Panduan Mengenal Hak atas Informasi Publik dan Pemolisian · 2019-06-19 · Panduan mengenal hak...

131
Panduan Mengenal Hak atas Informasi Publik dan Pemolisian

Transcript of Panduan Mengenal Hak atas Informasi Publik dan Pemolisian · 2019-06-19 · Panduan mengenal hak...

Panduan Mengenal Hak atas

Informasi Publik dan Pemolisian

� KontraS

6 KontraS

informasipublikdalamlingkungankepolisian.KamimengucapkanterimakasihkepadaKapolriJenderalPolisiTimurPradopodanKetuaKomisiInformasiPublikAbdulRahmanMa’munyangtelahmemberikankatapengantardalambukuini.KamijugamengucapkanterimakasihkepadaKomisaris Jenderal PolisiNananSoekarna (Wakil Kapolri) yang sejakmenjabat sebagaiKadivHumasMabesPolrimerupakansalahsatupendoronginisiatifagendaakuntabilitasinternalditubuh Polri; Komisaris Besar Polisi Zulkarnain Adi Negara (Kabagrenmin Divisi Humas MabesPolri),yangtelahbanyakmemberikanbanyakmasukandaninformasiaktualseputarpenerapankebijakan keterbukaan informasi publik di lingkungan kepolisian; Ahmad Alamsyah Saragih(mantan Ketua Komisi Inforasi Publik), yang memberikan masukan seputar kebijakan danpelaksanaanUUKeterbukaanInformasiPublik;PaulusWidiyanto(KoalisiKIPdanmantanketuaPansusRUUKIPdiDPRRI),salahsatupenelitiahlidibidangkebijakaninformasipublik,banyakmemberikanmasukanseputarpenerapanUUtentangKeterbukaanInformasiPublik;NugrohoDewanto,RedakturUtamaMajalahTempoyang telahmelakukanpenyelarasanbahasa sertaTanti Budi Suryani, Yayasan Tifa yang membantu mengawal proses penyusunan penulisanbukupanduanini.SecarakhususkamijugamengucapkanterimakasihkepadatimpemantauanggotaKontraS Federasi diAceh, Papua, SumatraUtara, Surabaya,NusaTenggara, Jakartadan Sulawesi yang telah berbagi pengalaman dalam melakukan pemantauan pelaksanaanmekanismeinformasipublikdalamtubuhPolriuntukmemperkayapanduanini.

Kami berharap hadirnya buku Panduan bagi Masyarakat Sipil untuk Mengenal Hak Atas Informasi Publik dan Pemolisian ini mampu memperkaya dan memberikan kontribusi bagipegiatHAMdandemokrasiuntukmelakukanpemantauanterhadappelaksanaanmekanismeketerbukaaninformasipublik,khususnyadalamtubuhPolri.Selamatmembaca!

Jakarta,awalSeptember�011

Haris Azhar Koordinator KontraS

7Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

8 KontraS

KETUA KOMISI INFORMASI PUSAT

10 KontraS

ituPolrijugamembentukPPIDataupetugaspengelolainformasidandokumentasi(PID)yangdalamrancangannyahinggagardaterdepanpelayananinformasi,yakniditingkatPolsek.

Meskipun demikian bukan berarti Polri tak pernah mengalami sengketa informasi publik diKomisiInformasiPusat(KIPusat).Kasus“RekeningPerwiraPolri”adalahsalahsatusengketainformasiyangsempatmenarikperhatianpublikketikaditanganiolehKIPusat.Namunyangharus dicatat, sengketa informasi dalam kasus ini bukan terjadi lantaran ketidaksiapan PolrimenjalankanUUKIP.Melainkan karena informasi yangdisengketakan, yakni tentang “namapemilik”dan“besaran”rekeningPerwiraPolrimemangpersoalaninformasiyangmengandungperdebatanhukum,sehinggaharusdiselesaikanmelaluiputusanKomisiInformasi.

Bagi efektivitas pelaksanaan UU KIP di lingkungan Polri buku, yang antara lain berisi hasilpemantauandanpenelitianKomisiuntukOrangHilangdanKorbanTindakKekerasan(KontraS)terhadapketersediaandanaksesinformasiKepolisian,inimenjadipenting.HalinisejalandenganreformasiPolriyangjugaseiringdengansemangatUUKIPuntukmendorongtransparansidanakuntabilitasBadanPublik.SelebihnyabukuinijugadapatdijadikanreferensibagiBadanPubliklainyangtengahmembangunsistemdanlayananinformasipublikdalamkerangkaUUKIP.

Terakhir,bilapraktikketerbukaaninformasipubliktelahmenjadinafasdarisetiapsetiapBadanPublik,makatidakberlebihanbilakitaberharapbahwacita-citareformasiuntukmembanguntata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang bermuara pada kesejahteraanrakyatakanbenar-benardapatdiwujudkan.

Selamatmembaca.

Informasipublik:hakAndauntuktahu!

Jakarta,September�011KetuaKomisiInformasiPusat

Abdul Rahman Ma’mun

11Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Sesuaiamanatkonstitusi,kebebasaninformasisesungguhnyatelahdiakuidalamhukumpositiftertinggidinegeri ini, yakniUndang-UndangDasar1945Pasal�8F.Namun tatakeloladarimekanisme keterbukaan informasi publik masih berada dalam ruang yang amat minimalis.Sejalandengansemangatreformasidanperkembanganrezimketerbukaaninformasidinegara-negarademokratik,kelompokmasyarakatsipildiIndonesiamencobauntukmendoronghadirnyainstrumen penopang yang bisa digunakan publik dalam mengakses informasi. Akhirnya,kekuranganatasaksesinformasitersebutdisempurnakanmelaluipengesahanUndang-UndangNomor14tahun�008tentangketerbukaanInformasiPublik(UUKIP).

Ciri khas dari UU KIP adalah mensyaratkan kepada setiap badan publik dan institusi negarauntukmempersiapkansegalakebutuhanterkaitpenyediaanaksesinformasipublik.Olehkarenaitu,UUinimemberikanpeluangyangbesarbagipublikdankhususnyamasyarakatsipildalammengakses informasi yang dipandang penting baginya. Secara spesifik UU ini menjadi salahsatu instrumenterkuatuntukmengukurbekerjanyasistemakuntabilitasdi Indonesia.Ukuraninidapatdilihatdariseberapajauhbadanpublikdaninstitusinegarasiapdalammenyediakankebutuhan informasi dan dokumentasi, tentu saja yang diselaraskan dengan prinsip-prinsipketerbukaaninformasipublikyangdiaturdalamUUKIP.

Kesiapanbadanpublikdaninstitusinegaramenjadikuncisekaliguspintumasukuntukmelakukanevaluasi atas keseriusan Pemerintah Indonesia dalam pemenuhan kebebasan informasi bagipublik. Sesuai dengan UU KIP, Komisi Informasi menjadi lembaga mandiri yang berfungsimenjalankanUndang-undangNomor14tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPublikdanperaturanpelaksanaannya,menetapkanpetunjukteknisstandarlayananinformasipublikdanmenyelesaikansengketainformasipublikmelaluimediasidan/atauajudikasinonlitigasi.

Diruangini,KepolisianNegaraRepublikIndonesia(Polri),sebagaisalahsatuinstitusinegaradisektorkeamananhadirmembawaterobosanpenting,khususnyadalammeresponperkembanganketerbukaan informasi publikdi Indonesia.Melalui PeraturanKapolriNomor16Tahun�010tentangTataCaraPelayanan InformasiPublikdi LingkunganPolridanseperangkatStandard Operating Procedure (SOP) yang mendukung, seperti SOP Pengumpulan dan PengelolaanInformasi,SOPTataCaraPelayananInformasi,SOPPenggunaanSistemOnlinesebagaiSaranaPenyebarluasan Informasi dan Data, serta SOP Penyelesaian Sengketa Informasi dan SOPPerumusanInformasiyangDikecualikan;diharapkanmampumenjawabtantanganakuntabilitasinstitusionalkedepannya.

Harus diakui, ada banyak kendala yang dialami publik, khususnya dalam sektor pembelaanhukum yang melibatkan kepolisian di dalamnya. Selama ini mereka yang berprofesi sebagaiadvokat,jurnalisdanpekerjaHAMbanyakmengalamihambatandalammengaksesinformasidandokumenseputarkegiatan-kegiatanyangberhubunganlangsungdenganaktivitaskepolisian.

1� KontraS

Misalnya,masihbanyakadvokatyangkesulitanuntukmemperolehBeritaAcaraPemeriksaan(BAP)daripenyidik.MeskihaktersebutseharusnyasertamertaterakomodirdidalamUndang-UndangNomor18Tahun�00�tentangAdvokat.Halserupajugadialamipara jurnalis,yangbekerjasehari-hariuntukmemperoleh,mengolahdanmenyampaikaninformasikepadapublik.Kesulitanmerekauntukmendapatkan informasi jugadiikutidenganancamanfisikdanpsikisdalam tugas yang mereka jalani. Keterbatasan akses informasi juga dialami oleh institusinegara independen, seperti Komnas HAM. Dalam tugasnya seperti melakukan penyelidikan,KomnasHAMmasihmenemui kendalauntukmendapatkan informasi dandokumentasi dariinstitusi-institusisektorkeamanan(TNI,PolridanBIN)yangdidugatelibatdalamberbagaikasuspelanggaranHAMmasalalu.

Komitmen Polri melalui Perkap Nomor 16 Tahun �010 adalah salah satu upaya untukmewujudkan pelayanan prima. Di mana sebelumnya, Kapolri Jenderal Timur Pradopo telahmengkampanyekan Sepuluh Agenda Prioritas Polri di bawah kepemimpinannya.1 Perangkatinternalinijugamerupakangambaranbagaimanamekanismeinternal(dalamhalinikepolisian)mampubekerjasecaraoptimal.Mekanismeinternalinitentusajadisesuaikandenganprinsip-prinsipketerbukaaninformasipublikyangdiaturdalamUUKIPdanstrukturinternalyangtelahterbangunditingkatbadanpublikdaninstitusinegara,dalamhaliniditingkatPolri.

Beragamnya instrumen tentang mekanisme keterbukaan informasi publik di lingkungankepolisianinidilakukanuntukmemperkuattugasPejabatPengelolaInformasidanDokumentasi(PPID)dilingkunganPolri,diseluruhIndonesia.Selainitu,patutdiketahuibersamabahwaPolrimerupakaninstitusinegaraaktifpertamayangmenyediakanaturanintenalseputarmekanismeketerbukaaninformasipublik.Hadirnyakebijakanprogresifdilingkungankepolisianinimembawaatmosferbaru,khususnyauntukmendorongakuntabilitas,kinerjayangprimadantransparandilingkungankepolisian.

Untukmeresponperkembanganpositifpasca-lahirnyasuaturezimkebebasaninformasipublik,KontraSberinsiatifmenyusunbuku“Panduanmengenalhakatasinformasipublikdanpemolisian”ini sebagai upaya untuk memperkuat kapasitas institusional maupun individual dari merekayang sehari-hari melakukan advokasi HAM. Partisipasi masyarakat dalam mengawal agendaketerbukaaninformasipublikmemilikiperanyangsignifikandalammembangunpemerintahanyangbaik(good governance) dantelahdiaturdalamPasal10�UUNo.�9Tahun1999tentangHakAsasiManusia, yangmenyatakan: setiaporang, kelompok, organisasi politik, organisasimasyarakat, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, lembaga studi, atau lembagakemasyarakatanlainnya,baiksecarasendiri-sendirimaupunbekerjasamadenganKomnasHAMdapat melakukan penelitian, pendidikan dan penyebarluasan informasi mengenai hak asasimanusia.

1 Program Sepuluh Prioritas yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo adalah sebagai berikut: (1)Mengungkapdanmenyelesaikankasus-kasusmenonjol,(�)Meningkatkanpemberantasanpremanisme,kejahatanjalanan, illegal logging, illegal fishing, illegal mining, human traficking dan pemberantasan kasus korupsi (�)PenguatankemampuanDensus88melaluikerjasamadenganTNIdanBadanNasionalPenanggulanganTerorisme(BNPT)(4)PembenahanresersedenganprogramKeroyokReserse,(5)Implementasistrukturorganisasiyangbaru,(6)Membangunkerjasamamelaluisinergipolisionitasyangproaktif,(7)MemacuperubahanpolapikirdanbudayaPolri,(8)MenggelarSentraPelayananKepolisian(SPK)diberbagaisentrakegiatanpublik,(9)Layananpengadaansistemelektronik,(10)Membangundanmengembangkansisteminformasiterpadu.KesepuluhprogramtersebutadalahkomitmenKapolriuntukmelakukanrevitalisasiinstitusi,yangdititikberatkanpadaupayauntukmendorongpelayanan prima yang dapat dirasakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik terhadapPolri. Kesepuluh program tersebut sesungguhnya dapat diselerasakan dengan agenda pemolisian demokratik,penegakansupremasihukumdanpemajuanagendaakuntabilitasinternalPolriyangsejalandenganprinsip-prinsipHAM.Komitmen inisesungguhnyadapatdirasakanmasyarakatmelaluiagenda:penguatan institusi, terobosankreatif (creative breakthrough)danpeningkatan integritas. Implementasinyaharusdapatdiukurdankomitmenyangdiintegrasikankepada400.000lebihpersonelPolri.

1�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Ketersediaaninformasipublikseluas-luasnyajelasakansangatmembantuparapenggiatHAMdalammendampingikorbanpelanggaranHAM,memperkuatjangkauanpengaruhkampanye,danmempengaruhikebijakanpublikdiberbagaitingkatan,termasukkebijakanpublikdalamisupemolisianyangeratrelasinyadalamkehidupanbermasyarakat.Olehkarenanyaupayauntukmenggunakan mekanisme keterbukaan informasi publik, termasuk melakukan pemantauanterhadappelaksanaanmekanisme ini dapatmendorongefektivitaspelaksanaan keterbukaaninformasipublikdalamtubuhPolri.Disisilain,perludilakukanpenguatankelompokmasyarakatsipil, khususnya lembaga-lembagayangmelakukanpendampinganhukumkepadakelompokkorbanagardapatmengambilbagiandariprosesini.

DalamperjalananpenyusunanbukuPanduanini,inisiatifKontraSkemudiandisambutpositifolehpihakPolrimelaluidiskusi-diskusiyangaktifdanproduktif-yangkemudianbersediamemberikaninformasidanmasukanuntukbukupanduanini.HaltersebutmemperkayaisibukuPanduaninikarenadikontekskandengankenyataanyangterjadidalamtubuhPolrisendiri.

BukuPanduaniniterdiridari5bagiandiBagianIsebagaipendahuluan,BagianIIberisistandar-standarHAMdanmodel-modelidealberdasarkanpengalamanditempatlain.HakatasinformasipubliksecaraeksplisitterteradalamKovenanInternasionalHak-HakSipilPolitikPasal19sebagaibagiandarihakasasiyang lebihpopular;kebebasanberekspresi,berpendapat,danberopini.Gelombang demokratisasi di berbagai kawasan di dunia mendorong prinsip akuntabilitasmenjadisalahsatustandarpemerintahanyangidealyangkemudianmendorongsuatuevolusistandar settingyangsemakinuniversal.Indonesiayangsedangmenjalanitransisipemerintahanpasca-otoritarianismejugamembangunsuaturezimkebebasaninformasisebagaihasiltuntutanjaminanakuntabilitasdalamtatakelolakenegaraan.BagianIIImemaparkanpentingnyarezimkebebasaninformasidalampemolisian.Ketersediaaninformasipublikdalampemolisiantidakhanyamerupakanperwujudanpemenuhantugasnegaraterhadaphakwarganya,namunjugafungsionalbagikeberlanjutanreformasiPolriyangmasihberjalan.BagianIVmendeskripsikanprosesrezimkebebasaninformasidilingkunganPolriyangtelahmenyiapkankerangkanormatifsecara internal sebagai respon kelahiran UU Keterbukaan Informasi Publik. Bagian V adalaheksplorasistrategimasyarakatsipiluntukmemantaupelaksanaanketerbukaaninformasipublikdalam tubuh kepolisiandenganmendasarkandiri padauji praktek keterbukaan informasi dilingkunganPolritersebutlewatupayapermintaaninformasidandokumenyangtelahKontraSlakukan.

14 KontraS

15Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

BAGIAN II

KERANGKAKONSEPTUALHAKATASINFORMASIPUBLIK

II.1. Akses terhadap Informasi Publik sebagai Hak Asasi yang Otonom

Hak atas informasi publik telah diakui –lewat berbagai ketentuan di instrumen pokok HAMinternasional-sebagaisalahsatubagiandarikataloghakasasiyangpenting.Secaraliteral“hakuntuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi dan pemikiran”� tercantum dalamPasal 19 baik di Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) maupun di Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR). Keduanya merupakan pilar utama dari instrumen induk HAMinternasional(international bill of human rights),selainKovenanHak-HakEkonomi,Sosial,danBudaya(ICESCR).Namun,elaborasinyasebagaihakasasiyangotonomagakminim.�HakatasinformasipublikiniselaludikaitkandandiintegrasikandenganhakuntukbebasberekspresidanmenyatakanpendapatyangjauhlebihpopulerdimataparaahlidanpraktisiHAM.

SebenarnyahakatasinformasipubliktelahdikenaldandiakuisebagaihakasasisecaragloballewatResolusiMajelisUmumPBBpada1946.4 LalumasukdidalamDeklarasiUniversalHakAsasiManusia/DUHAM1948.5DandiakuilagiolehinstrumenHAMinternasionalyangmemilikikekuatan hukum lebih mengikat, yaitu Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights) pada 19666. Sayangnya era perang dingin setelahPerangDuniaIIberakhirmengembuskan“iklimkecurigaan”antar-blokpolitikdiduniasehinggamerekalebihmemperkuatrezimkerahasiaannegara–demipertimbangankeamanannasional-ketimbang memenuhihakatas informasibagiwarganya.Diera itupulahakatas informasipublik dicampur dan diinkorporasikan dalam kategori hak atas kebebasan berekspresi danmenyatakanpendapatyanglebihpopulersaatitu.Seiringperkembanganteknologiinformasidan gelombang demokratisasi di akhir dekade 1990-an, berbagai gerakan sosial berhasil

� Rumusan“hakuntukmencari,menerima,danmenyampaikaninformasidanpemikiran”iniserupadenganketentuanyangadapadaEuropean Convention on Human Rights(Pasal10);AmericanConventiononHumanRights(Pasal1�);dansedikitberbedapadaAfrican Charter on Human and Peoples’ Rights(Pasal9hanyamenyatakan“hakuntukmenerimainformasi”).

� Open Society Justice Initiative,Results of the Open Society Justice Initiative Access to Information Monitoring Tool, �8September�004,hal�.

4 ResolusiMajelisUmumPBB59(1),14Desember1946,A/RES/59(1).Dalamresolusiiniuniknyahakatasinformasiiniterkesandinyatakansebagaihakyangotonom:“Freedom of information is a fundamental human rights and is the touchstones of all the freedoms to which the United Nations is consecrated”.

5 ResolusiMajelisUmumPBB�17(III)A,10Desember1948,A/RES/�17(III)A.

6 Resolusi Majelis Umum PBB ��00A (XXI), 16 Desember 1966 dan berlaku efektif pada �� Maret 1976. Telahdiratifikasioleh167negara,danIndonesiatelahmeratifikasinyalewatUUNo.1�Tahun�005.

16 KontraS

mendesakkansuatutatapemerintahanyang lebihakuntabel.Hasilnyabermunculanundang-undangditingkatnasionalyangmengaturhakatasaksesinformasipublik.Selanjutnyaundang-undangitumerevitalisasipemahamandantafsiratashakinisebagaihakyangotonomdalamkonteksinstrumendanmekanismeHAMinternasionalatauregional7.

Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) Pasal 19

Panduan ini menggunakan perspektif instrumen HAM dalam mengelaborasi kebebasan atauhakatasinformasipublik,khususnyaKovenanHak-HakSipildanPolitik(ICCPR)Pasal19,yangsecaraliteralsebagaiberikut:

1. Setiaporangberhakuntukberpendapattanpacampurtangan.

�. Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat; hak ini termasukkebebasanuntukmencari,menerimadanmenyampaikaninformasidanpemikiranapapun,tanpa batasan, baik secara lisan, tertulis, atau dalam bentuk cetakan, karya seni ataumelaluimedialainsesuaidenganpilihannya(denganpenekanan).

�. Pelaksanaanhak-hakyangdicantumkandalamayat�pasal inimenimbulkankewajibandantanggungjawabkhusus.Olehkarenanyadapatdikenaipembatasantertentu,tetapihalinihanyadapatdilakukansesuaidenganhukumdansepanjangdiperlukanuntuk:

a) Menghormatihakataunamabaikoranglain;

b) Melindungikeamanannasionalatauketertibanumum,ataukesehatanataumoralumum.

KetentuanPasal19(berisi�paragraf)dariICCPRinimenunjukkanadanyaketerkaitaneratantarahak atas informasi dengan kebebasan berekspresi dan berpendapat meski memiliki karakteryang berbeda. Sementara paragraf (�) terakhir mengatur pembatasan-pembatasan terhadaphakuntukmenyatakanberpendapatdanhakatasinformasi.8Pembatasanhakatasinformasiinikemudianmewarnaidinamikarezimkebebasaninformasipublikdidunia,dimanastandardanmekanismepembatasannyaberagammengikutiwatakrezimpolitikmasing-masing.

Pembatasan oleh ICCPR Pasal 19 paragraf (�) ini tidak berlaku untuk Pasal 19 paragraf (1)mengingat betapa tipisnya batasan antara hak “untuk memiliki suatu pendapat” –di manaranahnyabersifatprivat-denganhakatas“kebebasanberpikir,berkeyakinan,danberagama”[ICCPR Pasal 18 paragraf (1)] –juga bersifat privat- yang masuk dalam kategori hak “non-derogable”.Sementarahakuntukbebasberekspresidanhakatasinformasilebihbersifatpublikdanbisadibatasipemenuhannyaberdasarkansuatusituasitertentu;dimanakemudian lebih

7 Suatuhukumperjanjian(treaty)pertamayangkhususmengaturhakatasaksesterhadapinformasipubliktelahlahir(�7November�008)dikawasanEropa(Council of Europe/DewanEropa)dengannamaCouncil of Europe Convention on Access to Official Documents.Instrumenregionalinibelumberlakudanmasihmenungguratifikasi10negara.SaatiniperJanuari�011Kovensiinitelahditandatanganioleh11negaradantelahdiratifikasioleh�negara(Swedia,Norwegia,danHungaria).Beberapatahunbelakangan,signifikansihakiniberulangkaliditegaskanolehBadan-BadanMekanismeHAMinternasionaldanregional.

8 ManfredNowak,.ManfredNowak,“U.N. Covenant on Civil and Political Rights; CCPR Commentary”,�ndrevisededition,N.P.Engel,Publisher,�005,hal.441.

17Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

dikenal dengan istilahhak atas informasi publik. Sementara itu informasi yangbersifat non-publikatauprivattidakdicakupolehPasal19ICCPRini.Bahkanperlindungannya(yangmenjadibatasanbagihakatasinformasipublik)secaraeksplisitditegaskanolehPasal17ICCPR(tentanghakatasprivasi).

Ketentuan Umum Perspektif Instrumen HAM

Untukmemahamiapaituhakatasinformasipublik,perludimengertiterlebihdahuluketentuanumumperspektifinstrumenHAM:

Pertama,instrumenHAMinternasionalmengaturbahwa“pemangkuhak(rights holder)”adalahindividumanusia,sementara“pemangkukewajiban(duty bearer)”adalahnegara.

Kedua,negara(state)memilikikewajibanatautugasuntuk“menghormati”(torespect),“melindungi” (toprotect), dan “memenuhinya” (to fulfil) bagi setiap individudibawahjurisdiksinya:

1. KewajibannegarauntukmenghormatiHAM(obligation to respect)mengacupadatugas negara untuk mendisiplinkan seluruh aparaturnya (semua lembaga negara:eksekutif,legislatif,yudikatif,danbadanlainnya)untuktidakmelakukanpelanggaranterhadappelaksanaanhak-hakasasimanusia(aspek vertikal)darisemuaindividuyangberadadibawahjurisdiksikuasanya.

�. KewajibannegarauntukmelindungiHAM(obligation to protect)setiapindividudibawahjurisdiksikuasanyamenyangkutduahal:upayanegaramencegah(preventif)terjadinyasuatupelanggaranHAMyangdilakukanpihakmanapun(baikaktornegaramaupunaktornon-negara).BilaterjadisuatupelanggaranHAM(yangdilakukanolehpihaksiapapun)negaraharusmelakukanmekanismekoreksi.Contohnyadenganmelakukan suatu investigasi, penuntutan, dan penghukuman bagi pelakunya danmemulihkanhak-haksikorban(ataukeluarganya)yangmenderitaakibatterjadinyapelanggaran atau kejahatan tersebut. Kewajiban untuk melindungi ini memilikiaspek horisontalkarenanegarajugawajibmengaturtatarelasiantaraktornon-negara.

�. Kewajibannegarauntukmemenuhi(obligation to fulfil)menekankanpadaupaya-upayapositifnegaralewatmekanismelegislatif,yudikatif,atauadministratifuntukmenjamin implementasi HAM di tingkat yang paling konkrit bisa dinikmati olehseluruhwargaatauindividudibawahjurisdiksikuasanya.

18 KontraS

Daripaparandiatas,bisaterlihatbahwakarakterkewajibannegarabisadibagidua:

* Kewajibanberkarakter“negatif”:hak-hak individuterjaminbilanegaratidakmelakukanapapun.Misalnyanegaracukup tidakberbuatapa-apamakahakhidupseseorangbisaterjamin.

* Kewajibanberkarakter“positif”:hak-hakindividuterjaminbilanegaraharusmelakukansesuatu.Misalnyahakataspendidikanmensyaratkannegarauntukmembangunsekolah,memberikansubsidi,membuatkebijakanpendidikanmurah,dansebagainya.

Dalam konteks hak atas informasi publik, kewajiban negatif negara adalah dengan tidakmelakukan suatu intervensi atau campur tangan terhadap kepemilikan informasi di tanganseseorang.Sebagaicontohaparatkepolisiantidakbolehmerampasataumerusakkameraatauvideoperekam (informasi) yangdimilikiolehseorangpekerjaHAMatau jurnalis saatmerekamerekamsuatuaksidemonstrasimasyarakatyangrusuh.9

Sementaraitudalamkontekskewajibanpositifnegaraatashakinipenjelasannyaagakmemutar.InstrumenHAM(ICCPRPasal19)tidaksecaradefinitifmengakuihakseseoranguntuk“diberiinformasi” (right to be informed)olehnegara.10Kewajibanpositifnegaradalamkontekshakatasinformasipublikiniharusdimaknaibahwanegaramestimengambilupaya-upayaproaktifseperti mempersiapkan jaminan hukum (peran legislasi), mempersiapkan infrastruktur dan(melatih)personilkhususyangbertanggungjawabterhadappermintaaninformasidaripublik,membuat mekanisme administrasi informasi publik yang murah dan cepat, dan membentuksuatukomisiinformasi.11

DalamkonteksICCPRPasal19(�)tentanghakuntuk“mencari,menerima,danmenyampaikan”informasi bisa dimaknai bahwa: hak “menyampaikan” informasi artinya negara harus“melindungi”hakataukebebasanantar-individuuntukberkomunikasi.Hak“menerima”informasibermaknabahwanegara“tidakbolehmencampuri”arus informasiantar-individu.Hakuntuk“mencari” informasibermaknabahwanegaraharusmenyediakanaksesatas informasipublikyangdipegangnya.1�Hakuntuk“menerima”dan“menyampaikan”informasidisinimencakupkebebasan pers di mana konsumen berhak “menerima” informasi sementara jurnalis berhak“menyampaikan” informasi tanpadiintervensiolehnegara.Untukyangterakhir inikemudiandimaknaisebagai“hakatasaksesterhadapinformasi”mengingatpemenuhankewajibannegaraterjadihanyabilaseseorangmemintainformasipublikterlebihdahulu.

9 ManfredNowak,op cit,hal.447.

10 ManfredNowak,op cit,hal.447.

11 Human Rights Committee/KomiteHAM(badanotoritatifdariICCPR),Draft General Comment No. 34,��Oktober�010,UNDoc.CCPR/C/GC/�4/CRP.4,para.�0.

1� TobyMendel,Freedom of Information as an Internationally Protected Human Rights, 15Juni�000,hal.�-4.Dapatdiaksespadahttp://www.article19.org/pdfs/publications/foi-as-an-international-right.pdf.

19Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Tabel 1

KewajibanNegaraMembukaAksesInformasiPublik

Kewajiban Negara Definisi Konteks Hak atas Informasi Publik

Menghormati(to respect)

Kewajibaninimengharuskannegarauntuk tidak melakukan tindakan-tindakan intervensi (kewajibannegatif)

Negara tidak boleh mengintervensihak seseorang dalam “menerima” dan“menyampaikan” informasi kepada oranglain

Melindungi(to protect)

Negara harus berupaya mencegah(upaya preventif)hakasasiseseorangdilanggarataudirampasoleh(aktornon-negara) pihak lain (kewajibanpositif)

Kewajiban untuk melindungitermasuk pula kewajibannegara untuk melakukan (upaya koreksi) investigasi, penuntutan,penghukuman terhadap pelaku,dan pemulihan bagi korbansetelah terjadinya suatu tindakpidana (human righs abuse) ataupelanggaran HAM (human rights violation)

Negaraharusberupayamencegahpihak lain(aktor non-negara) dalam melanggar hakseseorang untuk “mencari, menerima, danmenyampaikan”informasi

Negaraharusmenyediakansuatumekanismekoreksi bila “hak atas informasi publik”seseorang dilanggar, termasuk di dalamnyamenyediakansalurandimanaseseorangbisamengajukankeluhan(complaint) jikamerasahaknyadilanggar

Memenuhi(to fulfil)

Untuk kewajiban ini negara harusmengambil tindakan-tindakanlegislatif, administratif, peradilandan langkah-lain yang diperlukanuntuk memastikan bahwa parapejabatnegaraataupunpihakketigamelaksanakan penghormatan danperlindunganhakasasimanusia

Negara harus membuat suatu jaminanhukum(undang-undang)yangmengakuidanmengaturhakatasinformasipublik

Negaraharusmenyediakansuatumekanismepenyediaan informasi publik di berbagaiinstitusiatauagensinya

Negaraharusmelatihparaaparaturnyauntukbisa melayani warganya akan informasipublik

Negaraharusmembantukelompok-kelompokrentan (kaum miskin, minoritas, dsb) untukbisamengaksesinformasipublik

Negaraharusmenyediakansuatumekanisme(komisi)khususuntukpenyelesaianperselisihanakanpenyediaaninformasipublik

�0 KontraS

Konsep Kunci Hak Atas Informasi Publik

Hak atas Informasi adalah hak setiap orang untuk mencari, menerima dan menyampaikaninformasiapapun,tanpabatasan,baiksecaralisan,tertulis,ataudalambentukmedialainsesuaidenganpilihannyasebagaibagianpentinguntukberpartisipasidalamurusanpublikmaupunnegaraberdasarkanprinsipdemokrasi.Jaminandasarpengakuanhakatasinformasipublikyangterbaikminimalberdasarkansuatuundang-undang.

Informasipublikadalahsegalamacamcatatanataurekamanyangdipegangdandikelolaolehlembaga-lembagapublik,apapunbentukpenyimpanannya(dokumen,rekamansuara,audiovisual,elektronik)dalamprinsipmerupakanmilikpublik.

Informasitidakidentik,namunbisatersediadalambentuk:

Dokumencetak;

Dokumentulisantangan;

Keteranganoral;

Rekamansurat-suratelektronik(email);

Audio-visual;

Ataudalammediumlainnya.

