Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta...

79
Panduan Pengisian SIM BPB Direktorat Bina Penataan Bangunan

Transcript of Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta...

Page 1: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Panduan

Pengisian

SIM BPB

Direktorat Bina Penataan Bangunan

Page 2: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Tampilan Muka Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan Bangunan (SIMBPB)

Untuk dapat mengakses Sistem informasi Manajemen Bina Penataan Bangunan (SIM BPB) dapat dilakukan melalui http://simbpb.pu.go.id/ sehingga akan muncul halaman

muka seperti yang tertera di atas.

Dalam halaman muka ini terdapat rekap dari isian form terkait regulasi / peraturan daerah, penyelenggaraan bangunan gedung, manajemen penyelenggaraan bangunan

gedung, pengelolaan rumah negara, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, faslitasi pengembangan Kawasan perkotaan, fasilitasi ruang terbuka publik

revolusi mental, penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan Kawasan pendukung Asian Games, serta Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Kawasan Pos Lintas

Batas Negara (PLBN)

Page 3: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Login Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan Bangunan (SIM BPB)

Untuk dapat melihat secara detail dan melakukan pengisian untuk data tersebut, dapat dilakukan dengan :

1. Klik login pengguna pada halaman muka SIM BPB atau akses melalui http://simbpb.pu.go.id/panel/login

2. Masukan username dan password milik provinsi (untuk balai PPW Provinsi) atau username dan password (untuk pemerintah kabupaten/kota);

3. Setelah login akan terlihat profil dari Kabupaten/Kota yang akan terisi apabila Kabupaten/ Kota telah melengkapi isian dari Kabupaten Kota.

4. Untuk melengkapi isian dalam SIM BPB, klik transaksi, pilih daftar seluruh program

Page 4: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan Bangunan (SIM BPB)

5. Selanjutnya akan muncul daftar seluruh program yang harus diisikan kedalam SIM BPB sesuai dengan kondisi/ karakteristik kabupaten kota;

6. Klik salah satu detail program yang ingin diisi;

7. Setelah menu program yang akan diisi telah terbuka, klik + Tambah;

8. Isi data yang diminta sesuai dengan detail program yang telah dipilih

Page 5: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Bangunan Gedung

Hijau

Page 6: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Hijau

Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 02 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau adalah bangunan gedung yang memenuhi persyaratan bangunan

gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau sesuai

dengan fungsi dan klasifikasi dalam setiap tahapan penyelenggaraannya. Adapun data yang diisikan dalam detail program Bangunan Gedung Hijau adalah sebagai

berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode Pembangunan Bangunan Gedung tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hingga

tahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Nama Kegiatan : Diisikan nama bangunan gedung hijau tersebut

3. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

4. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

5. Volume Pekerjaan: Diisikan luas bangunan gedung hijau yang terbangun dalam satuan m2

Page 7: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Hijau

6. Instansi/ Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan data Instansi/ Organisasi yang memiliki alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila dimiliki oleh

Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota maka dapat diisikan nama OPD-nya, namun apabila dimiliki oleh Swasta/ Perseorangan maka dapat diisikan nama organisasi/

lembaganya.

7. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat lokasi Bangunan Gedung Hijau;

8. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

9. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

10. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset Bangunan Gedung Hijau tersebut;

11. Nama Kepala Dinas: Diisikan nama kepala Dinas yang menjabat pada saat pembangunan Bangunan Gedung Hijau

12. Nama Pengelola: Diisikan dengan nama instansi/ Organisasi/ Lembaga yang melakukan pengelolaan terhadap Bangunan Gedung Hijau tersebut;

Page 8: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Hijau

13. Nama Penyedia Jasa Perencanaan: Diisikan dengan nama Lembaga/ badan usaha yang melaksanakan jasa perencanaan untuk Bangunan Gedung Hijau tersebut;

14. Tahun Penerbitan Sertifikat Bangunan Gedung Hijau:

Sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 02 Tahun 2015, Sertifikasi bangunan gedung hijau diberikan dalam rangka tertib pembangunan dan mendorong

penyelenggaraan bangunan gedung yang memiliki kinerja terukur secara signifikan, efisien, aman, sehat, mudah, nyaman, ramah lingkungan, hemat energi dan air,

dan sumber daya lainnya. Sertifikat bangunan gedung hijau diberikan dalam bentuk sertifikat dan plakat yang berlaku selama 5 (lima) tahun. Sertifikat Bangunan

Gedung Hijau diterbitkan oleh bupati/walikota atau gubernur untuk Provinsi DKI Jakarta, dan bangunan gedung hijau fungsi khusus oleh Menteri setelah mendapat

pertimbangan dari TABGH. Sertifikat bangunan gedung hijau diberikan berdasarkan kinerja bangunan gedung hijau sesuai dengan peringkat:

a. Bangunan gedung hijau utama;

b. Bangunan gedung hijau madya; dan

c. Bangunan gedung hijau pratama.

Page 9: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Hijau

Pemanfaatan bangunan gedung hijau dilakukan oleh pemilik/pengelola bangunan gedung hijau melalui divisi yang bertanggung jawab atas pemeliharaan,

perawatan bangunan dan pemeriksaan berkala, atau penyedia jasa yang kompeten di bidangnya.

15. File Upload Sertifikat Pemanfaatan Bangunan Gedung Hijau (BGH): Upload Sertifikat Pemanfaatan Bangunan Gedung Hijau yang telah dilegalisasi

dalam format pdf/ jpeg dengan size maksimal 10 Mb;

Sertifikasi bangunan gedung hijau diberikan dalam rangka tertib pembangunan dan mendorong penyelenggaraan bangunan gedung yang memiliki kinerja

terukur secara signifikan, efisien, aman, sehat, mudah, nyaman, ramah lingkungan, hemat energi dan air, dan sumber daya lainnya. Sertifikat bangunan

gedung hijau diberikan pada pemilik/pengelola bangunan gedung yang telah memiliki SLF untuk bangunan gedung baru atau SLF perpanjangan untuk

bangunan gedung yang telah dimanfaatkan, dan memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau sesuai dengan kriteria peringkat yang ditetapkan

16. Peringkat Bangunan Gedung Hijau: Pilih salah satu, berdasarkan peringkat yang tertera dalam sertifikat BGH;

17. Pemanfaatan Ke-: Diisikan dengan data jumlah tahun pemanfaatan Bangunan Gedung Hijau sampai dengan saat ini.

Page 10: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Bangunan Gedung

Mitigasi Bencana

Page 11: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Mitigasi Bencana

Sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggukehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnyakorban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baikmelalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Sebagai upaya preventif untuk meminimalisasi korban jiwa maupun korban luka pada saat terjadi bencana, dibangun Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang merupakan Bangunan Gedung Mitigasi Bencana sebagai fasilitas umum yang dapat dijangkau oleh para penyintas dalam beberapa menit :

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode Pembangunan Bangunan Gedung tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hinggatahun selesai pelaksanaan kegiatan;

2. Nama Kegiatan : Diisikan nama bangunan gedung mitigasi bencana tersebut

3. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

4. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

5. Volume Pekerjaan: Diisikan luas bangunan gedung mitigasi bencana yang terbangun dalam satuan m2

Page 12: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Mitigasi Bencana

6. Instansi/ Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan data Instansi/ Organisasi yang memiliki alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila dimiliki oleh

Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota maka dapat diisikan nama OPD-nya, namun apabila dimiliki oleh Swasta/ Perseorangan maka dapat diisikan nama organisasi/

lembaganya.

7. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat lokasi Bangunan Gedung Mitigasi Bencana;

8. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

9. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

10. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset Bangunan Gedung Mitigasi Bencana tersebut dimiliki oleh;

11. Dokumentasi: Unggah file dalam format pdf atau jpeg dengan ukuran maksimal 10 MB.

12. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 13: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Bangunan Gedung

Negara

Page 14: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Negara

Sesuai dengan UU Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu

dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia

melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT.M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Bangunan Gedung Negara adalah

bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi barang milik negara atau daerah dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari

dana APBN, APBD, dan/atau perolehan lainnya yang sah.

Adapun data yang diisikan dalam detail program Bangunan Gedung Negara adalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode Pembangunan Bangunan Gedung tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun

mulai hingga tahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Nama Bangunan Gedung Negara: Diisikan nama bangunan gedung negara tersebut;

Page 15: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Bangunan Gedung Negara

3. Instansi Pemilik Bangunan Gedung Negara: Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah

sebagai pemilik bangunan gedung;

4. Alamat Bangunan Gedung Negara: Diisikan alamat lokasi Bangunan Gedung Negara;

5. Luas Bangunan Gedung Negara: Diisikan total luas Bangunan Gedung Negara terbangun yang tercatat dalam asset;

6. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

7. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

8. Dokumentasi: Unggah dokumentasi kondisi eksisting bangunan gedung negara saat ini.

9. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 16: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Bangunan Gedung

Pusaka dan Istana

Page 17: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form BG Pusaka dan Istana

Data yang diisikan dalam form ini merupakan data kegiatan Rehabilitasi untuk kegiatan yang dilaksanakan pada Bangunan Gedung Pusaka (Cagar Budaya) yang terdaftar secara resmi (memiliki SK Menteri) dan Gedung Istana Kepresidenan (Istana Merdeka, Istana Cipanas, Istana Bogor, Istana Yogyakarta, dan Istana Tampak Siring). Sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruangberdinding dan/atau tidak berdinding, dan beratap.

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode Pembangunan Bangunan Gedung tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hingga tahun selesaipelaksanaan kegiatan;

2. Nama Kegiatan : Diisikan nama bangunan gedung tersebut;

3. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

4. Sumber Anggaran: Diisikan sumber anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut;

5. Alokasi Anggaran: Diisikan dengan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam satuan Rp (tanpa titik dan/atau koma);

6. Volume Pekerjaan: Diisikan luas bangunan gedung pusaka/ istana yang ditangani dalam satuan m2;

Page 18: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form BG Pusaka dan Istana

7. Instansi/ Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan data Instansi/ Organisasi yang memiliki alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila dimiliki oleh

Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota maka dapat diisikan nama OPD-nya, namun apabila dimiliki oleh Swasta/ Perseorangan maka dapat diisikan nama organisasi/

lembaganya.

8. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat lokasi Bangunan Gedung Pusaka dan Istana;

9. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

10. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

11. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset Bangunan Gedung Pusaka dan Istana tersebut dimiliki oleh;

12. Dokumentasi: Unggah file dalam format pdf atau jpeg dengan ukuran maksimal 10 MB

13. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 19: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Bangunan

Gedung Umum

Page 20: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Bangunan Gedung Umum

Sesuai dengan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi.. Adapun fungsi bangunan gedung tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bangunan gedung fungsi hunian meliputi bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah susun, dan rumah tinggal sementara.

2. Bangunan gedung fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud meliputi masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng.

3. Bangunan gedung fungsi usaha sebagaimana dimaksud meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.

4. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud meliputi bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan, pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayananumum.

5. Bangunan gedung fungsi khusus sebagaimana dimaksud meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.

Page 21: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Bangunan Gedung Umum

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode Pembangunan Bangunan Gedung tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hingga

tahun selesai pelaksanaan kegiatan;

2. Nama Kecamatan : Diisikan nama kecamatan yang merupakan lokasi/ alamat bangunan gedung tersebut;

3. Nama Kelurahan: Diisikan nama kelurahan yang merupakan lokasi/ alamat bangunan gedung tersebut;

4. Rt: Diisikan nomor rukun tetangga dari bangunan tersebut;

5. Rw: Diisikan nomor rukun warga dari bangunan tersebut;

6. Nomor: Diisikan nomor alamat dari bangunan tersebut;

7. Nama Pemilik Bangunan: Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik

bangunan gedung.

Page 22: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Bangunan Gedung Umum

8. Alamat Bangunan: Diisikan dengan lokasi alamat bangunan gedung tersebut;

9. Fungsi Bangunan: Diisikan fungsi pemanfaatan bangunan gedung tersebut sebagai hunian/keagamaan/usaha/sosial/ khusus;

Izin Mendirikan Bangunan Gedung yang selanjutnya disingkat IMB adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan gedung fungsi khusus

oleh Pemerintah kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan

persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.

10. IMB: Diisikan nomor sertifikat IMB, dan upload file IMB tersebut dalam format pdf/ jpeg dengan size maksimal 10 Mb.

Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung yang selanjutnya disingkat SLF adalah sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan gedung fungsi

khusus oleh Pemerintah untuk menyatakan kelaikan fungsi suatu bangunan gedung baik secara administratif maupun teknis, sebelum pemanfaatannya.

