PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

12
PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE) I. LATAR BELAKANG Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit ketika pasien masuk rawat atau pernah dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial terjadi setelah lebih dari 48 jam, hari rawat. Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi nosokomial (HAIs/ Healthcare-associated infections) dan penyebaran miroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting terhadap timbulnya wabah. Dari sudut pandang pencegahan dan pengendalian infeksi, praktik membersihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan adalah untuk menghilangkan semua kotoran atau debris serta menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari kontak dengan pasien dan lingkungan. Sejumlah mikroorganisme permanen juga tinggal dilapisan terdalam permukaan kulit yaitu staphylococcus epidermis. Selain memahami prosedur mencuci, para petugas kesehatan perlu memahami indikasi dan keuntungan dari kebersihan tangan terutama keterbatasan, pemakaian sarung tangan. Dengan adanya panduan kebersihan tangan diharapkan masyarakat rumah sakit mampu menerapkan prosedur tangan dengan baik dan benar dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi

description

kebersihan tangan

Transcript of PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

Page 1: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)

I. LATAR BELAKANG

Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit ketika pasien masuk

rawat atau pernah dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial terjadi setelah lebih dari 48

jam, hari rawat. Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap

sebagai penyebab utama infeksi nosokomial (HAIs/ Healthcare-associated infections) dan

penyebaran miroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui

sebagai contributor yang penting terhadap timbulnya wabah.

Dari sudut pandang pencegahan dan pengendalian infeksi, praktik membersihkan tangan

adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan

adalah untuk menghilangkan semua kotoran atau debris serta menghambat atau membunuh

mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari kontak dengan

pasien dan lingkungan. Sejumlah mikroorganisme permanen juga tinggal dilapisan terdalam

permukaan kulit yaitu staphylococcus epidermis.

Selain memahami prosedur mencuci, para petugas kesehatan perlu memahami indikasi

dan keuntungan dari kebersihan tangan terutama keterbatasan, pemakaian sarung tangan.

Dengan adanya panduan kebersihan tangan diharapkan masyarakat rumah sakit mampu

menerapkan prosedur tangan dengan baik dan benar dapat mencegah penularan

mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi nosokomial.

II. TUJUAN

1. Tujuan umum

Terlaksananya kegiatan kebersihan tangan untuk mencegah infeksi yang ditularkan

melalui tangan.

III. DEFINISI

Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari

kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.

Flora transien dan flora residen pada kulit

Flora transien pada tangan diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan

Page 2: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

lain dan permukaan lingkungannya (misalnya meja periksa, lanati atau toilet).

Organisme ini tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat dengan mencuci tangan

menggunakan sabun biasa dan air mengalir.

Flora residen tinggal dilapisan kulit yang lebih serta didalam folikel rambut, dan tidak

dapat dihilangkan seluruhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras dengan

sabun dan air bersih. Untungnya pada sebagian kasus, flora residen kemungkinan kecil

terkait dengan penyakit infeksi yang menular melalui udara, seperti flu burung. Tangan

atau kuku dari petugas kesehatan dapat terkolonisasi pada lapisan dalam oleh organism

yang meneybabkan infeksi seperti S.aureus, batang Gram negative atau ragi.

Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga

aman untuk diminum, serta untuk pemakain lainnya (misalnya mencuci tangan dan

membersihkan instrument medis) karena memenuhi standar kesehatan yang telah

ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikroorganisme dan

memiliki turbuditas rendah (jernih, tidak berkabut).

Sabun adalah produk-produk pembersih (batang,cair, lembek atau bubuk) yang

menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan

mokroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan

gosokan untuk melepaskan mikroorganisme secara mekanik, sementara sabun antiseptic

(antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dari

hamper sebagian besar mikroorganisme.

Agen antiseptic atau antimikroba adalah bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit

atau jaringan hidup untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik yang

sementara atau yang merupakan penghuni tetap), sehingga mengurangi jumlah hitung

bakteri total.

Contohnya adalah :

- Alcohol 60-90% (etil dan isopropyl atau metal alcohol)

- Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, hibiscrub,hibitane)

- Korheksidin glukonat dan cetrimide, dalam berbagai konsentrasi (savlon)

- Yodium 3%, yodium dan produk alcohol berisi yodium atau tincture (yodium tinktur)

Iodofor 7,5-10%, berbagai konsentrasi (Betadine atau Wescodyne).