Informasipublikpentinguntukmenciptakankehidupanyanglebihbaik:

• Akanmewujudkanmasyarakatyangtidakkorup

• Akanmewujudkanmasyarakatyangbebasdarikelaparan

• Akanmewujudkanmasyarakatyanglebihsehat

• Akanmewujudkanmasyarakatyanglebihmenghormatilingkunganhidup

• Akanmewujudkanmasyarakatyanglebihmenghormatihakasasimanusia

• Akanmembantuprivasiseseoranglebihdihormati

• Akanmembantunegaralebihaman

• Akanmembantuuntuksistempolitikyanglebihdemokratis

• Akanmembantupemerintahanyanglebihefisien

• Akanmenyebabkanpengambilankeputusanyanglebihbaik

• Akanmembantuperekonomianmenjadilebihefisien

• Akan membantu seseorang untuk menerima perlakuan yang lebih baik dari lembaga-lembagapublik

LembagaPublikadalahsegalabadanpubliktermasukinstitusinegara-sepertieksekutif,legislatif,danyudikatif-ataubadan-badanlainyangmenjalankanfungsipublik,ataubadan-badanyangmenerimadanadaripublikdanwajibmenyediakaninformasikepadapublik.LembagaPublikmencakupsemuacabangorgan-organnegara,perusahaannegarayangdiprivatisasi,universitasswasta,organisasiinter-pemerintah,hinggaOrganisasiNon-Pemerintah(Ornop)yangmenerimadanapublikdalam/luarnegeri.

�1Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Semuaorangbaiksecaraindividualmaupunbersama-samamemilikihakatasaksesinformasipublik. Ketentuan siapa yang berhak mengakses informasi publik bervariasi tergantungperundang-undangan nasional suatu negara. Beberapa negara membolehkan warga asinguntuk mengakses informasi publik, sementara negara yang lain hanya membolehkan warganegaranya sendiri. Pada prakteknya seringkali tidak semua orang mendapat akses informasipublikyangsetara.Biasanya informasipublik lebihmudahdiaksesbilayangmemintaadalahinstitusimediamassaatauOrnoptertentu;sementarawargabiasa lebihsulit,dan jauh lebihsulitlagiuntukkelompokminoritasataukaummarginal.Hakatasinformasipubliktidakbolehbersifatdiskriminatif.

Sumber: dari berbagai sumber

II.2. Pembatasan yang Dimungkinkan terhadap Kebebasan Informasi Publik

Salahsatutopikyangpalingramaidiperdebatkandandidiskusikantentanghakatasinformasipublik adalah ketentuan pembatasan berdasarkan suatu pertimbangan dan situasi tertentu.Energidebatdandiskusiinilebihditujukanuntukmencarikeseimbanganantaramempertahankanprinsipmasyarakatyangdemokratisdengankebutuhanpragmatisakankeamanannasionaldanketertibanumum.Pertimbangandandebatinimenjadipentingkarenapadaakhirnya–seringdilengkapi oleh mekanisme keputusan yang relatif independen- keputusannya apakah suatuinformasibisadibukaatautertutupuntukpublik.

Suatu rezimkebebasan informasipublikyang idealpadaprinsipnyamengandaikan informasiyang dipegang oleh lembaga negara adalah milik publik –sesuai prinsip tata negara yangdemokratis.Pembatasanataupengecualianterbukanyasuatuinformasiharusbersifatterbatas(daftarnyaharussempit)dansituasional,hanyadidasariolehkepentinganpublikyanglebihluas,danharusbisadiujiolehsuatumekanismeyangindependen.

Dalam ICCPR sendiri terdapat ketentuan khusus tentang pembatasan hak asasi berdasarkansuatusituasitertentu.ICCPRPasal4(�)menyatakanterdapatsuatuhakasasiyangbisadibatasiatau dikurangi pelaksanaan dan pemenuhannya karena situasi darurat tertentu (derogable rights).Adapulahakasasitertentuyangdalamkondisiapapuntetaptidakbisadibatasiataudikurangipemenuhannya(non-derogable rights).1�

1� Pentingnya Pasal 4 (�) ini menyebabkan Komite HAM tidak memperbolehkan reservasi diterapkan oleh suatuNegaraPihakatasketentuaninidenganpertimbanganbahwatindakantersebutmerupakan“sebuahinkonsistensiseriusatastujuandancita-citaKovenanHak-HakSipildanPolitik,sebagaimanayangditegaskandalamPasal19(paragrafc)daritheVienna Convention on the Law of Treaties”.UNDoc.CCPR/C/SR.550,551,555.

�� KontraS

Hak-Hak yang Tidak dapat Dikurangi dalam Situasi Apa pun (Non-Derogable Rights)

Hak-hakasasifundamental:

Hakatashidup(Pasal6);

Hakuntukbebasdaripenyiksaandanperlakuantidakmanusiawi(Pasal7);

Hakuntukbebasdariperbudakandankerjapaksa[Pasal8(paragraf1dan�)];

Hakuntukbebasdaripemidanaankarenaperjanjianhutangpiutang(Pasal11);

Hakuntukbebasdariberlakunyapemidanaansecararetroaktif(Pasal15);

Hakataspengakuansebagaisubjekhukum(Pasal16);

Hakuntukbebasberpikir,berkeyakinan,danberagama(Pasal18).

Pengurangan/derogasi hak asasi dalam Kovenan Hak-hak Sipil dan Politik memiliki prasyaratcukupketat.Pertama,derogasidiperbolehkanbilasuatukondisidaruratdisuatunegarabisamengancamkeselamatanbangsa(life of the nation)yangmemilikikaraktersangatluarbiasa(exceptional)dansementara(temporary).14Keadaandaruratinitidakmeluluharusdidefinisikansebagaikeadaandaruratperangataumiliter,tapi jugamencakupsuatukondisigentingyangbisa membahayakan tatanan masyarakat seperti bencana alam atau krisis ekonomi. PrinsipkondisidaruratinikemudiandijelaskanlebihrinciolehSiracusa Principles on the Limitation and Derogation Provisions in the International Covenant on Civil and Political Rights.15Siracusa Principlesinisecaralebihrincimenyediakandefinisifaktorpenyebabkondisidarurat(emergency).Contohnyaancamanterhadaptatananmasyarakat(public order),kesehatanmasyarakat(public health),moralpublik(public morals),keamanannasional(national security),dankeselamatanpublik(public safety).

Pembatasan/derogasi hak-hak ini –termasuk hak atas informasi publik- tidak boleh bersifatdiskriminatif seperti yang tercantum dalam Pasal � (paragraf 1) Kovenan Hak-hak Sipil danPolitik.Selainpembatasanumumdiatas,khususuntuklimitasihakatasinformasipubliksecaraeksplisitterteradalamKovenanHak-HakSipildanPolitik(ICCPR)Pasal19(�)[lihat Kotak 1 di atas].Dalampasalinisuatulimitasihakatasinformasipublikdibatasiolehserangkaiansituasikhususdimanaelemen-elemennyaadalah:

Hanyadapatdibatasilewatsuatuketentuanhukumatauundang-undang;

Demimenghargaihakataunamabaikataureputasioranglain;

Untukmelindungi keamanannasional atau ketertibanumum, kesehatanataumoralumum.

14 KomentarUmumKomiteHAMNo.�9:KeadaanDarurat(paragraf�-5).UNDoc.HRI/GEN/1/Rev.7.

15 U.N. Doc. E/CN.4/1985/4, Annex (1985). Siracusa Principles (1985) ini sebenarnya merupakan prinsip-prinsipyangdisusunolehparapakarhukuminternasionalyangkemudianbanyakdiacuolehKomiteHAMmenyangkuthubunganderogasihak-hakasasidengankondisidarurat.Prinsip-prinsipacuan lainnyayangberkaitandengantemainiadalahParis Minimum Standard of Human Rights Norms in a State of Emergency(1984), the Turku (Abo) Declaration of Minimum Humanitarian Standards (1990).

��Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Iniartinyapembatasanatashakatasinformasipublikharusterteraolehsuatuundang-undangatau produk hukum yang setara dengannya dan tidak bisa semata-mata dilakukan olehalasan administratif prosedural. Untuk menguji apakah pembatasan memang sesuai dengantujuannya (demiprivasiorang lainataukepentingannasionaldanpublik), suatupembatasanharus memenuhi prinsip “memang diperlukan (necessary)” dan “proporsional” dalam suatumasyarakat demokratis (aspek manfaat dan kerugian ditimbang mana yang lebih besar bilasuatupembatasanhakatasinformasipublikdilakukan).16KhususuntukpembatasanterhadaphakatasinformasipublikdemimenghormatihakataureputasioranglainjugadiaturolehICCPRPasal17:

1. Tidakbolehseorangpunyangdapatsecarasewenang-wenangatausecaratidaksahdicampurimasalah-masalahpribadinya,keluarganya,rumahatauhubungansurat-menyuratnya,atausecaratidaksahdiserangkehormatandannamabaiknya.

�. Setiap orang berhak atas perlindungan hukum terhadap campur tanganatauserangansepertitersebutdiatas.

Ketentuanpembatasanhakatasinformasipublikdemiprivasiseseorangseringdioperasionalisasikanlewat ketentuan perlindungan informasi atau data personal. Biasanya di negara-negarademokratistersediapulaundang-undangperlindunganinformasiataudatapersonal(hakatasprivasi)17,yangumumnyamembatasipenggunaaninformasipersonalseperti:

Rekammedisataucatatankesehatan;

Investigasiataupenyelidikankriminaldanprosesperadilanpidana;

Transaksifinansial;

Ciri-ciribiologisataugenetik;

Domisiliataucatatangeografis;

Etnisitas.

Selainitupembatasanhakatasinformasipublikbisapuladiterapkanuntukmencegahterjadinyaupaya propaganda perang, mengadvokasikan atau menyulut kebencian rasial, agama, yangmerupakanpelanggaranterhadapICCPRPasal�0.18

PerkembangantafsiratasinstrumenHAMinternasionaldanberdasarkanputusan-putusanbadanHAMinternasionalakhir-akhirinisemakinmenyulitkanpembatasansuatuhakasasi,termasukhak atas informasi publik. Tafsir tersebut menyebutkan secara umum bahwa pembatasanatau derogasi terhadap hak-hak asasi seharusnya tidak diperkenankan bila dilakukan untukmenghadangsuatuupayapenyelesaianataukoreksi[effective remedymenurutICCPRPasal�(�)]ataspelanggaranHAMataubentuklainpenyalahgunaankewenanganolehseorangapaturnegara,sepertipadapraktekkorupsi.19

16 ManfredNowak,op cit,hal.460.

17 Indexhakatasprivasisecaraglobalbisadilihatpadahttps://www.privacyinternational.org.Indonesiasendiribelummemilikisuatuundang-undangkhususyangmenyerupaiperlindunganinformasiataudatapersonalsemacamini.

18 KomentarUmumKomiteHAMNo.�9:KeadaanDarurat(paragraf1�).UNDoc.HRI/GEN/1/Rev.7.

19 Draft General Comment No. 34,op cit,para.�4,hal.6.

�4 KontraS

Limitasiyangpalingproblematikmenyangkutketertibanmasyarakat(public order),kesehatanmasyarakat(public health),moralpublik(public morals),keamanannasional(national security),dankeselamatanpublik(public safety).Meskisecaraidealkebebasanatasinformasipubliktidakseharusnya dipertentangkan dengan keamanan nasional atau kepentingan publik, seringkalibanyakpemerintahmenggunakannyasebagaiperisaiuntukmenutupisuatu informasi.Selainitu berbagai negara memiliki justifikasi masing-masing tentang apa itu keamanan nasionaldankepentinganpubliksehinggacakupandefinisinyamenjadiluas.Untukurusantemaaksesterhadap keadilan misalnya, seringkali pengungkapan informasi terkait penyelidikan suatukejahatan HAM yang dilakukan oleh petugas keamanan (kepolisian, militer, atau intelijen)terhambatkarenaalasanmelindungirahasianegaradankeamanannasional.

Untukmengurangikontroversireganganantarahakatasaksesinformasipublikdengankeamanannasionaldankepentinganpublik,adainisiatifyangdipeloporiolehparaahliyangrelevanuntukmembuatsuatupanduan.PanduanyangdikenalsebagaiJohannesburg Principles on National Security, Freedom of Expression and Access to Informationdisusunpada1995–yangkemudiandiakuiolehmekanismeHAMPBB-mencobamengelaborasistandarpembatasanhakatasaksesinformasi publik dengan pertimbangan keamanan nasional. Standar ini disusun berdasarkantafsir atas ketentuan hukum internasional, putusan badan-badan HAM internasional, danpraktek-praktekterbaikditingkatnasional.

Prinsip-Prinsip Pembatasan/Limitasi Hak atas Akses Informasi Publik dalam Johannesburg Principles

Harusdidasariolehketentuanhukumsetingkatundang-undangyangberisipulajaminanperlindunganterhadappenyalahgunaankekuasaandanpemeriksaanyangefektifolehsuatusistemperadilanyangindependen;

Hanya dibenarkan untuk alasan dan tujuan sejati yang bisa diperlihatkan demikepentingan keamanan nasional yang legitimatif, yaitu untuk melindungi eksistensinegaradanintegritasteritorialnyadariancamankekuasaanfisik(baikancamanmiliterdariluarmaupunhasutankekerasanuntukmenggulingkanpemerintahandaridalam);

Sementara ituyangbukanmerupakankepentingannasionalyang legitimatifadalah;upayameredamkritikyangmempermalukanpejabatkarenamengungkapkankesalahanmereka,menyembunyikaninformasiuntukmenutupiperan/fungsisuatuinstitusipublik,berkubupadasuatuideologitertentu,ataumenghancurkanaksi-aksiindustrial;

Sesuaidengankaidah-kaidahmasyarakatdemokratis;

Tidakbolehdilakukansecaradiskrimnatifberdasarkanras,warnakulit,jeniskelamin,bahasa, agama, pendapat politik atau lainnya, asal-usul nasional atau sosial,kewarganegaraan,kekayaan,kelahiranataustatuslainnya;

Penolakanakseske semua informasi tidakboleh semata-matamenggunakanalasandemikeamanannasional,tetapiharusmerujuksuatuaturanhukumdenganmemberikansuatukategorispesifikdansempitakaninformasiyangperludirahasiakandalamrangkamelindungikepentingankeamanannasionalyangsah;

Kepentinganpublikakanhakatasinformasiharusmenjadipertimbanganutama;

�5Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Harus terdapat suatu otoritas independen yang bisa menguji dan meninjau apakahsuatuinformasibisadibukaatauditutupyangdisertaialasantertulis;

Tidakseorangpunbolehdihukumkarenaalasankeamanannasionaluntukpengungkapaninformasijika(1)pengungkapantidakbenar-benarmerugikandantidakakanmerugikankepentingankeamanannasionalyangsah,atau(�)Manfaatumumdalammengetahuiinformasilebihbesardaribahayabilainformasitersebutdibuka;

Setelah informasi tersedia secara umum -dengan cara apapun, baik sah atau tidak-pembenaran apapun untuk mencoba menghentikan publikasi lebih lanjut akandikesampingkanolehhakpublikuntukmengetahui;

Setiappembatasanarusinformasiyangbebastidakbisadibenarkanuntukmenggagalkantujuandarinorma-normahakasasimanusiadanhukumhumaniter.

II.3. Prinsip Kebebasan Informasi Publik dari Pengalaman Terbaik

Organisasinon-pemerintah–Article 19-yangfokustentangisuhakatasaksesterhadapinformasipublikmengembangkanprinsipberdasarkanpraktekterbaikyangada.Seperangkatprinsipinidiperkenalkansebagai“Hak-HakPublikuntukTahu(the Public’s Rights to Know)”,yangisinyasebagaiberikut�0:

1] Prinsip pengungkapan maksimum (maximum disclosure): semua informasi yangdiselenggarakan oleh badan publik harus bisa diungkap dan ketentuan ini mungkin hanyadiatasidalamsituasiyangsangatterbatas.Konsepkebebasaninformasiidealnyaharusdiaturdalamkonstitusiatauundang-undanguntukmembuatjelasbahwaaksesatasinformasiadalahhakdasarbagisetiapanggotamasyarakat.Ketikapejabatpublikberusahamenolakpermintaanakseskeinformasi,diaberkewajibanmemberikanalasanpenolakanpadasetiaptahapproses.Dengankatalain,otoritaspublikharusmenunjukkanbahwainformasiyangtidakingindibukaberasaldarilingkuppengecualianataupembatasan.

2] Prinsip kewajiban untuk mempublikasikan informasi kunci:lembagapublikselainharusmenyediakanaksesterhadappermintaaninformasipublik,jugaberkewajibanmempublikasikansecara luas informasikuncibagikepentinganumumberdasarkansumberdayadankapasitasyangada. Informasikunci yangharusdipublikasikan tersebut tergantungpadabadanpublikyangbersangkutan,umumnyamencakup:

- Informasi operasional tentang bagaimana fungsi badan publik, termasuk biaya,tujuan, audit rekening, standar, prestasi, dan sebagainya, terutama di manabadantersebutmemberikanlayananlangsungkepadamasyarakat;

- Informasiberdasarkansetiappermintaan,keluhan,atautindakanlangsunglainnyadimanaanggotamasyarakatdapatberhubungandenganbadanpubliktersebut;

�0 Uraianyanglengkapdapatdiaksespada:www.article19.org/pdfs/standards/righttoknow.pdf.

�6 KontraS

- Panduan tentang suatu proses di mana anggota masyarakat dapat memberikanmasukanatauusulanterhadapsuatukebijakanutama;

- Jenisinformasiyangdipegangolehsuatubadanpublikdanbentukinformasiyangdirahasiakanolehbadantersebut;

- Isi dari setiap keputusanatau kebijakan yangmempengaruhimasyarakat, besertaalasandanbahan-bahanpentingdibalikkeputusantersebut.

3] Prinsip bahwa badan publik harus mempromosikan pemerintahan yang terbuka:negaraharusmenyediakansumberdayadanperhatiankhususuntukmendiseminasikankulturpemerintahanyangterbuka.Misalnyalewatedukasiataukegiatanlainyangbisameningkatkankesadaranpublikakanpentingnyahakatasakses informasipublik.Semuabadanpublik jugaharusdidoronguntukmembuataturaninternaltentangaksesinformasidanketerbukaan.

4] Prinsip pembatasan hak informasi publik yang bersifat terbatas dan sempit:semua permintaan individu untuk informasi dari badan publik harus dipenuhi kecualibadantersebutdapatmenunjukkanbahwainformasiyangdikecualikantermasukdalamdaftarcakupanyangterbatas.Tidakdibenarkanmenolakmengungkapkaninformasikecualiotoritaspublik dapatmenunjukkanbahwa informasi tersebut telahmelewati suatuuji konsekwensiyangketat,yaitu:

- Informasiyangdikecualikanitusesuaidengantujuanyangsahdantercantumdalamsuatuprodukhukum;

- Pengungkapan informasi ituberpotensimengancamdanmenyebabkankerusakanbesar;

- Bahaya dan ancaman tersebut harus lebih besar dari kepentingan publik untukmemilikiinformasi.

Tidakadabadanpublikyangdikecualikandari lingkupundang-undangkebebasan informasi,bahkanjikasebagianfungsimerekajatuhdalamzonapengecualian.Rezimkebebasaninformasipublikberlakuuntuksemualembaganegara(eksekutif,legislatif,danyudikatif)danjugakesemuafungsipemerintahan(termasuk,misalnya,fungsibadankeamanandanpertahanan).Penolakanmengungkapkaninformasihanyadibenarkanberdasarkankasusperkasus.Pembatasanyangbertujuanmelindungipemerintahdarirasamaluataumengungkapkankesalahanmerekatidakpernahbisadibenarkan.

5] Prinsip adanya proses untuk memfasilitasi akses terhadap informasi: Akses ataspermintaaninformasiharustersediapadatigatingkatanyangberbeda:didalambadanyangbersangkutan;bandingdisebuahbadanindependen;danbandingkepengadilan.Aksesjugaharus mempertimbangkan kebijakan afirmatif bagi kelompok khusus seperti mereka yangbutahurufdanmemilikicacatfisik.Semuabadanpubliksecara internalharusdimintauntukmenetapkansistemyangterbukadanmudahdiaksesparapemintainformasi.Selainitubadanpublik tersebutharusmenunjukdanmenyediakanpetugas khusus yangbertanggung jawabuntuk memproses permintaan informasi dan untuk memastikan kepatuhan dengan undang-undangyangada.Badanpublikdiwajibkanpulauntukmembantupemohonyangberhubungandenganpermintaanpublikasiinformasi,ataupermintaaninformasiyangtidakjelas,terlaluluasatausebaliknyayangmemerlukanreformulasi.Bilabadantersebuttidakmemeganginformasiyang tersedia,petugasdiharuskanmenyediakan referensi kebadanpublik lainyang relevan.

�7Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Rezim keterbukaan informasi publik yang baik juga menyediakan tenggat waktu yang jelasdalammerespondanmemprosespermintaaninformasi,termasukmemberikanalasanyangjelasbilaterjadipenolakan

6] Prinsip biaya yang terjangkau: setiap individu tidak boleh terhalang dari membuatpermintaan untuk informasi karena biaya yang berlebihan. Biaya mendapatkan akses keinformasipubliktidakbolehterlalutinggi,mengingatbahwaalasandibalikkebebasanundang-undang informasi adalah untuk mempromosikan keterbukaan akses terhadap informasi. Halini jugaditetapkanbahwakeuntunganjangkapanjangdariketerbukaanjauhmelebihibiaya.Dalamkasusapapun,pengalamandisejumlahnegaramenunjukkanbahwabiayaaksesbukancarayangefektifuntukmengimbangibiayadarirezimkebebasaninformasi.

7] Prinsip keterbukaan bagi kegiatan pengambilan keputusan: harusdiusahakankegiatanrapatresmipengambilankeputusanbadanpemerintahataulegislatifterbukabagipublikuntukmewujudkanprinsippartisipasi.Kegiatanrapattersebutbisadilakukansecaratertutup,namunmengikutikaidahpembatasanserupa.Kegiataninitidakmencakuprapatyangdilakukanolehpartaipolitikatauorganisasipolitiklainnya.

8] Prinsip supremasi rezim keterbukaan informasi: undang-undang tentang rezimketerbukaaninformasiharusmenjadipayungsinkronisasidariperundang-undanganlainyangmenimbulkandampak.Seringkalisuatunegaramemilikirezimkerahasiaannegara.Bilainiterjadimaka rezim keterbukaan informasi harus lebih superior mengingat ia merupakan fundamenmasyarakatdantatakelolapemerintahanyangdemokratis.

9] Prinsip perlindungan bagi pembocor rahasia (whistleblower): Individuharus dilindungi dari tindakan hukum, administratif atau pekerjaan terkaitsanksi karena merilis informasi tentang penyalahgunaan kewenangan pejabat negaraseperti tindak pidana, kegagalan untuk mematuhi kewajiban hukum, penyimpangankeadilan, korupsi, atau mal-administrasi serius suatu badan publik. Hal ini bisadibenarkan dalam situasi di mana diduga manfaat (bagi kepentingan publik)pengungkapan melebihi kerugian, atau di mana alternatif cara mengungkapkaninformasiyangdiperlukanuntukmelindungikepentingankunci. Ini jugamencakupancamanseriusbagikesehatan,keselamatanataulingkungan,apakahterkaitdengankesalahanindividualatautidak.Pelaporharusmenerimamanfaatdariperlindunganselamamerekabertindakdenganitikadbaikdankeyakinanmemadaibahwainformasiitusecarasubstansialbenardanmemilikibuktikuatsebagaipengungkapanpenyalahgunaankewenangan.

�8 KontraS

II.4. Rezim Keterbukaan Informasi Publik Nasional

II.4.1. Pengakuan akan Hak atas Informasi

SejakberlakunyaUndang-UndangNo.14Tahun�008TentangKeterbukaanInformasiPublik,Indonesia sebagai negara yang sedang melakukan transisi politik telah memiliki suatu rezimketerbukaan informasi publik. UU No. 14/�008 tentang KIP ini secara eksplisit menegaskan(dalamPasal�)bahwasalahsatutujuannyaadalahuntuk“menjaminhakwarganegarauntukmengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan prosespengambilankeputusanpublik,sertaalasanpengambilansuatukeputusanpublik”danuntuk“mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik: transparan, efektif dan efisien, akuntabelserta dapat dipertanggungjawabkan”. Ini berarti Indonesia mengakui dan menjamin adanyahakatasinformasi.SebelumadanyaUUNo.14/�008ini,hakatasinformasijugadiakuisecaraformallewatbeberapaketentuanhukumprodukerareformasi,yaitu:

Konstitusi UUD 1945 Amandemen II (Pasal 28F):“Setiaporangberhakuntukberkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi danlingkungansosialnya,sertaberhakuntukmencari,memperoleh,memiliki,menyimpan,mengolah,danmenyampaikaninformasidenganmenggunakansegalajenissaluranyangtersedia”.

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Pasal 14): (1)Setiaporangberhakuntukberkomunikasidanmemperolehinformasiyangdiperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya; (�) Setiaporang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, danmenyampaikaninformasidenganmenggunakansaranayangtersedia.

Undang-Undang No.12 Tahun 2005 Tentang Pengesahan Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik(ICCPR)yangpadaPasal19mengakuihakatasinformasi.

Era keterbukaan yang mengiringi Reformasi 1998 semakin menimbulkan kesadaran akanterbukanyaaksesinformasidariberbagaikalangan.Secarakhusus,keterbukaanaksesmenujuinformasipublikdiperlukanolehmerekayangberkecimpungdalambidanglingkungan,gerakanantikorupsi,hakasasimanusia,danpersyangseringmengalamikesulitandalammengaksesberbagai informasi dari lembaga pemerintah, dengan dalih rahasia negara. Meski demikian,keterbukaaninformasiuntukpubliktelahtercantumdalambeberapaperaturanyangdisahkansebelumerareformasi,seperti:

• Undang-UndangNo.��Tahun1997tentangPengelolaanLingkunganHidupSetiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalampengelolaan lingkungan hidup (Pasal 5 Ayat 2).

• Undang-UndangNo.�4Tahun199�tentangPenataanRuangSetiap orang berhak untuk mengetahui rencana tata ruang(Pasal 4, Ayat 2, Butir a).

Tiga isu besar yang mendorong lahirnya kesadaran atas kebutuhan informasi adalah upayapemberantasankorupsi,penegakanhakasasimanusia,dantatakelolapemerintahyangbaik(goodgovernance).SalahsatukasusriilyangmemicukesadaranituadalahgugatanWahanaLingkunganHidupterhadapPT. Inti IndorayonUtamadanlimainstansipemerintahberkaitandenganhakpublikatasinformasilingkunganhidup.

�9Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Berangkatdaridiskusi-diskusikecil,beberapaaktivislembagaswadayamasyarakatpadaawalmasareformasimembentukKoalisiMasyarakatSipiluntukKebebasanMemperolehInformasiPublik.Gagasanakankebebasanmasyarakatuntukmemperolehinformasipublikperludijaminkarenamerupakanbagian tidak terpisahkandari penataandan reformasi di berbagai sektorkehidupan. Kebebasan mengakses informasi merupakan syarat bagi penyelenggaraan tatapemerintahan yang baik dan menjadi dasar gagasan yang dituangkan dalam naskah RUUKebebasanMemperolehInformasiPublik(KMIP).

Pentingnya RUU KMIP mulai disinggung pada Program Pembangunan Nasional �000-�005.LantaranPemerintahdanDewanPerwakilanRakyatsudahmenyadaripentingnyaketerbukaaninformasi,KoalisimulaimengkomunikasikanRUUKMIPsecararesmikeDPRpadaAgustus�000.Pada Maret �00� DPR menyetujui RUU KMIP sebagai RUU usul inisiatif. Bersamaan denganmasuknya draf RUU versi DPR, Pemerintah membuat draf tandingan. Namun pembahasandraf usulan tersebut gagal dirampungkan karena Presiden Megawati Soekarnoputri tidakmengeluarkanAmanatPresiden(Ampres)yangmenunjukwakilPemerintahuntukmembahasRUUKMIP.MalahyangterjadiadalahmasuknyaRUURahasiaNegara.AmprespembahasanRUUKMIPbarukeluarpada19Oktober�005padamasapemerintahanPresidenSusiloBambangYudhoyono.

Sejaksaatituprosespembahasanterusbergulir.Beberapasubstansipentingmenjadiperdebatanantara pemerintah dan DPR. Pro dan kontra pandangan di luar proses pembahasan jugamencuatkarenaKoalisiterusmemantauprosespembahasan.Perbedaanpandangantidakhanyamengenai materi muatan, tapi juga karena pemerintah tidak menyetujui kata “kebebasan”dipakai sebagai judul undang-undang. Setelah melalui kompromi, judul RUU berubah dariKebebasanMemperolehInformasiPublikmenjadiKeterbukaanInformasiPublik(KIP).

Salahsatumateripembahasanyangpalingbanyakmenyedotwaktu, tenaga,danpemikiranadalahmasuknyaBadanUsahaMilikNegara(BUMN)ataumilikdaerah(BUMD)sebagaibadanpublik.PemerintahtidaksetujusamasekalipadapandanganKoalisi.Akhirnyadicapaikompromi,definisibadanpublikmenjadisangat luas.SelainBUMN/BUMD,partaipolitikdanorganisasi-organisasinonpemerintahpuntermasukbadanpublik.Undang-UndangKeterbukaanInformasiPublikditandatangani Presidendanditerbitkanpada�0April �008, tetapi baruberlakuduatahunkemudian.BerartiseluruhmateriUUKIPmulaiberlakusejak1Mei�010.SebelumUUiniberlaku,PemerintahsudahharusmembentukKomisiInformasidanduaPeraturanPemerintah,yaituPeraturanPemerintahtentangPembayaranGantiRugiolehBadanPublik,danPeraturanPemerintahtentangJangkaWaktuPengecualianInformasi(Retensi).Selainitu,UUKIPjugaharusmemberikankewenanganpadaKomisiInformasiuntukmembuatpetunjukteknispelaksanaanUUKIP.

Lebih lanjut, berdasarkan UU No. 14/�008 telah dibentuk Komisi Informasi Publik (Pusat) –berdasarkanKeputusanPresidenNo48/Ptahun�009tertanggal�Juni�009-yangterdiridari7komisioner,denganduaorangdariunsurPemerintahdanlimadariunsurmasyarakat(mediamassa,kampus,danLSM).SelainmelengkapiKomisiInformasiditingkatpusat,komisiserupajugaharusdibentukditingkatprovinsidankabupaten/kota,meskihinggakinipembentukannyamasihsedangberlangsung.�1

TabeldibawahinimerupakananalisasejauhmanaUUNo.14/�008memenuhisuatustandarnormakebebasan informasipublikyangdiambildaripengalaman terbaikdi tempat laindankaidahHAMinternasional.

�1 LihatwebsiteresmidariKomisiInformasiPublik;http://www.komisiinformasi.go.id.

�0 KontraS

Tabel 2

PrinsipNormaRezimKebebasanInformasiPublikPerbandinganIdealdengandiIndonesia

�� ���4�5

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

Prinsip keterbukaan di mana pengecualiannya harus berdasarkan undang-undang, maximum disclosure, limited exception

Pasal�

(1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap PenggunaInformasiPublik.

(�)InformasiPublikyangdikecualikanbersifatketatdanterbatas.

(�) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publikdengancepatdantepatwaktu,biayaringan,dancarasederhana.

(4)InformasiPublikyangdikecualikanbersifatrahasiasesuaidenganUndang-Undang,kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensiyang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelahdipertimbangkandengansaksamabahwamenutupInformasiPublikdapatmelindungikepentinganyanglebihbesardaripadamembukanyaatausebaliknya.

