PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

14

Transcript of PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

Page 1: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO
Page 2: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017 ISSN: 2088-9984

PROSIDING(ISSN: 2088-9984)

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro ke-6

SNETE VITahun 2017

http://snete.unsyiah.ac.id/2017/

dengan tema:

“Penguatan dan konstribusi Teknik Elektro dan Komputer di Sektor Energi Baru dan

Terbarukan (EBT) dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional”

Tanggal 18 Oktober 2017

AAC Prof. Dayan Dawood

Banda Aceh - Provinsi Aceh

Tim Editor:Dr. Suriadi, ST., M.Sc

Mohd. Syaryadhi, ST., M.Sc

Zulhelmi, ST., M.Sc

Aulia Rahman, ST., M.Sc

Diselenggarakan Oleh:

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Page 3: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

ISSN: 2088-9984

ii

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

SNETE VI TAHUN 2017

Penanggung Jawab Dr. Ir. Taufik Saidi, M.Eng.(Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala)

Wakil Penanggung Jawab Dr. Ir. Rizal Munadi, MM., MT.

(Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Teknik)

Dr. Zahrul Fuadi, S.T., M.Eng

(Wakil Dekan II Bidang Akademik Fakultas Teknik)

Koordinator Dr. Nasaruddin, ST., M.Eng

(Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Komputer)

Wakil Koordinator Dr. Fitri Arnia, S.T., M.Eng

(Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Unsyiah)

Afdhal, S.T., M.Sc

(Koordinator Program Studi Teknik Komputer)

Pengarah Prof. Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc

Dr. Khairul Munadi, ST., M.Eng

Dr. Taufiq A Gani, S.Kom., M.Eng.ScDr. Ir. Syahrial, M.Eng

Ir. Agus Adria, M.Sc

Dr. Teuku Yuliar Arief, S.T., M.Kom

Ir. Syahrizal, M.T

Ketua Panitia Dr. Suriadi, S.T., M.Sc

Wakil Ketua Panitia Zul Syukri, S.T

Sekretaris Aulia Rahman, ST., M.Sc

Bendahara M. Irhamsyah, S.T., M.T

Koordinator Kesekretariatan Syukriyadin, S.T., M.T

Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Zulfikar, ST., M.ScHubbul Walidainy, S.T., M.T.

Edi Syukriyansyah, ST., MT.

Koordinator Program dan Sponsorsip Ahmadiar, ST., M.Sc

Koordinator Logistik dan Tempat Ramdhan Halid Siregar, ST., M.T

Roslidar, ST., M.Sc

Ali Imron, ST.

Syahrul, ST.

Yudha Iskandar, ST.

Ismahadi

Jasmiaty, A.Md

Yusmanidar, SP.

Page 4: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

iii

ISSN: 2088-9984

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanallahu Wata’ala yang telah memberi rahmat dan

hidayahnya kepada kita semua sehingga terlaksananya kembali Seminar Nasional dan Expo Teknik

Elektro yang ke-6 (SNETE-VI) pada tahun 2017 ini. Shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi

besar Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang telah membawa kita dari alam jahiliah ke alam

yang berilmu pengetahuan. Seminar ini merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Jurusan

Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala dalam rangka mempublikasi

hasil-hasil karya ilmiah dibidang Teknik Elektro dan Komputer dari berbagai perguruan tinggi di

Indonesia. Adapun tema yang diusung pada tahun ini adalah “Penguatan dan Kontribusi Teknik

Elektro dan Komputer Disektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam Rangka Meningkatkan

Ketahanan Energi Nasional”.

Pelaksanaan seminar tahun ini bergabung dengan seminar utama yang diselenggarakan oleh

universitas Syiah Kuala yaitu Annual International Conference (AIC) yang menaungi beberapa seminar

antara lain : SNETE, ICELTICS dan beberapa seminar lainnya baik nasional maupun international.

Pembukaan akan dilakukan secara bersama dan diawali dengan presentasi oleh pembicara kunci dari

dalam negeri dan luar negeri.

Kegiatan SNETE ke 6 tahun 2017 ini akan menampilkan presentasi karya ilmiah dalam bentuk

makalah oleh para akademisi dan peneliti dari berbagai universitas dan lembaga/institusi nasional.

Adapun bidang kajian meliputi disiplin ilmu teknik elektro dan komputer seperti : sistem energi

listrik, teknik telekomunikasi, elektronika dan instrumentasi, sistem kkntrol dan teknik komputer.

Sedangkan kegiatan expo akan diisi oleh berbagai produk teknologi dari karya peneliti dan industri.

Saya selaku ketua panitia SNETE ke 6 tahun 2017, menyampaikan penghargaan yang setinggi

tingginya kepada Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dekan Fakultas Teknik Unsyiah,

Magister Teknik Elektro Unsyiah yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Tak lupa

kami ucapkan terimakasih juga kepada P.T. BUANA PRIMA RAYA selaku sponsor, para pembicara

kunci serta peran aktif seluruh anggota panitia yang telah bekerja keras sehingga kegiatan ini dapat

dilaksanakan dengan baik. Yang teristimewa kepada seluruh pemakalah dan peserta yang telah

berhadir dan saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi dan kontribusinya dalam

mensukseskan kegiatan ilmiah SNETE ke-6 tahun 2017 ini.

