PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan...

76

Transcript of PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan...

Page 1: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk
Page 2: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

i

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat yang tercantum pada Rancangan Teknokrat RPJMN 2020 - 2024,

Pemerintah Indonesia menargetkan dapat menyediakan layanan air minum yang aman dan

sanitasi yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara nasional sampai dengan akhir tahun

2018, akses air minum yang aman baru tersedia bagi 88% dari total penduduk Indonesia,

sedangkan untuk kebutuhan sanitasi dasar baru mencapai 75% dari total penduduk Indonesia.

Di antara masyarakat yang belum terlayani tersebut, masyarakat berpenghasilan rendah di

perdesaan dan pinggiran kota termasuk kelompok yang paling rentan untuk mengakses air

minum yang aman dan sanitasi yang layak.

Program Pamsimas I dan Pamsimas II dinilai dapat meningkatkan akses air minum dan

sanitasi yang dilaksanakan mencakup lebih dari 12.000 desa. Oleh karena itu dilanjutkan

dengan program Pamsimas III, yaitu pengembangan untuk pembangunan sarana penyediaan

air minum dan fasilitas sanitasi pada 15.000 desa baru serta pelayanan air minum dan sanitasi

pada 27.000 desa sasaran Pamsimas untuk menunjang pengembangan permukiman yang

berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, sumber pembiayaannya dilakukan kolaborasi dari

dana pinjaman IBRD (International Bank for Recontraction and Development), Pemerintah

Indonesia (APBN, APBD, APBDesa), dana kontribusi swadaya masyarakat, bantuan

pendanaan swasta, serta sumber-sumber pendanaan lainnya.

Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Program Pamsimas dimaksudkan sebagai panduan

bagi pelaku program Pamsimas dalam menghimpun berbagai sumber pendanaan dan

pengelolaan keuangan agar dapat terlaksana secara profesional, terbuka, akuntabel, efisien

terpadu dan bertanggungjawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) di tingkat

pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat, sehingga pada akhir

tahun 2020 tujuan Program Pamsimas dapat dicapai dengan baik..

Jakarta, Februari 2020

DIREKTUR PENGEMBANGAN

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg.

NIP. 196610211992031003

Page 3: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

ii PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................. i

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................. iv

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 2

1.2.1 Tujuan .................................................................................................. 2

1.2.2 Sasaran ................................................................................................ 2

BAB 2. KOMPONEN PROGRAM DAN KATEGORI PEMBIAYAAN ........................ 3

2.1 Komponen Program Pamsimas ...................................................................... 3

2.2 Kategori Pembiayaan PHLN ........................................................................... 7

2.3 Sumber Pendanaan ........................................................................................ 7

BAB 3. PENGANGGARAN ..................................................................................... 14

3.1 Klasifikasi Anggaran...................................................................................... 14

3.2 Proses Penganggaran .................................................................................. 14

3.3 Revisi Anggaran ............................................................................................ 16

BAB 4. PELAKSANAAN ANGGARAN ................................................................... 19

4.1 Dasar Pelaksanaan Anggaran Negara .......................................................... 19

4.2 Tata Cara Pembayaran ................................................................................. 19

4.3 Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) ............................... 20

4.4 Pejabat Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Anggaran ....................... 20

4.5 Prosedur Pelaksanaan Anggaran .................................................................. 21

BAB 5. PELAPORAN KEUANGAN ......................................................................... 23

5.1 Laporan Keuangan Tingkat Desa .................................................................. 23

5.2 Laporan Keuangan Tingkat Kabupaten ......................................................... 23

5.3 Laporan Keuangan Tingkat Propinsi ............................................................. 24

5.4 Laporan Keuangan Tingkat Pusat ................................................................ 24

5.5. Format Laporan ........................................................................................... 29

BAB 6. AUDIT .......................................................................................................... 50

6.1 Pemeriksaan Internal (Internal Audit) ............................................................ 50

6.2 Kebijakan Audit Eksternal ............................................................................. 51

6.2.1 Ruang Lingkup Audit .......................................................................... 51

6.2.2 Standar audit ...................................................................................... 51

6.2.3 Sasaran Audit ..................................................................................... 51

6.2.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan/Ditanggapi Oleh Auditi (Pihak yang

Diaudit) ............................................................................................... 55

Page 4: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

iii

6.2.5 Rincian Laporan Audit ........................................................................ 55

6.2.6 Konsekuensi dan Sanksi .................................................................... 56

6.3 Tindak Lanjut Temuan Audit ......................................................................... 57

BAB 7. PENGEMBALIAN DANA ............................................................................. 61

Page 5: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

iv PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

DAFTAR SINGKATAN

ADK : Administrasi Data Komputer

ADIK : Arsitektur Dan Informasi Kinerja

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Ausaid : Australia Aid (Bantuan dari Australia)

AWP : Annual Work Plan

BA : Berita Acara

Bangda : Bina Pembangunan Daerah

BAB : Buang Air Besar

BAPPD : Berita Acara Permintaan Pencairan Dana

Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Bappekab/kot : Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten

Bappeprov : Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi

Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Bawasda : Badan Pengawasan Daerah

BI : Bank Indonesia

BKD : Badan Keuangan Daerah

BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

BOP : Biaya Operasional

BPK : Badan Pemeriksa Keuangan

BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

BPP : Bendahara Pengeluaran Pembantu

BUN : Bendahara Umum Negara

CBD : Community Based Development

CC : Client Connection

CD : Community Development

CDD : Community Driven Development

CLTS : Community Led Total Sanitation

CMAC : Central Management Advisory Consultant

CPIU : Central Project Implementaion Unit

CPMU : Central Project Mangement Unit

Dirjen : Direktur Jenderal

Ditjend : Direktorat Jenderal

DitPAM : Direktorat Pengembangan Air Minum

DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya

DJPb Kemenkeu : Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan

Page 6: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

v

DPA : Daftar Pelaksanaan Anggaran

DPMU : District Project Management Unit

DPPHLN Kemenkeu : Direktorat Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, Kementerian Keuangan

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

EA : Executing Agency

FA : Financing Agreement

FGD : Focused Group Discussion/Diskusi Kelompok Terarah

FISSA : Financial Statement of Special Account

FMR : Financial Monitoring Report

FMS : Financial Management Specialist

GA : Grant Agreement

GoA : Government of Australia

GoI : Government of Indonesia

GPN : General Procurement Notice

HID : Hibah Insentif Desa

HIK : Hibah Insentif Kabupaten

IBRD : International Bank for Recontruction and Development

IDA : International Development Association

IDR : Indonesia Domestic Rate

IFR : Interim Financial Report

KKN : Korupsi Kolusi Nepotisme

KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat

Kemendagri : Kementerian dalam Negeri

KemendesPDTT : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

Kemenkeu : Kementerian Keuangan

Kemenpu : Kementerian Pekerjaan Umum

KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Keppres : Keputusan Presiden

KUA PPAS : Kebijakan Umum APBD Prioritas Plafon Anggaran Sementara

LA : Loan Agreement

LKM : Lembaga Keswadayaan Masyarakat

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MAK : Mata Anggaran Keluaran

MDGs : Millennium Development Goals

MIS : Management Informastion System

MoH : Ministry of Healt

MoHA : Ministry of Home Affair

MPA : Methodology for Participatory Assessment

Page 7: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

vi PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

MPA-PHAST : Methodology for Participatory Assessment Participatory Higiene and Sanitation

MPW : Ministry of Public Work

NGO : Non Goverment Organization

NMC : National Management Consultant

NPPHLN : Nota/Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar Negeri

NOL : No Objection Letter

OMS : Oversight Management Services

OPD : Organisasi Perangkat Daerah

P2KP/UPP : Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan/Urban Poverty Project

PAD : Project Appraisal Document

PA/KPA : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

Pakem : Panitia Kemitraan

PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

Perdirjen : Peraturan Direktorat Jenderal

Permen : Peraturan Menteri

PHAST : Participatory Hygiene and Sanitation Transformation

PHLN : Pinjaman/Hibah Luar Negeri

PIP : Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

PIC : Person In Charge

PIU : Project Inplementation Unit

PKN : Pengelolaan Kas Negara

PMD : Pemberdayaan Masyarakat Desa

PMC : Process Monitoring Consultant

PMK : Peraturan Menteri Keuangan

PMM : Project Management Manual

POK : Petunjuk Operasional Kegiatan

POM : Project Operational Manual

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

PPN : Pajak Pertambahan Nilai

RAB : Rencana Anggaran Biaya

RAPBN : Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Reksus : Rekening Khusus

RenjaKL : Rencana Kerja Kementerian Lembaga

RKA-KL : Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga

RKA-OPD : Rencana Kerja dan Anggaran-Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKA-PPKD : Rencana Kerja dan Anggaran-Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

RKBI : Rekening Khusus Bank Indonesia

RKP : Rencana Kerja Pemerintah

RKM/CAP : Rencana Kerja Masyarakat/ Community Action Plan

ROK : Rancangan Operasional Kegiatan

Page 8: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

vii

ROM : Regional Oversight Management

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

RPL : Rencana Pemantauan Lingkungan

RT/RW : Rukun Tetangga/Rukun Warga

RUU : Rancangan Undang-Undang

SA : Special Account (Rekening Khusus)

SAI : Standar Akuntansi Indonesia

SAK : Standar Akuntansi Keuangan

SAPSK : Satuan Anggaran Per Satuan Kerja

Satker : Satuan Kerja

Satlak : Satuan Pelaksana

SBUN : Sub Bendahara Umum Negara

SDR : Special Drawing Rights

SE : Surat Edaran

SEB : Surat Edaran Bersama

SE-DJP Kemenkeu : Surat Edaran Direktor Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan

SIM : Sistem Informasi Manajemen

SIM-HP : Sistem Informasi Manajemen Hasil Pemeriksaan

SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran

SKS : Satuan Kerja Sementara

SNVT : Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu

SOP : Standard Operational Procedures

SOE : Statement of Expenditure

SPAN : Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

SPK : Surat Perjanjian Kontrak

SPKMK : Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan

SPM : Surat Perintah Membayar

SPP : Surat Permintaan Pembayaran

SPPB : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan

SPPD : Surat Perintah Pencairan Dana

SPPK : Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan

SSP : Surat Setoran Pajak

SPTB : Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

TPTD : Temuan Pemeriksanaan yang Tidak dapat Ditindaklanjuti

TDS : Training Development Services

TF : Trust Fund

TOR/KAK : Term of Reference/Kerangka Acuan Kerja

TTL : Task Team Leader

TP : Tugas Pembantuan

TUP : Tambahan Uang Persediaan

UP : Uang Persediaan

UAKPA : Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran

Page 9: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

viii PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

UPT : Unit Pelaksana Teknis

UU : Undang-Undang

Valas : Valuta asing

WB : World Bank

WSS : Water Supply and Sanitation

WSLIC-2 : Second Water Supply and Sanitation for Low Income Community

WSLIC-3 : Third Water Supply and Sanitation for Low Income Community

Page 10: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah membuka peluang yang luas bagi daerah untuk

mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan

prioritasnya masing-masing. Dengan berlakunya kedua undang-undang tersebut di

atas membawa konsekuensi bagi daerah dalam bentuk pertanggungjawaban atas

pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang efisien dan efektif, khususnya

dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat.

Sejalan dengan UU Nomor 32 dan 33 tahun 2004, maka sudah barang tentu

pemerintah daerah bertanggungjawab penuh untuk memberikan pelayanan dasar

kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk di dalamnya pelayanan

air minum dan sanitasi. Namun demikian, pada daerah-daerah dengan wilayah

perdesaan yang luas dan berpenduduk miskin tinggi, pada umumnya memiliki

kemampuan fiskal yang sangat terbatas sehingga masih sangat memerlukan

dukungan finansial dari pemerintah pusat khususnya untuk membiayai investasi yang

dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada

masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun

investasi non-fisik yang terdiri dari manajemen, teknis dan pengembangan sumber

daya manusia.

Atas dasar hal tersebut di atas Bank Dunia melalui dukungan finansialnya bekerjasama

dengan Pemerintah Indonesia menggagas suatu program pembangunan berbasis

komunitas melalui Third Water Supply and Sanitation for Low-Income Community

Project (WSLIC)/PAMSIMAS yang dimulai pada tahun 2008 yang selanjutnya disebut

Pamsimas I, dan kemudian dilanjutkan Pamsimas II. Program Pamsimas I dan

Pamsimas II dinilai berhasil dalam meningkatkan akses air minum yang dilaksanakan

mencakup lebih dari 12.000 desa. Oleh karena itu dilanjutkan program Pamsimas III

dilaksanakan untuk pembangunan sarana penyediaan air minum dan fasilitas sanitasi

pada 15.000 desa baru dan pengembangan air minum dan sanitasi di lebih dari 27.000

desa sasaran Pamsimas, untuk menunjang pengembangan permukiman yang

berkelanjutan melalui tambahan dana (Additional Financing II) IBRD 8578-ID.

Pembiayaan program dilakukan secara kolaboratif dari dana pinjaman IBRD

(International Bank for Recontraction and Development), Pemerintah Indonesia

(APBN, APBD, APBDesa), dana kontribusi swadaya masyarakat, bantuan pendanaan

swasta, serta sumber-sumber pendanaan lainnya.

Page 11: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

2 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Keberhasilan pencapaian tujuan suatu program dapat dilihat dari sisi pengelolaannya.

Pengelolaan dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada

pertanggungjawaban baik kepada pemerintah Indonesia maupun kepada

lender/donor. Pengelolaan keuangan harus dilaksanakan secara profesional, terbuka,

akuntabel, efisien, terpadu, dan bertanggungjawab sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik

(good governance) dalam pelaksanaan program Pamsimas sebagai salah satu

program andalan Pemerintah.

1.2 TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1 Tujuan

Secara umum tujuan pengelolaan keuangan program antara lain sebagai berikut:

1. Perencanaan keuangan berjalan sesuai target program Pamsimas yang telah

disepakati dengan donor.

2. Pelaksanaan anggaran dan mekanisme pencairan sesuai dengan aturan yang

berlaku serta tertib administrasi.

3. Pelaporan disusun secara akurat dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.

1.2.2 Sasaran

Sasaran Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan adalah Pengelola Keuangan

Program bagian Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Pelaporan dari tingkat

kabupaten, provinsi, pusat dari semua PIU, dan konsultan terutama di bidang

keuangan.

Page 12: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

3

BAB 2. KOMPONEN PROGRAM DAN

KATEGORI PEMBIAYAAN

2.1 KOMPONEN PROGRAM PAMSIMAS

Pengelolaan Program Pamsimas dibagi menjadi 5 (lima) komponen kegiatan yaitu:

4. Komponen 1 : Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Kelembagaan

Daerah dan Desa.

