P U T U S A N · 2015-01-30 · Jalan T. Hamzah Bendahara Nomor 51 Kuta Alam Banda ... Dana...
Transcript of P U T U S A N · 2015-01-30 · Jalan T. Hamzah Bendahara Nomor 51 Kuta Alam Banda ... Dana...
Hal. 1 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
P U T U S A N . Nomor : xxx/Pdt.G/2011/MS-Aceh
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak
pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menja-
tuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
Pembanding, umur 41 tahun, pekerjaan Wiraswasta, tempat
tinggal Kabupaten Aceh Besar, dalam hal ini
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28
Desember 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Mah-
kamah Syar’iyah Jantho Nomor: W1-A10/09/SK/I/2011
tanggal 27 Januari 2011, telah memberi kuasa kepada :
1. Darwis, SH. 2. Iskandar, SH. 3. Aulia Rahman, SH. 4.
Nya’ Muslima N, SH. 5. Ona Handayani, SH;
Masing-masing merupakan Advokat/Asisten Advokat
pada Kantor Advokat/Penasehat Hukum dan Konsultan
Hukum “Darwis, S.H. & Associates” yang beralamat di
Jalan T. Hamzah Bendahara Nomor 51 Kuta Alam
Banda Aceh, dahulu Pemohon/Tergugat Rekonvensi,
sekarang Pembanding;
Melawan
Terbanding, umur 42 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat
tinggal Kabupaten Aceh Besar, dahulu Ter-
mohon/Penggugat Rekonvensi, sekarang Terbanding;
Mahkamah Syar’iyah Aceh;
Hal. 2 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhu-
bungan dengan perkara ini;
TENTANG DUDUKPERKARANYA
Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat da-
lam Putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor : 229/Pdt.G/2010
/MS-Jth tanggal 28 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26
Sya’ban 1432 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Konvensi :
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i
terhadap Termohon di depan sidang Mahkamah Syar’iyah Jantho;
3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho untuk mengi-
rimkan salinan penetapan ikrar talak kepada PPN/KUA Kecamatan
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar dan PPN/KUA Kecamatan Suka
Jaya Kota Sabang;
Dalam Rekonvensi :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar nafkah yang lalu
kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp. 3.000.000.- (tiga juta
rupiah) pada saat ikrar talak diucapkan;
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan nafkah iddah
sebesar Rp. 3.000.000.- (tiga juta rupiah) dan memberikan mut’ah
dalam bentuk uang sebesar Rp. 2.000.000.- (dua juta rupiah)
kepada Penggugat Rekonvensi pada saat ikrar talak diucapkan;
4. Menetapkan harta bersama antara Penggugat Rekonvensi dan
Tergugat Rekonvensi sebagai berikut :
Hal. 3 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
4.1. Sepetak tanah dengan luas tanah + 600 m2 dengan sebuah
rumah permanen di atasnya seluas 10x6 m2 yang terletak di
Desa Klieng Cot Aron Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh
Besar, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan Gang buntu;
- Barat berbatas dengan tanah rumah Rita Zahara;
- Utara berbatas dengan jalan;
- Selatan berbatas dengan tanah rumah Budiman;
(saat ini dikuasai Penggugat Rekonvensi);
4.2. Sepetak tanah dengan luas + 3.435 m2 yang terletak di Gam-
pong Cot Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar,
sesuai sertifikat Hak Milik Nomor 262 an. Darmansyah, dengan
batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan tanah Alm. Raden;
- Barat berbatas dengan jalan buntu;
- Utara berbatas dengan tanah Alm. Raden;
- Selatan berbatas dengan tanah Abdulah Hasan;
(saat ini dikuasai oleh Tergugat Rekonvensi)
4.3. Uang tebusan pengalihan hak gadai atas tanah kebun yang
terletak di Gampong Cot Kecamatan Darussalam Kabupaten
Aceh Besar sebesar Rp. Rp. 15.000.000.- (lima belas juta
