P2K3

23
KELOMPOK 5 • Amanda Agustina • Bael Noprido • Bagus Yusro • Della Agustina • Ellis Sepianessi • Lionita Simanjuntak • Mona Elizabeth • M. Aziz Hasyim • Rini Andriani • Rizka Isti Q • Sondang Valent • Stevhani Eka P

Transcript of P2K3

KELOMPOK 5• Amanda Agustina• Bael Noprido• Bagus Yusro• Della Agustina• Ellis Sepianessi• Lionita Simanjuntak

• Mona Elizabeth• M. Aziz Hasyim• Rini Andriani• Rizka Isti Q• Sondang Valent• Stevhani Eka P

P2K3(Panitia Pembina Keselamatan dan

Kesehatan Kerja)

Latar Belakang

K3 merupakan salah satu bagian perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan

ditingkatkan. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam usaha produksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat

memahami dan menerapkan K3 di tempat kerja masing – masing.

Dalam hal ini, P2K3 mempunyai peran central di dalam menjamin kinerja K3 di tempat kerja.

Pengertian

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ialah suatu badan yang dibentuk disuatu perusahaan untuk

membantu melaksanakan dan menangani usaha-usaha keselamatan dan kesehatan

kerja yang keanggotaannya terdiri dari unsur pengusaha dan tenaga kerja.

Dasar Hukum P2K3

Sebagai dasar hukum pembentukan, susunan, dan tugas Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja ialah Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 10 ayat (1), (2) dengan peraturan pelaksanaannya yaitu :

1. Keputusan Menteri Tenaga kerja No. KEP-125/MEN/82 tentang Dewan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang disempurnakan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-155/MEN/84.

2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-04/MEN/87 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.

Usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mempunyai tujuan umum

dan tujuan khusus.

Tujuan umum yaitu : • Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada ditempat kerja.• Perlindungan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat. • Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar dapat dipakai dan digunakan secara aman dan efisien.

Sedangkan secara khusus antara lain : • Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan,

kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.• Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat kerja,

bahan baku dan bahan hasil produksi.• Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang

aman, nyaman, sehat dan penyesuaian antara pekerja dengan manuasi atau manusia dengan pekerjaan.

Syarat Pembentukan P2K3

Permenaker No. PER-04/MEN/1987 tentang

P2K3 serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja Pasal 2, mensyaratkan bahwa setiap tempat kerja

dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus WAJIB membentuk P2K3.

Kriteria tempat kerja dimaksud ialah:– Tempat kerja dimana pengusaha wajib membentuk P2K3

atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih;– Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu, pengusaha

atau pengurus wajib membentuk P2K3. Kriteria yang dimaksud adalah :

• Tempat kerja dengan ≥ 50 orang pekerja • Tempat kerja dengan < 50 orang (tingkat bahaya sangat besar)• Kelompok tempat kerja (centra industri kecil) dimana

dipekerjakan < 50 orang

– Panitia Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja dibentuk oleh pengusaha atau pengurus dan disahkan oleh Menteri tenaga kerja atau pejabat yang ditunjukkan.

Pada saat memutuskan kebutuhan organisasi P2K3, hal-hal yang harus difikirkan antara lain adalah :

• Besar kecilnya tempat kerja atau perusahaan• Jenis operasional dan pengaturan tempat kerja• Potensi bahaya dan tingkat resiko yang ada di tempat

kerja• Calon-calon anggota dari setiap kelompok kerja yang

akan mengisi struktur organisasi• Ukuran ideal organisasi yanag dapat bekerja secara

efektif

Syarat Keanggotaan P2K3

1. Keanggotaan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdiri atas unsur pengusaha dan tenaga kerja yang susunannya terdiri dari atas ketua, sekretaris dan anggota.

2. Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja yg sudah mendapatkan penujukan dari Menteri atau Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.

3. Ketua P2K3 ialah Pimpinan Perusahaan atau salah satu Pimpinan Perusahaan yang ditunjuk (khusus untuk kelompok perusahaan/centra industri).

Lanjutan...

4. Jumlah dan susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut :

• Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih, jumlah anggota sekurang-kurangnya 12 (dua belas) orang terdiri dari 6 (enam) orang mewakili pengusaha/pimpinan perusahaan dan 6 (enam) orang mewakili tenaga kerja.

• Pengusaha yang mempunyai tenaga kerja 50 (lima puluh) orang sampai 100 (seratus) orang, jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 (enam) orang terdiri dari 3 (tiga) orang mewakili pengusaha/pimpinan perusahaan dan 3 (tiga) orang mewakili tenaga kerja.

• Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 50 (lima puluh), dengan tingkat risiko bahaya sangat berat jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 (enam) orang terdiri dari 3 (tiga) orang mewakili pengusaha/pimpinan perusahaan dan 3 (tiga) orang mewakili tenaga kerja.

• Kelompok perrusahaan yang mempunyai tenaga kerja kurang 50 (lima puluh) untuk setiap anggota kelompok, jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 (enam) orang terdiri dari 3 (tiga) orang mewakili pengusaha/pimpinan perusahaan dan 3 (tiga) orang mewakili tenaga kerja.

Struktur Organisasi P2K3

Berdasarkan Kepmenaker No. 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina K3 dan tata cara Penunjukan Ahli K3 pasal 3 , struktur organisasi P2K3 terdiri dari :– Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan

pekerja yang susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.