Komponen ini memuat kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan

keberdayaan masyarakat dan kapasitas Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan

program dan keberlanjutan pengelolaan air minum dan sanitasi perdesaan

berbasis masyarakat. Melalui kegiatan Komponen 1, diharapkan masyarakat dan

Pemerintah Daerah mampu menjadi pelaku utama pembangunan, khususnya

dalam pelaksanaan dan pengelolaan pasca program. Komponen 1 terdiri dari

beberapa sub komponen sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pembangunan berbasis masyarakat (Community Driven

Development)

b. Pengembangan kapasitas pengelola dan pelaksana program tingkat provinsi,

kabupaten, kecamatan dan desa untuk implementasi program.

c. Pengembangan kapasitas pengelola dan pelaksana program tingkat propinsi

dan kabupaten untuk berlanjutan program.

d. Pengembangan kapasitas pengelola dan pelaksana program tingkat desa

untuk keberlanjutan program.

Secara spesifik komponen ini terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan Capacity Building.

b. Rekrutmen dan Penyediaan Konsultan Individual PIU di luar kementerian

PUPR.

c. Rekrutmen dan Penyediaan fasilitator masyarakat melalui FAS (Facilitator

Administration Service).

Page 13: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

4 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

5. Komponen 2 : Peningkatan Perilaku dan Layanan Hidup Bersih dan Sehat

Melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Tujuan Komponen ini adalah untuk membantu masyarakat dan institusi lokal

dalam pencegahan penyakit yang disebabkan dan atau ditularkan sanitasi buruk

dan air yang tidak bersih (seperti diare), melalui: (1) perubahan perilaku menuju

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan (2) peningkatan akses sanitasi dasar.

Komponen 2 dalam Program Pamsimas III terdiri dari beberapa sub komponen

kegiatan sebagai berikut:

a. Peningkatan Kebutuhan dan Permintaan Sanitasi

b. Program Pemasaran Hygiene dan Sanitasi

c. Program Higiene dan Sanitasi Sekolah

d. Penciptaan dan Penguatan Lingkungan Pendukung Program Higiene dan

Sanitasi

6. Komponen 3 : Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi

Tujuan Komponen ini adalah untuk menambah jumlah penerima manfaat akses

layanan air minum layak dan pemanfaat sarana sanitasi sekolah untuk mendukung

pencapaian akses universal air minum dan sanitasi. Pelaksanaan pada komponen

ini berupa penyediaan sarana air minum tingkat desa dan peri-urban, serta

sarana sanitasi sekolah melalui pendekatan berbasis masyarakat, yaitu:

a. pembiayaan infrastruktur disesuaikan dengan rencana yang dikembangkan

oleh masyarakat,

b. masyarakat yang memilih opsi teknologi untuk infrastruktur air minum,

c. masyarakat yang mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, serta

operasional dan pemeliharaan sarana,

d. masyarakat berkontribusi terhadap pembiayaan pembangunan infrastruktur

dan bertanggung- jawab penuh terhadap biaya operasional dan pemeliharaan,

dan

e. penerapan pendekatan berbasis gender dan penanggulangan kemiskinan

secara konsisten untuk mencapai output dan hasil.

Melalui komponen ini akan menyediakan bantuan pengembangan infrastruktur air

minum untuk desa-desa yang mendapatkan bantuan Pamsimas dalam tiga pilihan

kegiatan, yaitu pembangunan baru, perluasan dan peningkatan. Pembangunan

baru, yaitu pembangunan baru SPAM karena belum ada SPAM eksisting, atau

pembangunan baru SPAM karena sistem yang ada tidak berfungsi total (100%)

dari produksi sampai dengan distribusi. Perluasan, yaitu pengembangan SPAM

(jaringan distribusi) untuk menambah jumlah layanan, atau pembangunan

tambahan SPAM baru (dari mulai produksi sampai dengan distribusi) dengan

tujuan menambah jumlah layanan. Peningkatan, yaitu pemulihan dan

pengembangan kinerja SPAM (termasuk penggantian sebagian komponen atau

perbaikan komponen utama) dengan tujuan meningkatkan kinerja SPAM serta

Page 14: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

5

penambahan jumlah layanan dari jumlah layanan semulai. Minimal tambahan

jumlah layanan adalah 30% dari jumlah layanan semula.

7. Komponen 4: Hibah insentif

Komponen ini menyediakan insentif bagi kabupaten dan desa yang dapat

mencapai target akses air minum dan sanitasi secara berkelanjutan, termasuk

pengembangan dan perbaikan kinerja SPAM. Insentif ini diberikan sebagai salah

satu upaya untuk pengarusutamaan pendekatan berbasis masyarakat dalam

program air minum dan sanitasi perdesaan. Bersama dengan Komponen 3,

komponen ini memberikan kontribusi langsung terhadap percepatan pencapaian

akses universal air minum dan sanitasi tahun 2019 di perdesaan melalui

pendekatan berbasis masyarakat. Komponen ini terdiri dari beberapa sub

komponen kegiatan, yaitu:

a. Hibah Insentif di Tingkat Kabupaten (HIK)

HIK diberikan kepada kabupaten yang telah menunjukkan komitmen yang baik

dalam pelaksanaan Program Pamsimas untuk digunakan dalam

pengembangan atau optimalisasi SPAM terbangun di desa Pamsimas.

Penilaian kinerja berdasarkan kriteria diantaranya sebagai berikut: pencapaian

jumlah target pemanfaat air minum dan sanitasi, ketepatan waktu

pelaksanaan, kelengkapan dan kesesuaian data SIM, penerbitan RAD AMPL,

pemenuhan porsi APBD untuk BLM, dan nilai investasi per jiwa.

Porsi APBN yang diberikan maksimal sebesar 35% dari total nilai HIK. Porsi

APBD adalah minimal 35% dari total nilai HIK. Porsi APBN dialokasikan

setelah perjanjian kerjasama (MoU) antara Pemerintah dan Pemerintah

Kabupaten selesai dan uang dapat dicairkan setelah RKM tingkat desa

disetujui sesuai dengan tata cara pencairan.

b. Hibah Air Minum Perdesaan Berbasis Kinerja

Hibah ini hanya dapat diberikan kepada kabupaten yang melakukan

pengembangan (perluasan) di desa-desa Pamsimas berkinerja baik (dengan

kriteria seperti HID, yaitu mempunyai pengelolaan yang baik dan sistem

berfungsi dengan baik). Hibah ini terbuka bagi seluruh kabupaten Pamsimas

yang mempunyai kapasitas pendanaan (APBD) untuk pengembangan program

air minum berbasis masyarakat. Untuk mendapatkan dana hibah ini (porsi

APBN), pemerintah daerah disyaratkan untuk melakukan investasi terlebih

dahulu sampai dengan tersedianya pelayanan kepada masyarakat melalui

pengalokasian APBD untuk pengembangan sarana air minum sampai kepada

output sambungan rumah (SR) melalui SKPD terkait. Pencairan porsi APBN

dikaitkan jumlah output yang memenuhi spesifikasi sesuai hasil verifikasi.

Jumlah porsi APBN yang ditransfer kepada Kas Daerah adalah sesuai dengan

jumlah output yang memenuhi kriteria Program Hibah Air Minum.

c. Hibah Insentif Desa (HID)

Page 15: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

6 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

HID diberikan kepada desa Pamsimas yang telah menunjukkan kinerja yang

baik. Kriteria penilaian kinerja antara lain adalah mempunyai kinerja

keberfungsian sarana yang baik, penerapan tarif oleh BSPAMS dan

masyarakat, serta terdapat kelompok masyarakat sudah bebas buang air

sembarangan. HID hanya diberikan untuk opsi pengembangan SPAM dengan

tujuan menambah cakupan pelayanan air minum pada desa tersebut.

d. Bantuan untuk Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan

Sebagai bagian dari program penguatan keberlanjutan, Pamsimas

memberikan dukungan kepada Asosiasi Kabupaten dalam bentuk dana

stimulan pelaksanaan kegiatan. Jumlah dana stimulan untuk setiap asosiasi

diberikan berdasarkan kriteria: (i) kinerja asosiasi dalam pelaksanaan

kegiatan, (ii) jumlah BPSPAMS dampingan, (iii) program kerja yang sudah

terevaluasi dan terlaksana, dan (iv) kemitraan dengan pemerintah daerah atau

pihak swasta.

8. Komponen 5: Dukungan pengelolaan dan pelaksanaan program

Tujuan Komponen ini adalah untuk menyediakan dukungan teknis pengelolaan

pelaksanaan program Komponen 1, 2, 3 dan 4 secara terpadu dan terintegrasi

serta memberikan dukungan teknis kepada Central Project Management Unit

(CPMU) dan Central Project Implementation Unit (CPIU) dalam tugasnya sebagai

pengelola Program Pamsimas secara keseluruhan, termasuk:

a. Dukungan pengelolaan program Pamsimas secara keseluruhan;

b. Dukungan teknis bagi CPMU dan CPIU dalam bidang teknis fisik dan

konstruksi, higiene dan sanitasi, pemberdayaan masyarakat, dan

pengamanan sosial dan lingkungan serta pengembangan kapasitas

masyarakat dan pemda;

c. Pengawasan dan pengendalian kualitas pendampingan dan hasil di tingkat

masyarakat dan pemda;

d. Melaksanakan pemantauan dan pelaporan teknis terkait kelembagaan, fisik

(termasuk kontruksi), keuangan dan pengamanan sosial dan lingkungan untuk

setiap komponen;

e. Mengelola kegiatan pemantauan dan evaluasi, termasuk di dalamnya MIS dan

Uji Petik;

f. Diseminasi kemajuan dan hasil-hasil program melalui website Pamsimas,

lokakarya, pelatihan dan EGM.

Termasuk dalam kegiatan komponen ini adalah penugasan National Management

Consultant (NMC), Regional Oversight Management Services (ROMS),

penugasan Tim Konsultan Advisory, penugasan Konsultan Project Benefit

Monitoring and Evaluation (PBME).

Khusus untuk kontrak Regional Oversight Management Service (ROMS) di

dalamnya termasuk alokasi pembiayaan kegiatan Capacity Building untuk asosiasi

yang merupakan bagian dari kegiatan pada komponen 1 dan 4.

Page 16: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

7

2.2 KATEGORI PEMBIAYAAN PHLN

Dalam pelaksanaan Pamsimas III sebagian kegiatan dibiayai dengan pinjaman dan

hibah luar negeri dari Bank Dunia (IBRD). Dalam Loan Agreement pembiayaan

Pamsimas III dikelompokkan kedalam 3 kategori sebagai berikut:

Kategori 1: Goods, consultant’ services, non-consulting services, workshop and

training under Parts A.1 (a), A.2, A.3, A.4, B, C, D.4, and E of the

Project

Kegiatan yang termasuk dalam pembiayaan kategori ini adalah :

1. Kegiatan Capacity Building (pelatihan, sosialisasi dan workshop)

2. Rekrutmen dan Penyediaan Konsultan Individual PIU non PU

3. Rekruitmen dan penugasan tim konsultan nasional (NMC),

4. Rekruitmen dan penugasan tim konsultan di tingkat propinsi dan

kabupaten (ROMS)

5. Rekruitmen dan penugasan konsultan Advisor.

6. Peningkatan Perilaku dan Layanan Hidup Bersih dan Sehat Melalui

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, yang mencakup peningkatan

Kebutuhan dan Permintaan Sanitasi, program Pemasaran Hygiene

dan Sanitasi, program Higiene dan Sanitasi Sekolah, penciptaan dan

Penguatan Lingkungan Pendukung Program Higiene dan Sanitasi.

Dari kegiatan-kegiatan tersebut, maka uuntuk jasa konsultan dilaksanakan

dengan porsi pembiayaan 80% pinjaman dan 20% rupiah pendamping.

Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya yang dilaksanakan secara

swakelola, porsi pembiayaan dilaksanakan dengan 100% pinjaman.

Kategori 2: Grants under Part C of the Project

Kegiatan yang termasuk dalam pembiayaan kategori ini adalah

pembangunan/konstruksi infrastruktur penyediaan air minum dan sanitasi

bagi desa baru. Untuk kegiatan yang termasuk dalam kategori ini porsi

pembiayaan dilaksanakan 100% pinjaman.

Kategori 3: Consultant Services and Non Consultant Services Under Part A(1) (b)

of the project

Kegiatan yang termasuk dalam pembiayaan kategori ini adalah rekrutmen

dan Penyediaan fasilitator masyarakat melalui FAS (Facilitator

Administration Service). Adapun porsi pembiayaan kegiatan yang

termasuk dalam ketegori ini adalah 100% pinjaman.

2.3 SUMBER PENDANAAN

Program Pamsimas dibiayai melalui sumber dana pinjaman luar negeri (PLN) dari

Bank Dunia, Pemerintah Indonesia melalui APBN, APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten, APBDes, serta dana kontribusi masyarakat.

Page 17: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

8 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

1. Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN)

Alokasi dana yang berasal dari PHLN pada dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu:

Alokasi Non-BLM, bantuan dana di luar BLM untuk menunjang

pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dan

desa. Dana ini meliputi pengadaan barang, pengadaan fasilitator dan bantuan

teknis (jasa konsultan), lokakarya dan pelatihan komponen 1, 2 dan 5, dan lain

sebagainya.

Alokasi BLM Desa, bantuan dana yang diberikan langsung kepada

masyarakat untuk membiayai kegiatan Komponen 3 untuk peningkatan sarana

air minum dan sanitasi masyarakat yang dituangkan dalam RKM di Desa.

Kriteria pemanfaatan sumber dana PHLN mengacu pada Loan / Grant Agreement

antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Donor, adalah sebagai berikut:

No Kategori Pembiayaan Kegiatan Porsi PHLN

1 Goods, consultants' services, non-

consulting services, workshop and training under Parts A.l(a), A.2, A.3, A.4, B, C, D.4 and E of the Project

Jasa Konsultan dan Non Konsultan (NMC, ROMS, Konsultan Individual, EO)

Pengadaan Barang

Workshop & Pelatihan

80%

100%

100%

2 Grants under Part C of the Project Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) 100%

3 Consultants' services and non-consulting services under Part A (l) (b) of the Project

Pengadaan Fasilitator 100%

Dalam hal pembiayaan BLM yang dapat dibiayai dengan PHLN adalah BLM yang

menjadi porsi APBN (70% dari total pagu RKM), khususnya untuk BLM desa baru.

2. Sumber Pendanaan Dari Pemerintah Indonesia

a. APBN

Dana yang berasal dari Pemerintah Indonesia terutama APBN digunakan

untuk sebagian kegiatan yang berkaitan dengan:

BLM APBN untuk Desa Baru (Komponen 3) sebesar minimal 70% dari

total pagu RKM Desa APBN dengan kontribusi APBDes sebesar 10% dan

masyarakat sebesar 20%

BLM APBN untuk desa lama dengan opsi perbaikan kinerja dan

pengembangan sebesar minimal 35% dari total pagu BLM dengan

kontribusi dari APBD minimal sebesar 35%, kontribusi APBDes sebesar

10% dan kontribusi masyarakat sebesar 20%

Alokasi Dana Hibah Air Minum berbasis kinerja untuk percepatan

pencapaian target 100% akses layanan air minum di kabupaten sasaran

sejumlah nilai Dana APBD yang digunakan untuk BLM yang outputnya

sudah terverifikasi.

