pabrik vetsin

download pabrik vetsin

of 14

Transcript of pabrik vetsin

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    1/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    Daft ar Is i

    Tinjauan teori 2

    Alat Produksi 7

    Utilitas 8

    Laboratorium 10

    Pengolahan Limbah 13

    1

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    2/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    TINJ AUAN T EORIA. Pengertian Asam Glutamat

    Monosodium Glutamat (MSG) adalah garam mono Na dari Asam Glutamat yang

    disebut Accent. Nama perdagangan Monosodium Glutamat adalah vetsin atau moto dan

    digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Bahan baku utama pembuatan MSG

    adalah Asam Glutamat dan Natrium Karbonat.

    Asam Glutamat diperoleh dari proses fermentasi dari cairan tetes tebu, yang

    merupakan hasil samping dari pabrik gula atau dapat dihasilkan secara langsung dari

    fermentasi karbohidrat dengan enzim Micrococus Glutamaticus (Shreve, 1977).

    Natrium Karbonat merupakan basa yang banyak digunakan dalam industri-

    industri kimia, misalnya industri kertas, sabun, gelas dan vetsin. Yang banyak dipakai

    dalam perdagangan adalah Natrium Karbonat Anhydrous. Dahulu banyak dibuat dari

    bahan tambang (Trona), tetapi sekarang dibuat secara sintetis (Siswono Oetoyo, 1984).

    Proses pembuatan Asam Glutamat ada 3 macam, yaitu :

    1. Proses FermentasiPada proses ini bahan dasar yang digunakan adalah tetes tebu dan sebagai bahan

    pembantu adalah urea dan udara, digunakan mikroba Micrococus Glutamaticus (Shreve,

    RN, 1977).

    Tetes tebu, urea, udara dan Micrococus Glutamaticus dimasukkan dalam tangki

    fermentasi yang dilengkapi dengan pengaduk. Sebelumnya tangki yang digunakan

    disterilkan terlebih dahulu, temperatur yang optimum pada proses fermentasi ini antara

    300C sampai 37

    0C (Kirk Othmer 1950).

    Proses ini berlangsung terus sampai diperoleh kadar Asam Glutamat yang

    diinginkan. Setelah tercapai kadar asam yang diinginkan maka pertumbuhan Micrococus

    Glutamaticus dihambat dengan proses penguapan, setelah itu dikristalkan dengan

    penambahan HCl.

    2. Proses Ekstraksi

    2

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    3/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    Ektraksi adalah memisahkan salah satu komponen dari campuran dengan

    menggunakan pelarut (solvent). Adapun tahapan-tahapannya adalah protein di hidrolisa

    kemudian diekstraksi sehingga menghasilkan Asam Glutamat dan bahan lainnyab

    misalnya asam amino (Kirk Othmer, 1950). Konsentrasi HCl yang digunakan selama

    hidrolisa protein adalah 20%, sedangkan perbandingan HCl dan Nitrogen diambil lebih

    besar 1,5. Pada proses ini digunakan reaktor tanki tertutup. Proses hidrolisa selama 24

    jam pada suhu 1100C dan tekanan 1 atm. Hasil hidrolisa kemudian didinginkan dan

    disaring lalu dipisahkan sebagai produk terdekomposisi yang disebut humus, sedangkan

    filtratnya dimasukkan dalam evaporator.

    Konsentrat kemudian didinginkan hingga terbentuk kristal hidroclorid dan

    dipisahkan dari mother liquid dengan filter press, pH-nya diatur sekitar 3,2 setelah itu

    dikristalkan kemudian dipisahkan dan akhirnya terbentuk Asam Glutamat yang

    digunakan sebagai bahan dasar pembuatan MSG (Kirk Othmer, 1950).

    3. Proses SintesisBahan dasar yang digunakan yaitu acrylonitril, dalam proses digunakan pula

    acrylote, furfinol. Pada proses ini dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis untuk

    mengatur aliran agar kontinyu, reaksi 2 HO terjadi dari hidroformilasi olefin dengan

    hidrogen dan CO pada tekanan dan suhu tinggi. Sedangkan dalam rekator strecker,

    amonium cyanida diperoleh dari reaksi pembakaran partial dari methane, amonia

    kemudian direaksikan dengan hasil reaksi 2 HO B-cyanopropicualdelnya, hasil dari

    reaksi strecker yaitu A-amino taridimitril direaksikan dengan NaOH setelah itu

    dihidrolisa menghasilkan D1 glutamat dan amonia yang kemudian direcovery untuk

    pembentukan NH4Cu. Kemudian larutan D1 glutamat dipekatkan, setelah dilakukan

    pemisahan optical kristal D1 glutamat akan terpisah menjadi D asam glutamat yang

    diperoleh dari pengkristalan, setelah proses netralisasi dengan recycle larutan asam

    glutamat kemudian dikristalkan dan dipisahkan membentuk asam glutamat yang

    digunakan untuk membentuk MSG (Kirk Othmer, 1950).

