P3B Indonesia Dengan Jepang

12
P3B INDONESIA DENGAN JEPANG Kelompok 6 Dede Asmaja Diah Kurniasih Diwi Dwizayati

description

tax treaty

Transcript of P3B Indonesia Dengan Jepang

P3B Indonesia dengan Jepang

P3B Indonesia dengan JepangKelompok 6

Dede AsmajaDiah KurniasihDiwi DwizayatiPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) adalah perjanjian internasional di bidang perpajakan antar kedua negara guna menghindari pemajakan ganda agar tidak menghambat perekonomian kedua negara dengan prinsip saling menguntungkan antar kedua negara dan dilaksanakan oleh penduduk antar kedua negara yang terlibat dalam perjanjian tersebut.

Dalam kaitan pembagian hak pemajakan ini, negara-negara yang melakukan perjanjian perpajakan dibagi menjadi dua jenis, yaitu :Negara Sumber (source country) merupakan negara di mana penghasilan yang merupakan objek pajak timbul.Negara Domisili (resident country) yaitu negara tempat subjek pajak bertempat tinggal, berkedudukan atau berdomisili berdasarkan ketentuan perpajakan.Kedudukan P3B dalam peraturan perundang-undangan perpajakan adalah bersifat lex specialist, apabila seseorang atau badan yang berdomisili pada salah satu negara yang mengikatkan diri dalam P3B menerima penghasilan dari negara mitra P3B, akan dikenakan tarif pajak khusus sebagaimana telah disepakati dalam perjanjian tersebut yang umumnya lebih kecil dari ketentuan tarif pada peraturan perpajakan domestik.Tujuan P3B

Tidak terjadi pemajakan berganda yang memberatkan ikim dunia usaha;Peningkatan investasi modal dari luar negeri ke dalam negeri;Peningkatan sumber daya manusia;Pertukaran informasi guna mencegah pengelakan pajak;Kedudukan yang setara dalam hal pemajakan antar kedua negara.Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda dapat menjadi sarana untuk merencanakan pengeluaran beban pajak secara global, P3B banyak juga dimanfaatkan oleh sebagian WPLN badan atau perseorangan untuk menghemat beban pajak dengan cara tidak sah semata-mata hanya untuk meningkatkan keuntungan ekonomis.Azas utama yang dijadikan landasan untuk mengenakan pajak

Azas domisili atau azas kependudukan (domicile/residence principle), negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan, apabila orang pribadi tersebut merupakan penduduk atau recident atau berdomisili di negara itu atau apabila badan yang bersangkutan berkedudukan di negara itu.Azas Sumber (source priciple), azas ini mengenakan pajak dimana orang pribadi atau badan memperoleh penghasilan, dan tidak melihat dimana seseorang atau badan itu berdomisili. Azas Nasionalitas atau azas kewarganegaraan (nationality/citizenship principle), azas ini mengenakan pajak apabila penduduk tersebut merupakan warga negaranya. Setiap penghasilan di seluruh dunia akan dikenakan pajak bilamana penduduk tersebut menjadi warga negara tersebut.

Model Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaModel OECD (Organization for Economic Cooperation and Development); model OECD merupakan model P3B untuk negara-negara maju, model ini lebih mengedepankan pada asas domisili negara yang memberikan jasa atau menanamkan modal, dimana hak pemajakannya berada di negara domisili.Model UN (United Nation); model UN merupakan model P3B untuk negara-negara berkembang, model ini lebih mengedepankan asas sumber penghasilan, karena mereka umumnya yang menggunakan jasa dan yang menerima modal dari luar negeri, sehingga model ini lebih menerapkan pemajakan yang berasal dari negara yang memberi penghasilan.Model Indonesia (Gabungan antara model OECD dan UN), model ini mengkombinasikan kedua jenis model UN dan OECD.Pajak - Pajak yang diatur dalam P3B Indonesia dengan Jepang

Di JepangPajak pendapatan (the income tax)Pajak perseroan (the corporation tax)Di IndonesiaPajak pendapatan (the income tax)Pajak perseroan, termasuk setiap pajak yang dipungut pada sumbernya, pembayaran dimuka atau pembayaran terlebih dahulu terhadap pajak-pajak tersebut diatas.Pajak atas bunga, dividen, royalty.

Tarif P3B Indonesia - Jepang NegaraPajak PenghasilanDividenBungaRoyaltiBPTKBHPortofolioPenyertaan LangsungUmumKhususUmumKhususJepang10%Ya15%10%10%-10%-TIME TEST P3B YANG BERLAKU EFEKTIF(BENTUK USAHA TETAP)NegaraKonstruksiInstalasiPerakitanPengawasan KonstruksiJasa LainnyaJepang6 bulan6 bulanN/A6 bulanN/ADEPENDENT PERSONAL SERVICES(HUBUNGAN KERJA)NegaraTime TestDibayar Oleh Subyek Pajak IndonesiaDibebankan Pada BUT di IndonesiaJepang183 hari/tahun kalenderYesYesINDEPENDENT PERSONAL SERVICES (PEKERJAAN BEBAS) NegaraTime TestJepang183 hari/tahun kalenderHAK PEMAJAKAN ATAS PENGHASILAN TERTENTUNegaraPelayaranPenerbanganPenghasilan LainnyaJepangNegara DomisiliNegara DomisiliNegara DomisiliTARIF PPh PASAL 26UNTUK P3B YANG BERLAKU EFEKTIFNegaraInterestRoyaltiesDividenBranch Profit TaxPortofolioSubstantial HoldingJepang10%10%15%10%10%