11. SLF: Diisikan nomor SLF, dan upload file SLF dalam format pdf/ jpeg dengan size maksimal 10 Mb

Page 23: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Bangunan Gedung Umum

12. Tingkat Kompleksitas: Sesuai dengan ayat (2) pasal 5 PP Nomor 36 Tahun 2005, Klasifikasi berdasarkan tingkat kompleksitas meliputi bangunan

gedung sederhana, bangunan gedung tidak sederhana, dan bangunan gedung khusus. Klasifikasi bangunan sederhana adalah bangunan gedung dengan

karakter sederhana serta memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana. Klasifikasi bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedung dengan

karakter tidak sederhana serta memiliki kompleksitas dan atau teknologi tidak sederhana. Klasifikasi bangunan khusus adalah bangunan gedung yang

memiliki penggunaan dan persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan penyelesaian/teknologi khusus;

13. Tingkat Permanensi: Sesuai dengan ayat (3) pasal 5 PP Nomor 36 Tahun 2005, Klasifikasi berdasarkan tingkat permanensi meliputi bangunan gedung

permanen, bangunan gedung semi permanen, dan bangunan gedung darurat atau sementara. Klasifikasi bangunan permanen adalah bangunan gedung

yang karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan di atas 20 (dua puluh) tahun. Klasifikasi bangunan semi-permanen adalah bangunan

gedung yang karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan di atas 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Klasifikasi bangunan

sementara atau darurat adalah bangunan gedung yang karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan sampai dengan 5 (lima) tahun;

Page 24: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Bangunan Gedung Umum

14. Tingkat Risiko Kebakaran: Klasifikasi berdasarkan tingkat risiko kebakaran meliputi bangunan gedung tingkat risiko kebakaran tinggi, tingkat risiko

kebakaran sedang, dan tingkat risiko kebakaran rendah. Klasifikasi bangunan tingkat risiko kebakaran tinggi adalah bangunan gedung yang karena

fungsinya, dan disain penggunaan bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah

terbakarnya sangat tinggi dan/atau tinggi. Klasifikasi bangunan tingkat risiko kebakaran sedang adalah bangunan gedung yang karena fungsinya, disain

penggunaan bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya sedang.

Klasifikasi bangunan tingkat risiko kebakaran rendah adalah bangunan gedung yang karena fungsinya, disain penggunaan bahan dan komponen unsur

pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya rendah;

15. Zona Gempa: Diisikan sesuai dengan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 yang dapat dilihat pada

http://litbang.pu.go.id./puskim/source/pdf/Peta-Gempa-31-Jan-2018.pdf

Page 25: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Bangunan Gedung Umum

16. Kategori Lokasi: Klasifikasi berdasarkan lokasi meliputi bangunan gedung di lokasi padat, bangunan gedung di lokasi sedang, dan bangunan gedung di lokasi

renggang. Lokasi padat pada umumnya lokasi yang terletak di daerah perdagangan/pusat kota, lokasi sedang pada umumnya terletak di daerah permukiman,

sedangkan lokasi renggang pada umumnya terletak pada daerah pinggiran/luar kota atau daerah yang berfungsi sebagai resapan.

17. Kategori Ketinggian: Klasifikasi berdasarkan ketinggian meliputi bangunan gedung bertingkat tinggi, bangunan gedung bertingkat sedang, dan bangunan

gedung bertingkat rendah. Penetapan klasifikasi ketinggian didasarkan pada jumlah lantai bangunan gedung, yang ditetapkan oleh pemerintah daerah

kabupaten/kota. Penetapan ketinggian bangunan dibedakan dalam tingkatan ketinggian: bangunan rendah (jumlah lantai bangunan gedung sampai dengan 4 lantai),

bangunan sedang (jumlah lantai bangunan gedung 5 lantai sampai dengan 8 lantai), dan bangunan tinggi (jumlah lantai bangunan lebih dari 8 lantai).

18. Kepemilikan: Klasifikasi berdasarkan kepemilikan meliputi bangunan gedung milik negara, bangunan gedung milik badan usaha, dan bangunan gedung milik

perorangan.

Page 26: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Bangunan Gedung Umum

19. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

20. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

21. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan

Pusat.

Page 27: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Harga Satuan

Bangunan Gedung

Negara

Page 28: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)

HSBGN dimaksudkan untuk menjadi standar harga satuan tertinggi bangunan gedung negara sebagai pengendali penyelenggaraan pembangunan bangunan

gedung negara.

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode kegiatan penyusunan HSBGN tersebut;

2. Tahun Penetapan: Diisikan tahun penetapan dari Bupati/ Walikota untuk HSBGN tersebut;

3. Nama Kecamatan: Diisikan nama kecamatan yang dilingkupi dalam dokumen HSBGN tersebut;

4. Angka Luas Wilayah: Diisikan luas wilayah yang dilingkupi dalam dokumen HSBGN tersebut;

5. Zona: Diisikan sesuai dengan pembagian klasifikasi zona dalam dokumen HSBGN tersebut, apabila hanya terdapat 1 zona dalam 1 kabupaten/kota pilih

zona 1, namun apabila dalam 1 kabupaten/kota terdapat beberapa zona, maka sesuaikan nama kecamatan dengan pembagian zonanya.

Page 29: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)

6. Bangunan Tidak Sederhana: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

7. Bangunan Sederhana: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

8. Rumah Negara Tipe A: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

9. Rumah Negara Tipe B: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

10. Rumah Negara Tipe C, D, dan E: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/ataukoma)

11. Pagar Gedung Negara Depan: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/ataukoma)

Page 30: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)

12. Pagar Gedung Negara Samping: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

13. Pagar Gedung Negara Belakang: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

14. Pagar Rumah Negara Depan: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

15. Pagar Rumah Negara Samping: Diisikan nilai angka sesuai dengan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/ Walikota dalam format Rupiah (tanpa titik dan/atau koma)

16. SK Penetapan: Diisikan nomer penetapan SK HSBGN yang telah dilegalisasi oleh Bupati/Walikota

17. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK): merupakan indeks harga yang menggambarkan tingkat kemahalan konstruksi suatu kabupaten/kota dibandingkan kota acuan yaitu Kota Semarang. Data IKK diperoleh dari hasil Survei Harga Kemahalan Konstruksi khusus bahan bangunan/konstruksi, sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi yang dilaksanakan di seluruhkabupaten/kota di Indonesia. Dapat didownload pada https://www.bps.go.id/publication/2018/10/22/e4c1963d3afa1f53f9754fcf/indeks-kemahalan-konstruksi-provinsi-dan-kabupaten-kota-2018.html

Page 31: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Asset Cagar

Budaya

Page 32: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Aset Cagar Budaya

Sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar

Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses

penetapan. Pendaftaran adalah upaya pencatatan benda, bangunan, struktur, lokasi, dan/atau satuan ruang geografis untuk diusulkan sebagai Cagar Budaya kepada pemerintah kabupaten/kota atau perwakilan Indonesia di

luar negeri dan selanjutnya dimasukkan dalam Register Nasional Cagar Budaya. Penetapan adalah pemberian status Cagar Budaya terhadap benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang geografis yang dilakukan

oleh pemerintah kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya. Melalui form ini, diharapkan Kabupaten/ Kota dapat menginput seluruh asset bangunan, struktur dan kawasan cagar budaya yang ada

di Kabupaten/Kota dan telah ditetapkan melalui SK Menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang Kebudayaan, SK Gubernur atau SK Bupati/Walikota.