    Monosodium Glutamat berbentuk kristal berwarna putih dengan satu molekul air

    kristal, sangat mudah larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol. Pengaruh

    penyedap rasa yang dihasilkan sangat nyata pada pH 6 sampai 8. Konsentrasi MSG pada

    masakan bergaram yang optimum 0,2% sampai 0,5% (Soebijanto,1986).

    3

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    4/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    B. Proses Pembuatan Monosodium GlutamatMonosodium Glutamat merupakan hasil reaksi penggaraman, yaitu reaksi antara

    Asam Glutamat dan basa Na (biasanya digunakan Na2CO3) (Ir. Respati, 1980).

    Tahap proses pembuatan MSG :

    1. Proses Penetralan atau PemucatanDari proses ini dihasilkan larutan Monosodium Glutamat hasil dari Asam

    Glutamat dengan Natrium Karbonat.

    Reaksi yang terjadi :

    2 COOH(CH2)2CHNH2COOH + Na2CO3 2 COOH(CH2)2CHNH2COONa + CO2 + H2O

    Reaksi ini berlangsung pada tekanan atmosfer dan suhu antara 50oC sampai 60oC.

    Apabila suhu terlalu tinggi akan merusak bahan baku asam glutamat, sedang apabila

    suhunya terlalu rendah reaksi akan lambat karena reaksi ini endothermis.

    Reaksi yang terjadi merupakan reaksi penggaraman, maka larutan MSG yang

    diperoleh bersifat netral dengan pH sekitar 7. Untuk mencapai hasil yang baik kekentalan

    larutan harus mencapai 260Be sampai 28

    0Be.

    Untuk memperoleh larutan yang jernih biasanya kedalam larutan dimasukkan

    penyerap kotoran dan zat warna seperti karbon aktif (Ir. Supranto, 1980). Karbon aktif

    banyak digunakan dalam industri bahan makanan karena sifat karbon aktif yangberporous, sehingga mempunyai daya serap yang tinggi, juga karbon aktif ini netral tak

    bereaksi.

    2. Proses PenyaringanPada proses ini dipisahkan larutan Monosodium Glutamat dari kotoran dan

    karbon aktif, sehingga diperoleh larutan yang jernih dan bersih dari kotoran padat yang

    terikutkan.

    Alat penyaring yang biasa digunakan dalam industri bahan makanan adalah jenis

    Plate and Frame Press. Alat ini terdiri dari plete dan frame yang berbentuk persegi

    panjang dan setiap plate terdapat lubang untuk masuk cairan. Sebagai media porous yang

    digunakan dapat berupa kain katun. Media porous ini pada dasarnya hanya merupakan

    media pembantu yang menahan kotoran (zat padat) pada permulaan operasi, selanjutnya

    zat padat yang tersaring merupakan lapisan yang dapat berperan sebagai media filter yang

    4

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    5/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    sesungguhnya, sedangkan filtratnya akan keluar melalui kran-kran di setiap sisi samping

    plate (Brown, GG, 1979).

    3. Proses KristalisasiPada pembuatan Monosodium Glutamat proses kristalisasi bertujuan untuk

    mengkristalkan Monosodium Glutamat dari larutan yang mengandung Monosodium

    Glutamat.

    Kristalisasi dapat terjadi apabila suatu larutan sudah mencapai keadaan larut jenuh

    atau koefisien kejenuhan sudah lebih dari satu. Koefisien kejenuhan menyatakan rasio

    kandungan zat padat dalam larutan dengan kandungan dalam larutan jenuh pada suhu

    yang sama.

    Apabila dalam larutan yang pekat ditambahkan kristal MSG, maka akan terjadi

    kesetimbangan antar molekul MSG yang menempel pada kristal, keadaan ini disebut

    larutan jenuh. Dengan naiknya kepekatan larutan maka molekul-molekul dalam larutan

    saling bergabung dan membentuk kristal MSG. Pada pemekatan yang lebih tinggi maka

    rantai-rantai molekul MSG saling bergabung membentuk kerangka kristal yang disebut

    inti kristal. Untuk memperbesar inti ini dilakukan penempelan MSG pada inti kristal.

