Panc t. Lingkungan
-
Upload
novalina-annisa-yudistira -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
Transcript of Panc t. Lingkungan
Nama Nama : Jumili Arianto: Jumili Arianto
TTLTTL : 11 Sept 1977: 11 Sept 1977
Agama Agama : ISLAM: ISLAM
PenddkanPenddkan : S2 UNP (Proses): S2 UNP (Proses)
AlamatAlamat : Jl. Indrapuri No. : Jl. Indrapuri No. 23 RT/RW 01/28 Kel. Sail23 RT/RW 01/28 Kel. Sail
Kec. Tenayan Kec. Tenayan RayaRaya
MottoMotto : “Orang lain bisa : “Orang lain bisa kita harus lebih dari kita harus lebih dari
bisa, bisa, minimal sama”.minimal sama”.
““Salah karena berbuat, jauh lebih baik dari pada Salah karena berbuat, jauh lebih baik dari pada tidak pernah salah karena tidak pernah berbuat”.tidak pernah salah karena tidak pernah berbuat”.
MATA KULIAH : PANCASILA (2 SKS)MATA KULIAH : PANCASILA (2 SKS)
DOSEN PEMBIMBING :DOSEN PEMBIMBING :
JUMILI ARIANTOJUMILI ARIANTO
PRODI TEKNIK LINGKUNGANPRODI TEKNIK LINGKUNGAN
FAK TEKNIKFAK TEKNIK
UNIVERSITAS RIAUUNIVERSITAS RIAU
PEKANBARUPEKANBARU
2010/20112010/2011
DASAR NEGARADASAR NEGARAPANCASILAPANCASILA
PERTEMUAN 1
PENDAHULUAN I. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
@. Landasan Hystoris (Sejarah)@. Landasan Kultural (Budaya)@. Landasan yuridis (Hukum)
1. UU No. 2 Thn 19892. PP No. 60 Thn 19993. SK Dirjen Dikti No. 265/Dikti/Kep/20004. SK Dirjen Dikti No.
43/Dikti/Kep/2006@. Landasan Filosofis
II. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILAII. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
Tujuan Pendidikan Pancasila :
#. Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan YME
#. Berprikemanusiaan yang adil dan beradab
#. Mendukung Persatuan Bangsa
#. Mendukung Kerakyatan Yang Mengutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi atau Golongan
#. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat
PERTEMUAN 2
KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA,
PERSIDANGAN BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan
PERSIDANGAN PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
I. KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIAI. KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA
A. Kerajaan Kutai ( Kalimantan Timur )A. Kerajaan Kutai ( Kalimantan Timur )
B. Kerajaan Sriwijaya (Sumatera Selatan 600-1400 B. Kerajaan Sriwijaya (Sumatera Selatan 600-1400 M) M)
C. Kerajaan Sebelum Kerajaan MajapahitC. Kerajaan Sebelum Kerajaan Majapahit
D. Kerajaan MajapahitD. Kerajaan Majapahit
E. Zaman PenjajahanE. Zaman Penjajahan
*. Kerajaan Demak*. Kerajaan Demak
*. Kerajaan Mataram*. Kerajaan Mataram
*. Perlawanan Rakyat Makassar*. Perlawanan Rakyat Makassar
*. Pattimura (Maluku)*. Pattimura (Maluku)
*. Teuku Umar (Aceh)*. Teuku Umar (Aceh)
*. Penjajahan Jepang*. Penjajahan Jepang
II. SIDANG BPUPKI ( 29 MEI- 1 JUNI 1945 )II. SIDANG BPUPKI ( 29 MEI- 1 JUNI 1945 )
A.A. Mr. M. Yamin ( 29 Mei 1945 )Mr. M. Yamin ( 29 Mei 1945 )
1. Peri Kebangsaan1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan4. Peri Kerakyatan
a. Permusyawaratana. Permusyawaratan
b. Peradilanb. Peradilan
c. Kebijaksanaanc. Kebijaksanaan
5. Kesejahteraan Rakyat ( Keadilan Sosial) 5. Kesejahteraan Rakyat ( Keadilan Sosial)
B. Prof. Dr. Soepomo ( 31 Mei 1945 )B. Prof. Dr. Soepomo ( 31 Mei 1945 )Mengemukakan Teori Negara :Mengemukakan Teori Negara :
1. Teori Negara Perseorangan1. Teori Negara Perseorangan
( Individualis )( Individualis )
2. Paham Negara Kelas 2. Paham Negara Kelas (Class Theory)(Class Theory)
atau Theory Golonganatau Theory Golongan
3. Paham Negara Integralistik 3. Paham Negara Integralistik (Penyatuan)(Penyatuan)
Kemudian Prof. Dr. Soetomo Kemudian Prof. Dr. Soetomo Mengemukakan :Mengemukakan :
a. Negara Nasional yang bersatu, a. Negara Nasional yang bersatu, satu satu berarti berarti TotalitasTotalitas..
