Paleontologi6

13
SUBKINGDOM PROTOZOA Protozoa berasal dari kata proton = awal, dan zoon = hewan. Sehingga protozoa merupakan bentuk awal dari suatu hewan. UMUM ran tubuh dari 1 micron (0,001 mm) sampai beberapa cm. anisme bersel tunggal, dengan inti satu atau lebih, dikelilingi prot memiliki fungsi yang bermacam-macam. a umumnya hidup secara soliter (sendiri), beberapa berkoloni.

Transcript of Paleontologi6

SUBKINGDOM PROTOZOA

Protozoa berasal dari kata proton = awal, dan zoon = hewan. Sehingga protozoa merupakan bentuk awal dari suatu hewan.

CIRI UMUM

1. Ukuran tubuh dari 1 micron (0,001 mm) sampai beberapa cm.

2. Organisme bersel tunggal, dengan inti satu atau lebih, dikelilingi protoplasma.

3. Sel memiliki fungsi yang bermacam-macam.

4. Pada umumnya hidup secara soliter (sendiri), beberapa berkoloni.

SUSUNAN TUBUH

1. Memiliki shell atau test, tersusun dari cellulose, chitin, calcareous,

atau material silica.

2. mempunyai alat gerak berupa: pseudopodia, axopodia, cilia dan

flagella.

TAKSONOMI

Subkingdom Protozoa terbagi atas 3 filum, yaitu: Flagellata, Rhizopoda, dan Ciliata. Golongan yang sering digunakan dalam bidang geologi adalah Filum Rhizopoda.

Filum: Rhizopoda

Termasuk dalam kelompok ini adalah Foraminifera dan Radiolaria.

Foraminifera

Fosil tertua dari foraminifera terdapat pada batuan yang berumur Kambrium. Terdapat lebih dari 30.000 spesies.Tubuhnya memiliki shell yang tersusun dari calcareous, bergerak dengan axopodia.Berdasarkan cara hidup dan ukuran foraminifera dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Foraminifera Besar dan Foraminifera Kecil.

• Foraminifera Besar: biasanya hidup sebagai benthik. Dapat digunakan

untuk penentuan umur (klasifikasi huruf). Contoh genus: Nummulites

(Eosen)

• Foraminfera Kecil: hidup dengan cara benthik dan plangtonik. Yang

benthik bagus untuk penentuan lingkungan pengendapan, sedangkan

yang plangtonik bagus untuk penentuan umur. Contoh genus

plangtonik: Globigerina, Hantkenina, dsb. Contoh genus benthik:

Uvigerina, Quinqueloculina, dsb.

Nummulites

Gyroidina Globoquadrina altispira

Radiolaria

Tubuhnya tersusun oleh test yang terbuat dari silica yang disebut dengan

scleracoma. Hidup secara plangtonik. Radiolaria bergerak dengan

menggunakan pseudopodia yang berbentuk mirip rambut.

Fosil tertua diketemukan pada batuan Prakambrium, dan berkembang pesat

pada Zaman Kapur.

Fosil Radiolaria baik digunakan untuk penentuan lingkungan pengendapan laut

dalam.

1. Spongotrochus glacialis

2. Lithelius nautiloides

3. Dihampora furcaspiculata

4. Theocalyptra bicornis

KINGDOM ANIMALIA

Merupakan kelompok organisme yang sangat besar. Disusun oleh banyak sel.

Dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: Mesozoa, Parazoa, Eumetazoa, dan Metazoa.Juga terbagi dalam 13 filum.

KELOMPOK: PARAZOA

Merupakan organisme yang tidak mempunyai organ tubuh lunak. Tersusun

lebih dari satu sel yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

Terdiri atas dua filum: Porifera dan Archaeocyatha.

FILUM: PORIFERA

Merupakan organisme yang bentuk tubuhnya berpori-pori (ostia).

Pori-pori tersebut berfungsi untuk menyerap makanan dan bernapas.

Tubuhnya juga disusun oleh rangka yang disebut spicula. Atas dasar

bentuk dan jumlah sumbunya terbagi menjadi empat: Monaxon,

Tetraxon, Hexaxon, dan Polyaxon.

Bentuk arsitektur tubuhnya dipengaruhi oleh sistem kanal, terdiri tiga

macam, yaitu: asconoid, syconoid dan leuconoid.

Klasifikasi

Klasifikasi Porifera didasarkan atas bentuk dan material penyusun spiculanya. Terdapat empat klas, yaitu: Calcarea, Hexatinellida, Demospongia dan Sclerospongia.

Klas: Demospongea

Mempunyai dan tidak mempunyai spicula dengan material silika. Hubungan

antara spicula membentuk sudut 60O dan 120O. Fosil yang ditemukan

bisanya disebut dengan sponga tanduk.

Terdiri atas dua ordo: Lithistida dan Hadromerida.

Fosil yang pernah diketemukan: Aulocopium (Ordovisium-Silur)