Pakem Asling

5
EKOLOGI Ekologi: Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu/telaah. Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup (organisme) o Individu adalah suatu organisme tunggal, o Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu, o Komunitas : kumpulan dr berbagai populasi yang hidup pd suatu waktu & daerah tertentu yg saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. EKOSISTEM Ekosistem : tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dlm membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup [UU 32/2009]. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Berdasarkan penyusunnya, maka ekosistem dapat dibedakan menjadi empat komponen yaitu : o Bahan tak hidup/abiotik/non hayati, o Produsen, o Konsumen, o Pengurai HABITAT DAN RELUNG Habitat adalah tempat suatu organisme tinggal dan berkembang. (dalam bahasa Latin “menempati”) Habitat adalah lingkungan (min. lingkungan fisik) di sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh organisme tersebut. Habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar individu, atau populasi, atau komunitas. Relung adalah profesi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu. KESTABILAN EKOSISTEM Ekosistem memiliki mekanisme sendiri untuk menjaga kestabilan organisme & lingkungan yg melingkupinya. Namun, sistem ini jg memiliki keterbatasan, daya dkung & daya lenting lingk memiliki batas kemampuan. Ketika gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan berada di luar ambang batas toleransi, maka keseimbangan lingkungan akan terganggu Ada tiga hal pokok yang saling terkait dan ikut memengaruhi lajunya perkembangan ekosistem, yakni ketersediaan sumber daya, faktor pembatas fisik, dan kemampuan dari organismenya. LINGKUNGAN HIDUP Menurut UU 32/2009: Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, trmasuk manusia & perilakunya, yg mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sering diggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: o Unsur Hayati (Biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. o Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. o Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yg melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup [UU 32/2009]. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam: Letusan gunung berapi, Gempa bumi, Angin topan Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia: o Global : Perubahan iklim, Perusakan lapisan ozon, Munculnya limbah B3 lintas Negara, Terancamnya keanekaragaman hayati o Lokal : Degradasi hutan: banjir, longsor. Perusakan ekosistem laut akibat penangkapan biota laut tak terkendali. Kepunahan satwa dan fauna local KONVENSI MENGENAI PERLINDUNGAN LH Konvensi Bumi dan Protokol Kyoto: Climat Change Konvensi Wina dan Protokol Montreal: PLO Konvensi Stockholm: POPs (Persistent Organic Polutants: bahan kimia yang bertahan lama di alam & bersifat racun) Convention on Biological Diversity (ditandatangani 1992, berlaku 1993): Perlindungan keanekaragaman Hayati dan Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan

description

sdfsfsgsg

Transcript of Pakem Asling

Page 1: Pakem Asling

EKOLOGI Ekologi: Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya.

Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu/telaah.

Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup (organisme) o Individu adalah suatu organisme tunggal, o Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup

pada suatu daerah dan waktu tertentu, o Komunitas : kumpulan dr berbagai populasi yang hidup

pd suatu waktu & daerah tertentu yg saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

EKOSISTEM Ekosistem : tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dlm membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup [UU 32/2009].

Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.

Berdasarkan penyusunnya, maka ekosistem dapat dibedakan menjadi empat komponen yaitu : o Bahan tak hidup/abiotik/non hayati, o Produsen, o Konsumen, o Pengurai

HABITAT DAN RELUNG

Habitat adalah tempat suatu organisme tinggal dan berkembang. (dalam bahasa Latin “menempati”)

Habitat adalah lingkungan (min. lingkungan fisik) di sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh organisme tersebut.

Habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar individu, atau populasi, atau komunitas.

Relung adalah profesi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu.

KESTABILAN EKOSISTEM Ekosistem memiliki mekanisme sendiri untuk menjaga

kestabilan organisme & lingkungan yg melingkupinya. Namun, sistem ini jg memiliki keterbatasan, daya dkung &

daya lenting lingk memiliki batas kemampuan. Ketika gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan

berada di luar ambang batas toleransi, maka keseimbangan lingkungan akan terganggu

Ada tiga hal pokok yang saling terkait dan ikut memengaruhi lajunya perkembangan ekosistem, yakni ketersediaan sumber daya, faktor pembatas fisik, dan kemampuan dari organismenya.

LINGKUNGAN HIDUP Menurut UU 32/2009: Lingkungan hidup adalah kesatuan

ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, trmasuk manusia & perilakunya, yg mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Sering diggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

o Unsur Hayati (Biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.

o Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.

o Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.

KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yg melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup [UU 32/2009].

Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam: Letusan gunung berapi, Gempa bumi, Angin topan

Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia: o Global : Perubahan iklim, Perusakan lapisan ozon,

Munculnya limbah B3 lintas Negara, Terancamnya keanekaragaman hayati

o Lokal : Degradasi hutan: banjir, longsor. Perusakan ekosistem laut akibat penangkapan biota laut tak terkendali. Kepunahan satwa dan fauna local

KONVENSI MENGENAI PERLINDUNGAN LH Konvensi Bumi dan Protokol Kyoto: Climat Change Konvensi Wina dan Protokol Montreal: PLO Konvensi Stockholm: POPs (Persistent Organic Polutants:

bahan kimia yang bertahan lama di alam & bersifat racun) Convention on Biological Diversity (ditandatangani 1992,

berlaku 1993): Perlindungan keanekaragaman Hayati dan Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan

Page 2: Pakem Asling

POLUSI UDARA Dampak Lingkungan Akibat Polusi Udara

1.Kabut(SMOG) 3.Polusi Udara Perkotaan 2.HujanAsam 4.GangguanKesehatan

Yang dianggap sebagai polutan : Hidrokarbon(HC), NOx, COx , SOx , Partikulat, Timbal(Lead) KABUT (SMOG) -Smog adalah perpaduan antara Smoke (asap) dan Fog (kabut kota). -Berupa udara berkabut yang kotor, abu-abu kecoklatan. Terbentuk akibat gas-gas NOx, SOx dan VOC (Volatile Organic Compound, dari HC dan zat kimia lain) yang terlepas di udara -Berakibat pada gangguan pernapasan (bronchitis, kambuhnya ashma dll) -Di Meuse Valley Desember 1930, Pittsburg November 1948, London Desember 1952, Los Angeles 1967-1972 HUJAN ASAM -Berupa air hujan yang ber pH < 7 (netral bila pH = 7). -Terbentuk bila NOx, SOx, H2S dan gas-gas dengan keasaman tinggi lain yang terlepas di udara bersatu dengan titik-titik air hujan di atmosfer, membentuk HNO3(asam nitrik) dan H2SO4(asam sulfat). -Berakibat merusak chlorophyl pada pepohonan (hutan), ikan di sungai, bangunan dan patung-patung, korosif terhadap material logam. -Bsumber dr daerah industri&perkotaan dgn pencemaran udara yg tinggi, dpt menyebar ke daerah sekitarnya. POLUSI UDARA PERKOTAAN -Sumber polusi udara di Indonesia: 1.Sektor transportasi (transportation) 2.Sektor industri (industrial) 3.Sektor domestik (residential) 4.Sektor lain (pembakaran sampah dll. –solid waste) Macam Polutan di Jakarta : CO (98.8 transportasi), NOx (73,4 transportasi, 15.9 Industri), SOx (62.6 Industri, 26.5 Transportasi, 10.7 Residential), Particulate (44.1 Trans, 33.1 Residential, 14.5 industri, 8.1 solid waste) JENIS POLUSI UDARA DARI PEMBAKARAN Karbon monoksida (CO) Sifat-sifat: Tidak berwarna, tidak berbau, sukar larut dalam air, pada tekanan atm : mencair pada -190oC dan membeku pada -207oC, Masih dapat terbakar, Reduktor yang baik dalam teknik metallurgi Daerah CO mudah terbentuk: Pembakaran material organik tanpa hadirnya oksigen yang cukup: -Pembakaran dalam rumah tangga (kompor, tungku, dll)

-Motor bakar dengan campuran kaya Proporsi terbanyak CO ada di lingkungan jalan-jalan di dalam kota, terowongan, dan tempat parkir bawah tanah. Efek terhadap mahluk hidup: CO bereaksi dengan Haemoglobine dalam darah berkompetisi dengan Oksigen untuk membentuk Carboxyhaemoglobine dengan tingkat kestabilan yang tinggi. Penelitian terhadap monyet di lab. menunjukkan bahwa kematian terjadi bila kadar carboxyhaemoglobine mencapai 66% Efek: berkurangnya daya ingat, penurunan ketajaman penglihatan, kelelahan jantung. Kandungan di dalam darah penduduk kota besar 1 –2%, pada perokok 4 –5%, perokok berat dapat mencapai 10%