Banda Aceh, 18 Oktober 2017

Panitia Pelaksana SNETE VI Tahun 2017

Ketua,

Dr. Suriadi, S.T., M.Sc

Page 5: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

ISSN: 2088-9984

iv

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

DAFTAR REVIEWER

Prof. Dr. Yuwaldi Away Universitas Syiah Kuala

Dr. Syafruddin H.S. Universitas Sumatera Utara

Dr. Surya Hardi Universitas Sumatera Utara

Dr. Fitri Arnia Universitas Syiah Kuala

Dr. Ing. Melvi Ulvan Universitas Lampung

Dr. Ing. Ardian Ulvan Universitas Lampung

Dr. Syafii Universitas Andalas

Dr. Muhammad Daud Universitas Malikussaleh

Dr. Teuku Yuliar Arif Universitas Syiah Kuala

Dr. Ir. Rizal Munadi Universitas Syiah Kuala

Dr. Ir. Syahrial Universitas Syiah Kuala

Dr. Nasaruddin Universitas Syiah Kuala

Dr. Taufiq A Gani Universitas Syiah Kuala

Dr. Ira Devi Sara Universitas Syiah Kuala

Dr. Rakhmad Syafutra Lubis Universitas Syiah Kuala

KEYNOTE SPEAKERS(in conjunction with ICELTICS)

Prof. Dr. Hitoshi Kiya

Chair of the Department of Information and Communication Systems, and Associate dean

of the Faculty of System Design, Tokyo Metropolitan University (TMU)

Prof. Ir. Dr. Mohd. Rizal Bin Arshad

Dean of the School of Electrical and Electronic Engineering, Universiti Sains Malaysia

(USM)

Page 6: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

v

ISSN: 2088-9984

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro ke-6 Tahun 2017

SNETE VI TAHUN 2017

Disponsori Oleh:

Page 7: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

ISSN: 2088-9984

vi

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

DAFTAR ISI

TEKNIK ENERGI LISTRIK

Penerapan Automatic Voltage Regulator pada Sistem Eksitasi Harmonik Generator Satu Fasa

Azhar, Muhammad Kamal, dan Subhan

1-7

Analisa Ketidakseimbangan Beban terhadap Arus Netral dan Losses pada Transformator

Distribusi

Feranita Abdul Jalil, Firdaus, Fahrurozi, dan Azriyeni Azhari Zakri

8-12

Desain Sistem Uninterruptible Power Supply DC Berdaya Rendah

M. Rizky Maulanda, Rakhmad Syafutra Lubis, dan Hafidh Hasan13-16

Analisis Potensi Tenaga Angin Menggunakan Metode Weibull di Waduk Keliling Aceh

Besar

Husaini, Suriadi, dan Syahrizal

17-21

Studi Analisis Kompensasi Daya Reaktif dengan Motor Sinkron dan Kapasitor Bank

pada PT. PDAM Tirta Daroy

Muhammad Rizki, Rakhmad Syafutra Lubis, dan Mahdi Syukri

22-28

Perbaikan Harmonisa pada Jaringan Distribusi PLN 20KV Banda Aceh dengan Filter

Pasif

Ridhatullah, Rakhmad Syafutra Lubis, dan Hafidh Hasan29-34

Model Perancangan Pembangkit Hibrid Tenaga Surya-Diesel dengan Aplikasi Homer

Pro V3.9.1

Matius Sau dan Hestikah Eirene Patoding

35-42

Pemodelan Pembangkit Hibrid Energi Bayu dengan Energi Surya

Eodia Tasik Sedan Lobo dan Rombe43-48

PLTA Siram: Pembangkit Hydro Berbasis Gravitasi Bumi untuk Menggerakkan Pompa Air Perumahan

Noprida Sari, Zikra Latasya, Mitra Waliadin, Hendrik Leo, Muhammad Rizky Dimas Saputra, dan

Ramdhan Halid Siregar

49-52

Page 8: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

vii

ISSN: 2088-9984

Pemodelan Estimasi Lokasi Gangguan pada Sistem Transmisi Adaptasi Metode ANFISAzriyenni Azhari Zakri, Feranita Abdul Jalil, dan Iswadi Hasyim Rosma

53-58

Harmonisa pada Peralatan X-Ray Mobile 100 mA

Partaonan Harahap59-65

Analisis Potensi Tenaga Angin Menggunakan Metode Distribusi Weibull di Kawasan

Banda Aceh

Ilyas, Suriadi, dan Mansur Gapy

66-68

TEKNIK KOMPUTER

Metode Deteksi Kanker Payudara dengan Citra Thermal

Mentari Bella Al Rasyid, Yunidar, Khairul Munadi, dan Fitri Arnia69-73

Penerapan Logika Fuzzy pada Sun Tracker Dual Axis Berbasis Sensor Tetrahedron

GeometriYuwaldi Away, Suriadi, Aulia Rahman, Teuku Reza Auliandra Isma, dan Muhamad Firdaus