Pasal ini jelas menunjukkan adanya kepatuhan pada asas MALE (Maximum Access Limited Exception), pengecualian ketat dan terbatas, dan pengecualian berdasarkanUndang-Undangdanadanyaujikonsekuensidanujikepentinganpublik.

Tapi pada pasal 17 terutama pada huruf d tentang pengecualian informasi terkaitpengungkapankekayaanalam Indonesiadanhuruf e angka4 tentang rencanaawalpenjualanataupembeliantanahataupropertiberpotensiuntukmemperluascakupaninformasiyangdikecualikan.

JadiUUKIPmasihmengandungkelemahandalambatangtubuhnyaketikamenerapkanasasMALE.

��

��

�4

�5

�1Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Mencakup seluruh lembaga yang menjalankan fungsi publik

Pasal1angka�BadanPublikadalahlembagaeksekutif,legislatif,yudikatif,danbadanlainyangfungsidantugaspokoknyaberkaitandenganpenyelenggaraannegara,yangsebagianatauseluruhdananyabersumberdariAPBNdan/atauAPBD,atauorganisasinonpemerintahsepanjangsebagianatauseluruhdananyabersumberdariAPBNdan/atauAPBDsumbanganmasyarakat,dan/atauluarnegeri.

Untuk pertama kalinya ada pendefinisian tentang Badan Publik dalam UU ini. DalamUU KIP, Badan Publik dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a) Badan Publik yang secarakonvensionalselamainidiartikansebagaipenyelenggarapemerintahan,yaitulembagaeksekutif,legislatif,yudikatif,danbadanlainyangfungsidantugaspokoknyaberkaitandenganpenyelenggaraannegarayangsebagianatauseluruhdananyabersumberdariAPBN/D. b) Organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananyabersumberdariAPBN/D,sumbanganmasyarakatdan/atausumbanganluarnegeri.

DalambagiankeduaterdapatperluasanartiBadanPublikmencakuplembagaswadayamasyarakat yang selama ini bergerak di Indonesia kecuali mereka yang sepenuhnyadidanaiolehdanapribadidanperusahaan.Selainitu,termasukjugadalampengertianbagian kedua lembaga yangmengumpulkandanmenyalurkandana sumbangandarimasyarakatdalamkondisibencanamisalnya,danPartaiPolitik,yangdalampendiriannyamenerimadanadariAPBN/D.��

�� KomisiInformasiPusatRepublikIndonesia,AnotasiUndang-UndangNomor14Tahun�008TentangKeterbukaanInformasiPublik(EdisiPertama),KomisiInformasiPusatRepublikIndonesia,�009,hal�7-40.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

�� KontraS

Siapa pun bisa meminta informasi tanpa dimintai alasannya

DalamUUKIPdibedakandefinisipemohoninformasidenganpenggunainformasi.

Pemohoninformasisesuaidenganpasal1angka1�,adalahwarganegaradan/ataubadanhukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diaturdalamUndang-Undangini.SedangkanPenggunaInformasiPubliksesuaidenganpasal1angka11adalahorangyangmenggunakaninformasipubliksebagaimanadiaturdalamUndang-Undang ini. Definisipenggunaseharusnyadigantidenganpublikatausetiaporang. Informasi publik yang bersifat terbuka seharusnya tidak hanya diperuntukkanbagiorangyangtelahmemohon informasidanmemanfaatkannyanamundapat jugadiperuntukkanbagipublik.

Sedangkanuntukpemohoninformasi,tafsirkomprehensifnyamenggunakanUUNo.��tahun �006 tentang Administrasi Kependudukan seharusnya mencakup orang asingyangbertempattinggaldiIndonesia(statusnyasebagaipenduduk).JikamelihatkembalidefinisiinformasipublikadalahyangdinyatakanterbukaolehBadanPublik,makaorangasingdapatmemohoninformasitersebut.Merekajugadapatmenempuhjalursengketaterkaitinformasipublik.Adapuninformasiyangdikecualikantidakdapatdiaksesmaupundisengketakanolehorangasing.

TerkaitpermohonaninformasimengenaipenelitiansesuaidenganPPNo.41tahun�006tentangPerizinanmelakukanKegiatanPenelitiandanPengembanganbagi PerguruanTinggi,LembagaPenelitiandanPengembanganAsing,BadanUsahaAsing,danOrangAsing.Makakegiatanpenelitianolehorangataubadanasingharusseizinmenteriyangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, danpenerapanilmupengetahuandanteknologi.Dengandemikiandapatdisimpulkanorangasingataubadanasingdapatmelakukanpermohonaninformasi,datadanketeranganterkaitkegiatanpenelitiannya.

Pasal 4 dari UU KIP berbunyi: Setiap pemohon informasi publik berhak mengajukanpermintaaninformasipublikdisertaialasanpermintaan.

Pasal inimenunjukkanUndang-undang inimasihmemiliki kelemahandanmembatasiakses. Sekali informasi dinyatakan publik, dia harus dapat diakses tanpa syarat. Jikainformasiadalahhakasasimanusiamakatidakperlualasanuntukmemintainformasi.Jikamaksudnyauntukmemenuhikepentinganadministrasi,hanyadiperlukanidentitasdiridanbukanalasan.Pasal inidapatmemicu”prejudice state of mind”daripejabatpengelola informasi untuk melakukan ”mute refusal” atau penolakan permintaaninformasitanpamemberikantanggapanapapun.Dalamstudidi14Negaraterkaitaksesinformasiditemukanjumlah47%daripermintaaninformasiditanggapidengan”mute refusal”ataupenolakandiam.��

�� OpenSocietyJusticeInitiative,Transparancy & Silence; Survey of Access to Information Laws and Practices in 14 Countries,OpenSocietyInstitute,�006,hal.�9.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

��Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Prinsip non-diskriminasi dalam penyediaan informasi

Pasal4

(1)SetiapOrangberhakmemperolehInformasiPubliksesuaidenganketentuanUndang-Undangini.

(�)SetiapOrangberhak:

a.melihatdanmengetahuiInformasiPublik;

b.menghadiripertemuanpublikyangterbukauntukumumuntukmemperolehInformasiPublik;

c.mendapatkansalinanInformasiPublikmelaluipermohonansesuaidenganUndang-Undangini;dan/atau

d.menyebarluaskanInformasiPubliksesuaidenganperaturanperundang-undangan.

(�)SetiapPemohon InformasiPublikberhakmengajukanpermintaan InformasiPublikdisertaialasanpermintaantersebut.

(4)SetiapPemohonInformasiPublikberhakmengajukangugatankepengadilanapabiladalammemperolehInformasiPublikmendapathambatanataukegagalansesuaidenganketentuanUndang-Undangini.

Pasalinijelasmenunjukkantidakadanyadiskriminasidalamhakatasinformasi.

UUKIPjugamemberikanmandatagarbadanpubliksecaraproaktifmemberikanakseskepada publik tanpa adanya permintaan informasi terlebih dahulu, antara lain: padainformasiyangdisediakansecaraberkala(Pasal9ayat�), informasipublikyangwajibdiumumkandengancara-carayangmudahdijangkauolehmasyarakatdandalambahasayangmudahdipahami(Pasal9ayat4).PPIDmemilikikewajibanuntukmemastikancara-cara tersebutdalampenyebarluasan informasi yangwajibdiumumkan secaraberkalaterlaksana(9ayat5).

Alasanpenolakaninformasiyangsahhanyajikainformasiyangdimintamasukkategoriyang dapat dikecualikan. Dan masih dapat disengketakan secara internal, di KomisiInformasi,danpengadilan.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

�4 KontraS

Informasi harus tersedia dalam waktu yang wajar

Pasal�1

Mekanismeuntukmemperoleh Informasi Publik didasarkanpadaprinsip cepat, tepatwaktu,danbiayaringan.

Halinimenunjukkanbahwasecaraprinsipinformasiharustersediadalamwaktuyangwajar.Bataswaktupemberitahuantertulisselama10haridapatditafsirkanhanyaresponatau telahmelakukanpenyediaan informasi.NamunpadaPeraturanKomisi InformasiNo.1 tahun�010,padapermintaan informasiberkala,waktuyangdibutuhkanuntukmenyediakanseharusnyakurangdari10hari.Sedangkanuntukinformasiyangtersediasetiap saat mungkin dibutuhkan waktu lebih dari 10 hari. Meskipun demikian dalammekanismememperolehinformasihinggasampaiprosessengketamembutuhkanwaktukuranglebih100hari.Halinimenunjukkanpadaprakteknyawaktuyangdibutuhkanjikainformasitersebutditolak,masihcukuplama.

Untukinformasisertamerta(Pasal10Ayat1)sudahmemenuhiprinsipyaitudiumumkansecarasertamertaatausaatkejadian, jikadikaitkandengankepentinganhajathiduporang banyak atau mengganggu ketertiban umum. Dapat pula ditafsirkan informasidiumumkan untuk mengantisipasi adanya keadaan yang mengancam hajat hiduporang banyak. Informasi juga diumumkan karena muncul keadaan yang berpotensimenggangguketertibanumum.�4

Permintaan bisa dilakukan secara oral maupun tertulis

Pasal��ayat1

Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan permintaan untuk memperolehInformasiPublikkepadaBadanPublikterkaitsecaratertulisatautidaktertulis.

Pasal ini jelas menunjukkan bahwa permintaan bisa dilakukan secara lisan maupuntertulis

Akses terhadap berbagai bentuk ”informasi”, bukan hanya dokumen

Pasal1

DalamUndang-Undanginiyangdimaksuddengan:

1. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yangmengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yangdapatdilihat,didengar,dandibacayangdisajikandalamberbagaikemasandanformatsesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronikataupunnonelektronik.

�. InformasiPublikadalah informasi yangdihasilkan,disimpan,dikelola,dikirim,dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara danpenyelenggaraannegaradan/ataupenyelenggaradanpenyelenggaraanbadanpubliklainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitandengankepentinganpublik.

JadidapatdisimpulkanadalahinformasiyangdapatdiaksessesuaiUndang-Undanginiadalahtidakhanyaberupadokumen,namunjugainformasidalambentukapapun,datadanfakta,keterangan,pernyataan,gagasan,dantanda-tanda.Penyajianinformasijugamencakupelektronikdannonelektronik.�5

�4 KomisiInformasiPusatRepublikIndonesia,op cit,hal.1�8

�5 KomisiInformasiPusatRepublikIndonesia,op cit,hal.�6.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

�5Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Informasi harus tersedia sesuai format yang diminta

Pasal�5

(1)SetiapPemohonInformasiPublikdapatmengajukankeberatansecaratertuliskepadaatasanPejabatPengelolaInformasidanDokumentasiberdasarkanalasanberikut:

a.penolakanataspermintaaninformasiberdasarkanalasanpengecualiansebagaimanadimaksuddalamPasal17;

b.tidakdisediakannyainformasiberkalasebagaimanadimaksuddalamPasal9;

c.tidakditanggapinyapermintaaninformasi;

d.permintaaninformasiditanggapitidaksebagaimanayangdiminta;

e.tidakdipenuhinyapermintaaninformasi;

f.pengenaanbiayayangtidakwajar;dan/atau

g.penyampaianinformasiyangmelebihiwaktuyangdiaturdalamUndang-Undangini.

Pasal ini menunjukkan khususnya pada ayat 1 huruf d, bahwa pemohon informasiberhakmengajukankeberatanjikapermintaaninformasitidakditanggapisebagaimanayangdiminta.

Memangtidakdisebutkansecaraspesifikkewajibanbadanpublikuntukmenyediakaninformasi sesuai format yang diminta. Namun pada pasal 9, 10, dan 1� disebutkanbahwabadanpublikwajibmenyediakaninformasidengancarayangmudahdijangkaumasyarakatdanbahasayangmudahdansederhana.

Permintaan informasi yang salah institusi harus ditransfer ke lembaga yang relevan apabila diketahui

Pasal��

(7) Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Badan Publikyangbersangkutanwajibmenyampaikanpemberitahuantertulisyangberisikan:

a.informasiyangdimintaberadadibawahpenguasaannyaataupuntidak;

b.BadanPublikwajibmemberitahukanBadanPublikyangmenguasai informasiyangdimintaapabilainformasiyangdimintatidakberadadibawahpenguasaannyadanBadanPublikyangmenerimapermintaanmengetahuikeberadaaninformasiyangdiminta;

Pasal ini menunjukkan hanya sebatas badan publik yang memiliki kewajiban untukmemberitahu pemohon informasi tentang badan publik dimana informasi tersebutdikuasai. Indonesia tidak seperti beberapa negara misalnya Kanada dan India yangmewajibkan badan publik untuk mentransfer langsung kepada badan publik lainnyayangdiketahuimemilikiinformasiyangdimintaolehpemohoninformasi.

Biaya penyediaan informasi diusahakan agar terjangkau dan tidak jadi hambatan pemenuhan hak atas informasi

Pasal�1

Mekanismeuntukmemperoleh Informasi Publik didasarkanpadaprinsip cepat, tepatwaktu,danbiayaringan.

Hal ini menunjukkan adanya kewajiban badan publik untuk mengenakan biaya yangringan(wajar)bagisetiappermintaaninformasi.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

�6 KontraS

Penolakan harus didasari oleh undang-undang dan tenggat waktunya juga harus sesuai ketentuan

Pasal6ayat1dimanabadanpublikdapatmenolakpermintaaninformasiji kamenyangkutinformasi yang dikecualikan sesuai pasal 17 dan informasi yang dikecualikan sesuaiperaturanperundang-undanganlain.Namundemikianpenolakantersebuttidakdapatterlepasdaripasal�tentangprinsipujikonsekuensidankepentinganpubliksertabersifatketatdanterbatas.

Pasal 6 ayat � merupakan pasal yang mengandung kelemahan. Pasal ini memberihakbagibadanpublikuntukmenolakpermintaan informasi jika tidak sesuaidenganketentuan perundang-undangan. Dapat ditafsirkan sebagai (1) penolakan memberiinformasididasarkanpadapasal17tentanginformasiyangdikecualikan,(�)penolakankarenainformasibelumdikuasaiataudidokumentasikan,(�)penolakankarenaadanyapelanggaranprosedurpermohonan informasiolehpemohon informasi.Ketigahal itusebenarnya tidak dapat menjadi alasan bagi penolakan informasi yang sah jika tidakmelaluiujikonsekuensidankepentinganpublik.Badanpublikwajibuntukmembantupemohoninformasisehinggapermintaaninformasiyangdilakukansesuaiprosedur.

Pasal 6 ayat � poin d tentang rahasia jabatan tidak masuk dalam kategori informasiyangdapatdikecualikansesuaipasal17.Sedangkanpadapoine,informasiyangbelumdikuasai atau didokumentasikan seharusnya tidak menghalangi akses karena hal inibertentangandenganpasal7danpasal64yangtelahmewajibkanbadanpublikuntukmenyediakaninformasidanmendokumentasikaninformasidalampenguasaannya.

Pasal19

PejabatPengelolaInformasidanDokumentasidisetiapBadanPublikwajibmelakukanpengujiantentangkonsekuensisebagaimanadimaksuddalamPasal17dengansaksamadanpenuhketelitiansebelummenyatakanInformasiPubliktertentudikecualikanuntukdiaksesolehsetiapOrang.

Pasal�0

(1)PengecualiansebagaimanadimaksuddalamPasal17hurufa,hurufb,hurufc,hurufd,hurufe,danhurufftidakbersifatpermanen.

(�)KetentuanlebihlanjutmengenaijangkawaktupengecualiandiaturdenganPeraturanPemerintah.

Dua pasal di atas menunjukkan bahwa bagaimanapun badan publik diwajibkanmelakukanuji konsekuens, informasi yangdikecualikan tidakbersifat permanen, danadajangkawaktupengecualianyangdiaturdalamPP61tahun�010.

Jika prinsip “pengecualian” diterapkan, seharusnya tersedia “sebagian” informasi

Pasal��

d.dalamhalpermintaanditerimaseluruhnyaatausebagiandicantumkanmateriinformasiyangakandiberikan;

e. dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang dikecualikan sebagaimanadimaksuddalamPasal17,makainformasiyangdikecualikantersebutdapatdihitamkandengandisertaialasandanmaterinya;

Cukup jelas dalam pasal ini kewajiban badan publik untuk menerapkan prinsippengecualian terbatas dimana tetap dapat tersedia sebagian informasi denganmenghitamkanataumengaburkanbagianinformasiyangdikecualikan.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

�7Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Harus ada petugas yang membantu peminta informasi

Pasal1�

(1)Untukmewujudkanpelayanancepat,tepat,dansederhanasetiapBadanPublik:

a.menunjukPejabatPengelolaInformasidanDokumentasi;dan

b.membuatdanmengembangkansistempenyediaanlayananinformasisecaracepat,mudah,danwajarsesuaidenganpetunjukteknisstandarlayananInformasiPublikyangberlakusecaranasional.

(�)PejabatPengelolaInformasidanDokumentasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufadibantuolehpejabatfungsional.

Sesuaipasal ini tidakdisebutkansecaraeksplisitkewajibanuntukmembantupemintainformasi. Namun penunjukkan PPID dan pengembangan sistem penyediaan layananinformasi yang cepat, mudah, dan wajar, menunjukkan secara tidak langsung upayamembantupemintainformasi.

Harus ada petugas khusus dengan mandat menangani permintaan informasi

Pasal1�ayat�mewajibkanbadanpublikuntukmenunjukPejabatPengelolaInformasidanDokumentasiyangkhususmenanganipermintaaninformasi.

Setiap badan pubik harus mempublikasikan secara rutin suatu informasi terlepas ada permintaan atau tidak

Pasal9ayat1mewajibkanbadanpublikuntukmengumumkaninformasipubliksecaraberkala. Pada bagian penjelasan UU KIP di pasal ini, ayat 1 yang dimaksud denganberkalaadaahsecararutin,teraturmdandalamjangkawaktutertentu.

Pasalinisecarajelasmewajibkanbadanpublikuntukmempublikasikansecararutinsuatuinformasitanpaadanyapermintaaninformasisesingkat-singkatnya6bulansekali.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

�8 KontraS

Ada mekanisme banding bila permintaan ditolak atau ada suatu lembaga pengawas khusus

Pasal4

(4)SetiapPemohonInformasiPublikberhakmengajukangugatankepengadilanapabiladalammemperolehInformasiPublikmendapathambatanataukegagalansesuaidenganketentuanUndang-Undangini.

Pasal�5

(1)SetiapPemohonInformasiPublikdapatmengajukankeberatansecaratertuliskepadaatasanPejabatPengelolaInformasidanDokumentasiberdasarkanalasanberikut:

a.penolakanataspermintaaninformasiberdasarkanalasanpengecualiansebagaimanadimaksuddalamPasal17;

b.tidakdisediakannyainformasiberkalasebagaimanadimaksuddalamPasal9;

c.tidakditanggapinyapermintaaninformasi;

d.permintaaninformasiditanggapitidaksebagaimanayangdiminta;

e.tidakdipenuhinyapermintaaninformasi;

f.pengenaanbiayayangtidakwajar;dan/atau

g.penyampaianinformasiyangmelebihiwaktuyangdiaturdalamUndang-Undangini.

(�)Alasansebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufbsampaidenganhurufgdapatdiselesaikansecaramusyawaraholehkeduabelahpihak.

Pasal�6

(1) Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu palinglambat�0(tigapuluh)harikerjasetelahditemukannyaalasansebagaimanadimaksuddalamPasal�5ayat(1).

(�)AtasanpejabatsebagaimanadimaksuddalamPasal�5ayat(1)memberikantanggapanataskeberatanyangdiajukanolehPemohonInformasiPublikdalamjangkawaktupalinglambat�0(tigapuluh)harikerjasejakditerimanyakeberatansecaratertulis.

(�)Alasantertulisdisertakanbersamatanggapanapabilaatasanpejabatsebagaimanadimaksud dalam Pasal �5 ayat (1) menguatkan putusan yang ditetapkan olehbawahannya.

Pasal�7

(1) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan kepada Komisi InformasiPusat dan/atau Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kotasesuaidengankewenangannyaapabilatanggapanatasanPejabatPengelolaInformasidanDokumentasidalamproseskeberatantidakmemuaskanPemohonInformasiPublik.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

�9Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

(�)UpayapenyelesaianSengketaInformasiPublikdiajukandalamwaktupalinglambat14(empatbelas)harikerjasetelahditerimanyatanggapantertulisdariatasanpejabatsebagaimanadimaksuddalamPasal�6ayat(�).

Pasal�8

(1) Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasikabupaten/kota harus mulai mengupayakan penyelesaian Sengketa Informasi PublikmelaluiMediasidan/atauAjudikasinonlitigasipalinglambat14(empatbelas)harikerjasetelahmenerimapermohonanpenyelesaianSengketaInformasiPublik.

(�)Prosespenyelesaian sengketa sebagaimanadimaksudpadaayat (1)paling lambatdapatdiselesaikandalamwaktu100(seratus)harikerja.

Pasal-pasaldiatasjelasmenunjukkanadanyahakdanmekanismeuntukbandingatastidakterpenuhinyapermintaaninformasiolehpemohoninformasi.

Prinsip-Prinsip Ideal UU NO. 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

40 KontraS

II.4.2. Mekanisme Keterbukaan Informasi Publik Nasional

II.4.2.1 Mekanisme memperoleh informasi

Publik dapat mengajukan permintaan untuk memperoleh informasi, sesuai dengan kategoriinformasi yang telah ditentukan di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun �008 tentangKeterbukaan InformasiPublik.DalamBabVIMekanismeMemperoleh Informasi,diterangkanbahwamekanismeuntukmemperoleh informasipublikdidasarkanpadaprinsip cepat, tepatwaktudanbiayaringan(Pasal�1).SedangkanpadaPasal��dijelaskanseputarprosedurlayananinformasi.

Sumber: bahan presentasi Keterbukaan Informasi Publik, Alamsyah Saragih (Komisi Informasi Pusat), Jakarta, 17

Januari 2011.

IlustrasidiatasmerupakanpenyederhanaandariPasal��Undang-Undang14/�008diterangkandibawahini,termasuktahapanlangkahprosedurlayananinformasi:

Permohonan Informasi

(1) Setiappemohoninformasipublikdapatmengajukanpermintaanuntukmemperolehinformaspublikkepadabadanpublikterkaitsecaratertulisatautidaktertulis

Pendaftaran dan Klarifikasi

(�) Badanpublikwajibmencatatnamadanalamatpemohon informasipublik,subjekdanformatinformasisertacarapenyampaianinformasiyangdimintaolehpemohoninformasipublik,

Maks. 10 + 7 hari kerja

YY

P enolakanInformas i

P as al 6 ayat (1) & (2)

D ok-4D ok-4

TT er-

bukti?T er-

bukti?

D ok-3D ok-3

Uji K onsekuens i (P asal 17 a-i)

P asal 19

Y

P rosedur L ayanan Informas i… untuk layanan informas i berdasarkan permintaan

P asal 6 ayat 3?P asal 6 ayat 3?

D ok-2D ok-2

P ertimbangan T ertulis

P asal 7 ayat (4)

D ok-1D ok-1

P endaftaran & K larifikas i

P as al 22 ayat (2-6)

P ermohonanInformas iP E MO HO NP E MO HO N

P as al 22 ayat (1)

P emberitahuanT ertulis

P as al 22 ayat (7) & (8)

D ok-5D ok-5

T

2

41Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

(�) Badanpublikyangbersangkutanwajibmencatatpermintaaninformasipublikyangdiajukansecaratidaktertulis,

(4) Badanpublikterkaitwajibmemberikantandabuktipenerimaanpermintaaninformasipubliksebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(�)berupanomorpendaftaranpadasaatpenerimaanditerima,

(5) Dalamhalpermintaandisampaikansecara langsungataumelalui suratelektronik.Nomorpendaftarandiberikansaatpenerimaanpermintaan,

(6) Dalam hal permintaan disampaikan melalui surat, pengiriman nomor pendaftarandapatdiberikanbersamaandenganpengirimaninformasi

Pemberitahuan Tertulis

(7) Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Badan Publikbersangkutanwajibmenyampaikanpemberitahuantertulisyangberisikan:

a. Informasiyangdimintaberadadibawahpengeusaannyaataupuntidak,

b. Badanpublikwajibmemberitahukanbadanpublikyangmenguasaiinformasiyang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawahpenguasaannya dan badan publik yang menerima permintaan mengetahuikeberadaaninformasiyangdiminta,

c. Penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan yang tercantumsebagaimanadimaksuddalamPasal17,

d. Dalamhalpermintaanditerimaseluruhnyaatausebagiandicantumkanmateriinformasiyangakandiberikan,

e. DalamhalsuatudokumenmengandungmateriyangdikecualikansebagaimanadimaksuddalamPasal17,maka informasiyangdikecualikantersebutdapatdihitamkandengandisertaialasandanmaterinya(SOPperumusaninformasiyangdikecualikantertanggalMei�010),

f. Alatpenyampaidanformatinformasiyangakandiberikan;dan/atau

g. Biayasertacarapembayaranuntukmemperolehinformasiyangdiminta.

(8) Badanpublikyangbersangkutandapatmemperpanjangwaktuuntukmengirimkanpemberitahuansebagaimana dimaksud pada ayat (7), paling lambat 7 (tujuh) harikerjaberikutnyadenganmemberikanalasansecaratertulis,

(9) KetentuanlebihlanjutmengenaitatacarapermintaaninformasikepadabadanpublikdiaturolehKomisiInformasi.

4� KontraS

Jabaranpoin-poinpentinglainnyadarialurdiatasadalahsebagaiberikut:

Pertimbangan Tertulis

Pasal 7 ayat (4): Badan publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiapkebijakanyangdiambiluntukmemenuhihaksetiaporangatasinformasipublik

Pasal 6 (3):Informasipublikyangtidakdapatdiberikanolehbadanpublik,sebagaimanadimaksudpadaayat(1)adalah:

a. Informasiyangdapatmembahayakannegara,

b. Informasiyangberkaitandengankepentinganperlindunganusahadaripersainganusahatidaksehat,

c. Informasiyangberkaitandenganhak-hakpribadi,

d. Informasiyangberkaitandenganrahasiajabatan;dan/atau,

e. Informasipublikyangdimintabelumdikuasaiataudidokumentasikan.

Uji Konsekuensi

Pasal 17 huruf (a-i): Setiap badan publik wajib membuka akses bagi setiap pemohoninformasipublikuntukmendapatkaninformasipublik,kecuali:

a. informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasipublikdapatmenghambatprosespenegakanhukum,yaituinformasiyangdapat:

1. Menghambatprosespenyelidikandanpenyidikansuatutindakpidana,

�. Mengungkapkan identitas informasi, pelapor, saksi dan/atau korban yangmengetahuiadanyatindakpidana,

�. Mengungkapkandataintelijenkriminaldanrencana-rencanayangberhubungandenganpencegahandanpenanganansegalabentukkejahatantransnasional,

4. Membahayakan keselamatan dan kehidupan penegak hukum dan/ataukeluarganya;dan/atau,

5. Membahayakan keamanan peralatan, sarana dan/atau prasarana penegakhukum.

b. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasipublikdapatmengganggukepentinganperlindunganhakataskekayaanintelektualdanperlindungandaripersainganusahatidaksehat,

c. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasipublikdapatmembahayakanpertahanandankeamanannegara,yaitu:

1. Informasitentangstrategi,intelijen,operasi,taktikdanteknikyangberkaitandenganpenyelenggaraansistempertahanandankeamanannegara,meliputitahapperencanaan,pelaksanaandanpengakhiranatauevaluasidalamkaitandenganancamandaridalamdanluarnegeri,

4�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

�. Dokumenyangmemuattentangstrategi,intelijen,operasi,taktikdanteknikyang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanannegarayangmeliputitahapperencanaan,pelaksanaandanpengakhiranatauevaluasi,

�. Jumlah,komposisi,disposisi,ataudislokasikekuatandankemampuandalampenyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara serta rencanapengembangannya,

4. Gambardandata tentangsituasidankeadaanpangkalandan/atau instalasimiliter,

5. Dataperkiraankemampuanmiliterdanpertahanannegaralainterbataspadasegalatindakandan/atauindikasinegaratersebutyangdapatmembahayakankedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan/atau data terkaitkerjasamamiliterdengannegaralainyangdisepakatidalamperjanjiantersebutsebagairahasiaatausangatrahasia

6. Sistempersandiannegara;dan/atau

7. Sistemintelijennegara.

d. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasipublikdapatmengungkapkankekayaanalamIndonesia,

e. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasipublikdapatmerugikanketahananekonominasional:

1. Rencanaawalpembeliandanpenjualanmatauangnasionalatauasing,sahamdanasetvitalmiliknegara,

�. Rencanaawalperubahansukubungabank,pinjamanpemerintah,perubahanpajak,tarifataupendapatakannegara/daerahlainnya,

�. Rencanaawalperubahansukubungabank,pinjamanpemerintah,perubahanpajak,tarifataupendapatannegara/daerahlainnya

4. Rencanaawalpenjualanataupembeliantanahatauproperti

5. Rencanaawalinvestasiasing

6. Prosesdanhasil pengawasanperbankan, asuransi, atau lembagakeuanganlainnya;dan/atau

7. Hal-halyangberkaitandenganprosespencetakanuang.

f. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasipublik,dapatmerugikankepentinganhubunganluarnegeri:

1. Posisi,dayatawardanstrategiyangakandantelahdiambilolehnegaradalamhubungannyadengannegosiasiinternasional,

44 KontraS

�. Korespondensidiplomatikantarnegara,

�. Sistem komunikasi dan persandian yang dipergunakan dalam menjalankanhubunganinternasional;dan/atau

4. Perlindungan dan pengamanan infrastruktur strategis Indonesia di luarnegeri.

g. Informasipublikyangapabiladibukadapatmengungkapkan isiaktaotentikyangbersifatpribadidankemauanterakhirataupunwasiatseseorang,

h. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasipublikdapatmengungkaprahasiapribadi,yaitu:

1. Riwayatdankondisianggotakeluarga,

�. Riwayat, kondisi dan perawatan, pengobatan kesehatan fisik dan psikisseseorang,

�. Kondisikeuangan,aset,pendapatandanrekeningbankseseorang,

4. Hasil-hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas danrekomendasikemampuanseseorang;dan/atau

5. Catatanyangmenyangkutpribadiseseorangyangberkaitandengankegiatansatuanpendidikanformaldansatuanpendidikannonformal.

i. Memorandum atau surat-surat antar badan publik atau intra badan publik,yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi ataupengadilan.

Pasal19:PejabatpengelolainformasidandokumentasidisetiapbadanpublikwajibmelakukanpengujiantentangkonsekuensisebagaimanadimaksuddalamPasal17denganseksamadanpenuhketelitiansebelummenyatakanInformasiPubliktertentudikecualikanuntukdiaksesolehsetiaporang.

Penolakan Informasi

Pasal 6 ayat (1 dan 2):

(1) Badan publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan,

(�) Badan publik berhak menolak memberikan informasi publik apabila tidak sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.

45Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

II.4.2.2. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Informasi. 26

Undang-UndangKIPNo.14/�008padaPasal�5menyediakansuatumekanismepenyelesaiansengketainformasilewatKomisiInformasi.

Tabel 3

PenyelesaianSengketaMenurutUUNo.14/�008

PenyelesaianSengketaLewatKomisiInformasi

Objek Sengketa (Pasal 35)

* Penolakanpermintaaninformasi;

* Tidakdisediakannyainformasiberkala;

* Tidakditanggapinyapermintaaninformasi;

* Permintaaninformasitidakditanggapi

sebagaimanayangdiminta;

* Tidakdipenuhinyapermintaaninformasi;

* Pengenaanbiayaperolehanyangtidakwajar;

dan/atau

* Penyampaianinformasiyangmelebihiwaktu

yangdiaturdalamUUKIP.

Tahapan Sengketa

Tahapkeberatandiinternalbadan

publik;

TahapKomisiInformasi;

TahapPeradilan.

