Nasional Politik

Hukum

Nusantara

Pendidikan Rabu, 22 Mei 2013 | 09:43

Komandan Korem 161 Minta Pers Ikut Pantau Kinerja TNI di NTT

Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Ferdinand Setiawan. (sumber: Suara Pembaruan)

Kupang - Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Ferdinand Setiawan, menyatakan siap mengamankan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada putaran kedua, Kamis (23/5).

Selain itu, dia juga meminta pers ikut membantu memantau kinerja anggota TNI yang berada di wilayah itu, khususnya di wilayah perbatasan.

Menurut Ferdinand Setiawan, dalam pelaksanaan Pilgub NTT putaran kedua itu telah disiapkan Satuan Setingkat Kompi (SSK) bergabung dengan anggota dari Polri dibawah komando Kapolda NTT untuk mengamankan Pilgub.

“Korem 161 Wirasakti Kupang menyiapkan 14 SSK untuk pengamanan pelaksanan pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT,” kata Ferdinand Setiawan.

"Anggota yang disiapkan itu tergantung permintaan dari Polisi. Pada intinya, kami dari TNI siap amankan Pilgub agar NTT aman tenteram dan damai serta menjadi contoh proses Pilkada bagi daerah lain di negeri ini," kata Ferdinand dalam tatap muka dengan insan pers di Makorem 161 Wirasakti Kupang, Selasa (21/5) siang.

Dalam pertemuan itu, Ferdinand meminta semua teman-teman wartawan baik dari media cetak maupun elektronik untuk memantau kinerja TNI di wilayah NTT dan di daerah perbatasan seperti di Timor Leste, yang biasa rawan penyelundupan dari Indonesia ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Selain bertugas menjaga pertahanan negara, kata Ferdinand, anggotanya juga melakukan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat kegiatan kemanusian seperti rehabilitasi sekolah - sekolah, pekerjaan rehabilitasi rumah warga miskin di perbatasan, aksi kesehatan seperti pengobatan gratis dan kegiatan sosial lainnya.

TNI juga membangun embung atau waduk di kabupaten Sumba Barat, Sumba Timur dan Manggarai, serta melakukan kerjasama dengan Departemen Kehutanan dalam melakukan reboisasi hutan lindung.

Ferdinand juga menyoroti banyaknya kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) di perbatasan NTT– RDTL, sehingga perlu ada kerjasama pers, TNI dan Polri serta masyarakat sehingga modus gelap itu bisa segera dihentikan.

“Kalau ada oknum TNI yang terlibat, pers harus beritakan dan saya tindak tegas dengan memberikan hukuman berat. Oleh sebab itu saat ini telah ditempatkan pasukan di semua pintu-pintu masuk keluar di perbatasan NTT – RDTL di Atambua, Kefamenanu (TTU), SoE (TTS) dan Kabupaten Kupang," katanya.

Perlu juga di bangun satu Kodim di kabupaten Rote Ndao untuk menjaga keamanan perbatasan NTT, RI – Australia yang selama ini rawan dengan manusia perahu dari Timor Tengah yang mencari suaka di Negara Kanguru itu,” tambah Ferdinand.