rupiah). Saat ini berada di tangan Tergugat Rekonvensi;
4.4. Rumah bantuan tipe 36 di Komplek Perumahan Tiongkok Blok
F Jl. Cendana 3 No. 48 Desa Neuheun Kecamatan Masjid Raya
Kabupaten Aceh Besar di atas tanah seluas + 140 m2 (10x14
m2), dengan batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan tanah rumah Rudianto;
- Barat berbatas dengan tanah rumah Rezki Aramito;
Hal. 4 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
- Utara berbatas dengan tanah rumah M. Yasin;
- Selatan berbatas dengan jalan;
(saat ini dikuasai (disewa) oleh pihak ketiga berdasarkan izin
Tergugat Rekonvensi);
4.5. Rumah bantuan tipe 36 (6x6 m2) di atas 1 (satu) petak tanah
dengan luas + 111 m2 yang terletak di Gampong Payatieng,
Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar, dengan
batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan jalan Gampong;
- Barat berbatas dengan tanah rumah Yusliana;
- Utara berbatas dengan tanah rumah Iskandar Muda;
- Selatan berbatas dengan jalan Gampong;
(saat ini dikuasai (disewa) oleh pihak ketiga berdasarkan izin
Tergugat Rekonvensi);
4.6. Dana pembangunan 1 (satu) pintu rumah toko atau ruko (ruko
ketiga dari enam deret ruko) yang terletak di Simpang Cot Paya
Jalan Banda Aceh – Krueng Raya Gampong Cot Paya Keca-
matan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, dengan batas-
batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan Kantor Koperasi BMT Taman Hati;
- Barat berbatas dengan toko (warung kopi) milik Nasir;
- Utara berbatas dengan jalan Banda Aceh – Krueng Raya;
- Selatan berbatas dengan Tempat Pembakaran Batu Bata di
atas tanah Nasir;
Sebesar Rp. 141.000.000.- (seratus empat puluh satu juta
rupiah) yang saat ini berada di tangan Tergugat Rekonvensi;
Hal. 5 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
4.7. 1 (satu) unit Sepeda Motor merek Honda NF 125 TR, dengan
Nomor Polisi BL 3105 LV, an. Darmansyah No. BPKB 2315351-
A, tahun 2008. Saat ini dikuasai oleh Penggugat Rekonvensi;
4.8. 1 (satu) ekor sapi betina yang berada di Gampong Ladong
Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar dan saat ini
dikuasai (dipelihara) oleh Nuswadi;
5. Menetapkan hutang bersama antara Penggugat Rekonvensi dan
Tergugat Rekonvensi kepada perempuan bernama Mariah sebesar
Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah);
6. Menetapkan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi
berhak atas ½ (seperdua) bagian dari harta bersama tersebut
setelah dikurangi hutang bersama yang dibayarkan kepada
perempuan bernama Mariah, dengan catatan apabila harta tersebut
tidak dapat dibagi secara natura maka akan dibagi sesuai dengan
harganya berdasarkan hasil lelang;
7. Menghukum Penggugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi dan
/atau pihak lain yang menguasai harta bersama tersebut untuk
menyerahkan harta yang menjadi hak Penggugat Rekonvensi dan
Tergugat Rekonvensi;
8. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagian dan
selebihnya;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi :
- Membebankan Pemohon/Tergugat Rekonvensi membayar biaya
perkara sejumlah Rp. 3.801.000.- (tiga juta delapan ratus satu ribu
rupiah);
Membaca surat permohonan banding yang dibuat oleh Panitera
Mahkamah Syar’iyah Jantho bahwa Pemohon/Pembanding pada tang-
gal 10 Agustus 2011 telah mengajukan permohonan banding atas
Hal. 6 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor : 229/Pdt.G/2010/MS-Jth
tanggal 28 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban
1432 Hijriyah, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada
pihak lawannya pada tanggal 16 Agustus 2011;
Memperhatikan memori banding Pemohon/Pembanding tanggal
18 Agustus 2011 dan kontra memori banding Termohon/Terbanding
tanggal 19 September 2011;
TENTANG HUKUMNYA
Dalam Konvensi.