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode penetapan asset tersebut sebagai cagar budaya;

2. Nama Kawasan : Diisikan nama asset bangunan/ struktur/ kawasan cagar budaya;

3. Klasifikasi Cagar Budaya: Dapat dilakukan pemilihan asset tersebut masuk dalam bangunan, struktur atau kawasan cagar budaya;

• Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau tidak berdinding, dan beratap;

• Struktur Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam dan/atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana untuk

menampung kebutuhan manusia;

• Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas

Page 33: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Aset Cagar Budaya

4. Nama Instansi Cagar Budaya: Diisikan dengan nama instansi pemilik asset cagar budaya;

5. Lokasi Cagar Budaya: Diisikan dengan alamat lokasi keberadaan asset cagar budaya tersebut;

6. SK Penetapan: Diisikan dengan nomor SK Penetapan yang menyatakan asset tersebut merupakan asset cagar budaya;

7. File SK Penetapan Cagar Budaya: Unggah file SK Penetapan Cagar Budaya dalam format Pdf dengan ukuran file maksimal sebesar 10 Mb;

Page 34: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Perkotaan

Kawasan Strategis

Page 35: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Kawasan Perkotaan Strategis

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Sistem Perkotaan Nasional terdiri atas PKN, PKW, dan PKL. Adapun PKN, PKL, dan PKW dapat berupa Kawasan megapolitan, Kawasan metropolitan, Kawasan perkotaan besar, Kawasan perkotaaansedang, atau Kawasan perkotaan kecil.

Dalam form ini diharapkan agar dapat dilakukan pendataan terhadap pelaksanaan kegiatan fisik yang dilaksanakan di Kawasan Perkotaan Strategis Nasional yakni kegiatan yang dilaksanakan pada (Periksa lampiran PP Nomor 26 Tahun 2008 atau PP 13 Tahun 2017):

a. Pengembangan/peningkatan fungsi 17 kota-kota utama kws. Perbatasan. ;

b. Pengembangan baru 21 kota-kota utama kws. Perbatasan;

c. Mendorong pengembangan 38 kota sentra produksi;

d. Pengembangan/peningkatan fungsi 135 kota pusat pertumbuhan nasional;

e. Pengembangan baru 32 kota pusat pertumbuhan nasional Revitalisasi 11 kota yang telah berfungsi sebagai pusat pertumbuhan nasional.

Page 36: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Kawasan Perkotaan Strategis

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode penataan Kawasan perkotaan strategis tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulaihingga tahun selesai pelaksanaan kegiatan;

2. Nama Kawasan Perkotaan: Diisikan nama kawasan yang ditangani;

3. Nama Kegiatan: Diisikan nomor rukun tetangga dari bangunan tersebut;

4. Tahun Anggaran: Diisikan nomor rukun warga dari bangunan tersebut;

5. Sumber Anggaran: Diisikan nomor alamat dari bangunan tersebut;

7. Volume Pekerjaan: Diisikan luasan Kawasan yang ditangani dalam satuan meter persegi;

8. Instansi/ Unit Pelaksana: Diisikan instansi pelaksana yang melaksanakan/ melakukan kegiatan tersebut;

9. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat kawasan perkotaan strategis yang ditangani

Page 37: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Kawasan Perkotaan Strategis

10. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

11. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

12. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset Kawasan Perkotaan Strategis tersebut dimiliki oleh;

13. Dokumentasi: Unggah file dalam format pdf atau jpeg dengan ukuran maksimal 10 MB

14. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 38: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Revitalisasi Kawasan Pusaka

dan

Permukiman Tradisional

Page 39: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Revitalisasi Kawasan Pusaka dan Permukiman Tradisional

Sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebihyang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas. Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandungBenda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan/atau Struktur Cagar Budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu. Dalam form ini, dapatdiisikan segala kegiatan fisik yang pernah dilaksanakan di Kawasan pusaka dan permukiman tradisional

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan revitalisasi tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hinggatahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Nama Kawasan : Diisikan nama kawasan pusaka ataupun permukiman tradisional yang ditangani tersebut

3. Jenis Kawasan: Dapat dilakukan pemilihan apakah Kawasan tersebut masuk dalam Kawasan Pusaka yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya melalui SK Menteri/ Gubernur/ Bupati/Walikota atau masuk dalam Permukiman Tradisional.

4. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

5. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

6. Volume Pekerjaan: Diisikan luas Kawasan/ Permukiman yang ditangani dalam satuan m2

Page 40: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Revitalisasi Kawasan Pusaka dan Permukiman Tradisional

7. Instansi/ Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan data Instansi/ Organisasi yang memiliki alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila dimiliki oleh Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota maka dapat diisikan nama OPD-nya, namun apabila dimiliki oleh Swasta/ Perseorangan maka dapat diisikan nama organisasi/ lembaganya.

8. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat lokasi Kawasan Pusaka/ Permukiman Tradisional yang ditangani;

9. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

10. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

11. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset Kawasan Pusaka/ Permukiman Tradisional tersebut dimiliki oleh;

12. Dokumentasi: Unggah file dalam format pdf atau jpeg dengan ukuran maksimal 10 MB

13. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 41: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pelepasan Rumah

Negara Golongan III

Page 42: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Pelepasan Rumah Negara Golongan III

Rumah Negara adalah bangunan yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang pelaksanaan tugaspejabat dan/atau Pegawai Negeri. Rumah Negara Golongan I adalah Rumah Negara yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus bertempat tinggal di rumah tersebut serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutan masih memegang jabatan tertentu tersebut. Rumah Negara Golongan II adalah Rumah Negara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh Pegawai Negeri dan apabila telah berhenti atau pensiun rumah dikembalikan kepada negara. Rumah Negara Golongan III adalah Rumah Negara yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yang dapat dijual kepada penghuni;

Permohonan Pengalihan Hak Rumah Negara Golongan III diajukan oleh penghuni sah kepada Menteri dengan tembusan kepada Pimpinan Instansi tempat bekerja atau instansi asal bekerja. Menteri mengajukan permintaan persetujuan Pengalihan Hak Rumah Negara Golongan III beserta atau tidak beserta tanahnya baik yang berdiri sendiri dan/atau berupa Satuan Rumah Susun kepada Menteri Keuangan dengan melampirkan daftar rekapitulasi Rumah Negara Golongan III yang diusulkan untuk dialihkan haknya kepada penghuni. Pengalihan Hak Rumah Negara dilakukan dengan cara sewa beli dengan jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun dan paling singkat 5 (lima) tahun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menteri atau pejabat yang ditunjuk menyerahkan surat keputusan penyerahan hak milik rumah dan pelepasan hak atas tanah yang berdiri sendiri atau berupa Satuan Rumah Susun kepada penghuni yang telah membayar lungs harga rumah beserta harga tanahnya sesuai dengan perjanjian sewa beli.

Page 43: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan pelepasan rumah negara golongan III.

2. HDNo Rumah Negara: Pendaftaran sebagai rumah negara sebagaimana dimaksud menghasilkan dokumen pendaftaran berupa Surat Keterangan BuktiPendaftaran Bangunan Gedung Negara dengan diberikan Huruf Daftar Nomor (HDNo) yang diterbitkan oleh Kementerian;

3. Nama Kecamatan: Diisikan nama kecamatan sesuai dengan alamat lokasi rumah negara golongan III (RNG III);

4. Kemen/ Lembaga: Diisikan nama Kementerian/ Lembaga pemiliki aset rumah negara golongan III tersebut;

5. Nama Penghuni: Diisikan nama penghuni rumah negara golongan III tersebut sesuai dengan perjanjian sewa beli yang ada untuk rumah tersebut:

6. Alamat Rumah Negara: Diisikan secara detail alamat rumah negara golongan III tersebut;

7. No SK Golongan III: Diisikan nomor SK Penetapan Rumah Negara Golongan III

8. File Upload SK Golongan III: Unggah file SK Rumah Negara Golongan III dalam format pdf atau jpg dengan ukuran maksimal 10 Mb;

Pengisian Data Form Pelepasan Rumah Negara Golongan III

Page 44: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

9. Nomor SIP Golongan III: Diisikan nomor Surat Izin Penghunian (SIP). Surat Izin Penghunian diberikan oleh Pimpinan Instansi atau pejabat yang ditunjuk setelah calon penghuni mengajukan permohonan dan wajib menandatangani surat pernyataan untuk mentaati kewajiban dan larangan penghunian rumah negara;

10. File Upload SIP Golongan III: Unggah file SK Menteri Penetapan Rumah Negara dalam format pdf atau jpg dengan ukuran maksimal 10 Mb;

11. Nomor SK Menteri PUPR: Diisikan nomor Surat Keputusan Menteri PUPR terkait Penetapan Status Rumah Negara

12. File Upload SK Menteri: Unggah file SK Menteri dalam format pdf atau jpg dengan ukuran maksimal 10 Mb

13. Tahun Perjanjian Sewa Beli: Diisikan tahun berlakunya perjanjian sewa beli antara pihak 1 (Direktur Jenderal/ Kepala Dinas) dengan Nama Pegawai yang melakukan perjanjian untuk sewa beli rumah negara;

14. Status Rumah Negara: Diisikan status rumah negara tersebut merupakan rumah negara sewa atau sewa beli;

15. Tahun Pelepasan RNG III: Diisikan dengan tahun pelepasan rumah negara sesuai dengan perjanjian sewa beli yang dilakukan

Pengisian Data Form Pelepasan Rumah Negara Golongan III

Page 45: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

16. SK Hak Milik: Setelah pihak kedua melunasi angsuran sampai dengan angsuran yang terakhir dan memenuhi jangka paling cepat 5 (lima) tahun sejakpenandatanganan Surat Perjanjian Sewa Beli, maka Kepala Dinas Pekerjaan Umum/Dinas Teknis Provinsi yang membidangi rumah negara bersangkutan menyampai-kan tanda bukti pelunasan tersebut kepada Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Direktorat Jenderal Cipta Karya. Berdasarkan tanda bukti pelunasan tersebut, maka Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan, Direktorat Jenderal Cipta Karya mengeluarkan Surat Keputusan Penyerahan Hak Milik Rumah dan Pelepasan Hak Atas Tanah;

17. File Upload SK Hak Milik: Unggah file SK Hak Milik dalam format pdf atau jpg dengan ukuran maksimal 10 Mb

Pengisian Data Form Pelepasan Rumah Negara Golongan III

Page 46: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Penataan Bangunan

Kawasan Destinasi

Wisata

Page 47: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata

Sesuai dengan PP 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025, Kawasan Strategis Parwisiata Nasional (KSPN) adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunya pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkunga hidup, serta pertahanan dan keamanan;

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata tersebut tersebut. Apabila dilakukan secarabertahap dapat diisikan tahun mulai hingga tahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Nama Kawasan : Diisikan nama kawasan destinasi wisata yang ditangani sesuai dengan lampiran PP 50 Tahun 2011;

3. Nama Kegiatan: Diisikan nama kegaiatan yang dilaksanakan di kawasan destinasi wisata

4. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

5. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

6. Volume Pekerjaan: Diisikan luas Kawasan yang ditangani dalam satuan m2

Page 48: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata

7. Instansi/ Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan data Instansi/ Organisasi yang memiliki alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila dimiliki oleh Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota maka dapat diisikan nama OPD-nya, namun apabila dimiliki oleh Swasta/ Perseorangan maka dapat diisikan nama organisasi/ lembaganya.

8. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat lokasi Kawasan Destinasi Wisata yang ditangani;

9. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

10. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

11. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset Kawasan Destinasi Wisata dimiliki oleh;

12. Dokumentasi: Unggah file dalam format pdf atau jpeg dengan ukuran maksimal 10 MB

13. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 49: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Penataan Bangunan

Kawasan Prioritas

Nasional

Page 50: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penataan Bangunan Kawasan Prioritas Nasional

Form ini diisikan untuk kegiatan Direktif/ Program Penataan Bangunan dan Lingkungan dari Pusat yang berada di lokasi Direktif Presiden/ Menteri, keterpaduan fasilitasi kab/kota wilayah pengembangan strategis (WPS), Kabupaten/Kota Keterpaduan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh danKawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). Apabila terdapat kegiatan Penataan Bangunan dan lingkungan yang dilaksanakan di lokasi tersebut diatas, dapat diisikan dalam form ini;

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan Penaraan Bangunan Kawasan Prioritas Nasional tersebut tersebut. Apabiladilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hingga tahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Nama Kegiatan: Diisikan nama kegaiatan yang dilaksanakan di kawasan prioritas nasional;

3. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

4. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

5. Volume Pekerjaan: Diisikan luas Kawasan yang ditangani dalam satuan m2

Page 51: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penataan Bangunan Kawasan Prioritas Nasional

7. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat lokasi Kawasan Prioritas Nasional yang ditangani;

8. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

9. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

10. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset Kawasan Prioritas Nasional dimiliki oleh;

11. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 52: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Penataan BG Kws

Rawan Bencana

Page 53: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penataan BG Kws Rawan Bencana

Form ini diisikan untuk kegiatan penataan Bangunan Gedung pada Kawasan Rawan Bencana, adapun informasi yang dapat diisikan dalam form tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana tersebut tersebut. Apabila dilakukan secara bertahapdapat diisikan tahun mulai hingga tahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Indeks Risiko Bencana: Diisikan besaran indeks risiko bencana sesuai dengan yang ditetapkan oleh BNPB;

3. Tingkat Risiko Bencana dan Risiko Bencana Dominan: Pilih salah satu sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh BNPB pada lokasi kawasan rawan bencana tersebut

4. Struktur Ruang: Sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Kolom ini dapat diisikan sesuai dengan kawasan tersebut termasuk dalam PKN, PKW, PKSN, atau sebagainya;

5. Nama Kegiatan: Diisikan nama kegiatan yang dilaksanakan di kawasan rawan bencana;

6. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

7. Sumber Anggaran: Diisikan sesuai sumber anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana;

Page 54: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penataan BG Kws Rawan Bencana

8. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

9. Volume Pekerjaan: Diisikan luas Kawasan yang ditangani dalam satuan m2

10. Instansi Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan instansi unit organisasi pelaksana yang melaksanakan penataan bangunan kawasan rawan bencana pada lokasi tersebut;

11. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat sesuai dengan lokasi pelaksanaan kegiatan;

12. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

13. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

14. Status Aset: Diisikan status kepemilikan dari asset Penataan Bangunan Kawasa Rawan Bencana ini dimiliki oleh;

Page 55: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengelola Teknis

Bersertifikasi

Page 56: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Pengelola Teknis Bersertifikasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2018, Pengelola Teknis adalah tenaga teknis kementerian dan/atau OPD yang bertanggung jawab dalam pembinaan Bangunan Gedung Negara, yang ditugaskan untuk membantu K/L dan/atau OPD dalam Pembangunan Bangunan Gedung Negara, adapun informasi yang dapatdiisikan dalam form tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode sesuai dengan sertifikat pengelola tersebut tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulaihingga tahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. No Sertifikat Pengelola Teknis: Diisikan nomor Sertifikat Pengelola Teknis yang diterbitkan oleh Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

3. Tanggal Sertifikat Pengelola Teknis: Diisikan tanggal terbitnya sertifikat pengelola teknis;

4. Nama Pejabat: Diisikan sesuai dengan nama pejabat yang menetapkan sertifikat pengelola teknis tersebut;

5. Jabatan: Diisikan sesuai dengan jabatan yang dimiliki oleh pejabat yang menandatangani sertifikat pengelola teknis yang bersangkutan;

6. Nama Pengelola Teknis: Diisikan nama yang ditetapkan sebagai pengelola teknis

Page 57: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Pengelola Teknis Bersertifikasi

7. Nomor KTP Pengelola Teknis: Diisikan nomer KTP Pengelola Teknis yang ditetapkan dalam sertifikat tersebut;

8. Unit Organisasi/ Dinas/ Instansi Asal: Diisikan instansi/ unit organisasi asal dari pengelola teknis tersebut;

9. Alamat Pengelola Teknis: Diisikan alamat domisili pengelola teknis yang bersangkutan;

10. Pendidikan Terakhir Pengelola Teknis: Diisikan jenjang pendidikan terakhir dari pengelola teknis yang bersangkutan;

11. Jurusan Pendidikan Terakhir: Diisikan program studi pendidikan terakhir dari pengelola teknis yang bersangkutan dapat dipilih salah satu bidang berikut: a. teknik arsitektur; b. teknik sipil; c. teknik mekanikal atau mesin; d. teknik elektrikal atau elektro; e. teknik lingkungan; f. planologi; g. manajemen konstruksi; atau h. manajemen proyek;

12. Asal Universitas: Diisikan asal universitas yang memberikan gelar pada pengelola teknis yang bersangkutan;

13. File Sertifikat Pengelola Teknis: Unggah file sertifikat pengelola teknis yang diimiliki;

Page 58: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengembangan Kota

Hijau

Page 59: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Pengembangan Kota Hijau

Form ini diisikan untuk kegiatan pembangunan RTH yang dilaksanakan sesuai dengan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH), adapun informasi yang dapat diisikandalam form tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kota Hijau tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahunmulai hingga tahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

3. Nama Kegiatan: Diisikan nama kegiatan fisik Pengembangan Kota Hijau yang dilaksanakan;

4. Attribute Kota Hijau: Sesuai dengan panduan program kota hijau, terdapat 8 atribut kota hijau yang dapat dipenuhi dalam pelaksanaan program P2KH, yakni: green planning and green design, green community, green open space, green building, green energy, green transportation, green water, dan green waste. Dapat dilakukan pemilihan atribut apa yang dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan kota hijau tersebut;

5. Sumber Anggaran: Diisikan sesuai sumber anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kota Hijau;

6. Tahun Penetapan: Diisikan tahun/ periode ditetapkannya kota tersebut sebagai kota hijau (penandatanganan MOU);

Page 60: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Pengembangan Kota Hijau

7. Sumber Anggaran: Diisikan sumber anggaran pelaksaan kegiatan fisik pengembangan kota hijau yang dilaksanankan;

8. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

9. Volume Pekerjaan: Diisikan luas Kawasan yang ditangani dalam satuan m2

10. Instansi Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan instansi unit organisasi pelaksana yang melaksanakan pengembangan kota hijau pada lokasi tersebut;

11. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat sesuai dengan lokasi pelaksanaan kegiatan;

12. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

13. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

14. Status Aset: Diisikan status kepemilikan dari asset pengembangan kota hijau ini dimiliki oleh;

Page 61: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Penyelenggaraan BG dan

Penataan Kawasan Pos

Lintas Batas Negara (PLBN)

Page 62: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penyelenggaraan BG dan Penataan Kawasan PLBN

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan pembangunan 7 (tujuh) Pos lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang Di Kawasan Perbatasan dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan pembangunan 11 (sebelas) Pos lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang Di Kawasan Perbatasan, form ini diisikan untuk kegiatan penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan PLBN yang dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Presiden, adapun informasi yang dapat diisikan dalam form tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hinggatahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Nama Kegiatan: Diisikan nama kegiatan fisik Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan PLBN yang dilaksanakan;

3. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

4. Sumber Anggaran: Diisikan sesuai sumber anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan PLBN;

5. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

Page 63: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Penyelenggaraan BG dan Penataan Kawasan PLBN

6. Volume Pekerjaan: Diisikan luas Kawasan yang ditangani dalam satuan m2

7. Instansi Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan instansi unit organisasi pelaksana yang melaksanakan pengembangan kota hijau pada lokasi tersebut;

8. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat sesuai dengan lokasi pelaksanaan kegiatan;

9. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

10. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

11. Status Aset: Diisikan status kepemilikan dari asset pengembangan kota hijau ini dimiliki oleh;

Page 64: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Regulasi/

Peraturan Daerah

Page 65: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Regulasi/ Peraturan Daerah

Dalam rangka pendataan regulasi/ peraturan daerah terkait penataan bangunan dan lingkungan yang telah diterbitkan diharapkan agar data dalam form ini dapat dilengkapi , adapuninformasi yang dapat diisikan dalam form tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hingga tahun selesai pelaksanaankegiatan per tahunnya;

2. Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung (Perda BG): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

3. File Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung (Perda BG): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

4. Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

5. File Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

6. Peraturan Daerah Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

7. File Peraturan Daerah Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

8. Peraturan Daerah Tentang Cagar Budaya: Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

9. File Peraturan Daerah Tentang Cagar Budaya: Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb

Page 66: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Regulasi/ Peraturan Daerah

10. Peraturan Daerah Tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

11. File Peraturan Daerah Tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

12. Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung Hijau (BGH): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

13. File Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung Hijau (BGH): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

14. Peraturan Daerah Tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

15. File Peraturan Daerah Tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

16. Peraturan Daerah Tentang Sertifikat Laik Fungsi (SLF): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

17. File Peraturan Daerah Tentang Sertifikat Laik Fungsi (SLF): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

18. Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL): Diisikan nomor/ tahun Peraturan Daerah tersebut;

19. File Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL): Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb

Page 67: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Rencana Pemenuhan 30%

Ruang Terbuka Hijau

(RTH)

Page 68: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Rencana Pemenuhan 30% Ruang Terbuka Hijau

Form ini diisikan untuk kegiatan perencanaan terkait Ruang Terbuka Hijau yang dilaksanakan di Kabupaten/Kota, adapun informasi yang dapat diisikan dalam form tersebutadalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan perencanaan tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hinggatahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. Dokumen Perencanaan Kota Hijau (RAKH) atau Dokumen Perencanaan Lainnya: Rencana Aksi Kota Hijau adalah dokumen perencanaan yang berisi rencana-rencana aksi yang akan dilakukan oleh pemerintah kota/kabupaten bersama stakeholder lainnya untuk mewujudkan kota hijau di wilayahnya. RAKH dirumuskandengan mendiagnosis kondisi eksisting masing-masing kota/kabupaten dengan merumuskan tujuan dan kondisi ideal yang ingin dicapai dan selanjutnya menyusunstrategi dan rencana aksi yang nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Dokumen RAKH disajikan dalam format yang sistematis dan dilampiri dokumen-dokumen terkaityang diperlukan.

3. Unggah Dokumen RAKH atau Dokumen Perencanaan Sejenis Lainnya: Unggah file peraturan daerah tersebut dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb;

4. Nama Dokumen Perencanaan: Diisikan sesuai dengan nama dokumen perencanaan yang disusun;

5. Dokumen Perencanaan Disusun Tahun: Diisikan sesuai dengan tahun/ periode disusunnya dokumen perencanaan tersebut

6. Dokumen Perencanaan Disahkan Oleh: Diisikan sesuai dengan pihak yang menandatangani/ mengesahkan dokumen perencanaan tersebut;

Page 69: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Status Pemenuhan 30%

Ruang Terbuka Hijau

(RTH)

Page 70: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Rencana Pemenuhan 30% Ruang Terbuka Hijau

Sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat

tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam form ini diisikan untuk kegiatan fisik/ kondisi eksisting dari Ruang Terbuka Hijau yang dimiliki oleh

Kabupaten/Kota tersebut. Adapun informasi yang dapat diisikan dalam form ini adalah sebagai berikut:

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan perencanaan tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hingga tahun selesai pelaksanaankegiatan per tahunnya;

2. Luas Wilayah: Diisikan luasan keseluruhan wilayah dari Kabupaten/Kota yang bersangkutan;

3. Nama Kawasan: Diisikan nama kawasan yang merupakan ruang terbuka hijau di Kabupaten/ Kota tersebut;

4. Lokasi Kawasan: Diisikan alamat kawasan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau tersebut;

5. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

6. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

7. Luas Kawasan: Diisikan luasan ruang terbuka hijau (RTH) pada kawasan tersebut;

8. Status Aset: Diisikan status kepemilikan dari asset ruang terbuka hijau pada kawasan tersebut dimiliki oleh

Page 71: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Ruang Terbuka Publik

(RTP) Revolusi Mental

Page 72: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Ruang Terbuka Publik (RTP) Revolusi Mental

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Gerakan Nasional Revolusi mental dalam rangka memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan melaksanakan Revolusi Mental, Pelaksanaan Revolusi mental mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila. Selanjutnya dalamarah kebijakan dan strategi pembangunan melalui bidang kepribadian dan kebudayaan disebutkan bahwa salah satu strateginya adalah pencanangan proyekpercontohan dalam bentuk komunitas berkarakter sebagai “kantung-kantung perubahan” untuk mengawali gerakan nasional revolusi mental dikalanganaparatur negara, pengelola BUMN/BUMD, dan masyarakat umum serta peningkatan kampanye publik melaui berbagai media (film, sastra, iklan layananmasyarakat), untuk menumbuhkan etos semangat berkarya, daya juang, sikap anti korupsi, orientasi mencari ilmu, hidup toleran dan menjaga harmoni sosial di dalam masyarakat majemuk. Form ini diisikan oleh user admin Balai PPW Provinsi/ oleh Kabupaten/ Kota yang pernah mendapatkan kegiatan “Pembangunan Fasilitasi Percontohan Ruang Terbuka Publik dalam Mendukung Revolusi Mental yang dilaksanakan di tahun 2017-2018 oleh Satuan Kerja PBL.

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode pelaksanaan kegiatan fasilitasi ruang terbuka public tersebut.

2. Nama Kegiatan : Diisikan nama ruang terbuka public yang ditangani tersebut

3. Tahun Anggaran: Diisikan tahun anggaran sesuai periode pengalokasian anggaran;

Page 73: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Ruang Terbuka Publik (RTP) Revolusi Mental

4. Alokasi Anggaran: Diisikan alokasi anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam nilai Rupiah (tanpa titik dan/atau koma);

5. Volume Pekerjaan: Diisikan luas RTP yang ditangani dalam satuan m2

6. Instansi/ Unit Organisasi Pelaksana: Diisikan data Instansi/ Organisasi yang memiliki alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

7. Lokasi Kegiatan Proyek: Diisikan alamat lokasi ruang terbuka publik dalam rangka mendukung revolusi mental yang ditangani;

8. Titik Koordinat Latitude: Diisikan titik koordinat garis lintang dengan format decimal;

9. Titik Koordinat Longitude: Diisikan titik koordinat garis bujur dengan format decimal;

10. Status Asset: Diisikan status kepemilikan dari asset ruang terbuka publik tersebut dimiliki oleh;

11. Dokumentasi: Unggah file dalam format pdf atau jpeg dengan ukuran maksimal 10 MB

12. Status: Klik hingga muncul tanda pada status kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terbaca sebagai data yang masih active pada sistem di Provinsi dan Pusat.

Page 74: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Tim Ahli Bangunan

Gedung (TABG)

Page 75: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG)

Sesuai dengan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Pengesahan rencana teknis bangunan gedung untuk kepentingan umum ditetapkan olehPemerintah Daerah setelah mendapat pertimbangan teknis dari tim ahli. Dalam hal ini Tim Ahli Bangunan Gedung yang selanjutnya disingkat TABG adalah timyang terdiri dari para ahli yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan gedung untuk memberikan pertimbangan teknis dalam proses penelitian dokumenrencana teknis dengan masa penugasan terbatas, dan juga untuk memberikan masukan dalam penyelesaian masalah penyelenggaraan bangunan gedungtertentu yang susunan anggotanya ditunjuk secara kasus per kasus disesuaikan dengan kompleksitas bangunan gedung tertentu tersebut. Sesuai denganPeraturan Menteri PUPR Nomor 11 Tahun 2018 tentang tim ahli bangunan gedung, dan pengkaji teknis, dan penilik bangunan, TABG dibentuk berdasarkankeputusan bupati/walikota atau gubernur untuk Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari beberapa unsur yakni perguruan tinggi, asosiasi profesi khusus,masyarakat ahli, dan instansi pemerintah.

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode sesuai dengan SK TABG tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hinggatahun selesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. No SK TABG: Diisikan dengan nomor SK Penugasan TABG;

3. Tanggal SK TABG: Diisikan dengan tanggal SK Penugasan TABG;

Page 76: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG)

4. Nama Pejabat: Diisikan sesuai dengan nama pejabat yang menetapkan SK TABG tersebut;

5. Jabatan: Diisikan sesuai dengan jabatan yang dimiliki oleh pejabat yang menandatangani SK TABG tersebut;

6. Nama TABG: Diisikan nama yang ditetapkan sebagai TABG

7. Nomor KTP TABG: Diisikan nomer KTP TABG yang ditetapkan dalam SK tersebut;

8. Unit Organisasi/ Dinas/ Instansi Asal: Diisikan instansi/ unit organisasi asal dari TABG tersebut;

9. Alamat TABG: Diisikan alamat domisili TABG yang bersangkutan;

10. Pendidikan Terakhir TABG: Diisikan jenjang pendidikan terakhir dari TABG yang bersangkutan;

11. Jurusan Pendidikan Terakhir: Diisikan program studi pendidikan terakhir dari TABG yang bersangkutan;

12. Asal Universitas: Diisikan asal universitas yang memberikan gelar pada TABG yang bersangkutan;

13. Perwakilan Unsur: Diisikan sesuai dengan unsur yang terwakili oleh TABG yang bersangkutan;

14. File SK TABG: Unggah file SK TABG yang diimiliki dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb. SK yang sama dapat diunggah untuk masing-masing tim TABG;

Page 77: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Tim Ahli Bangunan

Gedung Cagar Budaya

(TABG- CB)

Page 78: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Tim Ahli Bangunan Gedung Cagar Budaya

Bangunan Gedung Cagar Budaya yang selanjutnya disingkat BGCB adalah Bangunan Gedung yang sudah ditetapkan statusnya sebagai bangunan cagar budaya sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang cagar budaya. Dalam hal ini Tim Ahli Bangunan Gedung Cagar Budaya (TABGCB) adalah tim yang terdiri atasTABG dan tenaga ahli pelestarian Bangunan Gedung cagar budaya untuk memberikan pertimbangan teknis dalam tahap persiapan, perencanaan teknis, pelaksanaan,pemanfaatan, dan pembongkaran Bangunan Gedung cagar Budaya (BGCB) untuk IMB, perubahan IMB, SLF, rencana teknis perawatan, dan rencana teknis pembongkaranbangunan gedung;

1. Tahun Periode Kegiatan: Diisikan tahun periode sesuai dengan SK TABG- CB tersebut. Apabila dilakukan secara bertahap dapat diisikan tahun mulai hingga tahunselesai pelaksanaan kegiatan per tahunnya;

2. No SK TABG CB: Diisikan dengan nomor SK Penugasan TABG- CB;

3. Tanggal SK TABG CB: Diisikan dengan tanggal SK Penugasan TABG-CB;

4. Nama Pejabat: Diisikan sesuai dengan nama pejabat yang menetapkan SK TABG- CB tersebut;

5. Jabatan: Diisikan sesuai dengan jabatan yang dimiliki oleh pejabat yang menandatangani SK TABG- CB tersebut;

6. Nama TABG-CB: Diisikan nama yang ditetapkan sebagai TABG- CB;

Page 79: Panduan Pengisian SIM BPB - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/pbl/data/file/6743a5fd12c817f73d7563... · 2020. 6. 23. · Pengisian Data Sistem Informasi Manajemen Bina Penataan

Pengisian Data Form Tim Ahli Bangunan Gedung Cagar Budaya

7. Nomor KTP TABG CB: Diisikan nomer KTP TABG CB yang ditetapkan dalam SK tersebut;

8. Unit Organisasi/ Dinas/ Instansi Asal: Diisikan instansi/ unit organisasi asal dari TABG CB tersebut;

9. Alamat TABG CB: Diisikan alamat domisili TABG CB yang bersangkutan;

10. Pendidikan Terakhir TABG CB: Diisikan jenjang pendidikan terakhir dari TABG CB yang bersangkutan;

11. Jurusan Pendidikan Terakhir: Diisikan program studi pendidikan terakhir dari TABG CB yang bersangkutan;

12. Asal Universitas: Diisikan asal universitas yang memberikan gelar pada TABG CB yang bersangkutan;

13. Perwakilan Unsur: Diisikan sesuai dengan unsur yang terwakili oleh TABG CB yang bersangkutan;

14. File SK TABG CB: Unggah file SK TABG CB yang diimiliki dalam format .pdf dengan ukuran maksimal 10mb. SK yang sama dapat diunggah untuk masing-masing timTABG CB;