74-80

Penerapan Wireless Sensor Network Berbasis Internet of Things pada Kandang Ayam

untuk Memantau dan Mengendalikan Operasional Peternakan Ayam

Teuku Ridha Muhammad Saputra, Mohd. Syaryadhi, dan Rahmad Dawood

81-88

Rancang Bangun Sistem Informasi Tugas Akhir di Jurusan Teknik Elektro dan

Komputer Universitas Syiah Kuala

Ryan Fahari, Zulfikar, dan Rahmad Dawood89-96

Estimasi Panjang dan Lebar Ikan Berdasarkan Visual Capture

Raihan Islamadina, Nuriza Pramita, Fitri Arnia, dan Khairul Munadi97-101

Dampak Sosial Internet of Things

Ernita Dewi Meutia102-106

Perbandingan Metode Penekanan Noise Lokal dan Non-Lokal untuk Binerisasi

Dokumen Jawi Kuno

Khairun Saddami, Yuwaldi Away, Khairul Munadi, dan Fitri Arnia

107-112

Studi Literatur–Deteksi Kanker Payudara Menggunakan Citra Termal

Listia Sukma Putri, Yunidar, Khairul Munadi, Fitri Arnia113-116

Page 9: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

ISSN: 2088-9984

viii

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

Temu Kembali Citra Busana Muslimah Menggunakan HOG dan PHOGCut Mutia, Fitri Arnia, dan Rusdha Muharar

117-122

State-of-the-Art Ontology Enrichment pada Domain Pariwisata

Guson Prasamuarso Kuntarto, Irwan Prasetya Gunawan, dan Yudhiansyah Ahmadin123-126

Penapisan Citra pada Pencocokan Citra Cross Spectral

Maulisa Oktiana, Yuwaldi Away, Fitri Arnia, dan Khairul Munadi127-132

Pemodelan Linear dan Nonlinear dari Sintesa Plastik Biodegradable dengan

Menggunakan Metode Regresi Multilinear

Medyan Riza, Prima Denny Setia, Andriansyah, Teuku Reza Auliandra Isma, dan Didi Asmadi

133-138

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRONIKA

Rancang Bangun Peralatan Pelacak Otomatis Energi Surya

Noer Soedjarwanto dan Osea Zebuay139-142

Sistem Proteksi Dini Kebocoran Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) Berbasis Mikrokontroller ATMega 16

Sriwati, NurIkhsan Ilahi, Musrawati, Syarifuddin Baco, Ansar Suyuti, Andani Ahmad, dan Ejah

Umrianah

143-150

Perancangan Antena Mikrostrip Yagi pada Frekuensi Kerja 1,9-2,1 GHzEry Safrianti dan Rendra Widianto

151-157

Perancangan Antena Mikrostrip Rectangular Patch dengan Slot Robot Head untuk

Aplikasi 4G LTE 2.1GHzYusnita Rahayu dan Yosef Asido

158-162

Model Routing Directed Difussion untuk Studi Kasus Taman Nasional Tesso Nilo

(TNTN)

Indra Yasri dan Ery Safrianti

163-166

Kinerja Outage Probability pada Komunikasi Kooperatif Device to Device untuk

Kanal Rayleigh

Isyatur Raziah, Muhammad Irhamsyah, dan Nasaruddin

167-171

Kinerja Antena Mikrostrip Circular Patch Array Empat Elemen untuk Aplikasi

WLAN 5,8 GHzSyahrial, Wanda Winata, Teuku Yuliar Arif, dan Rizal Munadi

172-178

Page 10: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

I. Pendahuluan

Internet of Things (IoT) adalah sebuah istilah yang

diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada presentasinya

di Procter & Gamble tahun 1999. Meski sejak itu istilah

IoT mulai banyak digunakan oleh banyak pihak, namun

hingga kini tidak ada definsi baku untuk Internet of Things. Ide awal yang dicetuskan oleh Ashton, IoT merupakan

pengembangan dari jaringan internet, dimana objek-objek

atau benda-benda sehari-hari mempunyai konektivitas,

sehingga dapat mengirim dan menerima data.

Pada laporan ITU tahun 2005, istilah IoT secara

luas digunakan untuk merujuk pada: (1) Jaringan global

yang menghubungkan benda-benda pintar dengan

menggunakan teknologi internet (2) teknologi pendukung

yang dibutuhkan untuk merealisasikan visi tersebut (RFID,

sensor/actuator, peralatan komunikasi mesin ke mesin)

dan (3) berbagai aplikasi dan layanan yang mempengaruhi

teknologi tersebut untuk membuka pasar dan kesempatan-

kesempatan bisnis baru [1].

Sebagaimana teknologi lainnya, meluasnya aplikasi

IoT dalam kehidupan sehari-hari akan membawa dampak

bagi penggunanya. Di banyak negara, implementasi IoT

sudah berkembang hingga ke wearables, transportasi,

rumah bahkan kota cerdas. Namun untuk membuat

aplikasi IoT menjadi murah, dan dapat diproduksi secara

masal, para produsen mengabaikan beberapa hal penting

seperti privasi, keamanan dan keterpakaian [2]. Kasus-

kaus yang mengancam keamanan dan privasi pada

aplikasi IoT telah dilaporkan 2 tahun terakhir, diantaranya:

TV Samsung yang dapat mendengar pembicaraan

penontonnya, monitor bayi yang dapat di-hack, keamanan

webcam yang buruk membuat video pribadi dapat diakses

oleh umum [3]. Kasus-kasus dampak implementasi

IoT pada kehidupan masyarakat ini, telah menurunkan

kepercayaan publik pada keamanan peralatan IoT. Padahal,

kepercayaan dan penerimaan publik merupakan kunci dari

pengimplementasiannya.