    Pada awal pertumbuhan kristal ini, kecepatan kristalisasi masing sangat lambat

    oleh karena itu penguapan atau pemekatan larutan harus dapat dicegah atau dikurangi

    untuk memberi kesempatan untuk membesarkan kristalnya sehingga dapat mengimbangi

    kenaikan kepekatan karena penguapan. Pertumbuhan kristal MSG akan mengikuti pola

    dengan bentuk yang khusus dari kristal MSG (Soeryadi, 1980).

    4. Proses PemisahanKristal MSG (vetsin) yang terbentuk pada proses kristalisasi dipisahkan dari

    cairannya. Sifat-sifat yang mempengaruhi pemisahan zat dari cairannya adalah :

    a. Adanya beda densitas antara zat padat dan zat cair, sehingga dapat dilakukan

    pemisahan secara mekanis dengan memberi gaya-gaya pada campuran tersebut.

    Sebagai gaya yang diberikan digunakan gaya berat atau gaya sentrifugal.

    b. Zat cair dapat menerobos lubang porous dari lapisan padatnya.

    Dengan pertimbangan tersebut, maka yang paling mudah dan banyak digunakan

    dalam industri untuk memisahkan padatan dari cairannya digunakan gaya sentrifugal

    dengan alat pemisah putaran (Centrifuge Separator) (Brown, GG, 1979).

    5

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    6/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    Campuran zat padat dan cair yang berbeda berat jenisnya dimasukkan kedalam

    alat pemisah putar. Dengan bantuan motor listrik, alat tersebut diberi gaya sentrifugal.

    Adanya gaya sentrifugal mengakibatkan cairan MSG akan terlempar menjauhi sumbu

    putar dan keluar lewat basket sarangan, sedang kristal MSG akan tertahan sehingga

    terjadi pemisahan (Siswono Oetoyo, 1984).

    5.Proses PengeringanKandungan air dalam vetsin merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi,

    oleh karena itu terhadap kristal vetsin basah yang dihasilkan perlu dilakukan

    pengeringan. Yang dimaksud dengan pengeringan yaitu mengeluarkan air yang sangat

    sedikit terkandung dalam kristal (Brown, GG, 1979).

    Pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat bantu, hal ini dimaksudkan agar

    kondisi operasi diatur sehingga tidak merusak bahan. Alat yang sering digunakan adalah

    rotary dryer, sebagai media pengering digunakan udara panas. Udara panas yang dipakai

    harus mempunyai tekanan uap air yang lebih kecil dari bahan yang dikeringkan, supaya

    terjadi transfer uap air dari bahan ke udara untuk mencapai suatu kesetimbangan,

    sehingga semakin lama air dari bahan semakin berkurang.

    6.Proses PengayakanProses ini dimaksudkan untuk memperoleh keseragaman ukuran dalam bentuk

    kristal. Alat yang biasa digunakan adalah vibrating screen yaitu ayakan dengan sistem

    getaran. Dengan adanya getaran pada alat, maka kristal akan terpisah melewati lubang-

    lubang ayakan, sehingga diperoleh dua produk :

    - Over size adalah butiran yang tertinggal diatas ayakan.

    - Under size adalah butiran yang lolos dari ayakan.

    7.Proses Pembungkusan atau PengepakanPembungkusan atau pengepakan dimaksudkan untuk melindungi produk terhadap

    pengaruh luar sehingga tidak rusak, selain itu juga untuk memudahkan transportasi

    pemasaran dan untuk menarik konsumen.

    6

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    7/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    ALAT PRODUK SI

    Alat-alat Produksi

    Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan Monosodium Glutamat di PT

    Indinesia Vetsin meliputi :

    1. Tangki Netralisasi

    Bahan : Stainless Steel, yang luarnya diberi jaket dari asbes

    Kapasitas : 3000 liter

    Jumlah : 3 buah

    2. Filter Press

    Bahan : Filter cloth terbuat dari kain nilon

    Ukuran : Tebal 0.9 mm, lebar 90 cm, ukuran screen 100 mesh

    Tekanan : 150 kg/cm2

    Jumlah : satu buah

    3. Tangki Kristalisasi

    Bahan : Stainless steel, yang luarnya diberi jaket dari asbes

    Ukuran : 3000 liter

    Jumlah : 3 buah

    4. Centrifuge Separator

    Bahan : Stainless Steel

    Kapasitas : 50 kg

    Putaran : 1250 rpm

    Jumlah : 3 buah

    5. Pengering

    Terdiri dari tabung pengering, blower dan motor pemuter dengan arah yang

    berlawanan antara umpan dan udara.

