Panduan Kartu Jakarta Pintar
-
Upload
dediharyadilaga -
Category
Documents
-
view
1.729 -
download
6
Transcript of Panduan Kartu Jakarta Pintar
1 Pedoman Kartu Jakarta Pintar 2013 _ Dinas Pendidikan Prov.DKI
PANDUAN KARTU JAKARTA PINTAR
2013/2014
S E K O L A H D K I J A K A R T A TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan bidang pendidikan menjadi semakin strategis di era otonomi, karena daerah memiliki
kemampuan dan kewenangan untuk menentukan arah dan kebijakan pembangunannya di sektor pendidikan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengemban tugas untuk melaksanakan pembangunan bidang pendidikan yang
multi karakteristik, terutama besarnya populasi penduduk dan banyaknya masyarakat kurang mampu di wilayah
perkotaan. Pelayanan sektor pendidikan untuk menjangkau masyarakat kurang mampu menjadi tantangan besar
mengingat kondisi ekonomi makro yang belum kondusif.
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan dalam pasal 5 ayat (1),
menyatakan bahwa “warga masyarakat yang berusia 7 sampai 18 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar
sampai tamat”. Pasal 16 huruf (f) menyebutkan bahwa ”pemerintah daerah wajib menyediakan dana guna
terselenggaranya wajib belajar 12 tahun khusunya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak
terlantar” .
Berdasarkan peraturan daerah tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan
rintisan Wajib Belajar 12 Tahun (2007) dan selanjutnya pada tahun 2012 telah dicanangkan Wajib Belajar
12 Tahun. Untuk mewujudkan program Wajib Belajar 12 Tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan
menjamin seluruh warga usia sekolah untuk mendapatkan pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang
pendidikan menengah dengan kebijakan pemberian dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya
Personal Siswa Miskin (BPSM) guna membantu mereka agar tetap dapat mengikuti pembelajaran di sekolah
dengan baik. Khusus untuk BPSM teknis penyaluranya dilakukan melalui Program Kartu Jakarta Pintar,
yaitu berupa kartu ATM Bank DKI.
Dalam rangka mewujudkan Program Kartu Jakarta Pintar yang tepat sasaran, Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta perlu menyusun buku Pedoman Pemenuhan Kebutuhan Biaya Personal Siswa Miskin (BPSM) Peserta Didik
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTS, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA Melalui Kartu Jakarta Pintar. Buku pedoman ini
diharapkan dapat menjadi acuan dalam mentransformasikan pemahaman dan teknis pelaksanaan kepada jajaran
Dinas Pendidikan khususnya dan instansi terkait di Provinsi DKI Jakarta.
1 Pedoman Kartu Jakarta Pintar 2013 _ Dinas Pendidikan Prov.DKI
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang–Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Negara Republik Indonesia Jakarta;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem
Pendidikan;
6. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
7. Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta;
8. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 199 Tahun 2009 tentang Perubahan
atas Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan;
9. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 190 Tahun 2012 tentang Pemberian
Bantuan Personal Pendidikan Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, dan Sekolah Menengah
Kejuruan Bagi Peserta Didik Tidak Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta Pintar;
10. Instruksi Gubernur Nomor 106 Tahun 2012 tentang Penggunaan Data Rumah Tangga Hasil Pendataan
PPLS 2011.
11. Peraturan Gubernur Nomor 190 Tahun 2012 tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan
Sekolah Menengah Atas Dan Sekolah Menengah Kejuruan Bagi Peserta Didik Dari Keluarga Tidak
Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta Pintar.
C. Maksud dan Tujuan
Buku Pedoman BPSM peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar ini disusun untuk memberikan penjelasan
latar belakang, mekanisme dan ketentuan-ketentuan teknis pelaksanaannya dengan tujuan :
1. Memiliki persepsi yang sama tentang program pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar.
2. Menjabarkan secara operasional pemanfaatan pemberian BPSM untuk kepentingan masyarakat tidak
mampu pada usia sekolah dasar sampai dengan menengah di Provinsi DKI Jakarta.
3. Melaksanakan program BPSM untuk peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar dengan data yang cermat, akuntabel
dan tepat sasaran.
