Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

15
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24 dan 25

description

pajak 24 dan 25 PPT

Transcript of Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Page 1: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

PAJAK PENGHASILAN PASAL 24 dan 25

Page 2: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25
Page 3: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 24

Pajak yang dibayar atau terutang di luar negri atas penghasilan dari luar negri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negri boleh dikreditksn terhadap pajak yang terutang berdasarkan undang-undang ini dalam tahun pajak yang sama

Page 4: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Dalam menghitung batas jumlah pajak yang boleh dikreditkan, sumber penghasilan ditentukan sebagai berikut:

1. Penghasilan dari saham sekuritas lainnya serta keuntungan dari pengalihan saham dan sekuritas lainnya adalah negara tempat badan yang menerbitkn asham atau sekuritas tersebut didirikan atau bertempat kedudukan.

2. Penghasilan berupa bungan, royalti, dan sewa sehubungan dengan penggunaan harta gerak adalah negara tempat pihak yang memebayar atau dibebani bunga, royalti atau sewa tersebut bertempat kedudukan atau berada.

3. Penghasilan berupa sewa serhubungan dengan penggunaan harta tak bergerak adalah tempat harta itu terletak.

4. Penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan adalah negara tempat pihak yang memebayar atau dibebani tersebut berada.

5. Penghasilan bentuk usaha tetap adalah negara tempat bentuk usaha tetap tersebut menjalankan usaha atau mmenjalankan kegiatan.

6. Penghasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan atau tanda turut serta dalam pembiayaan atau permodalan dalam perusahaan pertambangan adalah negara tempat lokais penambangan berada.

7. Keuntungan karena pengalihan harta tetap adalah negara tempat harta tetap berada8. Keuntungan karena pengalihan harta menjadi bagian dari suatu bentuk usaha tetap.

Page 5: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Besarnya Kredit Pajak

Untuk memeberikan perlakuan yang sama antara penghasilan yang diterima atau yang diperoleh dari luar negri dan penghasilan yang diterima atau yang diperoleh di Indonesia, maka besar pajak yang dibayar atau terutang di luar negri dapat dikreditkan terhadap pajak terutang di Indonesia tetapi tidak boleh melebihi besarnya pajak yang dihitung berdasarkan undang-undang ini. Cara perhitungan besarnya pajak yang dapat dikreditkan ditetapkan oleh Mentri Keuangan.

Page 6: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

PENGGABUNGAN PENGHASILAN

• Penggabungan penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak diper-olehnya penghasilan (accrual basis).

• Penggabungan penghasilannya lainnya dilakukan dalam tahun pajak diterimanya penghasilan tersebut (cash basis).

• Penggabungan penghasilan yang berupa dividen (pasal 18 ayat 2 UU PPh) dilakukan dalam tahun pajak pada saat perolehan dividen tersebut ditetapkan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Page 7: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Sesuai dengan penjelasan PPh Pasal 24 ayat 5:

Apabila terjadi pengurangan atau pengembalian pajak atas penghasilan

yang dibayar di luar negri, sehingga besarnya pajak yang dapat dikreditkan di

Indonesia menjadi lebih kecil dari besarnya perhitungan semula, maka

selisihnya ditambahkan pada Pajak Penghasilan yang terutang menurut

undang-undang ini. Misalnya tahun 1996. Wajib Pajak mendapat pengurangan

pajak atsa penghasilan luar negri tahun 1995 sebesar Rp 5.000.000 yang

semula telah termasuk dalam jumlah pajak yang dikreditkan terhadap pajak

yang terutang untuk tahun 1995, maka jumlah sebesar Rp 5.000.000 tersebut

ditambahkan pada Pajak.

Page 8: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Contoh soal PPh Pasal 24Perusahaan Perdana dimiliki oleh Tn.Akbar (kawin,2 orang anak-K/2).Penghasilan dalam negri Rp 150.000.000Penghasilan luar negri Rp 250.000.000Perhitungan kredit pajak luar negri diperbolehkan (PPH Pasal 24):1. Menghitung total PKP

Penghasilan dalam negri Rp 150.000.000Penghasilan luar negri Rp 250.000.000Penghasilan neto Rp 400.000.000Penghasilan Tidak KenaPajak(K/2) (Rp 19.800.000)Total Penghasilan Kena Pajak Rp 380.000.000

Page 9: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

2. Menghitung total PPh TerutangTarif PPh Pasal 17 ayat (1) b x PKP5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.00015% x Rp 200.000.000= Rp 30.000.00025% x Rp 130.200.000= Rp 32.550.000

Rp 65.050.000

3. Menghitung PPh Maksimal dikreditkan sesuai dengan perbandingan penghasilan

Penghasilan luar negri x Rp 65.000.000 Tot.penghasilan luar dan dalam negri= Rp 40.656.250

Page 10: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

4. Menghitung PPh yang dipotong atau dibayar di luar negriTarif pajak luar negri x Penghasilan luar negri40% x Rp 250.000.000 = Rp 100.000.000

Jadi jumlah PPh yang dibayar atau yang terutang di luar negri adalah Rp 100.000.000 melebihi jumlah kredit pajak yang diperbolehkan (Rp 40.656.250)

Page 11: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Pengertian PPh Pasal 25

Angsuran PPh yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun berjalan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 25 undang-undang No 7 Tahun 83 dan telah diubah dengan undang-undang No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan

Page 12: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Menghitung Angsuran PPh untuk bulan-bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT

tahunan PPh

• Batas waktu Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak orang pribadi adalah akhir bulan ketiga tahun pajak berikutnya.

• Bagi Wajib Pajak badan adalah akhir bulan keempat tahun pajak berikutnya.

Page 13: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menetapkan perhitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak

berjalan dalam hal-hal tertentu sebagai berikut:

a. Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian.

b. Wajib Pajak memeperoleh penghasilan tidak teratur.

c. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun yang lalu disampaikan

setelah lewat batas waktu yang ditentukan.

d. Wajib Pajak diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.

e. Wajib Pajak memebetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran

bulanan sebelum pembetulan.

f. Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak

Page 14: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Mentri Keuangan menetapkan perhitungan besarnya angsuran pajak bagi:

- Wajib Pajak baru

- Bank, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, Wajib Pajak masuk bursa, dan

Wajib Pajak lainnya yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan harus

membuat laporan keuangan berkala.

- Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu dengan tarif paling tinggi 0,75% dari peredaran

bruto.

Wajib Pajak orang pribadi dalam negri yang tidak mempunyai Nomor

Pokok Wajib Pajak dan telah berusaha 21 tahun yang bertolak ke keluar

negri wajib memebyar pajak yang ketentuannya diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

Page 15: Pajak Penghasilan Pasal 24 Dan 25

Contoh soal PPh Pasal 25 Penghasilan PT X tahun 2009 Rp 120.000.000 Sisa kerugian tahun sebelumnya

yang masih dikompesasikan Rp 150.000.000 Sisa kerugian yang belum

dikompesasikan tahun 2009 Rp 30.000.000

Perhitungan Pajak Pengkasilan Pasal 25 Tahun 2010 adalah:Penghasilan yang dipakai dasar perhitungan angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25

= Rp 120.000.000 – Rp 30.000.000 = Rp 90.000.000Pajak Penghasilan yang terutang:28% x Rp 90.000.000 = Rp 25.200.000Apabila pada tahun 2009 tidak ada Pajak Penghasilan yang dipotong atau dipungut oleh pihak lain dan pajak yang dibayar atau terutang di luar nergri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 24, besarnya angsuran pajak bulanan PT X tahun 2010 sbb:1/12 x Rp 25.200.000 = Rp 2.100.000