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam
perkara ini telah diajukan oleh Pemohon/Pembanding dalam tenggang
waktu dan menurut cara-cara sebagaimana ditentukan Undang-undang,
maka permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pemohon/Pembanding sesuai dengan me-
mori bandingnya tanggal 18 Agustus 2011, intinya keberatan terhadap
putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor : 229/Pdt.G/2010/MS-Jth
tanggal 28 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban
1432 Hijriyah setentang gugat rekonvensi dan Pemohon/Pembanding
tidak mengajukan keberatan setentang konvensi, oleh karenanya kebe-
ratan Pemohon/Pembanding tersebut akan dipertimbangkan Dalam
Rekonvensi;
Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat pertama telah menda-
maikan Pemohon/Pembanding dan Termohon/Terbanding secara lang-
sung maupun melalui mediasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 82
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Peraturan Mahkamah Agung
RI Nomor 1 Tahun 2008, namun pada akhirnya ternyata tetap tidak
berhasil (vide berita acara persidangan tanggal 20 Januari 2011);
Hal. 7 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Menimbang, bahwa salah satu alasan perceraian adalah antara
suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan
tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sesuai
Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975;
Menimbang, bahwa meskipun tidak semua poin dari alasan
permohonan Pemohon/Pembanding dipertimbangkan, namun majelis
hakim tingkat banding berpendapat bahwa fakta hukum yang telah
terbukti di atas, telah cukup sebagai indikator kuat terwujudnya maksud
pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan
sesuai dengan putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 273/K/AG/1998
tanggal 17 Maret 1999 yang menyatakan bahwa cekcok, hidup berpi-
sah tidak dalam satu tempat kediaman bersama/berpisah tempat tidur,
salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan
pihak lain merupakan fakta yang cukup sesuai alasan perceraian;
Menimbang, bahwa tetap bersikerasnya Pemohon/Pembanding
untuk bercerai dengan Termohon/Terbanding, majelis hakim tingkat
banding berpendapat bahwa sikap Pemohon/Pembanding tersebut telah
menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak memiliki rasa cinta lagi
kepada Termohon/Terbanding, padahal adanya rasa saling mencintai,
saling menghormati, setia dan saling bantu membantu antara suami-
isteri seperti yang diamanatkan oleh pasal 33 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan dan juga Pasal 77 ayat (2) Kompilasi
Hukum Islam (KHI), adalah merupakan pondasi yang utama untuk dapat
tegak berdirinya sebuah rumah tangga yang sejahtera dan bahagia;
Menimbang, bahwa tujuan yang fundamental dibentuknya sebu-
ah rumah tangga yaitu adanya keserasian dan keharmonisan antara
suami isteri yang diliputi suasana damai, sejahtera dan bahagia serta
Hal. 8 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
kasih sayang (mawaddah warahmah) sebagaimana dimaksudkan oleh
Al-Qur’an surat Ar- Rum ayat 21 :
Artinya : Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan Allah) bahwa ia (Allah) menciptakan pasanganmu dari jenismu sendiri agar kamu tenteram bersamanya, dan ia mengikat kamu dengan cinta (biologis) dan kasih sayang, sesungguhnya yang demi-kian adalah tanda-tanda bagi orang yang berpikir (QS. 21);
Menimbang, bahwa sesuai dengan maksud Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, bahwa tujuan per-
kawinan adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, nyatanya
sudah tidak dapat diwujudkan lagi, sehingga majelis hakim tingkat
banding berpendapat bahwa perceraian antara Pemohon/Pembanding
dan Termohon/Terbanding adalah merupakan jalan keluar yang dipan-
dang lebih baik dan maslahah untuk menentukan kehidupan masing-
masing berikutnya yang diharapkan “tasrih bi ihsan (pisah dengan baik);
Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga Pemohon
/Pembanding dan Termohon/Terbanding justru akan menimbulkan
mafsadah bagi kedua pihak, sedangkan perceraian juga menghilangkan
kemaslahatan yang tentu juga mafsadah bagi kedua pihak, namun oleh
karena berhadapan dua mafsadah maka harus dipilih mafsadah yang
lebih ringan akibatnya, hal ini sesuai dengan qaedah fiqh yang diambil
menjadi pendapat dan pertimbangan hukum putusan ini yang berbunyi :
Artinya : Apabila berhadapan dua mafsadah dihindari mafsadah yang paling besar kemudharatannya dengan melakukan yang lebih ringan mafsadahnya. (vide : Al Asbah wa al-Nadzair : Asy-Syuyuti, halaman 161) ;
Hal. 9 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa majelis hakim tingkat pertama telah melaksanakan
ketentuan pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo
Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 70 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah ubah dengan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-
Undang Nomor 50 tahun 2009 jo pasal 115 Kompilasi Hukum Islam
yang dikaitkan pula dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, sehingga berdasarkan
fakta tersebut dalam perkara a quo, majelis hakim tingkat banding
berpendapat permohonan yang diajukan oleh Pemohon/Pembanding
agar diberi izin untuk menjatuhkan talak 1 (satu) raj’i terhadap Termo-
hon/Terbanding dapat dikabulkan;
Dalam Rekonpensi.