�6 DikutipsepenuhnyadarifactsheetMAKLUMAT,FOINetworkIndonesia,YayasanTifa,Jakarta,�010.

46 KontraS

47Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

BAGIAN III

KETERBUKAANINFORMASIPUBLIKBAGIANDARIPEMOLISIANIDEAL

III.1. Relasi Keterbukaan Informasi Publik dengan Pemolisian

Salahsaturelasitematikketerbukaanatasinformasipublikyangpentingbiladikaitkandenganagensinegaraadalah institusikepolisian.Secaraumumhal ini sangatmasukakalmengingattugaspokokinstitusikepolisianamatdekatdenganurusanataukepentinganpubliksehari-hari.Lebihjauh,institusikepolisianbahkandianggapsebagairepresentasiotoritaspemerintahanbilamelihat fungsinyadalammasyarakat.�7Posisiyangstrategis tersebut jugabisamenempatkankepolisian dalam situasi yang sulit. Problem struktural kemasyarakatan seperti kesenjanganekonomi,konflik indentitaskelompokyangmajemuk,konflikpenguasaansumberdayaalam–yang menjadi akar masalah- menghasilkan problem sosial keseharian yang di ujungnyadibebankan kepada kepolisian yang jelas punya keterbatasan kapasitas. Seringkali sebagaiinstitusi“disektorhilir”,kepolisianmenjadiujungsemuamasalahkemasyarakatan“disektorhulu”. Dalam konteks yang lain, seringkali kepolisian semata-mata merupakan kepanjangantanganpemerintahpenguasadalamsuatusistemyangotoriter.Polisi seringmenjadisumberpelanggaranHAMdanimpunitas.�8Halinimenyebabkankepercayaandandukunganterhadapkepolisiansangatrendah.Dalammasatransisidimanasistempolitikmengalamidemokratisasi,seringkalikepercayaanpublikterhadapkepolisianbelumsepenuhnyapulih.

Mengingatfungsidanperannyabegitustrategisbagikepentinganpublik,kepolisianseringkaliterlihat paling gamblang sebagai manifestasi otoritas pemerintahan.�9 Lebih lanjut untukmemastikanlegitimasidanintegritasinstitusinya,paraanggotakepolisiandalammenjalankanfungsidanperannyasehari-hariharusresponsifterhadapkebutuhandanharapanpublik,danmenggunakankewenangan/otoritasnyademikepentinganpublik.

Dalam mengemban fungsi dan perannya di atas, polisi memiliki kewenangan/otoritas untukmempraktekkankursidanmenggunakankekerasan.Mengingatkewenangannyatersebutbisadisalahgunakan,makakoersidanmetodekekerasan tesebutharusdiaturolehsuatustandartertentu,dalamhaliniadalahinstrumenHAM.InstrumenHAMmengaturbahwapenggunaankoersidaninstrumenkekerasanhanyabisadipraktekkanberdasarkanprinsipproporsionalitas,kebutuhanmendesak(necessity),absahmenuruthukum(lawfullness),danharusakuntabel.�0

�7 Guidebook on Democratic Policing by the Senior Police Officer to the OSCE Secretary General,The Organization for Security and Co-operation in Europe(OSCE), Second Edition,Vienna,�008,hal.6.

�8 OSCE Guidebook on Democratic Policing, op cit,hal.1.

�9 OSCE Guidebook on Democratic Policing op cit hal.1�.

�0 AnnekeOsse,op cit,hal.1�6-1�8.

48 KontraS

Fungsi dan Peran Kepolisian

Palingtidakfungsidanperankepolisiandalamsuatumasyarakat(society)adalah:

menjagadanmemulihkantatananpublik(public order);

menyediakanjasapelayananpublik(service provider);

mendeteksidanmencegahsuatukejahatan(crime prevention);dan

menegakanhukum(law enforcement)bilaterjadisuatukejahatan.�1

Fungsi dan peran kepolisian di atas juga serupa dengan mandat yang dimiliki oleh institusikepolisiandiIndonesia(Polri)sebagaimanayangditetapkanolehUndang-UndangNo.�Tahun�00�tentangKepolisianNegaraRepublikIndonesia,yaitu:

Fungsi kepolisianadalahsalahsatufungsipemerintahannegaradibidangpemeliharaankeamanandanketertibanmasyarakat,penegakanhukum,perlindungan,pengayoman,danpelayanankepadamasyarakat(Pasal�).

KepolisianNegaraRepublik Indonesiamerupakanalatnegarayangberperandalammemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, sertamemberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalamrangkaterpeliharanyakeamanandalamnegeri[Pasal5(1)].

Dalammengembanfungsidanperannyatersebut,polisimemilikikewenangan(otoritas)untukmempraktekkankoersidanmenggunakankekerasanyangdapatmembatasiataumengurangipemenuhanhak asasi seseorang. Berbagai kategori hak asasimanusia tidakbersifat absolutdan bisa dikurangi atau dibatasi berdasarkan situasi dan prasyarat tertentu; dikenal sebagaiderogable rights.��Hakseseorangataskebebasanpribadinya (rights to liberty)misalnyabisadibatasiataudikurangibilaiaharusditangkapatauditahankarenamelakukansuatukejahatan/pidana tertentu, atau diduga akan mengulangi tindakan serupa. Kepolisian sebagai institusipenegakan hukum memang harus dilengkapi dengan mandat menangkap, menahan, ataukewenangankoersilainnyauntukmelindungihakasasiwargayanglebihluas.Meskidemikiansecaraempirik,kewenangandanmandatuntukmenggunakanmetodekekerasandanpaksaantersebut sering disalahgunakan. Kepolisian sebagai insitusi maupun personil harus diawasiagar menggunakan mandat kekerasan dan paksaan tersebut secara akuntabel. Berbagaiinstrumen HAM internasional menyediakan standar dan panduan bagaimana kewenangankoersidankekerasanyangdimilikikepolisianbisadipraktekansecarabaikberdasarkanprinsip

�1 AnnekeOsse,Understanding Policing: a resource for human rights activists,Amnesty InternationalNederland,Amsterdam,�006,hal.79-80.OSCE Guidebook on Democratic Policing, op cit,hal.1�.

�� Sementaraitujugaterdapathak-hakasasiyangtidakbisadibatasidalamsituasiapapun,yangdikenalsebagainon-derogable rightsberdasarkanKovenanInternasionalHak-HakSipildanPolitik(ICCPR)Pasal4(�).KetentuaninijugadiakuiolehKonstitusiUUD1945AmandemenIIPasal�8I.Non-derogable rightstersebutadalah:hakatashidup(Pasal6dariICCPR);bebasdaripenyiksaandanperlakuantidakmanusiawi(Pasal7);bebasdariperbudakandankerjapaksa[Pasal8(paragraf1dan�)];bebasdaripemidanaankarenaperjanjianhutangpiutang(Pasal11);bebasdariberlakunyapemidanaansecararetroaktif(Pasal15);hakataspengakuansebagaisubjekhukum(Pasal16);kebebasanberpikir,berkeyakinan,danberagama(Pasal18).

49Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

proporsionalitas, kebutuhan mendesak (necessity), absah menurut hukum (lawfullness),akuntabel,dantransparan.��

Untukmenunjukanakuntabilitasnya,kepolisianseharusnyasecaraberkalamempublikasikandatastatistiktentangpenggunaankewenangankuasanyaterkaitpembatasansuatuhakasasi.Halinitentubergantungpadakapasitasinstitusionaldanpersonil,namunperhatiansecarakhususharusdiberikankepadasegaladatayangberkaitandenganhakasasiyangfundamentalsepertikasus-kasusyangdidugamerupakaneksekusidiluarproseshukum(extra-judicial execution),penyiksaan,kematiandiruangtahanan,dansebagainya.Denganmempublikasikaninformasiataudatasemacamitu(danjugaberbagaiketentuaninternal lembagakepolisian),kepolisianakan dapat menarik masukan dari berbagai pihak, khususnya dari publik (LSM, akademisi,media, dan sebagainya) yang kemudian bisa dijadikan bahan diskusi untuk mencari solusiperbaikan. Seringkali masukan dari publik luas akan berujung pada dukungan atau desakankepadaparapengambilkebijakanlainnya(pemerintahatauparlemen)untukterusmelakukanperbaikansistemikdidalamtubuhkepolisian.Dalamkonteksini,rezimketerbukaaninformasipublikmenjadisalahsatuelemenfungsionalbagiperbaikanterusmenerussistempemolisian.

Bagaimana Data Statistik Penting Dipublikasikan

United Nations Office on Drugs and Crime,suatuBadanPBByangbanyakmemberikanmasukankepadainstitusikepolisiandiseluruhdunia,memberikanpanduantentangdataatauinformasistatistikyangpentingbagikepolisianuntukmemperkuatkapasitasmerekadalamsuatucriminal justice system.Statistikiniakanpentingdalammengggambarkanfungsikepolisiandankinerjamereka,sertakapasitaskeseluruhandaricriminal justice systemyangsedangdievaluasi.

Ketersediaanstatistikyangterkaitdengankepolisianakansangatbervariasi.Statistikjugaakanmenjadivariabeldalam”reliabilitydan integrity”mereka.Bilamemungkinkan,statistikyangdiberikanolehsebuahbadanpemerintahharusbisadivalidasiterhadapstatistikdarisumberlain,sepertiorganisasinon-pemerintahataubadan-badaninternasional.

Contohmodeldatastatistikyangbisatersediasecarapubliktersebutantaralain:

o Apakahada statistik tentang jumlahdan jenis kejahatan yang terjadi?Apakah iniberhubungan hanya untuk kejahatan yang dilaporkan atau ada perkiraan tingkatkejahatan pada umumnya? Apa proporsi kasus-kasus yang polisi klaim telahdipecahkan?Apahasilnyaproporsikeyakinan?Apakahadastatistikpadakeyakinanbahwa itu terguling banding? Berapa proporsi ini adalah karena kegagalan polisiproseduratautuduhanketidakjujuranpolisi?Berapaproporsikasusyangberujungpadavonispengadilan?Apakahadastatistikjumlahvonistersebutyangdibatalkanditingkatbanding?Berapaproporsidaripembatalanvonistersebutyangdisebabkanolehkegagalanpolisimenjalankanprosedurataumelakukanrekayasakasus?

o Apakah ada statistik terkait jumlah keluhan atau pengaduan terhadap personilkepolisian? Jika ya, apakah mereka membedakan jenis keluhan atau pengaduantersebut?Berapapersenbiasanyadidukungdan jenishukumanyangdijatuhkan?Berapabanyakkeluhanataupengaduanyangmenuduhterjadinyapelecehanfisik

�� AnnekeOsse,Understanding Policing: a resource for human rights activists,AmnestyInternationalNetherland,Amsterdam,�006,hal.1�6-1�8.

50 KontraS

ataupenyiksaanolehpolisi?Apakahdugaankorupsipolisidicatat?Apasifattuduhaninidanberapabanyakyangterbukti?Apakahadasejarahpolisidituntutgantirugidipengadilansipil?Untukkasusapa?Apahasilnya?

o Apakahadastatistikyangdikumpulkantentangkepercayaandandukunganpublikterhadap kepolisian? Apakah tingkat dukungan atau kepercayaan publik tersebutdipublikasikan?Jikaya,apayangdisarankandarihasilsurveiataustatistiktersebut?Apa hasil laporan Transparancy International tentang negara yang bersangkutan?ApalaporanAmnestyInternationaltentangnegarayangbersangkutan?Apakahadaangka resmi yangdiberikan sebagai pelengkapataupembanding laporan-laporantersebut?

o Apakahadastatistikterkaitetnisitasataulatarsosialbudayaorang-orangditangkap?Apakahadastatistikpadaetnisitasataulatarsosialbudayaorang-orangyangmenjadisasaranoperasikepolisian?

Sumber: UNODC, Policing; The Integrity and Accountability of the Police, Criminal Justice Assessment Toolkit, New York,

2006, hal. 5.

Dalamkontekshakasasimanusia,kepolisianmenjadisalahsatuagensinegarayangterlibatdidalamnya;baiksebagaipelindungHAMwargaatausebaliknyamenjadipelanggarHAM.RelasiantarapemolisiandanHAMkarenanyabersifatkompleksdancenderungbersifatparadoksal.Haliniterjadidimanapundibelahanduniainidanseringdisebutsebagaisuatu“paradox of institutional position”dimanasecaraidealperandanfungsinyasebagaipelindungHAMatau“human rights protector”disatusisi, namundisisi lainsecaraempirikpolisiseringmenjadipelakupelanggaranHAM(“human rights violator”).

Panduan HAM tentang Kode Etik Pemolisian

UntukmenempatkansuatuperanpemolisianyangidealdalamkonteksHAM,suatupanduanetikinternasionaldibuat–UN Code of Conduct for Law Enforcement Officials34-yangmensyaratkanparapersonilpolisiuntuk:

Memenuhi tugasnya yang dibebankan kepada mereka berdasarkan ketetentuanhukum, melayani masyarakat, dan melindungi semua orang dari segala tindakanmelawanhukum;

Menghargaidanmelindungimartabatmanusia,menjagadanmenjunjungtinggihakasasimanusiasemuaorang;

Menggunakankewenangankoersihanyadisaatbetul-betuldibutuhkandansejauhdiperlukanbagipelaksanaantugasmereka;

�4 DiadopsiolehMajelisUmumPBB�4/169 tertanggal17Desember1979. Instrumen ini jugadiadopsididalamPerkapNo.8/�009tentangImplementasiPrinsipDanStandarHakAsasiManusiaDalamPenyelenggaraanTugasKepolisianNegaraRepublikIndonesia(Pasal7h).

51Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Menjagakerahasiaanhal-halyangbersifatrahasia[sebagaipetugaspenegakhukumseringkalipolisimemeganginformasiyangterkaitdenganurusanindividual(halyangbersifatprivasi).Informasisemacaminitidakbolehdipublikasikan.];

Tidak melakukan, menghasut, atau mentolerir setiap tindakan penyiksaan, atauperlakuan,ataupenghukumanlainyangkejam,tidakmanusiawi,ataumerendahkanmartabatmanusia;

Menjamin secara penuh perlindungan dan kesehatan orang-orang yang sedangditahan;

Tidakmelakukantindakankorupsi;dan

Untukyangterbaikdarikemampuanmereka,mencegahdangigihmenentangsetiappelanggarandariKodeEtikini.

Instrumen HAM internasional pada umumnya tidak secara khusus mengatur soal perilakuinstitusional atau personil kepolisian secara khusus, namun sering berguna menjadi pagarnormatifuntukmengukurkinerjaatauprofesionalitasmereka.Seringkaliinstrumen-instrumenHAMtersebutdianggapmenjadihambatanbaikkinerjakepolisianditingkatlapangan,padahalsebenarnyainstrumen-instrumentersebutjustrumemberikanjustifikasidanlegitimasibagipetugaskepolisian dalam menjalankan tugasnya. Seringkali petugas kepolisian ragu-ragu melakukantugasmenjagakeamananpublikdenganmelakukankewenangankoersinya terhadapmassayanganarkis;padahaldalamsituasitertentuinstrumen-instrumenHAMmemberikanjustifikasidanmewajibkanpetugaskepolisianmelakukankoersibilamanatidakterdapatlagipilihannon-koersidansituasitersebutpotensialmengancamintegritaspersonalpetugasatauoranglain(UN Basic Principles on the Use of Force and Firearms by Law Enforcement Officials35).

Selainituhalyangseringdilupakanolehbanyakpihakadalahpetugaskepolisianjugamemilikihakasasi serupadenganwarganegara lainnyaberdasarkan instrumen-instrumenHAMyangtersedia. Sebagai individu manusia petugas kepolisian memiliki serangkaian hak asasi yangwajibdipenuhinegaraselainpemenuhanhak-haktersebutakanberdampakpadakinerjadanprofesionalitasmerekadalammenjalankantugasnya.�6

�5 Diadopsiolehthe Eighth United Nations Congress on the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders,Havana,Kuba,�7Agustus-7September1990.InstrumeninijugadiadopsididalamPerkapNo.8/�009tentangImplementasiPrinsipDanStandarHakAsasiManusiaDalamPenyelenggaraanTugasKepolisianNegaraRepublikIndonesia(Pasal7s).

�6 Instrumen-instrumenHAMinternasional terdapatpembatasanhak-hakasasi tertentuyangbisadibatasikarenaseseorangmenjadipetugaskepolisian. Kovenan InternasionalHak-hakEkonomi,Sosial,danBudayaPasal8(�)misalnyamembolehkanpembatasanhakuntukmembentukserikatburuhbagianggotakepolisian(danmiliter).Namundemikian,standarHAMregionallainnyadiEropajustrumembenarkanterbentuknyasuatuserikatburuhditubuhkepolisian.

5� KontraS

Polisi Juga Punya Hak Asasi!

Palingtidakpetugasataupersonilkepolisianmemilikihak-hakasasisebagaiberikut:�7

Hak asasi selama menjalankan tugas:hakatashidupdanintegritaspersonal;

Hak asasi selama di tempat kerja:hakatasprivasi,hakberkeyakinan,berekspresi,danberasosiasi,hakuntuktidakdidiskriminasi;

Hak untuk mendapat kondisi kerja yang layak;

Hak untuk mendapat kesejahteraan, jaminan sosial, dan asuransi yang layak;

Hak untuk memperoleh prosedur legal dalam persidangan disiplin atau pidana.

Dalam konteks ini penting pula terbukanya suatu informasi secara publik tentang tingkatkesejahteraan,remunerasi,perlengkapandanfasilitastugas,biayapenangananperkara,sistempendidikan,sistempromosiataudemosi,dansebagainyaagarberbagaipihakbisamemahamipersoalanpemolisiandisuatutempatsecaramenyeluruh.Dukunganpubliktentubisasangatesensialbagipeningkatankesejahteraandankapasitaspersonalpetugaskepolisianagarbisamengangkatkapasitasinstitusionallembaganya.

Penataanpersonilkepolisianmerupakandasarutamadaripenataankelembagaankepolisian.Sistem rekrutmen, pendidikan, penempatan, promosi dan demosi, hingga peningkatankesejahteraan akan mempengaruhi kinerja kepolisian sebagai institusi. Penting untuk publikagarmengetahuiberbagaimasalahdalamurusaniniagarbisamelakukanpenilaiandanproyeksiperubahankedepansecaralebihbaikdanefektif.Prosesseleksiyangtransparan,objektif,danakuntabelsangatpentingsebagaidasarpembentukankarakterpersonilkepolisian.Prosesseleksiyangtidaktransparandanakuntabelakibatpraktekkorupsi,kolusi,dannepotismeseringkalimenjadisalahsatuakarmasalahutamareformasiditubuhkepolisian.Sementarasistempendidikanyangtransparanakanmemudahkanbanyakpihakuntukmembantupenataanpersonilkepolisianuntukbisamenjawabmasalahkontekstualyangterjadidimasyarakatatausebagaikonsekwensiperubahankebijakanpolitikyang lebih luas.Sebagaicontohdi Indonesia seiringdenganerareformasipolitikyangberjalansemakindemokratis,berbagaikebijakanbaru-yanglebihprogresifdantidakadapadarezimpolitiksebelumnya-dibuatuntukmenyelesaikanpersoalanpentingdalammasyarakatsepertiupayamelawankekerasandomestik,pengarusutamaangenderdanHAM,pemberantasankorupsi,trafficking,pemisahanPolridariinstitusimiliter,dansebagainyalewat penyususan suatu undang-undang baru. Perubahan legislasi tersebut secara langsungatautidaklangsungakanmempengaruhiposturinstitusikepolisianyangharusberubah.Disinisistempendidikankepolisisanbersifatdinamisdandibutuhanberbagaimasukandaribanyakpihak.Keterbukaaninformasidalamsistempendidikankepolisiankemudianmenjadisalahsatuprasyaratpenting.

�7 AnnekeOsse,op cit,hal.47.

5�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Data dan Informasi Publik Penting terkait Rekrutmen

o Seperti apa prosedur seleksi pekerjaan sebagai polisi? Siapa yang melakukanseleksi?Apakahlowongansebagaipolisiterbukasecaraluas?Apakahprosesrekrutmenberdasarkanpenilaianyangobjektif?Apastandarpendidikanuntukmenjadipetugaskepolisian?Persyaratanfisikapayangdibutuhkan?Apakahstandartersebutdapatdicapaiolehseluruhkelompkminoritasdalammasyarakat?

o Apakahadasatutingkatanjabatanterendahyangjadipintumasukatauseseorangbisalangsungmenempatileveltertentu?Kualifikasiataupengalamanapayangbisamembuatseseoranglangsungmenempatisuatulevellebihtinggi?

o Prosedurapayangtersediauntukmendorongdanmendukungminatparacalondarikelompok-kelompokyangterpinggirkan?

o Apakahparacalonditelitirekamjejaknya(vetting),termasuksejarahkriminalmereka,dandengancaraapadanolehsiapa?

o Apakahadadugaanbahwaparacalondimintauntukmembayaragarbisaditerima?Apakah ada dugaan bahwa mereka yang diterima disebabkan karena relasikekeluargaandenganpetugaslainnyaketimbangkemampuannya?

Sumber: UNODC, Policing; The Integrity and Accountability of the Police, Criminal Justice Assessment Toolkit, New York,

2006, hal. 10.

Data dan Informasi Publik Penting terkait Pelatihan dan Pendidikan

o Bagaimana struktur penggajian personil kepolisian? Berapa rata-rata gaji mereka,termasuk kerja lembur di tiap tingkatan? Bagaimana struktur penggajian inidibandingkandenganupahminimunsecaranasional?Apakahparapolisimenerimagajimerekatepatwaktu?Apakahmerekamenerimasepenuhnyagajimereka?Berapalamajamkerjamereka?Apakahadabeberapaorangyangmenerimagajilebihdariyang lainuntukpekerjaanyangsama?Bagaimanasistemkenaikkangajidiberikandanapakahsesuaidengankinerjanya?

o Apakahpersonilpolisidiperbolehkanmemilikipekerjaansampingan?Atasdasarapahaltersebutdiperbolehkan?

o Dalam pelatihan macam apa para petugas baru belajar tentang nilai-nilai intipemolisian terkait akuntabilitas, etika, integritas, hak asasi manusia, anti-korupsi,

54 KontraS

dankeragamanan?Seberapa seringpelatihanpenyegaranakannilai-nilai tersebutdilakukan? Apakah pelatihan semacam itu diwajibkan? Apakah para petugasdiwajibakanuntuk lulusataumendapatakreditasipelatihansemacamitu?Apakahtopik-topikdiatasmendapatpenekanankhususpadapelatihandilevelpengawasan,manajemen,ataukepemimipinan?

o Apakahpejabatkepolisianyangberpengalamanmampumenjelaskanpelatihanyangmerekaterimatentangintegritas,akuntabilitas,etika,danisukeragaman?

Sumber: UNODC, Policing; The Integrity and Accountability of the Police, Criminal Justice Assessment Toolkit, New York,

2006, hal. 11.

Penataan personil penting lainnya terkait reformasi institusional kepolisian adalah gayakepemimpinan. Sebagai salah satu institusi sektor keamanan yang relatif hierarkis, gayakepemimpinandalamtubuhkepolisianjugasangatpenting.Terkaitdenganurusankepemimpinan,urusanpromosi(dandemosi)jabatanjugamenjadipenting.Ciriinstitusikepolisiandemokratikadalahprosesipromosijabatanharusakuntabeldanobjektiflewatsuatuprosesvetting,yangsalah satunya adalah mempertimbangan rekam jejak HAM. Sementara itu secara praktismengingatkepolisianadalahinstitusibagiandaripemerintah,tidakjarangurusanpromosidanpemilihanparapimpinannyadipengaruhiolehlingkunganpolitikeksternalnya.Seringkalikepalapemerintahanmemilihparapimpinankepolisianberdasarkanpertimbanganloyalitaspolitikataukedekatan individual yangmengatasipertimbanganvetting yangobjektif (integritas, standarkompetensi, prestasi karier, rekam jejak HAM, dan sebagainya). Meski memang sulit untukmengikutiprosespromosiataupemilihanpimpinankepolisian,suatusistemyangobjektiftetapharusdibangundantentusajajugaharusdipertanggungjawabkankepadapublik.

Data dan Informasi Publik Penting terkait Promosi Jabatan

Bagaimanapromosijabatandiberikan?Apakabpromosiiniberdasarkanpenilaianyangobjektifdan independen? Apakah promosi ini bebas dari suatu bias dan favoritisme, dan apakahberdasarkankinerja?Apakahpersonildarikelompokminoritasterepresentasidijabatantinggi?

Bagaimanaprosesseleksiuntukunit-unitkhusus(sepertiunitinvestigasikriminal,antikejahatanteroganisir,atauintelijen)?Apakriteriadanprosedurobjektifnya?

Apakahparapetugassecararutindirotasidiberbagaitempatataufungsi,danatasdasarapa?

Sumber: UNODC, Policing; The Integrity and Accountability of the Police, Criminal Justice Assessment Toolkit, New York,

2006, hal. 10.

55Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Data dan Informasi Publik Penting terkait Kepemimpinan

o Apakah kepala kepolisian diangkat secara politik dan apakah ia menjabat suatujabatansetingkatmenteri?Apakah jabatan-jabatantinggiataupejabatsenior ikutberubahketikapemerintahanataukepalakepolisiannyaberubah?

o Apakahpengangkatankepalakepolisianditentukanolehkepentinganorangbanyakatauatasdasarkepentingansuatusistemkeadilan?

o Apayangdikatakanolehparapejabatkepolisiansenior tentangkebutuhanuntukmengembanganstandarintegritasdibawahkomandomereka?Apayangtelahmerekalakukansecarapersonaluntukmempromosikan integritasdidepartemenmereka?Apakah mereka memiliki rekam jejak yang berani dalam menegakkan integritas?Apakah mereka telah mendapat pelatihan yang memadai tentang akuntabilitas,etika, integritas,antikorupsi,HAM,dan isukeragaman?Apakahmenurutmerekapelatihansemacamitupenting?

Sumber: UNODC, Policing; The Integrity and Accountability of the Police, Criminal Justice Assessment Toolkit, New York,

2006, hal. 10-12.

III.2. Pemolisian, HAM, dan Akuntabilitas

Dalam model pemolisian yang modern –yaitu sistem pemolisian berbasis pada prinsipdemokrasi, rule of law, dan hak asasi manusia- fungsi institusi kepolisian, maka institusi iniharusmemilikisuatupertanggungjawabanmulti-lapis;mulaidaripertanggungjawabansecarainternal, eksekutif (pemerintah), hukum (pengadilan), legislatif (parlemen), badan-badanpengawaseksternal(komisikepolisian,badan-badanauditfinansialnegara,danlainnya),hinggapertanggungjawabanterhadappublik(termasukmediamassadanorganisasimasyarakatsipil).Suaturezimkebebasaninformasipublikjelassangatfungsionaldalammemastikanakuntabilitaskepolisian kepada publik yang nantinya justru akan meningkatkan kepercayaan dan publikkepada kepolisian. Tindakan atau kebijakan kepolisian yang harus dipertanggungjawabkankepadaberbagaipihakdiatasmencakup;perilakuindividualaparatkepolisian,strategioperasi,prosedurpengangkatan,danmanajemenanggaran.�8

Orientasi Pemolisian Ideal (Good Policing)

Prinsip democratic policing (pemolisian demokratik) bahwa segala perilaku dan kebijakankepolisiandilakukansecaratransparan,bertanggungjawab,responsif,danmembukapartisipasimasyarakatluas.Democratic oversight(pengawasandemokratik)sedikitnyaterdiridarienamlapisyanginter-dependen,yaitu;kontrolinternalinstitusikepolisian,kontroldarilembagaeksekutif,pengawasanparlemen(adanyakomisikhususuntukpengawasankepolisian),pengawasandibawahsuatusistemhukum,danpengawasanmasyarakatsipil(civil society oversight).�9

�8 OSCE Guidebook on Democratic Policing,op cit,hal.1�.

�9 OECDDAC,OECD DAC Handbook on Security System Reform; Supporting Security and Justice, �007,hal.11�.

56 KontraS

Prinsip ruleof lawmenegaskanbahwaaparatkepolisian sama sepertiwarganegara lainnyaharustundukdibawahsistemhukumatauperundang-undanganyangberlaku.Selainitusegalaperundang-undangan atau produk hukum lainnya yang mengatur perilaku dan kebijakankepolisian harus bisa diakses oleh publik. Rule of law memiliki definisi yang beragam. Dariberagamdefinisirule of lawtersebut,palingtidakadakesamaandilihatdariaspektujuannya,yaitu:untukmelindungisemuaorangterhadapsuatusituasiyanganarkis(untukmenjaga“law and order”);untukmembiarkanorang-orangagarbisamerencanakanurusannyadengansuatukeyakinandankepastiankarenamerekatahuakankonsekwensilegaldaritindakanyangakandiambilnya;danuntukmelindungiorang-orangdaripenggunaankekuasaanyangarbitrerdarisuatupejabatpublik.40

PrinsipHAMmenjelaskanbahwasegalastandardanaturanyangtertuangdiberbagaiinstrumenHAM internasional, khususnya yang bersifat legally binding bagi negara-negara yang telahmeratifikasinya. Norma-norma HAM ini mencakup prinsip anti diskriminasi (berbasis agama,etnis,kebangsaan,danlainnya),laranganataspraktekeksekusidiluarproseshukum,penyiksaan,penghilanganpaksa,dan sebagainya. Indonesia sendiri telahmeratifikasi6 instrumenpokokinternasional:KonvensiPenghapusanSegalaBentukDiskriminasiterhadapPerempuan/CEDAW(1979);KonvensiHak-HakAnak/CRC (1989);KonvensiAnti Penyiksaan/CAT (1998);KonvensiPenghapusanSegalaBentukDiskriminasiRasial/ICERD (1999); KovenanHak-HakSipil-Politik/ICCPR(�005);danKovenanHak-HakEkonomi,Sosial,danBudaya/ICESCR(�005).

Suatu rezimkebebasan informasi publik sangat esensialmembantu terwujudnya tigaprinsippemolisian ideal di atas. Rezim kebebasan informasi publik merupakan perwujudan dansekaliguspenopangdaricivilian democratic oversight,merupakanmandatdarisuatuprodukhukum (UUNo.14/�008 tentangKIP),danmerupakanpemenuhanhakatas informasi yangdimilikiolehsetiapwarganegara.Seringkalimekanismeakuntabilitaskepolisian,baikditingkatinternal maupun eksternal, begitu kompleks dan rumit, di mana hanya segelitir kelompokyang mampu memahaminya. Pengungkapan informasi publik terkait akuntabilitas kepolisianakanmemudahkanpublikuntukmemahami institusikepolisian.Semakinpublikpahamakanmekanisme akuntabilitas tersebut, semakin mudah pula mereka gunakan sebagai salah satuaksesmencarikeadilan,khususnyabagimerekayangmerasamenjadikorbanpelanggaranHAMyangdilakukanolehpetugaskepolisian.

40 JaneStromseth,DavidWhippman&RosaBrooks,Can Might Make Rights?; Building the Rule of Law After Military Interventions,CambridgeUniversityPress,Cambridge,�007,hal.69.Konsepsirule of lawmencakupduadimensi;konsepsi rule of law yang “formal” atau “minimalis” dan yang “substantif” atau “maksimalis”. Konsepsi yang“formalatauminimalis”lebihmenekankanpadaaspekstruktural-prosedural(legalistik)dimanaaturandansuatupraktek rule of law hanya berbasis pada suatu hukum positif yang berlaku (konstitusi, undang-undang, atauprodukhukumlainnya)yangsifatnyadapatdiprediksi(kepastianhukum),berlakubagisemuasubjekhukumnya,danberlakuumum(asasuniversalitas).Sementaraitu,definisiyang“substantifataumaksimalis”mengakuilogikadaripendekatanyang formalatauminimalis tersebut, sejauhprinsip rule of lawmemiliki substansiatau suatukomitmenterhadapnormahakasasimanusia.Seringkaliproduklegalatauhukumpositifbertentangandengansuatunilailainnyasepertinilaikemanusiaanataumoralitaslainnya.Seringkalijustrurepresidansuatusistemyangotoriterjustrulahirdarisuatupraktekyangbersifatlegaldandilegitimasiolehsuatuprodukhukum.Pendekatan“rule of law yang substantifdanmaksimalis” ini kemudiandiakuiolehPBB. Lihat LaporanSekjenPBBkepadaDewanKeamananPBB,The Rule of Law and Transitional Justice in Conflict and Post-Conflict Societies,UNDoc.S/�004/616,��Agustus�004,hal.4.

57Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Data dan Informasi Publik Penting Menyangkut Sistem Akuntabilitas Kepolisian

A. Apa yang undang-undang katakan tentang pengawasan dan akuntabilitas polisi?Apakahmekanismenyaberfungsisecarainternalataueksternal,ataukeduanya?

B. Apakah ada strategi dan rencana nasional pemolisian secara tertulis? Apa yangdikatakan oleh rencana dan strategi nasional tersebut tentang akuntabilitas,pengawasan,danintegritasdarikepolisian?

C. Apakahadaketentuaninternalkepolisianyangmenegaskanperlindunganhak-hakasasi manusia bagi seluruh warga? Apakah ketentuan-ketentuan tersebut mudahdidapatataudiakses?

D. Siapayangmelakukaninspeksiterhadapkepolisian?Berapasering?Apakahlaporaninspeksi tersebut tersedia secara publik? Apakah mereka membuat rekomendasi?Siapayangmenjalankanrekomendasitersebut?

E. Apakahadapengawasandariparlemen?Dalambentukapapengawasantersebutdilakukan?Apasajahasilyangterjadidimasalampau?Rekomendasiapayangtelahdibuatuntukkedepannya?

F. Apakahadasuatubadanindependenataulembagaombudsmandimanaanggotamasyarakat bisa mengajukan pengaduan atas dugaan pelanggaran HAM yangdilakukanolehpolisi?

G. Apakahdidalamlembagakepolisianadakebijakantentangprinsipkesetaraan?

H. Apakah ada sistem independen untuk menyelesaikan pengaduan atau keluhaninternal di kepolisian? Apakah ada sanksi atau konsekwensi lain terkait perilakuyang salah atau mismanajemen? Apakah staf atau personil yang menyampaikanpengaduanataukeluhandilindungidariviktimisasi?

Sumber: UNODC, Policing; The Integrity and Accountability of the Police, Criminal Justice Assessment Toolkit, New York,

2006, hal. 8-9.

58 KontraS

59Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

BAGIAN IV

PROSEDURKETERBUKAANINFORMASIPUBLIKDIKEPOLISIAN

IV.1. Agenda Akuntabilitas Polri dalam Produk Peraturan Kapolri

Sebelumkitamembahasprosedurkebebasaninformasipublikdidalamtubuhkepolisian,padapendahuluanbabiniakandiulassalahsatuprodukPeraturanKapolri(Perkap),yakniPeraturanKapolri Nomor 8 Tahun �009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar tentang Hak AsasiManusiadalamPenyelenggaraanTugasKepolisianNegaraRepublikIndonesia,atauyanglebihdikenaldengansebutanPerkapHAM.PentingnyaPerkapiniuntukdibahasdiawalBabIVadalahuntukmenghadirkanlandasankomitmenakuntabilitasdariinstitusiPolri.MengingatkehadiranPeraturan Kapolri Nomor 16 Tahun �010 tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik diLingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesiajugatidakterlepasdarikomitmenMabesPolriuntukmelanjutkanagendapenegakankeamananberbasispenghargaanatasprinsip-prinsiphakasasimanusia.

SesungguhnyadalamPerkapHAMagendaakuntabilitasinformasisecaraimplisithadir.Terdapattigapasalyangsecarakhusus membahassoalpentingnyapenghormatanterhadaphakatasinformasi.

Bab II: Instrumen Perlindungan HAMPasal 5 ayat 1 huruf (z)Instrumen perlindungan HAM yang perlu diperhatikan oleh setiap anggota PolridalammelaksanakantugasberdasarkanPasal�7,Pasal�8danPasal�9Undang-UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945,meliputi:(z)Hakberkomunikasidanmemperolehinformasi.

Bab III: Standar Perilaku Petugas/Anggota Polri dalam Penegakan Hukum Bagian Kedua (Standar Perilaku Petugas/Anggota Polri dalam Tindakan Kepolisian)Paragraf Ketiga (Tindakan Penangkapan)Pasal 23 huruf (f dan k)Tindakanpenahananharus seantiasamemperhatikanprinsip-prinsipdan standarinternasionalHAMdalampenahanansebagaiberikut:(f)Tahananhanyabolehditahanditempatpenahananresmi,keluargasertapenasihathukumharusdiberikaninformasitentangtempatdanstatuspenahanan,(k)Tahananyangtidakbegitupahamdenganbahasayangdigunakanolehpihakberwenangyangbertanggungjawabataspenahanannya,berhakuntukmemperolehinformasidalambahasayangdiapahami. Jikamungkin,disediakanpenerjemah,tanpadipungutbiaya,untukprosespengadilanselanjutnya.

60 KontraS

Hadirnya jaminanuntukmemberikanperlindunganHAM,khususnyahakuntukmemperolehinformasipadaPerkapHAMdandipertegasdalamPeraturanKapolriNomor16Tahun�010merupakan satu capaian positif yang patut diapresiasi. Pada bab ini akan dielaborasi lebihmendalammengenaibeberapapoinpokokdalampenyediaaninformasidikepolisian.Beberapapoinpokoktersebutadalahprinsip-prinsippenyediaan informasi, informasi-informasipentingbagitersangkadanpencarikeadilan,pihak-pihakterkaitpenyediaaninformasidiPolri,prosedurpenyelesaian sengketa, mekanisme evaluasi, analisa normatif ketentuan KIP internal Polridibandingkan dengan standar internasional dan manfaat utama dari keberadaan PeraturanKapolri Nomor 16 Tahun �010 tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di LingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesia.

IV.2 Prinsip-Prinsip Penyediaan Informasi

DalamUndang-UndangNomor14Tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPublik,BabVIMekanismeMemperolehInformasi,Pasal�1danPasal��;dijabarkanmengenaiprinsip-prinsippenyediaan informasi. secara khusus. Undang-Undang tersebut menggunakan pendekatanprinsip cepat, tepat waktu dan biaya ringan sebagai mekanisme yang dikedepankan untukmemperoleh informasipublik (Pasal�1).41Turunannya,diPasal��, lebihdititikberatkanpadaalur mekanisme dan prosedur untuk memperoleh informasi publik dari badan-badan publikterkait.

Prinsip Tepat Waktu

PemenuhanataspermintaaninformasidilakukansesuaidenganketentuanUndang-Undanginidanperaturanpelaksanaannya

Prinsip Cara Sederhana

Informasi yang diminta dapat diakses secara mudah dalam hal prosedur dan mudah untukdipahami

Prinsip Biaya Ringan

Biayayangdikenakansecaraproporsionalberdasarkanstandarbiayapadaumumnya

41 Lihat: Pasal �1 UU Nomor 14 Tahun �008, “Mekanisme untuk memperoleh Informasi Publik didasarkan padaprinsipcepat,tepatwaktudanbiayaringan.”

Bab IV: Perlindungan HAM dalam Tugas Pelayanan MasyarakatBagian Kedua (Pelayanan Korban dan Saksi)Pasal 51 ayat (1) huruf (a dan f)Setiap korban atau saksi dalam perkara yang sedang ditangani dalam prosesperadilanberhakuntuk:(a) Mengakses atau memperoleh informasi berkaitan dengan kejahatan danrehabilitasi(access to relevant information concerning violations and reparation)(f) Memperoleh informasi mengenai peran mereka, jadwal waktu dan kemajuanyangtelahdicapaidalampenanganankasusmereka.

Lebih lanjut perihal Perkap HAM dapat diunduh di situs berikut ini: http://kontras.org

61Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

DalamPeraturanKapolriNomor16Tahun�010tentangTataCaraPelayananInformasiPublikdiLingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesia,Pasal�dijelaskanbahwaprinsip-prinsipyangterkandungdalamperaturaniniadalahsebagaiberikut:

Mudah, cepat, cermat dan akurat

Setiapkegiatandalampemberianpelayananinformasipublikharusdilaksanakantepatwaktu,disajikandenganlengkap,dikoreksisesuaidengankebutuhandanmudahdiakses

Transparansi

Dalampemberianpelayananinformasipublikharusdilaksanakansecaraterbukadanjelas

Akuntabel

Setiap kegiatan dalam pemberian pelayanan informasi publik harus dapatdipertanggungjawabkan

Proporsionalitas

Setiapkegiatandalampemberianpelayananinformasipublikharusmemperhatikankeseimbanganantarahakdankewajiban.

Pengembangan prinsip-prinsip penyediaan informasi pada UU No 14/�008 di dalam PerkapNo 16/�010 juga tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip Hak-Hak Publik untukTahu (The Public’s Rights to Know); khususnyapadaprinsipnomor5–PrinsipProsesuntukMemfasilitasiAkses terhadap Informasi (Processes to Facilitate Access).Di sanaditerangkan,aksesataspermintaaninformasiharusadapadatigatingkatankhususyakni,didalambadanyangbersangkutan,bandingdisebuahbadanindependendanbandingkepengadilan.Selainitu, akses juga harus mempertimbangkan kebijakan-kebijakan afirmatif khususnya kepadakelompokkhusus, sepertimerekayangbutahurufdanmemilikikecacatanfisik.Sistemyangterbukadanmudahteraksesolehparapemohoninformasi,harusmenjadipeganganinternaldarisetiapbadanpublik.

Kemudian,setiapbadanpublikharusmenunjukdanmenyediakanpihak-pihakyangbertanggungjawabsecarakhususuntukmemprosespermintaan informasidandokumentasi.Hal iniwajibdisediakan,mengingatharusadapihakyangbertanggungjawabuntukmemastikanberjalannyaundang-undangketerbukaaninformasipublikyangada.Selainitu,kewajibanlainyangharusdiutamakan adalah membantu para pemohon, terkait dengan akses permintaan informasi.4�Badanpublikjugamemilikikewajibanuntukmenyediakanprosedurdanmekanismereferensikebadanpubliklainnyayangrelevan,jikainformasiyangditanyakantidakdapatdisediakan.Halpentinglainnyayangtetapharusmenjadipegangandarisetiapbadanpublikadalahkeberadaan

4� Terkaitdenganpermintaaninformasi,badan-badanpublik(dalamhaliniPolri)harusdapatmembantuparapemohonuntukmenjelaskanmanainformasiyangtidakjelas,terlaluluasdanatauyangmemerlukanreformulasi.

6� KontraS

masatenggatwaktuyangjelasdalammerespondanmemprosespermintaaninformasi.Termasukmemberialasanyangjelasjikaterjadipenolakanpemberianinformasi.

Prinsip-prinsip penyediaan informasi, baik yang terkandung dalam UU No 14/�008, PerkapNo16/�010danProsesuntukMemfasilitasiAksesterhadapInformasiakandilihatpadatabelperbandingantatacarapenyediaaninformasidibawahini.

Tabel 4

PerbandinganTataCaraPenyediaanInformasidalamUUKeterbukaanInformasiPublikdanSOPtentangTataCara

PelayananInformasiPOLRI

No UU No 14/2008 (Pasal 22)

SOP Pelayanan Informasi(Polri)

1 Setiap pemohon informasi publik dapat mengajukanpermintaanuntukmemperolehInformasipublikkepadaBadanPublikterkaitsecaratertulisatautidaktertulis

Mempersiapkan personil/petugas pelayanan informasidenganSprintKasatker

� Badan publik wajib mencatat nama dan alamatPemohonInformasiPublik,subjekdanformatinformasiserta cara penyampaian informasi yang diminta olehPemohonInformasiPublik

Mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan baikberupa buku register dan blangko tanda penerimaanpermohonaninformasi

� Badan publik yang bersangkutan wajib mencatatpermintaanInformasiPublikyangdiajukansecaratidaktertulis

Menyusunjadwalpiketpelayananinformasi

4 Badan publik terkait wajib memberikan tanda buktipenerimaanpermintaaninformasipublik

Petugas PPID mencatat identitas pemohon informasipublik,subjekdanformatinformasisertacarapenyampaianinformasiyangdimintaolehpemohoninformasipublik

5 Dalam hal permintaan disampaikan secara langsungatau melalui surat elektronik, nomor pendaftarandiberikansaatpenerimaanpermintaan

Petugas PPID mencatat permintaan informasi yangdiajukan secara tertulis maupun tidak tertulis olehpemohondisertaialasanpermohonaninformasi

6 Dalam hal permintaan disampaikan melalui surat,pengiriman nomor pendaftaran dapat diberikanbersamaandenganpengirimaninformasi

Petugas PPID memberikan tanda bukti penerimaanpermintaaninformasi

6�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

7 Palinglambat10(sepuluh)harikerjasejakditerimanyapermintaan, Badan Publik yang bersangkutan wajibmenyampaikanpemberitahuantertulisyangberisikan:

Informasi yang diminta berada di bawahpenguasaannyaataupuntidak

Badanpublikwajibmemberitahukanbadanpublikyang menguasai informasi yang diminta apabilainformasi yang diminta tidak berada di bawahpenguasaannyadanbadanpublikyangmenerimapermintaan mengetahui keberadaan informasiyangdiminta

Penerimaan atau penolakan permintaan denganalasan yang tercantum sebagaimana dimaksuddalamPasal17

Dalamhalinipermintaanditerimaseluruhnyaatausebagiandicantumkanmateriinformasiyangakandiberikan

Dalam hal suatu dokumen mengandung materiyang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalamPasal 17, maka informasi yang dikecualikantersebut dapat dihitamkandengandisertai alasandanmaterinya

Alat penyampai dan format informasi yang akandiberikandanatau

Biaya serta cara pembayaran untuk memperolehinformasiyangdiminta.

PetugasPPIDdalamhalpermintaandisampaikansecaralangsungataumelaluisuratelektronik,nomorpendaftarandiberikansaatpenerimaanpermintaan

8 BadanPublikyangbersangkutandapatmemperpanjangwaktuuntukmengirimkanpemberitahuansebagaimanadimaksud pada ayat (7), paling lambat 7 (tujuh) harikerja berikutnya dengan memberikan alasan secaratertulis

PetugasPPIDdalamhalpermintaandisampaikanmelaluisurat, pengiriman nomor pendaftaran dapat diberikanbersamaandenganpengirimaninformasi

9 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapermintaaninformasi kepada Badan Publik diatur oleh KomisiInformasi

Petugas PPID dalam memberikan informasi kepadapemohon berkoordinasi dengan pengemban PID SatkerdanatauSatuankewilayahanpalinglambat10harikerjasetelahpermintaandaripemohoninformasi

PPIDwajibmendokumentasikanInformasidandatayangdiperoleh dalam bentuk hard/soft copy foto dan ataurekamandanatauAudioVisual

Pengemban PID Satker Mabes wajib mengirimkaninformasiberkala,sertamerta,setiapsaatkepadaPPIDPolri melalui internet atau e-mail atau mengirim secaratertulis

PPID satuan kewilayahan wajib mengirimkan informasiberkala,sertamerta,setiapsaatkepadaPPIDPolrimelaluiinternet,e-mailmaupunmengirimsecaratertulis

PPIDwajibmelaporkankeatasanPPIDterkaitpermohonaninformasiyangmasukperhari,perminggu,perbulandanpertahun

No UU No 14/2008 (Pasal 22)

SOP Pelayanan Informasi(Polri)

64 KontraS

PPID bertanggung jawab terhadap akuratisasi informasiyangdisampaikankepadapemohoninformasi

Penyampaianinformasipublikdilakukandalambentuk:

(a) PemberianinformasidandatasecaralangsungolehpersonilPID

(b) Pemberian informasi melalui jaringan teknologiinformasi.

PenyampaianinformasidandatasecaralangsungkepadapublikolehPelayaninformasidalambentuk:

(a)Tulisan(b)Laporan(c)Gambar(d)Grafik(e)Rekaman

Penyampaianaksesinformasidandatamelaluiteknologiinformasi dan komunikasi oleh Pelayan informasi dapatdiperolehmelalui:

(a)Internet(b)MultimediaMessagesSystem(MMS)(c)Pesansingkat(ShortMessagesSystem/SMS)(d)Faksimil

Informasiyangwajibdisediakandandiumumkanadalah:

(a)Secaraberkala(b)Sertamerta(c)Setiapsaat

Kewajiban pelayanan informasi setiap tahunmengumumkan layanan informasi berupa jumlahpermintaan informasi yang diterima, waktu yang diperlukan, jumlah pemberian dan penolakan permintaaninformasisertaalasanpenolakaninformasi

PPID Polri dapat meminta tambahan informasi dandata dari pengemban PID Satker Mabes Polri dan PPIDKewilayahan

Untukinformasiyangdikecualikandapatdiberikansetelahadakebijakandaripimpinan

Biaya yang dibutuhkan untuk pelayanan informasiyang diminta pemohon disesuaikan dengan ketentuanperaturanyangberlaku

Namunsebelumnya,kitaharusmengetahui,acuanutamayangdigunakanuntukmenyediakanpelayanan informasi dalam tubuh kepolisian adalah Standard Operating Procedure (SOP)tentangTataCaraPelayananInformasi.DokumeninidigunakansebagaiacuanutamaPejabatPengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam menyediakan informasi. Sebagaimana

No UU No 14/2008 (Pasal 22)

SOP Pelayanan Informasi(Polri)

65Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

yang dicantumkan dalam Pasal 1� UU No 14/�008, PPID adalah sebuah jabatan yangbertanggung jawab pada bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan ataupelayananinformasi.4�PPIDakandibantuolehpejabatfungsional.DalamSOPtentangTataCaraPelayanan Informasi,pejabat fungsional inidisebutsebagaiPengembanPID.PengembanPIDmemilikitugassebagaipejabatfungsional,yangbertanggungjawabdibidangpenyimpanan,pendokumentasian,penyediaandanataupelayananinformasidiSatuanKerja(Satker)MabesPolridanSatkerKewilayahan.

Kedudukan PID

PIDberadadalamtingkat:

MabesPolri

SatuanKewilayahan(Polda,Polres,Polsek)

1. Kedudukan PID pada Mabes Polri, secara struktural berada pada Divisi Humas(Divhumas) Polri dan pejabat pengemban PID pada Satker-Satker di lingkunganPolri secaraex-officiodijabatolehpengemban fungsi informasi ataudatadengankeputusanKasatkermasing-masing(Pasal17ayat1)

�. KedudukanPIDpadaPolda,secarastrukturalberadapadaBidangHumas(Bidhumas)PoldadanPengembanPIDpadaSatker-SatkerdilingkunganPoldasecaraex-officiodijabat oleh pengemban fungsi informasi atau data dengan keputusan Kasatkermasing-masing(Pasal17ayat�)

�. KedudukanPIDpadatingkatPolresdanPolsekberadapadaSeksi(Sie)HumasPolres/PolsekdanPengembanPIDdijabatolehKasieHumassecaraex-officio.JikadidalamPolsek belum memiliki Pejabat Kasie Humas, jabatan PID diemban oleh Kapolsek.(Pasal18ayat1dan�)

Sumber: Perkap Nomor 16 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kepolisian Negara

Republik Indonesia)

4� MerujukPerkapNo16/�010,BabIIIKedudukan,TugasdanTanggungJawabPPID–Pasal19:

a) Mengumpulkan informasidandatayangberkaitandengankegiatanPolri yangdapatdiaksesolehPubliksebagaimanadalamPasal1�,14danPasal15dikesatuanmasing-masing;

b) Menyimpaninformasidandatayangmenjaditanggungjawabkesatuanmasing-masing;c) Mendokumentasikaninformasidandatayangdiperolehdalambentukfoto,rekamandanaudiovisual;d) Menyediakanbahaninformasidandatayangakuratatauyangtelahjadisesuaikebutuhan;e) Memberikanpelayananinformasidandatadenganmengirimkansecaraberkalainformasidandokumentasi

kepadapengembanfungsiHumas;f) Membuatlaporanrekapitulasitahunanmengenailayananinformasiyangmasukatauditerimadandiberikan

olehPolri.

BagianKetigaTanggungJawab,Pasal��:

a) kelancaranpelayananinformasikepadapengembanfungsiHumas;b) kerahasiaaninformasiyangdikecualikankepadamasyarakat;c) keakurataninformasiyangdiberikankepadapengembanfungsiHumas;dand) pelaksanaantugasnyakepadakepalasatuanmasing-masing.

66 KontraS

Daritabeldiatas,kitadapatmelihatpenerjemahandanpengembanganPasal��UUNo14/�008tentangKeterbukaanInformasiPublikdalamSOPtentangTataCaraPelayananInformasiyangdibuatMabesPolri.UntukmengaksesinformasiPolri,prosedurdanalurmekanismedalamSOPtentang TataCara Pelayanan Informasi dipandang cukupmemudahkanparapemohon. Polrijugamenyediakan format informasidancarapenyampaian informasi.Permohonan informasijugadapatdiajukandengancaratertulisdantidaktertulis(lisan)dandisertaialasanpermohonan

Sejarah PPID Polri

PejabatPengelola InformasidanDokumentasi (PPID) Polri dibentuk sejak tahun�010. TugaspokokdariPPIDPolriadalahmenyiapkansaranadanprasarana,termasukstrukturdidalamnya,karena bagian dari hak masyarakat untuk mendapatkan informasi publik. Setelah Undang-Undang Nomor 14 Tahun �008 tentang Kebebasan Informasi Publik hadir, Polri langsungberinisiatif untukmembuat telaah staf tentang strukturisasi pejabatpengelola informasi dandokumentasi, sebagaibagian fungsikehumasandiSatuan-SatuanKerja (Satker)MabesPolri,Polda,Polwiltabes,PolwildanPolres.FungsidibentuknyaSatkerdalamrangkamembukaruangtransparansiinformasipublikPolri.

DalamtelaahstafPPIDPolridiaturperihalstrukturdanfungsipejabatpengelolainformasidandokumentasiPolri.MulanyaPPIDPolriberadadibawahDivisiTelematika,yangsekarangmenjadiDivisiInformasidanTeknologiPolri.NamunkarenainformasibanyakterletakpadaSatkerHumas,makaPPIDsaatiniberadapadaDivisiHumasdanmenjadisalahsatubirobernamaBiroPPID.BegitujugaditingkatPolda.NamunditingkatPolresPPIDberadadibawahKabagOperasionaldandi tingkatPolsekberada langsungdibawahKapolsek.Mengingatminimnyasaranadanprasaranapenunjang,makaspesifikasitidakdiutamakan.

Dalam perkembangannya, ada masukan dari Unit Kerja Kepresidenan Bidang PengawasandanPengendalianPembangunan(UKP4)terhadapisiPeraturanKapolriNomor16Tahun�010tentangTataCaraPelayananInformasiPublikdiLingkunganPolriuntukdirevisi.Salahsatunyaseperti: Pengaturan tentang formulir saat masyarakat mengajukan keberatan, pengaturantentangujikonsekuensidanpengaturantentangsidangsengketa.HalinidikarenakanPeraturanKapolriadaterlebihdahuludaripadalahirnyaPeraturanKomisiInformasiPublik.

PeraturanKapolriNomor16Tahun�010berlakudiseluruhlingkungankepolisian,mulaidariMabes Polri, Polda, Polwiltabes, Polres hingga Polsek. Namun amat memungkinkan jika ditingkatPolda,Polwiltabes,Polwil,PolreshinggaPolsekuntukmembuatperaturansendirisecaraspesifik.Namuntidakbolehbertentangandenganperaturanyangmendahuluidanlebihtinggiposisinya,yakniPeraturanKapolritersebut.Namunhinggakinibelumadapengaturanspesifikyangdibuatditingkatlebihrendah.

Sebagai contoh, di PPID Polri informasi yang dikecualikan tetap bisa dibuka, jika memilikiargumentasiyanglebihtinggi.Sampaisaatinidaftarinformasiyangdikecualikandanhasilujikonsekuensisalahsatunyaadalahdaftartersangkaterorisyangdalampengejaran(penyelidikan)diPolrisendiri.

Sumber: wawancara dengan Kombes Pol. Zulkarnain Adinegara (Kabagrenmin Divisi Humas Mabes Polri), Jumat, 8

Juli 2011.

67Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

informasi.44 Petugas PID akan bekerjasama dengan pengemban PID Satker dan atau SatuanKewilayahandalammempersiapkaninformasi-informasiyangdibutuhkanpemohon.DalamhaliniPolrimemenuhiprasyaratbatastenggatwaktu10hari.

Ruang koordinasi antara petugas PPID dengan pengemban PID Satker dan atau SatuanKewilayahan juga dimunculkan dalam SOP. Berikut dengan perangkat kewajibannya. Aksesinformasipublikjugadimudahkanmelaluisistemjaringanteknologiinformasi(internet).45Meskipadakenyataannya,pihakPPIDmasihbelummemutakhirkaninformasidandokumentasiyangmasukdalamkategorisecaraberkala,sertamertadansetiapsaatdidalamwebsite.

DalamSOPtentangTataCarapelayananInformasijugadisebutkanbahwaadakewajibanPIDsetiap tahun untuk mengumumkan layanan informasi, berupa jumlah permintaan informasiyangditerima,waktuyangdiperlukan,jumlahpemberiandanpenolakanpermintaaninformasisertaalasanpenolakaninformasi.

44 Meski dalam SOP tentang Tata Cara Pelayanan Informasi tidak dijelaskan secara detail definisi permohonaninformasidengancaratertulisdantidaktertulis.

45 PubliksecarasertamertadapatmengaksesinformasidandokumentasiPolridapatdiaksesmelalui:http://www.polri.go.id/pi/danterkaitdenganinformasidandokumentasiSatkerdapatdiaksesmelalui:http://www.polri.go.id/ds/

68 KontraS

IV.3. Informasi-Informasi Penting bagi Tersangka dan Pencari Keadilan

DIawalbabsudahdidahuluidenganmenyinggungagendaakuntabilitas,utamanyapadaaksesterhadap informasi di dalam Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun �009 tentang ImplementasiPrinsipdanStandarHakAsasiManusiadalamPenyelenggaraanTugasKepolisianNegaraRepublikIndonesia. Bagian ini akanmempertajam informasi-informasi apa saja yangdibutuhkanbagitersangkadanpencarikeadilan(sepertikorban-keluargakorbanpelanggaranHAM,kelompokpendampingkorbandanpengacara).

Sebelumnya,kitaharusmengetahuihakkewajibanpemohondanpenggunainformasi.DalamUUNomor14Tahun�008,Pasal4dijelaskanhakpemohoninformasipublik:

Tabel 5

HakdanKewajibanPemohon/PenggunaInformasiPublikBerbasisUUNomor14Tahun�008tentang

KeterbukaanInformasiPublik

Hak(Pasal14) Kewajiban(Pasal15)

a) Setiaporangberhakmemperoleh informasi publiksesuaidenganketentuanUndang-Undangini

b) Setiaporangberhak:- melihatdanmengetahuiinformasipublik- menghadiri pertemuan publik yang terbuka

untuk umum untuk memperoleh informasipublik

- mendapatkansalinan informasipublikmelaluipermohonan sesuai dengan undang-undanginidanatau

- menyebarluaskan informasi publik sesuaidenganperaturanperundang-undangan

c) setiappemohoninformasipublikberhakmengajukanpermintaaninformasipublikdisertaidenganalasanpermintaantersebut

d) setiap pemohon informasi publik berhakmengajukangugatankepengadilanapabiladalammemperolehinformasipublikmendapathambatanatau kegagalan sesuai denganketentuanundang-undangini

a) Pengguna informasi publik wajib menggunakaninformasi publik sesuai dengan ketentuanperaturanperundang-undangan

b) Penggunainformasipublikwajibmencantumkansumberdarimanaiamemperolehinformasipublik,baik yang digunakan untuk kepentingan sendirimaupununtukkeperluanpublikasisesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan

Tabel di bawah ini adalah tabel perbandingan kategorisasi informasi, yang diambil dari UUNomor14Tahun�008danPerkapNomor16Tahun�010.Tabel inidapatdigunakanuntukmengukurseberapa jauhPolrimematuhikategorisasiyangterlebihdahuludibentukolehUUNomor 14 Tahun �008. Khususnya pada informasi-informasi penting yang dibutuhkan olehtersangkadanparapencarikeadilan.

69Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Tabel 646

PerbandinganKategorisasiInformasiUUNomor14Tahun�008danPerkapNomor16Tahun�010

UUNomor14Tahun�008 PerkapNomor16Tahun�010

BabIVInformasiyangWajibDisediakandanDiumumkan(Pasal9,10,11)

BabIIKriteriaInformasiPublik(Pasal5)

Informasi-informasi yang wajib disediakan dandiumumkan,terdiridari:

a) Informasiyangwajibdisediakandandiumumkansecaraberkala

b) Informasi yang wajib diumumkan secara sertamerta

c) Informasiyangwajibtersediasetiapsaat

a) Informasiyangwajibdisediakandandiumumkansecaraberkala;

b) Informasi yang wajib diumumkansecarasertamerta;

c) Informasi yang wajib tersedia setiapsaat;

d) Informasiyangdikecualikan.

BabVInformasiyangDikecualikan(Pasal17a)46

Terkaitdenganbatasankategorisasihak-hakinformasiyangbisadiperolehtersangkadanparapencarikeadilan,secaraeksplisitUUNomor14Tahun�008tidakbanyakmenerangkanhak-haktersebut.Namun,Pasal17danPasal18dapatdijadikanpasal-pasalrujukan.PadaPerkapNomor16Tahun�010,terdapatbanyaksebaranbatasankategorisasiinformasiyangterkaitlangsungdenganhak-hakinformasiyangdibutuhkan.Tabeldibawahiniakanmembantupembacauntukmengetahuibatasankategorisasiinformasiyangwajibdiketahuibagitersangkadanparapencarikeadilan,berbasisUUNomor14Tahun�008,PerkapNomor16Tahun�010danKUHAP.

46 MerujukpadaBabIIAsasdanTujuan–BagianKesatu:Pasal�ayat(�),“Informasipublikyangdikecualikanbersifatketatdanterbatas”;Pasal�ayat(4),“InformasipublikyangdikecualikanbersifatrahasiasesuaidenganUndang-Undang,kepatutandankepentinganumumdidasarkanpadapengujiantentangkonsekuensiyangtimbulapabilasuatu informasidiberikankepadamasyarakat serta setelahdipertimbangkandenganseksamabahwamenutupinformasipublikdapatmelindungikepentinganyanglebihbesardaripadamembukanyaatausebaliknya.”