KARBON DIOKSIDA (CO2) Sifat-sifat:Tidak berwarna, tidak berbau, mudah larut dalam air, pada tekanan atm: membeku pada -79oC, merupakan gas inert terhadap pembakaran, Reduktor yang baik dalam teknik metallurgi Daerah CO2mudah terbentuk: Hasil pembakaran hidrokarbon dengan oksigen yang berlebih, juga dapat dari proses fermentasi alkoholik. Di pedesaan (jauh dari kota dan industri), kandungan CO2300 ppm, di kota 600 –700 ppm. Di dalam gas buang < 15% Efek terhadap mahluk hidup: Dibawah 5% tidak berakibat apa-apa, selebihnya dapat menyesakkan nafas. Menyebabkan terjadinya global warming. SULFUR DIOKSIDA (SO2) Sifat-sifat:Tidak berwarna, berbau menyengat, mempunyai daya larut dalam air menyebabkan rasa asam, Pada tekanan atm: mencair pada -10oC, membeku pada -75oC, korosif Daerah SO2mudah terbentuk: Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur: arang, batubara, minyak berat. Porsi terbanyak terdapat pada gunung berapi, sedangkan dari pembakaran pada mesin konversi energi porsinya kecil. Efek terhadap mahluk hidup: Memedihkan mata, menyakitkan kerongkongan & jln napas.Pd tumbuhan, merusak chlorophyl. OKSIDA NITROGEN (NOx) Sifat-sifat: Terdiri dari NO, NO2, N2O3, N2O5dsb, yang paling berperan dalam polusi: NO dan NO2. Tidak berwarna, larut dalam air membentuk asam nitrat yang korosif. Daerah NOxmudah terbentuk: Terbentuk dari reaksi Nitrogen dan Oksigen pada temperatur tinggi (2000 –3000 oC), dalam proses pembakaran yang menggunakan udara. Efek terhadap mahluk hidup: Gangguan pernafasan. Pada tumbuhan, lingkungan yang mengandung 0,5 –1 ppm NOx akan merusak daun dalam beberapa minggu. HIDROKARBON (HC) Sifat-sifat: Terdiri dari berbagai jenis hidrokarbon dengan tingkat polusi yang berbeda-beda. Daerah HC mudah terbentuk: Terbentuk akibat reaksi pembakaran yang belum tuntas, penguapan HC, dan proses-proses lain di induastri. Efek terhadap mahluk hidup: Gangguan jarak pandang dan sistem syaraf. TIMBAL (Pb) Sifat-sifat: Logam berat lunak berukuran partikulat yang melayang-layang di udara dan menempel pada permukaan. Daerah Pb mudah terbentuk: Pb pada awalnya sengaja dicampurkan ke dalam bahan bakar minyak untuk menaikkan angka oktan dan juga diharapkan sebagai penyekat dan pelumas di tingkat mikroskopik pada bagian-bagian mesin. Pb tidak ikut terbakar, hanya menguap yang kemudian keluar bersama gas buang dari pembakaran. Efek terhadap mahluk hidup: Timbal berupa uap atau partikel kecil masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan atau makanan (sayuran), menyebabkan gangguan pernafasan dan menghambat pertumbuhan otak pada anak.

Page 3: Pakem Asling

PERUBAHAN IKLIM Cahaya tampak dipancarkan oleh matahari ke permukaan bumi, lalu permukaan bumi menyerap sebagian cahaya tampak tersebut. Kemudian bumi memancarkan radiasi berupa Infrared (hasil dari bumi yang dipanaskan). Namun infrared tersebut tidak dapat menembus Gas Rumah Kaca, sehingga sinar infrared tersebut hanya diserap sebagian dan dipantulkan kembali oleh GRK ke permukaan bumi, dst. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dan fluktuasi atau statistiknya di suatu wilayah geografis yang luas pada jangka waktu yang lama (30 tahun menurut World Meteorological Organization-WMO). Yang termasuk keadaan cuaca di sini seringkali adalah variabel-variabel permukaan seperti suhu, presipitasi dan angin. Perubahan Iklim adalah terjadinya perubahan variable iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun (inter centenial) Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi secara global sebagai akibat peristiwa Efek Rumah Kaca yaitu terperangkapnya radiasi matahari yang seharusnya dipancarkan kembali ke angkasa luar namun tertahan oleh lapisan akumulasi GRK di atmosfer. Yang termasuk GRK yang diatur di dalam Protokol Kyoto: (CO2), Metana (CH4), Dinitroksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFCs), Perflorokarbon (PFCs), Sulfur heksafluorida (SF6) Efek Rumah Kaca • Berfungsi untuk memerangkap panas yang dilepaskan

oleh permukaan bumi seperti rumah kaca utktanaman • Adanya gas rumah kaca dan efek rumah kaca yang

ditimbulkannya menyebabkan bumi lebih hangat sebesar 31oC jadi bumi dapat dihuni makhluk hidup