Page 18: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

9

Alokasi Dana Hibah Insentif untuk Desa Pamsimas berkinerja baik dengan

opsi Pengembangan

Manajemen program termasuk biaya perjalanan dan monitoring

Pelatihan/Workshop/Rapat Koordinasi tingkat nasional dan regional

Honorarium pengelola kegiatan di tingkat pusat

Pencetakan buku pedoman dan publikasi program

Operasional kantor CPMU dan Satker baik di pusat dan provinsi

Pengadaan barang/jasa dan jasa konsultan

Selain untuk kegiatan-kegiatan tersebut diatas, penggunaan sumber dana

APBN juga dialokasikan untuk dukungan pendanaan lainnya, berupa Dana

Alokasi Khusus (DAK), yaitu dana yang dialokasikan kepada daerah tertentu

dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan

urusan daerah dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional. Arah

kegiatan DAK yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan

program Pamsimas yaitu :

DAK Bidang Infrastruktur Air Minum, dialokasikan untuk meningkatkan

cakupan pelayanan air minum dalam rangka percepatan pencapaian

target air minum di kawasan perkotaan dan perdesaan termasuk daerah

tertinggal.

DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi, dialokasikan untuk meningkatkan

cakupan dan kehandalan pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat.

b. APBD Provinsi

Dana yang berasal dari Pemerintah Provinsi yang dianggarkan tiap tahunnya

adalah kegiatan program untuk pos-pos yang telah ditetapkan oleh Biro

Keuangan dan Bappeda dari Pemerintah Provinsi Peserta Pamsimas,

antara lain:

Honorarium pengelola kegiatan di tingkat provinsi

Rapat koordinasi berkala di tingkat provinsi

Pemantauan dan evaluasi kegiatan di tingkat provinsi, kabupaten dan

pusat

Manajemen dan operasional kantor PPMU

Kegiatan pengembangan kapasitas pemerintah daerah

Kegiatan pengembangan sarana air minum dan sanitasi

c. APBD Kabupaten

Dana yang berasal dari Pemerintah Kabupaten dianggarkan tiap tahunnya

untuk kegiatan program termasuk kegiatan yang tidak dibiayai atau sebagian

dibiayai melalui dana Bank Dunia tetapi sudah disepakati pada saat negosiasi.

Kegiatan tersebut, antara lain:

Page 19: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

10 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Manajemen program

Honorarium pengelola kegiatan di tingkat kabupaten

Honorarium tenaga ahli bimbingan teknis dan supervisi

Honorarium fasilitator untuk desa-desa tertentu sesuai dengan kebutuhan

kabupaten

Pemantauan, operasional kantor dan sarana kerja lainnya baik di

kabupaten sampai tingkat desa

BLM APBD untuk Desa Baru dan Desa Peningkatan sebesar minimal 70%

dari total pagu RKM Desa APBD dengan kontribusi APBDes sebesar 10%

dan masyarakat sebesar 20%

BLM APBD untuk Desa peningkatan dengan porsi minimal sebesar

minimal 35% dari total pagu BLM dan kontribusi dari APBN minimal

sebesar 35%, kontribusi APBDes sebesar 10% dan kontribusi masyarakat

sebesar 20% (hanya untuk desa dengan pembangunan SPAM bersumber

APBN).

Alokasi Dana Hibah Air Minum berbasis kinerja (OBA) untuk percepatan

pencapaian target 100% akses layanan air minum

Dana operasional Pokja AMPL, Panitia Kemitraan (Pakem), DPMU, Kader

AMP.

Dana Monitoring dan Evaluasi Kegiatan.

d. APBDes

Dana Pemerintah Desa bersumber dari APBDesa dianggarkan setiap

tahunnya adalah untuk kegiatan fisik dan/atau non-fisik. Dana APBDesa

minimal sebesar 10% dari nilai RKM yang digunakan untuk:

Kegiatan fisik yang sifatnya pengembangan dan peningkatan.

Kegiatan fisik untuk pembangunan sarana air minum baru.

Pembiayaan tenaga fasilitator pendamping/kader desa (pendampingan

penyusunan dan pelaksanaan RKM).

Alokasi APBDesa untuk Pamsimas merupakan bentuk komitmen dari

pemerintah desa dalam melayani warganya di bidang air minum dan sanitasi.

3. Dukungan Pendanaan dari Sumber Non-Pemerintah Lainnya

a. Corporate Social Responsibility (CSR)

Selain pendanaan dari sumber pemerintah, program Pamsimas dapat

memanfaatkan dana bantuan non-pemerintah untuk pengembangan sarana air

minum dan sanitasi perdesaan yang berasal dari program Corporate Social

Responsibility (CSR) yang mengacu dan diatur didalam UU No. 40 Tahun 2007

Page 20: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

11

tentang Perseroan Terbatas. Dukungan dana dan pelaksanaan program

berbasis CSR ini dapat dilaksanakan oleh masing-masing perusahaan baik

yang bertaraf international, nasional maupun lokal maupun oleh pebisnis lokal

secara berkelompok.

Pelaksanaan penyaluran dana CSR tergantung dari kebijakan dan standar

umum program CSR masing-masing pebisnis namun pelaksanaannya tetap

mengacu kepada pedekatan Pamsimas dan mengacu kepada RPJMD, RAD-

APML, RPMJ-Desa dan PJM-ProAksi masing-masing desa sasaran, dan

dikordinasikan dengan Pakem dan Asosiasi Pengelola SPAM di masing-

masing kabupaten terkait.

Beberapa prinsip dalam pelaksanaan CSR untuk Program Pamsimas, yaitu:

Kegiatan yang dibiayai dengan CSR merupakan bagian dari RKM yang

telah disiapkan oleh masyarakat.

Pemanfaatan dana CSR dapat digunakan untuk kegiatan fisik dan non

fisik.

Bentuk bantuan CSR dapat berupa tenaga, bangunan, material dan atau

uang tunai.

CSR dapat diberikan kepada desa baru (dalam rangka pencapaian akses

air minum dan sanitasi) maupun desa pasca (perbaikan, peningkatan dan

perluasan) dan untuk membantu desa-desa yang mengalami bencana

kekeringan, stunting serta penanganan kejadian luar biasa akibat

penularan penyakit melalui air dan sejenisnya.

CSR dapat diakses melalui jalur desa, kabupaten atau provinsi.

Biaya operasional dan pemeliharaan ditanggung oleh masyarakat

pengguna

b. Dukungan Pendanaan Dari Kredit Mikro Lembaga Keuangan

Pinjaman dari lembaga keuangan merupakan alternative sumber pendanaan

yang dapat dipergunakan untuk pembangunan sarana penyediaan air minum

dan sanitasi oleh KPSPAMS untuk memenuhi target universal akses. Lembaga

keuangan yang dimaksud adalah lembaga keuangan perbankan dan atau non

perbankan (misalnya koperasi simpan pinjam). Kriteria KPSPAMS yang dapat

mengakses kredit mikro lembaga keuangan adalah sebagai berikut:

i. Prasarana dan sarana air minum yang dikelola berfungsi sebagian dan

atau berfungsi baik;

ii. Memiliki legalitas pembentukan KPSPAMS;

iii. Memiliki iuran yang memadai (lebih besar dari biaya operasional) yang

didukung dengan SK Kepala Desa;

Secara lebih rinci dapat dilihat pada “Prosedur Operasional Baku

(POB) Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAMS

Perdesaan”

Page 21: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

12 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

iv. Memiliki laporan keuangan dan laporan pengelolaan asset yang memadai;

v. Memiliki dokumen perencanaan yang menjadi acuan dalam

melaksanakan pengembangan Sarana Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi (SPAMS);

vi. Mendapat dukungan dari Pemerintah Desa yang secara tidak langsung

menjadi penjamin integritas keberadaan KPSPAMS selama masa

pinjaman berjalan.

Langkah-langkah untuk mengakses kredit mikro:

i. KPSPAMS yang memiliki kriteria tersebut menyusun proposal;

- Bagi KPSPAMS yang belum memenuhi kriteria maka diberikan

penguatan oleh fasilitator, baik itu dari sisi kelembagaan dan keuangan.

- Penyusunan proposal dimulai dari pengumpulan data dan informasi,

analisa kondisi eksisting untuk merumuskan permasalahan dan

alternative pemecahannya, analisa rencana pengembangan, analisa

kebutuhan pinjaman, dan proyeksi kemampuan pengembalian

pinjaman.

ii. KPSPAMS mengajukan proposal ke lembaga keuangan yang telah

menyediakan kredit air minum dan sanitasi;

iii. Lembaga keuangan melakukan penilaian (appraisal) terhadap proposal

KPSPAMS;

iv. Pada tahap penilaian ini dilakukan peninjauan lapangan oleh lembaga

keuangan untuk memastikan kebenaran dari usulan-usulan yang diajukan

untuk dibiayai melalui kredit, serta melihat kemampuan KPSPAMS dalam

mengelola kegiatan maupun dalam mengembalikan pinjaman.

v. Penandatanganan perjanjian kredit yang telah disetujui oleh kedua belah

pihak;

vi. Pemanfaatan kredit oleh KPSPAMS sesuai dengan proposal yang

diajukan;

vii. Pemantauan dan evaluasi.

c. Kontribusi Masyarakat

Kontribusi masyarakat dimaksudkan sebagai wujud dari komitmen

membangun rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap kegiatan

maupun hasil kegiatan yang dilakukan masyarakat sendiri. Semakin besar

kontribusi masyarakat semakin tinggi komitmennya untuk memiliki dan

bertanggungjawab pada pelaksanaan kegiatan Pamsimas. Dengan demikian

dana bantuan Pamsimas pada hakekatnya merupakan stimulan dan

Secara lebih rinci dapat dilihat pada “Prosedur Operasional Baku

(POB) Pembiayaan SPAMS Perdesaan Dengan Kredit Mikro

Lembaga Keuangan”

Page 22: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

13

penghargaan atas tumbuhnya kepedulian, prakarsa, inisiatif dan rasa memiliki

dan bertanggungjawab masyarakat.

Kontribusi masyarakat untuk pengembangan desa regular, minimal sebesar

20% dari total RKM, dalam bentuk tunai (in-cash) minimal 4% dan tenaga

kerja/material (in-kind) minimal 16%, yang merupakan dana pendukung bagi

pembiayaan kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, direncanakan oleh

masyarakat dan dituangkan di dalam RKM.

Kontribusi masyarakat sedapat mungkin menjangkau seluruh warga desa

dengan tujuan pelayanan air minum dan sanitasi menjadi bagian dari

tanggung jawab bersama dan membutuhkan dukungan dari seluruh

masyarakat desa serta bukan hanya tanggung jawab warga di wilayah yang

terlayani saja (dusun).

Page 23: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

14 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

BAB 3. PENGANGGARAN

3.1 KLASIFIKASI ANGGARAN

Alokasi dana PAMSIMAS yang berasal dari APBN pada dasarnya terbagi atas 2

bagian, yaitu :

1. Alokasi untuk Hibah Desa, berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yaitu

bantuan dana yang diberikan langsung kepada masyarakat untuk membiayai

kegiatan PAMSIMAS pada sarana air minum dan sanitasi serta kesehatan

masyarakat yang dituangkan dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM).

2. Alokasi Non Hibah Desa, bantuan dana diluar hibah desa untuk menunjang

pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan desa. Dana ini

meliputi, pengadaan barang, lokakarya dan pelatihan komponen A, E, serta Jasa

Konsultan maupun Jasa Non Konsultan.

Klasifikasi Anggaran Kegiatan Pamsimas adalah sebagai berikut:

No Jenis Kegiatan

Klasifikasi Menurut Jenis Belanja

Bel

anja

Bah

an

Bel

anja

Bar

ang

No

n O

per

asio

nal

Lai

nn

ya

Bel

anja

Sew

a

Bel

anja

Per

jala

nan

Bia

sa/ M

eeti

ng

Lu

ar K

ota

Bel

anja

Pro

fesi

Ho

no

r O

utp

ut

Keg

iata

n

Bel

anja

Bar

ang

/Jas

a Belanja Barang Lainya untuk Diserahkan

kepada Masyarakat

1 Pelatihan

2 Pengadaan Barang

3 Pengadaan Jasa Konsultan, Jasa Non Konsultan

4 Bantuan Langsung Masyarakat

3.2 PROSES PENGANGGARAN

Proses penganggaran program Pamsimas mengikuti ketentuan yang berlaku dalam

hal penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN), yaitu terdiri dari

kegiatan penetapan pagu anggaran dan penetapan alokasi anggaran.

Ketentuan yang harus diperhatikan didalam penyusunan anggaran yang bersumber

dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) adalah:

1. Mengacu ke Peraturan Pemerintah mengenai tata cara pengadaan PHLN.

Page 24: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

15

2. Rupiah Murni Pendamping (RMP) dianggarkan sesuai dengan porsi yang

tercantum didalam Loan/Grant Agreement atau Minuts of Negotiation.

3. Local Cost (Sharing) dianggarkan untuk mendukung tercapainya nilai

ekonomis/manfaat proyek/kegiatan yang dibiayai PHLN yang besarannya

tercantum didalam dokumen perencanaan (DRPLN-JM/Blue Book,

DRPPLN/Green Book dan Daftar Kegiatan.

4. Pengalokasian PHLN dan RMP:

Mencantumkan akun belanja sesuai dengan kategori pembiayaan yang

diperbolehkan oleh Lender.

Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Program Pamsimas dari World Bank tidak

diperkenankan digunakan untuk pembayaran honor narasumber dan per diem

bagi Pemangku Kepentingan Program Pamsimas yang berasal dari

Pemerintah, kecuali ditentukan lain.

Mencantumkan kode kantor bayar (KPPN) sebagai berikut:

Kode KPPN Khusus (140) untuk transaksi PHLN dalam valuta asing dan

tata cara penarikannya menggunakan mekanisme pembayaran langsung

(direct Payment) dan Letter of Credit (L/C).

Kode KPPN sesuai dengan lokasi kegiatan dimana proyek yang dibiayai

PHLN dengan tata cara penarikannya menggunakan mekanisme Rekening

Khusus.

Mencantumkan sumber dana sesuai NPHLN yaitu sumber dana pinjaman luar

negeri atau hibah luar negeri.

Tata cara penarikan sesuai dengan tata cara penarikan yang diatur didalam

NPPHLN atau dokumen lain yang telah disetujui lender.