D. Sasaran
Sasaran untuk program pemberian BPSM bersumber dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial
(PPLS) Tahun 2011. Data penduduk Provinsi DKI Jakarta kategori 40% rumah tangga Indonesia berpenghasilan
terendah tercatat 332,465 ribu jiwa yang termasuk dalam usia sekolah (7-18 tahun), dengan rincian sebagai berikut :
Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011
Usia Sangat
Miskin Miskin
Hampir Miskin
Rentan Miskin
Jumlah
Keterangan
7-12 Tahun
84.830 49.913 32.176
3.467 170.386
Setara SD/SDLB/MI
13-15 Tahun
36.996 26.029 18.607
2.220 83.852
Setara SMP/SMPLB/MTs
16-18 Tahun
28.710 24.980 21.721
2.816 78.227
Setara SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA
Total 150.536
100.922
72.504
8.503 332.465
E. Hasil yang Diharapkan
Dengan dibuatnya buku Pedoman Pemenuhan Kebutuhan Biaya Personal Siswa Miskin (BPSM) Peserta Didik
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA Melalui Kartu Jakarta Pintar, diharapkan :
1. Komunitas pendidikan di Provinsi DKI Jakarta semakin memahami tentang program pemberian BPSM
bagi peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu
Jakarta Pintar.
2. Para pengelola program, mampu menjabarkan secara operasional pemanfaatan pemberian BPSM untuk
kepentingan masyarakat tidak mampu di Provinsi DKI Jakarta.
3. Jajaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Instansi terkait, mampu melaksanakan program
BPSM melalui Kartu Jakarta Pintar secara cermat dan tepat sasaran.
BAB II
PROGRAM BIAYA PERSONAL SISWA MISKIN
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian
pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung Strategi Penanggulangan
Kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Pengukuran kemiskinan yang
dapat dipercaya dapat menjadi instrumen bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi
hidup orang miskin. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah
terhadap kemiskinan, membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk
miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka.
A. Pengertian
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
yang mencakup gambaran tentang:
A. Kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan (kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar).
B. Kurangnya kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya
dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral.
C. Kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi
bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. (Sumber : diolah dari http://id.wikipedia.org).
Berdasarkan pengertian dan pemahaman tentang kemiskinan tersebut di atas, maka yang dimaksud
siswa miskin adalah peserta didik pada jenjang satuan pendidikan sekolah dasar sampai dengan menengah
yang secara personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan orang tuanya yang
tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan. Kebutuhan dasar pendidikan yang dimaksud
mencakup : seragam, sepatu, dan tas sekolah, biaya transportasi, makanan serta biaya ekstrakurikuler.
B. Kategori Miskin
Berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Tahun 2011, orang miskin dapat
dibedakan dengan kategori sangat miskin, miskin, hampir miskin, dan rentan miskin. Badan Pusat
1 Pedoman Kartu Jakarta Pintar 2013 _ Dinas Pendidikan Prov.DKI
Statistik (BPS) per Maret 2010 telah mengumumkan bahwa orang miskin di Indonesia mencapai 31,02
juta.
BPS (hasil survei per September 2011), mengkategorikan orang miskin di Indonesia menjadi tiga,
yaitu :
1. Miskin.
2. Hampir miskin.
3. Sangat miskin.
BPS mencatat perhitungan kategori orang miskin, yaitu dilakukan untuk mengetahui bagaimana
pemenuhan terhadap kebutuhan dasar berupa nasi (makan), karena jika tidak yang bersangkuatan akan meninggal.
Kemiskinan yang diukur, yakni dengan mengetahui ketidakmampuan seseorang dari sisi ekonomi. Dengan
demikian, bisa saja orang miskin itu mendapat bantuan seperti jaminan kesehatan berupa jamkesmas, bantuan
subsidi beras murah, bantuan operasional sekolah dan lain-lain. Orang miskin yang penting makan, karena tidak
mampu untuk pengeluaran sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan. (Sumber : diolah dari © VIVA.co.id).
Masyarakat rentan miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan dan mampu menghidupi dirinya
dan keluarga, tetapi tidak mampu membiayai pengobatan di rumah sakit. Sedangkan masyarakat miskin
adalah masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, juga tidak mampu
membiayai pengobatan rawat jalan dan rawat inap. (Sumber : diolah dari
http://www.solopos.com/2012/03/08/rentan-miskin).