• Gas rumah kaca yang berlebihan menyebabkan pemanasan yang berlebihan

Penyebab Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim Perubahan Iklim Alami : Proses tektonik, Orbit Bumi-Matahari, Radiasi Matahari. Dan Antrophogenik : Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat aktivitas manusia • Konsentrasi CO2 selama kurun waktu 650.000 = 180-300

ppm (IPCC) • Konsentrasi CO2 per bln 11 th2012 = 392,81 ppm (NOAA) • Data 2005 (IPCC): Konsentrasi CO2 = 379 ppm. Kenaikan

temperatur (dari masa pra-revolusi industri) = 0,76oC • Kesepakatan dunia ttg kenaikan temperatur max=2oC Dampak Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim – Kenaikan Temperatur semua benua di bumi – Permukaan Air Laut naik – Terganggunya sirkulasi Thermohaline (Jalur Air

dingin-hangat bumi) – Menggeser Kondisi Ekstrim (Musim dingin akan lebih

dingin dan musim panas akan lebih panas) Posisi Indonesia Dalam PG dan PI – Indonesia peringkat 124 di HDI Rank – Emisi CO2 dari sector Industri, Komersial, Residensial,

Transportasi, dan elekrik yang makin naik – Kenaikan temperature di Jakarta 1.04oC / 100 tahun

pada bln Januari dan 1.4oC / 100 tahun pd bulan Juli – Curah hujan di indonesia mengalami peningkatan – Kenaikan Air Laut di Tanjung Priok

Vulnerability Of Indonesia Related to climate change • Archipelagic Country (17.500 islands)

• Second world’s longest coast line (81.000 km) • Dense population in coastal area (65% of Java population live in coastal area) • Economic, infrastructure, and technology are not ready to adapt to the climate change impact • Low capability of majority of people to face the CC impact Penanggulangan Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim • Adaptasi : Upaya menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yg berubah akibat perubahan iklim yg sdg terjadi Contoh Adaptasi • Kenaikan curah hujan menjaga daerah resapan air, membuat sumur resapan, biopori, memperbaiki saluran air, menjaga kebersihan sungai, penghijauan untuk mencegah erosi dan tanah longsor • Kekeringan di musim kemarau membuat waduk penampung air, membuat varietas padi yang hanya sedikit memerlukan pengairan • Gelombang laut tinggi mengatur jarak minimal bangunan di tepi pantai, membuat struktur untuk mencegah erosi pantai • Mitigasi : Upaya menanggulangi perubahan iklim dengan cara mengurangi emisi GRK dan atau menyerap GRK yang sudah terlepas ke atmosfer Contoh Mitigasi • Efisiensi energi menurunkan emisi CO2 dr pakai BB • Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor / bike to work, penggunaan transportasi massal menurunkan emisi CO2 dari sektor transportasi • Penggunaan sumber energi non fosil seperti tenaga air, surya, geothermal, angin, biomassa, nuklir • Penghijauan untuk menyerap CO2 di atmosfer • Carbon Capture & Storage teknologi tuk tangkap emisi CO2 dari engine, eksplorasi bahan bakar fosil, dsb untuk selanjutnya disimpan pada struktur geologis PERPRES 5/2005 Komposisi bauran energy nasional : Energi baru & terbarukan naik dari 5 menjadi 17%. BBM turun dari 54,4 menjadi 20%. Gas bumi naik dari 26,5 menjadi 30%. Batubara naik dari 14,1 menjadi 33%. Penanggulangan PG dan PI dlm Sektor Energi •Diversifikasi Energi Energi baru dan terbarukan yg rendah Emisi neto GRK •Konservasi Energi Penghematan energi, pembangunan trasportasi massal •Teknologi Bersih/ Rendah Karbon CCS • Penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon pada pembangkit listrik Dokumen terkait Pemanasan Global & Perubahan Iklim : United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Bali Roadmap, Copenhagen Accord, Cancun Agreement, Durban Platform, Protokol Kyoto. PROTOKOL KYOTO •Sepakat untuk mengurangi CO2, CH4, N2O, HFC, PFC •Negara maju sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari tingkat produksi tahun 1990 (18,4 milyar ton CO2 ek), sebesar 5,2% atau 957.000.000 Ton CO2 eq pd th 2012 •Pengurangan 8% di EU, 7% di USA, 6% di Jepang, 0% di Rusia, Penambahan pengurangan 8% di Australia dan 10% di Iceland Fenomena yang menyebabkan perubahan Iklim : Banjir, Gelombang Pasang/Abrasi, Tanah Longsor, Kebakaran hutan, Angin topan, kekeringan. Pemanasan global warmer troposph, cooler stratosph bisa meningkatkan produksi PSC di Antartika bisa menyebabkan penipisan lapisan ozon yang lebih parah Penipisan lapisan ozonpeningkatan intensitas UV-B mempengaruhi tanaman dan planktonbisa mempengaruhi penyerapan karbon (carbon sink) mempengaruhi pemanasan global