    6. Pengayakan

    7

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    8/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    Susunan screen terdiri dari 4 tingkat dengan ukuran screen masing-masing : 20 mesh,

    40 mesh, 60 mesh dan 80 mesh dengan kemiringan 200.

    Bahan : Screen dari anyaman kawat, dilengkapi motor listrik

    untuk mengerakkan alat menjadi getaran eksentrik.

    UTILITAS

    Utilitas yang diperlukan oleh Pabrik MSGadalah:

    1. Air

    Sumber air diperoleh dari sumur bor dan dipergunakan untuk air proses, air

    umpan ketel, air pendingin dan air minum. Untuk keperluan tersebut tentu saja air harus

    dikurangi kesadahannya. Air tersebut dialirkan ketangki softner yang sudah diisi dengan

    zeolit sintetis sehingga ion Ca++ dan Mg++ yang menyebabkan kesadahan akan terserap

    oleh zeolit Na2Fe.

    Reaksi yang terjadi dalam air sadah adalah sebagai berikut :

    CaCl2 + Na2Fe CaFe + 2NaCl

    Zeolit yang sudah terikat oleh Ca dapat diambil kembali menjadi Na2Fe dengan jalan

    mengalirkan NaCl jenuh kedalam tangki yang berisi CaFe untuk mengambil zeolit yang

    terikat lagi.

    Reaksi yang terjadi :

    CaFe + 2 NaCl Na2Fe + CaCl2

    2. Listrik

    Tenaga listrik yang digunakan berasal dari dua mesin diesel berkekuatan masing-

    masing 100 kW dan 150 kW yang dioperasikan secara bergantian. Tenaga listrik tersebut

    digunakan untuk produksi, sedangkan untuk penerangan diperoleh dari PLN.

    Tenaga listrik yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik pada proses

    netralisasi, dan pada pendingin, untuk menggerakkan motor pompa, menggerakkan motor

    pemusing, pengayakan, serta pengeringan. Juga untuk penerangan di dalam maupun

    diluar pabrik.

    3. Steam

    8

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    9/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    Keperluan steam Pabrik MSGdiperoleh dari ketel uap. Steam tersebut digunakan

    pada proses netralisasi, kristalisasi dan pengeringan.

    Spesifikasi ketel uap untuk memenuhi kebutuhan steam alat proses :

    - Tenaga listrik : 220 kW

    - Tenaga ketel uap : 100 kW

    - Tekanan kerja maksimal : 10 atm

    - Bahan bakar solar : 80 liter/jam

    - Pemakaian air : 400 liter/jam

    - Hasil uap : 1.5 ton/jam

    Peralatan ketel uap :

    - Mesin diesel bervoltase 500 volt.

    - Softener sebagai alat pembersih dan alat untuk menghilangkan kesadahan air.

    - Bel pengaman dan petunjuk bahasa.

    - Pompa pengisi ketel.

    - Gelas penduga untuk mengetahui tinggi rendahnya permukaan air dalam ketel.

    - Manometer.

    Uraian Proses

    Kedalam tangki softener dialirkan air sumur. Hasilnya adalah air lunak yang akan

    ditampung dalam bak penampung. Air tersebut dialirkan ke dalam ketel uap dengan

    bantuan pompa. Uap yang dihasilkan dialirkan ke dalam proses netralisasi, kristalisasi

    dan pengeringan, sedangkan asapnya dibuang lewat cerobong. Hal yang perlu

    diperhatikan pada waktu menjalankan ketel uap adalah tekanan kerja maksimum, yaitu

    sebesar 10 atm. Karena bila ketel dijalan kan pada tekanan maksimum akan sangat

    berbahaya.

    9

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    10/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    LABORATORIUM

    Peranan laboratorium dalam industri sangat penting untuk meningkatkan mutu

    produk, mengadakan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengendalian dan

    peningkatan mutu, karena tinggi rendahnya suatu produk dapat terdeteksi setelah

    mengadakan analisa dalam laboratorium.

    Sampai sekarang Pabrik MSGIndustry Co. Ltd. belum mempunyai laboratorium

    khusus untuk menganalisa bahan baku maupun hasil produksi. Sehingga pengujian pH,

    0Be dan derajat kejernihan maupun pengujian terhadap logam dilakukan secara sederhana

    dan manual.

