Pakaian bagi wanita

4
.: Pakaian bagi Wanita :. Ini memang bukan kisah remaja, namun merupakan sebuah pelajaran berharga untuk seluruh kaum wanita di manapun, bahwa setelah menikah para suami akan menjadi pakaian untuknya dan dia akan menjadi pakaian untuk suaminya. Kisah unik dan cukup menggelitik ini memang benar terjadi. Dan dalam setiap peristiwa pasti ada ibrah di dalamnya untuk dijadijan bahan renungan untuk kita semua. Ada sepasang suami istri muda yang hidup dalam keadaan bahagia dan tenang. Kehidupan yang tenang itu telah berlangsung bertahun-tahun lamanya, hingga suatu hari terjadi pertengkaran di antara mereka berdua. Sayangnya pertengkaran itu terus memuncak sampai emosi sang istri berada pada titik klimaks. Sudah bisa ditebak, sang istri akhirnya pulang ke rumah orangtuanya dan meminta cerai. Namun rupanya sang suami enggan untuk menceraikannya. Sementara sang ayah sendiri cukup terpandang dan dihormati oleh masyarakat sekitarnya. Selain itu, beliau adalah orangtua yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Agamanya pun cukup baik. Sebagai orangtua yang bijaksana, sang ayah berusaha untuk menenangkan putrinya dan menasehati agar mau kembali kepada sang suami. Namun semua usaha sang ayah kandas di tengah jalan. Sang putri tetap bersikeras pada keinginannya untuk bercerai. Hingga sang ayah akhirnya berfikir keras mencari cara agar sang putri membatalkan tuntutannya. Dan hari ke hari beliau melihat sang putri semakin murung. Dia yakin, putrinya masih sangat mencintai suaminya. Hanya saja egonya terlalu besar untuk mengakui itu.

Transcript of Pakaian bagi wanita

Page 1: Pakaian bagi wanita

. : Paka ian bag i Wan i ta : .

Ini memang bukan kisah remaja, namun merupakan sebuah pelajaran berharga untuk seluruh kaum wanita di manapun, bahwa setelah menikah para suami akan menjadi pakaian untuknya dan dia akan menjadi pakaian untuk suaminya.Kisah unik dan cukup menggelitik ini memang benar terjadi . Dan dalam setiap peristiwa pasti ada ibrah di dalamnya untuk di jadi jan bahan renungan untuk kita semua.

Ada sepasang suami istri muda yang hidup dalam keadaan bahagia dan tenang. Kehidupan yang tenang itu telah berlangsung bertahun-tahun lamanya, hingga suatu hari terjadi pertengkaran di antara mereka berdua. Sayangnya pertengkaran itu terus memuncak sampai emosi sang istri berada pada tit ik kl imaks. Sudah bisa ditebak, sang istri akhirnya pulang ke rumah orangtuanya dan meminta cerai. Namun rupanya sang suami enggan untuk menceraikannya.

Sementara sang ayah sendiri cukup terpandang dan dihormati oleh masyarakat sekitarnya. Selain itu, bel iau adalah orangtua yang bi jaksana dan penuh kasih sayang. Agamanya pun cukup baik.

Sebagai orangtua yang bi jaksana, sang ayah berusaha untuk menenangkan putrinya dan menasehati agar mau kembali kepada sang suami. Namun semua usaha sang ayah kandas di tengah jalan. Sang putri tetap bersikeras pada keinginannya untuk bercerai . Hingga sang ayah akhirnya berfikir keras mencari cara agar sang putri membatalkan tuntutannya.

Dan hari ke hari bel iau melihat sang putri semakin murung. Dia yakin, putrinya masih sangat mencintai suaminya. Hanya saja egonya terlalu besar untuk mengakui itu.

Page 2: Pakaian bagi wanita

Selama ini sang putri hanya mengurung diri di kamar, t idak mau makan dan minum kecuali dipaksa. Tentu saja tubuhnya pun semakin terl ihat kurs, wajahnya pun menjadi pucat. Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan kedua orangtuanya.

Hingga suatu hari sang ayah melaksanakan apa yang sudah direncanakan sejak lama. Saat putrinya sedang sendirian di kamar, sang ayah mengutus seseorang untuk menjemput suaminya. Saat sang menantu sudah datang, diam-diam sang ayah mengajak suami putrinya untuk memasuki kamar putrinya secara diam-diam tanpa menimbulkan suara.