Page 4: Pakem Asling

KERUSAKAN LAPISAN OZON Ketebalan lapisan ozon dan cara mengukurnya Ketebalan lapisan ozon rata-rata sekitar 260 DU. Jika tebal lapisan ozon <220 DU, maka dikatakan telah terjadi lubang ozon (penipisan lapisan ozon) di tempat tsb. Jika ketebalan lapisan ozon yg terbentuk 3mm=300 DU.Cara Mengukurnya dapat menggunakan satelit, balon udara, aircraft, dan laser. 1974: Molina MJ & Rowland FS : Stratospheric sink for CFC atomic catalyzed destruction of ozone. The Nobel Prize in Chemistry 1995: Paul Crutzen, Mario Molina and Sherwood Rowland have all made pioneering contributions to explaining how ozone is formed and decomposes through chemical processes in the atmosphere Bagaimana ozon terbentuk dan rusak Pembentukan Dan Perusakan Ozon Secara Alamiah Sinar ultra ungu intensitas tinggi dari matahari memutuskan ikatan dua atom oksigen yang membentuk molekul oksigen menjadi dua atom oksigen (O22O) Atom-atom oksigen bebas bereaksi dengan molekul oksigen membentuk molekul ozon (O+O2O3) Molekul-molekul ozon menyerap energi radiasi sinar ultra ungu yang menyebabkan ozon terurai menjadi molekul oksigen dan atom oksigen (O3O2+O) Perusakan Ozon Oleh CFC Sinar ultra ungu intensitas tinggi dari matahari mengenai molekul CFC,memutuskan ikatan&membebaskan atom Cl Atom-atom khlor (radikal bebas) bereaksi dgn molekul ozon dan memecahnya menjadi khlorin monoksida & molekul oksigen. Ozon menjadi hancur. (Cl+O3ClO+O2) Molekul-molekul khlorin monoksida masih reaktif dan bereaksi dengan atom oksigen, yang seharusnya dapat membentuk ozon, menjadi molekul oksigen dan atom khlor kembali. Atom khlor yang terbebas akan kembali merusak ozon. Reaksi-reaksi di atas terjadi berulang-ulang dengan akibat rusaknya lapisan ozon. (O+ClOO2+Cl) Ozon Depletion Potential (ODP) : Nilai yang menunjukan kemampuan suatu zat dalam merusak ozon. (ODP R11=1) -Kerusakan Ozon terbesar terjadi @Ktub Selatan (Antarctic) Status Lapisan Ozon - Konsentrasi khlor di troposfer dan stratosfer berkurang - Namun konsentrasi HCFC bertambah 4% tiap tahun - Konsentrasi halon konstan - Lapisan ozon diperkirakan akan pulih antara tahun 2050 & 2065 dgn syarat semua perlinungan lapisan ozon secara konsisten dilaksanakan termasuk penghapusan HCFC - Perubahan radiasi matahari dan letusan gunung berapi tidak mengubah ozon Pengukuran UV Dan Ozon Di Indonesia - Intensitas rata – rata bulan radiasi UV eritema selama 1979 – 2004 di Indonesia. Max di Maret (232 MW/m2) dan September (229 MW/m2). Min di Juni (222 MW/m2). - Total Ozon di Indonesia memiliki kecenderungan turun. Apa fungsi lapisan ozon? Lapisan Ozon melindungi bumi dari Radiasi Sinar UV. Karena Lapisan Ozon akan menyerap Radiasi Sinar UV-B dan UV-C Apa akibat adanya kerusakan lapisan ozon? Katarak Mata, Kanker Kulit, Mempengaruhi Ikan&Biota laut, Penurunan Immunitas Tubuh. Konvensi Internasional Perlindungan Lapisan Ozon •Konvensi Wina: komitmen para pihak (parties) utk melindungi kesehatan manusia&lingkungan dari pengaruh