    1. Pengujian pH

    Alat-alat yang digunakan antara lain:

    - Tabung reaksi- Erlenmeyer

    - Corong pemisah

    - Kertas saring

    - Kertas pH

    - Pipet

    - Standard pH

    Cara Kerja

    - Sampel larutan dari tangki netraliser diambil untuk disaring dan diambil

    filtratnya.

    - Filtrat tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi.

    - Sediakan kertas pH dan tetesi dengan filtrat dari tabung reaksi dengan

    menggunakan pipet.

    10

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    11/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    - Warna yang diperoleh dicocokkan dengan warna standard untuk mengetahui

    apakah pH-nya sudah sesuai atau belum.

    2. Pengujian 0Be

    Alat-alat yang digunakan :

    - Gelas ukur

    - Erlenmeyer

    - Corong pemisah

    - Kertas saring

    - Baumemeter

    Cara Kerja :

    - Ambil sampel secukupnya untuk disaring dan diambil filtratnya.

    - Filtrat tersebut dimasukkan kedalam erlenmeyer baru dimasukkan kedalam

    gelas ukur.

    - Baumemeter dimasukkan kedalam gelas ukur dan angka pada baumemeter

    menunjukkan 0Be larutan.

    3. Pengujian terhadap logam

    Pengujian terhadap logam dalam MSG sangat fital diperlukan karena adanya logam

    tersebut membahayakan kesehatan manusia.

    Alat-alat yang diperlukan antara lain :

    - Tabug reaksi

    - Gelas ukur

    - Kertas saring

    - Corong pemisah

    Cara kerja :

    - Sampel dari tangki netralisasi diambil untuk disaring dan diambil filtratnya

    yang kemudian ditampung di gelas ukur.

    - Filtrat tersebut diambil secukupnya dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

    - Lalu filtrat ditetesi dengan larutan natrium sulfat sambil digoyang-goyangkan

    sampai warnanya berubah jernih atau hijau muda.

    - Kalau larutan sudah hijau muda berarti penambahan larutan natrium sulfat

    sudah cukup.

    11

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    12/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    4. Pengujian Kejernihan Warna

    Alat-alat yang digunakan :

    - Foto elektrik kalorimeter.

    - Standard yang digunakan adalah standard air bersih atau air jernih.

    Cara kerja :

    - Larutan blanko diambil dan dimasukkan kedalam tabung reaksi.

    - Lalu dimasukkan ke dalam foto kalorimeter, tetapi jangan diukur dulu supaya

    menunjukkan angka 110% transmitans.

    - Setelah menunjukkan angka 110% tercapai tabung reaksi diambil dan diganti

    dengan tabung reaksi yang berisi larutan MSG.

    - Bila larutan MSG telah menunjukka angka 95%-98% maka larutan tersebut

    sudah memenuhi standard kejernihan yang telah ditetapkan.

    12

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    13/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    PENGOLAHAN AIR LIMBA H

    Sebelum dibuang ke sungai air limbah Pabrik MSGdikenakan proses pengolahan

    limbah. Limbah cair dari unit MSG dan daur ulang dimasukkan ke bak ekualisasi supaya

    homogen. Kemudian dipompa ke bak koagulasi. Di bak koagulasi ditambahkan soda cair

    20% untuk menaikkan pH menjadi 7-7,5 dan ditambahkan PAC (poly aluminium khlorid)

    agar terjadi pengendapan. Dari bak koagulasi mengalir masuk ke bak pengendap I.

    Lumpur yang mengendap dipompakan ke bak penampung kemudian dipompa ke bak

    saringan I. Dari bak penyaring masuk ke bak anaerob dan terjadi proses biologi anaerob

    dilanjutkan dengan proses biologis di bak aerob yang diaerasi. Dari bak aerob limbah cair

    masuk ke bak pengendap II. Lumpur yang mengendap dipompa ke bak pengering

    Lumpur dan sebagian dipompa kembali ke bak aerob untuk disirkulasi Lumpur aktif jika

    berkurang. Dari bak pengendap II masuk ke bak penyaring II kemudian dialirkan masuk

    ke bak penampung hasil akhir yang selanjutnya dibuang ke saluran ke luar lingkungan.

    bak ekualisasi

    limbahMSG

    pompabak koagulasi bak pengendap bak penampung pompa bak saringan I

    pompa

    bak pengeringlumpur

    pompa

    bak pengendap II bak anaerobbak aerobbak saringan IIbak penampunghasil akhir

    efluent

    13

  • 8/14/2019 pabrik vetsin

    14/14

    Proposal Pabrik Vetsin

    Gambar 10. Diagram Alir Proses Pengolahan Limbah

    14