- Kloroksilenol 0,5-4% (Para kloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi

Page 3: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(Dettol)

- Triklosan 0,2-2%.

Emollient adalah cairan organic, seperti gliserol, propilen atau sorbitol yang

ditambahkan pada handrub danlosion. Kegunaan emollient untuk melunakkan kulit dan

membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan,iritasi, dan dermatitis)

akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa antiseptic) dan

air.

IV. RUANG LINGKUP

Panduan hand hygiene dipakai sebagai acuan dalam penerapan cuci tangan oleh semua

tenaga di RS. Muhammadiyah Lamongan, pasien, keluarga dan pengunjung.

V. TATA LAKSANA

1. Kebersihan tangan

Kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.

Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting untuk mencegah penyebaran

infeksi.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terlihat kotor atau

terkontaminasi dengan bahan-bahan protein.

Gunakan handrub berbasis alcohol secara rutin untuk dekontaminasi tangan, jika

tangan tidak terlihat noda.

Jangan gunakan handrub berbasis alcohol jika tangan terlihat kotor.

Jangan gunakan produk berbasis alcohol setelah menyentuh kulit yang tidak utuh,

darah atau cairan tubuh. Pada kondisi ini cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

dan keringkan dengan lap/tisu sekali pakai.

Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan :

1) Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein,

tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir.

2) Bila tangan TIDAK jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, harus digunakan antiseptic

Page 4: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

berbasis alcohol untuk dekontaminasi tangan rutin.

3) Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

2. Indikasi kebersihan tangan

1) Segera : setelah ditempat kerja

2) Sebelum :

Kontak langsung dengan pasien

Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invansif

(pemberian suntikan intra vaskuler).

Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan.

Mempersiapkan makanan

Memberi makan pasien

Meninggalkan rumah sakit

3) Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan

terkontaminansi, untuk menghindari kontaminasi.

4) Setelah :

Kotak dengan pasien

Melepas sarung tangan

Melepas alat pelindung diri

Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekeresi, ekskresi, eksudat luka, dan peralatan

yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah, caiarn tubuh,

ekskresi (bedpen, urinal) apakah menggunakan sarung tangan atau tidak

menggunakan sarung tangan.

Menngunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.

Perlu diperhatikan 5 saat melakukan praktik membersihkan tangan :

1) Sebelum kontak dengan pasien

2) Sebelum tindakan aseptis

3) Setelah terkena cairan tubuh pasien

4) Setelah kontak dengan pasien

5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Page 5: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

3. Mempersiapkan kebersihan tangan

1) Air mengalir

Sarana utama untuk mencuci tangan adalah air mengalir dengan saluran pembuangan

atau bak penampung yang memadai. Dengan guyuran air mengalir tersebut maka

mikroornanisme yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi saat cuci tangan

akan terhalau dan tidak menempel lagi dipermukaan kulit.

2) Sabun

Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan mengurangi

jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga

mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air.

3) Larutan antiseptic

Larutan antiseptic atau antimikroba topical, dipakai pada kulit atau jaringan hidup

lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh mikroorganisme pada kulit.Kulit

manusia tidak dapat disterilkan. Tujuan yang ingin dicapai adalah penurunan jumlah

mikroorganisme pada kulit secara maksimal terutama kuman transien. Kriteria memilih

antiseptic adalah sebagai berikut:

Memeliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara luas

(gram positif dan gram negative, virus lipofilik, basillus atau tuberculosis, fungi,

endospora).

Efektifitas

Kecepatan aktivitas awal

Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk merendam pertumbuhan.

Tidak mengakibatkan iritasi kulit.

Tidak menyebabkan alergi

Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang.

Dapat diterima secara visual maupun estetik.

4) Lap tangan yang bersih dan kering

4. Prosedur Standar Membersihkan Tangan

Prosedur cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dilakukan selama 40 – 60 detik.

Tehnik membersihkan tangan dengan sabun dan air harus dilakukan seperti dibawah ini :

Page 6: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

1) Basahi tangan mulai dari pergelangan tangan dengan air mengalir

2) Tuangkan 3 -5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan, dengan

metode 6 langkah yaitu :

1. Ratakan dengan kedua telapak tangan.

2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya

3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari

4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci

5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan

lakukan sebaliknya.

6. Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapak tangan kiri dan

sebaliknya.

3) Bilas kedua tangan dengan air mengalir

4) Keringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai benar-benar kering

5) Gunakan handuk sekali pakai atau tissue toel untuk menutup kran.

Karena mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak pada keadaan lembab dan air yang

tidak mengalir, maka :

1) Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisisn ulang.

2) Jangan menambahkan sabun cair kedalam tempatnya bila masih ada isinya,

penambahan ini dapat menyebabkan kontaminasi bakteri pada sabun yang

dimasukkan.

3) Jangan menggunakan baskom yang berisi air. Meskipun memakai tambahan

antiseptic, mikroorganisme dapat bertahan dan berkembang biak dalam larutan ini.

4) Jika air mengalir tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran tamping air yang

telah digunakan dalam sebuah ember dan buanglah ke toilet.

5. Handrub antiseptic (handrub berbasis alcohol)

Prosedur cuci tangan dengan handrub antiseptic dilakukan selama 20 – 30 detik.

Penggunaan hundrub antiseptic untuk tangan yang bersih lebih efektif membunuh flora

residen dan flora transien daripada mencuci tangan dengan sabun antiseptic atau dengan

Page 7: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

sabun biasa dan air. Penggunaan larutan handrub yang efektif sesuai petunjuk pabrik

(sekitar satu sendok teh, 3-5 cc).

Tehnik untuk menggosok tangan dengan antiseptic adalah ( tetap menggunakan 6

langkah):

Langkah 1 : Tuangkan handrub berbasis alcohol untuk dapat mencakup seluruh

permukaan tangan dan jari (kira-kira satu sendok teh)

Langkah 2 : Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada kedua belah tangan,

khususnya diantara jari-jari jemari dan dibawah kukuk hingga kering.

Hundrub antiseptic tidak menghilangkan kotoran atau zat organic, sehingga jika tangan

sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus mencuci tangan

dengan sabun dan air terlebih dahulu. Selain untuk mengurangi penumpukan emolien

pada tangan setelah memakai hundrub antiseptic berulang, tetap diperlukan mencuci

tangan dengan sabun dan air setiap kali setelah 5-10 aplikasi hundrub.

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan tangan

1) Jari tangan

Kuku harus dijaga tetap pendek (tidak lebih dari 3mm melebihi ujung jari).

2) Kuku buatan

Dilarang menggunakan kuku buatan karena dapat berperan sebagai reservoir untuk

bakteri Gram negative.

3) Cat kuku

Tidak diperkenankan menggunakan cat kuku saat bertugas.

4) Perhiasan

Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan saat bertugas.

7. Penatalaksanaan hand hygiene

1) Petugas penanggungjawab

Penanggungjawab penerapan hand hygiene adalah IPCN dan IPCD dibantu IPCLN.

2) Perangkat kerja

a. SPO mencuci tangan b. Daftar tilik kepatuhan hand hygienec. Peralatan cuci tangan :

Page 8: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

Menggunakan handwash- Sabun cair- Air mengalir- Wastafel - Lap pengering (tissu towel)

Menggunakan Handrub- Botol handrub- Handrub

3) Tata laksana

IPCN :

a. Melakukan kunjungan di tiap unit RS Muhammadiyah Lamongan.

b. Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai dengan SPO mencuci tangan

yang berlaku.

c. Mencatat hasil observasi penerapan hand hygiene sesuai daftar tilik hand hygiene.

d. Melakukan klarifikasi tentang hasil penerapan hand hygiene.

e. Memberikan informasi dan pelatihan tentang penerapan hand hygiene yang sesuai

dengan SPO yang berlaku.

f. Memberikan reward

IPCLN :

a. Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai SPO mencuci tangan yang

berlaku.

b. Selalu mengingatkan untuk menerapkan SPO hand hygiene diunit masing-masing

yang menjadi tanggungjawabnya.

VI. DOKUMENTASI

1. Hasil observasi penerapan hand hygiene dicatat dalam daftar tilik.

2. Hasil daftar tilik direkap sesuai masing-masing unit kerja di RS Muhammadiyah

Lamongan.

3. Setiap bulan hasil rekapitulasi dilaporkan kepada pimpinan RS Muhammadiyah

Lamongan.

VII.PENUTUP

Demikian panduan kebersihan tangan di RS. Muhammadiyah Lamongan yang merupakan

Page 9: PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

keharusan untuk dilaksanakan ,dimana dengan adanya panduan dan pelaksanaan program

kebersihan tangan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan mampu mengendalikan dan

mencegah kejadian infeksi nosokomial di RS. Muhammadiyah Lamongan .