pajak

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak menurut Rochmat Sumitro adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus“- nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama dalam membiayai public investment.Pada mulanya pajak belum merupakan suatu pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja dalam memelihara kepentingan Negara, seperti menjaga keamanan negara, menyediakan jalan umum, membayar gaji pegawai dan lain – lain. Bagi penduduk yang tidak melakukan penyetoran dalam bentuk natura,maka ia diwajibkan melakukan pekerjaan – pekerjaan demi kepentingan umum untuk beberapa hari lamanya dalam satu tahun. Orang – orang yang memiliki status social yang tinggi termasuk orang – orang yang kaya,dapat membebaskan diri dari kewajiban melakukan pekerjaan untuk kepentingan umum tadi, dengan cara membayar uang ganti rugi. Setelah terbentuknya negara – negara nasional dan tercapainya pemisah antara rumah tangga negara dan rumah tangga pribadi raja pada akhir abad pertengahan, pajak mendapatkan tempat yang lebih mantap di antara berbagai pendapatan negara. Dengan bertambah luasnya tugas – tugas negara, maka dengan sendirinya negara memerlukan biaya yang cukup besar. Sehubungan dengan itu maka pembayaran pajak yang tadinyabersifat Universitas Sumatera Utara

description

pajak

Transcript of pajak

Page 1: pajak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak menurut Rochmat Sumitro adalah peralihan kekayaan dari pihak

rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus“-

nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama dalam

membiayai public investment.Pada mulanya pajak belum merupakan suatu

pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja

dalam memelihara kepentingan Negara, seperti menjaga keamanan negara,

menyediakan jalan umum, membayar gaji pegawai dan lain – lain. Bagi

penduduk yang tidak melakukan penyetoran dalam bentuk natura,maka ia

diwajibkan melakukan pekerjaan – pekerjaan demi kepentingan umum untuk

beberapa hari lamanya dalam satu tahun. Orang – orang yang memiliki status

social yang tinggi termasuk orang – orang yang kaya,dapat membebaskan diri

dari kewajiban melakukan pekerjaan untuk kepentingan umum tadi, dengan

cara membayar uang ganti rugi. Setelah terbentuknya negara – negara nasional

dan tercapainya pemisah antara rumah tangga negara dan rumah tangga pribadi

raja pada akhir abad pertengahan, pajak mendapatkan tempat yang lebih

mantap di antara berbagai pendapatan negara. Dengan bertambah luasnya tugas

– tugas negara, maka dengan sendirinya negara memerlukan biaya yang cukup

besar. Sehubungan dengan itu maka pembayaran pajak yang tadinyabersifat

Universitas Sumatera Utara

Page 2: pajak

sukarela berubah menjadi pembayaran yang ditetapkan secara sepihak oleh

negara dalam bentuk undang – undang dan dapat dipaksakan.

Disebut PPh pasal 21 karena ketentuan perpajakan berkenaan dengan

penghasilan karyawan yang diatur dalam Undang – Undang Pajak Penghasilan

No. 36 Tahun 2008.

Pajak Penghasilan Pasal 21 merupakan salah satu pajak langsung yang

dipunguti pemerintah pusat atau merupan pajak negara yang berasal dari

pendapatan rakyat. Kebijakan pemerintah dalam mengatur Pajak Penghasilan (

PPh ) Pasal 21 antara lain dengan dikeluarkannya Undang – undang Nomor 7

Tahun 1983 sebagaimana telah di ubah dnegan Undang – undang Nomor 10

Tahun 1994, kemudian di ubah kembali dalam Undang – undang Nomor 17

Tahun 2000.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang perpajakan, pihak yang

melakukan pemotongan dan pemungutan pajak atau pengeluaran yang berasal

dari APBN / APBD adalah bendahara pemerintah. Sebagai pihak yang

melakukan pemotongan pemungutan pajak, bendahara pemerintah harus

mengetahui aspek – aspek perpajakan terutama yang berkaitan dengan

kewajiban untuk melakukan pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan

serta Pajak Pertambahan Nilai. Salah satu kewajiban bendahara pemerintah

sehubungan dengan pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai antara lain

adalah pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan ( PPh ) Pasal 21.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: pajak

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang akan diteliti adalah

“Bagaimana Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Terhadap Pegawai

Negeri Sipil di Kantor Camat Medan Denai”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian tentu ada tujuan yang ingin

dicapai. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah: “Bagaimana mengetahui

cara untuk menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 terhadap Pegawai

Negeri Sipil di Kantor Camat Medan Denai”.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah:

a. Menambah pengetahuan peneliti tentang Perhitungan Pajak Penghasilan

(PPh) Pasal 21 terhadap Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Medan

Denai.

b. Sebagai bahan masukan bagi Kantor Camat Medan Denai sehingga dapat

lebih memperhatikan dan mengetahui bagaimana Perhitungan Pajak

Penghasilan (PPh) Pasal 21 terhadap Pegawai Negeri Sipil di Kantor

Camat Medan Denai.

c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang akan membahas dengan topic

yang sama.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: pajak

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Penelitian

Tempat : Kantor Camat Medan Denai

Jl. Pancasila No.96 Medan

Waktu : Tanggal 17 Juni 2014

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO

Kegiatan

Juni

2014

I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penulisan terdiri dari empat bab, dimana setiap bab

saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan

pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas

akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu , laporan

penelitian tugas akhir ini di susun sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 5: pajak

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai :

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Rencana Penulisan ; dan

BAB II : PROFIL KECAMATAN MEDAN DENAI

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai :

A. Sejarah Ringkas

B. Struktur Organisasi

C. Job Description

D. Jaringan Kegiatan

E. Kinerja Terkini; dan

F. Rencana Kegiatan

BAB III : AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PASAL 21 PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

DI KECAMATAN MEDAN DENAI

Pada bab ini, penulis akan menguraikan :

A. Pajak Penghasilan Pasal 21

B. Objek Pajak Penghasilan Pasal 21

C. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21

Universitas Sumatera Utara

Page 6: pajak

D. Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 di

Kecamatan Medan Denai.

E. Pemungutan dan Penyetoran Pajak Penghasilan

Pasal 21 pada Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan

Medan Denai

F. Pencatatan dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal

21 pada Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan

Medan Denai

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan

A. Kesimpulan yang diperoleh dari bab topic

penelitian setelah dibandingkan dengan hipotesis

B. Saran

Universitas Sumatera Utara