Panduan Praktikum Teknik Preservasi Vii(1)

6
PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK PRESERVASI EKTOPARASIT Tujuan Preservasi Ektoparasit 1. Mempelajari taksonomi (identifikasi, deskripsi, dan klasifikasi) 2. Mempelajari keanekaragaman, siklus hidup, perilaku, ekologi, habitat dan distribusi ektoparasit. 3. Sebagai materi pembanding identifikasi à membantu pengelolaan organisme / vektor penyakit hewan 4. Pameran (display) à mengenalkan jenis2 ektoparasit patogen bagi ternak 5. Diagnosa penyakit dan morfologi jenis-jenis ektoparasit à tungau,à kerokan kulit berdarah + KOH 10% Pengawetan ektoparasit : a. Kering b. Basah à Parasit dengan ukuran kecil Gambar 1. Perentangan dan pengawetan kering

description

Panduan Praktikum Parasitologi Veteriner

Transcript of Panduan Praktikum Teknik Preservasi Vii(1)

PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK PRESERVASIEKTOPARASIT

Tujuan Preservasi Ektoparasit

1. Mempelajari taksonomi (identifikasi, deskripsi, dan klasifikasi)2. Mempelajari keanekaragaman, siklus hidup, perilaku, ekologi, habitat dan distribusi ektoparasit.3. Sebagai materi pembanding identifikasi ( membantu pengelolaan organisme / vektor penyakit hewan 4. Pameran (display) ( mengenalkan jenis2 ektoparasit patogen bagi ternak 5. Diagnosa penyakit dan morfologi jenis-jenis ektoparasit ( tungau,( kerokan kulit berdarah + KOH 10%Pengawetan ektoparasit :

a. Kering

b. Basah ( Parasit dengan ukuran kecil

Gambar 1. Perentangan dan pengawetan kering

Pengawetan basahPENGAWETAN SERANGGA

1. Metode Panning

A. Metode panning ditujukan pada serangga yang mempunyai tubuh kecil dan bersayap tipis misalnya, kupu-kupu dan lalat. Alat dan bahan yang diperlukan :- Alkohol 70%- Kamper/kapur barus- Jarum serangga nomor 02 dan 03- Kertas label- Gabus- Tabung reaksi- KapasB. Cara Kerjaa. Matikan serangga dengan menggunakan cloroformb.Masukkan serangga tersebut ke dalam alkohol 70%c. Serangga dikeringkan sampai benar-benar keringd. Siapkan jarum serangga tusukkan pada pertengahan dari arah dorsal (punggung) menuju ke arah ventral (perut)e. Siapkan kertas manila gunting dalm bentuk segitiga lancip, tulis genus serangga dan spesiesnya. Tusuk pada jarum tersebut tepat di bawah serangga yang diawetkan tersebutf. Serangga yang telah diawetkan disimpan dalam kotak insektarium yang telah diberi kamper/kapur barus, untuk menjaga agar tidak dimakan semut.

2. Pembuatan Slide MikroskopMetode ini dikhususkan untuk serangga yang kecil yang tubuhnya berpigmen dan harus diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan spesiesnya.Adapun metode pengawetan serangga seperti ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:A. Pengawetan serangga secara semi permanen 1. Serangga dimatikan dengan cara dipanaskan di atas api dengan suhu 60C 2. Serangga dimasukkan ke dalam larutan alkohol 70 % kemudian keringkan sampai benar kering 3. Serangga diletakkan di atas preparat dengan posisi yang diinginkan, kemudian teteskan satu tetes Canada balsam tepat di atas serangga yang diawetkan tersebut 4. Tutup dengan kaca penutup secara perlahan-lahan dengan cara menekan pakai jari sampai Canada balsam merata menutup permukaan kaca penutup

B. Pengawetan serangga secara permanen

1. Serangga dimatikan dengan cara pemanasan di atas api 60C

2. Serangga dimasukkan ke dalam larutan KOH 10%selama 10 jam, untuk mempercepat

proses tersebut KOH dipanaskan tetapi tidak boleh menguap, proses ini disebut clearing

3. Sesudah itu dilakukan pengeringan dengan menggunakan alkohol bertingkat dimulai

dari 30%, 50%, 70%, 90%, dan 100%. Kemudian dimasukkan ke dalam larutan xylol

dalam proses pengeringan ini dibutuhkan waktu masing-masing 10 menit

4. Proses berikutnya adalah proses mounting (melekatkan) untuk melekatkan serangga

pada kaca preparat gunakan lem Canada balsam kemudian tutup dengan kaca penutup

3. Pengawetan serangga dengan menggunakan larutan pengawet (formaline)

Pengawetan serangga ini menggunakan bantuan larutan pengawet formaline. Tingkatan formaline disesuaikan dengan kondisi anatomi tubuh serangga yang mau diawetkan, untuk serangga yang berkulit lunak maka prosentase formaline 4% sedangkan untuk serangga yang berkulit tebal maka dapat memakai formaline 10%.

Cara Kerja:

a. Matikan serangga dengan menggunakan cloroform

b. Serangga dimasukkan ke dalam larutan formaline sesuai kadarnya

c. Selama perendaman serangga bisa dibentuk sesuai yang diinginkan

d. Lama perendaman di dalam larutan formaline tergantung struktur tubuh serangga yang

diawetkan

e. Setelah waktu terpenuhi serangga hendaknya dijemur di bawah terik sinar matahari, agar

bau formaline hilang

Tabanus

Sarcophaga spHippobosca sp

Crysops sp

Haematopota spStomoxys sp