Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

27
Panduan UDG Jatim 2012 1 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan : 1. Pantia UDG Jatim ialah panitia Utsawa Dharmagìtà Jawa Timur tahun 2012 yang ditetapkan Oleh PHDI Jawa Timur 2. Peserta ialah utusan dari masing-masing Kontingen Kabupaten / Kota se – Jawa Timur : a. Peserta remaja adalah peserta per Juli 2012 berusia max. 20 tahun b. Peserta dewasa adalah peserta per Juli 2012 berusia max. 45 tahun 3. Juri ialah Tim Juri yang ditunjuk oleh Ketua Panitia meliputi bidang ; Sloka, Palawakya, Dharma Widya, Dharma Wecana, Menghafal Mantra Weda dan Kidung Dearah Jawa Timur. Pasal 2 Materi Utsawa Dharmagìtà 1. Materi pembacaan Sloka Wajib dan Pilihan adalah terlampir. 2. Materi pembacaan Palawakya Sarasamuscaya Wajib dan Pilihan adalah terlampir. 3. Materi Dharma Widya / Cerdas Cermat, diambil dari kurikulum pelajaran agama Hindu terakhir tingkat SD,SLTP, dan SLTA. 4. Dharma Wacana, judul materinya dipilih dari thema pilihan terlampir. 5. Menghafal Mantra Weda Materinya Sloka Bhagawadgìtà Bab III 1-15 terlampir 6. Materi Kidung daerah Jawa Timur adalah Sinom Jawa Timuran, naskah terlampir Pasal 3 Pendaftaran peserta 1. Pendaftaran peserta melalui Sekretaris Panitia : a. I Gusti Ketut Budiartha : 031-70950202 b. Jarianto : 031-70794166 2. Dokumen pendaftaran ditandatangani oleh Ketua Kontingen/ ketua PHDI Kab./Kota 3. Pendaftaran harus sudah diterima di Sekretariat Panitia, paling lambat 1 Juli 2012. Pasal 4 Pakaian peserta 1. Dalam pelaksanaan semua jenis kegiatan lomba, peserta diwajibkan menggunakan pakaian sembahyang/Adat , bebas, rapi dan sopan. BAB II REGISTRASI KEDATANGAN & AKOMODASI PESERTA. Pasal 5 Registrasi kedatangan peserta 1. Seluruh peserta wajib melakukan registrasi pada hari H pelaksanaan 2. Registrasi akan dilakukan oleh petugas registrasi dari Panitia.

Transcript of Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Page 1: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

1

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Pengertian

Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan :

1. Pantia UDG Jatim ialah panitia Utsawa Dharmagìtà Jawa Timur tahun 2012 yang

ditetapkan Oleh PHDI Jawa Timur

2. Peserta ialah utusan dari masing-masing Kontingen Kabupaten / Kota se – Jawa Timur :

a. Peserta remaja adalah peserta per Juli 2012 berusia max. 20 tahun

b. Peserta dewasa adalah peserta per Juli 2012 berusia max. 45 tahun 3. Juri ialah Tim Juri yang ditunjuk oleh Ketua Panitia meliputi bidang ; Sloka, Palawakya,

Dharma Widya, Dharma Wecana, Menghafal Mantra Weda dan Kidung Dearah Jawa

Timur.

Pasal 2

Materi Utsawa Dharmagìtà

1. Materi pembacaan Sloka Wajib dan Pilihan adalah terlampir.

2. Materi pembacaan Palawakya Sarasamuscaya Wajib dan Pilihan adalah terlampir.

3. Materi Dharma Widya / Cerdas Cermat, diambil dari kurikulum pelajaran agama Hindu

terakhir tingkat SD,SLTP, dan SLTA.

4. Dharma Wacana, judul materinya dipilih dari thema pilihan terlampir.

5. Menghafal Mantra Weda Materinya Sloka Bhagawadgìtà Bab III 1-15 terlampir

6. Materi Kidung daerah Jawa Timur adalah Sinom Jawa Timuran, naskah terlampir

Pasal 3

Pendaftaran peserta

1. Pendaftaran peserta melalui Sekretaris Panitia :

a. I Gusti Ketut Budiartha : 031-70950202

b. Jarianto : 031-70794166

2. Dokumen pendaftaran ditandatangani oleh Ketua Kontingen/ ketua PHDI Kab./Kota

3. Pendaftaran harus sudah diterima di Sekretariat Panitia, paling lambat 1 Juli 2012.

Pasal 4

Pakaian peserta

1. Dalam pelaksanaan semua jenis kegiatan lomba, peserta diwajibkan menggunakan pakaian

sembahyang/Adat , bebas, rapi dan sopan.

BAB II

REGISTRASI KEDATANGAN & AKOMODASI PESERTA.

Pasal 5

Registrasi kedatangan peserta

1. Seluruh peserta wajib melakukan registrasi pada hari H pelaksanaan

2. Registrasi akan dilakukan oleh petugas registrasi dari Panitia.

Page 2: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

2

Pasal 6

Akomodasi Transportasi Peserta.

1. Transportasi Kontingen Kab/Kota tidak ditanggung Panitia.

2. Peserta yang ingin bermalam disediakan Penginapan Sederhana dari panitia di Pasraman

Pura JSA Juanda.

3. Biaya akomodasi yang ditanggung Panitia adalah biaya makan siang serta snack sesuai

dengan kegiatan, selain hal tersebut diluar tanggungjawab Panitia.

BAB III

TECHNICAL MEETING

Pasal 7

Ketentuan technical meeting

1. Sebelum perlombaan dimulai akan diadakan rapat technical meeting untuk menjelaskan

tentang hal-hal yang berkaitan dengan tata tertib/ peraturan lomba.

2. Rapat technical meeting diikuti oleh Ketua dan Wakil Ketua Kontingen dari masing-

masing Kota/Kabupaten.

3. Technical meeting dipimpin oleh Kordinator Lomba dan dihadiri oleh Dewan Juri.

4. Hanya Ketua dan Wakil Ketua Kontingen dapat memberikan usul-usul pada saat technical

meeting, dan usul tersebut dipertimbangkan oleh Pimpinan dan Dewan juri untuk

diputuskan oleh Pimpinan rapat.

5. Hasil rapat technical meeting menjadi pedoman pelaksanaan lomba dan harus ditàti oleh

semua peserta.

6. Masing-masing Ketua Kontingen bertanggungjawab atas penyampaian hasil rapat technical

meeting kepada seluruh peserta kotingennya.

BAB IV

ACARA PEMBUKAAN

Pasal 8

Acara Pembukaan

1. Seluruh peserta wajib mengikuti acara pembukaan dan sudah harus hadir 30 menit sebelum

acara dimulai.

2. Selama acara peserta wajib menempati tempat duduk masing-masing yang disediakan dan

tidak diperkenankan meninggalkan tempatnya sebelum acara pembukaan selesai.

3. Seluruh peserta diwajibkan ikut menjaga ketertiban pelaksanaan acara pembukaan dengan

cara menjaga ketertiban diri dan keluarga masing-masing.

BAB V

PEDOMAN LOMBA.

Pasal 9

Pra Lomba

1. Pada saat menjelang kegiatan lomba, senantiasa diawali dengan melakukan sembahyang

pagi di Pura setempat.

2. Seluruh peserta wajib mengikuti persembahyangangan bersama tersebut yang

diselanggarakan oleh Panitia.

Page 3: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

3

Pasal 11

Ketentuan Umum Lomba

1. Peserta untuk masing-masing jenis lomba, akan mendapat nomor urut lomba yang

selanjutnya dijadikan identitas yang bersangkutan sehingga dalam lomba tidak

diperkenankan menggunakan identitas lain selain nomor urut lomba tersebut.

2. Pada waktu mengikuti lomba peserta menggunakan pakaian sembahyang/Adat dan

menyesuaikan dengan jenis lomba yang diikuti.

3. Peserta harus hadir minimal 15 menit sebelum acara dimulai.

4. Giliran tampil ditentukan dengan undian, setiap pergantian peserta.

5. Selama lomba berlangsung peserta tidak diperkenankan untuk meninggalkan tempat lomba.

6. Bila pada gilirannya untuk tampil peserta dipanggil oleh petugas selama tiga kali berturut-

turut dengan interval waktu 1 (satu) menit belum juga hadir maka dinyatakan gugur.

7. Tepuk tangan hanya diperkenankan sebelum dan sesudah penampilan peserta sehingga

selama penampilan tidak diperkenankan untuk memberikan aplus termasuk komentar

apapun.

8. Semua peserta dilarang berbuat gaduh sehingga dapat mengganggu jalannya lomba.

9. Naskah wajib dibawakan dengan cara membaca teks yang tertulis pada lampiran buku

pedoman ini atau buku lain dengan teks yang sama seperti yang ditentukan oleh Panitia.

10. Naskah pilihan, dibawakan dengan cara membaca teks yang tertulis pada lampiran buku

pedoman ini atau buku lain dengan teks yang sama seperti yang telah ditentukan dalam

buku pedoman, dengan menyebutkan Code naskah yang dipilih.

11. Penterjemah, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar boleh secara hafalan

maupun membaca teks yang tertulis pada lampiran buku pedoman ini atau buku lain

dengan teks yang sama seperti yang telah ditentukan dalam buku pedoman.

12. 12. Jumlah Naskah Wajib maupun Pilihan untuk Sloka maupun Palawakya yang harus

dibawakan oleh masing-masing peserta sebanyak 2 (dua) bait : 1 baitnaskah Wajib dan 1

bait naskah Pilihan

Pasal 12

Sloka

1. Pembacaan Sloka terdiri dari 2 orang peserta secara berpasangan yaitu pembaca Sloka dan

penterjemah.

2. Pada tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan paramasanti.

3. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca

sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.

4. Gaya Irama (Reng) Sloka memakai reng Sruti.

5. Rentang Nilai/ Interval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.

Jumlah total nilai dibagi jumlah kriteria penilaian menjadi nilai peserta.

Pasal 13

Palawakya

1. Pembacaan Palawakya terdiri dari 2 orang peserta secara berpasangan yaitu pembaca

Palawakya dan penterjemah .

2. Pada waktu tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan

paramasanti.

3. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca

sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.

4. Rentang Nilai / Inteval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.

Jumlah total nilai dibagi jumlah kriteria menjadi nilai peserta.

Page 4: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

4

Pasal 14

Dharma Widya

1. Atribut peserta berupa tanda nomor peserta masing-masing dipasang di dada sebelah kiri.

2. Ketua regu harus memperkenalkan nama anggotanya masing-masing saat acara dimulai,

atas arahan penyelenggara.

3. Peserta diorganisasikan dengan sistim kelompok/ regu dan setiap regu terdiri dari 3 (tiga)

orang, pria, wanita atau campuran.

4. Naskah soal disusun berdasarkan materi kurikulum SD, SLTP dan SLTA

5. Naskah soal disiapkan untuk babak penyisihan, semi final dan final.

6. Pembagian soal dilakukan dengan cara undian yang diwakilkan untuk setiap regu.

7. Untuk soal rebutan dipegang oleh penyelenggara dan juri.

8. Bentuk soal Multiple Choise/ pilihan ganda dan soal yang dijawab langsung.

9. Jumlah soal dibabak penyisihan masing-masing regu disiapkan satu amplop berisi 5 soal

dan soal rebutan untuk semua regu satu amplop berisi 10 soal.

10. Babak semi final; diikuti oleh regu yang juara pool. Dalam babak ini masing-masing regu

disiapkan amplop berisi 5 soal dan soal rebutan untuk semua regu berisi 10 soal.

11. Babak final diikuti oleh lima regu pemenang semi final. Dalam babak ini masing-masing

regu disiapkan amplop berisi 5 soal dan soal rebutan untuk semua regu berisi 10 soal.

Pasal 15

Dharma Wacana.

1. Atribut peserta berupa tanda peserta / nomor urut akan diberikan oleh panitia dan dipasang

di dada sebelah kiri.

2. Naskah Dharma Wacana dibuat oleh peserta lomba mempergunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

3. Naskah dibuat diatas kertas HVS ukuran A4, jarak spasi 1,5 dengan besar huruf 11, jenis

Arial.

4. Jumlah halaman minimal 3 dan maksimal 5 lembar.

5. Thema Naskah dapat dipilih antara lain :

Dana Punia

Cinta Kasih

Peningkatan Bhakti.

Pengendalian Diri.

Pembinaan Keluarga Hindu.

Pengabdian

Tirtha Yatra

Dharma Gìtà

6. Naskah dikumpulkan saat Registrasi Peserta di Panitia.

7. Pada saat tampil naskah boleh dibawa seluruhnya, namun tidak perlu dibaca secara

menyeluruh, hanya boleh mengambil point-point yang penting saja.

8. Pada waktu tampil peserta wajib menyampaikan salam Panganjali dan diakhiri dengan

Paramasanti.

9. Peserta sudah siap 15 (lima belas) menit sebelum perlombaan dimulai.

10. Peserta yang dipanggil sampai tiga kali dengan interval waktu 2 menit tidak hadir

dinyatakan gugur.

11. Peserta diberikan waktu maksimal 20 (dua puluh menit) untuk menyampaikan makalahnya.

Page 5: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

5

Pasal 16

Kidung Sinom Jawa Timuran

1. Atribut peserta berupa tanda peserta / nomor urut akan diberikan oleh panitia dan dipasang

di dada sebelah kiri.

2. Peserta kidung terdiri dari 5-10 orang yang diambilkan dari peserta lomba.

3. Pada waktu tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan

paramasanti.

4. Pembawàn kidung dengan hafalan / tanpa teks.

5. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca

sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.

6. Naskah kidung adalah Kidung Sinom Jawa Timuran terlampir

7. Rentang Nilai / Inteval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.

Jumlah total nilai menjadi nilai peserta.

Pasal 17

Menghafal Mantra Weda

1. Menghafal Mantra Weda perorangan Remaja Putra Dan Putri yaitu Menghafal Mantra

Weda serta arti terjemahannya.

2. Bait Mantra yang dibawakan sebanyak 3 bait Mantra beserta terjemahannya.

3. Nomor Mantra yang dibawakan ditentukan sesaat akan tampil, ditentukan oleh undian

nomor Mantra, yang pengundiannya dilakukan oleh panitia lomba

4. Pada tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan paramasanti.

5. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca

sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.

6. Gaya Irama ( Reng) / Pengucapan tidak diwajibkan secara pembacaan Sloka yang

memakai reng Sruti.

7. Rentang Nilai/ Interval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.

Jumlah total nilai dibagi jumlah kriteria penilaian menjadi nilai peserta.

BAB VI

SISTIM PENILAI DAN KRITERIA NYA

Pasal 18

Penilai

1. Penilai adalah tim juri yang ditunjuk oleh Panitia, untuk semua jenis lomba.

2. Tiap tiap tim juri terdiri dari 3 orang anggota juri dan penilaian harus dilakukan oleh ketiga

anggota juri.

3. Tim juri dipimpin oleh Ketua Tim juri yang ditunjuk oleh Panitia.

4. Sebelum melakukan penilaian semua anggota juri harus mengikuti ‘Upacara Mejaya-Jaya’.

5. Dalam proses penialaian tim Juri dibantu oleh petugas pembantu juri yang ditunjuk oleh

Panitia.

Page 6: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

6

Pasal 19

Kriteria Penilaian lomba pembacaan Sloka.

1. Kriteria penilaian Pembaca Sloka meliputi.

Keserasian busana.

Ketenangan dalam penguasaan audience

Suara/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan.

Ucapan yaitu pengucapan yang benar meliputi suara sandi, jeda dan jeda akhir.

Ekspresi yaitu tentang mimik dan penjiwaan.

2. Kriteria penilaian Penterjemah meliputi :

Keserasian busana.

Ketenangan dalam penguasaan audience

Tidak demam panggung.

Suar/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan.

Ekspresi yaittu tentang mimik dan penjiwaan.

Pasal 20

Kriteria Penilaian lomba pembacaan Palawakya

1. Kriteria penilaian Pembaca Palawakya meliputi :

Keserasian busana.

Ketenangan dalam penguasaan audience

Suara/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan. Irama lagu.

Ucapan yaitu irama bacàn, tekanan dalam pembacaan, sehingga guru basa terpenuhi.

Ekspresi yaittu tentang mimik dan penjiwaan

2. Kriteri penilaian Penterjemah Palawakya, meliputi :

Keserasian busana.

Ketenangan dalam penguasaan audience

Suara/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan. Irama lagu.

Ucapan yaitu irama bacàn, tekanan dalam pembacaan, sehingga guru basa terpenuhi.

Ekspresi yaitu tentang mimik dan penjiwaan

Pasal 21

Kriteria Penilaian lomba Dharma Wacana

1. Keserasian busana.

2. Ketenangan dalam penguasaan audience

3. Bahasa.

4. Sistematika.

5. Penguasaan materi.

Pasal 22

Kriteria Penilaian lomba Kidung

1. Busana.

2. Ketenangan dalam penguasaan audience

3. Vokal, kejelasan kata-kata.

4. Lagu, irama nada.

5. Ketepatan waktu, tidak lebih dari 20 menit.

Page 7: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

7

Pasal 23

Penilaian dan tata laksana lomba Dharma Widya

1. Tata cara Penilaian Lomba Dharma Widya adalah sebagai berikut :

Setiap regu diberikan modal nilai 100 (seratus) pada saat perlombaan dimulai, untuk

menghindari adanya nilai minus.

Setiap jawaban yang benar diberi nilai 100 ( seratus).

Setiap jawaban wajib yang salah diberi nilai 0 (nol).

Untuk jawaban rebutan yang jawabannya salah diberikan nilai –25 ( kurangi dua puluh

lima).

Bila diakhir babak terdapat nilai yang sama diantara regu, maka diberikan soal rebutan

lagi sampai mendapatkan nilai berbeda.

Tidak ada pelemparan soal kepada regu yang lain, baik soal wajib maupun rebutan.

Kesempatan menjawab untuk satu soal adalah 3 (tiga) detik.

2. Tatalaksana lomba Dharma Widya adalah sebagai berikut :

Satu orang Ketua tim, yang bertugas mengkoordinir pelaksanaan lomba dan langsung

membuka acara lomba.

Dua orang bertugas untuk membaca soal.

Satu orang bertugas mencatat dan menulis nilai pada papan setelah diputuskan

nilainya oleh Juri.

Satu orang bertugas mengukur waktu dan membunyikan tanda stop / bel bila

waktunya telah habis.

Tiga orang pengamat yang bertugas untuk mengamati pelaksanaan lomba, jika ada

kesalahan agar dapat memberikan saran atau koreksi yang ditujukan kepada tim Juri.

Pada bagian akhir lomba, pengamat dapat memberikan komentar atas permintàn ketua

tim pelaksana.

Pasal 24

Kriteria Penilaian lomba Menghafal Mantra Weda.

1. Kriteria penilaian Menghafal meliputi.

Ketepatan bait Sloka

Ketepatan Terjemahan

Suara/ Vokal meliputi ; nada, lafal, tekanan.

Ucapan yaitu pengucapan yang benar meliputi suara sandi, jeda dan jeda akhir.

Ekspresi yaitu tentang mimik dan penjiwaan.

Pasal 25

Umpan Balik dan Penjelasan Dewan Juri

Setelah perlombaan selesai berlangsung kepada seluruh peserta diberikan umpan balik sebagai

penjelasan dewan juri atas kelebihan atau kekurangan yang dilakukan oleh peserta lomba,

sebagai proses pembelajaran.

Page 8: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

8

BAB IX

PENETAPAN PEMENANG DAN HADIAH

Pasal 26

Penetapan pemenang pembacaan Sloka

1. Penetapan pemenang.

Urutan Pemenang lomba pembacaan Sloka mulai dari urutan perolehan nilai tertinggi.

Bilamana terdapat nilai yang sama maka urutannya ditentukan berdasarkan bobot

kriteria yang dirundingkan juri.

Pemenang ditentukan dalam Sidang Dewan Juri.

2. Pemenang Lomba Sloka terdiri dari :

Juara I

Juara II

Juara III

Juara Harapan I

Juara Harapan II

Pasal 27

Penetapan pemenang dan Lomba Palawakya

1. Penetapan pemenang.

Urutan Pemenang lomba pembacaan Palawakya mulai dari urutan perolehan nilai

tertinggi.

Bilamana terdapat nialai sama maka urutan pemenang ditentukan berdasarkan bobot

kriteria yang dirundingkan juri.

Pemenang ditentukan dalam Sidang Dewan Juri.

2. Pemenang Lomba Palawakya terdiri dari :

Juara I

Juara II

Juara III

Juara Harapan I

Juara Harapan II

Pasal 28

Penetapan pemenang Lomba Dharma Wecana.

1. Penetapan pemenang.

Urutan pemenang lomba Dharma Wecana mulai dari urutan perolehan nilai tertinggi.

Bilamana ada nilai yang sama maka urutan pemenang ditentukan berdasarkan bobot

kriteria yang dirundingkan juri.

Pemenang ditentukan dalam siding dewan juri.

1. Pemenang Lomba Dharma Wecana terdiri dari :

Juara I

Juara II

Juara III

Juara Harapan I

Juara Harapan II

Page 9: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

9

Pasal 29

Penetapan pemenang Lomba Dharma Widya

1. Penetapan pemenang.

Urutan pemenang lomba Dharma Widya mulai dari urutan perolehan nilai tertinggi.

Pemenang ditentukan dalam sidang dewan juri.

2. Pemenang Lomba Dharma Widya terdiri dari :

Juara I

Juara II

Juara III

Juara Harapan I

Juara Harapan II

Pasal 30

Penetapan pemenang Lomba Kidung Sinom Jawa Timur

1. Penetapan pemenang

Urutan pemenang lomba Kidung Sinom Jawa Timur mulai dari urutan perolehan nilai

tertinggi.

Pemenang ditentukan dalam sidang dewan juri.

2. Pemenang Lomba Kidung Sinom Jawa Timur terdiri dari :

Juara I

Juara II

Juara III

Juara Harapan I

Juara Harapan II

Pasal 31

Penetapan pemenang Menghafal Mantra Weda

1. Penetapan pemenang.

Urutan Pemenang lomba menghafal Mantra Weda mulai dari urutan perolehan nilai

tertinggi.

Bilamana terdapat nilai yang sama maka urutannya ditentukan berdasarkan bobot

kriteria yang dirundingkan juri.

Pemenang ditentukan dalam Sidang Dewan Juri.

2. Pemenang Lomba Menghafal Mantra Weda terdiri dari :

Juara I

Juara II

Juara III

Juara Harapan I

Juara Harapan II

BAB VIII

PIALA DAN HADIAH

Pasal 32

Pemberian Piala dan Hadiah

1. Kepada masing-masing pemenang Juara I,II,III diberikan Piala Tetap, Piagam Penghargaan.

2. Kepada masing-masing pemenang Juara harapan I,II diberikan, Piagam Penghargaan.

Page 10: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

10

3. Bagi regu utusan yang memperoleh juara terbanyak serta nilai skor tertinggi ditetapkan

sebagai Juara Umum, dan kepada kontingen yang bersangkutan berhak menerima Piala

tetap Juara Umum “serta Piagam Penghargaan.

BAB IX

ACARA PENUTUPAN

Pasal 33

Gladi bersih Penutupan

1. Seluruh peserta wajib mengikuti acara penutupan dan sudah harus hadir 30 menit sebelum

acara dimulai.

2. Pada acara penutupan akan dilaksanakan penyerahan pemenang semua jenis lomba.

3. Seluruh peserta diwajibkan ikut menjaga ketertiban pelaksanaan acara penutupan dengan

cara menjaga ketertiban diri dan keluarga masing-masing.

BAB X

PENUTUP

Segala usaha dalam penyusunan tata tertib ini tentunya jauh dari harapan semua pihak, sehingga

tidak terlepas akan adanya ketidak sempurnàn. Maka dari itu apabila terdapat kekurangan-

kekurangan terutama yang berkaitan dengan tata tertib lomba dapat disempurnakan pada saat

technical meeting dan bila dipandang perlu akan diatur kemudian atas kesepakatan bersama.

Ditetapkan di : Sidoarjo

Pada tanggal : Mei 2012

Panitia Utsawa Dharmagìtà

Jawa Timur 2012

I Putu Sudira, ST. I Gusti Ketut Budiartha, S.Ag

Ketua Sekretaris

Mengetahui,

Ketua PHDI Propinsi Jawa Timur Ketua PHDI Kab. Sidoarjo

Drs. I Ketut Sudiarta, S.Ag Ir. Nyoman Anom Mediana, S.Pd.H

Page 11: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

11

NASKAH - NASKAH

PEMBACAAN SLOKA BHAGAWADGÌTÀ

PEMBACAAN PALAWAKYA SARASAMUSCAYA

KIDUNG SINOM JAWA TIMUR

MENGHAFAL MANTRAM WEDA (BHAGAWADGÌTÀ)

UDG Jawa Timur 2012

Page 12: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

12

Lampiran 1

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PEMBACAAN SLOKA WAJIB

______________________________________________________________

1. Yada Yada ih DaMaRSYa Gl/aiNa>aRviTa >àrTa ) A>YauTQàNaMaDaMaRSYa TadaTMàNa& Sa*JàMYahMa( ))

yadà yadà hi dharmasya

glànir bhawati bhàrata

abhyutthànam adharmasya

tadàtmànaý såjàmy aham

(Bhagawad Gìtà IV.7)

Sesungguhnya bila dharma

tidak lagi dipatuhi, oh Arjuna

dan kebatilan merajalela

saat itu Aku akan lahir kedunia ini

2. Pair}à<àYa SàDaUNà& ivNàXàYa c duZk*-TàMa( ) DaMaRSa&SQàPaNàQàRYa SaM>avaiMa YauGae YauGae ))

paritràóàya sàdhùnàý

winàúàya ca duûkåtàm

dharmasaýsthàpanàrthàya

saýbhawàmi yuge yuge

(Bhagawad Gìtà IV.8)

Untuk melindungi orang-orang yang bajik,

dan memusnahkan kejahatan,

serta untuk menegakkan dharma

Aku lahir ke dunia dari masa kemasa

Page 13: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

13

Lampiran 2

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN

Code : À

1. VYàiMaé[e<aev vaKYaeNa buiÖ& MàehYaSaqv Mae ) Tadek&- vd iNaiêTYa YaeNa-é[eYàe_hMàPanuYàMa( ))

wyàmiúreóewa wàkyena

buddhiý mohayasìwa me

tad ekaý wada niúcitya

yena úreyoham àpnuyàm

(Bhagawad Gìtà III.2)

Ajaran-Mu agak membingungkan pikiranku,

oleh karena itu ajarkanlah saya yang meyakinkan

jalan satu-satunya

yang dapat saya lakukan

2. l/aeke-_iSMaiNÜivDà iNaïa Paura Pa[ae¢-a MaYàNaga ) jaNaYàeGaeNa Sà&:YàNà& k-MaRYàeGaeNa YàeiGaNàMa( ))

lokesmin dwiwidhà niûþhà

purà proktà mayànagha

jñànayogena sàòkhyànàý

karmayogena yoginàm

(Bhagawad Gìtà III.3)

Sejak dahulu telah kukatakan oh Anagha,

ada dua jalan, yaitu

jalan ilmu pengetahuan bagi cendikiawan

dan jalan kerja bagi para karyawan.

______________________________________________________________

Page 14: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

14

Lampiran 3

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN

Code : BB

1. YaiSTviNd]Yài<a MaNaSà iNaYaMYàr>aTae_JauRNa ) k-MaeRiNd]YaE" k-MaRYàeGaMaSa¢-" Sa iviXaZYaTae ))

yas twindriyàói manasà

niyamyàrabhaterjuna

karmaindriyaiá karmayogam

asaktaá sa wiúiûyate

(Bhagawad Gìtà III.7)

Sesungguhnya orang yang dapat mengendalikan

pancaindrianya dengan pikiran, oh Arjuna,

dengan panca indrianya bekerja tanpa keterikatan,

Ia adalah sangat dihormati

2. iNaYaTa& ku-å k-MaR Tv& k-MaR JYàYàe ùk-MaR<a" ) XarqrYà}àiPa c Tae Na Pa[iSaÖyedk-MaR<a" ))

niyataý kuru karma twaý

karma jyàyo hy akarmaóaá

úarìrayàtràpi ca te

na prasidhyed akarmaóaá

(Bhagawad Gìtà III.8)

Bekerjalah sesuai aturannya

sebab bekerja itu lebih baik dari pada tidak bekerja.

bahkan tubuhpun tidak terawat,

tanpa berkarya

______________________________________________________________

Page 15: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

15

Lampiran 4

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN

Code : CC

1. Yad*C^al/a>aSaNTauíae ÜNÜaTaqTàe ivMaTSar" ) SaMa" iSaÖaviSaÖaE c k*-TvaiPa Na iNabDYaTae ))

yadåcchàlàbhasaýtuûþo

dwandvàtìto wimatsaraá

samaá siddhàw asiddhau

ca kåtwàpi na nibadhyate

(Bhagawad Gìtà IV.22)

Ia yang puas akan apa-apa yang diperolehnya,

bebas dari pertentangan, tidak iri hati,

dalam sukses maupun kegagalan,

walaupun bekerja dia tidak akan terikat.

2. GaTaSa®SYa Mau¢-SYa jaNàviSQaTaceTaSa" ) YajaYàcrTa" k-MaR SaMaGa]& Pa[ivl/IYaTae ))

gatasaògasya muktasya

jñànàwasthitacetasaá

yajñàyàcarataá karma

samagraý pravilìyate

(Bhagawad Gìtà IV.23)

Mereka yang bebas dari keterikatan,

terpusat pada ilmu pengetahuan,

melaksanakan kerja demi pengabdian,

segala kerjanya menuju kelepasan.

______________________________________________________________

Page 16: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

16

Lampiran 5

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN

Code : DD

1. Yae Tau SavaRi<a k-MàRi<a MaiYa SaNNYaSYa MaTPara" ) ANaNYaeNaEv YàeGaeNa Mà& DYàYaNTa oPàSaTae ))

ye tu sarwàói karmàói

mayi saýnyasya matparaá

ananyenaiwa yogena màý

dhyàyanta upàsate

(Bhagawad Gìtà XII.6)

Sesungguhnya mereka yang menumpahkan

segala kerja mereka kepada-Ku, mempersembahkan

dari padaKu, bermeditasi dan berbhakti hanya pada-Ku,

dengan yoga yang tidak terbagi-bagi.

2. AÜeía SavR>aUTàNà& MaE}a" k-å<a Wv c ) iNaMaRMàe iNarhªar" SaMadu"%Sau%" +aMaq ))

adweûþà sarwabhùtànàý

maitraá karuóa ewa ca

nirmamo nirahaýkàraá

samaduákhasukhaá kûamì

(Bhagawad Gìtà XII.13)

Dia yang tidak membenci segala mahluk,

bersahabat dan cinta kasih,

bebas dari kesombongan dan tidak egois,

sama dalam suka dan duka,

______________________________________________________________

Page 17: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

17

Lampiran 6

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PALAWAKYA WAJIB

1.

apan ikang loka, karma pinaka kaliliranya, kalinganya, úubhàúubhakarmaphala

juga tinëmunya, niyata masambandha lawan úubhàúubhakarma ta pwa ya,

sangkûépanya, inatanging pùrwakarmanya, ikang loka ngaranya, paramàrthanya,

kinawacàkëning pùrwakarma kita kabéh

(Sàrasamuúccaya 27.352)

Sebab dunia itu, karma diumpamakan sebagai warisannya, artinya, baik buruk

adalah buah dari perbuatan yang didapatkannya, tergantung dari baik atau buruk

perbuatan orang-orang itu, singkatnya, ditentukan oleh perbuatannya terdahulu

orang-orang didunia ini, artinya, kita semua dipengaruhi oleh perbuatan terdahulu

2.

tàtan anggà tan kabhuktya ikang pùrwakarma, sakalwiring phalanika, dénikang

makakarma ya, mwang tan kémuran dumunung irikang kàrta ngùni, kadi

kramanikang anak ring ning lëmbu, tan kémuran umët kawitanya, yadyan

màtusatusa ikang lëmbu sëðëngnya amisusu, pamoranikang rawwitnya, méngët

juga ya tan kémuran i rawwitnya.

(Sàrasamuúcaya 27. 353)

Mau tak mau perbuatan terdahulu itu akan dikecap hasilnya semua oleh yang

berbuat, lagi pula buah perbuatan itu tidak keliru perginya menuju kepada yang

berbuat dulu, sebagai halnya anak lembu tidak akan keliru mencari induknya,

walaupun beratus-ratus lembu yang sedang menyusui bercampur dengan anak

lembu itu, namun lembu itu ingat saja, tidak keliru mendapatkan induknya

.

Page 18: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

18

Lampiran 7

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PALAWAKYA PILIHAN

Code : AA

1.

kapwa màti kang loka, mahyun ring sukha asama-sama, kunang apan yathàúakti

dényàgawe dharmasàdhana, ya tan tinùt nikang karmaphala tinëmunya.

(Sàrasamuúccaya 27.358)

Sesungguhnya orang-orang di dunia ini, berharap akan kebahagiàn yang tiada

taranya, adapun karena kemampuan mereka hanya dapat melaksanakan dharma

sesuai dengan dharmanya, itulah yang diikutinya sebagai karma phala yang

diperolehnya

2.

nàng twang, nàng sampé, nàng saubhàgya, nàng nirbhàgya, nàng kûaya, nàng

wåddhi, ika ta kabéh, lunghà tëka ika, irikang sarwaloka, tingkah nikang

pùrwakarma ngùni, tinùt ning kabhuktyanya mangke.

(Sàrasamuúcaya 27. 359)

Orang yang rendah hati, orang pembenci, orang yang berbahagia, orang yang

tidak berbahagia, orang yang serba kekurangan dan orang yang berlebihan,

semuanya itu silih berganti pergi datang keadànnya bagi semua orang di dunia

ini, sebagai hasil perbuatannya yang lampau, diperolehnya sebagai apa yang

dinikmati sekarang ini

______________________________________________________________

Page 19: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

19

Lampiran 8

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PALAWAKYA PILIHAN

Code : BB

1.

lawan ikang wastu inipuk, tan patuwuh ika lén sangkérikang inipuk, mangkana

tikang pùrwakarma, yatika tinùt ning phala kabhukti dlaha.

(Sàrasamuúccaya 27.361)

Bahwa apapun yang ditabur itulah yang akan dipetik, tidak akan tumbuh lain dari

pada bibit yang ditabur itu; demikianlah perbuatan pada waktu hidup dulu itulah

yang akan menimbulkan hasil yang dikenyam kemudian

2.

yan ring swargaloka, sukha kéwala ikang bhinukti ngkana, kunang yan ngké ring

martyaloka, sukhaduákha ikang kabhukti, kunang ring naraloka, duákha kéwala

ikang bhinukti ngkana, yapwan ring mokûapada, paramasukha ikang kabhukti

ngkana.

(Sàrasamuúcaya 27. 362)

Bila di sorga, hanya kesenangan saja yang dinikmati disitu, akan tetapi di dunia

ini, suka duka, yang dialami. Adapun di neraka hanya penderitàn saja yang

dialami disitu; sedangkan di alam moksa, kebahagiàn tertinggi yang diperolehnya

disitu

______________________________________________________________

Page 20: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

20

Lampiran 9

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH PALAWAKYA PILIHAN

Code : CC

1.

lawan tëkapaning mangarjana, makapagwanang dharma ta ya, ikang dàna

antukning mangarjana, yatika patëlun, sadhana ring tëlu, kayatnàkëna.

(Sàrasamuúccaya 20.261)

Adalah caranya untuk memperoleh sesuatu, hendaklah berdasarkan dharma, dapat

yang diperoleh karena usaha, hendaklah dibagi tiga, sebagai sarana mencapai

yang tiga itu; perhatikanlah itu baik-baik.

2.

nihan kramanyan pinatëlu, ikang sabhàga, sàdhana ri kasiddhaning dharma, ikang

kaping rwaning bhàga, sàdhana ri kasiddhaning kama ika ikang kaping tiga,

sàdhana ri kasiddaning artha ika, wåddhyakëna muwah, mangkana kramanyan

pinatiga, dénika sang mahyun manggihakënang hayu.

(Sàrasamuúcaya 20. 262)

Inilah hakekatnya maka dibagi tiga yang satu bagian sarana mencapai dharma,

bagian yang kedua adalah sarana untuk kebutuhan hidup, dan bagian yang ketiga

adalah modal untuk melakukan kegiatan usaha dalam bidang artha, itu agar

berkembang kembali, demikian hakekatnya maka dibagi tiga, oleh orang yang

ingin memperoleh kebahagiaan.

_____________________________________________________________

Page 21: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

21

Lampiran 10

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH KIDUNG SINOM JAWA TIMUR

Bawa : Sinom Jawa Timuran

Ora susah neka neka, wong urip bakale bali

Angagungna kang kawasa, tresna asih mring sesami

Pituduh Wedha Suci, nenuntun cedhak Hyang Agung

Alelandhesan Dharma, mestuti dhawuh Hyang Widhi

Hastungkara yekti tekan, kang jinangka

Ceria

Ayo.. ayo..ayo..ayo, padha ngidung

Kidunge, kidung suci kunjuk mring Hyang Widhi

Kae..kae..kae,, wus dha padha mrene

Tindak Pura rame-rame netepi kuwajibane

Clunthang.

Gumredeg sahiyeg umat Hindu sagung

Tumuju papan manembah Hyang Agung

Resik agemane, lan resik atine

Mlaku gliyak-gliyak, purnama wulane

Sahiyeg saeka kapti lan manteb

Sedyane manembah Gustine

Duh Gusti, Sang Maha Gung mugi keparanga

Paduka peparinga cahya suci maring dasih, Agung

Mrebawani akarya weninging pikir

Pepajar amimbuhi tyas tentrem raharja sadarum

Page 22: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

22

Gayatri

Om Bhur Bvah Svah,

Tat Sawithur varinyam

Bhargo Devasya Dimahi

Dyoyonah pracodayat

Manembah

Anenuwun….. kang cinipta mung kedheting nala

Gumolong dharma bhaktine

Pindha mrica binubut

Amancorong amadhangi budi

Usiking pancadriya

Ceria

Mrih tan carut marut

Pasrah jiwa miwah raga

Mrih tinata saneskara kang kahesti

Tuhu setya tuhu setya kwajiban

RENGU

Tri kaya parisudha

Nggo gegarane nggayuh kamulyane urip

Bhekti Hyang Widhi trisna ing sesami

Leluhur jo padha lali

Yo ayo padha eling

Eling mring kang nyipto bumi,agung pangwasane

sadumuk bathuk, patut disesuci

mrih yuwana kang pinardi

Page 23: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

23

Lampiran 10

UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012

NASKAH MENGHAFAL MANTRAM WEDA

BHAGAWAD GÌTÀ BAB-III

KARMA YOGA

1. JYaaYaSaq ceTk-MaR<aSTae MaTaa buiÖJaRNaadRNa ) TaiTk&- k-MaRi<a gaaere Maa& iNaYaaeJaYaiSa ke-Xav )) 1 ))

arjuna uwàca

jyàyasì cet karmaóas te

matà buddhir janàrdana

tat kiý karmaói ghore màý

niyojayasi keúawa

3.1 Arjuna berkata :

Wahai Janardana, kalau Engkau berpikir bahwa ilmu pengetahuan lebih mulia

dari pada kerja, mengapa engkau menganjurkan kepadaku melakukan perbuatan

yang kejam ini, wahai Kesawa?

2. VYaaiMaé[e<aev vaKYaeNa buiÖ& MaaehYaSaqv Mae ) Tadek&- vd iNaiêTYa YaeNa é[eYaae_hMaaPanuYaaMa( )) 2 ))

wyàmiúreóewa wàkyena

buddhiý mohayasìwa me

tad ekaý wada niúcitya

yena úreyoham àpnuyàm

3.2

Terjemahan :

AjaranMu agak membingungkan pikiranku, oleh karena itu ajarkanlah kepadaku

yang meyakinkan jalan satu-satunya yang dapat ku lakukan.

3. é[q>aGavaNauvac l/aeke-_iSMaiNÜivDaa iNaïa Paura Pa[ae¢-a MaYaaNaga ) jaNaYaaeGaeNa Saa&:YaaNaa& k-MaRYaaeGaeNa YaaeiGaNaaMa( )) 3 ))

úrìbhagawàn uwàca

lokesmin dwiwidhà niûþhà

purà proktà mayànagha

jñànayogena sàòkhyànàý

karmayogena yoginàm

3.3

Terjemahan :

Sri Bhagawan bersabda :

Sejak dulu telah kukatakan, wahai Anagha, ada dua disiplin, yaitu jalan ilmu

pengetahuan bagi cendekiawan dan jalan kerja bagi yang giat

4. Na k-MaR<aaMaNaarM>aaàEZk-MYa| Pauåzae_énuTae ) Na c SaNNYaSaNaadev iSaiÖ& SaMaiDaGaC^iTa )) 4 ))

na karmaóàm anàrambhàn

naiûkarmyaý puruûoúnute

na ca saýnyasanàd ewa

siddhiý samadhigacchati

3.4

Page 24: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

24

Terjemahan :

Tanpa kerja orang tidak akan mencapai kebebasan, demikian juga ia tak akan

mencepai kesempurnaan karena menghindari kerja.

5. Na ih k-iêT+a<aMaiPa JaaTau iTaïTYak-MaRk*-Ta( ) k-aYaRTae ùvXa" k-MaR SavR" Pa[k*-iTaJaEGauR<aE" )) 5 ))

na hi kaúcit kûaóam api

jàtu tiûþhaty akarmakåt

kàryate hy awaúaá karma

sarwaá prakåtijair guóaiá

3.5

Terjemahan :

Walaupun untuk sesaat tak seorangpun mampu untuk tidak berbuat, karena setiap

manusia dibuat tak berdaya oleh hukum alam, yang memaksanya bertindak.

6. k-MaeRiNd]Yaai<a Sa&YaMYa Ya AaSTae MaNaSaa SMarNa( ) wiNd]YaaQaaRiNvMaU!aTMaa iMaQYaacar" Sa oCYaTae )) 6 ))

karmendriyàói saýyamya

ya àste manasà smaran

indriyàrthàn wimùðhàtmà

mithyàcàraá sa ucyate

3.6

Terjemahan :

Ia yang duduk mengendalikan panca indranya tetapi pikirannya ingat menikmati

yang menjadi ogjek indranya, sesungguhnya ia adalah orang hipokrit (orang

munafik).

7. YaiSTviNd]Yaai<a MaNaSaa iNaYaMYaar>aTae_JauRNa ) k-MaeRiNd]YaE" k-MaRYaaeGaMaSa¢-" Sa iviXaZYaTae )) 7 ))

yas tw indriyàói manasà

niyamyàrabhaterjuna

karmaindriyaiá karmayogam

asaktaá sa wiúiûyate

3.7

Terjemahan :

Sesungguhnya orang yang dapat mengendalikan pacan indranya dengan pikiran,

wahai arjuna, dengan pacan indranya bekerja tanpa keterikatan, ia adalah sangat

dihormati

8. iNaYaTa& ku-å k-MaR Tv& k-MaR JYaaYaae ùk-MaR<a" ) XarqrYaa}aaiPa c Tae Na Pa[iSaÖyedk-MaR<a" )) 8 ))

niyataý kuru karma twaý

karma jyàyo hy akarmaóaá

úarìrayàtràpi ca te

na prasidhyed akarmaóaá

3.8

Terjemahan :

Bekerjalah seperti yang telah ditentukan, sebab berbuat lebih baik dari pada tidak

berbuat, dan bahkan tubuhpun tak akan berhasil terpelihara tanpa berkarya.

Page 25: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

25

9. YajaQaaRTk-MaR<aae_NYa}a l/aek-ae_Ya& k-MaRbNDaNa" ) TadQa| k-MaR k-aENTaeYa Mau¢-Sa®" SaMaacr )) 9 ))

yajñàrthàt karmaóonyatra

lokoyaý karmabandhanaá

tadarthaý karma kaunteya muktasaògaá

samàcara

3.9

Terjemahan:

Dari tujuan berbuat yajna itu menyebabkan dunia ini terikat oleh hukum karma,

karena itu wahai arjuna, bekerjalah tanpa pamrih, tanpa kepentingan pribadi,

wahai Kuntiputra.

10. SahYaja" Pa[Jaa" Sa*îa Pauraevac Pa[JaaPaiTa" ) ANaeNa Pa[SaivZYaßMaez vae_iSTvík-aMaDauk(- )) 10 ))

sahayajñàá prajàá såûþwà

purowàca prajàpatiá

anena prasawiûyadhwam

eûa wostw iûþakàmadhuk

3.10

Terjemahan :

Sesungguhnya sejak dahulu dikatakan, Tuhan setelah menciptakan manusia

melalui yajna, berkata : dengan cara ini engkau akan berkembang, sebagaimana

sapi perah yang memenuhi keinginanmu sendiri.

11. devaN>aavYaTaaNaeNa Tae deva >aavYaNTau v" ) ParSPar& >aavYaNTa" é[eYa" ParMavaPSYaQa )) 11 ))

dewàn bhàwayatànena

te dewà bhàwayantu waá

parasparaý bhàwayantaá

úreyaá param awàpsyatha 3.11

Terjemahan :

Adanya pada dewa adalah karena ini, semoga mereka menjadikan engkau

demikian, dengan saling memberi engkau akan memperoleh kebajikan yang

paling utama

12. wíaN>aaeGaaiNh vae deva daSYaNTae Yaj>aaivTaa" ) TaEdRtaaNaPa[daYaE>Yaae Yaae >au»e STaeNa Wv Sa" )) 12 ))

iûþàn bhogàn hi wo dewà

dàsyante yajñabhàwitàá

tair dattàn apradàyaibhyo

yo bhuòkte stena ewa saá

3.12

Terjemahan :

Sesungguhnya keinginan untuk mendapat kesenangan telah diberikan kepadamu

oleh para dewa karena yajnamu, sedangkan ia yang telah memperoleh

kesenangan tanpa memberi yajna sesungguhnya adalah pencuri.

13. YajiXaíaiXaNa" SaNTaae MauCYaNTae SavRik-iLbzE" >auÅTae Tae Tvga& PaaPaa Yae PacNTYaaTMak-ar<aaTa( )) 13 ))

yajñaúiûþàúinaá santo

mucyante sarwakilbiûaiá

bhuñjate te tw aghaý pàpà

ye pacanty àtmakàraóàt

3.13

Page 26: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

26

Terjemahan :

Ia yang memakan sisa yajna akan terlepas dari segala dosa, tapi ia yang memasak

makanan hanya bagi diri sendiri, sesungguhnya makan dosa.

14. AàaÙviNTa >aUTaaiNa PaJaRNYaadàSaM>av" ) YajaÙviTa PaJaRNYaae Yaj" k-MaRSaMauÙv" )) 14 ))

annàd bhawanti bhùtàni

parjanyàd annasaýbhawaá

yajñàd bhawati parjanyo

yajñaá karmasamudbhawaá

3.14

Terjemahan :

Adanya mahluk hidup karena makanan, adanya makanan karena hujan, adanya

hujan karena yajna, adanya yajna karena karma

15. k-MaR b]øaeÙv& iviÖ b]øa+arSaMauÙvMa( ) TaSMaaTSavRGaTa& b]ø iNaTYa& Yaje Pa[iTaiïTaMa( )) 15 ))

karma brahmodbhawaý widdhi

brahmàkûarasamudbhawam

tasmàt sarwagataý brahma

nityaý yajñe pratiûþhitam

3.15

Terjemahan

Ketahuilah, adanya karma karena Bhrahma yang ada dari Yang Maha Abadi,

karena itu Brahma melingkupi semuanya itu selalu berkisar disekitar

persembahan.

16. Wv& Pa[viTaRTa& c§&- NaaNauvTaRYaTaqh Ya" ) AgaaYauiriNd]YaaraMaae Maaega& PaaQaR Sa JaqviTa )) 16 ))

ewaý prawartitaý cakraý

nànuwartayatìha yaá

aghàyur indriyàràmo

moghaý pàrtha sa jìwati

3.16

Terjemahan :

Demikian sebab terjadinya perputaran roda, ia yang tidak ikut dalam

perputarannya itu, berbuat jahat, selalu berusaha berusaha memenuhi nafsu

indranya, sesungguhnya ia hidup sia-sia wahai Partha.

17. YaSTvaTMariTarev SYaadaTMaTa*áê MaaNav" ) AaTMaNYaev c SaNTauíSTaSYa k-aYa| Na ivÛTae )) 17 ))

yas tw àtmaratir ewa syàd

àtmatåptaú ca mànawaá

àtmany ewa ca saýtuûþas

tasya kàryaý na widyate

3.17

Terjemahan

Ia yang bersenang hati pada sang diri, terpuaskan dengan sang diri, dan

terpusatkan pada sang Dirinya itu, sesungguhnya baginya tidak ada kewajiban

yang harus dilakukan

Page 27: Panduan UDG Propinsi Jatim 2012

Panduan UDG Jatim 2012

27

18. NaEv TaSYa k*-TaeNaaQaaeR Naak*-TaeNaeh k-êNa ) Na caSYa SavR>aUTaezu k-iêdQaRVYaPaaé[Ya" )) 18 ))

naiwa tasya kåtenàrtho

nàkåteneha kaúcana

na càsya sarwabhùteûu

kaúcid arthawyapàúrayaá

3.18

Terjemahan :

Baginya di dunia ini, tak ada yang dicari dengan melakukan kegiatan kerja,

ataupun merasa rugi karena tidak bekerja, ataupun tidak merasa tergantung lagi

pada siapapun juga

19. TaSMaadSa¢-" SaTaTa& k-aYa| k-MaR SaMaacr ) ASa¢-ae ùacrNk-MaR ParMaaPanaeiTa PaUåz" )) 19 ))

tasmàd asaktaá satataý

kàryaý karma samàcara

asakto hy àcaran karma

param àpnoti pùruûaá

3.19

Terjemahan :

Oleh karena itu, laksanakanlah segala kerja sebagai kewajiban tanpa terikat (pada

akibatnya) sebab dengan melakukan kegiatan kerja yang bebas dari keterikatan,

orang itu sesungguhnya akan mencapai yang utama

20. k-MaR<aEv ih Sa&iSaiÖMaaiSQaTaa JaNak-adYa" ) l/aek-Sa°hMaevaiPa SaMPaXYaNk-TauRMahRiSa )) 20 ))

karmaóaiwa hi saýsiddhim

àsthità janakàdayaá

lokasaýgraham ewàpi

saýpaúyan kartum arhasi

3.20

Terjemahan :

Sesungguhnya dengan kerja itu saja, prabu Janaka dan lainnya mencapai

kesempurnaan. Terpeliharanya dunia sesungguhnya demikian juga, engkau

hendaknya memperhatikan dalam melakukannya.