Paper ini akan membahas implikasi teknologi IoT dan

pengaruhnya pada kehidupan sosial, baik secara global

maupun lokal terutama pada masyarakat di dunia yang

sedang berkembang seperti Indonesia. Paper disusun

dalam bagian-bagian sebagai berikut: pada bagian 2

dibahas konsep dan visi dari IoT. Pada bagian 3 dipaparkan

aplikasi IoT berdasarkan tempat dimana teknologi tersebut

dapat mengambil peran. Kemudian dilanjutkan dengan

Dampak Sosial Internet of ThingsErnita Dewi Meutia

Jurusan Teknik Elektro dan Komputer

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Jln. Tgk. Syech Abdurrauf Darussalam, Banda Aceh 23111e-mail: [email protected]

Abstrak—Selama ini internet dikenal sebagai jaringan yang menghubungkan manusia dan informasi. Namun kini

internet telah berkembang jauh dari konsep awalnya, dimana bukan hanya komputer dan telepon saja yang dapat

terhubung, benda-benda atau obyek yang ada di sekitar kita juga dapat mengirim dan menerima data. Internet

of Things (IoT) merupakan perkembangan dari internet dimana benda-benda dapat diidentifikasikan dan saling terkoneksi melalui jaringan internet, yang diprediksikan akan mencakup 26 milyar obyek dan menghubungkan

4 milyar manusia pada tahun 2025. Perkembangan ini akan menciptakan banyak kesempatan dan peluang pada

berbagai sisi kehidupan manusia. Namun, sebagaimana internet dan teknologi lain, IoT akan menimbulkan dampak

pada penggunanya maupun masyarakat secara umum. Dampak sosial ini harus dipertimbangkan dan diantisipasi

sejak awal perencanaan, agar adopsi IoT dapat menyebar luas.

Kata kunci: : Internet of Things, RFID, disruptive technology, kesenjangan digital

Abstract—For long we have known internet as a network that connected people to information. However, nowadayas

this network has evolved from its initial concept, in which not only computer and phone that can have internet

connection, but also things or objects around us can send and receive data. Internet of Things (IoT) is a development

of the internet that refers to the network of identifiable and addressable objects that can communicate and exchange information, that is predicted will connect 26 billion objects and 4 billion people. This development will create a lot

of opportunities in many aspects of life. However, along with the technology advancement, there is always social

impacts that needs to be considered since the beginning of the design, to ensure the widespread of the technology.

Keywords: Internet of Things, RFID, disruptive technology, digital divide

Copyright © 2017 SNETE. All right reserved

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017, hal 102-106ISSN. 2088-9984

Banda Aceh 18 - 19 Oktober 2017

102

Page 11: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

103

dampak sosial dari IoT pada bagian 4. Paper ditutup

dengan kesimpulan pada bagian 5.

II. KonseP dan vIsI IoT

Internet of things merupakan konsep pengembangan dari teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan ubiquitous communication, pervasive computing

dan ambient intelligence Ubiquitous communication

[4] adalah kemampuan objek atau benda-benda untuk

berkomunikasi kapan saja dimana saja. Sementara

pervasive computing mengandung arti bahwa benda-benda

sehari-hari memiliki kemampuan komputasi, sehingga

lingkungan sekitar kita dapat menjadi komputer. Benda-benda tesebut harus dapat diidentifikasikan, agar dapat dikenali dan dapat terhubung dengan jaringan internet.

Ambient intelligence adalah kemampuan objek untuk

mencatat perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan

fisik dan berinteraksi secara aktif dalam sebuah proses komputasi. Objek atau benda-benda yang memilik

kemampuan tersebut, disebut sebagai “smart objects” atau

benda cerdas [1]. Sesuai dengan definisi tersebut, maka visi dari IoT adalah menghubungkan peralatan-peralatan

atau benda-benda berkemampuan komputasi ke dalam

infrastruktur internet untuk mendorong terwujudnya ubiquitous network, yang membuat siapa saja dan benda

apa saja dapat terhubung dan berkomunikasi dengan apa

saja atau siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.

Ada dua hal utama yang mendorong terwujudnya

konsep IoT. Pertama adalah pasar telepon selular yang

sudah mencapai titik jenuh. Menurut PewGlobal Research,

pada tahun 2016, 95 % penduduk Amerika memiliki telepon

selular, naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

77% dari penduduk tersebut memiliki telepon selular

berupa telepon pintar [5]. Di Indonesia sendiri, jumlah

pelanggan telepon selular di tahun 2015 telah mencapai

351 juta pelanggan, melebihi jumlah penduduk [6]. Dengan

jumlah pelanggan sedemikian besar, pasar telepon selular

sudah mencapai titik jenuh, sehingga industri dan operator

telekomunikasi perlu mencari pasar yang baru. Mengingat

layanan komunikasi saat ini terutamanya adalah berbasis

internet yang merupakan layanan data, maka komunikasi

benda ke benda pada IoT akan menjadi pasar potensial.

Milyaran benda berkemampuan komputasi yang saling

berkomunikasi akan membuat penjualan trafik data meningkat pesat.

Di sisi lain, kemajuan teknologi pendukung IoT

terutama teknologi komputasi, komunikasi dan identifikasi seperti: RFID, sensor dan actuator, nano teknologi yang

membuat benda-benda menjadi sangat portable, protokol

komunikasi, IPv6, teknologi komunikasi nirkabel seperti

5G berpita lebar, NFC dan Zigbee, data analytics dengan

algoritma baru serta komputasi awan, ikut mendorong

terwujudnya visi IoT [7]. Namun untuk membuat IoT

dipakai lebih luas, harga komponen dan teknologi

pendukung ini harus dibuat lebih murah.

