Paleoceanography

5
BAB 9 PALEOCEANOGRAPHY Rekaman kedalaman laut Sedimen yang berada di dasar laut memiliki data-data yang dimana data tersebut berguna dalam pengembangan tentang sejarah pembentukan laut. Melalui pengambilan sampel batuan di dasar laut secara coring, kita dapat mengetahui tahapan- tahapan dari pembentukan laut, seperti perpindahan es di atlantik, iklim dunia, glasial dan segala hal yang berhubungan dengan laut. Keberadaan lapisan es di Utara Eropa dan di Utaranya Amerika Utara dapat menjadi objek sejarah dari pembentukan samudera. Pada lapisan itu dapat dilihat bahwa adanya interval panas yang memisahkan mereka. Long core dari batuan di dasar samudera dipelajari melalui geokimia dan mikro-paleontologi, sehingga dari long core tadi dapat dilihat : maksimum glasiasi, siklus alami dari zaman es, perubahan dinamis dari interglasial ke glacial. A. Samudera di zaman es Pada zaman es, terjadi kondisi lautan di dunia mengalami suhu yang rendah. Konsep dasarnya yaitu arus permukaan laut merupakan yang paling besar, arus permukaan dipengaruhi oleh angin, dan angin bergantung kepada gradien horizontal temperatur. Perbedaan suhu antara es (0 derajat C atau kurang) dan daerah tropis (25 derajat C) membuat lingkaran es memapat menjadi lebih pendek daripada sekarang. Sehingga gradient suhu di zaman es adalah lebih besar, angin lebih kuat, dan juga arus laut.

description

keadaan samudera pada masa lampau

Transcript of Paleoceanography

BAB 9 PALEOCEANOGRAPHYRekaman kedalaman lautSedimen yang berada di dasar laut memiliki data-data yang dimana data tersebut berguna dalam pengembangan tentang sejarah pembentukan laut. Melalui pengambilan sampel batuan di dasar laut secara coring, kita dapat mengetahui tahapan-tahapan dari pembentukan laut, seperti perpindahan es di atlantik, iklim dunia, glasial dan segala hal yang berhubungan dengan laut. Keberadaan lapisan es di Utara Eropa dan di Utaranya Amerika Utara dapat menjadi objek sejarah dari pembentukan samudera. Pada lapisan itu dapat dilihat bahwa adanya interval panas yang memisahkan mereka. Long core dari batuan di dasar samudera dipelajari melalui geokimia dan mikro-paleontologi, sehingga dari long core tadi dapat dilihat : maksimum glasiasi, siklus alami dari zaman es, perubahan dinamis dari interglasial ke glacial.A. Samudera di zaman esPada zaman es, terjadi kondisi lautan di dunia mengalami suhu yang rendah. Konsep dasarnya yaitu arus permukaan laut merupakan yang paling besar, arus permukaan dipengaruhi oleh angin, dan angin bergantung kepada gradien horizontal temperatur. Perbedaan suhu antara es (0 derajat C atau kurang) dan daerah tropis (25 derajat C) membuat lingkaran es memapat menjadi lebih pendek daripada sekarang. Sehingga gradient suhu di zaman es adalah lebih besar, angin lebih kuat, dan juga arus laut.Lalu permukaan samudera lebih dingin daripada sekarang. Pada masa itu bumi memiliki kemampuan merefleksinya radiasi matahari lebih besar karena luasnya permukaan es di bumi. Hal itu menyebabkan atmosfer menjadi lebih dingin yang dimana atmosfer dingin menyebabkan atmosfer lebih sedikit mengandung air, menyebabkan banyaknya area yang kering, namun tetap dinginLalu pada zaman es adanya pergeseran batas zona iklim dunia, batas ini membatasi antara tropis dan subtropicsB. Siklus pleitosenMengetahui perubahan keadaan iklim yang dinamis selama sejarah bumi diketahui melalui fluktuasi komposisi dari fauna dan flora, yaitu kelimpahan karbonat dan konten oksigen di cangkang foraminifera dan sebagainya- Siklus karbonat : disebut siklus peleburan dimana peleburan tinggi di intergletser (nilai karbonat rendah), peleburan rendah di gletser (nilai karbonat tingga). Perbedaan ini terjadi karena adanya fluktuasi dari level muka laut.- Siklus fauna dan flora : disebut juga siklus warm-cold. Di siklus ini menjelaskan bahwa dari air hangat dan air dingin berhubungan dengan muka air laut. Disimpulkan bahwa pada saat 11.000 tahun yang lalu terjadi perubahan suhu air laut dari dingin ke hangat, masa sekarang / holosen merupakan di siklus intergletser.- Siklus isotop oksigen : melalui perbandingan 18O / 16O menunjukkan bagaimana penyusutan dan pengembangan dari lapisan es di benua. Alasan terjadinya perubahan nilai atom di O adalah karena adanya penyusutan dari lapisan es sehingga perbandingan 18O / 16O berubah- siklus dan penanggalan Milankovitch : adanya siklus dingin-hangat karena rotasi sumbu bumi yang sudut polarnya berubah-ubah memiliki siklus 600.000, siklus ini mempengaruhi intesitas cahaya matahari yang berdampak kepada iklim dunia.C. Perubahan yang dinamisRekaman iklim Pleitosen yang dilihat dari Long Core menunjukkan adanya efek saw-tooth, hal ini menunjukkan adanya siklus yang dinamis, siklus ini adalah perbedaan suhu di bumi yang dimana pada saat menuju ke dingin, terjadi perubahan dari hangat ke dingin secara tiba-tiba, daripada perubahan dari dingin ke hangat. Perubahan suhu di bumi juga mempengaruhi kelimpahan CO2 di atmosfer.

D. Samudera pada masa lampau3 aspek penting di sejarah samudera pada masa lampau: Rekaman isotop oksigen dari Kretaseus Fluktuasi dari karbonat vs kedalaman Perubahan oksigenasi di laut dalam

E. Rekaman Oksigen tersierRekaman ini dilihat dari persebaran fosil foraminifera benthic yang setiap kedalaman dari core dilihat penyebaran dan kenaikan dari 18O nya. Hal ini berpengaruh kepada albedo dari planet bumi. Albedo berpengaruh kepada kandungan CO2 pada atmosfer yang dimana CO2 pada atmosfer berfungsi dalam efektifitas pemantulan radiasi matahariF. Fluktuasi karbonatKalsium karbonat menyelimuti pada dasar laut, namun terlarut jika kedalaman bertambah. Fluktuasi ini memiliki hubungan yang cukup dekat dengan sejarah dari erosi di dasar laut itu.G. Perubahan oksigenasi di laut dalamPerubahan oksigenasi ini dilihat dari adanya endapan di dasar laut yang bersifat endapan aerob dan endapan anaerob. Perbedaan endapan ini disebabkan perbedaan penyebaran material organic yang mengendap di dasar laut, perbedaan dari organic ini dihubungkan kepada suhu laut tersebut. Lalu dihubungkan juga kepada kandungan Oksigen di tubuh air yang berpengaruh kepada jenis organism apa yang hidup di kedalam tersebut. Perbedaan dari oksigenasi ini membentuk adanya endapan hitam dan endapan putih yang dapat ditemukan di dasar samudra masa sekarang.

DAFTAR PUSTAKASeibold E, and Berger, 2010, W.H., The Sea Floor an Introduction to Marine Geology 3rd Edition, Springer, Germany