penipisan lapisan ozon dan bagaimana negara-negara harus bekerjasama dalam penelitian, observasi dan pertukaran informasi untuk perlindungan Lapisan Ozon, 22-3-85, Austria. •Protokol Montreal: penjelasan secara rinci mengenai bagaimana para negara pihak (parties) harus menurunkan produksi dan konsumsi bahan-bahan kimia perusak ozon (lima jenis CFC dan 3 jenis halon), 16 September 1987, Canada. •Amandemen London: Pertemuan Kedua Protokol Montreal, jenis bahan-bahan yg diawasi ditambah dgn jenis CFC lainnya, karbon tetraklorida & metil kloroform, 27-29-6-1990, UK. •Amandemen Kopenhagen: Pertemuan keempat Protokol Montreal, memasukkan metil bromida ke dalam bahan-bahan yang diawasi dan mengendalikan penggunaan HBFC (hydrobromofluorocarbons) dan HCFC (hydrochloro-fluorocarbons), 23-25 November 1992, Denmark. •Amandemen Montreal: Pertemuan kesembilan, Ketentuan penerapan licensing system untuk mengontrol and memonitor perdagangan BPO, 15 -17 September 1997 •Amandemen Beijing: Pertemuan kesebelas, memasukkan bromochloromethane ke dalam bahan-bahan yang diawasi, 29 November – 3 Desember 1999 Daftar BPO Menurut Protokol Montreal : CFC : R-11, R-12, R-13, R-111, R-112, R-113, R-114, R-115, HALON:Halon-1211, Halon-1301 ,Halon-2402 HCFC: R-22, R-123, R-124, R-141, R-142, LAINNYA Carbon tetrachloride, Methyl Chloroform, Methyl Bromide. Jadwal Penghapusan Beberapa BPO (Protokol Montreal) •CFC : Di Negara Maju (Base Level 1986, Freeze 1989, Reduksi 100% : 1996). Di Negara Berkembang (Base Level: Average 1995-97, Freeze 1999, Reduksi 100% : 2010) •Halon : Di Negara Maju (Base Level 1986, Freeze 1992, Reduksi 100% : 1994). Negara Berkembang (Base Level: Average 1995-97, Freeze: 2002, , Reduksi 100% : 2010) •HCFC : Di Negara Maju (BaseLevel 1989, Freeze 1996, Red35% : 2004, Red. 75% : 2010, Red. 90% : 2015, Red. 99.5% : 2020, Red. 100% : 2030). Di Negara Berkembang (BaseLevel: 2009-2010, Freeze 2013, Red.10% : 2015, Red. 35% : 2020, Red. 67% : 2025, Red. 97.5% : 2030, Red. 100% : 2040). •Methyl Bromide : Di Negara Maju (BaseLevel 1991, Freeze 1995, Red. 100% : 2005). Di Negara Berkembang (BaseLevel: Av 1995-98, Freeze 2002, Red. 100% : 2015). Peraturan Perlindungan Lapisan Ozon Di Indonesia •Keppres No. 23 tahun 1992 tentang Ratifikasi Konvensi Wina, Protokol Montreal dan Amandemen London •Keppres No. 92 tahun 1998 tentang Ratifikasi Amandemen Kopenhagen •Kepmen Indag No. 110/MPP/Kep/1/1998 tentang Larangan Memproduksi dan Memperdagangkan BPO dan Barang-Barang yang Mengandung BPO •Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2005 mengenai pengesahan amandemen Beijing to the Montreal Protocol •Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2005 mengenai pengesahan amandemen Montreal to the Montreal Protocol •Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No: 33/M-IND/PER/4/2007 Tentang Larangan Memproduksi Bahan Perusak Lapisan Ozon Serta Memproduksi Barang yang Menggunakan Bahan Perusak Lapisan Ozon PEMAKAIAN BPO: •Sektor busa : CFC-11, 12 •Sektor refrigerasi : CFC-11, -12, -115, -502 •Sektor pelarut : CFC-111, 112, 113, 114, 115, 211, 212 213, 214, 215, 216, 217, TCA•SektorAerosol : CFC-11, 12 •Sektor tembakau : CFC-11 •Sektor pengasapan : Methyl Bromida •Sektor pemadam api : Halon 1121, Halon 1301 •Sektor aerosol/propelant: CFC-12

Page 5: Pakem Asling

EMISI GAS BUANG