C. Kriteria Siswa Miskin dan Persyaratan Penerima BPSM
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa siswa miskin adalah peserta didik pada jenjang satuan pendidikan
sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun
penghasilan orang tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan. Kebutuhan dasar
pendidikan yang dimaksud mencakup : seragam, sepatu, dan tas sekolah, biaya transportasi, makanan serta biaya
ekstrakurikuler. Berdasarkan pengertian tersebut, maka untuk kepentingan pemenuhan kriteria program
pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu
Jakarta Pintar Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut :
1. Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba
2. Orang tua tidak memiliki penghasilan yang memadai
3. Menggunakan angkutan umum
4. Daya beli untuk sepatu dan pakaian seragam sekolah/pribadi rendah
5. Daya beli untuk buku, tas, dan alat tulis rendah
6. Daya beli untuk konsumsi makan/jajan rendah
7. Daya pemanfaatan internet rendah
8. Tidak dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berpotensi mengeluarkan biaya
D. Unit Cost BPSM
Pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTS,
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar didasarkan pada perhitungan besaran unit
cost per peserta didik per bulan untuk satu tahun anggaran sebagai berikut :
1. SD/SDLB/MI sebesar Rp. 180.000,- (Rp. 2.160.000/ tahun).
2. SMP/SMPLB/MTs sebesar Rp. 210.000,- (Rp. 2.520.000/ tahun).
3. SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA sebesar Rp. 240.000,- (Rp. 2.880.000/ tahun).
Adapun untuk pemenuhan unit kebutuhan bagi peserta didik yang memperoleh program BPSM yaitu
mencakup sebagai berikut :
No Unit Kebutuhan
Unit Cost/Tahun/Satuan Pendidikan
SD/SDLB/MI SMP/SMPLB/MTs
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA
1 Transport ke
dan dari Sekolah Rp. 900.000,- Rp. 1. 200.000,- Rp. 1.320.000,-
2 Buku, Alat Tulis,
dan Tas Sekolah Rp. 400.000,- Rp. 450.000,- Rp. 450.000,-
3 Baju dan Sepatu
Sekolah Rp. 560.000,- Rp. 560.000 Rp. 710.000,-
4 Tambahan
Makan dan Minum Rp. 300.000,- Rp. 335.000,- Rp. 400.000,-
Jumlah Total Rp. 2.160.000,- Rp. 2.520.000,- Rp. 2.880.000,-
E. Alokasi Anggaran yang Dibutuhkan :
Lancar dan suksesnya program pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTS, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar, sangat ditentukan dari
tersedianya alokasi dana yang dibutuhkan. Pada Tahun Anggaran 2013 untuk program pemberian BPSM,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan
mengalokasikan dana sebesar Rp. 804.634.560.000,- (delapan ratus empat milyar, enam ratus tiga puluh
empat juta, lima ratus enam puluh ribu rupiah).
Adapun rincian alokasi pemanfaatan dana BPSM sebagai berikut :
No
Kelompok Usia
(Satuan Pendidikan)
Jumlah
Siswa Miskin
Unit Cost Per
Bulan (Rp)
Jumlah Bulan
Jumlah Anggaran
KJP (Rp)
1 7 - 12 Tahun
(Setara SD/SDLB/MI) 170.
386 180.000 12
368.033.760.000
2 13 - 15 Tahun
(Setara SMP/SMPLB/MTs) 83.8
52 210.000 12
211.307.040.000
3 16 - 18 Tahun
(Setara SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA) 78.2
27 240.000 12
225.293.760.000
JUMLAH 332.465
804.634.560.000
1 Pedoman Kartu Jakarta Pintar 2013 _ Dinas Pendidikan Prov.DKI
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN
Mekanisme pelaksanaan program pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar, merupakan bagian dari kegiatan perencanaan Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran yang ada di Suku Dinas Pendidikan, Sekolah, dan instansi terkait.
Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja, rapat koordinasi, forum diskusi, dan pertemuan informal. Tahap kegiatan
pelaksanaan program mencakup : penentuan kuota, penjaringan, verifikasi, dan migrasi data, pembuatan MoU/PKS
dengan Bank DKI, serta penerbitan dan distribusi Kartu Jakarta Pintar.
A. Penentuan Kuota
Penentuan kuota untuk pemberian program BPSM didasarkan pada hal standar, yaitu proporsional luas
wilayah, jumlah sekolah, dan jumlah peserta didik. Dalam hal jumlah peserta didik miskin yang ada di suatu wilayah
(akurasi data dapat dipertanggung jawabkan), akan memperoleh prioritas dengan persentase yang lebih besar.