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Terbanding dalam
jawabannya mengajukan gugat rekonvensi tentang nafkah masa lalu,
akibat putusnya perkawinan karena cerai talak dan pembagian harta
bersama;
Menimbang, bahwa Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Pembanding
dalam memori bandingnya tanggal 18 Agustus 2011 keberatan atas
putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor : 229/Pdt.G/2010/MS-Jth
tanggal 28 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban
1432 Hijriyah setentang gugat rekonvensi tersebut yang pada pokoknya
sebagai berikut :
- bahwa majelis hakim telah melampaui kewenangannya, yaitu mene-
rima gugat rekonvensi setentang harta bersama dalam perkara a
Hal. 10 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
quo, semestinya gugatan harta bersama dapat dilakukan setelah
perceraian telah memilki kekuatan hukum tetap;
- bahwa majelis hakim telah salah dalam menerapkan hukum tentang
penetapan hak-hak Penggugat Rekonvensi/Terbanding sebagai
isteri yang diceraikan yang tidak mempertimbangkan gaji Tergugat
Rekonvensi/Pembanding yang hanya Rp. 2.500.000,- (dua juta lima
ratus ribu rupiah) setelah diberikan sebagian gaji /Tergugat Rekon-
vensi/Pembanding sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu
rupiah) kepada pekerja lainnya yang menjadi tanggung jawab
Tergugat Rekonvensi /Pembanding;
- bahwa majelis hakim telah salah menerapkan hukum dengan meng-
hukum Tergugat Rekonvensi/Pembanding untuk menyerahkan ½
(seperdua) dari uang hak gadai atas tanah kebun yang terletak di
Gampong Cot Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada Penggugat
Rekonvensi/Pembanding, padahal uang tersebut telah habis diper-
gunakan selama dalam perkawinan;
- bahwa majelis hakim telah tidak sesuai menerapkan hukum dengan
menetapkan 1 (satu) unit rumah bantuan type 36 di Komplek Peru-
mahan Tiongkok Blok F Jl. Cendana 3 No. 48 Desa Neuheun Keca-
matan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar sebagai harta bersama,
padahal tidak ada serifikat hak milik yang menerangkan rumah terse-
but milik Tergugat Rekonvensi/Pembanding;
- bahwa majelis hakim telah salah menerapkan hukum dengan mene-
tapkan uang pengembalian 1 (satu) pintu ruko yang terletak di sam-
ping Cot Paya, Jalan Banda Aceh – Kreung Raya Desa Cot Paya
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar sebagai harta ber-
Hal. 11 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
sama, padahal uang tersebut telah habis dipergunakan selama
dalam perkawinan;
- bahwa berdasar hal tersebut di atas, Tergugat Rekonvensi /Pemban-
ding mohon agar putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor :
229/Pdt.G/2010/MS-Jth tanggal 28 Juli 2011 Miladiyah bertepatan
dengan tanggal 26 Sya’ban 1432 Hijriyah dibatalkan;
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Terbanding sesuai
dengan kontra memori bandingnya tanggal 19 September 2011, pada
pokoknya tetap mempertahankan isi putusan Mahkamah Syar’iyah
Jantho tersebut;
Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas per-
kara yang dimintakan banding dan setelah mempelajari putusan Mahka-
mah Syar’iyah Jantho Nomor : 229/Pdt.G/2010/MS-Jth tanggal 28 Juli
2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban 1432 Hijriyah,
majelis hakim tingkat banding akan memberi pertimbangan seperti di
bawah ini;
Menimbang, bahwa berdasar keseluruhan dari hasil pemeriksaan
majelis hakim tingkat pertama dalam perkara ini, majelis hakim tingkat
banding telah menemukan fakta yang pada pokoknya sebagai berikut :
- bahwa Tergugat Rekonvensi/Pembanding dalam repliknya memban-
tah gugatan Penggugat Rekonvensi/Terbanding tersebut, kecuali
yang diakui sebagai harta bersama adalah sebagaimana yang
tersebut angka 7 a, b, c dan d (vide berita acara persidangan tanggal
3 Maret 2011);
- bahwa saksi Tergugat Rekonvensi/Pembanding yang bernama
Muhtar bin Saad menjelaskan, gaji Tergugat Rekonvensi/Pemban-
Hal. 12 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
ding sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) dan gaji tersebut
dibagi kepada 4 (empat) orang staf (vide berita acara persidangan