Mencantumkan kode register PHLN sesuai dengan kode register yang

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko.

Mencantumkan porsi pembiayaan yang dibiayai lender sesuai dengan

NPPHLN atau dokumen lain yang disetujui lender.

5. Mencantumkan dana pendamping.

6. Dalam hal terdapat kegiatan yang belum terselesaikan dalam tahun anggaran

bersangkutan dan akan dilanjutkan pada tahun anggaran beikutnya, penyediaan

dana PHLN dan pendampingnya menjadi prioritas sesuai dengan Annual Work

Plan yang setujui oleh Lender/Donor.

7. Dalam hal pemanfaatan suatu pinjaman luar negeri dalam beberapa tahun

anggaran, penyediaan pagu pinjaman setiap tahun anggaran dan dana

pendamping menjadi prioritas.

8. Harus memperhatikan closing date, fully paid/fully disbursment sisa pagu

pinjaman, kategori dan porsi pembiayaan atas kegiatan yang dibiayai PHLN.

9. Standar Biaya

10. Kartu Pengawasan Alokasi Pagu PHLN.

Page 25: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

16 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

11. Pemahaman NPPHLN untuk menghindari pembayaran ineligible yaitu: isi

NPPHLN, PAD/PAM/PP, dan ketentuan-ketentuan lain yang tekait NPPHLN dan

pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari PHLN.

3.3 REVISI ANGGARAN

Didalam proses penganggaran tidak terlepas dengan adanya revisi. Revisi Anggaran

dapat berupa Penambahan atau pengurangan Pagu Anggaran Belanja termasuk

Pergeseran Rincian Anggaran Belaja, dan Revisi Anggaran karena kesalahan

administrasi.

1. Dokumen Yang Berubah Karena Revisi Anggaran:

a. RKA-KL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara / Lembaga)

Yaitu merupakan dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian Negara/

Lembaga yang disusun menurut bagian anggaran kementerian / lembaga.

b. DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)

Dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh pengguna anggaran /

kuasa pengguna anggaran.

c. POK (Petunjuk Operasional Kegiatan)

Dokumen yang memuat uraian rencana kerja dan biaya ang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan, disusun oleh KPA sebagai penjabaran lebih lanjut dari

DIPA.

2. Kewenangan dan Mekanisme Revisi Anggaran

a. Kuasa Pengguna Anggaran : Revisi dokumen POK,

Revisi dokumen POK terjadi karena adanya revisi RKA – KL, karena adanya

revisi DIPA dan karena ada kebutuhan revisi POK itu sendiri. Adapun

mekanismenya adalah sebagai berikut:

i. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA melakukan Revisi Anggaran sesuai

dengan kewenangannya;

ii. KPA meneliti apakah Revisi Anggaran yang dilakuka KPA mengubah

DIPA Petikan atau tidak;

iii. Dalam hal DIPA Petikan tidak berubah, KPA meng update ADK RKL-K/L

DIPA serta mencetak dan menetapkan POK;

iv. Dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahan DIPA Petikan, KPA

menyiapkan usulan Revisi Anggaran beserta dokumen pendukungnya;

v. Dalam hal Satker yang direvisi merupakan Satker BLU dari Pagu Satker

tidak berubah Kanwil DJPBN akan langsung menyelesaikan revisi RKA-

K/L;

vi. Dalam hal Satker yang direvisi bukan merupakan Datker BLU dan pagu

Satker berubah, revisi RKA-KL DIPA diteruskan ke Eselon I untuk diproses

lebih lanjut.

Page 26: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

17

b. Kanwil Direktoat Jenderal Perbendaharaan : Revisi Dokumen DIPA

Revisi dokumen DIPA terjadi karena adanya revisi RKA – KL, dan atau revisi

DIPA sesuai kebutuhan dan biasanya diikuti dengan revisi POK. Adapun

mekanismenya adalah sebagai berikut:

i. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Eselon I menyiapkan usulan Revisi

Anggaran yang menjadi kewenangan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan Negara (Kanwil DJPBN) dengan dilengkapi dokumen

pendukung;

ii. Kanwil DJPBN meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan

dokumen pendukung;

iii. Dalam hal Revisi Anggaran ditolak, Kanwil DJPBN akan menerbitka surat

penolakan revisi anggaran;

iv. Dalam hal Revisi Anggaran disetujui, Kanwil DJPBN akan melakukan

upload ADK RKA-K/L DIPA ke server;

v. Setelah ADK RKA-K/L divalidasi oleh sistem, secara otomatis akan

diterbitkan notifikasi da kode digital stamp baru sebagai tanda

pengesahan revisi anggaran;

vi. Kanwil DJPBN menyampaikan surat pengesahan yang dilampiri

notofokasi penegsahan Revisi Anggaran kepada KPA;

vii. KPA melaksanakan kegiatan berdasarkan pengesahan Revisi Anggaran

dari Kanwil DJPBN.

c. Direktorat Jenderal Anggaran: Revisi Dokumen RKA-KL

Revisi dokumen RKA-KL terjadi karena sesuai kebutuhan dan biasanya diikuti

dengan revisi DIPA dan/atau POK. Adapun mekanismenya adalah sebagai

berikut:

i. Eselon I (Direktur Jenderal Cipta Karya) menyiapkan usulan perubahan

anggaran untuk di reviu oleh APIP K/L;

ii. Revieu yang dilakukan APIP K/L yaitu dengan melakukan verifikasi atas

kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta

kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran;

iii. Setelah usulan Revisi Anggaran di reviu oleh APIP K/L, Eselon I (Dirjen

Cipta Karya) menyiapkan usulan-usulan Revisi Anggaran dan melengkapi

dokumen pendukung untuk disampaikan ke DJA;

iv. DJA meneliti surat usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen

pendukung;

v. DJA melakukan penelaahan dengan Kementerian/Lembaga untuk usulan

Revisi Anggaran yang memerlukan penelaahan;

vi. Dalam hal dokumen pendukung tidak lengkap atau tidak sesuai ketentuan

DJA akan menetapkan Surat Penolakan Revisi Anggaran dan

menyampaikannya kepada Eselon I (Dirjen Cipta Karya);

Page 27: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

18 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

vii. Dalam hal penelaahan atau penelitian kelengkapan Revisi Anggaran

disetujui, DJA akan menerbitkan DHP RKA-K/L reviu;

viii. Berdasarkan DHP RKA K/L revisi, DJA akan memberikan pengesahan

(approval) pada aplikasi;

ix. Setelah database di upload, server akan memberikan notofokasi

persetujuan revisi dan menerbitkan kode digital stamp baru;

x. DJA menerbitkan surat pengesahan revisi dengan dilampiri notifikasi

sistem;

xi. Eselon I (Dirjen Cipta Karya) menerima pengesahan revisi dari DJA dan

melaksanakan kegiatan sesuai persetujuan revisi.

3. Dokumen Pendukung Revisi Anggaran:

Dalam pengajuan usulan revisi anggaran membutuhkan dokumen pendukung

lainnya selain surat usulan bersangkutan. Secara umum dokumen pendukung

tersebut terdiri dari:

a. Surat usulan revisi anggaran yang dilampiri Matriks Perubahan (semula

menjadi);

b. SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak);

c. Copy DIPA terakhir;

d. Revisi RKA K/L;

e. ADK RKA K/L

Page 28: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

19

BAB 4. PELAKSANAAN ANGGARAN

4.1 DASAR PELAKSANAAN ANGGARAN NEGARA

1. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Anggaran:

a. Hemat, efisian, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan;

b. Efektif, terarah, dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan serta

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Pengadaan Barang/Jasa dengan dana Rupiah Murni tetap perpedoman pada

Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, serta Peraturan Menteri keuangan tentang Standar

Biaya (setiap tahun anggaran dikeluarkan peraturan Menteri Keuangan tentang

standar biaya).

Pengadaan Barang/Jasa dengan dana PHLN dijelaskan didalam Petunjuk Teknis

Pengadaan Barang/Jasa dan Management Kontrak dengan dana PHLN.

3. Perjalanan Dinas

Pelaksanaan perjalanan dinas diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.

Peraturan yang sampai sekarang masih berlaku adalah Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012.

4.2 TATA CARA PEMBAYARAN

Tata cara pembayaran APBN mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor

178/PMK.05/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomo

190 /PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan

Anggaran dan Belanja Negara.

Dalam proses pembayaran diperlukan verifikasi untuk menghindari terjadinya

resiko kesalahan/penolakan pembayaran oleh Bank Dunia, termasuk adanya bukti-

bukti pengeluaran, jalur audit (audit traills) and prosedure untuk memeriksa

kesesuaian kontrak dengan hasil.

Dalam hal pembayaran jasa kontraktual dan swakelola, maka verifikasi tagihan

harus menggunakan routing slip sebagai kontrol dan history.

Hasil verifikasi harus dituangkan ke dalam Berita Acara Hasil Verifikasi pada setiap

pengajuan SPM yang ditandatangani oleh pihak verifikator dan pihak yang

mengajukan tagihan, diketahui oleh PPK dan didukung dengan bukti yang lengkap.

Page 29: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

20 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Khusus pencairan PHLN atas jasa kontrak dan Swakelola dalam pelaksanaan

Pamsimas diatur didalam “Prosedur Operasional Baku Pertanggungjawaban

Keuangan dan Pelaporan Pekerjaan Jasa Kontraktual dan Swakelola Program

Pamsimas”.

4.3 SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN)

Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) adalah sistem pengelolaan

keuangan negara yang terintegrasi dan berbasis IT. SPAN menyatukan seluruh

operasional penganggaran dan perbendaharaan negara ke dalam satu sistem,

mencakup keseluruhan proses pengelolaan keuangan negara, mulai dari proses

persiapan, peaksanaan, sampai dengan pelaporan anggaran.

Fungsi utama SPAN: penyusunan anggaran, manajemen DIPA, manajemen

komitmen, manajemen penerimaan &pembayaran, manajemen kas, serta akuntansi

dan pelaporan.

SPAN dapat diakses real-time & online oleh user dari unit-unit dalam pengelolaan

keuangan negara sesuai dengan tanggung jawabnya. Transfer dilakukan atas dasar

SP2D elektronik. KPPN tidak lagi menceak SP2D untuk didistribusikan ke Bank

maupun ke Satuan Kerja (Satker). Satker memperoleh Daftar SP2D.

4.4 PEJABAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANGGARAN

1. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat yang

berwenang dan bertanggungjawab atas penggunaan anggaran pada kementerian

negara/lembaga/perangkat daerah;

2. Kuasa Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan APBN yang selanjutnya disebut

KPA adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA

untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya, dalam hal ini adalah

Kepala Satker.

3. Kuasa Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan APBD yang selanjutnya disebut

KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa untuk melaksanakan sebagian

kewenangan pengguna anggaran dalam pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi

perangkat daerah.

4. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA

untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan

pengeluaran atas beban belanja negara.

5. Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat yang

diberi tugas untuk melaksanakan fungsi BUN.

6. Kuasa Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut Kuasa BUN adalah

pejabat yang diangkat oleh BUN untuk melaksanakan tugas keberbendaharaan

dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan.

Page 30: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

21

7. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah instansi vertical

Direktorat Jenderal Perbendahaan yang memperoleh kuasa dari BUN untuk

melaksanakan sebagian fungsi dari BUN..

4.5 PROSEDUR PELAKSANAAN ANGGARAN

Pelaksanaan anggaran dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:

1. Kegiatan Swakelola

Kegiatan swakelola dapat dilaksanakan oleh :

a. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi Penanggungjawab Anggaran dengan

ketentuan sebagai berikut:

i. direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri oleh

Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) penanggung jawab

anggaran; dan

ii. mempergunakan pegawai sendiri, pegawai K/L/D/I lain dan/atau dapat

menggunakan tenaga ahli.

b. Instansi pemerintah lain pelaksana swakelola dengan ketentuan sebagai

berikut:

i. direncanakan dan diawasi oleh K/L/D/I penanggungjawab anggaran; dan

ii. pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh instansi pemerintah yang

bukan Penanggung Jawab Anggaran.

c. Kelompok Masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut:

i. direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh Kelompok Masyarakat;

ii. sasaran ditentukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran; dan

iii. pekerjaan utama dilarang untuk dialihkan kepada pihak lain (subkontrak).

2. Kegiatan dengan Pihak III

Pelaksanaan kegiatan dengan pihak III (pengadaan dilakukan sesuai dengan

prosedur dan disetujui oleh donor) dapat dilakukan sesuai dengan kontrak kerja

yang sudah disepakati antara kementerian/ lembaga/ dinas/ instansi

penanggungjawab anggaran dengan pihak III. Dalam hal ini pihak III

bertanggungjawab atas:

- Pelaksanaan kontrak

- Kualiats barang

- Ketepatan perhitungan jumlah/volume

- Ketepatan waktu penyerahan

- Ketepatan tempat penyerahan.

Page 31: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

22 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Tata cara kontrak dengan sumber dana PHLN Program Pamsimas lebih rinci diatur

dalam ”Petunjuk Teknis Pengadaan dan Management Kontrak PHLN Program

Pamsimas”. Sedangkan tata cara pembayaran kepada pihak ke III lebih rinci

mengacu pada ”Prosedur Operasional baku (POB) Pertanggungjawaban

Keuangan dan Pelaporan Pekerjaan Jasa Kontraktual dan Swakelola

Program Pamsimas”

Page 32: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

23

BAB 5. PELAPORAN KEUANGAN

Fungsi utama Sistem Pengelolaan Keuangan adalah agar kegiatan pelaksanaan proyek dapat

terjaga dan berjalan sesuai dengan kerangka waktu, rencana kerja serta sumber dana yang

telah ditentukan sebagaimana tertuang dalam Naskah Perjanjian antara Pemerintah Indonesia

(Executing Agency) dengan Bank Dunia (Donor). Untuk menjamin terselenggaranya fungsi

utama tersebut dengan baik, maka proses pengelolaan keuangan didalam pelaksanaan

kegiatan baik di Pusat maupun di Daerah sangat diperlukan adanya kecermatan baik dalam

proses perencanaan penggunaan dan pencairan dana serta laporan pertanggungjawaban tiga

bulanan (Interm Financial Report/IFR), sehingga dapat dilakukan evaluasi dan pemantauan

secara intensif dan terus menerus setiap tahunnya (Year to Date).

Terkait dengan penyusunan laporan keuangan Program Pamsimas terutama terkait dengan

pelaporan Interim Financial Report (IFR) yang dilaporkan secara tiga bulanan, dilaksanakan

secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten, Propinsi sampai di tingkat Pusat.