– Sekretaris P2K3 ialah ahli Keselamatan Kerja dari perusahaan yang bersangkutan.

– P2K3 ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuknya atas usul dari pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.

Keterangan :• Ketua : Direksi• Management Representative

: Direktur Operation

• Sekretaris : HSE Coordinator

• Anggota tetap : HSE Field officer

ANGGOTA TIDAK TETAP

PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(P2K3)

KETUA SEKRETARIS

ANGGOTA TETAP

ANGGOTA PENGAWAS / TIM KHUSUS

PIC PROJECTS MANAJEMEN

KARYAWAN

Tugas-tugas Struktur P2K31. Ketua• Menetapkan jadwal dan memimpin semua rapat pleno

P2K3 atau menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno.• Menentukan langkah, policy demi tercapainya pelaksanaan

program-program P2K3.• Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3 di perusahaan

kepada Depnaker melalui perusahaan.• Mengesahkan hasil rapat P2K3 dan mendelegasikan tugas

pada anggota.• Mempertanggung jawabkan program-program P2K3 dan

pelaksanaannya kepada Direksi.• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-

program K3 di perusahaan.

2. Wakil KetuaSebagai wakil dari ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam hal ketua berhalangan.

3. Sekretaris• Membuat undangan rapat dan membuat

notulennya. • Mengelola administrasi surat-surat P2K3. • Mencatat data-data yang berhubungan dengan

K3.• Memberikan bantuan/saran-saran yang

diperlukan oleh seksi-seksi, demi suksesnya program-program K3.

4. Anggota• Melaksanakan program-program dan

bertanggung jawab hasil pelaksanaan yang telah ditetapkan sesuai dengan lingkup kerja/bagian/seksi masing-masing.

• Melaporkan kepada ketua atas kegiatan yang dilaksanakan.

• Menghadiri undangan untuk kegiatan rapat P2K3.

• Berpartisipasi aktif dalam kegiatan rapat tersebut baik dalam hal penyampaian saran atau alternatif solusi K3 dan masalahmasalah K3 (laporan bahaya, kecelakaan, dll).

Tugas dan Tanggung jawab P2K3

Tugas :• Ikut serta secara aktif berpartisipasi serta

mendorong orang lain dalam menegakan peraturan umum K3 dan prosedur K3.

• Ikut serta dan mendorong orang lain dalam penanggulangan bahaya kebakaran, baik pencegahan maupun pemadaman kebakaran.

• Ikut serta aktif mencegah terjadinya kecelakaan.

• Secara aktif memberikan laporan dan informasi tentang adanya keadaan yang dapat membahayakan keselamatan perusahaan maupun yang dapat mencelakakan manusia.

Kewajiban :• Seluruh karyawan yang ditunjuk diwajibkan

mengikuti latihan pemadaman kebakaran serta latihan K3 yang diselenggarakan oleh seksi K3.

• Dalam hal terjadinya kecelakaan kerja, diwajibkan memberi pertolongan pertama sesuai dengan prosedur keselamatan kerja tentang pertolongan pertama.

• Dalam hal terjadinya kebakaran, maka setiap anggota P2K3 dan karyawan lainnya yang ditunjuk berkewajiban untuk memadamkan kebakaran sesuai prosedur keselamatan kerja tentang penanggulangan bahaya kebakaran.

• Setiap karyawan tanpa kecuali harus memelihara kebersihan lingkungan kerjanya sehingga tercipta tempat kerja yang rapih, bersih dan menggairahkan.

Program Kerja P2K3

1. Safety Meeting2. Inventarisasi permasalahan K3 3. Identifikasi dan inventarisasi sumber bahaya 4. Penerapan norma K3 5. Inspeksi/safety patrol 6. Penyelidikan dan analisa kecelakaan7. Pendidikan dan latihan 8. Prosedur dan tata cara evakuasi 9. Catatan dan data K3 10. Laporan pertanggungjawaban

Peran dan Fungsi P2K3

Peran pokok Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai badan pertimbangan di tempat kerja ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha/pengurus tempat kerja yang bersangkutan mengenai masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja.

Fungsi Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ialah menghimpun dan mengolah

segala data dan atau permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja yang bersangkutan, serta

mendorong ditingkatkannya penyuluhan, pengawasan,

latihan dan penelitian Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

Langkah Pembentukan P2K3

Tahap Persiapan1. Membuat kebijakan K32. Perlu dilakukan pembinaan dan latihan

secara terus menerus untuk peningkatan kinerja K3.

3. Pengawasan dan pelaksanaan semua ketentuan K3 yang telah digariskan.

4. Perlu penyediaan anggaran operasional yang cukup.

5. P2K3 berfungsi sebagai penggerak dilaksanakannya K3 di perusahaan

Tahap Pelaksanaan Pembentukan :1. Membentuk P2K3

Setelah pengurus berhasil mendapatkan dan menyusun calon anggota P2K3, maka langkah berikutnya adalah melakukan pembentukan P2K3 secara resmi.

2. Melaporkan ke Disnakertrans setempat Untuk mendapatkan pengesahan dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk sesuai peraturan yang berlaku.

T E R I M AK A S I H