70 KontraS

Tabel 747

PerbandinganBatasanKategorisasiInformasiYangWajibdiketahuiTersangkadanPencariKeadilan

UUNomor14tahun�008tentangketerbukaanInformasiPublik

Informasiyangdikecualikan(Pasal17:khususberhubungandenganPPIDPolri):

Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapatmenghambatprosespenegakanhukum,yaituinformasiyangdapat:

a) Menghambatprosespenyelidikandanpenyidikansuatutindakpidanab) Mengungkapkan identitas informan, pelapor, saksi dan atau korban yang mengetahui adanya

tindakpidanac) Mengungkapkan data intelijen kriminal dan rencana-rencana yang berhubungan dengan

pencegahandanpenanganansegalabentukkejahatantransnasionald) Membahayakankeselamatandankehidupanpenegakhukumdanataukeluarganya,danataue) Membahayakankeamananperalatan,saranadanatauprasaranapenegakhukum

Tidaktermasukkategoriinformasiyangdikecualikan(Pasal18ayat(1):KhususberhubungandenganPPIDPolri):

a) Putusanbadanperadilanb) Ketetapan,keputusan,peraturan,suratedaran,ataupunbentukkebijakan lain,baikyangtidak

berlaku mengikat maupun mengikat ke dalam ataupun keluar serta pertimbangan lembagapenegakhukum

c) Suratperintahpenghentianpenyidikanataupenuntutand) Rencanapengeluarantahunanlembagapenegakhukume) Laporankeuangantahunanlembagapenegakhukumf) Laporanhasilpengembalianuangkorupsidanataug) Informasi lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (�): Informasi publik yang telah

dinyatakan terbukabagimasyarakatberdasarkanmekanismekeberatandanataupenyelesaiansengketasebagaimanadimaksuddalamPasal48,49dan50dinyatakansebagaiinformasipublikyangdapatdiaksesolehpenggunainformasipublik

Tidak termasuk informasi yang dikecualikan (Pasal 18 ayat (�): Khusus berhubungan dengan PPIDPolri):

a) Dalamhal kepentinganpemeriksaanperkarapidanadipengadilan,KepalaKepolisianRepublikIndonesia,JaksaAgung,KetuaMahkamahAgung,KetuaKomisiPemberantasanKorupsidanataupimpinanlembaganegarapenegakhukumlainnyayangdiberikewenanganolehundang-undangdapatmembukainformasiyangdikecualikansebagaimanadalamPasal17hurufa,hurufb,hurufc,hurufd,hurufe,huruff,hurufidanhurufj.47

47 YangterkaitlangsungdenganmekanismeinformasidandokumentasiPPIDPolriadalahPasal17hurufa:Informasiyang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat menghambat proses penegakanhukum.

71Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

PerkapNomor16Tahun�010tentangTataCaraPelayananInformasiPublikdiLingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesia

Informasiyangdikecualikanuntukdipublikasikanyangberkaitandenganmenghambatprosespenyelidikandanpenyidikansuatutindakpidana(Pasal7):b) Laporan informasiyangberkaitandengantindakpidanabaikdarimasyarakatmaupunpetugas

Polric) Identitassaksi,barangbuktidantersangkad) Modusoperanditindakpidanae) Motifdilakukantindakpidanaf) Jaringanpelakutindakpidanag) Turunanberitaacarapemeriksaan(BAP)tersangkah) Isiberkasperkara,i) Taktisdanteknispenyelidikandanpenyidikanj) Turunanberitaacarapemeriksaantersangkasebagaimanadimaksudpadaayat(1)huruff,dapat

diberikan kepada tersangka atau penasehat hukumnya, apabila diminta untuk kepentinganpembelaan.

Informasiyangdikecualikanuntukdipublikasikanyangberkaitandenganpengungkapanidentitasinforman,pelapor,saksi,danataukorbanyangmengetahuiadanyatindakpidana(Pasal8):a) Seseorang (informan) dalam pembinaan penyelidikan dan atau penyidik diketahui oleh atasan

penyidikanb) Pelapor,saksi,korbanwajibdilindungibaikperlindungankeamanannyamaupunhukum

Informasiyangbukandikecualikan(Pasal1�):a) Daftarpencarianorang(DPO)b) Rencanaanggaranyangakandikeluarkandalamprosespenyidikantindakpidanac) Suratpemberitahuanperkembanganhasilpenyelidikan(SP�HP)d) Pertanggungjawabankeuanganyangdigunakandalamprosespenyidikantindakpidanae) Hasilprosespenyidikantindakpidanayangberkaitandenganuangdanbarangyangtelahdisitaf) InformasilainnyayangditetapkanolehpimpinanPolri.

7� KontraS

KitabUndang-UndangHukumAcaraPidana(KUHAP)

1. Pemeriksaansesegeramungkinolehpenyidik(Pasal50KUHAP)�. Pemberitahuandenganbahasayangdimengertioleh tersangkatentangapayangdisangkakan

kepadanyapadasaatpemeriksaan(Pasal51KUHAP)�. Memberikanketerangansecarabebaskepadapenyidik(Pasal5�KUHAP)4. Mendapatbantuanhukumdariseorangataulebihpenasehathukumselamadalamwaktudan

padasetiaptingkatpemeriksaan(Pasal54KUHAP)dengankebebasannyauntukmemilihsendiripenasehathukumnya(pasal55)

5. Jikapun tersangka tidak dapat memilih sendiri penasehat hukumnya dengan kemampuannyasendiri, maka pejabat yang bersangkutan pada setiap tingkat pemeriksaan wajib menunjukpenasehathukumbagimerekadenganbantuancuma-cuma(Pasal56)

6. Sepanjang proses pemeriksaan, tersangka berhak menghubungi penasehat hukumnya,berkomunikasi dengan perwakilan negaranya, menghubungi dan menerima kunjungan dokterpribadinya untuk kepentingan kesehatan baik yang ada hubungannya dengan proses perkaramaupuntidak(Pasal54-58)

7. Pemberitahuantentangpenahananatasdiritersangkaolehpejabatyangberwenang(Pasal59)8. Menghubungi dan menerima kunjungan pihak keluarga atau lainnya untuk mendapatkan

jaminanpenangguhan,sertakunjunganlainnyaterkaitdenganhubunganpekerjaanatauuntukkepentingankekeluargaantermasukjugakunjunganolehrohaniawan(Pasal61,6�)

9. Dalam hal surat menyurat, tersangka berhak mengirim dan menerima surat dari penasehathukumnyasertasanakkeluarganyasetiapkalidiperlukandanuntukkebutuhantersebut,tersangkadisediakanalat tulismenulis.Terhadapproses ini, suratmenyurat tersebut tidakdiperbolehkandilakukanpemeriksaandisetiaptingkatpemeriksaanolehpejabatkecualidiperolehalasandugaanbahwasuratmenyuratitudisalahgunakan.Jikasuratyangditujukanuntuktersangkasempatditilik/diperiksaolehpejabat/pertugas,hal itudiberitahukankepadatersangkadankembalidikirmkankepadapengirimnyasetelahdibubuhicapyangberbunyi„telahditilik“(Pasal6�)

10. Mengusahakan dan mengajukan saksi atau seseorang yang memiliki keahlian khusus gunamemberiketeranganuntukdirinya(Pasal65)

11. Menuntutgantikerugiandanrehabilitasi(Pasal68)1�. Ataspermintaantersangkaataupenasehathukumnyapejabatyangbersangkutanmemberikan

turunanberitaacarapemeriksaan(BAP)untukkepentinganpembelaan(Pasal7�)

Dari tiga batasan kategorisasi informasi di atas, kita dapat sama-sama memeriksa, batasaninformasibanyakberadadiwilayahkategori informasiyangdikecualikan(lihatUUNomor14Tahun�008danPerkapNomor16Tahun�010).Namununiknya,Pasal7hurufgPerkapNomor16 tahun �010, turunan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka masuk dalam kategoriinformasiyangdikecualikan.MeskididalamKUHAP,aksesterhadapBAPmenjadibagianhakyangmelekatdanwajibdipenuhidarihak-haktersangka.

Kesulitanuntukmencarijalankeluaratasperbedaanhakinformasiini(khususnyaterkaitdenganakses BAP di dalam KUHAP dan Perkap Nomor 16 Tahun �010), semakin dirasakan ketikatidakditemukanrujukanaksesBAPdidalamUUNomor14Tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPublik.MengingatUUtersebutmemangdirancangsebagaipayungkebijakanumumseluruhbadanpublik.

7�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

IV.4. Pihak-Pihak Terkait Penyediaan Informasi di Polri

Telahdisinggungdiatas,PPIDdanPengembanPIDadalahduapihakutamayangmemilikitugasdan tanggung jawabuntukmengelola informasi dandokumentasi di dalam struktur badan-badanpublik,termasukPolri.PPIDdanPengembanPIDbertanggungjawabkepadaKadivhumasPolriditingkatMabesPolridanKabidhumasPolriditingkatsatuankewilayahan.MerujukpadaPerkapNomor16Tahun�010,tatacarakerjaPPIDdilakukanmelaluiduacara:horizontaldanvertikal.BerikutiniadalahpenjelasantatacarakerjaPPIDdidalaminstitusiPolri.

Tabel 8

TataCaraKerjaPPIDBerdasarkanPerkapNomor16Tahun�010

Horisontal Vertikal

Pasal 24 Pasal�7

Hubungan horizontal dibangun antara Divhumas PolridenganPPIDsatuanorganisasiindukdanantaraBidhumasPoldadenganPPIDsatuankewilayahan,sebagaiberikut:

a) SetiapPPIDmengirimkaninformasidandokumentasiyangberkaitandengankegiatanPolriyangdapatdiaksesolehpublik

b) Secarainsidentil,PPIDwajibmemberikaninformasidandatayangakuratkepadaDivhumasPolridanBidhumas Polda dalam hal terjadi kasus yangmenjadiperhatianpublikdansedangditanganiolehSatkertersebut

c) DivhumasPolridanBidhumasPoldadapatmemintatambahan informasi dan dokumentasi yang telahdiberikanataudikirimolehPPID

d) Pengiriman informasi dan dokumentasi dilingkungan Mabes Polri dan satuan kewilayahanmenggunakan teknologi informasi dan komunikasiyangtersedia.

Hubungan vertikal dibangun antara PPID tingkatMabesPolridenganPPIDsatuankewilayahan,sebagaiberikut:

a) Saling memberi dan menerima informasi dandokumentasi yang berkaitan dengan kegiatansatuankerjamasing-masing;

b) Melaksanakankoordinasiyangberkaitandenganinformasipublikuntukdisampaikanpadapublik;

c) PPID satuan kewilayahan wajib secara langsungmemberikan laporan informasi terkait denganperistiwa yang bersifat insidentil yangmenjadiperhatian publik kepada Divhumas Polri dengantembusanBidhumasPolda;dan

d) setiapPPIDsatuankewilayahansecaraberjenjangmengirimkan informasi dan dokumentasi yangberkaitan dengan kegiatan Polri yang dapatdiaksesolehpubliksebagaimanadimaksuddalamPasal1�,Pasal14,danPasal15.

Pasal�5 Pasal�8

a) DivhumasPolridapatmelakukankoordinasidanpembinaanteknisterhadapPPID

b) Koordinasi dan pembinaan teknis sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilaksanakansecaraberkalapalingsedikit1(satu)kalidalam�(tiga)bulan

(1) Dalam mendukung kelancaran arus informasidan

data, PPID dapat memanfaatkan jaringanteknologi

informasi dan komunikasi yang tersedia padasatuan

kerjamasing-masing. (�)Pemanfaatan jaringan teknologi Informasi dan

komunikasi sebagaimanadimaksudpadaayat (1)dapatdiaksesolehpengembanfungsiHumasdanPPIDbaiksecarahorizontalmaupunvertikal.

74 KontraS

Pasal�6

(1) PPID wajib memberikan informasi dan data yangakuratkepadaDivhumasPolriatauBidhumasPoldaberkaitandengankasusyangmenjadiperhatianpublik,meliputi:a. Kasus-kasus menonjol yang melibatkan antara

lain:1. Tokohmasyarakat;�. Pejabatpemerintah;�. Publikfigur;4. Pejabat atau diplomat asing atau warga

negara asing;5. danpejabatTNI/Polri.

b. kasus kecelakaan moda transportasi yangmenonjol

atau korban meninggal lebih dari 5 (lima)orang;

c.kasus-kasusyangmeresahkanmasyarakatantaralain:

�. premanisme;�. pembunuhan;4. pencuriandengankekerasan;5. terorisme;6. penculikan;dan7. kerusuhanmassa.

(�)Pengirimaninformasisebagaimanadimaksudpada

ayat(1)dilakukansecaratertulisdanpalinglambat1x�4(satukaliduapuluhempat)jam

75Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

SkemaMemperolehInformasi

Maksimal 10 hari kerja + Perpanjangan 7 hari kerja

Pemberitahuantertulis&PemberianInformasi

- Informasiberadadibawahpenguasaannya/tidak;

- MemberitahukeberadaaninfoyangdimintajikadiBadanPubliklaindantidakberadadibawahpenguasaannya;

- Menerima/menolakpermintaanjikaditerima(sebagian/seluruhnya)dicantumkaninformasiyangdiminta;

- Menghitamkan/mengaburkandokumenyangmengandunginformasiyangdikecualikan

- Alatpenyampaiandanformatinformasi;

- Biayadancarapembayaran;- Pemberitahuanperpanjangan

waktudanalasannyajikapemberianinformasitidakdapatdilakukandalam10hari.

Mencatat:- nama- alamat- cubjek- format- cara

penyampaianinformasiyangdiminta

PIDPermohonan

Memberil tandabukti

penerimaanpermintaan

l Nomorpendaftaran

Saatmenerimapermintaan(langsung/elektronik)Saat

pengirimaninformasi(surat).

Sumber: Dokumentasi KontraS

76 KontraS

MekanismeKeberatanPemohonInformasi

ATASANPPID

Keberatan�0harisetelahditerimanya

penolakan

SetiappemohonInformasiPublikdapatmengajukankeberatan

secaratertuliskepadaatasanPPID.TermasukalasanpenolakandantidakdisediakanInformasiPublik

KEBERATAN

ALASAN:

- penolakanataspermintaaninformasiberdasarkanalasanpengecualian,sebagaimanadimaksuddalamPasal17

- Tidakdisediakannyainformasiberkala,sebagaimanadimaksuddalamPasal9

- Tidakditanggapinyapermintaaninformasi

- Permintaaninformasiditanggapitidaksebagaimanayangdiminta

- Tidakdipenuhinyapermintaaninformasi

- Pengenaanbiayayangtidakwajar

- Penyampaianinformasiyangmelebihiwaktu,yangdiaturdalamUUini.

Tanggapipalinglambat�0hari

AlasanB-Gdapatmenyelesaikan

musyawarahkeduabelahpihak

Sumber: Dokumentasi KontraS

77Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Dari tabeldanduaskemadiatas,dapatdiketahuibahwamekanismehorizontaldanvertikaldapat dimaksimalkan untuk mempermudah publik dalam memperoleh dan menggunakankategorisumber-sumberinformasi.Bahkandidalamskemamemperolehinformasi,setelahpihakpemohon mengajukan permohonan permintaan informasi kepada PID, maka akan diprosesdalamwaktu10hari.Prosesnyadapatdiperpanjangmenjadi7hari,terhitungdariharipertamapermohonaninformasidiajukan(total17hari).Selanjutnya,skemaalurpemberianinformasidiatasjugatelahdijelaskanpadatabelperbandingantatacarapenyediaaninformasi.

Terkait skema mekanisme keberatan pemohon informasi, dijelaskan bahwa setiap pemohondapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada atasan PPID. Proses pelayangan suratkeberatan dapat dilakukan paling lambat �0 hari setelah diterimanya alasan penolakanpemberianinformasi.PihakatasanPPIDjugaharusmeresponpalinglambat�0hari,terhitungdariditerimanyakeberatansecaratertulis.AtasanPPIDmenjelaskanalasantertulisdisertakanbersamatanggapanapabilaatasanmenguatkanputusanyangditetapkanolehbawahannya.48Alasan-alasan penolakan diambil dari Bab VIII Keberatan dan Penyelesaian Sengketa melaluiKomisiInformasi,BagianKesatu–Keberatan,Pasal�5UUNomor14Tahun�008.

Diharapkandenganadanyaskemadiatas,dapatmempermudahpemahamanparapemohondanataupenggunainformasi.Diharapkanjuga,skema-skemainidapattersosialisasikandenganbaik,agaraksesibilitasinformasidapatdimaksimalkan.

IV.5. Prosedur Penyelesaian Sengketa

ProsedurpenyelesaiansengketadalamStandarOperatingProcedure(SOP)tentangPenyelesaianSengketaInformasiberangkatdaripenyebabterjadinyasengketainformasi,sebagaimanayangtelahdisinggungpadaskemamekanismekeberatanpemohoninformasi,khususnyadibagianalasan.

Untukmempersiapkanalasanpenyelesaian,harusmelaluitahapanberikutini:

1. PPIDmelaksanakanregistrasiterhadapkeberatandaripemohoninformasi

�. PPIDmelakukanpengecekanterhadaparsipdatapemohoninformasiyangditerima

�. PPID melakukan analisa dan evaluasi terhadap arsip pemohonan informasi yangdimaksud

4. Setelahjelaspermasalahannya,PPIDberupayamemenuhikembalidataatauinformasisesuaipermintaanpemohon.ApabilaupayainidianggapbelumselesaimakaPPIDmelanjutkankeprosespelaksanaanpenyelesaiansengketainformasi

Tahapan persiapan penyelesaian sengketa informasi di atas harus diikuti dengan tahapanselanjutnya:

1. PPIDmenerimadanmenelitikeberatanyangdiajukanolehpemohoninformasipalinglambat�0harikerja;

�. PPID melaporkan kepada atasan PPID tentang adanya keberatan dari pemohoninformasi;

48 Lihat:Undang-UndangNomor14Tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPublik,Pasal�6ayat(�).

78 KontraS

�. PPIDmenyiapkantanggapanataskeberatanyangdiajukanolehpemohoninformasidengandatapendukung;

4. PPID harus sudah memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan olehpemohoninformasidenganmemberikanalasandantanggapanyangsudahdisetujuiolehatasanPPIDdalamjangkawaktupalinglambat�0harikerjasejakditerimanyakeberatansecaratertulisdaripemohoninformasipublik;

5. PPIDmempersilakankepadapemohoninformasiuntukmeneruskankepadaKomisiInformasiPusatapabilapemohontidakpuasterhadapjawabanatasanPPID,apabilapemohoninformasipuasdianggapselesai;

6. PPIDmewakili lembagapublikdalammenanganidampakhukumberupagugatanPTUNdanberkoordinasidenganDivisi/BidangHukumPolri;

7. PPIDsecaramanagerialbertanggungjawabkepadaatasanPPIDdenganmembuatlaporansecaraberkaladaninsidentil.

Untukmelengkapiduatahapandiatas,masih terdapatbeberapacatatantambahan lainnya,seperti:

1. UpayapenyelesaiansengketainformasipublikdapatdiajukankepadaKomisiInformasisesuaikewenangannyaapabilatanggapanatasanpejabatpengelolainformasidandokumentasidalamproseskeberatantidakmemuaskanpemohoninformasipublik;

�. Upayapenyelesaiansengketainformasipublikdiajukandalamwaktupalinglambat14harikerjasetelahditerimanyatanggapantertulisdariatasanpejabatsebagaimanadimaksuddalamPasal�6ayat(�)UUNomor14Tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPublik;

�. ApabilaputusanKomisiInformasitidakditerima,pemohonakanmeneruskangugatan(banding)kepengadilanpalinglambat14harikerja,gugatandapatdiajukanke:(a)PengadilanNegeri,(b)PengadilanTataUsahaNegara;

4. Apabilaputusanpengadilantatausahanegaraataupengaadilannegeritidakditerimapemohon,pemohonmengajukankasasikeMahkamahAgungdalamwaktupalinglama14harikerja;

5. SesuaidenganBabXPasal47ayat(1)Undang-UndangNomor14Tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPublik,pengajuangugatandilakukanmelaluiPengadilanTataUsahaNegara(PTUN)apabilayangdigugatadalahBadanPublikNegara.Pengajuangugatan dilakukan melalui Pengadilan Negeri apabila yang digugat adalah badanpublikselainBadanPublikNegara.

79Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

TerkaitdenganpengajuansengketakepadaKomisiInformasi,padaUUNomor14Tahun�008BagianKeduaPenyelesaianSengketaMelaluiKomisiInformasiPasal�7,�8dan�9dijelaskansebagaiberikut:

Pasal 37

(1) Upaya penyelesaian sengketa informasi publik diajukan kepada Komisi InformasiPusatdanatauKomisi InformasiProvinsidanatauKomisi InformasiKabupaten/Kotasesuaidengankewenangannyaapabilatanggapanatasanpejabatpengelolainformasidan dokumentasi dalam proses keberatan tidak memuaskan pemohon informasipublik

(�)Upayapenyelesaiansengketainformasipublikdiajukandalamwaktupalinglambat14(empatbelas)harikerjasetelahditerimanyatanggapantertulisdariatasanpejabatsebagaimanadimaksuddalamPasal�6ayat(�)

Pasal 28

(1) Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi provinsi dan atau Komisi Informasikabupaten/kota harus mulai mengupayakan penyelesaian Sengketa Informasi Publikmelaluimediasidanatauajudikasinonlitigasipalinglambat14(empatbelas)harikerjasetelahmenerimapermohonanpenyelesaiansengketainformasipublik

(�)Prosespenyelesaiansengketasebagaimanadimaksudpadaayat(1)palinglambatdapatdiselesaikandalamwaktu100(seratus)harikerja

Pasal 39

PutusanKomisiInformasiyangberasaldarikesepakatanmelaluimediasibersifatfinaldanmengikat.

IV.6. Mekanisme Evaluasi PPID Polri

DalamstrukturPPIDPolri,adaKepalaBagianAnalisadanEvaluasi (lihat lampiran)yangsalahsatutugasnyamelakukanevaluasikinerjaPPIDPolri,mulaidarilevelMabes,Polda,Polwiltabes,Polres hingga Polsek. Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi juga melakukan evaluasi sistem,termasukhal-halyangberhubungandenganprosespengajuansengketadiPPIDPolri.

Selama�010-�011,PPIDPolrimengagendakan sosialisasi dan rapat koordinasi. Sosialisasi ditahun�011sudahdilakukandi1�titikPolda,meskibelumsampaiketingkatPolres.Sedangkanagenda koordinasi hanyadilakukandi lingkungan internalMabes Polri dandiikuti �4 Satkersetiapbulannya.

Dari hasil evaluasi PPID Polri, kendala yang muncul umumnya berhubungan dengan saranadanprasarana,termasukkapasitaspersonilPolridalammenjalankantugasPPID(salahsatunyaadalahrangkapjabatan).Untukmengatasimasalahtersebut,PPIDMabesPolrisaatinisedangmengupayakanpengajuananggarannegara(�011)untukpengadaansaranadanprasarana,baikditingkatPoldamaupunPolres.Selainitu,untukpeningkatankemampuanpersonil,Polriakanmelakukanpelatihanpenggunaan saranadanprasarana, termasukpeningkatankemampuananggotaPolritentangpentingnyaketerbukaaninformasipublikdilingkungankepolisian.

80 KontraS

PolrisendirimenunjukPoldaMetroJayauntukmenjalankanProyekUtamaKebebasanInformasiPublik. Polda Metro Jaya berkewajiban untuk melakukan asistensi terhadap 14 Polres se-Jabodetabekdalamrangka implementasiKIP.PPIDPolri jugatelahmengategorikan informasireguleryangdapatdiaksespublikmelaluijejaringsosial,sepertiFacebookdanTwitter.

IV.7. Analisa Normatif Ketentuan KIP internal Polri dibandingkan dengan Standar Internasional

Ketentuan keterbukaan informasi publik internal Polri pada Perkap Nomor 16 Tahun �010tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kepolisian Negara RepublikIndonesiaadalahturunandariprinsip-prinsipyangdikembangkanrezimketerbukaaninformasipubliknasionaldalamUUNomor14Tahun�008.Namun,sebagaimanayangtelahdijelaskanpadaBabII–KerangkaKonseptualHakAtasInformasiPublik,Article19memilikiseperangkatprinsipidealyangdikembangkandaripengalamanterbaikrezimketerbukaaninformasipublikdidunia.TerdapatsembilanprinsipdandikenalsebagaiHak-HakPublikuntukTahu.Sembilanprinsipinitelahdibahaspadababsebelumnya.

Padabagian ini, akandielaborasi perbandingananalisanormatif ketentuanKIP internal Polridengansembilanprinsiptersebut.PerbandinganiniakanmemberikanmasukankepadakebijakanKIPdiinternalPolri,khususnyakebijakanyangbisamembantupublikdalammendapatkanaksesinformasi,sesuaidenganprinsippenyediaaninformasi.

81Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Tabel 9

PerbandinganPrinsipPenyediaanInformasiAntaraHak-HakPublikuntukTahudenganPerkapNomor16Tahun

�010

Hak-Hak Publik untuk Tahu Perkap Nomor 16 Tahun 2010 dan SOP yang Terkait

Prinsip keterbukaan di manapengecualiannya harusberdasarkan undang-undang,maximum disclosure, limitedexception

Pasal�

Prinsip-prinsip dalam peraturan ini, meliputi:

a) Mudah,cepat,cermatdanakurat,yaitusetiapkegiatandalampemberianpelayananinformasipublikharusdilaksanakantepatwaktu, disajikan dengan lengkap,dikoreksisesuaikebutuhan,danmudahdiakses;

b) transparansi, yaitu dalam pemberian pelayanan informasipublikharusdilaksanakansecarajelasdanterbuka;

c) akuntabel,yaitusetiapkegiatandalampemberianpelayananinformasipublikharusdapatdipertanggungjawabkan;dan

d) proporsionalitas, yaitu setiap kegiatan dalam pemberianpelayananinformasipublikharusmemperhatikankeseimbanganantarahakdankewajiban

Mencakupseluruh lembagayangmenjalankanfungsipublik

Menimbang bagian b:

Bahwadalamrangkamemberikanpelayanan informasipublik,kepolisiannegararepublikIndonesiamelaluifungsihubunganmasyarakat,memerlukanstandar/prosedurpengelolaangunamenjaminpelayananinformasipublikyangtransparandanakuntabel

Menimbang bagian c:

Bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksudpadahurufadanhurufb,perlumenetapkanperaturanKepalaKepolisianNegaraRepublikIndonesia tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di LingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesia

Siapapunbisamemintainformasitanpadimintaalasannya

Dalam SOP Tata Cara Pelayanan Informasi, prinsip ini diterjemahkan pada Bagian Pendahuluan – 5. Pengertian-Pengertian:

Pemohon informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukumIndonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimanadiaturdalamUndang–Undang

8� KontraS

Prinsip non-diskriminasi dalampenyediaaninformasi

Prinsip non-diskriminasi memang tidak dieksplisitkan dalam Perkap Nomor 16 Tahun 2010 dan di dalam SOP yang lain. Namun pada Pasal 3, prinsip yang diakomodasi adalah sebagai berikut:

1. mudah,cepat,cermatdanakurat�. transparansi�. akuntabel4. proporsionalitas

Informasi harus tersedia dalamwaktuyangwajar

Lihat Pasal 3 Perkap Nomor 16 Tahun 2010, bagian (a):

mudah,cepat,cermatdanakurat,yaitusetiapkegiatandalampemberianpelayananinformasipublikharusdilaksanakantepatwaktu,disajikandenganlengkap,dikoreksisesuaikebutuhan,danmudahdiakses;

Permintaanbisadilakukansecaraoralmaupuntertulis

SOP Tata Cara Pelayanan Informasi. Bagian Kedua: Tata Cara pelayanan Informasi. Khususnya pada bagian pelaksanaan pelayanan informasi:

Petugas PPID mencatat permintaan informasi yang diajukan secaratertulismaupun tidak tertulisolehpemohondisertaialasanpermohonaninformasi.

Hak-Hak Publik untuk Tahu Perkap Nomor 16 Tahun 2010 dan SOP yang Terkait

8�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Akses terhadap berbagai bentuk”informasi”, bukan hanyadokumen

Perkap Nomor 16 Tahun 2010, Bab V Tata Cara Penyampaian Informasi Publik oleh PPID:

Pasal 29:

Penyampaianinformasipublikdilakukandalambentuk:

a) pemberianinformasidandatasecaralangsung;

b) akses informasi dan data melalui teknologi informasi dankomunikasi;dan

c) mediacetakdanelektronik.

Pasal 30:

Pemberian informasidandata secara langsungsebagaimanadimaksuddalamPasal�9hurufaolehPPIDdalambentukantaralain:

a.tulisan;

b.laporan;

c.gambar;

d.grafik;dan

e.rekaman.

Pasal 31:

PenyampaianaksesinformasidandatamelaluiteknologiinformasidankomunikasisebagaimanadimaksuddalamPasal�9hurufbolehPPIDdapatdiperolehantaralainmelalui:

a.internet;

b.MultimediaMessagesSystem(MMS);

c.pesansingkat(ShortMessagesSystem/SMS);dan

d.faksimile.

Informasi harus tersedia sesuaiformatyangdiminta

Kategorisasi format informasi sebagaimana yang dijelaskan pada PerkapNomor16Tahun�010Pasal�

Permintaan informasi yang salahinstitusi harus ditransfer kelembaga yang relevan apabiladiketahui

Secara spesifik tidak adapenjelasandan atau turunandari prinsip ideal,baikpadaPerkapNomor16Tahun�010,maupunpadaSOPlainnya.

Biaya penyediaan informasidiusahakan agar terjangkau dantidak jadi hambatan pemenuhanhakatasinformasi

SOP Tata Cara Pelayanan Informasi. Bagian Ketiga: Ketentuan Tambahan:

Biayayangdibutuhkanuntukpelayananinformasiyangdimintapemohondisesuaikandenganketentuanperaturanyangberlaku

Hak-Hak Publik untuk Tahu Perkap Nomor 16 Tahun 2010 dan SOP yang Terkait

84 KontraS

Penolakan harus didasari olehundang-undang dan tenggatwaktunya juga harus sesuaiketentuan

Lihat SOP Penyelesaian Sengketa Informasi, pada bagian II Tata Cara Penyelesaian Sengketa Informasi, a penyebab terjadinya sengketa informasi:

Penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualiansebagaimanadimaksuddalamPasal17UUNomor14Tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPublik

Jika prinsip “pengecualian”diterapkan, seharusnya tersedia“sebagian”informasi

Perkap Nomor 16 Tahun 2010 Bab II Kriteria Informasi Publik, Pasal 5:

Informasipublik,berdasarkankriterianyaterdiridari:

a.informasiyangdikecualikanuntukdipublikasikan;b.informasiyangbukandikecualikan;c.informasiyangwajibdiumumkansecarasertamerta;d.informasiyangwajibtersediasetiapsaat;dane.informasiyangwajibdisampaikansecaraberkala.

Harus ada petugas yangmembantupemintainformasi

Bab I, Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (5):

PejabatPengelolaInformasidanDokumentasiyangselanjutnyadisingkatPPIDadalahpejabatyangbertanggungjawabdibidangpenyimpanan,pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi badanpublik.

Harusadapetugaskhususdenganmandat menangani permintaaninformasi

Bab I, Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (6):

Pejabat pengemban PID adalah pejabat yang melaksanakan tugas-tugasPPID.

Setiap badan pubik harusmempublikasikan secara rutinsuatu informasi terlepas adapermintaanatautidak

SOP tentang Tata Cara Pelayanan Informasi, Bagian Kedua Tata Cara Pelayanan Informasi, khususnya pada bagian Bentuk pelayanan informasi:

Kewajiban pelayanan informasi setiap tahun mengumumkan layananinformasiberupajumlahpermintaaninformasiyangditerima,waktuyangdiperlukan,jumlahpemberiandanpenolakanpermintaaninformasisertaalasanpenolakaninformasi.

Hak-Hak Publik untuk Tahu Perkap Nomor 16 Tahun 2010 dan SOP yang Terkait

85Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Ada mekanisme banding bilapermintaanditolakatauadasuatulembagapengawaskhusus

Mekanisme penyelesaian sengketa dicantumkan pada bagian SOP Penyelesaian Sengketa Informasi, bagian c: mekanisme penyelesaian sengketa informasi:

1. PPIDmenerimadanmenelitikeberatanyangdiajukanolehpemohoninformasipalinglambat�0harikerja.

�. PPIDmelaporkankepadaatasanPPIDtentangadanyakeberatandaripemohoninformasi.

�. PPID menyiapkan tanggapan atas keberatan yang diajukan olehpemohoninformasidengandatapendukung.