Kuota masing-masing wilayah dengan sebaran sekolah dan peserta didik calon penerima BPSM KJP Tahun
2013 adalah sebagai berikut :
N Wilayah
Satuan Pendidikan Negeri dan Swasta
Keterangan SD/SDLB MI SMP/SMPLB MTs SMA/SMA
LB/SMK/ SMKLB
MA
1 Jakarta Pusat
13.387 4.506
12.950 1.931 12.509 890 Data Siswa Miskin PPLS (2011) : Setara SD/SDLB/MI
= 170.386 Setara
SMP/SMPLB/MTs = 83.852 Setara
SMA/SMALB/ SMK/SMKLB/M
A = 78.227
Total = 332.465
2 Jakarta Utara
21.575 7.400 14.800 2.300 15.281 900
3 Jakarta Barat
30.578 6.000 13.800 2.650 15.000 985
4 Jakarta Selatan
29.123 6.820 12.950 2.400 15.000 -
5 Jakarta Timur
41.212 7.815 15.131 4.150 15.500 681
8 Kab. Adm. Kp. Seribu
1.820 150 740 50 385 100
Jumlah 137.695
32.691
70.371
13.481 73.675
4.552
Jumlah Total
170.386 83.852 78.227 332.465
B. Persyaratan Penerima BPSM
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2013, akan memberikan BPSM bagi peserta didik
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar dengan persyaratan
sebagai berikut :
1. Warga DKI Jakarta yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga atau surat keterangan lain yang dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Membuat surat pernyataan tidak mampu/miskin yang diketahui orang tua dan Ketua Rukun Tetangga (RT)
setempat.
3. Terdaftar dan masih aktif disalah satu satuan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta.
4. Diusulkan oleh sekolah yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Kepala Seksi
Dikdas/Dikmen Kecamatan setempat yang selanjutnya diajukan ke Suku Dinas/Dinas Pendidikan setempat.
5. Menandatangani lembar Pakta Integritas yang telah disediakan.
C. Mekanisme Pelaksanaan dan Tahapannya
Mekanisme pelaksanaan pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar agar akurat dan tepat sasaran, yaitu dengan melakukan
tahapan sebagai berikut :
No Tahapan Pelaksanaan Waktu
Pelaksanaan Penanggung Jawab
1 Sekolah mendata peserta didik miskin sesuai standar format data
individu Bank DKI setelah diberikan kuota oleh Sudin Pendidikan
setempat.
Desember 2012
Kepala Sekolah
2 Sekolah mengusulkan peserta didik calon penerima KJP yang
memenuhi persyaratan, ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan
Ketua Komite Sekolah.
Data diserahkan ke Kasi Dikdas/Dikmen Kecamatan dalam
bentuk printout dan softcopy (CD)
Desember 2012
Kepala Sekolah
3 Data peserta didik calon penerima KJP, selanjutnya diverifikasi
oleh Kasi Dikdas/Dikmen Kecamatan setempat. Januari 2013 Kasi Dikdas
/Dikmen Kec
4 Rekapitulasi data berdasarkan kelompok jenjang pendidikan
tersebut selanjutnya dikirim ke Sudin Dikdas/Dikmen masing-masing
wilayah.
Januari 2013 Kepala Sekolah
5 Sudin/Dinas Pendidikan setempat mengesahkan kuota jumlah
KJP untuk SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/
SMALB/SMK/SMKLB/MA.
Februari 2013 Kasudin Pendidikan
6 Sudin/Dinas Pendidikan mengajukan daftar nama-nama siswa
penerima KJP untuk pembuatan aplikasi ATM ke Bank DKI. Februari 2013 Kasudin
Pendidikan
7 Rekap data penerima BPSM KJP dikirim ke Dinas Pendidikan
melalui Seksi Kerja Sama Antar Lembaga (KAL)/Persekolahan. Maret 2013 Dinas
Pendidikan
8 Penyerahan ATM KJP kepada peserta didik penerima BPSM. Maret 2013 Bank DKI
BAB IV
STANDAR BAKU PENGGUNAAN, PENGAWASAN
DAN PELAPORAN PENGGUNAAN BPSM
A. STANDAR BAKU PENGGUNAAN BPSM
No Jenis Belanja Kebutuhan Personal
Siswa
Maksimum Volume
Per Hari Per Bulan Per Tahun
1 Pakaian Seragam
Sekolah
2 stel seragam harian
1 stel baju batik
1 stel baju olah raga
1 stel baju lab/bengkel
1 stel baju pramuka
1 stel baju praktik kerja
industri (SMK)
1 stel baju ekstra
kurikuler
2 Sepatu dan kaos
kaki
1 pasang
3 Tas 1 buah
4 Buku Tulis 4 unit per mata pelajaran
5 Ballpoint 1 lusin
6 Pensil/Spidol 1 lusin
7 Penghapus/Tipex 1/2 lusin
8 Penggaris 1 unit
9 Transportasi/Ongkos 2 – 4 trip
10 Tambahan Gizi Tentatif (sesuai keadaan)
11 Foto Copy materi
pelajaran dan
penugasan
Tentatif (sesuai keadaan)
12 Alat Praktik (Pelajaran
Sains/Kejuruan)
Tentatif (sesuai keadaan)
13 Bahan Praktik
(Pelajaran
Tentatif (sesuai keadaan)
1 Pedoman Kartu Jakarta Pintar 2013 _ Dinas Pendidikan Prov.DKI
Sains/Kejuruan)
B. MEKANISME PENGAWASAN PEMBELANJAAN BIAYA PERSONAL SISWA MISKIN (BPSM)
MELALUI KJP
No Sasaran Pengawasan Petugas Pengawas
Dokumen Pendukung
1 Siswa membuat rencana
pembelanjaan BPSM Triwulan I, II, III,
IV
Sekolah Rencana Belanja Siswa (RBS)
2 Siswa dan orang tua siswa
menandatangani Surat Pernyataan
tentang kesediaan membelanjakan
BPSM/KJP untuk pemenuhan kebutuhan
sekolah
Sekolah Surat Pernyataan
3 Siswa menyerahkan laporan
pembelanjaan BPSM/KJP setiap bulan.
Sekolah Laporan Bulanan Pembelanjaan BPSM oleh setiap siswa pemegang KJP
4 Sekolah membuat rekapitulasi
pembelanjaan seluruh siswa penerima
KJP setiap triwulan
Sekolah Rekapitulasi Belanja BPSM seluruh siswa
5 Sekolah melaporkan pembelanjaan
BPSM untuk seluruh siswa penerima
KJP setiap Triwulan I, II, III, IV ke
Sudin.
Sudin Laporan Sekolah tentang Belanja BPSM seluruh siswa pemegang KJP.
C. JENIS SANKSI TERHADAP PELANGGARAN PEMBELANJAAN BPSM
No
Jenis Pelanggaran Sanksi Tindak Lanjut
1 Siswa membelanjakan BPSM diluar
kebutuhan sekolah (membeli HP,
menonton film, dll)
BPSM/KJP dicabut Digantikan siswa miskin lain yang belum menerima BPSM KJP
2 Orang tua membelanjakan BPSM
untuk kebutuhan rumah tangga diluar
kepentingan sekolah
BPSM/KJP dicabut Digantikan siswa miskin lain yang belum menerima BPSM KJP
3 Sekolah memanfaatkan dana BPSM
siswa penerima KJP untuk pelunasan
administrasi keuangan sekolah (khusus
sekolah swasta)
Kepala Sekolah diberikan peringatan keras oleh Kasudin
Kepala Sekolah membuat Surat Pernyataan Tidak Mengulangi
D. MEKANISME PELAPORAN PEMBELANJAAN BPSM
Biaya Personal Siswa Miskin (BPSM) dicairkan oleh Bank DKI setiap tiga bulan (triwulan) sekali dan
bagi siswa penerima Kartu Jakarta Pintar dapat melakukan penarikan BPSM untuk dibelanjakan guna
memenuhi kebutuhan sekolah.
Setiap siswa pemegang KJP diwajibkan membuat laporan tertulis tentang pembelanjaan BPSM setiap
bulan sebagai bentuk pelaporan dan sekaligus pertanggung jawaban penggunaan dana BPSM.
Laporan penggunaan BPSM setiap bulan diserahkan siswa kepada sekolah dan selanjutnya seluruh
rekapitulasi penggunaan BPSM dilaporkan oleh Kepala Sekolah kepada Sudin.