b. Warga negara tunduk Kepada Tuhanb. Warga negara tunduk Kepada Tuhan
c. Menguasai Kerakyatanc. Menguasai Kerakyatan
d. Lapangan Ekonomi negara bersifat d. Lapangan Ekonomi negara bersifat kekeluargaankekeluargaan
e. Negara Indonesia bersifat dan menjadi e. Negara Indonesia bersifat dan menjadi anggota negara Asia Timur Raya.anggota negara Asia Timur Raya.
C. Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )
1. Nasionalisme Kebangsaan Indonesia2. Materialisme ( Perikemanusiaan )3. Mufakat ( Demokrasi )4. Kesejahteraan Sosial5. Ketuhanan Yang Maha Esa ( Ketuhanan Yang
berkebudayaan
III. SIDANG PPKI I (8 AGUSTUS 1945)III. SIDANG PPKI I (8 AGUSTUS 1945)
Mengesahkan UUD 1945Mengesahkan UUD 1945
Memilih Presiden dan Wakil Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertamaPresiden yang pertama
Menetapkan berdirinya KNIP Menetapkan berdirinya KNIP sebagai badan Musyawarah sebagai badan Musyawarah darurat.darurat.
SIDANG PPKI II (19 AGUSTUS 1945SIDANG PPKI II (19 AGUSTUS 1945
• Menetapkan Daerah Provinsi (8 Menetapkan Daerah Provinsi (8 Daerah ProvinsiDaerah Provinsi
• Untuk sementara waktu kedudukan Untuk sementara waktu kedudukan kota dan sebagainya diteruskan kota dan sebagainya diteruskan seperti sekarangseperti sekarang
• Dibentuknya 12 KementrianDibentuknya 12 Kementrian
PERTEMUAN 3
TEORI-TEORI TENTANG TUJUAN NEGARA
TEORI FASISME
Menurut Paham Fasisme adalah Negara bukan ciptaan Rakyat melainkan ciptaan orang kuat.
Paham ini pernah dianut oleh :
1. Benicto (Italia, 1922-1943)
2. Adolf Hittler (Jerman)
3. Tenno Heika (Jepang)
II. TEORI INDIVIDUALISME
PELOPOR PAHAM INI ADALAH :1. JOHN LOCKE2. VOLTAIRE3. MONTESQUIEU4. J.J ROUSSEAU5. IMMANUEL KANT
Paham Individualisme adalah Paham yang mengajarkan bahwa kebebasan Individu dalam kehidupan ekonomi tidak boleh dibatasi oleh peraturan pemerintah atau masyarakat.
III. TEORI SOSIALISMEIII. TEORI SOSIALISME
PELOPOR PAHAM INI :PELOPOR PAHAM INI : ETIENNE CABETETIENNE CABET ROBERT OWENROBERT OWEN ALBERT BRISBANRALBERT BRISBANR
Kelahiran Sosialisme terkait dengan keberadaan Kelahiran Sosialisme terkait dengan keberadaan Kapitalisme yang sudah sangat Eksploitatif. Kapitalisme yang sudah sangat Eksploitatif. Sosialisme menentang Kemutlakkan milik pribadi Sosialisme menentang Kemutlakkan milik pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum.tersebut untuk kesejahteraan umum.
IV. TEORI IV. TEORI INTEGRALISTIKINTEGRALISTIKPELOPOR PAHAM INI :PELOPOR PAHAM INI :
B. DE SPINOZAB. DE SPINOZA ADAM MULLERADAM MULLER HEGELHEGEL Prof. Dr. SOEPOMOProf. Dr. SOEPOMO
Paham Integralistik beranggapan bahwa Paham Integralistik beranggapan bahwa Negara didirikan bukan hanya untuk Negara didirikan bukan hanya untuk kepentingan perseorangan atau golongan kepentingan perseorangan atau golongan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat negara yang seluruh masyarakat negara yang bersangkutan.bersangkutan.
