Paleontologi04

11
TAPHONOMY Oleh: Hita Pandita Program Studi: Teknik Geologi (S-1) Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Transcript of Paleontologi04

Page 1: Paleontologi04

TAPHONOMY

Oleh:

Hita Pandita

Program Studi: Teknik Geologi (S-1)

Sekolah Tinggi Teknologi NasionalYogyakarta

Page 2: Paleontologi04

TAPHONOMY

Ilmu yang mempelajari tentang kemunculan dan ketidak munculan fosil atau organisme pada batuan, untuk mengetahui keberadaannya insitu atau tidak.

Tinjauan kemunculan dan ketidakmunculan didekati dari banyak aspek, meliputi: • Ekologi• Klimatologi• stratigrafi, dsb.

Page 3: Paleontologi04

KEBERADAAN FOSIL DALAM BATUAN

1. Biocoenose2. Thanatocoenose3. Reworked Fossil4. Introduce Fossil

Page 4: Paleontologi04

Biocoenose

Keberadaan fosil dalam batuan adalah insitu, sesuai dengan ruang, dan waktu dari fosil tersebut.

Thanatocoenose

Keberadaan fosil dalam batuan adalah insitu, sesuai dengan waktu tetapi tidak sesuai dengan ruang atau tempat orgenisme itu hidup.

Keberadaan fosil dalam batuan adalah tidak insitu, tidak sesuai dengan ruang, dan waktu dari fosil tersebut, dimana fosil yang dijumpai berumur lebih muda dari batuannya.

Introduce Fossil

Reworked Fossil

Keberadaan fosil dalam batuan adalah tidak insitu, tidak sesuai dengan ruang, dan waktu dari fosil tersebut, dimana fosil yang dijumpai berumur lebih tua dari batuannya.

Page 5: Paleontologi04

SYARAT PEMFOSILAN

1. Organisme tersebut tidak menjadi mangsa organisme yang lain, misal: predator atau bakteri scavenger

2. Memiliki bagian tubuh/rangka yang keras dan resisten.

3. Mengalami replacement yang menjadikan lebih resisten, misal rangka coelenterata terubah menjadi kalsit dan lebih keras.

4. Terkubur dalam tempat yang anaerob (O2 rendah).

5. Diawetkan oleh lapisan es.

6. Jejak yang tertinggal tidak tererosi.

7. Tertutup oleh sedimentasi berfraksi halus atau berenergi rendah.

Page 6: Paleontologi04

PROSES PEMFOSILAN

1. Fosil Tak Terubah (Unaltered Remains)

2. Fosil Terubah (Altered Remain)

3. Impresi (Cetakan)

4. Fosil Jejak (Trace Fossil)

Page 7: Paleontologi04

Fosil Tak Terubah (Unaltered Remains)

Fosil yang diketemukan dalam kondisi relatif utuh tidak mengalami perubahan secara kimiawi dan fisik. Contoh: Fosil mamouth di Siberia, tertimbun oleh es.

Page 8: Paleontologi04

Fosil Terubah (Altered Remains)

Fosil yang telah mengalami perubahan baik fisik maupun kimiawi. Proses-proses tersebut antara lain:

• Leaching, terlarutkannya sebagian unsur-unsur karbonat.

• Replacement, tergantikannya unsur-unsur kimiawi/mineral dari suatu organisme menjadi unsur-unsur yang lain.

• Destilasi penggantian unsur asli dari cangkang oleh lapisan tipis karbon

Page 9: Paleontologi04

Replcement

Page 10: Paleontologi04

Impresi (Cetakan)

Hasil cetakan dari jejak atau tubuh suatu organisme. Misal:

• Internal mold: cetakan bagian dalam dari suatu cangkang organisme

• Eksternal mold: cetakan bagian luar dari suatu cangkang organisme

• Leaf Impression: Cetakan daun

Page 11: Paleontologi04

Fosil Jejak (Trace Fossil)

Merupakan proses pemfosilan dari jejak-jejak aktivitas organisme. Misal:

• Coprolite: Sisa-sisa kotoran binatang yang terawetkan.• Footprint: Jejak-jejak kaki binatang• Borrows: Jejak-jejak lobang-lobang tempat tinggal dan pergerakan

binatang/organisme.