4. PPID harus sudah memberikan tanggapan atas keberatan yangdiajukanolehpemohoninformasidenganmemberikanalasan–alasandantanggapanyangsudahdisetujuiolehatasanPPIDdalamjangkawaktupalinglambat�0harikerjasejakditerimanyakeberatansecaratertulisdaripemohoninformasipublik.

5. PPID mempersilakan kepada pemohon informasi untuk meneruskankeKomisi Informasi apabilapemohon tidakpuas terhadap jawabanatasanPPID,apabilapemohonpuasmakadianggapselesai.

6. PPID mewakili lembaga publik dalam menangani dampak hukumberupagugatanPTUNdanberkoordinasidenganDiv/BidkumPolri.

7. PPID secara managerial bertanggung jawab kepada Atasan PPIDdenganmembuatlaporansecaraberkaladaninsidentil.

Di Bagian III. Ketentuan Tambahan:

1. UpayapenyelesaiansengketainformasipublikdiajukankepadaKomisiInformasisesuaikewenangannya,apabila tanggapanatasanpejabatpengelolainformasidandokumemtasidalamperoseskeberatantidakmemuaskanpemohoninformasipublik.

�. Upayapenyelesaiansengketainformasipublikdiajukandalamwaktupalinglambat14harikerjasetelahditerimanyatanggapantertulisdariatasanpejabatsebagaimanadimaksuddalampasal�6ayat�UURINO.14TH�008.

Hak-Hak Publik untuk Tahu Perkap Nomor 16 Tahun 2010 dan SOP yang Terkait

86 KontraS

�. Apabila putusan komisi informasi tidak diterima pemohon akanditeruskangugatankePengadilanpalinglambat14harikerja,gugatandapatdiajukanke:

a) Pengadilannegeri

b) Pengadilantatausahanegara

4. Apabila gugatan tidak diterima pemohon, pemohon mengajukangugatan ke Mahkamah Agung dalam waktu paling lama 14 harikerja.

5. Sesuai dengan Bab X Pasal 47 ayat (1) Undang – Undang Nomor.14 Tahun �008 tentang KIP bahwa pengajuan gugatan dilakukanmelalui PengadilanTataUsahaNegara (PTUN)apabila yangdigugatadalahBadanPublik Negara,pengajuangugatandilakukanmelaluiPengadilan Negeri apabila yang digugat adalah badan publik selainBadanPublikNegara.

IV.8. Manfaat Utama Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2010

Melihat paparan di atas, kita mengetahui bahwa Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun �010tentangTataCaraPelayananInformasiPublikdiLingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesiasebenarnyatidakhanyadapatdigunakanuntukmengaksesinformasiseputarpenegakanhukumdanpenanganankasus.Namundalamkondisitertentupermintaaninformasiolehmasyarakatbisa beraneka ragam dan sama sekali tidak berkaitan langsung dengan penanganan kasus.MengingatkonfigurasimasyarakatdankemajemukanwilayahdiIndonesia,sepertimasyarakatyangtinggaldiwilayahkonflik (Papua),pasca-konflik (NangroeAcehDarussalam),perkotaanbesar(Jabodetabek,SumateraUtara,Sulawesi),hinggawilayahperbatasan(Kalimantan).

Kemungkinanpermintaaninformasisepertiinformasitentangdokumenaturaninternalkepolisian(baik Peraturan Kapolri, Prosedur Tetap, Standard Operating Procedure, Petunjuk Pelaksana,PetunjukTeknis,RencanaKerja,pengelolaanprogram,anggarandanlainsebagainya).Maupunaktivitas kepolisian dalam pengamanan objek vital dan atau wilayah industri, agenda rutinkepolisian(informasiseputarKepolisianMasyarakat)danlainsebagainya.

Olehkarenaitu,keberadaanPeraturanKapolriNomor16Tahun�010tentangTataCaraPelayananInformasiPublikdiLingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesiabisadimanfaatkansecaramaksimal oleh masyarakat. Khususnya dalam mengakses informasi yang terkait langsungdengankepentinganpublik.

Hak-Hak Publik untuk Tahu Perkap Nomor 16 Tahun 2010 dan SOP yang Terkait

87Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Struktur PPID di Institusi Polri

I. Mabes Polri

Keterangan:

Biro PID

1. BiroPIDmerupakanunsurpelaksanautamayangberadadibawahKadivhumasPolri,

�. Biro PID bertugas membina dan menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan,penyajian data dan informasi serta dokumentasi dalam mendukung pelaksanaanpenyampaianinformasibaikinternalmaupuneksternalPolri,

�. Dalammelaksanakantugas,BiroPIDmenyelenggarakanfungsi:

a. Pengumpulan, pengelolaan dan analisa data, informasi dan atau dokumentasiyangdiperlukangunapenyajianinformasiyangakuratdandapatdipercayauntukkepentinganinternalmaupuneksternalPolri;

88 KontraS

b. PengumpulaninformasidandatayangberkaitandengankegiatanPolriyangdapatdiaksespublik;

c. Penyiapanmediadanpendistribusianinformasidandokumentasisecaraluassesuaiketentuanperundang-undangan;

d. Pengelolaaninformasipengaduan(public complain)yangmenyangkutpelayanan,pelindungan,pengayomandanpenegakanhukumolehPolri;

e. Penyelesaianprosessengketainformasihinggatuntas.

4. Dalammelaksanakantugas,BiroPIDdibantuoleh:

a. Bagprodok(BagianProduksiDokumentasi):

- BagprodokbertugasmelaksanakanproduksidandokumentasiterhadapkegiatanPimpinanPolridalamkegiatankepolisianlainnya,termasukpeliputandanprodukbantuanteknis;

- Dalammelaksanakantugas,Bagprodokmenyelenggarakanfungsi:

1. Peliputan dan pendokumentasian setiap kegiatan Polri dalam bentuk foto,rekaman,audiovisualsertadokumenlainyangdiperlukan;

�. Pelaksana monitoring pemberita media cetak maupun elektronik untukkepentinganPolri.

-Dalammelaksanakantugas,Bagprodokdibantuoleh:

- Subbagdokliput:bertugasmenyelenggarakanpeliputandandokumentasikegiatanPolridanPimpinanPolri,sertamembuatbahandokumentasiuntukbantuanteknispenyidikan;

-Subbagbantek(SubBagianBantuanTeknis):bertugasmenyelenggarakanbantuanteknisuntukproduksihasildokumentasi,peliputandanmonitoringmedia,produksiuntukbantuanteknispenyidikan,klipingmedia;

-Urmin.

b. Bagyaninfodok(BagianPelayananInformasiDokumentasi):

- Bagyaninfodok: bertugas menyediakan informasi berupa data/atau dokementasiyangberkaitandengankinerjaPolrikepadapemohoninformasipublik.

- dalammelaksanakantugas,Bagyaninfodokmenyelenggarakanfungsi:

a. PenyediaaninformasidandokumentasidilingkunganPolriuntukkepentinganpublik;

b. Penyediaan Informasi berupa data, informasi dan atau dokumentasi yangberkaitandengankinerjaPolrikepadapemohoninformasi;

89Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

c. Pemberianpelayananinformasidandokumentasikepadapemohoninformasisesuaipermintaan.

- Dalammelaksanakantugas,Bagyaninfodokdibantuoleh:

1. Subbagpullahinfodok (Sub Bagian Pengumpulan dan Pengelolaan InformasiDokumentasi): bertugas mengumpulkan, mengevaluasi dan melakukanverifikasiterhadapinformasiyangberhubungandengankinerjaPolri;

�. Subbagsediainfodok:bertugasmelayanipermintaaninformasidaripemohoninformasibaiksecaralangsungmaupunmelaluimediayangtersedia.

�. Urmin.

c. Baganev(BagianAnev):

- Baganev bertugas menganalisa dan merumuskan data yang termasuk dalamklasifikasi informasi yang dikecualikan dan menyusun jadwal uji konsekuensiterhadap informasi yang dikecualikan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan.

- Dalammelaksanakantugas,Baganevmenyelenggarakanfungsi:

a. Penerimaan pengaduan pemohon informasi publik atas keberatan yangdiajukan;

b. Pengelolaan informasi dan dokumentasi pada tingkat Mabes Polri sesuaiketentuanperaturanperundang-undangan;

c. Penyelesaian sengketa informasi publik melalui Komisi Informasi Pusat dan/atauDaerah sertamewakili satkerdiPengadilanTataUsahaNegara (PTUN)danPengadilanNegeri(PN);

d. Pembuatandanpengkoordinasianpengajuankeberatan,pengajuansengketatentangpemuataninformasipublikdimediamaupunmelakukanhak jawabkepadapihaklainsesuaiketentuanperaturanperundang-undangan.

- Dalammelaksanakantugas,Baganevdibantuoleh:

1. Subbagyansengketa(SubBagianPelayananSengketa):bertugasmelayanimasalahpenyelesaiansengketainformasimelaluiprosesmediasidanatauajudikasinonlitigasiataumelaluiPTUN;

�. Subbgyanduan (Sub Bagian Pelayanan Pengaduan): bertugas melayanimasalahpengaduanmasyarakat,baikberupakonsultasisecaralangsungmaupunmelaluimediayangtersedia;

�. Urmin.

90 KontraS

II.Polda

Keterangan:

Subbid PID bertugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajianinformasidandokumentasi,danmelakukananalisadanevaluasikegiatanBidhumas.

(1) Dalammelaksanakantugas,SubbidPIDmenyelenggarakanfungsi:

a. Pengumpulandanpengolahandata,sertapenyajianinformasidandokumentasi;

b. MenganalisadanmengevaluasikegiatantugasSubbidPID;

c. PeliputaninformasiyangberkaitandenganpemberitaankegiatanPolda;

d. MemproduksidanmendokumentasikaninformasiberkaitandengankegiatanPolda;dan

e. PemantauanhasilpeliputandanpenyajianinformasikegiatanPolda.

(�) Dalammelaksanakantugas,SubbidPIDdibantuoleh:

91Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

a. UrusanPengumpulandanPengolahanInformasidanDokumentasi(Urpullahinfodok),yangbertugasmenyelenggarakanpengumpulandanpengolahandata,sertapenyajianinformasidandokumentasi;

b. Urusan Peliputan, Produksi, dan Dokumentasi (Urlipprodok), yang bertugasmelaksanakanpeliputan,produksi,dandokumentasi;dan

c. UrusanMonitoring(Urmon),yangbertugasmenyelenggarakanmonitoring.

9� KontraS

STRATEGI PEMANTAUAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIKDI KEPOLISIAN

94 KontraS

Polrimemiliki fungsi di bidangpemeliharaandanketertibanmasyarakat, penegakanhukum,perlindungan,pengayomandanpelayanankepadamasyarakat.Berkenaandenganhaltersebut,maka masyarakat sipil dapat berinteraksi dengan Polri untuk: 1. mendapatkan mengetahuiinformasidandokumentasiyangberkenaandenganfungsiPolri;�.melakukanadvokasiuntukmelakukanpembelaanhukumsertapendampinganpadakorban-korbankekerasan,kelompokminoritasdankorbandaripenyalahgunaankewenangantindakananggotaPolri;�.melakukukanadvokasiuntukmendorongpembenahanatauperubahankebijakandalaminternalPolrisehinggaPolridapatbekerjasecaraprofesionaldanmenghormatinilai-nilaiHAM.

KontraSsebagaimasyarakatsipilyangmelakukanpendampingankepadakorbankekerasandanmengawalreformasiPolritelahmelakukanujicobaterhadappelayananmekanismeketerbukaaninformasipublikdalamtubuhPolri.Daripengalamantersebut,KontraSmenuangkanstrategiyangdapatditerapkanuntukbisamendapatkaninformasidandokumensesuaidenganprinsip-prinsipyangdiaturdalamUndang-UndangNomor14Tahun�010tentangKeterbukaanInformasiPublikdanturunan internalnyadalamPeraturanKapolriNomor16Tahun�010tentangTataCaraPelayananInformasiPublikdiLingkunganKepolisianNegaraRepublikIndonesia.

V.2. Tahapan Aktivitas Pemantauan

Ujipemantauanbisadilakukandalambeberapakegiatan.Kegiatandibawahinibisadilakukansecara bertahap, atau memilih salahsatu kegiatan utama yang didukung dengan kegiatanpenunjanglainnya.Adapunkegiatanpemantauanadalahsebagaiberikut:

1. Mengirimsuratpermintaaninformasisecararesmi

�. Tatapmuka(lisan)

�. Telepon

4. Sms

Selain itu, kegiatan lainnya adalah melakukan pemantauan terhadap sarana dan prasaranainfrastrukturpenunjangyangtelahtersediadimasing-masingwilayahpemantauan.DalamhaliniadalahPejabatPengelolaInformasidanDokumentasi(PPID)danPengembanPID(ditingkatSatuanKerja/Satker).

Selanjutnya,prosesujipemantauandapatdilakukandalambeberapatahapankerjaberikutini:

TAHAPAN KERJA PEMANTAUAN

Berkirim surat untuk permohonan informasi dan dokumen ke badanpublik

Mendatangiinstansiuntukmemintawaktuwawancara/melakukankontakviateleponkebadanpublik

Pengajuankeberataninternal

Pengelolaandatadantemuan

Analisistemuan

Pelaporan

95Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Pemantauanatasaksesinformasitersebutdapatdilakukandenganindikator-indikator:

1. JenisInformasi

JenisInformasiyangklasifikasikanberdasarPerkapNo.16Tahun�010Pasal5yangdibagiberdasarkan kriteria pada pasal 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Permintaan informasi bervariasiberdasarkankriteriapadaPPIDyangsamaditingkatwilayah,denganPemohonInformasiyangjugabervariasi.Darisinidapatdilihat,JenisPermintaanInformasiapasajayangbisadipenuhiolehPPID,sertaalasanjikapermintaantersebuttidakdapat.

�. PemohonInformasi.

Pemohon Informasi bervariasi, dengan permintaan informasi yang sama pada BadanPublikyangsama.Darisiniakandilihat,apakahBadanPublikberlakukonsistenatautidakdiskriminatif atas permintaan jenis informasi yang sama dari Peminta Informasi yangberbeda.

�. BadanPublikdanPPID.

Uji akses dilakukan di Badan Publik di tingkatan kepolisian RI, yaitu di Markas BesarKepolisian RI, Mapolda, Polres/Polresta/Polrestabes dan Polsek/Polsekta dengan JenisPermintaanInformasiyangbervariasidanPemohonInformasiyangbervariasi.Darisiniakandilihat,bagaimana responberbagaiBadanPublik khususnyaPPID terhadappermintaanjenisinformasiyangdiajukantersebut.

Untuk melakukan pemantauan, dapat menggunakan alat bantu berupa matriks panduanpemantauanyangkhususdirancangKontraSuntukmempermudahparapemantau lapangandalammelaksanakantugasnya.Adatigamatriksyangdapatdigunakan,pertamaMatriksProsesPemantauanUjiAksesKeterbukaanInformasiPublik.Kedua, MatriksHasilPermintaanInformasikeBadanPublik.Ketiga,LembarPenilaianStudiLiteratur.

Pada matriks pertama (Matriks Proses Pemantauan Uji Akses Keterbukaan Informasi Publik),digunakan untuk mendokumentasikan segala tahapan aktivitas yang telah dilakukan parapemantau.Selain itu,matriks tersebut jugadapatdigunakanuntukmengukurseberapa jauhkesiapanPPIDdalammenyediakankategorisasiinformasiyangdimintaolehparapemantau.

Pada matriks kedua (Matriks Hasil Permintaan Informasi ke Badan Publik) dapat digunakansebagaialatpencatatanuntukmengukurkelengkapaninformasidandokumenyangdisediakanolehPPID,disertaidenganalasan-alasanpenyediaandanataupenolakandiberinya informasidandokumen.Selainitumatriksinijugamenyediakanbagianyangdapatdigunakanolehparapemantauuntukmencatatalasanlainjikainformasidandokumentidakdapatdisediakanolehbadanpublik(baca:PPID).Keduamatriksjugadilengkapidenganpetunjukpengisiandandapatdibawasetiapsaat.

Sedangkandimatriksketiga (LembarPenilaianStudiLiteratur)merupakanmatriks isianyangdapatmembantuparapemantaudalammenilaikesiapanbadanpublik(PPID)darisegilaporanyangtelahdipublikasikan,brosur,isisituswebsite,isipapaninformasi,laporanmediadanmaterilainyangdikaji(bisalebihdarisatu).

96 KontraS

Matriks Proses Pemantauan Uji Akses Keterbukaan Informasi Publik*

Badan Publik : PPID Mabes Polri/Polda/Polres/Polsek …………………………………………………………………

Hari

Kerja

Aktivitas

monitoring

Permintaan

Informasisecara

Tertulis

PelayananTerhadapPemohonInformasi MasaMenunggudan

Pengecekan

Hasil(isitabel

matrikshasil)

Dikirim Diantar

langsung

Ada

petugas

khusus

Tidakada

petugas

khusus

Adabukti

penerimaan

Tidak

adabukti

penerimaan

Melalui

telepon

Datang

langsung

Ke-1 Permintaan

informasidi

ajukan

Tenggang waktu dimana badan publik harus merespon permintaan/masa menunggu & pengecekan (10 hari)

Ke-� Pengecekan

status/

perkembangan

disposisi

Ke-� Pengecekan

status/

perkembangan

disposisi

Ke-4

Ke-5

Ke-6

Ke-7

Ke-8

Ke-9

Ke-10

Ke-11

Perpanjangan waktu dimana badan publik harus merespon permintaan/masa menunggu & pengecekan (7 hari)

Ke-1�

Ke-1�

Ke-14

Ke-15

Ke-16

Ke-17

Ke18

* Dokumentasi KontraS

97Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Petunjuk Pengisian Tabel Pemantauan:

1. HariKerja:diisiharidantanggalpemantauan,dimulaidariharisaatmengajukanpermintaaninformasi

�. Aktivitas Monitoring: aktivitas apa yang dilakukan (pengajuan permintaan, menunggu,pengecekan,dll)

�. PermintaanInformasisecaratertulis:permintaaninformasidilakukansecaratertulis,disertaialasan

a. Diantarlangsung:pemintainformasidatanglangsungkebadanpublikterkaituntukmemintainformasi.

b. Dikirim: bisa melalui jasa pengiriman (pos tercatat/kurir) maupun melalui suratelektronik(e-mail)

4. Pelayananterhadappermintaaninformasi:

a. Adapetugaskhusus:terdapatpetugaskhususyangmelayanipermintaaninformasipublik secara terpusat (semacam desk informasi/Petugas Pengelola Informasi danData/PPID)yangterdapatpadabadanpublik

b. Tidak ada petugas khusus: tidak ada petugas khusus yang melayani permintaaninformasi.Misalnyapermintaaninformasisekadardilayaniolehpetugaskeamanan/satpam/petugaspiket

c. Ada bukti penerimaan: setelah permintaan informasi diterima oleh badan publikterkait, pemohon informasi diberi bukti penerimaan yang berisikan: nomorpermintaan informasi, nama dan alamat pemohon, subyek dan format informasi,carapenyampaianinformasiyangdimintapemohon.Mintalahnomorkontakpetugasyangmenerimapermintaaninformasi,untukmemudahkanpengecekan

d. Tidakadabuktipenerimaan:pemohon informasi tidakdiberibukti apapundalammengajukanpermintaaninformasi

5. Masamenunggudanpengecekan:adalahcarapengecekanpermintaaninformasi

a. Melaluitelpon/e-mail:pengecekandilakukanmemaluitelpon/e-mail

b. Datanglangsung:pengecekandilakukandenganmendatangilangsungbadanpublikterkait

6. Hasil:hasilakhirpermintaaninformasi,sesuaidengankerangkawaktuyangada.

98 KontraS

Matrik

s Hasil p

ermin

taan In

form

asi ke B

adan

Pub

lik*

Bad

an

Pub

lik

Jenis

Info

rmasi

Dib

eriD

itolak

Tid

ak A

da

Jawab

an /

Diam

Data T

idak

Ad

a / Bukan

Kew

enan

gan

nya / D

ialihkan

Ket

LengkapTidak

Lengkap

TertulisLisan

Alasan

Tanpa

Alasan

Alasan

Tanpa

Alasan

Direkom

endasikan

/Dialihkan

Tanpa

Direkom

endasikan

/Dialihkan

* Do

kumentasi Ko

ntraS

99Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Petunjuk Pengisian Tabel Hasil Permintaan Informasi :

1. BadanPublik:lembagaeksekutif,legislatif,yudikatifdanbadanlainyangfungsidantugaspokoknyaberkaitandenganpenyelenggaraannegara,yangsebagianatauseluruhdananyabersumberdariAPBNdan/atauAPBDatauorganisasinon-pemerintahsepanjangsebagianatauseluruhdananyabersumberdariAPBNdan/atauAPBD,sumbanganmasyarakat,dan/atauluarnegeri

�. JenisInformasi/DatayangDiminta:Informasipublikinformasiyangdihasilkan,disimpan,dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan denganpenyelenggaradanpenyelenggaraannegaradan/ataupenyelenggaradanpenyelenggaraanbadan publik lainnya yang sesuai dengan undang-undang ini serta informasi lain yangberkaitandengankepentinganpublik

�. Diberi:

a. Lengkap:Informasidiberiolehbadanpubliksecaralengkap,sesuaidenganpermintaaninformasiyangdiajukan

b. TidakLengkap:Informasiyangdiberikantidaklengkap,hanyasebagianataubagiantertentudihitamkan

4. Ditolak:Permintaaninformasiditolak

a. Tertulis:penolakandilakukansecaratertulis

b. Lisan:penolakandilakukansecaralisan

c. Disertaialasan:penolakaninformasidisertaialasan

d. Tidakdisertaialasan:penolakaninformasitidakdisertaialasan

5. TidakadaJawaban/Diam:tanpaadajawaban

6. DataTidakAda:

a. Alasan:alasantidakadanyadatapadabadanpublikterkait

b. Tidakadaalasan:tidakdisertaialasan

c. RekomendasikebadanpublikLain:jikainformasitidakterdapatpadabadanpubliktersebut,makadirekomendasikankebadanpubliklainnya

d. Tidak ada rekomendasi ke badan publik Lain : pemohon informasi tidak diberirekomendasikebadanpubliklain

7. Keterangan:isiketeranganyangtidakdapatdiisipadakolom-kolomlain

100 KontraS

Lembar Penilaian Studi Literatur

Tanggal:

NamaBadanPublik:___________________

Daftar dokumen yang direview, misalnya: laporan yang telah dipublikasikan, brosur, isi situsweb,isipapaninformasi,danlaporanmedia,sertamaterilainyangdikaji(bisalebihdarisatu):

___1.____________________________________

___�._______________________________________________________________

___�.__________________________________________________________________

NamaPengaji:___________________________________________________

1. Apakahbadanpublikyangdiidentifikasisecaraproaktifmengungkapkanjenis informasiyangdisebutkanpadadaftardibawahinisebagaimanayangdisyaratkanolehUUKIP?

�. Berikan skor untuk setiap unsur seusai dengan skala pemeringkatan di bawah ini danberikanrincianlanjutansertapengamatanpadatempatyangsudahdisediakan.

� : Informasiyangdiberikanlengkap

1 : Informasiyangdiberikantidaklengkap

0 : Informasiyangdiberikantidakdijawab

101Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

No. PersyaratanKIP Skor Rinciantambahandancatatanlain

ProfilOrganisasi:

1 • Alamat,faxdannomortelepon

� • Strukturorganisasi:menentukan

stafmanajemenlinidanunit

yangberadadibawahnya

Programdankegiatanyangberlangsung:

� • Namaprogramdankegiatan

4 • Sasarandanpenerimamanfaat

yangditargetkan

5 • Anggaran

6 • Namacontact personutama

termasukalamatdannomor

teleponuntukprogramdan

kegiatan

InformasiKeuangan:

7 • Totalalokasianggatanuntuk

tahun�010

8 • Rencanakeuanganuntuktahun

�010

9 • Laporankeuanganuntuktahun

�009

10 • Daftarasetdanpersediaan

AksesterhadapInformasiPublik:

11 • Jumlahpermohonaninformasi

publikyangditerima

1� • Jumlahpermohonaninformasi

publikyangditanggapidan

ditolak

1� • Jumlahpermohonaninformasi

publikyangditolak(catatan:

jikaditandaidenganangkanol,

makaseharusnyadianggap

sebagaipengungkapan)

1� • Alasanuntukpenolakan

permohonan

14 • Prosedurbagipermohonan

informasi,contact persondan

rinciannya

Peraturan dan Kebijakan yang BerdampakpadaPublik

15 • DaftarUU,peraturan,dan/atau

kebijakanyangtelahditerapkan

ataudalamprosespengesahan

SKORTOTAL

10� KontraS

Petunjuk Pengisian Tabulasi Skoring Studi Literatur49

Pemantauandapatdilakukandenganmenggunakanpenilaiankisaranangkahasilskoring0-��padalembarmonitoring,yangterdiridari5dimensidan16item.Bilainformasitersediasecaralengkapharusdiberikanskor�,informasitidaklengkapmendapatskor1daninformasitidaktersediamendapatskor0.

Skortertinggi:�x16item=��;Skorterendah:0x16item=0

Limadimensidan16itemadalahsebagaiberikut:

1. Profil organisasi

Alamat,faxdannomorteleponstrukturorganisasi:menentukanstafmanajemenlinidanunityangberadadibawahnya

2. Program dan kegiatan yang berlangsung

Namaprogramdankegiatan Sasarandanpenerimamanfaatyangditargetkan Anggaran Namanarahubungutamatermasukalamatdannomorteleponuntukprogramdan

kegiatan

3. Informasi Keuangan

Totalalokasianggaranuntuktahun�010 Rencanakeuanganuntuktahun�010 Laporankeuanganuntuktahun�009 Daftarasetdanpersediaan

4. Akses terhadap informasi publik

Jumlahpermohonaninformasipublikyangditerima Jumlahpermohonaninformasipublikyangditanggapidanditolak Jumlah permohonan informasi publik yang ditolak (catatan: jika ditandai dengan

angkanol,makaseharusnyadianggapsebagaipengungkapan) Alasanuntukpenolakanterhadappermohonan Prosedurbagipermohonaninformasi,narahubungdanrinciannya

5. Peraturan dan kebijakan yang berdampak pada publik

DaftarUU,peraturan,dan/ataukebijakanyangtelahditerapkanataudalamprosespengesahan.

49 BentukpenilaianinidikembangkanolehArticle19danYayasanTifa.Lebihlanjutdapatmelihatpublikasi:KemitraanAustraliaIndonesia,BappedaNTT,Article19,YayasanTifa,LaporanPenelitian–PenilaianAwalAksesInformasiPublikdiProvinsiNusaTenggaraTimur,Jakarta:November�010Lampiranhal.6�-70.

10�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Pengamatan lain

(dengan merujuk pada pertanyaan kunci dari penelitian, gunakan lembar terpisah jikadiperlukan):

Tahapan selanjutnya adalah para pemantau harus dapat mengkategorisasikan hasil daripermintaanpemantauaninformasidandokumentasikedalamkategorisasiberikutini:

Kategorisasiinformasijugaharusdiukurdengantigapendekatandibawahini:

HASIL DARI PERMINTAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI Informasiditerima Aksesparsial Penolakantertulis Dialihkan/dirujuk Informasitidakada Jawabantidakmemadai Penolakanmembisu Penolakanlisan Tidakbisamengajukanpermintaan Menolakuntukmenerimapermintaan

TEMUAN DIEVALUASI MELALUI 3 PENDEKATAN:

WAKTU:ApakahpermintaantelahditerimasesuaidenganbataswaktudalamUndang-UndangKeterbukaanInformasiPublikatautidak

JUSTIFIKASI:Dialihkanataudirujuk, informasitidakadaatauditolakdenganalasanyangsesuaiatautidak

KEPATUHAN TERHADAP PRINSIP KEBEBASAN INFORMASI:Apakahhasil yangditerimapatuhpadaUndang-UndangKeterbukaanInformasiPublik.Hasilyanglambatditerimaataujawabantidakmemadaimasukdalamkategoritidakpatuhdanpenolakanbisu, tidak bisa mengajukan permintaan dan menolak untuk menerima permintaaninformasiadalahdefinisiketidakpatuhanitusendiri.

104 KontraS

V.3. Pengalaman Mengajukan Permohonan Informasi ke PPID

Selama melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan mekanisme informasi dalam tubuhPolri,makadiketahuibahwadarisekianbanyaksuratpermintaaninformasidandokumenyangKontraSkirimkan,terdapatbeberapastrategiyangbisadigunakanuntukmemaksimalkankerjapemantauandilapangan.

Strategiinimerupakanstrategiumumyangdapatdigunakanolehsetiapmasyarakat–khususnyamerekayangbergerakdalamduniapendampingan-advokasihukumdanHAMdalamsemangatakseskepadakeadilan.

1. Pengajuaninformasidilakukansecaratertulis,denganuraianpermohonanyangjelasdantegas,

�. Jika uraian surat di dalam pengajuan informasi sangat panjang dan bertele-tele akanmembuatresponyangingindiperolehtidakfokus,

�. Akanlebihbaikjikapemohonmembuatdaftarpertanyaanyangingindijawab,

4. Cantumkankontakdalamsurat,yangdapatmembantupetugasPPIDuntukmelakukankomunikasilanjutan,

5. Tim pemantau harus memastikan bahwa surat permohonan yang dilayangkan telahditerimapetugasPPID,

6. Layangkanlahsuratmelaluifaxdanpos,

7. Selang lima hari (pasca pengiriman surat) kontaklah petugas PPID untuk menanyakanperkembangandariinformasidandokumenyangdimohonkan,

8. Jika informasi dan dokumen yang dimohonkan ditujukan kepada PPID Mabes Polri,petugasPPIDakanmelakukankontaklangsungdenganpemohondalambataswaktuyanghampirkurangbeberapaharidaribataswaktu,agarpihakpemohondapatmengajukankeberatan,

9. Dalam komunikasinyapun, petugas PPID hanya akan mengkonfirmasi bahwa informasisudah tersedia dan surat resmi hanya tinggal menunggu ditandatangani Kadiv Humas(suratbalasanbiasanyadatang1-�haridaribataswaktupengajuansuratkeberatan).

V.4. Contoh-Contoh Dokumen Surat Permohonan Informasi – Berikut Respons dari PPID

Berikut ini adalah contoh-contoh dokumen surat permohonan informasi dan respons suratdariPPID.Dokumen-dokumeninimerupakandokumeninternalKontraSyangbisadigunakansebagaicontohpemantauanpadaaktivitas lainnya.Dokumen-dokumeniniterdiridariempatkategorisuratdiantaranya:

105Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

1. Surat permohonan informasi dan dokumentasi serta respon PPID yang cukup baik jawabannya.

106 KontraS

107Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

108 KontraS

2. Surat permohonan informasi dan respon PPID yang mengalihkan jawaban.

109Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

110 KontraS

111Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

3. Surat permohonan informasi dan respon PPID yang tidak fokus jawabannya.

11� KontraS

11�Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

114 KontraS

115Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

116 KontraS

4. Surat permohonan informasi dan nota keberatan yang diajukan.

117Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

118 KontraS

119Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

LAMPIRAN

1�0 KontraS

1�1Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Referensi Lanjutan yang Tersedia di Berbagai Situs Internet

ReferensidibawahinibisamembantuAndauntukmemperdalampengetahuanlebihlanjutterkaithakatasinformasipublik,baik itupemahamankonseptual,komparasidengannegeri-negeri lain,bantuanteknisdalamkerjaadvokasi,hinggamengaksesinformasipublikitusendiridisitus-situsresmilembaganegaraterkait.TeksUndang-UndangNo.14Tahun�008tentangKeterbukaanInformasiPubliksangatmudahdicaridiberbagaisitusatauportalinternetbaikitusitusmiliklembaganegaramaupunlembaganon-negara.

http://www.polri.go.id:situsresmiKepolisianNegaraRepublikIndonesia.DalamsitusinitersediaberbagaiinformasifungsipelayananpublikPolribesertatemplateuntukPejabatPengelolaInformasidanDokumentasihinggaditingkatPolda.Sayangnyatemplatetersebutbelumdiisi informasiyangtepatuntukmemudahkanpublikmengakses layanantersebut.Situsinijugamenyediakanperaturan-peraturaninternalPolriterkaithakatasinformasipublik.

http://www.komisiinformasi.go.id:situsresmiKomisiInformasiRepublikIndonesiayangmenyediakanberbagaipanduandan regulasi (termasuk UU KIP No. 14 /�008 dan aturan internal Komisi Informasi) bagi para Badan Publik dalammemberikanpelayananinformasikepadapublik.Situsinijugaberisitatacarapermohonaninformasi,pengaduanbilamerasatidakpuasatassuatulayananinformasidariBadanPublik,dantatacarapenyelesaiansengketainformasi.