Rencana itupun di laksanakan. Ayah dan sang menantu dengan sangat cepatnya membuka pintu kamar yang tidak dalam keadaan terkunci , sedangkan pada waktu itu sang putri sedang berpakaian tidak lengkap. Melihat kedatangan ayah dan suaminya yang begitu mendadak, dengan reflek, sang istri berl indung di belakang suaminya dari pandangan ayahnya.

Melihat hal itu sang ayah menjadi senang luar biasa. Ia telah berhasi l melaksanakan rencananya dengan sukses. Dengan suara gembira ia berkata pada sang putri , ”Wahai putriku, sekarang engkau tahu bahwa tidak ada yang dapat menutupi aurat seorang wanita selain suaminya. Buktinya sekarang, engkau lebih meninggalkan ayahmu dan bersembunyi di belakang suamimu. Maka mulai sekarang, kembali lah engkau kepada suamimu.”

Betapa bi jaknya sang ayah. Padahal tidak semua orangtua bisa bersikap sama seperti beliau bi la menghadapi hal serupa. Lihatlah, betapa banyaknya perceraian yang timbul saat ini akibat ikut campur pihak ketiga atau keluarga. Mereka lebih dominan mengatur kehidupan sepasang suami istri , terlalu banyak ikut campur dalam urusan rumah tangganya, baik ikut campur dalam masalah ekonomi ataupun dalam hal lain termasuk urusan anak.

Page 3: Pakaian bagi wanita

Saat konfl ik akhirnya timbul di antara sepasang suami istri itu akibat terlalu banyaknya ikut campur pihak lain, masing-masing keluarga lantas sibuk sal ing menyalahkan satu dengan lainnya, bukan mencari solusi yang terbaik buat mereka berdua.

Berbeda dengan ayah yang satu ini . Meski sang putri adalah anak kesayangannya, ia bisa bersikap arif, t idak lantas membela sang putri tanpa menyelidiki kebenarannya terlebih dahulu.

Lihatlah, betapa dengan rencananya yang begitu matang. Beliau berhasi l membuka pintu hati sang putri tanpa harus bersusah payah membujuk dengan berbagai nasehat. Ini lah gambaran kelembutan seorang ayah yang mungkin jarang dimil iki oleh sembarang orang.

Bermula dari peristiwa itu, akhirnya sang istri dapat menerima atas segala yang terjadi dalam kehidupan rumah tangganya. Dengan begitu, selesai lah segala perselisihan. Kehidupan sepasang suami istri i tupun kembali sebagaimana semula. Rukun dan berbahagia.

Muslimah yang berbahagia, sekelumit kisah ini bisa jadi bahan renungan bagi kal ian yang belum menikah. Benarlah, ayah dan ibu merupakan orangtua di saat kita masih sendiri , mereka yang bertanggung jawab terhadap segala urusan kita, yang menjaga kita, memberikan kita pendidikan dan mencukupkan sandang pangan kita. Dari merekalah kita belajar tentang kehidupan, dan kasih sayang mereka tak mungkin bisa kita balas sepanjang hidup kita.

Namun saat kita telah menikah, suamilah yang menggantikan posisi orangtua kita. Suamilah yang menjaga kita, memberikan kasih sayang, dan mencukupi kita dalam banyak hal. Jadi, hormati lah dia sebagaimana engkau menghormati kedua orangtuamu. Janganlah membesar-besarkan masalah yang terjadi di antara kal ian. Hendaklah kal ian saling memaafkan dan menerima kekurangan masing-masing. Karena tak ada

Page 4: Pakaian bagi wanita

manusia yang sempurna. Karena kalau kal ian mengalami peristiwa yang sama seperti kisah ini , belum tentu orangtua kal ian bisa menyelesaikan masalah kal ian dengan bi jak sebagaimana yang di lakukan sang ayah tadi hingga hingga timbul penyesalan pada akhirnya.

Semoga kal ian semua wahai para muslimah, senantiasa berbahagia dalam kehidupan perkawinan kal ian. Ingatlah, mungkin dari suamilah kelak kal ian akan memperoleh keturunan yang shalih dan shalihah. Mari lah kita sal ing mendo’akan.

Taken fromElfata eds 12 vol.10 2010

By Ummu Asyrofdari Kisah Nyata, Hani Dirar Utsman