Kemajuan teknologi dan pasar ini akan menjadi

pendorong bagi terwujudnya jaringan global IoT, namun

apakah akan ada permintaan akan layanan dan teknologi

IoT ini, akan tergantung bagaimana pengguna menerima

teknologi tersebut dan dampak apa yang akan dirasakan

oleh penggunanya.

III. aPlIKasI IoT

Dalam laporannya, McKinsley Global Institute,

mengkategorikan potensi aplikasi IoT berdasarkan setting

atau tempat fisik dimana teknologi ini dapat memberikan manfaat bagi penggunanya dan bernilai bagi dunia industri [4].

1. Tubuh manusia, berupa peralatan yang dipasang atau

ditanam di dalam tubuh manusia, berfungsi untuk mengawasi dan menjaga kesehatan, manajemen

penyakit, meningkatkan kebugaran dan produktivitas.

2. Rumah dan bangunan dimana manusia tinggal,

berfungsi sebagai sistem pengamanan dan manajemen rumah.

3. Pada dunia retail, yaitu ruang dimana konsumen

melakukan jual-beli seperti di bank, restoran, dan

dimana saja pembeli dapat melakukan pembayaran.

4. Perkantoran, digunakan dalam pengaturan energi

di perkantoran, sistem pengamanan, meningkatkan

produktivitas dan untuk mobilitas karyawan.

5. Pabrik atau lingkungan produksi yang mengikuti

standar. Misalnya pada tempat-tempat dimana

pekerjaan rutin yang berulang dilakukan, termasuk

di rumah sakit dan pertanian. IoT digunakan untuk

efisiensi operasi, optimasi penggunaan peralatan dan inventarisasi.

6. Situs kerja yaitu lingkungan kerja yang dibuat

sesuai kebutuhan seperti situs pertambangan dan

konstruksi. IoT dipakai untuk meningkatkan efisiensi operasi, pemeliharaan terencana serta kesehatan dan

keselamatan kerja (K3).

7. Pada kendaraan atau sistem yang berada di dalam

kendaraan yang bergerak. IoT dipakai unutk

pemeliharaan berdasarkan kondisi, rancangan

berdasarkan kondisi dan analisa pra jual.

8. Kota dan lingkungan perkotaan, meliputi infrastruktur dan ruang publik, dan lingkungan urban. IoT dapat

mengambil peran dalam pengaturan lalu lintas

yang bersifat adaptif, meteran pintar, pemantauan lingkungan dan manajemen sumber daya.

9. Di luar, di antara lingkungan-lingkungan urban dan di

luar tempat-tempat yang ada dalam kategori di atas.

Di luar ruang, IoT dapat digunakan pada jalur kereta,

kendaraan tak bersupir, navigasi pesawat, real time

routing, dan penyusuran pengapalan barang.

Luasnya area aplikasi IoT memastikan bahwa

teknologi ini akan sangat mempengaruhi cara manusia

bekerja, berkomunkiasi dan bersosialisasi di masa datang.

Iv. damPaK IoT

IoT pada dasarnya merupakan perluasan dari internet,

sehingga masalah dan tantangan yang dihadapi juga serupa

Ernita Dewi Meutia: Dampak Sosial Internet of Things

Page 12: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

104

terutama dalam hal privasi dan perlindungan data. Namun

luasnya aplikasi IoT yang melibatkan pertukaran data antar

manusia, benda, aplikasi dan sektor, akan menimbulkan

dampak yang lebih besar di luar masalah privasi, lebih

komplek, dan cenderung tidak mudah diprediksi sebelum

terjadi. Beberapa penelitian telah menyebutkan dampak yang berkaitan dengan IoT pada sisi bisnis dan teknis,

yang pada akhirnya juga mempengaruhi masyarakat yang

lebih luas [2,8].

A. Peningkatan ekonomi dan kemajuan

IoT akan membuka banyak peluang bagi penggunanya,

bagi industri dan berdampak besar pada ekonomi. Meski

pertumbuhan IoT akan sangat cepat di negara-negara

maju, terkait dengan baiknya infrastruktur internet dan besarnya kapital, namun IoT juga berpeluang di negara-

negara sedang berkembang. Dari sudut pandang ekonomi,

diharapkan demografi dan kecenderungan pasar akan memicu peluang. Misal: karena demografinya, negara sedang berkembang seperti Cina mempunyai potensi

jumlah pengguna IoT yang besar, sementara pertumbuhan

ekonomi dunia mulai bergeser ke negara sedang

berkembang dan aplikasi IoT pada industri seperti pabrik,

diharapkan akan mendorong terciptanya nilai ekonomi.

Jika inovasi dan aplikasi teknologinya terealisasi,

implementasi IOT berperan penting dalam perkembangan

sosial untuk mencapai Sustainable Development Goals

(SDG) yang disusun oleh PBB sebagai target menuju kesejahteraan, kehormatan dan kesetaraan bagi seluruh

penduduk bumi, terutama bagi negara miskin dan belum

berkembang [8]. Sebagai contoh: untuk mencapai salah

satu target SDG yaitu pertanian yang berkelanjutan,

IoT diimplementasikan dalam mengatur siklus panen,

mengatasi ancaman penyakit dan membangkitkan

data melalui panen otomatis, distribusi logistik and

pengawasan kualitas. Pertanian cerdas ini diharapkan dapat

meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas pangan

agar dapat memenuhi kebutuhan pangan yang aman,

berkualitas dan terjangkau bagi setiap orang terutama bagi

mereka di negara sedang berkembang [9].

