitas perawatan diri sesuai kebutuhan.

Rasional: Menurunkan stress dan ketegangan yang mempengaruhi tekanan darah

dan perjalanan penyakit hipertensi

h) Lakukan tindakan yang nyaman (pijatan punggung dan leher, meninggikan kepala

tempat tidur).

Rasional: Mengurangi ketidaknyamanan dan dapat menurunkan rangsang simpatis

i) Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi, dan panduan imajinasi.

Page 2: Pantau Tekanan Darah

Rasional: Menurunkan rangsangan stress membuat efek tenang, sehingga akan

menurunkan tekanan darah

j) Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah.

Rasional: Respon terhadap terapi obat tergantung pada individu dan efek sinergis

obat.

k) Kolaborasi dalam pemberian obat-obat sesuai indikasi seperti: Diuretik tiazoid: diuril,

esidrix, bendroflumentiazoid.

Rasional: Dapat memperkuat agen antihipertensi lain dengan membatasi retensi

cairan

l) Kolaborasi dalam memerikan pembatasan cairan dan diet natrium sesuai indikasi.

Rasional: Dapat menangani retensi cairan dengan respon hipertensi yang dapat

melibatkan beban kerja jantung

m) Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi.

Rasional: Bila hipertensi berhubungan dengan adanya fcokromositoma maka

pengangkatan tumor dapat memperbaiki kondisi

1) Intolerans aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan O2

Page 3: Pantau Tekanan Darah

Tujuan:  

a) Berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan/diperlukan.

b) Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktifitas yang dapat diukur.

c) Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda toleransi fisiologis.

Intervensi dan rasional:

a) Kaji respon pasien terhadap aktifitas frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah yang

nyata selama/sesudah aktifitas.

Rasional: Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologis stress

terhadap aktifitas dan bila ada merupakan indicator dari kelebihan kerja yang berkaitan

dengan tingkat aktifitas.

b) Instruksikan tehnik penghematan energi (menggunakan kursi saat mandi, duduk,

menyisir rambut atau menyikat gigi, lakukan aktifitas dengan perlahan).

Rasional: Dapat mengurangi penggunaan energi dan membantu keseimbangan antara

suplai antara suplai dan kebutuhan O2

c) Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas/perawatan diri bertahap jika dapat

ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan.

Rasional: Kemajuan aktifitas bertahap mencegah penurunan kerja jantung tiba-tiba.

2) Nyeri (akut) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.

Tujuan:  

a) Melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang/tidak terkontrol

b) Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan

Intervensi dan rasional:

a) Mempertahankan tirah baring selama fase akut.

Rasional: Meminimalkan stimulasi atau menurunkan relaksasi.

b) Berikan kompres dingin pada dahi, pijat punggung, dan leher, tenang, redupkan lampu

kamar, tehnik relaksasi.

Page 4: Pantau Tekanan Darah

Rasional: Menurunkan tekanan vaskuler serebral dan yang memperlambat/ memblok

respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasi.

c) Hilangnya/minimalkan aktifitas vasokonstriksi yang dapat menurunkan dan sakit

kepala, misalnya: batuk panjang, mengejan saat BAB, dan lain-lain.

Rasional: Menyebabkan sakit kepala pada adanya tekanan vaskuler serebral karena

aktifitas yang meningkatkan vaskonotraksi.

d) Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.

Rasional: Pusing dan pengelihatan kabur sering berhubungan dengan sakit kepala.

e) Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang teratur bila terjadi perdarahan

hidung atau kompres di hidung telah dilakukan untuk menghentikan perdarahan.

Rasional: Menaikkan kenyamanan kompres hidung dapat mengganggu menelan atau

membutuhkan nafas dengan mulut, menimbulkan stagnasi sekresi oral dan

mengeringkan mukosa.

f) Kolaborasi dalam pemberian analgesic dan antiancietas.

Rasional: Dapat mengurangi tegangan dan ketidaknyamanan yang diperbuat oleh

stress.

3) Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan

sehubungan dengan metabolic, pola hidup monoton, dan keyakinan budaya.

Page 5: Pantau Tekanan Darah

Tujuan:

a) Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan.

b) Menunjukkan perubahan pola makan.

c) Mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan pemeliharaan kesehatan

optimal.

d) Melakukan/mempertahankan program olahraga yang tepat.

Intervensi dan rasional:

a) Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dan

kegemukan.

Rasional: Kegemukan adalah resiko tambahan pada hipertensi karena kondisi proporsi

antara kapasitas aorta dan peningkatan curah jantung berkaitan dengan peningkatan

massa tubuh.

b) Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak, garam,

gula sesuai indikasi.

Rasional: Kesalahan kebiasaan maksimum menunjang terjadinya atherosklerosis dan

kegemukan yang merupakan predisposisi untuk hipertensi dan komplikasinya.

c) Tetapkan keinginan pasien untuk menurunkan berat badan.

Rasional: Motivasi penurunan berat badan adalah internal. Individu harus berkeinginan

untuk menurunkan berat badan bila tidak maka program sama sekali tidak berhasil.

d) Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet.

Rasional: Membantu dalam menentukan kebutuhan individu untuk

penyesuaian/penyuluhan dan mengidentifikasi kekuatan/ kelemahan dalam program

diet terakhir

e) Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat, hindari makanan dengan

kejenuhan lemak tinggi dan kolesterol.

Rasional: Penting untuk mencegah perkembangan aterogenesis.

Page 6: Pantau Tekanan Darah

f) Kolaboratif, rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi.

Rasional: Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet

individual.

4) Koping individual tidak efektif berhubungan dengan Krisis situasional/diaturasional,

Perubahan hidup beragam, Relaksasi tidak adekuat, System pendukung tidak adekuat,

Persepsi tidak realistic, Sedikit atau tidak pernah olahraga, Nutrisi buruk, Harapan yang

tidak terpenuhi, Kerja tidak berlebihan, Metode koping tidak efektif.

Tujuan:

a) Mengidentifikasi kesadaran kemampuan koping/kekuatan pribadi.

b) Mengidentifikasi potensial situasi stress dan mengambil langkah untuk

menghindari/mengubahnya.

c) Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan/metode koping efektif.

Intervensi dan rasional:

a) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku, misalnya: kemampuan

menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan berpartisipasi dalam rencana

pengobatan.

Rasional: Mekanisme adaptif perlu untuk mengubah pola hidup seseorang, mengatasi

hipertensi kronik, dan mengintegrasikan terapi yang diharuskan ke dalam kehidupan

sehari-hari.

b) Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan konsentrasi, peka

rangsang, penurunan toleransi sakit kepala, ketidakmampuan untuk mengatasi atau

menyelesaikan masalah.

Rasional: Manifestasi mekanisme koping maladaptik mungkin merupakan indicator

marah yang ditekan dan diketahui telah menjadi penentu utama tekanan darah

diastolic.

Page 7: Pantau Tekanan Darah

c) Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan kemungkinan strategi untuk

mengatasi atau menyelesaikan masalah.

Rasional: Pengenalan terhadap stressor adalah langkah pertama dalam mengubah

respon seseorang terhadap stressor.

d) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan berikan dorongan partisipasi

maksimum dalam rencana pengobatan.

Rasional: Memperbaiki keterampilan koping dan dapat meningkatkan kerjasama dalam

regimen teraupetik

e) Dorong pasien untuk mengevaluasi prioritas atau tujuan hidup.

Rasional: Fokus perhatian pasien pada realitas situasi yang ada relatif terhadap

pandangan pasien tentang apa yang diinginkan.

5) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi rencana pengobatan

berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat, misinterpretasi informasi,

keterbatasan kopnitif, menyangkal diagnosa.

Tujuan:

a) Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan

b) Mempertahankan tekanan darah dalam parameter normal.

c) Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu

diperhatikan.

Intervensi dan Rasional :

a) Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar, termasuk orang terdekat.

Rasional: Mengidentifikasi kemampuan klien dalam menerima pembelajaran

b) Tetapkan dan nyatakan batas tekanan darah normal, jelaskan tentang hipertensi dan

efeknya pada jantung, pembuluh darah, ginjal, dan otak.

Rasional: Meningkatkan pengetahuan klien tentang tekanan darah normal dan efek

hipertensi

Page 8: Pantau Tekanan Darah

c) Hindari mengatakan tekanan darah normal dan gunakan istilah terkontrol dengan baik

saat menggambarkan tekanan darah pasien dalam batas yang diinginkan.

Rasional: Tekanan darah normal pada setiap orang berbeda tergantung pada banyak

faktor

d) Bantu pasien dalam mengidentifikasi factor-faktor resiko kardiovaskuler yang dapat

diubah misalnya obesitas, diet, tinggi lemak jenuh, kolesterol, pola hidup monoton, dan

minum alcohol, pola hidup stress.

Rasional: Mencegah meningkatnya tekanan darah dengan memperhatikan faktor –

faktor resiko

e) Rekomendasikan untuk menghindari mandi air panas, ruang penguapan, penggunaan

alcohol yang berlebihan.

Rasional: Dapat menyebabkan tekanan darah berubah – ubah

f) Anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan pemberi perawatan sebelum

menggunakan obat.

Rasional: Menghindari terjadinya resiko overdosis obat

g) Instruksikan pasien tentang peningkatan masukan makanan atau cairan tinggi kalium.

Rasional: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh