PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

10
MATA KULIAH : KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH Dosen : Wahyu Tumakaka, SE. Akt, MPA Kuliah 1 : 20 Pebruari 2009 (Jumat ) Diketik ulang dan diterjemahkan dari file powerpoint ”PAJAK” BUKU : Richard Goode : Public Finance in Developing Countries. Richard and Peggy Musgrave DEFINISI PAJAK Kontribusi wajib, dibayarkan kepada Pemerintah, tidak dapat dikaitkan langsung dengan benefit tertentu. Dapat dipaksakan, dipungut berdasarkan Undang-Undang. Secara luas (R. Goode) pajak adalah kontribusi masyarakat kepada negara agar negara dapat menjalankan fungsinya. Tujuan Pemajakan Primer, mengalihkan kontrol atas sumberdaya ekonomi dari pembayar pajak kepada negara untuk digunakan atau untuk ditransfer kepada pihak lain. (Realokasi sumber daya, pengakuan social cost, distribusi penghasilan dan kemakmuran) Pemerintah membutuhkan uang agar dapat menjalankan fungsinya. Cost to taxation Direct cost of collection – biaya langsung dari pengumpulan pajak Dampak dari efisiensi terhadap alokasi sumber daya. Alokasi sumber daya Ekuitas terhadap distribusi pendapatan Kebijakan fiskal Sisi revenue / pendapatan dari budget pemerintah tidak begitu mudah untuk diperkenalkan, namun mudah diimplementasikan. Sisi Expenditure / pengeluaran dari budget secara politis susah untuk dipangkas. 1

Transcript of PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

Page 1: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

MATA KULIAH : KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH

Dosen : Wahyu Tumakaka, SE. Akt, MPA

Kuliah 1 : 20 Pebruari 2009 (Jumat )Diketik ulang dan diterjemahkan dari file powerpoint ”PAJAK”

BUKU :Richard Goode : Public Finance in Developing Countries.Richard and Peggy Musgrave

DEFINISI PAJAK

Kontribusi wajib, dibayarkan kepada Pemerintah, tidak dapat dikaitkan langsung dengan benefit tertentu.

Dapat dipaksakan, dipungut berdasarkan Undang-Undang. Secara luas (R. Goode) pajak adalah kontribusi masyarakat kepada negara agar negara

dapat menjalankan fungsinya.

Tujuan Pemajakan

Primer, mengalihkan kontrol atas sumberdaya ekonomi dari pembayar pajak kepada negara untuk digunakan atau untuk ditransfer kepada pihak lain. (Realokasi sumber daya, pengakuan social cost, distribusi penghasilan dan kemakmuran)

Pemerintah membutuhkan uang agar dapat menjalankan fungsinya.

Cost to taxation

Direct cost of collection – biaya langsung dari pengumpulan pajak Dampak dari efisiensi terhadap alokasi sumber daya. Alokasi sumber daya Ekuitas terhadap distribusi pendapatan

Kebijakan fiskal

Sisi revenue / pendapatan dari budget pemerintah tidak begitu mudah untuk diperkenalkan, namun mudah diimplementasikan.

Sisi Expenditure / pengeluaran dari budget secara politis susah untuk dipangkas.

Fungsi Kebijakan Perpajakan

Fungsi Budget:Kebijakan perpajakan diarahkan agar tercapai sumber pendanaan anggaran dan pembangunan yang sinambung dari sumber dalam negeri. (sustainable internal source of development fund)

Fungsi Regulatory:Kebijakan perpajakan diarahkan untuk memberi insentiv untuk mendorong sektor usaha yang diaharapkan berkembang, atau untuk menghambat sektor usaha yang dibatasi.

1

Page 2: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

Prinsip Umum Perpajakan

Efisiensi Ekuitas Netralitas Administrative feasibility ( kelayakan administratif )

Perlu keseimbangan antara keempat prinsip, karena adanya kemungkinan konflik Kepentingan

Efisiensi Ekonomi

Menghindarai biaya yang tidak perlu dalam perekonomian. Menghindari efek distrosi penegenaan suatu pajak. Menghindari distribusi sumberdaya yang tidak adil dalam ekonomi, menghambat

pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.

Ekuitas

Ekuitas horizontal : orang yang memiliki kemampuan yang sama untuk membayar pajak seharusnya menanggung beban pajak yang sama

Ekuitas vertikal : orang yang memiliki kemampuan yang lebih besar untuk membayar pajak seharusnya menaggung beban pajak yang lebih besar

( Catatan : tambahan definisi dari http://books.google.co.id/books?id=2FLilN2fHusC&pg=PA455&lpg=PA455&dq=ekuitas+horizontal&source=bl&ots=mO0tzSg-Z5&sig=YLEbTrStbmQHqnG8Ag7Crc0y45M&hl=id&ei=BbalSenDEYbDkAXxgKW_BQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result ( Bab 17 : Keuangan Publik : Ilmu Keuangan Perpajakan )

Terutama berhubungan dengan the sense of fairness :

Ability to pay principle ( Prinsip kemampuan untuk membayar ) :Teori perpajakan yang menyatakan bahwa WN seharusnya menanggung beban pajak sejalan dengan kemampuan mereka membayar pajak.

berdasarkan : a. taxation base- Income/Consumption ( pajak pendapatan )b. progresivitas

Netralitas

Terhadap efisiensi dan alokasi sumber daya ekonomi. – mengurangi distorsi – mengubah sumber daya ekonomi

Prinsip netralitas

Fisibilitas Administratif

2

Page 3: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

Pajak yang ideal harus dapat diadministrasikan dengan baik agar tujuannya tercapai. Compliance cost yang wajar baik bagi administrasi pajak maupun bagi pembayar pajak. Kecukupan Revenue

Tax Shifting ( pergeseran pajak ) & Tax Incidence

Tax Shifting: Pembayar pajak dapat menggeser beban pajaknya kepada pihak lain misalnya kepada pembeli produk dan jasanya (forward shifting), atau kepada supplier faktor produksi (backward shifting)

Tax Incidence ( insiden pajak ) : Menjawab pertanyaan mengenai siapa Penanggung akhir dari suatu kerugian ekonomis akibat pajak = distribusi akhir beban pajak.

Pengukuran Kemapuan Pemajakan

Tax Ratio ( Rasio pajak ) : Perbandingan antara Pendapatan Pajak (tax revenue) dengan Gross National Product (GNP) atau Gross Domestic Product. (korelasi dengan kebutuhan dana negara dan keinginan untuk menggunakan sumber non pajak,dan kapasitas pemajakan)

TAX STRUCTURE ( Struktur Pajak )

Tax Vs Non Tax Revenue Direct Tax Vs Indirect Taxation Korelasi antara Tax Structure dengan Development level.

– Developed -> direct taxation– Less Develop -> indirect taxion– Under developed -> Non Tax revenue

Taxation based on 1.Agriculture, 2.Foreign Trade, 3.Consumption, 4.Net Income, individual and business; (Hinrich)

Catatan :Taxable unit individu :paling fair karena : Memperhatikan referensi individual / subyektif Individu : entitas ekonomi terkecil dari masyarakat merupakan wajib

pajak utama ( ultimate tax bearer ).

Tax elasiticity ( elastisitas pajak )

Aspek penting dari struktur pajak. Relasi antara perubahan proporsional Tax Revenue dengan National Income/Output

(dalam pengertian luas) mis GNP atau GDP. Negara-negara maju umumnya memiliki tax elasticity yang lebih tinggi. Pengukuran dapat juga dilakukan berdasarkan taxing base atau yield.

Keterbatasan Sistim Perpajakan

Secara teoretis penerimaan pajak mempunyai limit yaitu terpakainya seluruh kapasitas pajak.

Pemajakan yang berlebihan memberi dampak negatif terhadap perekonomian. Aspek political economy.

Catatan : Ingat THE LAW OF DIMINISHING RETURN ( David Ricardo )( Hukum hasil lebih yang makin berkurang )

3

Page 4: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan( SUMBER : http://lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil/files/2009/03/mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf )

Pemajakan atas Penghasilan dan Kekayaan (wealth)

Pemajakan saat penghasilan diterima Vs dikonsumsi. Masalah pendefinisian penghasilan dan pengukuran penghasilan. Pemajakan pada level individu atau level korporasi

Definisi Penghasilan

Penghasilan sebagai indeks dari kapasitas pembayaran pajak --> hrs didefinisikan secara luas sebagai “total accretion to a person’s wealth” ( total pengumpulan terhadap kekayaan seseorang)

Seluruh pertambahan kemapuan ekonomis harus dicakup oleh definisi.-> regular/berfluktuasi , diharapkan / tidak diharapkan, terealisasikan / tidak terealisasikan terlepas dari penggunaannya (dikonsumsi / disimpan )

Catatan :Semua jenis pendapatan masuk di sini, sehingga tidak ada satupun sumber income yang tidak masuk ke dalam sumber ekonomi

Persyaratan untuk Taxation on Income ( Pengenaan Pajak Penghasilan ) ( Ricjard Goode )

1. Monetized Economy mata uang sebagai alat transaksi ( sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Monetized_economy :

= Monetary economy : bagian dari system ekonomi masyarakat dimana produk dan jasa yang diperdagangkan ditukar dengan uang ).

( monetized = mengubah sesuatu menjadi uang ) 2. Tingkat pemahaman baca tulis yang tinggi karena peraturan pajak dibuat

tertulis dalam UU2. Praktek akunting / pencatatan3. Kepatuhan pembayar pajak ( tax payer compliance ) : a. voluntary ( sukarela ) : terjadi bila aparat pajak menjalankan fungsinya b. obligatory / enforced ( dipaksa ) : kecenderungan pembayar pajak untuk cheating / menipu. Untuk patuh perlu biaya compliance cost Bila compliance cost tinggi , maka masyarakat akan cenderung menipu. Compliance cost harus tetap ada, namun harus dipikirkan, berapa % ditanggung negara, berapa % ditanggung masyarakat.

Misal : 3 in 1 ditempatkan polisi utk menjaga compliance cost ditanggung negara.

4. Penegakan hukum 5. Administrasi pajak yang cukup efisien : revenue pajak tercapai, biaya dapat

dipertanggung jawabkan dan efisien.6. Sistem politik yang tidak didominasi oleh kelompok politik tertentu.

4

Page 5: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

Sumber Penghasilan

Business Income : Laba Usaha Labor Income : Gaji/Upah/Honor Passive Income : bunga, dividend, royalty, sewa Lain-lain termasuk jasa - jasa

Pemajakan Penghasilan

Business Income dipajaki berdasarkan gross revenue ( pendapatan kotor ) dikurangi biaya-biaya (untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan) => sistem self assesment => pasal 25 UU PPh

Labor Income dipajaki dengan cara pemotongan (withholding tax) => PPh pasal 21 UU PPh

Passive Income dipajaki melalui withholding system => pasal 23 UU PPh

PT :1. Legal person corporate2. Natural person individu

Perusahaan merupakan obyek pajak. Bila perusahaan mendistribusikan laba sebagai DEVIDEN ;maka perusahaan membayar tax on profit, individu membayar tax on devidend.Yang membayar pajak besar : pemegang saham merasa diperlakukan tidak adil secara vertikal karena dibandingkan dengan yang uncorporated ( individu yang tidak tergabung dalam PT ). terjadi disinsentif terhadap corporation. Olehs ebab iotu, yng uncorporated dipajaki secara individu.Jadi Negara harus bisa menimbang tentang kebijakan pajak level individu atau korporasi yang akan dipajaki.

PT

Asset Liabilities

Equity ( saham ) ( Modal sendiri )

Liabilities pasti lebih kecil dari asset.

Penghasilan ( INCOME ) = Pertambahan bersih dari kekayaan dan konsumsi Realized : dosen habis mengajar langsung dibayar Unrealized : habis mengajar dibayar akhir bulan / tidak langsung. jadi penghasilan sudah ada namun belum dibayarkan. Contoh unrealized income : deposito : sewaktu jatuh tempo : ada pokok + bunga Unrealized income harus tercover dalam definisi penghasilan

Pemajakan income tidak bisa berlebihan karena akan menimbulkan disinsentif terhadap produktivitas iri dengan yang dipajaki sedikit karena menikmati fasilitas negara yang sama.

5

Page 6: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

Kurva indiferen :

leisure

Work

Consumption Based Tax ( Pajak atas konsumsi )

Pajak atas konsumsi Dalam Negeri

1. Sales Tax ( pajak penjualan ) : a. unit tax, b. ad valorem tax dengan % terhadap harga jual Ad valorem = according the value ( sesuai nilainya )

Ad valorem tax = pajak yang dikenakan berdasarkan nilai real estate atau property individu. Biasanya dikenakan pada saat transaksi sama seperti pajak penjualan artau pajak pertambahan nilai ( VAT = value added tax ), namun mungkin dikenakan secara annual basis / tahunan ( seperti pada property tax ) atau dikaitkan dengan event yang signifikan seperti inheritance tax atau tariff.

( sumber : )

2. Turnover tax tiap ada penyerahan brang, dipajaki - efek pajak berganda dalam setiap tahap pembuatan produk dikenakan pajak - tingkat rendah ( low rate ) revenue tinggi namun terdistorsi produk muiltilevel vs produk single level.

Penggergajian kayu ---- pabrik mebel ---- toko mebel ------ konsumen 5% 2% 2% Toko mebel membeli barang dengan harga : 105 % x 2% Konsumen membeli barang dengan harga : 2% x ( 105% x 2% )

Jadi pajak dibebankan ke customer - tax on tax , menyebabkan cascading effect ( cascading = bertumpuk ) tariff pajak dikenakan rendah tapi berganda compliance cost tinggi. Indonesia menganut system ini sampai tahun 1983 ruwet akhirnya terjadi mitigasi ( tawar menawar dengan petugas pajak ). US dan Singapore : menganut GST ( general Sales Tax )

3. Consumption Tax ( Pajak konsumsi ) Single level- manufacturing/retail di level konsumen Regression System makin rendah penghasilan, makin tinggi pajaknya

Si A Income Rp. 100 juta / bln = Rp. 1,2 M / th Konsumsi Rp. 30 juta / bln = Rp. 360 juta / th

6

45%

Page 7: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

Tax Rp. 3 juta / bln = Rp. 36 juta / th - = 3%

Si B Income Rp. 2 juta / bln = Rp. 24 juta / th Konsumsi Rp. 2 juta / bln = Rp. 24 juta / th Tax Rp. 200.00 / bln = Rp. 2,4 juta / th - 10%

Bila basic needs dibebaskan dari pajak , maka B bayar pajak = 0%, krn B praktis hanya mengeluarkan uang untuk basic needs saja.

4. Value Added Tax ( VAT ) : Pajak Pertambahan Nilai Nilai akhir sebagai agregat ( penjumlahan ) dari nilai tambah -> ex. Rancher - Shoes

dalam berbagai tahap.–

Pengenaan Pajak ‘flat’ 10% atas Nilai Tambah (Added Value) Mekanisme Input/Output

Keistimewaan VAT :1. pemerintah melakukan pungutan pajak bertahap2. Bila dalam proses produksi keadaan ekonomi memburuk sehingga ada stok barang,

maka hanya atas barang yang dikonsumsi saja pajak dibayarkan.3. Fluktuasi ekonomi akan tercermin dalam pengenaan pajak

Bedanya dg pajak penghasilan :Pajak penghasilan tidak bisa menggambarkan keadaan sesaat karena pajak dibayar pada tahun selanjutnya.

RPH ( Rumah Potong Hewan )

Dengan Mekanisme Input – Output analysis

Tukang jagal :Dpt upah & ]Kulit sapi ---- industri ------- industri tas / -------- toko ------- konsumen Penyamakan sepatu kulit Bahan baku Rp. 10 juta Bhn baku Rp. 20 juta Pembelian Rp. 35 jt Harga beli Rp. 50jt Biaya Rp. 5 juta Biaya Rp. 10 juta Margin Rp. 15 jt Margin Rp. 5 juta Margin Rp. 5 juta Hrg produk Rp. 20 juta Hrg jual Rp. 35 juta Hrg jual Rp. 50 jt Input tax Rp. 0 Input tax Rp. 2 juta input tax Rp. 3.5 jt Output tax Rp. 2 juta Output tax Rp. 3.5 juta output tax Rp. 5 jt Output tax : Rp. 5 jt Total tax Rp. 2 juta Selisih tax Rp. 1,5 juta Selisih tax Rp. 1,5 jt

7

Page 8: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

Jadi tax yang disetor ke kas negara a dari tiap proses = 2 + 1,5 + 1,5 + 5 juta = Rp. 10 juta

Teori Nilai Tambah

Nilai tambah adalah nilai ang ditambahkan oleh produsen terhadap bahan baku atau pembelian ( selain tenaga kerja ) sebelum menjual produk atau jasa yang baru atau yang diperbaharui.

Value added ( nilai tambah ) = wages ( gaji ) +profits1. t(wages+profits); the additive direct accounts method2. t(wages)+ t(profits); the additive-indirect accounts method-> value added itself is not

calculated but only the tax liability on the components of the value added ( nilai tambah itu sendiri tidak dijumlahkan, namun hanya tax liability terhadap

komponen dari nilai tsb yang ditambahkan ).

3. t(output-input); the subtractive-direct method (also an account) method, kadang disebut business transfer tax;

4. t(output) - t(input); the subtractive-indirect method (the invoice or credit) method dan merupakan model EC asli.

No 1 atau no 3 disebut direct method / metode langsung.

Dalam prakteknya, metode yang digunakan di no 4 tidak pernah benar – benar menghitung nilai tambah ( putput dan input ) dan resultan dari tax liabilities dikurangkan untuk mendapatkan hasil akhir net tax payable (indirect)

Merits

Metode invoice / faktur yang mendukung bukti untuk transaksi Merupakan jejak audit yang baik - ‘base sur base’ method – tanpa invoice, akan timbul

masalah.– Dikurangkan dari input manakala pajak dibayar. – Manakala input melebihi outputs

Metode 1 & 2 (account based) diperlukan untuk mengidentifikasi profit. Metode pengurangan lebih mudah.

Masalah potensial

Pembelian Capital Terhadap penjualan retail : Abuse risk ( meningkatkan resiko) Harga termasuk atau tidak termasuk pajak.

Mengapa mengadopsi VAT :1. Ketidak puasan terhadap pajak penjualan yang ada.

8

Page 9: PAJAK ( Kuliah KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH )

2. Suatu serikat bea cukai ( custom union ) menginginkan dihapuskannya pajak perbatasan yang diskriminatif

3. Dicari penurunan terhadap pajak yang lain.4. Evolusi dari sistem pajak tidak secepat jalannya pembangunan ekonomi.

9