Dalam target bidang kesehatan, pengiriman paket

dengan temperature terjaga seperti vaksin, akan lebih

terjamin dan efisien serta tepat sasaran ketika dilakukan dengan teknologi IoT yang melengkapi kendaraan

pengangkut dengan sensor dan monitor suhu serta lokasi.

Diharapkan vaksin dapat tiba di lokasi tujuan dalam

keadaan baik. Banyak aplikasi lain yang menguntungkan bagi masyarakat di negara-negara sedang berkembang,

seperti: monitor cuaca, pemeriksaan keamanan makanan,

analisa kualitas air dan udara, dan deteksi bencana.

Dari contoh di atas terlihat dampak IoT sebagai alat

untuk mencapai target SDG dan mendorong kemajuan dan

meningkatkan kesejahteraan. Namun banyak tantangan

yang harus diselesaikan terutama menyangkut infrastruktur dan kemampuan teknis pada negara sedang berkembang.

B. Mengubah proses dan model bisnis.

Pada bisnis konvensional, pemeliharaan peralatan pada

dilakukan secara berkala, Pada IoT, berkat data harian yang

dikumpulkan secara kontinu, pemeliharaan menjadi dapat

diprediksi sehingga dapat mengurangi down time. Model-

model bisnis konvensional lainya, akan ikut mengalami

perubahan atau akan mati. Dengan memanfaatkan data, Netflix perusahaan penyedia film secara daring, mulai menggantikan bioskop meski tanpa memiliki satu

buah film pun. Gojek yang pada tahun ini dinobatkan oleh Forbes sebagai salah satu dari 56 perusahaan yang

mengubah dunia, telah memberikan dampak sosial yang

positif melalui strategi bisnis utama dan inovasinya. Gojek tidak memiliki armada maupun industri kecil dan

menengah yang menjadi bagian dari layanan Gojek. Model

bisnis ojek konvensional diubah menjadi berbasis aplikasi,

dengan Gojek sebagai penyedia platform. Jual beli daring

yang mengubah cara orang bertransaksi, menjadi transaksi

tanpa tatap muka.

IoT juga akan mengubah cara berbisnis dan model

bisnis, yang semula dari perusahaan ke konsumen menuju

perusahaan ke perusahaan (Bussiness to Bussiness; B2B), yaitu dengan melakukan pertukaran produk, serta layanan

dan informasi antar perusahaan.

C. Keamanan dan privasi

Dengan visinya sebagai ubiquitous network yang

menghubungkan benda-benda cerdas ke dalam jaringan,

maka akan sangat banyak data dan informasi yang dikumpulkan, dipertukarkan dan dibuka. Data yang

dikumpulkan dapat berupa lokasi keberadaan, jalur yang

dilewati, kesehatan, kebiasaan sehari-hari, pola belanja,

dan berbagai data hasil pembacaan lingkungan. Penyalah-

gunaan terhadap data semacam ini akan mengancam

privasi dan mengancam peralatan maupun sistem itu

sendiri. Beberapa kasus peretasan telah pernah dilaporkan [3,7] dan berdampak menurunkan kepercayaan publik

pada IoT.

Untuk mengatasi masalah privasi dan meningkatkan

perlindungan terhadap data, digunakan prinsip Privacy

by Design (PbD) yaitu sebuah pendekatan terhadap

perencanaan sistem yang mempertimbangkan privasi

di sepanjang proses rekayasanya [3]. PbD diadopsi dari

pendekatan berdasarkan resiko yang mengidentifikasikan dampak proyek terhadap privasi individu dan memeriksa

bagaimanan manusia dan proses komputer dapat

dirancang untuk memitigasi resiko tersebut. Mengikuti

prinsip PbD, telah dikembangkan berbagai metode untuk

melindungi data yang disebut dengan Privacy-Enhancing

Technologies (PETs), seperti tag killing, blocker tag,

privacy bit, watchdog tag, dan privacy preference dan

enkripsi [1].

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017

Page 13: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

105

D. Standar dan interoperabilitas.

Untuk mendapat manfaat maksimum dari berbagai sistem dan teknologi IoT, perlu adanya integrasi dari

berbagai sistem tersebut. Interoperabilitas atau kemampuan

untuk bekerja sama antar sistem menjadi tantangan

pada sistem IoT karena belum adanya standar yang

mengaturnya, sehingga masing-masing industri membuat

sistemnya sendiri. Akibatnya data yang dihasilkan

oleh sensor dan aktuator dari sebuah sistem tidak dapat

langsung dianalisa dan dimanfaatkan oleh sistem yang lain. Sebagai contoh: untuk memaksimalkan potensi IoT

dalam optimalisasi sistem pengaturan lalu lintas, maka

sistem tersebut harus dapat membaca dan menganalisa data

bukan saja dari kamera lalu lintas, namun juga data dari

kendaraan dan meteran parkir, disamping data dari sensor

cuaca. Sehingga jika terjadi kemacetan akibat banjir di

suatu lokasi misalnya maka sistem dapat mengumpulkan

dan menganalisa data-data tersebut dan dapat dengan

segera mengalihkan arus lalu lintas. Tanpa standar format data, maka interoperabilitas tidak dapat tercapai. Selain itu

tanpa standart, pengguna tidak memiliki kebebasan dalam

memilih produk untuk membangun sistemnya sendiri.

Secara umum ada dua cara agar sistem digital dapat

saling dioperasikan yaitu: dengan membuat standar antar

muka yang dapat diterima luas sebagai sebuah bahasa

yang umum bagi sistem yang berbeda di dalam jaringan

data, atau dengan menggunakan sistem aggregasi atau

translasi seperti middleware sebagai perantara sistem

dengan aplikasi [3].

Beberapa negara dan kawasan telah memasukkan IoT dalam riset nasional. Komisi Eropa lewat Cluster of European Research Projects on the Internet of Things (CERP-IoT) telah melakukan kegiatan riset untuk

menghadapi tantangan IoT melalui proyek “Internet

connected and inter-connected world of objects” [10].

Di Amerika, MIT Auto-ID Laboratory adalah pioneer

dalam melakukan riset mengenai teknologi pelabelan dan

jaringan sensor nirkabel.

E. Kebutuhan energi yang besar.

Konsumsi energi yang besar. Jaringan IoT yang

melibatkan big data membutuhkan pusat pengolah data

yang besar, yang memerlukan konsumsi energi yang juga

masif. Pembuatan ribuan peralatan dan perangkat keras IoT juga akan membutuhkan energi yang besar. Kebutuhan

energi ini akan menambah masalah pada sektor energi yang

kita hadapai saat ini. Untuk mengantisipasinya, peralatan

dan sisten IoT harus dirancang dengan penggunaan energi

dan sumber daya yang berkelanjutan.

F. Teknologi disruptif

IoT adalah sebuah teknologi yang menurut US

National Intelligence Council (NIC) termasuk salah

satu dari 6 teknologi sipil disruptif [11]. Digitalisasi dan otomasi yang terjadi karena penerapan IoT, akan

menciptakan sistem dengan keandalan yang tinggi dan

berkurangnya intervensi manusia, namun akan terjadi

kekacauan jika terjadi kegagalan pada sistem. Otomasi

juga berdampak pada hilangnya tugas-tugas manual,

sehinga akan banyak orang kehilangan pekerjaan.

Amazon telah mulai menggantikan tugas kurir pengirim

barang dengan Amazone drone, mobil tanpa pengemudi

menghilangkan pekerjaan supir, call center digantikan

oleh jutaan informasi yang tersedia di internet, yang dapat diakses dengan perintah suara seperti Siri pada iPhone

dan Google talk. Di Indonesia, penyedia jasa call center

terbesar Elnusa Yellow pages sudah menutup layanan pusat

panggilan penyedia informasi akibat semakin sedikitnya orang yang memerlukan layanan mereka. Kasus lain adalah

ketika ojek konvensional tersingkirkan oleh ojek berbasis

aplikasi. Banyak pekerjaan dasar dan manual yang akan hilang, sebaliknya akan muncul pekerjaan dan keahlian-

keahlian baru yang dibutuhkan seperti: kemampuan

meyelesaikan persoalan yang komplek, berpikir kritis,

kreativitas, manajemen manusia, fleksibilitas kognitif, dan analisis big data [8].

Pesatnya kemajuan teknologi ICT termasuk IoT

di dalamnya akan memperdalam ketidak setaraan dan

memperlebar kesenjangan digital diantara negara-negara

maju dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi, dengan

negara yang sedang berkembang. Negara-negara dengan

tingkat kesejahteraan tinggi seperti Inggris, Jerman,

Korea dan Jepang mengadopsi teknologi dengan cepat.

Sementara negara-negara dunia ketiga di benua Afrika dan sebagian Asia, menjadi semakin tertinggal. Pada

tingkat negara, kesenjangan ini juga diakibatkan oleh

perbedaan tingkat ekonomi, pendidikan, ketrampilan dan

kesejahteraan di antara masyarakat. Dampak ini perlu

diwaspadai mengingat ketidak setaraan adalah salah satu

faktor pencetus terjadinya tindakan kriminal bahkan terorisme.

G. Persoalan lingkungan

Jutaan peralatan IoT yang telah dan akan beredar di

masyarakat, akan menjadi masalah baru bagi lingkungan.

Banyaknya sampah elektronik yang dihasilkan membutuhkan penanganan khusus dalam mengelolanya

agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, penggunaan

partikel nano dalam teknologi nano, akan membawa

dampak tersendiri bagi kesehatan. Ukurannya yang sangat

kecil dan bersifat toksik membuat partikel nano mudah terserap oleh kulit, pencernaan maupun pernapasan.

H. Aturan dan Perlindungan Hukum

Untuk memaksimumkan potensi IoT dalam segala

bidang, masalah dan dampak yang diakibatkannya

perlu diatasi. Besarnya data yang dikumpulkan dari konsumen dan perusahaan, menimbulkan kekhawaatiran

akan kerahasiaan dan privasi pemilik data. Apalagi

pengambilan data dan siapa yang dapat mengaksesnya

dilakukan secara otomatis tanpa sepengetahuan dari

Ernita Dewi Meutia: Dampak Sosial Internet of Things

Page 14: PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO

106

pemilik data. Misalnya pada aplikasi meter listrik cerdas

yang mencatat penggunaan listrik secara otomatis. Dari

data penggunaan listrik, pola hidup penghuni rumah

dapat diketahui. Tanpa perlindungan, data tersebut

dapat digunakan untuk kepentingan lain seperti target

iklan, di luar tujuan utamanya sebagai dasar perhitungan

tagihan listrik. Untuk menjamin keamanan, kerahasian

data dan privasi tersebut, diperlukan adanya aturan dan

perlindungan hukum. Pemerintah dan badan-badan

regulasi harus mengambil peran dalam membuat aturan

yang mengikat seluruh pemain dan pengguna IoT. Badan regulasi juga berperan dalam mengatur standar unutk

memastikan interoperabilitas antara berbagai sistem dan

teknologi pendukung IoT. Pemerintah bertanggung jawab

untuk menjamin bahwa IoT akan membawa dampak dari

pertumbuhan ekonomi hingga mengatasi masalah sosial

v. KesImPulan

Pada paper ini dikenalkan konsep dan visi Internet of Things sebagai perluasan dari jaringan internet. Berbagai area dimana aplikasi IoT dapat memberi nilai telah

dijabarkan. Teknologi-teknologi baru yang membentuk

IoT menawarkan banyak keuntungan baik bagi pengguna

maupun bagi bisnis. Namun, dengan semakin tinggi

kompleksitas IoT dan ketersediaannya dimana-mana,

dampaknya pada masyarakat juga semakin signifikan. Dampak sosial IoT baik positif maupun negatif pada masyarakat merupakan eksternalitas yang harus

dipertimbangkan dan diantisipasi sejak awal. Penilaian

dampak sosial (Social Impact Assesment (SIA)) dapat

dipakai sebagai alat untuk menjembatani antara hukum

dan teknologi sejak awal teknologi tersebut didesain.

Tantangan dalam teknologi dan aplikasi IoT yang

luas, membuka kesempatan besar bagi penelitian dan

pengembangan serta kerjasama antar domain, sektor

bahkan lintas wilayah geogafis, untuk merealisasikan IoT sambil mengatasi persolan dan dampak yang mungkin

timbul. Sudah saatnya IoT menjadi bagian dari rencana

strategis suatu wilayah untuk menjamin agar kita dapat

memanfaatkan IoT secara maksimum. Pada saatnya, IoT akan membuat hidup menjadi lebih mudah, lebih

baik, lebih aman, dan lebih panjang, namun dengan tetap

memanusiakan manusia.

RefeRensI

[1] http://www.bloomberg.com/news/2014-01-08/cisco-ceo-pegs-

internet-of-things-as-19-trillion-market.html

[2] The Internet of things, ITU Internet Reports, 2005. [Online] Available: https://www.itu.int/net/wsis/tunis/newsroom/stats/

The-Internet-of-Things-2005.pdf

[3] L. Edwards, D. Mc Auley, L Diver, “From privacy impact

assessment to social impact assessment”, IEEE Symposium on

Security and Privacy Workshops, 2016

[4] Manyika, James, et al. “The internet of things: mapping the value beyond the hype.” McKinsey Global Institute, June 2015. p.3.

[5] http://www.pewinternet.org/fact-sheet/mobile/

[6] https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1844

[7] D. Miorandi, S. Sicari, F. DePellegrini, I Chlamtac,” Internet of things: vision, applications and research challenges”, Ad Hoc

Networks, 2012

[8] K. Rose, S Eldridge. L.Chapi,” The internet of things: an overview, understanding the issues and challenges of a more connected world”, Internet Society, 2015.

[9] “Digital farm set for internet’s next wave.”, The Guardian, September 20, 2015, [Online]. Available: http://www.theguardian.

com/connecting-the-future/2015/sep/21/digital-farm-set-for-internets-next-wave.

[10] L. Coetzeel, J. Eksteen, “The internet of things: promise for the future? An introduction”, Proceedings IST AFreika Conference, 2011.

[11] National Intelligence Council, Disruptive civil technologies: six technologies with potential impacts on US interests out to 2025,

Global Trends and Future Scenario Conference, 2008.

[12] L. Atzori, A. Iera, G. Morabito, “The Internet of things: a survey”, Compt. Netw. 2010, 2787-2805

[13] O. Varmesan, F. Peter, Internet of things: from research and innovation to market deployment, River Publishers Series in

Communication, Denmark, 2014

[14] Kühner, Daniel. “Internet der dinge telekommunikations

infrastruktur.” Edited by Seminarband: Mobile und Verteilte Systeme - Ubiquitous Computing Teil IV. Seminarband:

Mobile und Verteilte Systeme - Ubiquitous Computing Teil IV.

Universität Karlsruhe - Fakultät für Informatik, 2007. pp. 115.

[15] Information Society Technologies Advisory Group (ISTAG). “Revising Europe’s ICT strategy.” Report from the Information Society Technologies Advisory Group (ISTAG), February 2009.

[16] G. Leonhard, Technology versus humanity, Fast Future Publishing

Ltd, UK, 2016

[17] E.D. Meutia, “Internet of Things: Masalah Keamanan dan Privasi”, Seminar Nasional Teknik Elektro, Banda Aceh 2015.

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017