5.1 LAPORAN KEUANGAN TINGKAT DESA

Laporan keuangan di tingkat desa bertujuan untuk melaporkan transaksi yang

dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan, yaitu mempertanggungjawabkan

pembelanjaan barang dan jasa untuk kegiatan pelaksanaan BLM yang ditujukan

kepada masyarakat maupun dalam rangka menyediakan informasi bagi pemeriksa

(BPKP, BPK, Bank Dunia). Laporan keuangan di tingkat desa dapat dibedakan dalam

2 jenis berdasarkan pengelola kegiatan, yaitu:

1. Untuk pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh KKM, maka pelaporan

keuangan di tingkat desa menjadi tanggung jawab Satlak yang pelaksanaannya

dibantu oleh Tim Fasilitator Masyarakat.

2. Untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerntah Desa (pelaksanaan kontribusi

APBDes) maka pelaporan keuangan dilaksanakan oleh Bendahara Desa.

Tata cara palaporan keuangan oleh KKM secara khusus diatur dalam Petunjuk Teknis

Penyaluran BLM Program Pamsimas. Sedangkan tata cara pelaporan dana APBDes

mengikuti Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20 tahun 2018 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa.

5.2 LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KABUPATEN

Tujuan pelaporan penyusunan laporan di tingkat kabupaten adalah memberikan

informasi progress penyerapan dana sesuai dengan anggaran yang dikelolanya.

Laporan yang disediakan oleh pengelola program di tingkat Kabupaten dibantu oleh

ROMS Kabupaten, yang antara lain melaporkan:

Page 33: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

24 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

- Rencana (pagu) dan realisasi sumber dana APBD untuk Pamsimas (Reguler dan

HKP)

- Rencana dan realisasi kontribusi masyarakat dalam bentuk incash;

- Rencana dan realisasi kontribusi masyarakat dalam bentuk inkind;

- Rencana dan realisasi dukungan lainnya dari pemerintah, melalui program HAMP

dan DAK;

- Rencana dan realisasi dukungan lainnya dari non pemerintah, berupa CSR,

Baznas, Kredit Mikro dan swasta lainnya;

Laporan tersebut dibuat untuk setiap tiga bulan sekali, dengan menggunakan format

K-1. Khusus untuk realisasi pengeluaran yang bersumber dari APBD didukung dengan

daftar SP2D sebagaimana dalam format K-2.

5.3 LAPORAN KEUANGAN TINGKAT PROPINSI

Pelaporan keuangan di tingkat propinsi menjadi tanggung jawab pengelola program di

tingkat provinsi, yaitu PPMU yang pelaksanaannya dibantu oleh Konsultan ROMS

Propinsi. Laporan keuangan di tingkat provinsi terdiri dari:

1. Laporan Alokasi dan Realisasi Kegiatan Air Minum dan Sanitasi Satker Provinsi.

Laporan ini disusun setiap tiga bulan sekali, yang berisi tentang alokasi dan

realisasi keuangan masing-masing kegiatan yang dikelola di tingkat provinsi,

seperti misalnya BLM Reguler APBN, HKP APBN, HID, Kontrak FAS (lihat format

K-3). Laporan tersebut harus di dukung dengan daftar SP2D seperti pada format

K-4.

2. Laporan Keuangan Triwulan Tingkat Provinsi

Laporan ini dibuat oleh PPMU dibantu konsultan ROMS dan disampaikan kepada

CPMU setiap tiga (3) bulan sekali. Laporan ini bertujuan untuk melaporkan alokasi

dan realisasi pendanaan program Pamsimas yang merupakan konsolidasi dari

tingkat kabupaten dan provinsi untuk selanjutnya dikonsolidasikan di tingkat

nasional yang bertujuan untuk menggambarkan realisasi biaya program Pamsimas

III dari berbagai sumber dari yang direncanakan sebagaimana digambarkan dalam

Project Paper Loan Pamsimas III. Format yang digunakan adalah hanya format

K5.

5.4 LAPORAN KEUANGAN TINGKAT PUSAT

Pelaporan keuangan di tingkat pusat menjadi tanggung jawab pengelola program di

tingkat pusat, yaitu CPMU yang pelaksanaannya dibantu oleh National Management

Consultant (NMC). Terdapat beberapa laporan utama yang harus disusun terkait

dengan pengelolaan keuangan yaitu:

Page 34: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

25

1. Laporan Pemantauan PHLN

Laporan pemantauan PHLN merupakan laporan progress pemanfaatan PHLN yang disusun oleh pengelola program / CPMU untuk disampaikan kepada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) Ditjen Cipta Karya dengan periode waktu setiap satu bulan. Alur penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan dokumen SP2D, SPM dari masing-masing Satker yang

melaksanakan PHLN b. Pengumpulan Rekening Koran Bank Indonesia (RKBI) dari Direktorat PKN,

Ditjen Perbendaharaan c. NMC mengolah data dan menyusun Laporan Pemantauan PHLN sesuai

format yang ada. d. Laporan Pemantauan PHLN oleh CPMU/Executing Agency disampaikan ke

Dit.KIP DJCK

Atau dapat digambarkan dalam diagram alur sebagai berikut:

Format pelaporan yang digunakan adalah Format K-6.

2. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)

LPK merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pengelola program dalam hal ini CPMU untuk melaporkan kegiatan PHLN setiap tiga bulan sekali kepada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) untuk diteruskan ke Bappenas dalam rangka monitoring progress pelaksanaan PHLN. Alur penyusunan LPK adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan dokumen SP2D, SPM dari masing-masing Satker yang

melaksanakan PHLN

Page 35: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

26 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

b. Pengumpulan Rekening Koran Bank Indonesia (RKBI) dari Direktorat PKN, Ditjen Perbendaharaan

c. NMC mengolah data dan menyusun LPK sesuai format yang ada. d. Oleh CPMU/Executing Agency LPK disampaian ke Dit.KIP DJCK e. KIP akan menyampaikan ke BAPPENAS

Alur penyusunan LPK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Adapun format laporan yang digunakan adalah mengikuti format yang dikeluarkan oleh Bappenas.

3. Laporan IFR

IFR merupakan dokumen / laporan yang harus disusun oleh pengelola program / CPMU setiap tiga bulan sekali untuk disampaikan kepada Bank Dunia melalui Ditjen Pengelolaan Kas Negara (PKN) Kementerian Keuangan dalam rangka replenishment. Alur penyusunan IFR adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan dokumen SP2D, SPM dari masing-masing Satker yang

melaksanakan PHLN b. Pengumpulan Rekening Koran Bank Indonesia (RKBI) dari Direktorat PKN,

Ditjen Perbendaharaan c. NMC mengolah data dan menyusun IFR sesuai format yang ada. d. Konsultasi dengan Bank Dunia, terkait dengan draft IFR e. Hasil Konsutasi dengan bank Dunia, melalui CPMU/Executing Agency IFR

disampaikan kepada Dit.PKN Ditjen Perbendaharaan f. PKN akan menyampaikan ke Bank Dunia

Alur penyusunan IFR tersebut dapat digambarkan pada diagram berikut:

Page 36: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

27

Laporan IFR terdiri dari:

Form IFR 1 berisi pagu, realisasi dan prosentase realisasi terhadap pagu per

triwulan, sampai dengan tahunan, dan komulatif,

Form IFR 2 berisi realisasi pembayaran yang dilakukan oleh proyek per

masing-masing sumber dana serta nilai konversi mata uang yang digunakan

dalam pembayaran ke dalam mata uang di dalam rekening khusus.

Form 1-A merupakan format untuk diisi dengan pergerakan rekening khusus.

Format 1-B merupakan format untuk diisi dengan rincian SP2D untuk

pembayaran atas kontrak prior review per kategori.

Form 1-C merupakan format yang berisi rekapitulasi realisasi per SP2D atas

pembayaran yang diklasifikasikan bukan prior review yang membebani

rekening khusus per kategori.

Form I-C2 merupakan format yang diisi dengan rincian SP2D atas

pembayaran yang diklasifikasikan bukan prior review yang membebani

rekening khusus per kategori.

Form 1-D merupakan format yang diisi dengan perkiraan kebutuhan dana

selama enam (6) bulan setelah periode pelaporan.

4. Laporan Konsolidasi Nasional

Laporan konsolidasi nasional merupakan laporan keuangan program Pamsimas

secara keseluruhan dari tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat semua CPIU, serta

semua sumber dana. Penyusunan laporan ini bertujuan:

1. Untuk menyediakan informasi sebagai dasar audit oleh BPKP.

2. Untuk menyediakan informasi tentang realisasi pembiayaan program

Pamsimas III dari berbagai sumber sebagaimana direncanakan dalam Project

Paper Loan Pamsimas III.

Page 37: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

28 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Format laporan yang digunakan adalah terlampir pada Format K-8.

Page 38: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

29

5.4. FORMAT LAPORAN PER TRIWULAN / TAHUNAN

Format K.1: Laporan Alokasi dan Realisasi Kegiatan Air Minum dan Sanitasi Tingkat Kabupaten

Kabupaten : ……………………

NO KEGIATAN

RENCANA REALISASI

Progres (%)

APBD APBDes Incash Inkind APBD NS DAK HAMP

CSR/ Kredit Mikro/ Swasta

JUMLAH APBD APBDes Incash Inkind APBD

NS DAK HAMP

CSR/ Kredit Mikro/ Swasta

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 BLM Reguler

2 BLM HKP

3 DAK

4 HAMP

5 BLM Replikasi

6 CSR/Swasta

Keterangan:

Kolom 1: diisi no urut

Kolom 2: diisi sesuai dengan Kegiatan (misal: BLM Reguler, BLM HKP, BLM HID, FAS dsb).

Kolom 3: diisi Pagu / Rencana pendanaan dari sumber APBD sesuai anggaran

Kolom 4: diisi dengan Pagu/Alokasi pendanaan dari sumber APBDes

Kolom 5: diisi Pagu/Alokasi Incash

Page 39: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

30 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Kolom 6: diisi Pagu/Alokasi Inkind

Kolom 7: diisi rencana/anggaran untuk APBD Non Sharing.

Kolom 8: diisi rencana/anggaran untuk DAK.

Kolom 9: diisi rencana/anggaran untuk HAMP.

Kolom 10: diisi rencana pendanaan dari sumber lain (CSR,Masyarakat, Kredit Mikro, dll).

Kolom 11: diisi penjumlahan dari kolom 3 sampai dengan 9.

Kolom 12: diisi realisasi pendanaan dari sumber APBD sesuai anggaran

Kolom 13: diisi dengan realisasi pendanaan dari sumber APBDes

Kolom 14: diisi realisasi Incash

Kolom 15: diisi realisasi Inkind

Kolom 16: diisi realisasi pendanaan untuk APBD Non Sharing.

Kolom 17: diisi realisasi DAK.

Kolom 18: diisi realisasi HAMP.

Kolom 19: diisi realisasi pendanaan dari sumber lain (CSR,Masyarakat, Kredit Mikro, dll).

Kolom 20: diisi penjumlahan dari kolom 12 sampai dengan 19.

Kolom 21: diisi persentase antara realisasi (kolom 20) terhadap total rencana (kolom 11).

Page 40: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

31

Format K.2: Daftar SP2D Untuk Kegiatan BLM Reguler dan HKP PER Tri Wulan / Tahunan

WSSLIC – 3 PAMSIMAS

DAFTAR SP2D

Per ……………………….

Kabupaten : ……………………

No Urut

KPPN/Kas Daerah SP2D

Kegiatan Dibayar Kepada Keterangan No Tanggal Nilai

Hanya diisi untuk yang dikeluarkan tingkat kabupaten saja.

Page 41: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

32 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Format K.3: Laporan Alokasi dan Realisasi Kegiatan Air Minum dan Sanitasi Satker Provinsi Per Triwulan/Tahunan

WSSLIC – 3 PAMSIMAS

LAPORAN ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN PAMSIMAS

STATUS/PERIODE :

Provinsi : ……………………

NO KEGIATAN

RENCANA REALISASI Progres

(%) APBN/RM LOAN HIBAH

APBDes

Incash Inkind JUMLAH RM LOAN HIBAH APBDe

s Incash Inkind JUMLAH

1 BLM Reguler

2 HKP

3 HID

4 Pembinaan dan Penguatan

5 BOP

6

Keterangan:

Kolom 1: diisi no urut

Kolom 2: diisi sesuai dengan Kegiatan (misal: BLM Reguler, BLM HKP, BLM HID, FAS dsb).

Kolom 3: diisi dengan “K” untuk kode kontrak, atau “S” untuk kode kegiatan swakelola

Kolom 4: diisi Pagu Rupiah Murni/Pendamping sesuai dengan DIPA

Kolom 5: diisi dengan Pagu APBD didalam DPA

Kolom 6: diisi Pagu Pinjaman (IBRD) sesuai dengan DIPA

Kolom 7: diisi Pagu Hibah (Grant TF) sesuai dengan DIPA

Page 42: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

33

Format K.4: Daftar SP2D Untuk Kegiatan BLM Reguler, HKP, HID dan FAS

WSSLIC – 3 PAMSIMAS

DAFTAR SP2D

Status / Periode : …………………

Provinsi : ……………………

No Urut

KPPN/Kas Daerah SP2D

Kegiatan Dibayar Kepada Keterangan No Tanggal Nilai

Hanya diisi untuk yang dikeluarkan tingkat kabupaten saja, provinsi saja atau pusat saja (bukan konsolidasi)

Page 43: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

34 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Format K-5: Laporan Keuangan Triwulan Tingkat Provinsi

Third Water Supply and Sanitation For Low Income Communities (Pamsimas III) Project

Project Sources and Uses of Fund

For Reporting Periode : ..............

Provinsi :

Sumber dan Penggunaan Dana Per Kategori

Realisasi Reencana % Progres

Sampai Dengan

Triwulan Lalu

Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Triwulan

Lalu

Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Triwulan

Lalu

Tri Wulan

Ini

Sampai Dengan Tri Wulan Ini

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sources of Fund

The World Bank

IBRD Loan 8578

Grant TF 0A6336

GoI

APBN

APBD Sharing

APBD Non Sharing

APBDes

Masyarakat Incash

Masyarakat Inkind

CSR, Kredit Mikro, Swasta lainnya

Other Donor

Total Per Sumber Dana

Uses of Fund *)

Page 44: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

35

Sumber dan Penggunaan Dana Per Kategori

Realisasi Reencana % Progres

Sampai Dengan

Triwulan Lalu

Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Triwulan

Lalu

Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Tri Wulan Ini

Sampai Dengan Triwulan

Lalu

Tri Wulan

Ini

Sampai Dengan Tri Wulan Ini

1 Category I : Goods, consultant’ services, non-consulting services, workshop and training under Parts A.1 (a), A.2, A.3, A.4, B, C, D.4, and E of the Project

- Loan IBRD 8578

- Grant TF 0A6336

- APBN

2 Category II : Grants under Part C of the Project

- Loan IBRD 8578

- Grant TF 0A6336

-APBN

-APBD Sharing

-APBD Non Sharing

-APBDes

-Kontrobusi Masyarakat

- In cash

- In Kind

-CSR/Kredit Mikro/Swasta Lainnya

3 Category III : Consultants’ services, and non-consulting services under Part A(1)(b) of the project

- Loan IBRD 8578

- Grant TF 0A6336

Total Per Kategori

Page 45: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

36 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

*) : Untuk tingkat Provinsi diisi dengan mengkonsolidasikan seluruh kabupaten ditambah yang dikelola di tingkat povinsi.