PERTEMUAN 4
PENGERTIAN FILSAFAT
A. Istilah filsafat berasal dari Yunani yaitu “Philosophia”. Philein artinya : “ CINTA”Sopos artinya : “ KEBIJAKSANAAN “Secara Harfiah Filsafat berarti :
“ Mencintai Kebijaksanaan “.
Keseluruhan arti Filsafat di kelompokkan menjadi 2 macam :
1. Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian:
# Filsafat sebagai Pengetahuan, Ilmu, Konsep dan Pemikiran para filsuf.# Filsafat sebagai suatu jenis problem sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat
2. Filsafat sebagai suatu Proses.
B. CABANG-CABANG FILSAFAT :
1. METAFISIKA2. EPISTEMOLOGI3. METODOLOGI4. LOGIKA5. ETIKA6. ESTETIKA
PERTEMUAN 5PERTEMUAN 5
KESATUAN SILA-SILA PANCASILAKESATUAN SILA-SILA PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM SEBAGAI SUATU SISTEM
FILSAFATFILSAFAT
Perhatikan ungkapan Perhatikan ungkapan dibawah ini !dibawah ini !
Pernahkah ANDA mendengar kata-Pernahkah ANDA mendengar kata-kata “ sistem “kata “ sistem “
Atau mungkin mendengar Kalimat :Atau mungkin mendengar Kalimat :
” ” Pantas saja semua pekerjaan ini Pantas saja semua pekerjaan ini menjadi berantakan, karena menjadi berantakan, karena “sistemnya” yang tidak berjalan “.“sistemnya” yang tidak berjalan “.
I. CIRI-CIRI SISTEMI. CIRI-CIRI SISTEM
Satu kesatuan bagian-bagianSatu kesatuan bagian-bagianBagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-Bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendirisendiriSaling berhubungan dan saling Saling berhubungan dan saling ketergantunganketergantunganKeseluruhannya dimaksudkan untuk Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentumencapai tujuan tertentuTerjadi dalam lingkungan yang kompleksTerjadi dalam lingkungan yang kompleksExample : Example : Sepeda Sepeda Ada ban, roda, rantai dllAda ban, roda, rantai dll
II. CIRI-CIRI SILA-SILA II. CIRI-CIRI SILA-SILA PANCASILAPANCASILA
Pancasila terdiri dari 5 silaPancasila terdiri dari 5 sila►Merupakan satu kesatuan yang utuhMerupakan satu kesatuan yang utuh►Setiap sila merupakan unsur atau Setiap sila merupakan unsur atau
bagian yang mutlak dari Pancasilabagian yang mutlak dari Pancasila►Pancasila sebagai kesatuan yang Pancasila sebagai kesatuan yang
majemuk tunggalmajemuk tunggal►Majemuk tunggal artinya banyak hal Majemuk tunggal artinya banyak hal
menjadi satu.menjadi satu.
Secara Ontologis (Filsafat berkenaan dengan Secara Ontologis (Filsafat berkenaan dengan kebenaran) hakikat Pancasila berdasarkan kebenaran) hakikat Pancasila berdasarkan
pada landasan :pada landasan :
• Tuhan (pencipta)
• Manusia
• Satu Bangsa
• Rakyat
• Adil/Sosial
PERTEMUAN- 6
PANCASILA SEBAGAI NILAIDASAR NEGARA YANG
FUNDAMENTAL
I. I. Nilai Pancasila Dalam UUD1945Nilai Pancasila Dalam UUD1945 Secara Yuridis memiliki kedudukan sebagai Secara Yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang Fundamental pokok kaidah negara yang Fundamental
Pembukaan UUD 1945 membuat nilai-nilaiPembukaan UUD 1945 membuat nilai-nilaiPancasila mengandung 4 pokok pikiran :Pancasila mengandung 4 pokok pikiran :1.1. Pokok Pikiran PertamaPokok Pikiran Pertama
Negara Indonesia adalah Negara KesatuanNegara Indonesia adalah Negara Kesatuan2.2. Pokok Pikiran KeduaPokok Pikiran Kedua
Negara hendak mewujudkan Keadilan sosial bagi Seluruh Negara hendak mewujudkan Keadilan sosial bagi Seluruh Rakyat IndonesiaRakyat Indonesia
3.3. Pokok Pikiran ketiga : Negara berkedaulatan RakyatPokok Pikiran ketiga : Negara berkedaulatan Rakyat4.4. Pokok pikiran keempat :Pokok pikiran keempat :
Negara berdasarkan atas KeTuhanan YME menurut dasar Negara berdasarkan atas KeTuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.kemanusiaan yang adil dan beradab.