tanggal 24 Maret 2011);
- bahwa Penggugat Rekonvensi/Terbanding mengajukan bukti tertulis
berupa P.1, P.2, P.3, P.4, P.5, P.6, P.7, P.8 dan P.9 dan Tergugat
Rekonvensi/Pembanding mengajukan bukti tertulis berupa T.R1,
T.R.2 dan T.R3 (vide berita acara persidangan tanggal 7 April dan
26 Mei 2011);
- bahwa majelis hakim tingkat pertama telah melaksanakan sidang
setempat tanggal 15 Juni 2011);
Menimbang, bahwa keberatan yang diajukan Tergugat Rekonvensi/
Pembanding dalam memori bandingnya dipertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Terbanding selama
berumah tangga dalam keadaan tamkin dan taslim, oleh karenanya
menurut hukum bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas
suami wajib memberikan nafkah, maskan dan kiswah serta mut’ah
kepada bekas isteri (vide pasal 149 huruf (a) dan (b) KHI);
Menimbang, bahwa oleh karena jumlah nilai nafkah lampau,
mut’ah, maskan dan kiswah selama masa iddah yang ditetapkan oleh
majelis hakim tingkat pertama belum memenuhi kebutuhan hidup
minimum, kepatutan dan keadilan, sedangkan keberatan Tergugat
Rekonvensi/Pembanding bahwa sebagian gajinya diberikan kepada
stafnya hanya didukung dengan 1 (satu) orang saksi yang bernama
Muhtar bin Saad, dan menurut hukum satu orang saksi bukanlah saksi
(unus testis nulus testis), maka majelis hakim tingkat banding meman-
dang perlu untuk menambah jumlah nilai nafkah lampau, mut’ah,
Hal. 13 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
maskan dan kiswah selama masa iddah yang besarnya sebagaimana
ditetapkan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa keberatan Tergugat Rekonvensi/Pemban-
ding setentang menyerahkan ½ (seperdua) dari uang hak gadai atas
tanah kebun yang terletak di Gampong Cot Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta
rupiah) kepada Penggugat Rekonvensi/Terbanding, keberatan tersebut
tidak dapat diterima, dan pertimbangan majelis hakim tingkat pertama
sudah tepat dan benar, oleh karenanya harus dikuatkan;
Menimbang, bahwa keberatan Tergugat Rekonvensi/Pemban-
ding setentang penetapan 1 (satu) unit rumah bantuan type 36 di
Komplek Perumahan Tiongkok Blok F Jl. Cendana 3 No. 48 Desa
Neuheun Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar sebagai harta
bersama, keberatan tersebut tidak dapat diterima. Bukti T.3 berupa
Surat Keterangan Harta Bersama Nomor: 001/TO/NH/AB/II/2011
tanggal 8 Pebruari 2011 adalah surat dengan tegas menyebutkan
bahwa catatan yang telah dibuat adalah untuk memperbaiki suatu
kekurangan dalam suatu alas hak untuk kepentingan orang yang
disebutkan dalam perikatan sebagaimana diatur dalam KUH Perdata
Pasal 1881 ayat (2). Oleh karenanya majelis hakim tingkat banding
menetapkan 1 (satu) unit rumah bantuan type 36 di Komplek
Perumahan Tiongkok Blok F Jl. Cendana 3 No. 48 Desa Neuheun
Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar adalah harta bersama;
Menimbang, bahwa keberatan Tergugat Rekonvensi /Pemban-
ding setentang uang pengembalian 1 (satu) pintu ruko yang terletak di
samping Cot Paya, Jalan Banda Aceh – Kreung Raya Desa Cot Paya
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar sebagai harta bersama,
Hal. 14 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
keberatan tersebut dapat diterima. Berdasarkan bukti T.R.2 berupa
kwitansi tanda penerimaan uang pengembalian pembangunan Toko di
Jalan Krueng Raya Simpang Cot Paya dan pemeriksaan setempat
tanggal 15 Juni 2011, bahwa Toko dimaksud senyatanya sudah menjadi
milik orang lain, oleh karenanya gugat rekonvensi sepanjang mengenai
1 (satu) pintu ruko tersebut dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa oleh karena gugat rekonvensi /Penggugat
Rekonvensi/Terbanding dikabulkan sebagian, maka gugatan agar harta
bersama tersebut dibagi dua yaitu ½ (seperdua) untuk Penggugat
Rekonvensi/Terbanding dan ½ (seperdua) untuk Tergugat Rekonven-
si/Pembanding patut dikabulkan sebagaimana ketentuan Pasal 37
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 97
Kompilasi Hukum Islam dan sesuai dengan surat an-Nisa’ ayat 32 :
Artinya : Bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan.