Cara Pengisian Format ini adalah:

Kolom Realisasi

Kolom 2 : Diisi pengeluaran yang diklaim memenuhi syarat yang dilaporkan pada triwulan sebelumnya

Kolom 3 : Diisi pengeluaran pada triwulan berjalan yang dilaporkan

Kolom 4 : Diisi pengeluaran akumulatif (kolom 2 + kolom 3).

Kolom Rencana

Kolom 5 : Diisi target penyerapan kumulatif sampai dengan triwulan sebelumnya (yang lalu)

Kolom 6 : Diisi target penyerapan pada triwulan yang dilaporkan (berjalan)

Kolom 7 : Diisi target penyerapan kumulatif hingga triwulan yang dilaporkan (kolom 4 + kolom 5).

Kolom Variance

Kolom 8 : Diisi % perbandingan antara realisasi sampai dengan triwulan sebelumnya terhadap target penyerapan sampai

dengan triwulan sebelumnya (Kolom 2 dibagi kolom 5)

Kolom 9 : Diisi % perbandingan antara realisasi pada triwulan berjalan terhadap target penyerapan pada triwulan berjalan

(kolom 3 dibagi kolom 6)

Kolom 10 : Diisi % perbandingan antara realisasi kumulatif sampai dengan triwulan berjalan terhadap target penyerapan

kumulatif sampai dengan triwulan berjalan (kolom 4 dibagi kolom 7)

Page 46: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

37

Format K.7: Laporan Pemantauan PHLN

WSSLIC-PAMSIMAS

LAPORAN PEMANTAUAN PHLN

STATUS: ……………………

No. Kategori Alokasi Contracted

Realisasi Pinjaman Pinjaman belum Terealisasi Proyek Bank (IBRD)

1 2 3 4 5 6 7

1

Goods, Consultants' Services, non Consulting Services, Workshop and Training under Parts A.1(a), A2, A3, A4, B, C, D.4 and E and E of the Project

2 Grants under Part C of the Project

3 Consultants' Services and non Consulting Services under Part A(1)(b) of the Project

Sub Total

DA-A Designated Account

Total

Keterangan :

1. Kolom 1 diisi nomor urut

2. Kolom 2 diisi uraian kategori sesuai dengan loan / grant agreement

3. Kolom 3 diisi dengan nilai alokasi untuk setiap kategori sesuai dengan loan / grant agreement

4. Kolom 4 diisi dengan nilai alokasi yang sudah dikontrakkan pada masing-masing kategori

5. Kolom 5 diisi dengan nilai pinjaman/hibah yang telah terealisasi secara kumulatif berdasarkan proyek

6. Kolom 6 diisi dengan nilai pinjaman/hibah yang telah dicairkan dari bank dunia masuk ke reksus

7. Kolom 7 diisi dengan nilai pinjaman/hibah yang belum terealisasi (alokasi pagu dikurangi realisasi proyek)

Page 47: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

38 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Laporan Tahunan

Format K.8: Laporan Konsolidasi Tahunan (unaudited Pusat dan Provinsi)

Third Water Supply and Sanitation For Low Income Communities (Pamsimas II) Project Project Sources and Uses Of Fund

For Reporting Periode Ending ………………

Sources of Fund and Uses Of Funds

(by Category)

Actual Planed % Progres

Cummulative The Last Year

(IDR)

Year to Date (IDR)

Cummulative to Date

(IDR)

Cummulative The

Last Year (IDR)

Year to Date (IDR)

Cummulative to Date (IDR)

Cummulative The Last

Year (%)

Year to Date

%

Cummulative to Date (IDR)

Sources of Fund

The World Bank

Loan

Grant

GoI

APBN

APBD Sharing

APBD Non Sharing

APBDes

Masyarakat Incash

Masyarakat Inkind

CSR, Kredit Mikro, Swasta lainnya

Other Donor

Total Souces of Fund

Uses of Fund *)

1 Category I : Goods, consultant’ services, non-consulting services, workshop and training under Parts A.1 (a), A.2, A.3, A.4, B, C, D.4, and E of the Project

Page 48: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

39

Sources of Fund and Uses Of Funds

(by Category)

Actual Planed % Progres

Cummulative The Last Year

(IDR)

Year to Date (IDR)

Cummulative to Date

(IDR)

Cummulative The

Last Year (IDR)

Year to Date (IDR)

Cummulative to Date (IDR)

Cummulative The Last

Year (%)

Year to Date

%

Cummulative to Date (IDR)

- IBRD Loan

- IBRD . Grant

- APBN

2 Category II : Grants under Part C of the Project

- IBRD Loan

- IBRD Grant

-APBN

-APBD Sharing

-APBD Non Sharing

-APBDes

-Kontrobusi Masyarakat

- In cash

- In Kind

-CSR/Kredit Mikro/Swasta Lainnya

3 Category III : Consultants’ services, and non-consulting services under Part A(1)(b) of the project

- IBRD Loan

- IBRD Grant

Total Penggunaan Dana

Cara Pengisian Format ini adalah:

1. Kolom Realisasi Commulative to Last Year: diisi jumlah realisasi dari tahun awal program sampai dengan tahun sebelum pelaporan.

Page 49: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

40 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

2. Kolom Realisasi year to date: diisi dengan jumlah realisasi hanya pada tahun anggaran pelaporan

3. Kolom realisasi commulative to date: diisi dengan jumlah realisasi tahun awal program sampai dengan tahun pelaporan.

4. Kolom plan Commulative to Last Year: diisi jumlah rencana (anggaran) dari awal program sampai dengan tahun sebelum pelaporan.

5. Kolom Plan year to date: diisi dengan jumlah rencana (anggaran) hanya pada tahun anggaran pelaporan

6. Kolom Plan commulative to date: diisi dengan jumlah rencana (anggaran) tahun awal program sampai dengan tahun pelaporan.

7. Kolom Variance Commulative to Last Year: diisi denganrealisasi commulative to last year dibagi dengan Plan Commulative to last year kali 100%.

8. Kolom Variance year to date: diisi dengan realisasi year to date dibagi dengan plan year to date kali 100%

9. Kolom Variance commulative to date: diisi dengan realisasi commulative to date dibagi dengan plan commulative to date kali 100%.

Page 50: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

41

Format IFR - 1A

Bank and Account No.:.......................

...............

Part I1. Cummulative advances to end of current reporting period -

2. Cummulative expenditures to end of last reporting period -

3. Outstanding advances to be accounted (1-2) -

Part II4. Opening SA balance at beginning of reporting period -

5. Add/Substract:Cummulative adjustments (if any) * -

6. Advances from the World Bank during reporting period -

7.add 5 and 6 -

8. Outstanding advances to be accounted for (4+7) (must be same as item 3) -

9. Closing SA balance at end of current reporting -

10. Add/substract: Cummulative adjusment (if any) ** -

11. Expenditures for current reporting period -

12. Add 10+11 -

13. Add 9+12 -

14. Difference (if any) 8-13 *** -

Part III15. Total Forecasted amount to be paid by World Bank -

16. Less: Closing SA balance (as per item 9 ) -

17. Cumulative adjustment (if any) **** -

18. Add 16+17 -

19. Cash requirement from WB for next six months (15-18) -

20. Amount requested for advance to SA (rounding) -

===================

* Explanation for item 5 (if not zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks

-

-

-

** Explanation for item 10 (if not Zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks

-

-

-

-

*** Explanation for item 14 (if not Zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks

-

**** Explanation for item 17 (if not Zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks

-

Third WSLIC - PAMSIMAS

Financial Statement of Special Account

for the Reporting Period ..............................

Keterangan:

Page 51: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

42 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

1 : Diisi jumlah advance dari World Bank komulatif

2 : Diisi jumlah pembayaran yang dibebankan kedalam rekening khusus komulatif

3 : Diisi pengurangan atas nomor 1 dengan nomor 2

4 : Diisi saldo rekening khusus pada awal periode laporan

5 : Diisi jumlah koreksi (jika ada)

6 : Diisi jumlah advace dari World Bank selama periode pelaporan

7 : Diisi penjumlahan nomor 5, dan nomor 6

8 : Diisi penjumlahan nomor 4, dan nomor 7

9 : Diisi saldo rekening khusus pada akhir periode pelaporan

10 : Diisi jumlah koreksi (jika ada)

11 : Diisi dengan jumlah pembayaran yang dibebankan kedalam rekening khusus selama periode pelaporan

12 : Diisi penjumlahan nomor 10 dan nomor 11

13 : Diisi penjumlahan nomor 9 dan nomor 12

14 : Diisi dengan pengurangan nomor 8 dengan nomor 3

15 : Diisi dengan perkiraan kebutuhan selama 6 (enam) bulan setelah periode pelaporan

16 : Diisi dengan saldo akhir rekening khusus

17 : Diisi dengan penyesuaian (jika ada)

18 : Diisi dengan penjumlahan nomor 16 dan nomor 17

19 : Diisi pengurangan nomor 15 dengan nomor 18

20 : Diisi jumlah dana yang diminta ke World Bank

Page 52: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

43

Format IFR - 1B

The Third WSLIC – PAMSIMAS Summary Sheet for Payments of Contracts Subject to Prior Review

for the Reporting Period ending …………, 20…

1 2a 3a 3b 4 5 6 1 2 3 4 5 13

Item Office Cross-Ref Date of Contract Supplier/ Contract Total Amount WB Amount of Exchange Amount WB's

No. Issuing SP2D Payment No. Contractor Value Paid to Financing WB portion Rate Charged contract

Description SP2D No. (SP2D) and Date Name (incl. Add) Contractor % paid Applied to SA ref.

(GOI+IBRD+PPN) (USD eqv) **/

(1) Good, Consultant's

services, non

consulting services,

workshop and

training under Part

A.1(a), A.2, A.3, A.4, B,

C, D.4 and E of the

project 80%

1

2

3

#REF! - - -

(2) Grant under Part C of

the Project 100%

- - -

(3)

100%

1

2

3

- - -

- - -

Sub Total

Consultants' services

and non consulting

servces under Part A

(1), (b) of the project

Sub Total

GRAND TOTAL

Sub Total

Cat No. PageDate Of

2

Disbursement Category BI Statement

Page 53: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

44 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Format IFR - 1C The Third WSLIC – PAMSIMAS

Summary Statement of Expenditures (Sum-SOE) for those NOT Subject to Prior Review

for the Reporting Period Ending .............., 20...

1 3 4 5 6 7 8 9 10

Item Threshold Number of Country of Total Paid WB Amount of Average Amount

No. for SP2D supplier/ to Contractors/ Financing WB portion Exchange Charged

Cat No. Description SOEs covered consultant/ Expenditures % paid Rate to SA

(USD eqv) training (GOI+IBRD+PPN) (USD eqv)

(1) Category 1 */

(2) Category 2

.

(3) Category 3

- - - -

2

GRAND TOTAL

Disbursement Category

Page 54: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

45

Format IFR - 1C 2 The Third WSLIC – PAMSIMAS

Statement of Expenditures for those NOT Subject to Prior Review for the Reporting Period Ending .........., 20...

1 3a 3b 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Office Cross-Ref Date of Contract Supplier/ Contract Total Amount WB Amount of Exchange Amount

Issuing SP2D Payment No. Contractor Value Paid to Financing WB portion Rate Charged

Description SP2D No. (SP2D) and Date Name (incl. Add) Contractor % paid Applied to SA

(GOI+IBRD+PPN) (USD eqv)

(1) Good, Consultant's

services, non

consulting services,

workshop and training

under Part A.1(a), A.2,

A.3, A.4, B, C, D.4 and E

of the project

1

2

3

Sub Total -

(2)Grant under Part C of

the Project

1

2

3

Sub Total - - -

(3) Consultants' services

and non consulting

servces under Part A

(1), (b) of the project 100%

Sub Total -

TOTAL -

Disbursement Category BI Statement

Date OfNumber Cat

CodePage

2 2a

Page 55: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

46 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Format IFR - 1D Third WSLIC - PAMSIMAS 3

Project Cash Forecast For period ending .................. 20...

(a) (b) (c)=(a)+(b) (d) (e) (f)

GOI+WB GOI+WB Total Cash GOI WB WB

Cash Requirement Cash Requirement Requirement for Cash Requirement Cash Requirement Cash Requirement

for Quarter ending for Quarter ending next two quarters next two quarter next two quarter next two quarter

31/12/2019 31/03/2020 (six months) (six months) (six months) (six months)

(IDR) (IDR) (IDR) (IDR) (IDR) (USD)

(1)

(2) Grant under Part C of the Project

(3)

Total - - - - - -

Good, Consultant's services, non consulting

services, workshop and training under Part

A.1(a), A.2, A.3, A.4, B, C, D.4 and E of the

project

Consultants' services and non consulting

servces under Part A (1), (b) of the project

Disbursement Category

Page 56: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

47

Format – IFR 1 WSLIC-3 (PAMSIMAS) IBRD 8578-ID Project Sources and Uses of Funds

for the quarter ending September 30, 2019

Current Year-To Cumulative Current Year-To Cumulative Current Year-To Cumulative

Quarter /ii Date To-Date/iii Quarter /ii Date To-Date/iii Quarter /ii Date To-Date/iii

1 2 3 4 5 6 7=1/4 8=5/5 9=3/6

Sources of Funds

GOI ( Counterpart; RPMurni; Outstanding)

The World Bank

SBUN

Other Donor/lender

Community Contribution

Total Sources of Fund

Uses of Funds (by Category)

(1) Good, Consultant's services, non consulting

services, workshop and training under Part

A.1(a), A.2, A.3, A.4, B, C, D.4 and E of the

project

(2) Grant under Part C of the Project

(3) Consultants' services and non consulting

servces under Part A (1), (b) of the project

Sub Total

* Non Bank Financed (Rupiah Murni)

Total Uses of Fund

Actual / i Planned Variance %

Page 57: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

48 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Format - IFR 2 Project Uses of Funds by Category

for the quarter ending September 30, 2019

Uses of Funds (by Category) */

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp US$

(1) Good, Consultant's services, non

consulting services, workshop and

training under Part A.1(a), A.2, A.3, A.4,

B, C, D.4 and E of the project

(2) Grant under Part C of the Project

(3) Consultants' services and non

consulting servces under Part A (1), (b)

of the project

Total Uses of Fund - - - - - - - -

Average Exchange rate: #DIV/0!