IIII. . MAKNA NILAI-NILAI MAKNA NILAI-NILAI SETIAP SETIAP SILA PANCASILASILA PANCASILA
1.1. Sila KeTuhanan Yang Maha EsaSila KeTuhanan Yang Maha Esa
2.2. Sila Kemanusiaan yang adil dan Sila Kemanusiaan yang adil dan beradabberadab
3.3. Sila persatuan IndonesiaSila persatuan Indonesia
4.4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilanpermusyawaratan/perwakilan
5.5. Sila keadilan sosial bagi seluruh Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiarakyat Indonesia
PERTEMUAN 8
MID SEMESTER/ UTS
PERTEMUAN- 10PERTEMUAN- 10
PENGERTIAN NILAI, NORMA DAN MORAL (ETIKA )PENGERTIAN NILAI, NORMA DAN MORAL (ETIKA )I. NILAII. NILAI
Istilah “nilai’ tentunya bukan barang asing lagi Istilah “nilai’ tentunya bukan barang asing lagi bagi andakan ? Nilai, menunjukkan sifat atau bagi andakan ? Nilai, menunjukkan sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu (benda/ kualitas yang melekat pada sesuatu (benda/ objek).objek).
Sifat/kualitas itu dapat berupa :Sifat/kualitas itu dapat berupa : BergunaBerguna Berharga (nilai kebenaran)Berharga (nilai kebenaran) Indah (nilai estetika)Indah (nilai estetika) Baik (nilai moral atau etika)Baik (nilai moral atau etika) Religius (nilai agama) Religius (nilai agama)
Sambungan…………Sambungan…………
Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai 3 Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai 3 macam :macam :
1. Nilai Material1. Nilai Material2. Nilai Vital2. Nilai Vital3. Nilai Kerohanian3. Nilai Kerohanian
II. NORMA
=> Norma berasal dari kata Latin “Norma” yang artinya alat tukang kayu untuk mengukur sudut. (Dalam bahasa Indonesia: Siku-siku)
=> Norma adalah “Ukuran Tindakan”
Norma Khusus Vs Norma Umum
Pak Imam adalah seorang dosen yang buruk, Pak Imam adalah seorang dosen yang buruk, karena dalam mengajar selalu dengan cara karena dalam mengajar selalu dengan cara membaca teks sehingga membuat membaca teks sehingga membuat mahasiswanya mengantuk. mahasiswanya mengantuk. Tetapi ia orang yang sopan karena memakai Tetapi ia orang yang sopan karena memakai baju yang rapih dan selalu menyapa orang baju yang rapih dan selalu menyapa orang dengan ramah. Selain itu ia jujur dan dapat dengan ramah. Selain itu ia jujur dan dapat dipercaya. Ia selalu bersikap adil.dipercaya. Ia selalu bersikap adil.Secara Secara khususkhusus, sebagai dosen, pak Imam itu , sebagai dosen, pak Imam itu buruk. Tetapi secara buruk. Tetapi secara umumumum ia orang yang ia orang yang sopan dan baiksopan dan baik hati hati..
Sambungan ……..Sambungan ……..
Norma,……Penjabaran dari nilai sebagai penentu
dari prilaku seseorang atau masyarakat.