Berbagaiorganisasiinternasionalyangpunyaperhatiankhususterhadaptemahakatasinformasipublikmenyediakanberbagai panduan, studi perbandingan, hingga data base legislasi undang-undang kebebasan informasi publik diberbagainegara.Situs-situsiniumumnyahanyamenyajikanlayananinformasidalambahasaInggris:

• http://www.article19.org:salahsatuNGOinternasionalterkemukayangpunyaperhatianterhadappraktek-praktekhakatas informasipublikdidunia.Merekaaktifmelakukanadvokasi lewat lobby,studidanriset,bantuanteknis,melakukantekananpublikatasdasarkerjamonitoringglobalmerekaakanhakatasinformasipublik(Pasal19ICCPRdanUDHR).

• http://freedominfo.org dan http://www.right�info.org: situs yang berisi data base produk-produk hukumatauperundang-undangannasionaldiberbagaipenjuruduniaterkaithakatasinformasipublik.

• http://www.soros.org/initiatives/rights-initiatives/focus/access: salah satu lembaga donor internasionalpentingyangmemberikandukungankepadaorganisasi-organisasiditingkatnasionaldalammengadvokasihakataskebebasaninformasipublik.Situsinijugabanyakmenyediakanhasilstudidanrisetpraktek-praktekrezimkebebasaninformasipublikdiberbagainegerididunia,khususnyanegeritransisionalyangberanjakdarirezimotoritarianmenujurezimyanglebihdemokratis.

• http://ohchr.org/EN/Issues/FreedomOpinion/Pages/OpinionIndex.aspx: situs ini bagian dari situs KantorKomisioner HAM PBB yang memiliki seorang Pelapor Khusus (Special Rappourteur) tetang kebebasanberekspresidanberopiniyangjugamencakuphakatasinformasipublik.Situsinibanyakmenyajikanlaporanresmiterkaitperlindunganhakatasinformasipublikdiberbagainegeridanjugamenyajikanstudi-studiyangkayaakanpersoalanaktualhakatasinformasipublikdarisudutperspektifHAM.

SementaraitudalamkonteksIndonesiajugaterdapatsitus-situsyangbergunauntukmemperdalampengetahuandandukunganadvokasihakatasinformasipublikdiIndonesia,terutamasejakdisahkannyaUUKIPNo.14/�008:

• http://kebebasaninformasi.org: situs yang dikelola oleh koalisi informasi publik. Meskipun masih belummenyediakanbahan-bahansecaralengkap,situsinisangatbergunasebagaibahanpembelajaranbersamadariberbagaipengalamandidaerah-daerahIndonesia,danjugasangatpotensialdalamadvokasihakatasinformasipublik.

• http://www.tifafoundation.org:situsdarisuatuyayasanyangtidakhanyamenyediakanbahan-bahanpublikasiterkait hak atas informasi publik, namun juga memberikan dukungan capacity building bagi organisasi-organisasiyangmengadvokasihakatasinformasipublik.

1�� KontraS

PERATURAN-PERATURAN DI TUBUH POLRI YANG RELEVAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANOMOR 16 TAHUN 2010

TENTANGTATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam era reformasi, setiap warga negara memiliki hak untuk mencari,memperoleh, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi yang akurat secaramudahdancepat,sehinggamemerlukankesiapandariKepolisianNegaraRepublikIndonesiauntukmemberikanpelayananinformasipublik;

b. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan informasi publik, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia melalui fungsi hubungan masyarakat, memerlukan standar/prosedurpengelolaangunamenjaminpelayananinformasipublikyangtransparandanakuntabel;

c. bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksudpadahurufadanhurufb,perlumenetapkanPeraturanKepalaKepolisianNegaraRepublikIndonesiatentangTata Cara Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kepolisian Negara RepublikIndonesia;

Mengingat : 1. Undang-UndangNomor�Tahun�00�tentangKepolisianNegaraRepublikIndonesia(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun�00�Nomor�,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4168);

�. Undang-Undang Nomor 14 Tahun �008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun�008Nomor61,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4846);

�. Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun �00� tentang Organisasi dan Tata KerjaKepolisianNegaraRepublikIndonesia;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

DalamPeraturaniniyangdimaksuddengan:1. KepolisianNegaraRepublik IndonesiayangselanjutnyadisingkatPolriadalahalatnegarayangberperandalam

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,pengayomandanpelayanankepadamasyarakatdalamrangkaterpeliharanyakeamanandalamnegeri.

�. Informasiadalahketerangan,pernyataan,gagasan,dantanda-tandayangmengandungnilai,maknadanpesan,baikdata,faktamaupunpenjelasannyayangdapatdilihat,didengardandibaca,yangdisajikandalamberbagai

1��Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

kemasandanformatsesuaidenganperkembanganteknologiinformasidankomunikasisecaraelektronikmaupunnonelektronik.

�. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,dan/atau diterima oleh suatubadanpublikyangberkaitandenganpenyelenggaradanpenyelenggaraannegaradan/ataupenyelenggaradanpenyelenggaraanbadanpublik lainnyasesuaidenganperaturanperundang-undangansertainformasi lainyangberkaitandengankepentinganpublik.

4. PengelolaInformasidanDokumentasiyangselanjutnyadisingkatPIDadalahpusatpenyimpanan,pendokumentasian,penyediaan,dan/ataupelayananinformasibadanpublik.

5. PejabatPengelolaInformasidanDokumentasiyangselanjutnyadisingkatPPIDadalahpejabatyangbertanggungjawabdibidangpenyimpanan,pendokumentasian,penyediaan,dan/ataupelayananinformasibadanpublik.

6. PejabatpengembanPIDadalahpejabatyangmelaksanakantugas-tugasPPID.7. Ex-officioadalahtugasyangdilaksanakanmelekatkarenajabatanyangdiemban.

Pasal 2Tujuan dari peraturan ini yaitu mewujudkan pengintegrasian peranan pengemban fungsi Humas Polri, PPID MabesPolri dan satuan kewilayahandalammemberikandan/ataumenerima informasi yangdiperlukangunamewujudkankomunikasi dua arah yang harmonis, baik antara pengemban fungsi Humas Polri, PPID Mabes Polri dan satuankewilayahanmaupundenganpihakyangberkepentingan.

Pasal 3Prinsip-prinsipdalamperaturanini,meliputi:a. mudah, cepat, cermat dan akurat, yaitu setiap kegiatan dalam pemberian pelayanan informasi publik harus

dilaksanakantepatwaktu,disajikandenganlengkap,dikoreksisesuaikebutuhan,danmudahdiakses;b. transparansi,yaitudalampemberianpelayananinformasipublikharusdilaksanakansecarajelasdanterbuka;c. akuntabel,yaitusetiapkegiatandalampemberianpelayananinformasipublicharusdapatdipertanggungjawabkan;

dand. proporsionalitas, yaitu setiap kegiatan dalam pemberian pelayanan informasi publik harus memperhatikan

keseimbanganantarahakdankewajiban.

BAB IIKRITERIA INFORMASI PUBLIK

Pasal 4Informasipublikdi lingkunganPolrimerupakan informasiyangdihasilkan,disimpan,dikelola,dikirim,atauditerima,yangberkaitandengankegiatanPolri.

Pasal 5InformasipubliksebagaimanadimaksuddalamPasal4,berdasarkankriterianyaterdiridari:a. informasiyangdikecualikanuntukdipublikasikan;b. informasiyangbukandikecualikan;c. informasiyangwajibdiumumkansecarasertamerta;d. informasiyangwajibtersediasetiapsaat;dane. informasiyangwajibdisampaikansecaraberkala.

Pasal 6InformasiyangdikecualikanuntukdipublikasikansebagaimanadimaksuddalamPasal5hurufameliputiinformasiyangdapat:a. menghambatprosespenyelidikandanpenyidikansuatutindakpidana;b. mengungkapkanidentitasinforman,pelapor,saksi,dan/ataukorbanyangmengetahuiadanyatindakpidana;c. mengungkapkan data intelijen kriminal dan rencana-rencana yang berhubungan dengan pencegahan dan

penanganansegalabentukkejahatantransnasional;d. membahayakankeselamatandankehidupanpenyidikdan/ataukeluarganya;dane.membahayakankeamananperalatan,saranadan/atauprasaranapenyidikPolri.

Pasal 7(1) Informasiyangdikecualikanuntukdipublikasikanyangberkaitandenganmenghambatprosespenyelidikandan

penyidikansuatutindakpidanasebagaimanadimaksuddalamPasal6hurufaantaralain:a. laporaninformasiyangberkaitandengantindakpidanabaikdarimasyarakatmaupunpetugasPolri;b. identitassaksi,barangbukti,dantersangka;

1�4 KontraS

c. modusoperanditindakpidana;d. motifdilakukantindakpidana;e. jaringanpelakutindakpidana;f. turunanberitaacarapemeriksaantersangka;g. isiberkasperkara;danh. taktisdanteknispenyelidikandanpenyidikan.

(�) Turunan berita acara pemeriksaan tersangka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, dapat diberikankepadatersangkaataupenasihathukumnya,apabiladimintauntukkepentinganpembelaan.

Pasal 8

Informasiyangdikecualikanuntukdipublikasikanyangberkaitandenganpengungkapanidentitasinforman,pelapor,saksi, dan/atau korban yang mengetahui adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b,meliputi:a. seseorang(informan)dalampembinaanpenyelidikdan/ataupenyidikdiketahuiolehatasanpenyidik;danb. pelapor,saksi,korbanwajibdilindungibaikperlindungankeamanannyamaupunhukum.

Pasal 9Informasi yang dikecualikan untuk dipublikasikan yang berkaitan dengan mengungkap data intelijen kriminal danrencana-rencana yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan segala bentuk kejahatan transnasionalsebagaimanadimaksuddalamPasal6hurufc,meliputi:a. sistemoperasionalintelijenkriminal;b. rencanakegiatanoperasionalintelijenkriminal;c. sasaranintelijenkriminal;dand. dataintelijenkriminal.

Pasal 10(1) Informasi yang dikecualikan untuk dipublikasikan yang berkaitan dengan membahayakan keselamatan dan

kehidupanpenyidikdan/ataukeluarganyasebagaimanadimaksuddalamPasal6hurufd,meliputi:a. identitaspenyelidikdan/ataupenyidikbesertakeluarganyadalammelakukanpenyidikan tindakpidana

yangbersifatkhusus,sesuaidalamketentuanperaturanperundang-undangan;b. identitas penyelidik dan/atau penyidik beserta keluarganya sebagaimana dimaksud pada huruf a,

keselamatannyawajibdijaminolehkesatuannya;danc. identitasinforman.

(�) Ketentuan mengenai keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dengan PeraturanKapolri.

Pasal 11InformasiyangdikecualikanuntukdipublikasikansebagaimanadimaksuddalamPasal6hurufeantara lainmeliputisegalabentukperalatanyangdigunakanuntukmelakukanpenyelidikandan/ataupenyidikantindakpidana.

Pasal 12Informasi yang bukan dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b merupakan informasi di luarsebagaimanadimaksuddalamPasal6,antaralain:a. daftarpencarianorang(DPO);b. rencanaanggaranyangakandikeluarkandalamprosespenyidikantindakpidana;c. suratpemberitahuanperkembanganhasilpenyidikan(SP�HP);d. pertanggungjawabankeuanganyangdigunakandalamprosespenyidikantindakpidana;e. hasilprosespenyidikantindakpidanayangberkaitandenganuangdanbarangyangtelahdisita;danf. informasilainnyayangditetapkanolehpimpinanPolri.

Pasal 13(1) InformasiyangwajibdiumumkansecarasertamertasebagaimanadimaksuddalamPasal5hurufcmerupakan

informasiyangdapatmengancamhajathiduporangbanyakdanketertibanumum,antaralain:a. unjukrasayangberpotensianarkis;b. kerusuhanmassa;c. bencanaalamyangberdampakluas;d. peristiwayangmeresahkanmasyarakat;

1�5Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

e. kecelakaanmodatransportasiyangmenarikperhatianmasyarakat;danf. ancaman/peledakanbom.

(�) Kewajiban mengumumkan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dengan bahasayangsederhana,mudahdimengerti,dandipahamiolehmasyarakatmelaluiberbagaimediakomunikasiyangtersedia.

Pasal 14(1) InformasiyangwajibtersediasetiapsaatsebagaimanadimaksuddalamPasal5hurufd,antaralain:

a. peraturankepolisian;b. kesepakatanbersama;c. prosedurpelayananSurat IzinMengemudi (SIM),SuratTandaNomorKendaraan (STNK),TandaNomor

KendaraanBermotor(TNKB),danBukuPemilikKendaraanBermotor(BPKB);d. prosedurpelayananSuratKeteranganCatatanKepolisian(SKCK);e. prosedurpemberitahuanpenyampaianpendapatdimukaumum;f. prosedurpelayananperizinansenjataapidanbahanpeledak;g. prosedurpelayananpenerbitandokumenorangasing;h. prosedurpelayananpemberianbantuankepolisianyangmeliputipengawalan,pengamanandanpelaporan

gangguankamtibmas;dani. pengadaanbarangdanjasadilingkunganPolri.

(�) Informasiyangwajibtersediasetiapsaatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)disiapkandandilayaniolehPID.

Pasal 15Informasi yang wajib disediakan dan disampaikan secara berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e,meliputi:a. laporanrencanakerjakesatuanPolritahunan;b. laporanakuntabilitaskinerjainstansipemerintah(LAKIP);danc. datastatistikgangguanKamtibmassetiap�(tiga)bulanan,6(enam)bulanan,dantahunan;d. seleksipenerimaancalonanggotaPolrimeliputiAkademiKepolisian(Akpol),PerwiraPolisiSumberSarjana(PPSS),

danBrigadirPolri;dane. seleksipenerimaancalonPegawaiNegeriSipil(PNS)padaPolri.

BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PPID

Bagian KesatuKedudukan

Pasal 16KedudukanPIDberadapadatingkat:a. MabesPolri;danb. satuankewilayahan,meliputi:

1. Polda;�. Polres;dan�. Polsek.

Pasal 17(1) KedudukanPIDpadaMabesPolrisebagaimanadimaksuddalamPasal16hurufasecarastrukturalberadapada

DivisiHumas(Divhumas)PolridanpejabatpengembanPIDpadaSatker-Satkerdi lingkunganPolrisecaraex-officiodijabatolehpengembanfungsiinformasi/datadenganKeputusanKasatkermasingmasing.

(�) KedudukanPIDpadaPoldasebagaimanadimaksuddalamPasal16hurufbangka1,secarastrukturalberadapadaBidangHumas(Bidhumas)PoldadanpengembanPIDpadaSatker-SatkerdilingkunganPoldasecaraex-officiodijabatolehpengembanfungsiinformasi/datadenganKeputusanKasatkermasingmasing.

Pasal 18(1) KedudukanPIDpadatingkatPolresdanPolseksebagaimanadimaksuddalamPasal16hurufbangka�dan

angka�beradapadaSeksi(Sie)HumasPolres/PolsekdanpengembanPIDdijabatolehKasieHumassecaraex-officio.

(�) DalamhalPolsekbelummemilikipejabatKasieHumas,jabatanPIDdiembanolehKapolsek.

1�6 KontraS

Bagian KeduaTugas

Pasal 19PPIDmempunyaitugasantaralain:a. mengumpulkan informasi dan data yang berkaitan dengan kegiatan Polri yang dapat diakses oleh publik

sebagaimanadimaksuddalamPasal1�,Pasal14danPasal15dikesatuanmasing-masing;b. menyimpaninformasidandatayangmenjaditanggungjawabkesatuanmasingmasing;c. mendokumentasikaninformasidandatayangdiperolehdalambentukfoto,rekamandanaudiovisual;d. menyediakanbahaninformasidandatayangakuratatauyangtelahjadisesuaikebutuhan;e. memberikanpelayanan informasidandatadenganmengirimkan secaraberkala informasidandokumentasi

kepadapengembanfungsiHumas;danf. membuat laporanrekapitulasi tahunanmengenai layanan informasiyangmasuk/diterimadandiberikanoleh

Polri.

Pasal 20LaporanrekapitulasisebagaimanadimaksuddalamPasal19huruffmemuat:a. jumlahinformasiyangmasuk/diterima;b. waktuyangdibutuhkanPolridalammemenuhipermintaanyangterdapatdalaminformasiyangmasuk/diterima;

danc. jumlahinformasiyangtidakbisadiberikanolehPolribesertaalasanpenolakannya.

Pasal 21(1) DalamhaladanyapengajuankeberatandarimasyarakatatasinformasipublicyangdisampaikanolehPIDdapat

diajukansecaratertuliskepadaatasanPPID.(�) AtasanPPIDsebagaimanadimaksudpadaayat(1)yaitu:

a. KadivhumasPolriuntuktingkatMabesPolri;danb. KabidhumasPoldauntuksatuankewilayahan.

Bagian KetigaTanggung Jawab

Pasal 22PPIDmempunyaitanggungjawabatas:a.kelancaranpelayananinformasikepadapengembanfungsiHumas;b.kerahasiaaninformasiyangdikecualikankepadamasyarakat;c.keakurataninformasiyangdiberikankepadapengembanfungsiHumas;dand.pelaksanaantugasnyakepadakepalasatuanmasing-masing.

BAB IVHUBUNGAN TATA CARA KERJA

Pasal 23(1) Hubungantatacarakerjadalampenyelenggaraanpelayananinformasipublicdilaksanakanantarapengemban

fungsiHumasPolridenganPPIDbaikditingkatMabesPolridantingkatsatuankewilayahan.(�) Hubungantatacarakerjasebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilaksanakansecara:

a. horizontal;danb. vertikal.

Pasal 24HubunganhorizontalsebagaimanadimaksuddalamPasal��ayat(�)hurufaantaraDivhumasPolridenganPPIDsatuanorganisasiindukdanantaraBidhumasPoldadenganPPIDsatuankewilayahansebagaiberikut:

a. setiapPPIDmengirimkaninformasidandokumentasiyangberkaitandengankegiatanPolriyangdapatdiaksesolehpubliksebagaimanadimaksuddalamPasal1�,Pasal14danPasal15;

b. secarainsidentil,PPIDwajibmemberikaninformasidandatayangakuratkepadaDivhumasPolridanBidhumasPoldadalamhalterjadikasusyangmenjadiperhatianpublikdansedangditanganiolehSatkertersebut;

c. DivhumasPolridanBidhumasPoldadapatmemintatambahaninformasidandokumentasiyangtelahdiberikanataudikirimolehPPID;dan

1�7Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

d. pengiriman informasi dan dokumentasi di lingkungan Mabes Polri dan satuan kewilayahan menggunakanteknologiinformasidankomunikasiyangtersedia.

Pasal 25(1) DivhumasPolridapatmelakukankoordinasidanpembinaanteknisterhadapPPID.(�) Koordinasi dan pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara berkala paling

sedikit1(satu)kalidalam�(tiga)bulan.

Pasal 26(1) PPID wajib memberikan informasi dan data yang akurat kepada Divhumas Polri/Bidhumas Polda berkaitan

dengankasusyangmenjadiperhatianpublik,sebagaimanadimaksuddalamPasal�4hurufbmeliputi:a. kasus-kasusmenonjolyangmelibatkanantaralain:

1. tokohmasyarakat;�. pejabatpemerintah;�. publikfigur;4. pejabat/DiplomatasingatauWargaNegaraAsing;dan5. pejabatTNI/Polri.

b. kasuskecelakaanmodatransportasiyangmenonjolataukorbanmeninggallebihdari5(lima)orang;c. kasus-kasusyangmeresahkanmasyarakatantaralain:

1. premanisme;�. pembunuhan;�. pencuriandengankekerasan;4. terorisme;5. penculikan;dan6. kerusuhanmassa.

(�) Pengirimaninformasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukansecaratertulisdanpalinglambat1x�4(satukaliduapuluhempat)jam.

Pasal 27HubunganvertikalsebagaimanadimaksuddalamPasal�4ayat(�)hurufbantarPPIDtingkatMabesPolridenganPPIDsatuankewilayahansebagaiberikut:a. salingmemberidanmenerimainformasidandokumentasiyangberkaitandengankegiatansatuankerjamasing-

masing;b. melaksanakankoordinasiyangberkaitandenganinformasipublikuntukdisampaikanpadapublik;c. PPID satuan kewilayahan wajib secara langsung memberikan laporan informasi terkait dengan peristiwa yang

bersifatinsidentilyangmenjadiperhatianpublickepadaDivhumasPolridengantembusanBidhumasPolda;dand. setiapPPIDsatuankewilayahansecaraberjenjangmengirimkaninformasidandokumentasiyangberkaitandengan

kegiatanPolriyangdapatdiaksesolehpubliksebagaimanadimaksuddalamPasal1�,Pasal14,danPasal15.

Pasal 28(1) Dalammendukungkelancaranarusinformasidandata,PPIDdapatmemanfaatkanjaringanteknologiinformasi

dankomunikasiyangtersediapadasatuankerjamasing-masing.(�) PemanfaatanjaringanteknologiInformasidankomunikasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)dapatdiakses

olehpengembanfungsiHumasdanPPIDbaiksecarahorizontalmaupunvertikal.

BAB VTATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK OLEH PPID

Pasal 29Penyampaianinformasipublikdilakukandalambentuk:a.pemberianinformasidandatasecaralangsung;b.aksesinformasidandatamelaluiteknologiinformasidankomunikasi;danc.mediacetakdanelektronik.

Pasal 30PemberianinformasidandatasecaralangsungsebagaimanadimaksuddalamPasal�9hurufaolehPPIDdalambentukantaralain:a.tulisan;b.laporan;

1�8 KontraS

c.gambar;d.grafik;dane.rekaman.

Pasal 31PenyampaianaksesinformasidandatamelaluiteknologiinformasidankomunikasisebagaimanadimaksuddalamPasal�9hurufbolehPPIDdapatdiperolehantaralainmelalui:a.internet;b.MultimediaMessagesSystem(MMS);c.pesansingkat(ShortMessagesSystem/SMS);dand.faksimile.

BAB VIPERSONEL DAN STANDARDISASI SARANA PRASARANA

Bagian KesatuPersonel

Pasal 32(1) Dalammemberikanpelayananinformasipublikyangefektifdanefisien,personelyangbertugassebagaiPPID

harusmemilikikompetensipengelolaaninformasidandata.(�) PPID sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terkait dengan golongan kepangkatan dan jabatan ditetapkan

denganKeputusanKapolridanKapolda.

Bagian KeduaStandardisasi Sarana dan Prasarana

Pasal 33StandardisasisaranadanprasaranayangdigunakandalammendukungpelayananinformasipublikditingkatMabesPolridansatuankewilayahanantaralain:a. peralatanpengolahdata(editingunit)linierdannonlinier,baikmanualmaupundigital;b. kamera videodan foto, kamera surveilance, videoplayer/VTRunit (VHS,Video8,miniDV,DVcam,Betacam,

Betamax,harddisk)danstudioaudiobaikyangmanualmaupundigital;c. peralatanbelajarmengajaryangberbasismultimedia(proyektorLCD,komputer,danlaptop);d. ruangandenganteknologijaringanyangberbasisinterdanintranet;e. peralatandigitalmonitoringmedia(DMM)baiktelevisimaupunradio;danf. laboratoriumdesaingrafisvisualdanpercetakan.

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 34PeraturanKapolriinimulaiberlakupadatanggalditetapkan.Agar setiaporangmengetahuinya, PeraturanKapolri ini diundangkandenganpenempatannyadalamBeritaNegaraRepublikIndonesia.

149Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

Profil KontraS

KontraS,yanglahirpada�0Maret1998merupakangugustugasyangdibentukolehsejumlahorganisasicivilsocietydantokohmasyarakat.GugustugasinisemulabernamaKIP-HAMyangtelahterbentukpadatahun1996.SebagaisebuahkomisiyangbekerjamemantaupersoalanHAM,KIP-HAMbanyakmendapatpengaduandanmasukandarimasyarakat,baikmasyarakatkorban maupun masyarakat yang berani menyampaikan aspirasinya tentang problem HAMyangterjadididaerah.PadaawalnyaKIP-HAMhanyamenerimabeberapapengaduanmelaluisuratdankontaktelefondarimasyarakat.NamunlamakelamaansebagianmasyarakatkorbanmenjadiberaniuntukmenyampaikanpengaduanlangsungkesekretariatKIP-HAM.

Dalam beberapa pertemuan dengan masyarakat korban, tercetuslah ide untuk membentuksebuah lembaga yang khusus menangani kasus-kasus orang hilang sebagai respon praktikkekerasanyangterusterjadidanmenelanbanyakkorban.PadasaatituseorangibuyangbernamaIbu Tuti Koto mengusulkan dibentuknya badan khusus tersebut. Selanjutnya, disepakatilahpembentukansebuahkomisiyangmenanganikasusoranghilangdankorbantindakkekerasandengannamaKontraS.

DalamperjalanannyaKontraS tidakhanyamenanganimasalahpenculikandanpenghilanganorangsecarapaksatapijugadimintaolehmasyarakatkorbanuntukmenanganiberbagaibentukkekerasan yang terjadi baik secara vertikal di Aceh, Papua dan Timot-Timur maupun secarahorizontalsepertidiMaluku,Sambas,SampitdanPoso.Selanjutnya, iaberkembangmenjadiorganisasiyangindependendanbanyakberpartisipasidalammembongkarpraktikkekerasandanpelanggaranhakasasimanusiasebagaiakibatdaripenyalahgunaankekuasaan.

Dalamperumusankembaliperandanposisinya,KontraSmengukuhkankembalivisidanmisinyauntukturutmemperjuangkandemokrasidanhakasasimanusiabersamadenganentitasgerakancivil society lainnya. Secara lebih khusus, seluruh potensi dan energi yang dimiliki KontraSdiarahkangunamendorongberkembangnya ciri-ciri sebuah sistimdankehidupanbernegarayangbersifatsipilsertajauhnyapolitikdaripendekatankekerasan.Baikpendekatankekerasanyanglahirdariprinsip-prinsipmiliterismesebagaisebuahsistem,perilakumaupunbudayapolitik.Artinya,kekerasandisinibukansemata-matapersoalanintervensimiliterkedalamkehidupanpolitik. Akan tetapi, lebih jauh menyangkut kondisi struktural, kultural dan hubungan antarkomunitas sosial, kelompokkelompok sosial serta antar strata sosial yang mengedepankankekerasandansimbol-simbolnya.

Visi

Terwujudnya demokrasi yang berbasis pada keutuhan kedaulatan rakyat melalui landasandan prinsip rakyat yang bebas dari ketakutan, penindasan, kekerasan dan berbagai bentukpelanggaranhakasasimanusiaatasalasanapapun,termasukyangberbasisgender.

150 KontraS

Misi

Memajukan kesadaran rakyat akan pentingnya penghargaan hak asasi manusia, khususnyakepekaan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan pelanggaran berat hak asasi manusiasebagaiakibatdaripenyalahgunaankekuasaannegara.

Memperjuangkankeadilandanpertanggungjawabannegaraatasberbagaibentukkekerasandan pelanggaran berat hak asasi manusia melalui berbagai upaya advokasi menuntutpertanggungjawabannegara.

Mendorong secara konsisten perubahan pada sistem hukum dan politik, yang berdimensipenguatandanperlindunganrakyatdaribentuk-bentukkekerasandanpelanggaranhakasasimanusia.

Nilai-nilai Dasar

Sebagaiorganisasi,KontraSberusahamemegangprinsip-prinsipantaralainadalahnon-partisandannon-profit,demokrasi, anti kekerasandandiskriminasi, keadilandankesetaraangender,dankeadilansosial.

Struktur Organisasi

KoordinatorEksekutifKontraS:HarisAzhar

AnggotaKontraSAceh :HendraFadliKontraSSumateraUtara :MuchrizalSyahputraKontraSSurabaya :AndiIrfanKontraSSulawesi :AndiSuaibKontraSNusaTenggara:MarthenSaluKontraSPapua :OlgaHamadi

Dewan Federasi

KontraSJakarta :UsmanHamidKontraSAceh :TarmiziKontraSSumatraUtara :OslanPurbaKontraSSurabaya :HerlambangPerdanaWiratramanKontraSPapua :JHarryMaturbongsKontraSSulawesi :Pdt.RinaldyDamanikKontraSNusaTenggara :TeguhPNugroho

Badan Pekerja:

AdrianBudiSentosa,AgusSuparman,AgustinaDwiSandrasari,AliNurSyahid,Chrisbiantoro,Heri,Heryati,IndriaFernidaAlphasony,MDaud,M.Harits,NurAin,PapangHidayat,PuriKencanaPutri,PutriKanesia,ReginaAstuti,Rohman,SinungKarto,SriSuparyati,SugiartoSyamsulAlamAgus,YatiAndriyani,YulianaErasmus,VictorDaCosta

151Panduan mengenal hak atas informasi publik dan pemolisian

DEMOKRATISASI yangmulai berjalan seiringdengan jatuhnya rejimSoeharto,meninggalkanbanyakpekerjaan.SalahsatuyangdianggappentingadalahdenganmendorongIndonesiadanmasyarakatnyamenjadilebihterbuka,tidaklagitertutupsepertiyangterjadipadamasarejimsebelumnya.Dandenganpemikiranitu,padatanggal18Desember�000,Tifadidirikan.

Filosofi Logo

TifaadalahinstrumenmusikdariwilayahIndonesiabagiantimur,sebuahdrumyangdigunakanoleh masyarakat lokal untuk menyebarkan pesan perdamaian dan kerukunan. Di beberapaperkampungan, Tifa digunakan sebagai alat komunikasi oleh tokoh masyarakat untukmengumpulkanwarganyadalamrangkamembahasmasalahdikomunitastersebut.

FokusdarilogoTifaadalahhuruf”i”yangmewakilielemenmanusia,seseorangyangbergerak.Seseorangyangdiapitolehstrukturyangkokoh(huruf”t”,”f”,dan”a”)sebagaisimboldarimasyarakatdimanaseseorangdapatbergerakdenganbebasdidalamnya.

Warnahijautoscamenunjukkanpertumbuhandanpenyembuhan.WarnainimenggambarkanlautanyangmengelilingidanmenyatukanribuanpulaudiIndonesia.

Warnaoranye sebagaiwarna sinarmatahari dan kehangatanmelambangkan kreatifitasdanide.

Visi dan Misi

Misi Tifa adalah memperjuangkan masyarakat terbuka di Indonesia, yang menghormatikeragamansertamenjunjungtinggipenegakanhukum,keadilan,danpersamaan.

VisiTifaadalahsebuahkomunitasdimanapenduduk,pemerintah,dansektorbisnismendukunghak-hak individu khususnya hak dan pandangan kaum perempuan, kaum minoritas, dankelompokmarjinallainnya,sertamendukungdanmemupuksolidaritasdantatapemerintahanyangbaik.

Untukmewujudkanmisidanvisidiatas,Tifaberupayauntukmemperkuatdanmemberdayakanmasyarakatsipil.

Profil Tifa