Uses of Funds (by Category) */

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp US$

(1) Good, Consultant's services, non

consulting services, workshop and

training under Part A.1(a), A.2, A.3, A.4,

B, C, D.4 and E of the project

(2) Grant under Part C of the Project

(3) Consultants' services and non

consulting servces under Part A (1), (b)

of the project

Total Uses of Fund - - - - - - - -

Average Exchange rate: #DIV/0!############ ############ 207.402 82.187,50

Uses of Funds (by Category) */

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp US$

(1) Good, Consultant's services, non

consulting services, workshop and

training under Part A.1(a), A.2, A.3, A.4,

B, C, D.4 and E of the project

(2) Grant under Part C of the Project

(3) Consultants' services and non

consulting servces under Part A (1), (b)

of the project

Total Uses of Fund - - - - - - - -

############ Average Exchange rate: #DIV/0!

Outstanding

Charged to WB

Sp.Acc

charged to WB

Sp.Acc

charged to WB

Sp.Acc

Charged to WB

Sp.Acct

charged to WB

Sp.Acct

charged to WB

Sp.AcctAPBD

Community

Contribution

Community

Contribution

Community

Contribution

SBUN

SBUN

SBUNTotal

APBN PLN

APBN PLN

APBN PLN

APBN

APBN

APBN

Expenditures in the Current Quarter

Expenditures in Year to Date

Cumulative Expenditures to Date

Total

Total

APBD

APBD

Outstanding

Outstanding

Page 58: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

49

PROSES PENGOLAHAN DATA KEUANGAN BERSUMBER DANA DARI P HLN PAMSIMAS

Data SP2D

Data RKBI

Matching Data

Process

Dokumen Replenishment

Statement of Expenditures Summary

(SOE-SUM)

Kebutuhan Dana Untuk 6 Bulan Kedepan

List of SP2D Backlog

Status Pencairan Pinjaman IBRD No

8578-ID, TF 0A6336

Data dari Client Connection

Special Account Rekapitulasi

Status Pencairan Kategori 3

(Consultant’s services)

Status Pencairan Grants

Kab

Status Pencairan Kategori 1 (Goods, Non-Consulting Services, Workshop and Training under part A and E of the Project,

Kategori a (TF)

Status Pencairan Kategori 2

(Loan/Grant under Part C of the Project), kategori b

Summary Sheet for Payment of Contract

Subject to Prior Review

Laporan Aktivitas Reksus

Page 59: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

50 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

BAB 6. AUDIT

6.1 PEMERIKSAAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT)

Program akan memperkuat penanganan internal audit yang akan dilaksanakan oleh

Inspektorat Jenderal secara reguler setiap 4 bulan sekali sebagai pemeriksaan yang

terpisah terhadap kinerja pelaku program Kementerian. Inspektorat Jenderal

Kementerian PU telah ditugaskan untuk bertanggungjawab melakukan monitoring

realisasi anggaran Kementerian PU. Selain Inspektorat Jenderal kementerian PU yang

melakukan audit internal adalah Itjen Kementerian Kesehatan, dan Itjen Kementerian

Dalam Negeri.

Pemeriksaan Internal (Internal Audit) dana Pamsimas yang bersumber dari APBD

akan dilakukan oleh Bawasda.

Bank Dunia merekomendasikan bahwa rencana kerja Inspektorat Jenderal termasuk

internal audit kegiatan dan pembiayaan Pamsimas untuk kegiatan di tingkat pusat, dan

provinsi, dan merekrut akuntan untuk memperkuat tim Inspektorat.

Internal Audit yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

akan memastikan setidaknya mencakup minimal 10% desa/kelurahan sasaran di

seluruh kabupaten partisipan Pamsimas. Laporan temuan audit disampaikan ke

auditor external program dan Bank Dunia jika diminta.

Khusus bagi Pengelola Program, perlu memperkuat prosedur verifikasi oleh internal

auditor (Itjen) yang di dalamnya termasuk:

1. Verifikasi kelengkapan seluruh dokumen pendukung SPP (termasuk tiket dan

boarding pass untuk perjalanan dinas, daftar hadir untuk pertemuan dan training

serta tagihan pihak ketiga).

2. Menjamin seluruh kegiatan didukung dengan laporan.

3. Konfirmasi kepada pihak ketiga atas kinerja pelayanan.

4. Konfirmasi secara acak kepada partisipan lokakarya/training

5. Konfirmasi secara acak kepada penerima manfaat, misalnya: Penerima beasiswa.

6. Kunjungan lokasi (bila diperlukan)

7. Jenis-jenis review lainnya (bila diperlukan)

Page 60: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

51

6.2 KEBIJAKAN AUDIT EKSTERNAL

6.2.1 Ruang Lingkup Audit

Dilakukan oleh : - BPKP (untuk sumber dana APBN)

- Inspektorat (untuk sumber dana APBD)

Audit yang dilakukan : audit Laporan Keuangan dan Kinerja yang dilaksanakan

sekaligus

Waktu pelaksanaan : 1 tahun sekali

Waktu penyampaian : maximum enam (6) bulan setelah akhir tahun buku

program

Tujuan audit adalah untuk mendapatkan pendapat (opini) independen:

Laporan keuangan atas pelaksanaan sistem pengelolaan keuangan dan ketaatan

dengan perjanjian pinjaman termasuk informasi-informasi yang disyaratkan oleh

Bank Dunia,

Monitoring implementasi program yang didanai pinjaman/bantuan luar negeri

6.2.2 Standar audit

Proses audit dilaksanakan menurut Standar Audit Ikatan Akuntan Indonesia, Standard

Audit International, dan Audit manual for Bank-Financed Projects (July 1998). Hal ini

akan mencakup tes dan pengawasan (control) yang dianggap perlu oleh auditor dalam

situasi tersebut.

Persiapan yang harus dilakukan oleh pihak yang diaudit (auditee):

1. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diminta auditor. Meminta jadwal audit

lapangan (field audit) kepada auditor.

2. Mempersiapkan/menunjuk pendamping bagi auditor agar pelaksanaan berjalan

lancar.

Laporan audit yang dilakukan oleh BPKP diserahkan kepada Satker/PMU dan Bank

Dunia.

Laporan audit yang dilakukan oleh Inspektorat diserahkan kepada Pemerintah Daerah,

laporan audit yang dilakukan oleh Auditor Independen (Kantor Akuntan Publik) untuk

kegiatan di masyarakat diserahkan kepada KKM (apabila diperlukan).

6.2.3 Sasaran Audit

Sasaran Audit adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan opini yang profesional dan independen atas laporan keuangan

tahunan program yang akurat, dapat dipercaya dan berintegritas.

Page 61: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

52 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

2. Untuk memberikan penilaian atas operasional dari sistem manajemen keuangan

dan prosedur yang disetujui untuk proyek yang bersangkutan, termasuk

pengawasan internal dan konfirmasi bahwa seluruh dana pinjaman dicairkan

melalui SOE atau prosedur lainnya digunakan untuk pengeluaran yang eligible

untuk pendanaan atas persetujuan pendanaan dan digunakan untuk tujuan yang

terdapat dalam Project Appraisal Document (PAD).

3. Untuk memverifikasi kehandalan dari informasi manajemen keuangan yang

disajikan dalam Interim Financial Report (IFR) tiga bulanan.

4. Untuk menguji implementasi dari komponen-komponen program sebagaimana

diukur dengan indikator kinerja tertentu.

5. Untuk memverifikasi ketaatan dengan perjanjian keuangan sebagaimana

diaplikasikan di dalam perjanjian keuangan.

Audit harus mencakup keseluruhan proyek, seperti mencakup seluruh sumber-sumber

dan aplikasi atas dana baik di Pusat, Provinsi maupun Kabupaten. Untuk itu, auditor

harus mengunjungi wilayah proyek dan instansi lain yang terkait.

Area spesifik untuk mencapai sasaran audit mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Pengujian terhadap Laporan Keuangan Tahunan proyek untuk mengetahui dan

mengidentifikasi:

a. Sesuai/tidaknya laporan tersebut dengan Prinsip Standar Akuntansi Indonesia

(SAI) dan diterapkan secara konsisten

c. Semua transaksi keuangan dan operasi proyek selama tahun berjalan dan

posisi keuangan proyek pada setiap akhir tahun fiskal, telah tercermin dalam

rekening bank secara akurat dan dapat dipercaya.

Penyimpangan yang material dari SAI dan pengaruhnya terhadap laporan

keuangan harus dilaporkan.

2. Pengujian terhadap kecukupan Sistem Pengelolaan Keuangan (Financial

Management System) proyek.

Pengelolaan keuangan yang mencakup metode dan catatan-catatan yang dibentuk

dengan maksud untuk mengidentifikasi, menyusun, menganalisa,

mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi, dan untuk

menjaga akuntabilitas dan pengawasan internal.

Hal ini akan meliputi aspek-aspek seperti:

a. Kecukupan dan efektifitas dari pengawasan (control) akuntansi, keuangan dan

operasional

b. Validasi pembayaran

c. Verifikasi dari output proyek

d. Kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan, perencanaan dan

prosedur pengadaan, pelaksanaan dan pengelolaan keuangan proyek seperti

yang telah dijabarkan secara rinci dalam PMM yang telah disetujui

e. Kehandalan sistem akuntansi, data, dan laporan keuangan

Page 62: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

53

f. Verifikasi atas aktiva-aktiva yang dibeli untuk proyek, pencatatan dan

penjagaan (custody) terhadap aktiva tetap proyek

g. Integritas, pengawasan, pengamanan dan efektifitas dari operasi sistem

komputerisasi

4. Pengujian terhadap kepatuhan perjanjian keuangan (loan agreement/letter

agreement) yang berhubungan dan pedoman Bank Dunia khususnya semua yang

berhubungan dengan hal-hal akuntansi dan keuangan. Hal ini mencakup verifikasi

bahwa :

a. Semua dana eksternal yang telah digunakan sesuai dengan syarat-syarat

perjanjian keuangan (loan agreement) yang berhubungan, dengan pokok

perhatian pada efisiensi dan ekonomis, dan hanya digunakan untuk keperluan-

keperluan dimana dana ini disediakan.

b. Dana pendamping (counterparts fund) yang disediakan oleh Pemerintah

Indonesia dan digunakan sesuai dengan perjanjian keuangan yang

berhubungan, dengan pokok perhatian pada efisiensi dan ekonomis dan hanya

digunakan untuk keperluan–keperluan dimana dana ini disediakan.

c. Pengeluaran–pengeluaran yang dibebankan pada program adalah

pengeluaran-pengeluaran yang diperbolehkan (eligible expenditures), dan

telah diklasifikasikan secara benar ke dalam kategori dan komponen yang

sesuai dengan perjanjian keuangan yang berhubungan

d. Barang dan jasa yang didanai telah dibeli/diadakan sesuai dengan perjanjian

keuangan yang berhubungan dan Pedoman Bank Dunia

e. Semua dokumen pendukung, catatan-catatan dan rekening-rekening (records

and accounts) yang perlu, telah dikelola sesuai dengan semua kegiatan

program

f. Adanya keterkaitan yang jelas antara catatan akuntansi (accounting records)

termasuk buku rekening, buku kas, buku bank, buku pajak, dan bukti transaksi

dengan Laporan Keuangan Proyek

g. Rekening Khusus (Special Accounts) yang telah digunakan untuk pengeluaran

loan/kredit, telah dikelola sesuai dengan perjanjian keuangan yang

berhubungan dan transaksi dari Rekening Khusus ini secara akurat dan tepat

telah dicatat dan dibebankan dalam Rekening Khusus dan laporan keuangan

program.

5. SOE atau IFR, dalam hal ini digunakan untuk mendukung Withdrawal Application

(WA) dan pengeluaran dana oleh Lender/Donor adalah dapat diandalkan dan

secara akurat mencerminkan pengeluaran-pengeluaran dan kegiatan-kegiatan

selama periode pelaporan.

Perjanjian keuangan, termasuk Subsidiary Loan Agreement (jika ada) telah

mematuhi kesepakatan keuangan tertentu (specific financial covenants) lainnya,

auditor memverifikasi bahwa hal ini telah dipatuhi.

Page 63: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

54 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

6. Pengujian terhadap pelaksanaan program untuk menentukan kesesuaian antara

kemajuan fisik dan keuangan program selama periode dan dilaporkan secara

akurat.

7. Pengujian terhadap pencapaian dari rencana-rencana dalam pelaksanaan

program yang diukur dengan indikator keberhasilan sesuai dengan Loan/letter

Agreement.

8. Pengujian terhadap:

a. Rekening program

Sumber-sumber dana akan menunjukkan loan/grant, donor lainnya, dan dana

Pendamping dari Pemerintah Indonesia (dari Pemerintah Pusat atau daerah)

secara terpisah.

Total pengeluaran dana harus dirangkum berdasarkan komponen utama

proyek seperti tercantum dalam PAD dan kategori pembelanjaan seperti yang

tercantum dalam perjanjian keuangan.

Laporan keuangan harus tersedia untuk setiap unit atau lokasi pelaksanaan

proyek, dan juga laporan keuangan konsolidasi bagi seluruh proyek untuk

tahun fiskal yang sedang berjalan dan akumulasinya hingga akhir periode

tertentu.

Auditor harus menguji akurasi dan keabsahan SOE atau IFR yang digunakan

sebagai dasar pengajuan WA, dan auditor harus memastikan bahwa SOE dan

IFR tersebut akurat serta mencerminkan pengeluaran dan kegiatan yang

sesungguhnya selama periode pelaporan.

b. Rekening Khusus (Special Accounts)

Untuk setiap pembelanjaan yang dibuat melalui Rekening Khusus dan dikelola

program, auditor harus memverifikasi :

Laporan rekonsiliasi antara :

Pengeluaran (expenditures) program dengan penarikan (withdrawal)

melalui mekanisme RK seperti yang tercatat di dalam rekening khusus,

dan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui rekening antara

(apabila ada).

Jumlah yang dibayarkan dari rekening pre-financing dengan

pembayaran langsung (jika ada).

Jumlah setoran yang dibayarkan oleh Bank Dunia ke dalam Rekening

khusus (replenishment) dan jumlah penggantian (reimbursement)

apabila menggunakan rekening antara

Kesesuaian antara pengeluaran program seperti yang dilaporkan dalam

laporan keuangan telah sesuai dengan jumlah yang ditarik melalui

meknisme RK (Rekening khusus), dan jumlah penggantian (replenishment)

dalam rekening khusus sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan Bank Dunia

sebagai pinjaman/hibah.

c. Pembelanjaan (disbursement) : SOE atau IFR

Page 64: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

55

Auditor perlu untuk :

Memastikan kehandalan sistem pengelolaan keuangan untuk

menghasilkan IFR dan telah memenuhi persyaratan Bank Dunia selama

tahun berjalan.