BAB V
PENUTUP
Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah program strategis untuk memberikan akses bagi warga DKI Jakarta dari
kalangan masyarakat tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan
dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta
Manfaat dan dampak positif yang diharapkan dari siswa penerima KJP, antara lain :
1. Seluruh warga DKI Jakarta menamatkan pendidikan minimal sampai dengan jenjang SMA/SMK;
2. Mutu pendidikan di Provinsi DKI Jakarta meningkat secara signifikan;
3. Peningkatan pencapaian target APK pendidikan dasar dan menengah.
Demikian pedoman ini dibuat dengan harapan agar dapat dijadikan rujukan dalam pelaksanaan kegiatan
pemberian Kartu Jakarta Pintar pada tahun 2013 dan dapat digunakan sebagaimana mestinya baik oleh Dinas
Pendidikan, Suku Dinas Pendidikan, sekolah, peserta didik, orang tua maupun masyarakat.
Jakarta, 1 Desember 2012
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
Dr. H.TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 196111091987031005
1 Pedoman Kartu Jakarta Pintar 2013 _ Dinas Pendidikan Prov.DKI
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN
PESERTA DIDIK PENERIMA KARTU JAKARTA PINTAR
Dalam rangka penggunaan Biaya Personal Siswa Miskin (BPSM) melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun
2013, maka yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama :
Sekolah :
Kelas :
Nama Orang Tua :
1. Bersedia membelanjakan BPSM untuk pemenuhan biaya personal dalam rangka menuntut ilmu di
sekolah;
2. Setiap bulan melaporkan penggunaan BPSM secara jujur, transparan dan bertanggungjawab;
3. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Surat Pernyataan ini, maka saya
bersedia dikenakan sanksi berupa pencabutan BPSM/KJP.
Jakarta,............................... 20 ...
Mengetahui
Orang Tua/Wali Penerima Kartu Jakarta Pintar
(.................................................) (.................................................) nama lengkap dan tanda tangan nama lengkap dan tanda tangan
Lampiran 2
FORMULIR LAPORAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN
BIAYA PERSONAL SISWA MISKIN (BPSM)
MELALUI KARTU JAKARTA PINTAR (KJP)
Bulan :
Nama Sekolah :
Nama Peserta Didik :
Kelas :
N
o.
Kebutuhan Personal Peserta Didik Besar Dana Keterangan
1 Transportasi Rp.
2 Buku Tulis Rp.
3 Alat Tulis Rp.
4 Sepatu Rp.
5 Seragam Rp.
6 Lain-lain : (sebutkan)
a. Rp.
b. Rp.
c. Rp.
d. Rp.
e. Rp.
f. Rp.
g. Rp.
h. Rp.
i. Rp.
JUMLAH Rp.
Jakarta, .........................20.....
Penerima Kartu Jakarta Pintar
(................................................)
1 Pedoman Kartu Jakarta Pintar 2013 _ Dinas Pendidikan Prov.DKI
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN
SEKOLAH PENERIMA KARTU JAKARTA PINTAR
TAHUN 2013
Dalam rangka peningkatan akses dan mutu pendidikan melalui penggunaan Biaya Personal Siswa Miskin
(BPSM) dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar Tahun 2013 maka dengan ini saya :
Nama :
Jabatan : Kepala Sekolah
Sekolah :
Alamat :
menyatakan bahwa :
1. Bersedia melakukan pemantauan dan pembinaan intensif kepada peserta didik dan orang tua penerima
Kartu Jakarta Pintar Tahun 2013
2. Bersedia membuat laporan secara berkala (triwulan) tentang pelaksanaan Kartu Jakarta Pintar Tahun 2013
sesuai format terlampir
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan Kartu Jakarta Pintar Tahun 2013
Jakarta, ...
Kepala Sekolah
(................................................) nama lengkap dan tanda tangan
Lampiran 4
LAPORAN
REKAPITULASI PELAKSANAAN BANTUAN
BIAYA PERSONAL SISWA MISKIN (BPSM)
MELALUI KARTU JAKARTA PINTAR
Triwulan :
Nama Sekolah :
Jumlah Peserta Didik Penerima KJP :
Total Kumulatif Dana BPSM/KJP :
N
o.
Nama Peserta Didik
Penerima KJP
Kebutuhan Personal yang Dibelanjakan Peserta Didik
1
2
3
4
5
Permasalahan yang dihadapi dalam program BPSM KJP :
No. Permasalahan Penyebab
Permasalahan
Solusi Tindak Lanjut
Jakarta, ...................................20....
Kepala Sekolah
(......................................................) NIP/NRK.