Petunjuk tingkah laku tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan kekuatan menginkatnya norma terbagi menjadi 3 macam :
A. Cara (Usage)
B. Kebiasaan (Folkways)
C. Adat Istiadat (Coustom)
III. ETIKAIII. ETIKA
Etika berasal dari Bahasa Yunani Kuno, dari Etika berasal dari Bahasa Yunani Kuno, dari kata kata “Ethos”“Ethos”
Secara umum mengandung makna :Secara umum mengandung makna : KebiasaanKebiasaan AdatAdat AkhlakAkhlak Cara BerpikirCara Berpikir Watak/ karakterWatak/ karakter PerasaanPerasaan SikapSikap
Etika dibedakan dalam 3 arti :Etika dibedakan dalam 3 arti :
Ilmu tentang Ilmu tentang baikbaik dan dan burukburuk, , tentang tentang hakhak dan dan kewajibankewajiban
Kumpulan data asa atau nilai Kumpulan data asa atau nilai yang berkenaan dengan “akhlak”yang berkenaan dengan “akhlak”
Nilai mengenai Nilai mengenai benarbenar dan dan salahsalah yangyang dianut suatu golongan atau dianut suatu golongan atau masyarakat.masyarakat.
PERTEMUAN- 11
BENTUK NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
SERTA UUD 1945
I. Bentuk NegaraI. Bentuk Negara
Pasal 1 (1) UUD 1945Pasal 1 (1) UUD 1945““Negara Indonesia adalah Negara Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik”kesatuan yang berbentuk Republik”
II. Sistem Pemerintahan II. Sistem Pemerintahan A. Sistem berarti ;A. Sistem berarti ;
@. Tatanan@. Tatanan@. Susunan@. Susunan@. Jaringan@. Jaringan@. Cara@. Cara
B. PemerintahanB. Pemerintahan
Yang berarti ; perintah, pemerintah, Yang berarti ; perintah, pemerintah, pemerintahan.pemerintahan.
# Pemerintahan dalam arti Luas :# Pemerintahan dalam arti Luas :
=> Legeslatif=> Legeslatif
=> Eksekutif=> Eksekutif
=> Yudikatif=> Yudikatif
# Pemerintahan dalam arti Sempit :# Pemerintahan dalam arti Sempit :
=> Eksekutif=> Eksekutif
C. a. Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Legislatif (DPR) satu-satunya badan yang anggotanya dipilih oleh rakyat melalui Pemilu
2. Anggota Parlemen (DPR) terdiri atas orang-orang dari parpol yang memenangkan pemilu
3. Perdana Mentri sebagai pemimpin kabinet
4. Kepala Negara tidak sekaligus sebagai Kepala pemerintahan.
b. Ciri-ciriSistem Pemerintahan Presidensial
Penyelenggara Negara adalah Presiden Kabinet dibentuk oleh Presiden dan
bertanggung jawab kepada Presiden Presiden tidak bertanggung jawab kepada
Presiden Presiden tidak dapat membubarkan
parlemen
III. Undang-Undang Dasar 1945(UUD 1945)
A. Hukum Dasar Tertulis (UUD)
Sifat-sifat UUD 1945 adalah : Merupakan Hukum Positif Singkat Supel Memuat aturan pokok HAM Memuat norma Peraturan Hukum positif yang tinggi
B. Hukum Dasar yang Tidak Tertulis (Convensi)
Sifat-sifat Convensi :Kebiasaan yang berulangkali dan terpelihara
dalam praktek penyelenggara negaraTidak bertentangan dengan UUD dan
berjalan sejajarDiterima oleh seluruh rakyatSebagai pelengkap
C. KonstitusiC. Konstitusi
Lebih luas dari pada Pengertian Lebih luas dari pada Pengertian UUDUUD
Sama dengan Pengertian UUD Sama dengan Pengertian UUD
PERTEMUAN- PERTEMUAN- 1212
ASAL MULA PANCASILAASAL MULA PANCASILA
I. Pengertian PancasilaI. Pengertian Pancasila
A. Pengertian Pancasila secara A. Pengertian Pancasila secara EtimologiEtimologi
B. Pengertian Pancasila secara B. Pengertian Pancasila secara HistorisHistoris
II. Asal Usul Pancasila
• Teori IPancasila berasal dari bumi Indonesia sendiri
• Teori IIPancasila dikemukakan oleh beberapa orang pemimpin pergerakkan Indonesia (BPUPKI)
• Teori IIIPancasila digagas oleh : - Mr. Muh. Yamin - Mr. Soepomo - Ir. Soekarno
III. Proses Perumusan Masalah
A. Mr. Muh Yamin (sidang BPUPKI 29 Mei-1 Juni 1945
Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat
B. Ir. Soekarno (sidang BPUPKI 1 Juni 1945)
Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau peri kemansiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan sosial Ketuhanan yang berkebudayaan
PERTEMUAN- 13
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
DAN TATA TERTIB HUKUM
I. Hakikat Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat adanya
tertib hukum Indonesia. Syarat tertib Hukum 4 :
1. Adanya kesatuan subjek
2. Adanya kesatuan kerohanian
3. Adanya kesatuan daerah
4. Adanya kesatuan waktu
Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaedah yang sebagai pokok kaedah yang FundamentalFundamental
Pembukaan UUD 1945 tetap Pembukaan UUD 1945 tetap terletak pada kelangsungan terletak pada kelangsungan hidup Negara Republik hidup Negara Republik Indonesia 17 Agustus 1945Indonesia 17 Agustus 1945
II. Penerapan Isi Pembukaan UUD 1945II. Penerapan Isi Pembukaan UUD 1945
1.1. Alinea IAlinea I
2.2. Alinea IIAlinea II
3.3. Alinea IIIAlinea III
4.4. Alinea IVAlinea IV
- Tujuan Negara- Tujuan Negara
- Ketentuan UUD Negara- Ketentuan UUD Negara
- Bentuk Negara- Bentuk Negara
III.Negara Hukum
Ciri-ciri Negara Hukum1. Pengakuan dan perlindungan HAM
persamaan dibidang :- Politik - Hukum- Sosial- Ekonomi- Kebudayaan
2. Peradilan Bebas3. Jaminan Kepastian Hukum
PERTEMUAN- 14PERTEMUAN- 14
PENGERTIAN PARADIGMA PANCASILA
I. Pengertian ParadigmaII. A. Pancasila sebagai Paradigma
pembangunan• Pancasila menjadi kerangka
kognitif• Pancasila sebagai landasan
pembangunan Nasional• Pancasila merupakan arah
pembangunan nasional• Pancasila merupakan moral
pembangunan
B. Pancasila Sebagai ParadigmaB. Pancasila Sebagai Paradigma
• Implementasi dari sila ke-1
• Implementasi dari sila ke-2
• Implementasi dari sila ke-3
• Implementasi dari sila ke-4
• Implementasi dari sila ke-5
III. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan III. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan POLEKSOSBUDHANKAM dan AgamaPOLEKSOSBUDHANKAM dan Agama
• Pancasila sebagai paradigma Reformasi• Gerakkan Reformasi• Pancasila sebagai paradigma reformasi hukum• Pancasila sebagai paradigma reformasi politik• Pancasila sebagai paradigma reformasi ekonomi
* Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat* Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi* Tranformasi struktur
PERTEMUAN- 15PERTEMUAN- 15
PENJABARAN NLAI-NILAI PANCASILA DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA
I. A. Pengertian Nilai
II. B. Macam Nilai
# Nilai Logika
# Nilai Etika
# Nilai Estetika
C. Pancasila Sebagai Sumber NilaiC. Pancasila Sebagai Sumber Nilai
• Makna nilai dalam Pancasila• Nilai Ketuhanan
- Tuhan pencipta jagat raya
- Tuhan Yang hidup
- Tuhan sumber kasih sayang yang memberi kepada siapa saja
• Nilai Kemanusiaan• Nilai Persatuan• Nilai Kerakyatan• Nilai Keadilan
Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
Pancasila• Ketuhanan Yang Maha Esa
– Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa– Hormat-menghormati dan bekerjasama antar pemeluk Agama– Menghormati kebebasan umat beragama– Tidak memaksakan Agama dan kepercayaan kepada orang
lain.
• Kemanusiaan yang adil dan beradabKemanusiaan yang adil dan beradab
- Mengakui persamaan derajat
- Saling mencintai sesama manusia
- tidak semena-mena terhadap orang lain
- Tenggang rasa kepada sesama manusia
• Persatuan Indonesia
- Menjaga persatuan dan kesatuan NKRI
- Berkorban demi bangasa dan negara
- Cinta tanah air
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
- Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
- Mengutamakan musyawarah dalam mencapai mufakat
• Kerakyatan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Bersikap adil terhadap sesama
- Menghormati hak-hak orang lain
- Menolong sesama.
PERTEMUAN- 16
PENGAYAAN
PERTEMUAN- 17
UJIAN AKHIR SEMESTER
JUMILI ARIANTO