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi/Terban-
ding dan Tergugat Rekonvensi/Pembanding telah ditetapkan mendapat
½ (seperdua) dari harta bersama dalam perkara a quo, maka dalam
Putusan ini perlu ditetapkan menghukum Penggugat Rekonvensi/Ter-
banding dan Tergugat Rekonvensi/Pembanding untuk membagi dua
harta bersama tersebut, apabila tidak dapat dibagi secara natura maka
dijual lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
setempat dan hasilnya diserahkan kepada Penggugat Rekonvensi
/Terbanding dan Tergugat Rekonvensi/Pembanding sesuai dengan
bagiannya masing-masing;
Hal. 15 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Menimbang, bahwa pertimbangan hukum majelis hakim tingkat
pertama sepanjang yang tidak dipertimbangkan dalam putusan ini telah
benar dan tepat, oleh karenanya majelis hakim tingkat banding me-
ngambil alih pertimbangan tersebut dan menjadikannya pertimbangan
hukum sendiri;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, majelis hakim tingkat banding mengabulkan gugatan
Penggugat Rekonvensi/Terbanding sebagian dan menyatakan tidak da-
pat menerima selain dan selebihnya, oleh karenanya memperbaiki amar
putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor : 229/Pdt.G/2010/MS-Jth
tanggal 28 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban
1432 Hijriyah sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang
perkawinan, sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1989, jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan Undang-
Undang Nomor 50 tahun 2009, tentang Peradilan Agama, maka biaya
perkara di tingkat banding dibebankan kepada Pembanding;
Mengingat Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan
serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
Menyatakan permohonan banding dari Pembanding dapat diterima;
Memperbaiki putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor : 229
/Pdt.G/2010/MS-Jth tanggal 28 Juli 2011 Miladiyah bertepatan
dengan tanggal 26 Sya’ban 1432 Hijriyah, sehingga amarnya
berbunyi sebagai berikut :
Dalam Konvensi :
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
Hal. 16 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i
terhadap Termohon di depan sidang Mahkamah Syar’iyah
Jantho;
3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada PPN/KUA
Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar dan PPN/KUA
Kecamatan Suka Jaya Kota Sabang;
Dalam Rekonvensi :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar kepada Penggugat
Rekonvensi berupa :
a. Nafkah yang lalu sebesar Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah);
b. Nafkah iddah sebesar Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah);
c. Mut’ah dalam bentuk uang sebesar Rp. 5.000.000.- (lima juta
rupiah);
3. Menetapkan harta bersama antara Penggugat Rekonvensi dan
Tergugat Rekonvensi sebagai berikut :
a. Sepetak tanah dengan luas tanah + 600 m2 dengan sebuah
rumah permanen di atasnya seluas 10x6 m2 yang terletak di
Desa Klieng Cot Aron Kecamatan Baitussalam Kabupaten
Aceh Besar, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan Gang buntu;
- Barat berbatas dengan tanah rumah Rita Zahara;
- Utara berbatas dengan jalan;
- Selatan berbatas dengan tanah rumah Budiman;
b. Sepetak tanah dengan luas + 3.435 m2 yang terletak di Gam-
pong Cot Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar,
Hal. 17 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
sesuai sertifikat Hak Milik Nomor 262 an. Darmansyah,
dengan batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan tanah Alm. Raden;
- Barat berbatas dengan jalan buntu;
- Utara berbatas dengan tanah Alm. Raden;
- Selatan berbatas dengan tanah Abdulah Hasan;
c. Rumah bantuan tipe 36 di Komplek Perumahan Tiongkok
Blok F Jl. Cendana 3 No. 48 Desa Neuheun Kecamatan
Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar di atas tanah seluas +
140 m2 (10x14 m2), dengan batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan tanah rumah Rudianto;
- Barat berbatas dengan tanah rumah Rezki Aramito;
- Utara berbatas dengan tanah rumah M. Yasin;
- Selatan berbatas dengan jalan;
d. Rumah bantuan tipe 36 (6x6 m2) diatas 1 (satu) petak tanah
dengan luas + 111 m2 yang terletak di Gampong Payatieng,
Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar, dengan
batas-batas sebagai berikut :
- Timur berbatas dengan jalan Gampong;
- Barat berbatas dengan tanah rumah Yusliana;
- Utara berbatas dengan tanah rumah Iskandar Muda;
- Selatan berbatas dengan jalan Gampong;
e. Uang tebusan pengalihan hak gadai atas tanah kebun yang
terletak di Gampong Cot Kecamatan Darussalam Kabupaten
Aceh Besar sebesar Rp. Rp. 15.000.000.- (lima belas juta
rupiah);
Hal. 18 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
f. 1 (satu) unit Sepeda Motor merek Honda NF 125 TR, dengan
Nomor Polisi BL 3105 LV, an. Darmansyah No. BPKB
2315351-A, tahun 2008;
g. 1 (satu) ekor sapi betina yang berada di Gampong Ladong
Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar dan saat ini
dikuasai (dipelihara) oleh Nuswadi ;
4. Menetapkan hutang bersama antara Penggugat Rekonvensi dan
Tergugat Rekonvensi kepada perempuan bernama Mariah
sebesar Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah);
5. Menetapkan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi
masing-masing memperoleh ½ (seperdua) bagian dari harta
bersama pada amar angka 3 dan 4 di atas;
6. Menghukum Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi
membagi harta bersama pada amar angka 3 di atas, ½
(seperdua) bagian untuk Penggugat Rekonvensi dan ½
(seperdua) bagian yang lain untuk Tergugat Rekonvensi dan
apabila tidak dapat dibagi secara natura, maka dijual dengan
cara lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang yang hasilnya dibagi dua antara Penggugat Rekonvensi
dan Tergugat Rekonvensi;
7. Menyatakan tidak dapat menerima gugatan Penggugat Rekon-
vensi untuk selain dan selebihnya ;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi :
- Membebankan Pemohon/Tergugat Rekonvensi membayar biaya
perkara sejumlah Rp. 3.801.000.- (tiga juta delapan ratus satu
ribu rupiah);
Menghukum Pembanding membayar biaya perkara di tingkat
banding sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Hal. 19 dari 19 hal. Putusan Nomor : 112/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis
Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Kamis, tanggal 1 Desem-
ber 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 4 Muharram 1433
Hijriyah oleh kami M. Ridwan Siregar, SH, Hakim Tinggi yang ditunjuk
sebagai Ketua Majelis, Drs. Baidhowi, HB, SH dan Drs. H. Abd. Hamid
Pulungan, SH, MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota dan
diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh
Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota dan
dibantu oleh Dra. Zakiah sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri
pihak-pihak yang berperkara.
Hakim Anggota : Ketua Majelis,
dto dto
Drs. BAIDHOWI, HB, S.H. M. RIDWAN SIREGAR, S.H.
dto
Drs. H. ABD. HAMID PULUNGAN, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,
dto
Dra. ZAKIAH
Perincian Biaya Banding :
1. Materai ............................................ Rp. 6.000,-
2. Redaksi .......................................... Rp. 5.000,-
3. Leges .............................................. Rp. 5.000,-
4. Biaya Proses ................................... Rp.134.000,-
J u m l a h ....................................... Rp. 150.000,-
------------------------------(seratus lima pulu ribu rupiah)--------------------------
Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 13 Desember 2011 Wakil Panitera,
dto
DRS. MUHAMMAD YUSUF, SH