Menguji resiko-resiko yang mungkin muncul di masa depan karena secara

terus menerus menggunakan metode disbursement. Auditor harus

melakukan tes dan pengawasan yang dianggap perlu dalam situasi tersebut

(subsequent event).

Pengeluaran-pengeluaran ini harus secara teliti diperbandingkan untuk proyek-

proyek yang memenuhi syarat sesuai dengan kesepakatan keuangan, dan

mengacu pada PAD sebagai petunjuk apabila diperlukan. Identifikasi

pengeluaran-pengeluaran yang tidak memenuhi syarat namun telah masuk

dalam pengajuan penarikan dana, harus dilaporkan kepada auditor.

Didalam laporan Audit, total penarikan dana dari Rekening Khusus harus

menjadi bagian dari keseluruhan rekonsiliasi dari pembayaran Bank seperti

diuraikan diatas.

6.2.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan/Ditanggapi Oleh Auditi (Pihak yang Diaudit)

Dalam masa audit sebelum laporan auditor independen keluar, Auditor akan

memberikan hal-hal yang perlu ditanggapi atau dilakukan oleh auditi antara lain:

1. Management letter

Auditor akan memberikan management letter kepada auditi. Pada dasarnya

management letter berisi permasalahan, temuan-temuan atas kelemahan

pengelolaan program beserta rekomendasi.

Atas Management letter tersebut pihak yang diaudit harus memberikan

tanggapan/jawaban/tindak lanjut.

2. RepresentasiLetter

Berisi apa yang harus dipertanggungjawabkan dan ditandatangani oleh Kasatker.

Isi Representasi letter biasanya dipersiapkan oleh auditor.

3. Pembahasan Akhir (exit conference)

Pembahasan akhir harus dilakukan

Sarana untuk memberikan klarifikasi, tanggapan ataupun ketidaksepakatan.

Menyepakati temuan dan tindak lanjut.

Tanggapan harus secara tertulis, ditandatangani, dan jika perlu dilampiri bukti

pendukung.

Hasil dari pembahasan akhir adalah kesepakatan yang harus ditindaklanjuti oleh

Auditi.

6.2.5 Rincian Laporan Audit

Laporan audit terdiri atas:

Page 65: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

56 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

1. Laporan Audit

a. Opini Auditor Independen

Berisi tentang :

Ruang Lingkup

Ruang lingkup audit dan pernyataan manajemen

Dasar Audit yang digunakan (sesuai dengan standart yang merujuk pada

standar audit International), metodologi audit, perencanaan audit.

Penilaian atas pengendalian intern

Opini

Jenis Opini dari yang terbagus sampai yang terendah

Wajar tanpa syarat (unqualified clean opinion)

Wajar tanpa syarat dengan modifikasi paragraph

Wajar dengan syarat

Disclaimer

Adverse

2. Laporan atas Sumber dan Penggunaan Dana Proyek (sources and uses fund

project)

Laporan ini berisi sumber dana yang digunakan oleh proyek baik yang berasal dari

loan, APBN, APBD maupun sumber lain (masyarakat) serta penggunaan atas

sumber dana tersebut selama satu periode.

3. Laporan tahunan Financial Statement of Special Account (FISSA)

Berdasarkan :

a. Semua aplikasi replenishment yang telah direalisasikan selama 1 (satu) tahun

anggaran berjalan

b. Laporan rekening khusus selama 1 tahun anggaran.

Laporan audit atas FISSA tergabung dalam laporan Auditor Independen setiap

tahunnya.

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

Berisi gambaran umum proyek, prinsip akuntansi yang digunakan, penjelasan atas

laporan keuangan.

5. Ringkasan hasil audit

6. Ringkasan tindak lanjut hasil audit

6.2.6 Konsekuensi dan Sanksi

Bank tidak memperpanjang tanggal penutupan dari pinjaman dan menunda negosiasi

atau presentasi Board untuk pinjaman-pinjaman baru kepada entitas sampai laporan

keuangan yang sudah diaudit diterima atau tindak lanjut perbaikan telah disepakati,

apabila:

Page 66: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

57

1. Laporan keuangan versi audit yang diminta, tidak dterima sampai dengan saat

jatuh tempo (jatuh tempo adalah 6 bulan setelah akhir periode pelaporan keuangan

atau tahun fiskal, untuk Pamsimas tanggal 30 Juni tahun berikutnya)

2. Opini audit menunjukkan defisiensi dalam akuntansi dan pengendalian intern

(termasuk ineligible expenditure) atau kerugian, contohnya : opini audit tersebut

masuk dalam kategori wajar dengan kualifikasi, tidak wajar dan tidak memberikan

opini

3. Bank mempertimbangkan cakupan atau kualitas audit tidak sesuai/tidak dapat

diterima (termasuk bila manajemen proyek secara signifikan menetapkan

pekerjaan atau cakupan audit oleh auditor).

6.3 TINDAK LANJUT TEMUAN AUDIT

Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor adalah laporan keuangan audit,

dimana di dalamnya terdapat temuan hasil pemeriksaan dan rekomendasinya.

Temuan hasil pemeriksaan tersebut berdasarkan kesepakatan yang dilakukan pada

saat exit conference (pembicaraan akhir).

Pihak yang diaudit harus melakukan tindak lanjut atas temuan yang tercantum di dalam

laporan hasil pemeriksaan. Apabila temuan tidak ditindak lanjuti, maka temuan

tersebut akan muncul didalam laporan auditor yang akan dilakukan selanjutnya.

Tanggung jawab melakukan tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan adalah

manajemen proyek, yaitu CPMU tingkat pusat, PPMU tingkat Provinsi, DPMU tingkat

Kabupaten). Tindak lanjut yang dilakukan berdasarkan rekomendasi yang diberikan

didalam laporan hasil pemeriksaan.

Tindak lanjut yang sudah dilakukan harus disampaikan kepada BPKP dan CPMU.

Tenggat waktu penyelesaian temuan berdasarkan kesepatan yang sudah dilakukan

pada saat pembicaraan akhir atau exit conference.

Page 67: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

58 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Alur Tindak Lanjut Temuan Auditor

*CPMU : Tingkat Pusat

PPMU : Tingkat Provinsi

DPMU : Tingkat Kabupaten

BPKP Managemen Proyek*

LHA LHA

Melakukan Tindak Lanjut Sesuai

Rekomendasi

Membuat Laporan Tindak Lanjut

Laporan Tindak Lanjut Beserta

Bukti-Bukti

Laporan Tindak Lanjut Beserta

Bukti-Bukti

OK

NO

Surat Tuntas

Surat Tuntas

Arsip

Page 68: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

59

Prosedur Tindak Lanjut Temuan BPKP Pamsimas

TEMUAN AUDIT TINDAK LANJUT BERITA ACARA INPUT SIM-HP OUTPUT SIM HP CLOSING

Laporan BPKP/perwakilan yang berisi temuan dan rekomendasi tindak lanjut

Koordinasi Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman dengan Provincial coordinator/district coordinator apabila diperlukan untuk menyusun langkah-langkah tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi

Penyajian laporan hasil tindak lanjut temuan kepada BPKP/perwakilan.

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman memastikan bahwa seluruh penyelesaian berdasarkan BA penyelesaian temuan telah di-enrty ke dalam SIM-HP BPKP/perwakilan

Output SIM-HP BPKP/perwakilan merupakan print-out atas seluruh data temuan, rekomendasidan penyelesaian temuan BPKP/perwakilan

Jika output SIM-HP BPKP/perwakilan atas temuan dan penyelesaian status “03” maka temuan dinyatakan selesai. Temuan ini tidak akan muncul kembali pada laporan hasil audit pada Tahun Anggaran berikutnya.

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman mempelajari seluruh temuan dan rekomendasi dengan seksama

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman memfasilitasi seluruh keperluan tindak lanjut temuan BPKP/perwakilan

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman mengirimkan BA penyelesaian temuan bersama bukti-bukti pendukung kepada BPKP Perwakilan, Cc SVNT Pusat dan diatasnya.

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman memastikan kode kondisi permasalahan dalam SIM-HP BPKP/perwakilan. Kode “01” status BELUM, “02” status PROSES,“03” status TUNTAS

Untuk temuan yang membutuhkan penyelesaian jangka panjang (berlarut-larut) dan sampai dengan atau masuk proses jalur hukum positif, maka harus diselesaikan tersendiri

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman dan provincial coordinator/District coordinator memonitor progres tindak lanjut temuan di lapangan

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman dan provincial coordinator/ District coordinator memastikan kode penyelesaian pada output SIM-HP BPKP sampai dengan berstatus“03” atau TUNTAS

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman dan provincial coordinator secara intensif mengkomunikasikan progres penyelesaian tersebut kepada BPKP/perwakilan

11

2 3 4 5 6

Page 69: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

60 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

TEMUAN AUDIT TINDAK LANJUT BERITA ACARA INPUT SIM-HP OUTPUT SIM HP CLOSING

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman memastikan bahwa temuan telah ditindaklanjuti dengan lengkap sesuai dengan rekomendasi

Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman dibantu oleh provincial coordinator/District coordinator menyusun laporan hasil tindak lanjut temuan BPKP/perwakilan disertai dengan bukti-bukti pendukung penyelesaian sesuai dengan rekomendasi

apabila Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman membutuhkan laporan SIM-HP untuk pelaksanaan proyek sebelum tahun 2020, harus disertai Surat Permohonan yang diterbitkan oleh Satker PSPAM / PIP setempat

Jika pada jangka waktu tertentu hingga masuk pada masa audit Tahun Anggaran berikutnya belum selesai, maka Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman dan provincial coordinator/ mengupayakan untuk mendapatkan diterbitkan laporan TPTD (Temuan Pemeriksaaan yang Tidak dapat Ditindaklanjuti) oleh BPKP/perwakilan

11

2 3 4 5 6

Page 70: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

61

BAB 7. PENGEMBALIAN DANA

Refund merupakan pengembalian ke rekening khusus. Pengembalian ke rekening khusus

dapat disebabkan oleh:

Sisa atas penggunaan dana yang bersumber dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri pada

akhir tahun anggaran atau kegiatan telah selesai tetapi dana tidak dimanfaatkan lagi. Yang

mana sisa dana ini harus disetorkan ke kas negara mengacu pada peraturan yang berlaku

maupun karena temuan review transaksi keuangaan atau pengadaan yang dilakukan oleh

lender/donor.

Penyetoran ke kas negara atas kejadian biasa ini dilakukan dengan menggunakan form

Surat Setor Pengembalian Belanja (SSPB), dan akan mendapatkan bukti penyetoran ke

kas negara yaitu slip setoran dengan Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN). Bukti

SSPB maupun slip setoran NTPN dikirim ke CPMU melalui NMC. Oleh CPMU bukti

tersebut akan disampaikan ke Ditjen Pengelolaan Kas Negara (PKN) kementerian

Keuangan (sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Keuangan). Selanjutnya PKN akan

melakukan proses pengembalikan setoran ke kas Negara tersebut ke rekening khusus

pinjaman atau hibah yang terkait.

Pembayaran yang dinyatakan Ineligible baik atas temuan BPKP yang merekomendasikan

penyetoran ke kas negara bukan karena karena denda keterlambatan dan atau

perpajakan, maupun hasil review transaksi yang dilakukan oleh Lender/Donor.

Dalam hal terdapat temuan dengan rekomendasi penyetoran ke kas Negara, Auditee harus

memastikan:

Sumber dana dalam temuan: harus benar, termasuk porsi pembiayaan.

Karena terkait dengan kurs, dalam temuan disebutkan nomor dan tanggal SP2D

Nomor, tanggal dan jumlah didalam SSBP dan NTPN diinput didalam SIMHP

Penyetoran ke Kas Negara dengan tatacara penyetoran via Simponi adalah sebagai berikut:

1. Registrasi pengguna

Akses website Simponi di alamat : www.simponi.kemenkeu.go.id

Registrasi (cukup 1x)

Pilih Tipe Pengguna : “User Billing K/L”

Isikan alamat email dengan benar (notifikasi pembayaran akan dilakukan melalui email tsb)

Aktivasi Registrasi via email

2. Pembuatan Kode Billing (Pembuatan Tagihan)

Page 71: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

62 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Login di website Simponi di alamat : www.simponi.kemenkeu.go.id

Klik Menu Pembuatan Billing (KL)

Pada Kelompok PNBP : pilih “Umum”

3. Setoran ke Bank/Pos Persepsi

Dilakukan pada Bank/Pos Persepsi : Teller, ATM, E-Banking, EDC.

4. Pengiriman Bukti Setor (Bukti Penerimaan Negara)

Otomatis via email

Dapat diunduh melalui website Simponi pada menu “History Billing”

Page 72: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

63

Contoh Notifikasi penerimaan negara via email

Page 73: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

64 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Setelah auditee/satker menindaklanjuti dengan setor ke kas Negara, dengan

menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP), dan akan mendapatkan slip

setoran dengan Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN). SSBP dan NTPN

dikirimkan ke BPKP dimana Satker diperiksa (Perwakilan untuk Satker di daerah,

BPKP Pusat untuk Satker Pusat), juga dikirim ke CPMU melalui NMC. Oleh CPMU

bukti tersebut akan disampaikan ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN)

Kementerian Keuangan (sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Keuangan).

Selanjutnya Direktorat PKN akan melakukan proses pengembalikan setoran ke kas

Negara tersebut ke rekening khusus pinjaman atau hibah yang terkait.

Page 74: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

PAMSIMAS 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

65

Proses Refund atas Temuan

Laporan Audit dgn

rekomendasi setor ke kas negara yang memenuhi

kriteria ineligible exp. (a.L: kelebihan pembayaran, pembayaran

tidak didukung bukti-bukti )

Satker Menindak

lanjuti dengan setor ke kas

negara: bukti

Dikirimkan ke BPKP terkait

(Perwakilan/pusat

Satker mendapat

surat tuntas

Satker mengirim surat tuntas dan copy SSBP dan NTPN ke Satker

Pusat

SSBP dan NTPN, dikirim ke PKN-DJPB

SSBP dan NTPN,

diverfikasi oleh PKN-DJPB

Vefifikasi OK, proses refund

Laporan Audit dgn rekomendasi setor ke kas negara yang memenuhi kriteria ineligible exp. (a.L:

kelebihan pembayaran,

pembayaran tidak didukung bukti-

bukti )

Satker Menindak lanjuti dengan setor ke kas negara: bukti

SSBP, NTPN

Dikirimkan ke BPKP terkait

(Perwakilan/pusat

Satker mendapat surat tuntas

SSBP dan NTPN, dikirim ke PKN-DJPB

SSBP dan NTPN, diverfikasi oleh

PKN-DJPB

Vefifikasi OK, proses refund

Page 75: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk

2020 PAMSIMAS

66 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN

Peran dalam Pelaksanaan Refund

Satker Bank/Kantor Pos NMC CPMU

PKN

Page 76: PAMSIMAS 2020pamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT-8...dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk