P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai...

120
1 PERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah-Indonesia 2015

Transcript of P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai...

Page 1: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

1

PERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah-Indonesia

2015

Page 2: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

2

Tanggal laporan : 11 Mei 2015 Nama kepala penilai : Didik Prasetyo Alamat : Jl. Dieng III No.16, Karang Tengah, Cileduk. Tangerang,

Banten-Indonesia. 15157 email: [email protected]

Lisensi ALS : - (proses) Jenis laporan : Penuh Lembaga pemohon : Perkumpulan Petani Rotan Katingan (P2RK) Kamipang

Sejahtera Lokasi penilaian : Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan

Tengah-Indonesia

Tanggal penilaian : 13-17 Agustus 2014 Luas wilayah : 6.473,63 Hektar Status lahan : Perkebunan Rotan Skema sertifikasi : FSC-SLIMF

Page 3: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

3

1. PENDAHULUAN

Penilaian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan

Petani Rotan Katingan (P2RK) Kamipang Sejahtera pada tanggal 13-17 Agustus 2014

dengan luas areal 6.473,63 hektar. Proses penilain mengacu pada panduan identifikasi

NKT yang dikeluarkan oleh High Conservation Values Resource Network (HCVRN) tahun

2013 dengan sedikit penyesuaian dikarenakan wilayah studi merupakan kelompok

usaha kecil dan menengah. Tujuan penilaian NKT adalah untuk salah satu syarat

pemenuhan standar sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) pada program Small or

Low Intensity Managed Forest (SLIMF).

P2RK Kamipang Sejahtera secara administrasi berada di Desa Baun Bango,

Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah dengan

legalitas akta notaris No. 02 tanggal 12 Desember 2009 yang diketuai oleh Suandri.

Berada di 1130 23’ 36” E dan

20 22’ 32” S sampai dengan

1130 28’ 23” E dan 20 16’10”

S, wilayah studi terdiri atas 4

desa yaitu Desa Baun Bango,

Jahanjang, Tumbang Runen

dan Karuing (Gamabr 1).

Berdasarkan data sistem

lahan dari RePPProT (1987)

dan survei yang dilakukan

WWF tahun 2012-2014,

wilayah kelola P2RK

Kamipang Sejahtera berada

di dalam sistem lahan Barah,

Gambut, Sebangau, dan

Segintung yang termasuk

dalam kawasan rawa dan

dataran rendah dengan

kisaran ketinggian dari mulai

permukaan laut sampai

dengan 100 meter di atas Gambar 1. Lokasi titik pengambilan sampel lapangan untuk aspek ekologi dan sosial.

Page 4: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

4

permukaan laut dengan tingkat kemiringan <2%. Dalam kurun waktu satu tahun

rerataan curah hujan adalah 305 mm. Berdasarkan kajian batas Daerah Aliran Sungai

(DAS) yang dikeluarkan oleh BPDAS Kahayan, Kementerian Kehutanan tahun 2014,

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera berada di wilayah DAS Katingan yang

memiliki 8 sungai.

Termasuk dalam satuan biogeografi hutan dataran rendah bagian selatan (25b)

yang terdiri dari ekosistem perairan air tawar dan rawa gambut, wilayah P2RK

Kamipang Sejahtera termasuk dalam sebaran 808 jenis tumbuhan, 15 jenis mamalia,

182 jenis burung, dan 54 spesies ular (WWF dan LIPI, 2007).

Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Kamipang termasuk dalam suku Dayak

Ngaju dan Suku Dayak Melayu. Mata pencaharian warga pada umumnya adalah sebagai

petani rotan, berladang, memanen hasil hutan dan penangkapan ikan. Fasilitas

pendidikan pada umumnya telah memadai, di setiap desa telah tersedia SD. Jenjang

pendidikan SMP hanya terdapat di Desa Baun Bango, Jahanjang, Karuing, Sedangkan

SMA dan SMK hanya tersedia di Desa Baun Bungo. Fasilitas kesehatan yang tersedia di

setiap desa adalah PUSTU, yang dilayani oleh perawat mantri dan bidan. Sedangkan

dokter hanya tersedia di Puskesmas yang berada di Desa Baun Bungo.

Kajian nilai konservasi tinggi di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

dilaksanakan oleh 4 personil utama dan 4 pendukung yaitu:

No Nama Posisi Keahlian

1 Didik Prasetyo Kepala Penilai NKT Bidang Ekologi/Biodiversiti

2 Ari Meididit Anggota Penilai NKT Bidang Biodiversiti/Jasa ekosistem

3 Joandini Asmoro Anggota Penilai NKT Bidang Ekologi/Biodiversiti

4 Sutji Shinto Anggota Penilai NKT Bidang Sosial dan Budaya

Pendukung

1 Dewi Indah Sari WWF GIS/pemetaan

2 Kurniadi WWF Program rotan

3 Gani Masayusi WWF Program rotan

4 Nina Nuraisyiah WWF Program rotan

Page 5: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

5

2. METODOLOGI

Penilaian NKT dilakukan di 8 titik pengambilan sampel aspek ekologi (NKT 1 - 4),

4 lokasi pengambilan sampel sosial dan budaya, serta melibatkan sebanyak 69

koresponden. Daftar titik lokasi pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

No. Lokasi Titik Pengamatan Komponen NKT Keterangan

1 Kebun rotan Desa Karuing 1 1-4 Kebun Rotan

2 Kebun rotan Desa Karuing 2 1-4 Kebun Rotan

3 Kebun rotan Desa Jahanjang 1 1-4 Kebun Rotan

4 Kebun rotan Desa Jahanjang 2 1-4 Kebun Rotan

5 Kebun rotan Desa Tumbang Runen 1 1-4 Kebun Rotan

6 Kebun rotan Desa Tumbang Runen 2 1-4 Kebun Rotan

7 Danau Purun 1-4 Danau

8 Desa Karuing 5-6 Desa

9 Desa Jahanjang 4-5-6 Desa dan Danau

10 Desa Tumbang Runen 4-5-6 Desa dan Danau

11 Desa Baun Bango 1-6 Desa dan Danau

12 Sungai Perupuk 6 Makam tua

13 Sungai Laken 6 Makam tua

Proses identifikasi NKT terdiri dari serangkaian tahapan yang dapat

dikelompokkan ke dalam lima kelompok besar, yaitu: 1) persiapan studi (penilaian

awal), 2) pengumpulan data, 3) analisis dan pemetaan, 4) penyusunan laporan dan 5)

rekomendasi serta konsultasi hasil penilaian dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam rangkaian proses ini, ketersediaan data primer dan sekunder merupakan faktor

penentu dalam menentukan nilai-nilai penting yang perlu di konservasi melalui

kerangka NKT.

Verifikasi data biofisik dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan

dengan menyeleksi sampel dan menentukan klaster-klaster acak setiap sampelnya

(Stratified Cluster Sampling). Hasil identifikasi digunakan sebagai acuan untuk

pembuatan peta tutupan lahan dengan batas toleransi kesalahan sebasar > 85%.

Proses identifikasi NKT 1, 2, dan 3 dipisahkan dalam dua metodologi utama, yaitu:

1) Pengamatan Langsung yang diawali dengan penentuan lokasi cuplikan (sample)

secara acak bertingkat (stratified random sampling) dengan memperhatikan

keterwakilan habitat. Di setiap lokasi cuplikan identifikasi flora dan fauna dilakukan

secara opportunistic scan sampling dengan mencatat sebanyak mungkin keberadaan

Page 6: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

6

flora dan fauna di jalur yang dilalui oleh pengamat. 2) Pemetaan Partisipatif

berdasarkan informasi dari pengurus dan petani rotan di P2RK Kamipang Sejahtera

tentang keberadaan tumbuhan dan satwa liar yang terdapat di lokasi tersebut.

Identifikasi kawasan NKT 4 dilakukan dengan cara menganalisis kawasan dari tata

ruang wilayah, bentang lahan, topografi dan lokasi Daerah Aliran Sungai. Selanjutnya

dilakukan survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat pada lokasi-lokasi

terpilih, seperti mata air, sungai, kondisi sempadan sungai. Identifikasi NKT 5 dan 6

dilakukan secara bertahap, yaitu melalui proses pemetaan partisipatif untuk

mendapatkan informasi secara langsung dari anggota Koperasi P2RK Kamipang

Sejahtera dan masyarakat dengan cara memetakan bersama kawasan-kawasan yang

berpotensi memiliki NKT 5 dan 6. Tahapan berikutnya adalah wawancara dan

pengamatan lapangan dengan menggunakan metode purposive sampling dalam

penentuan target responden yang telah diperoleh dari proses pemetaan partisipatif.

Hasil penilaian lapangan kemudian disusun menjadi dokumen awal yang

dikirimkan kepada pihak pengelola kawasan untuk mendapatkan tanggapan dan

menjadi panduan awal melindungi NKT yan gteridentifikasi. Kemudian pada tanggal 25

Februari 2015, dokumen telah dikonsultasikan ke masyarakat umum untuk

mendapatkan masukan atas hasi penilaian, terutama terhadap pengelolaan yang

melibatkan pihak terkait. Pada April 2015, seluruh dokumen yang mendapatkan

masukkan dari pihak pengelola dan masyarakat umum telah ditinjau oleh ahli NKT.

Seluruh saran dan masukkan talah disesuaikan di dalam laporan akhir yang layak

digunakan untuk penilaian sertifikasi.

Page 7: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

7

3. TEMUAN NILAI KONSERVASI TINGGI

Terdapat 6.473,63 hektar kawasan yang memiliki NKT dengan rincian sebagai

berikut.

NKT Komponen

Hasil Temuan

Ada Potensial Ada

Tidak ada

NKT 1. Keanekaragaman Spesies

Spesies langka, terancam, dan terancam punah

5 spesies dengan kategori terancam dan 4 spesies kategori terancam punah

Spesies endemik dan temporal

9 spesies memiliki sebaran terbatas, dan 3 spesies yang bersifat tidak menetap

NKT 2. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap

Ekosistem dan mosaik tingkat lanskap

392,951 hektar terhubung dengan kawasan hutan inti, dan terdapat 2 tipe ekosistem langka

Populasi perwakilan spesies alami

Macan dahan, orangutan, bekantan, rangkong, dan burung air

NKT 3. Ekosistem dan Habitat Ekosistem gambut

NKT 4. Jasa Ekosistem

Perlindungan daerah tangkapan air

Danau dan sempadan sungai

Kontrol erosi pada tanah dan lereng yang rentan

TBE <2%

Kawasan pembatas kebakaran hutan dan lahan

Kawasan yang berkesinambungan dengan perkebunan kelapa sawit

NKT 5. Kebutuhan Masyarakat Sungai dan danau

NKT 6. Nilai Kultural Makam tua dan rumah adat

3.1. NKT 1. Keanekaragaman Spesies.

Berdasarkan hasil identifikasi keanekaragaman spesies, ditemukan 62 jenis

burung dari 29 famili, 20 jenis mamalia dari 12 famili dengan 6 jenis di antaranya

adalah kelompok primata, dan 110 jenis tumbuhan.

Berdasarkan identifikasi status konservasi spesies, wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera teridentifikasi beberapa spesies yang termauk dalam kategori rentan

Page 8: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

8

(vulnerable) yaitu Tarsius (Tarsius bancanus borneansus), Beruang (Helarctos

malayanus), Macan dahan (Neofelis diardii), Babi hutan berjenggot (Sus barbatus), Kayu

kulat (Cantleya corniculata), Ramin (Gonystylus bancanus), dan Tumih (Combretocarpus

rotundatus). Jenis spesies yang termasuk dalam kategori terancam (endangered) adalah

Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii), Ungko (Hylobates albibarbis), Bekantan (Nasalis

larvatus), Agatis (Agathis borneensis), dan Rasak Pantai (Cotylelobium melanoxylon). Dan

spesies yang tergolong terancam punah yaitu Trenggiling (Manis javanica) dan 3 jenis

pohon yang juga termasuk hampir punah yaitu Karuing (Dipterocarpus validus),

Belangiran (Shorea balangeran), Tempurai (Dipterocarpus fagineus).

Berdasarkan hasil identifikasi spesies endemik dan atau memiliki sebaran yang

sangat terbatas di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, terdapat beberapa

kelompok burung, mamalia-primata, dan tumbuhan, yaitu: Takur leher hitam

(Psilopogon eximius), Bondol kalimantan (Lonchura fuscans), Orangutan kalimantan

(P.p.wurmbii), Lutung merah (Presbytis rubicunda), Ungko (Hylobates albibarbis),

Krabuku ingkat (Tarsius bancanus borneanus), Bekantan kahau (Nasalis larvatus),

Kijang kuning (Muntiacus atherodes), dan Agatis (Agathis borneensis). Sedangkan untuk

satwa yang memiliki aktivitas migrasi (tidak menetap), adalah Belibis batu

(Dendrocygna javanica). Beberapa satwa yang memiliki peran sangat penting di dalam

ekosistem adalah kelompok Rangkong (Bucerotidae), dan Orangutan (P. P. wurmbii).

Berdasarkan informasi temuan langka, terancam, dan terancam punah, serta yang

memiliki sebaran terbatas maupun temporal, maka ditetapkan bahwa seluruh areal

P2RK Kamipang Sejahtera selain kawasan pemukiman termasuk dalam kawasan

sebagai sebaran NKT 1 dengan total areal 5.216,180 hektar.

3.2. NKT 2. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap

Berdasarkan analisa tutupan hutan Kementerian Kehutanan tahun 2013 di

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, ditemukan adanya kawasan hutan inti yaitu

Kawasan Suaka Alam Taman Nasional Sebangau. Kawasan hutan inti tersebut sebagian

bertumpang tindih dengan wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera di sebelah timur

dengan luasan 392,951 hektar. Berdasarkan analisa serial tutupan hutan dari tahun

1990, 2000, dan 2013 menunjukkan bahwa kawasan hutan inti tidak mengalami

perubahan.

Berdasarkan analisa sistem lahan menurut RePPProt tahun 1987 dan hasil survei

primer yang dilakukan WWF pada tahun 2012-2014, wilayah kelola P2RK Kamipang

Page 9: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

9

Sejahtera berada pada 4 tipe sistem lahan yang berbeda, yaitu Barah, Gambut,

Sebangau, dan Segintung dengan kondisi yang masih terjaga dan berkesinambungan.

Berdasarkan analisa spesies indikator yang teridentifikasi sebagai perwakilan

keanekaragaman hayati di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan di sekitarnya,

serta analisa kondisi tutupan hutan sebagai habitat penting kelangsungan hidup satwa,

terdapat beberapa kelompok satwa yang memiliki peran penting dalam menjaga

ekosistem di wilayah studi yaitu: Macan dahan (Neofelis diardi); Orangutan (Pongo

pygmaeus wurmbii); Bekantan (Nasalis larvatus); kelompok Rangkong (Bucerotidae);

dan kelompok burung pemakan ikan seperti kelompok Anatidae, Ardeidae, dan

Alcedinidae.

Mempertimbangkan keberadaan ekosistem Sebangau dan Gambut serta seluruh

perwakilan keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya, maka, maka seluruh

kawasan wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera yang masih tertutup vegetasi dan

memiliki kesatuan dengan kawasan hutan yang masih luas dan seluruh danau

ditetapkan sebagai NKT 2.

3.3. NKT 3. Ekosistem dan Habitat

Berdasarkan analisa sistem lahan menurut RePPProt tahun 1987 dan survei

primer WWF Indonesia tahun 2012-2014, terdapat ekosistem langka dan terancam

punah di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, yaitu ekosistem gambut yang

berada di sebelah timur area kelola. Berdasarkan analisa tutupan hutan dari tahun

1990, 2000, dan 2013 menunjukkan bahwa telah terjadi pengurangan tutupan hutan

lebih dari 50%, dan hal ini sangat membahayakan ekosistem gambut yang berada di

bawahnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh ekosistem gambut yang

terdapat di wilayah kelola P2RK Kamipang sejahtera termasuk dalam NKT 3 dengan

luasan 1.123,402 hektar.

3.4. NKT 4. Jasa Ekosistem

Hampir seluruh masyarakat di empat desa yang menjadi area studi memanfaatkan

air tanah untuk keperluan hidup sehari-hari yang sangat tergantung dari ketersediaan

air sungai dan danau. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh

danau dan sungai yang terdapat di dalam wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

sangat berhubungan dengan penyediaan air bagi masyarakat yang hidup di dalamnya.

Sedangkan dari potensi pengendali banjir, wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

Page 10: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

10

berada di sempadan Sungai Katingan yang masih ditutupi dengan hutan sekunder dan

perkebunan rotan dan masih terjaga keberadaannya. Hal ini penting untuk

mengendalikan fluktuasi jumlah air baik untuk wilayah studi maupun daerah hilir.

Berdasarkan hasil temuan tersebut disimpulkan bahwa seluruh danau dan sempadan

sungai di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera termasuk dalam kategori NKT 4.1

dengan luas sekitar 5.696,552 hektar.

Analisa tingkat kelerengan yang terdapat di wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera, seluruh areal studi termasuk kawasan yang datar dengan tingkat kelerengan

< 2%. Kondisi ini memberikan gamba-ran awal bahwa kejadian longsor sangat kecil

kemungkinan terjadi di dalam kawasan. Argumentasi ini dibuktikan dengan analisa

Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan

sekitarnya, dengan menunjukkan hasil bahwa sebagian besar areal studi termasuk

kawasan dengan nilai Tingkat Bahaya Erosi sangat ringan dan sebagian kecil memiliki

potensi erosi ringan. Berdasarkan hasil kajian tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera tidak termasuk dalam kawasan yang

penting dalam mengendalikan erosi dan sedimentasi bagi masyarakat hilir.

Berdasarkan informasi sebaran titik api dari tahun 2000-2013, sebaran titik api

pada umumnya terpusat pada kawasan di sekitar pemukiman penduduk dan

merupakan akibat dari kegiatan sebagian masyarakat yang membersihkan lahan

perladangan sehingga tidak mengkawatirkan penyebaran api ke hutan di sekitarnya.

Namun kondisi yang berbeda terjadi pada areal perkebunan kelapa sawit yang terdapat

di antara Desa Jahanjang sampai dengan Desa Baun Bango, sebaran titik api ditemukan

sangat banyak yang kemungkinan dilakukan oleh pihak perusahaan pada saat

membersihkan areal perkebunannya. Berdasarkan temuan di atas maka wilayah kelola

P2RK Kamipang Sejahtera yang berada di satu hamparan dengan areal perusahaan

perkebunan kelapa sawit merupakan kawasan yang sangat penting untuk mencegah

perluasan kebakaran ke wilayah hutan di sekitarnya, termasuk wilayah Taman Nasional

Sebangau dengan luasan 3.483,779 hektar.

3.5. NKT 5. Kebutuhan Masyarakat

Kondisi kehidupan masyarakat desa-desa di sekitar wilayah kelola kebun rotan

P2RK Kamipang Sejahtera masih menggantungkan hidupnya dari sumber daya alam

yang ada di sekitar wilayah desa. Wilayah pemukiman masyarakat di Desa Baun Bango,

Desa Jahanjang, Desa Karuing dan Desa Tumbang Runen berada di pinggir-pinggir

Page 11: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

11

sungai, dan dikelilingi oleh kebun rotan dan karet. Mayoritas warganya bermata

pencaharian sebagai pekebun rotan dan karet, pencari ikan, serta beberapa melakukan

perladangan sementara. Hampir seluruh masyarakat di empat desa yang menjadi area

studi memanfaatkan air tanah untuk keperluan hidup sehari-hari, namun terdapat

beberapa masyarakat yang masih menggunakan air sungai dan air hujan untuk kegiatan

rumah tangga dan sumber penghidupan, seperti mencuci maupun mandi. Selain untuk

keperluan sehari-hari, sungai dan danau memiliki juga fungsi untuk memenuhi

kebutuhan makanan dan uang tunai. Mereka memanfaatkan sungai dan danau untuk

mencari ikan dan beberapa warga sudah mulai mencoba memelihara ikan dengan

membuat keramba.

Mata pencaharian masyarakat desa, mayoritas sebagai peladang berpindah,

pekebun rotan dan karet, serta mencari ikan. Meski masih menggantungkan beberapa

hal kepada sumber daya hutan/alam, namun kebutuhan tersebut masih bisa

tergantikan dengan alternatif lainnya. Sumber daya alam yang masih sangat dibutuhkan

oleh masyarakat dan tidak tergantikan pada saat-saat tertentu adalah sumber air yang

berasal dari sungai dan danau. Berdasarkan uraian di atas, kebutuhan air sungai dan

danau yang tidak dapat digantikan oleh hal lainnya, terutama pada musim kemarau,

maka danau dan sungai di ada di dalam dan di sekitar desa-desa tersebut, merupakan

komponen NKT 5. Ringkasan hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut:

No Desa Indikator Ketergantungan

Kr Vt Pro Ar Ob Bb Pt

1 Karuing X x X √ x x x

2 Jahanjang X x x √ x x x

3 Tumbang Runen X x x √ x x x

4 Baun Bango X x x √ x x x

Keterangan: Kr= Karbohidrat; Vt = Vitamin; Po= Protein; Ar = Air bersih; Ob = Obat-obatan Bb= Bahan bakar/Bangunan; Pt= Pendapatan tunai; X = <50% pemanfaatan dari sumber daya hutan/ekosistem alami; √= >50% pemanfaatan dari sumber daya hutan/ekosistem alami.

3.6. NKT 6. Nilai Kultural

Masyarakat di Kecamatan Kamipang sebagian besar adalah masyarakat Dayak

Ngaju dan Dayak Melayu yang beragama Islam. Meskipun demikan masih ada beberapa

tradisi nenek moyang yang di pakai dan dipraktikan dalam keseharian masyarakat desa.

Selain itu, peninggalan-peninggalan leluhur berupa kampung lama (Kaleka), keramat,

tejahan (hutan lindung), Paktahu (kayu atau patung pengusir bala), sandung (tempat

Page 12: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

12

untuk menyimpang kerangka) dan tempat-tempat tertentu (makam tua), pohon

Tangiran (pohon penghasil madu) atau pohon yang dihormati masih memiliki nilai

penting dan spritual bagi masayarakat di ke-empat desa tersebut. Khusus untuk Desa

Tumbang Runen, terdapat Rumah Betang Tua yang masih cukup bagus kondisinya.

Sebagai masyarakat tradisional yang berdiam di sisi sungai dan berada di tepi

hutan, masih cukup banyak tradisi yan berkaitan erat dengan hutan dan sumber daya

alam sebagai penopang kehidupan mereka. Salah satunya adalah kaleka, atau kampung

lama yang tidak boleh diganggu atau dirusak oleh siapapun jika melanggar akan kena

sanksi adat, tapi masih bisa dimanfaatkan hasil tumbuhan yang ditanam. Zonasi lainnya

yang dibuat adalah tejahan atau hutan atau wilayah keramat yang tidak boleh diganggu.

Meskipun terdapat tempat-tempat keramat dan dihormati, tetapi sebagian besar

masyarakat tidak lagi melakukan ritual-ritual adat dan pemujaan. Jika pun ada, hanya

sedikit warga yang

melakukan. Hal ini karena

mayoritas penduduk desa

beragama Islam.

Dari uraian di atas,

bisa disimpulan bahwa

terdapat komponen HCV 6

di wilayah desa-desa yang

berada di wilayah kebun

rotan yang dikelola oleh

Koperasi Kamipang

Sejahtera yang berupa

makam tua di Desa Karuing,

muara Sungai Punggu Alas,

dan rumah adat di Desa

Jahanjang.

Berdasarkan seluruh

hasil identifikasi NKT di

atas, secara keseluruhan

terdapat 6.473,63 hektar

kawasan yang memiliki Gambar 2. Sebaran kawasan NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 13: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

13

Nilai Konservasi Tinggi (Gambar 2). Jumlah total kawasan NKT memiliki nilai lebih

besar dari luas kawasan P2RK Kami-pang Sejahtera karena terdapat potensi NKT yang

sangat penting dan masih berkesinambungan dengan kawasan kelola.

4. PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN NKT

4.1. Ancaman Terhadap Nilai Konservasi Tinggi

Beberapa aktivitas manusia di sekitar wilayah studi memiliki potensi mengancam

keberadaan NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera. Bentuk ancaman tersebut

dapat secara langsung mengganggu atau menghilangkan NKT, maupun secara tidak

langsung dapat mengurangi nilai NKT. Berdasarkan hasil diskusi kelompok dengan

masyarakat di wilayah studi dan hasil pengamatan langsung, terdapat beberapa

aktivitas yang berpotensi mengancam keberadaan NKT, yaitu:

Perburuan terutama jenis satwa yang dikonsumsi dan menjadi binatang peliharaan.

Perkebunan kelapa sawit. Ekspansi perkebunan mempermudah akses ke dalam

hutan, menghilangkan habitat utama satwa, dan menghilangkan populasi satwa

melalui aktivitas yang menghasilkan polusi kimia. Terdapat 3 perkebunan kelapa

sawit di sekitar wilayah studi, yaitu PT. Arjuna, PT. Tanah Mas Sumber Sejahtera,

dan PT. Pagar Jarak.

Pembakaran dan kebakaran lahan. Aktivitas ekpansi perkebunan kelapa sawit

melalui pembakaran lahan dapat mengancam kawasan di sekitar termasuk wilayah

studi. Hal ini terlihat dari sebaran titik api (lihat NKT 4)

Pola kegiatan perkebunan rotan. Proses penghilangan dan penjarangan tegakan

pohon di dalam wilayah kebun rotan.

Konflik satwa. Bekantan, monyet ekor panjang, orangutan, dan tupai merupakan

satwa yang mengkonsumsi pucuk dan buah rotan. Masyarakat sadar untuk tidak

mengganggu satwa tersebut, namun potensi konflik sangat mungkin terjadi apabila

tidak dilakukan pengelolaan.

Pembukaan dan alih fungsi lahan. Perkembangan perkebunan kelapa sawit

mendorong masyarakat untuk mengalihkan kebun rotan menjadi perkebunan

plasma kelapa sawit, selain itu harga rotan yang tidak stabil merupakan penyebab

lainnya.

Penangkapan ikan. Belum terdapat aturan jenis dan ukuran ikan yang ditangkap

menyebabkan penangkapan ikan tidak dapat dikendalikan. Selain itu beberapa

Page 14: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

14

masyarakat masih menggunakan bahan kimia dan bom ikan walaupun dengan

intensitas kecil.

Kebijakan pemerintah pusat/daerah. Pengaturan ekspor rotan dalam Peraturan

Menteri Perdagangan dengan nomor 35/M-DAG/PER/11/2011, menyebabkan

hampir seluruh aktivitas perkebunan rotan di wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera berhenti.

4.2. Pengelolaan dan Pemantauan Nilai Konservasi Tinggi

4.2.1. Pengelolaan dan Pemantauan Spesies

4.2.1.1. Perburuan atau Penangkapan Tak Terkendali

- Pembuatan Peraturan Desa yang dilakukan secara musyawarah dengan masyarakat

terkait dengan aturan perburuan satwa yang harus dipatuhi semua anggota P2RK

Kamipang Sejahtera.

- Bekerjasama dengan pihak terkait (LSM, Dinas Kehutanan, Kepolisian) untuk

memberikan penyadaran masyarakat mengenai larangan perburuan, baik secara

pasif maupun aktif.

- Melakukan pendataan jenis-jenis satwa yang sering dijumpai di kawasan

perkebunan secara berkala (triwulan).

- Melakukan kajian jumlah populasi satwa di areal perkebunan, terutama yang

teridentifikasi sebagai NKT. Termasuk kajian jumlah dan jenis ikan yang berhasil

ditangkap oleh penduduk, untuk mengetahui kelimpahannya. Hal ini akan

berpengaruh pada pengelolaan NKT 5 yang berhubungan dengan kebutuhan

masyarakat.

- Untuk penangkapan ikan secara berlebihan atau tidak terkendali: Pihak pengelola

koperasi dapat mengadopsi kebijakan yang dibuat oleh masyarakat Desa Jahanjang

dan Desa Tumbang Runen mengenai larangan penggunaan bahan kimia dan bom

untuk penangkapan ikan. Selain itu perlu dilakukan kajian mengenai pembatasan

lebar mata jala/jaring ikan untuk mengurangi penangkapan anakan ikan.

4.2.1.2. Konflik antara manusia dan satwa

- Membuat struktur pelaporan kejadian konflik atau potensi konflik dengan jelas yang

melibatkan pihak pengurus koperasi, dinas kehutanan, dan BKSDA Kalimantan

Tengah.

Page 15: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

15

- Bekerjasama dengan lembaga terkait (Dinas kehutanan, BKSDA, dan LSM) untuk

melakukan pelatihan penanganan konflik satwa dan manusia, atau menyediakan

langkah-langkah penanganan konflik kepada seluruh masyarakat. Beberapa

panduan penanganan konflik telah banyak dibuat oleh LSM, dan dapat digunakan.

- Membuat data-data kasus konflik yang terjadi di area perkebunan rotan. Seluruh

data harus didokumentasikan secara berkala (triwulan).

4.2.2. Pengelolaan dan Pemantauan Ekosistem dan Jasa Ekosistem

4.2.2.1. Ekosistem Sempadan Sungai dan Danau

Merujuk pada Keppres No. 32 tahun 1990 (dinyatakan bahwa lebar sempadan sungai

adalah 50 meter kiri dan 50 meter kanan bagi sungai yang mempunyai lebar badan

sungai kurang dari 30 meter, atau 100 meter kiri dan 100 meter kanan bagi sungai yang

mempunyai lebar badan sungai lebih dari 30 meter) maka perlindungan daerah

sempadan dapat dilakukan dengan:

- Tidak mengalihfungsikan perkebunan rotan yang berada di sempadan sungai

menjadi perkebunan lainnya, terutama tanaman monokultur (satu jenis tanaman

seperti karet dan kelapa sawit),

- Melakukan pemetaan mengenai kejelasan batas antara kelola masyarakat

khususnya petani rotan P2RK dengan kelola perusahaan sawit dengan di bantu LSM

dan pihak perekebunan sawit,

- Tidak menghilangkan tegakan pohon di sempadan sungai, untuk menghindari

longsor dan tidak berkembangnya tanaman rotan dengan baik,

- Menetapkan area sempadan sebagai kawasan perkebunan rotan yang menerapkan

praktek keberlanjutan. Hal ini perlu dibuatkan praktek-praktek budidaya rotan yang

berwawasan lingkungan.

- Memetakan seluruh lokasi danau, dan apabila memungkinkan dilakukan kajian

ekologi di setiap danau dan memetakan status lahan yang berada di sempadan

danau dengan di bantu LSM dan pihak terkait seperti Dinas PU dan Dinas Perikanan.

- Membuat rencana tata ruang kawasan danau melalui musyawarah dengan

masyarakat pemilik lahan di sempadan danau, sehingga mendapat kesepakatan

perlindungan daerah sempadan danau.

Page 16: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

16

4.2.3. Pengelolaan dan Pemantauan Budaya

- Memetakan seluruh sumber peninggalan sejarah bekerjasama dengan pihak terkait

(LSM, Pemerintah Daerah, Dinas Pariwisata)

- Membuat tanda-tanda keberadaan lokasi bersejarah, termasuk larangan untuk

merusak atau menghilangkannya

- Bekerjasama dengan aparat desa untuk membuat aturan perawatan lokasi

bersejarah secara berkala,

- Melakukan proses penyadar tahuan akan keberadaan situs-situs tersebut bersama

LSM dan dinas terkait.

Page 17: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

17

© 2015

PERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN

Page 18: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

PERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah-Indonesia

2015

Page 19: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

2

Tanggal laporan : 11 Mei 2015 Nama kepala penilai : Didik Prasetyo Alamat : Jl. Dieng III No.16, Karang Tengah, Cileduk. Tangerang,

Banten-Indonesia. 15157 email: [email protected]

Lisensi ALS : - (proses) Jenis laporan : Penuh Lembaga pemohon : Perkumpulan Petani Rotan Katingan (P2RK) Kamipang

Sejahtera Lokasi penilaian : Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan

Tengah-Indonesia

Tanggal penilaian : 13-17 Agustus 2014 Luas wilayah : 6.473,63 Hektar Status lahan : Perkebunan Rotan Skema sertifikasi : FSC

Page 20: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA| DAFTAR ISI 3

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 3

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ....................................................................................... 5

DAFTAR TABEL ............................................................................................................................. 7

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................ 8

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................... 9

1. PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 10

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 10 1.2. Konsep Nilai Konservasi Tinggi ........................................................................................... 12 1.3. Tujuan Penilaian ........................................................................................................................ 12 1.4. PT. Kamipang Sejahtera .......................................................................................................... 13

2. GAMBARAN LOKASI ............................................................................................................. 14

2.1. Unit Pengelola ............................................................................................................................. 14 2.2. Konteks Lansekap ...................................................................................................................... 14

2.2.1. Geologi ................................................................................................................................... 14 2.2.2. Curah Hujan ......................................................................................................................... 15 2.2.3. Hidrologi ............................................................................................................................... 15 2.2.4. Fisiografis ............................................................................................................................. 16 2.2.5. Biogeografi dan Keanekaragaman Hayati ................................................................ 16

2.3. Sosial dan Budaya ...................................................................................................................... 17 2.3.1. Populasi dan Demografi .................................................................................................. 17 2.3.2. Keragaman Masyarakat Adat dan Lokal ................................................................... 18 2.3.3. Kehidupan Mata Pencaharian ....................................................................................... 18 2.3.4. Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan .......................................................................... 19

3. TIM PENILAI ........................................................................................................................... 20

4. METODOLOGI ........................................................................................................................ 21

4.1. Waktu dan Lokasi ...................................................................................................................... 21 4.2. Proses Penilaian Nilai Konservasi Tinggi ......................................................................... 21

4.2.1. Persiapan Studi................................................................................................................... 22 4.2.2. Pengumpulan Data ............................................................................................................ 25 4.2.3. Analisa dan Pemetaan ...................................................................................................... 26 4.2.4. Penyusunan Laporan ....................................................................................................... 26

5. DESKRIPSI DAN TEMUAN NILAI KONSERVASI TINGGI ............................................ 27

5.1. NKT 1. Keanekaragaman Spesies. ....................................................................................... 27 5.1.1. Spesies Langka, Terancam, dan Terancam Punah ................................................ 28 5.1.2. Spesies Endemik dan Temporal ................................................................................... 29 5.1.3. Kesimpulan .......................................................................................................................... 30

5.2. NKT 2. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap ............................................................ 30 5.2.1. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap .................................................................. 30

Page 21: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

4

5.2.2. Populasi Perwakilan Spesies Alami ............................................................................ 31 5.2.3. Kesimpulan .......................................................................................................................... 34

5.3. NKT 3. Ekosistem dan Habitat .............................................................................................. 34 5.4. NKT 4. Jasa Ekosistem .............................................................................................................. 35

5.4.1. Perlindungan Daerah Tangkapan Air ........................................................................ 35 5.4.2. Kontrol Erosi pada Tanah dan Lereng yang Rentan ............................................ 35 5.4.3. Kawasan Pembatas Kebakaran Hutan atau Lahan ............................................... 36

5.5. NKT 5. Kebutuhan Masyarakat ............................................................................................. 36 5.5.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 37

5.6. NKT 6. Nilai Kultural ................................................................................................................. 38 5.6.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 39

6. PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN NKT ..................................................................... 40

6.1. Ancaman Nilai Konservasi Tinggi ........................................................................................ 40 6.2. Pengelolaan dan Pemantauan Nilai Konservasi Tinggi ............................................... 42

6.2.1. Pengelolaan dan Pemantauan Spesies ...................................................................... 42 6.2.2. Pengelolaan dan Pemantauan Ekosistem dan Jasa Ekosistem ........................ 43 6.2.3. Pengelolaan dan Pemantauan Budaya ...................................................................... 44

7. SINTESIS .................................................................................................................................. 45

7.1. Pengelolaan Kolaboratif .......................................................................................................... 45

8. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 47

9. LAMPIRAN .............................................................................................................................. 50

1. Profil Tim Penilai ........................................................................................................................... 50 2. Daftar Para Pihak ........................................................................................................................... 52 3. Dokumentasi Foto Kegiatan Penilaian NKT ........................................................................ 54 4. Daftar Temuan Satwa Dan Tumbuhan .................................................................................. 56 5. Peta Hasil Identifikasi Nkt .......................................................................................................... 64 6. Konsultasi Publik ........................................................................................................................... 78 7. Hasil Peer Review .......................................................................................................................... 86 8. Tanggapan Hasil Peer Review ................................................................................................ 100

Page 22: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA| DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH 5

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

APL : Areal Penggunaan Lain

BKSDA : Balai Konservasi Sumber Daya Alam

BPDAS : Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai

BPS : Badan Pusat Statisik

BTNS : Balai Taman Nasional Sebangau

CITES : Convention on International Trade in Endangered Species

CR : Critical Endangered

CUC : Control Union Certification

DAS : Daerah Aliran Sungai

EN : Endangered

FORINA : Forum Orangutan Indonesia

FSC : Forest Stewardship Council

GPS : Global Positioning System

HCV : High Conservation Value

HCVF : High Conservastion Value Forest

HPH-RE : Hak Pengelolaan Hutan-Restorasi Ekosistem

HPK : Hutan Produksi Konservasi

IBA : Important Bird Area

IUCN : International Union for Conservation of Nature

KBKT : Kawasan Bernilai KOnservasi Tinggi

KK : Kepala Keluarga

LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MCK : Mandi Cuci Kakus

MVP : Minimum Viable Population

NKT : Nilai Konservasi Tinggi

P2RK : Perkumpulan Petani Rotan Katingan

PLN : Perusahaan Listrik Negara

PNS : Pegawai Negeri Sipil

RT : Rukun Tetangga

Page 23: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

6

RTE : Rare, Threatned, and Endangered

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

RW : Rukun Warga

SIG : Sistem Informasi Geografis

SLIMF : Small or Low Intensity Managed Forest

SMA : Sekolah Menengah Atas (Umum)

SMP : Sekolah Menengah Pertama

TBE : Tingkat Bahaya Erosi

TGHK : Tata Guna Hutan Kesepakatan

UNESCO : United Nations Educational Scientific and Cultural Organization

USAID-IFACS : United States Agency for International Development - Indonesian

Forest and Climate Support

USLE : Universal Soil Loss Equation

VU : Vulnerable

WWF : World Wildlife Fund

YCI : Yayasan Cakrawala Indonesia

Page 24: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA| DAFTAR TABEL 7

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data demografi Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kali-mantan Tengah .................................................................................................................... 17

Tabel 2. Daftar personil tim penilai NKT di P2RK Kamipang Sejahtera. ......................... 20

Tabel 3. Daftar titik lokasi pengambilan sampel lapangan untuk identifikasi NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.................................................. 21

Tabel 4. Daftar data sekunder yang digunakan untuk menganalisa potensi NKT di wilayah pengelolaan P2RK Kamipang Sejahtera. .................................... 23

Tabel 5. Ringkasan hasil identifikasi NKT di P2RK Kamipang Sejahtera ........................ 27

Tabel 6. Ringkasan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya hutan dan ekosistem alami lainnya. .................................................................. 38

Page 25: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta lokasi penilaian NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ..................................................................................................................... 64

Gambar 2. Peta kelerengan di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera .................. 65

Gambar 3. Pola rerata curah hujan bulanan Kabupaten Katingan tahun 2013 .............................................................................................................................. 15

Gambar 4. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah kelola P2RK Kami-pang Sejahtera dan sekitarnya ........................................................................... 66

Gambar 5. Peta sebaran desa di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera .............. 67

Gambar 6. Peta keberadaan NKT terkait spesies langka, terancam dan terancam punah di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera .............. 68

Gambar 7. Kawasan hutan inti yang berada pada lanskap ekosistem wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ..................................................... 69

Gambar 8. Sebaran tipe ekosistem di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ..................................................................................................................... 70

Gambar 9. Kawasan NKT 2 di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera .................. 71

Gambar 10. Peta sebaran tipe ekosistem gambut di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ................................................................................................ 72

Gambar 11. Daerah sempadan sungai Katingan dan danau-danau di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ..................................................... 73

Gambar 12. Tingkat Bahaya Erosi pada wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan sekitarnya ...................................................................................... 74

Gambar 13. Kawasan pembatas kebakaran di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ................................................................................................ 75

Gambar 14. Sebaran peninggalan sejarah yang memiliki nilai kultural di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ..................................................... 76

Gambar 15. Posisi P2RK Kamipang Sejahtera dengan beberapa pengelola kawasan ....................................................................................................................... 77

Gambar 16. Pengelolaan bersama NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera ..................................................................................................................... 46

Page 26: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA| DAFTAR LAMPIRAN 9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Tim Penilai ............................................................................................... 50

Lampiran 2. Daftar Para Pihak ............................................................................................... 52

Lampiran 3. Dokumentasi Foto Kegiatan Penilaian NKT ............................................ 54

Lampiran 4. Daftar temuan satwa dan tumbuhan ......................................................... 56

Lampiran 5. Peta Hasil Identifikasi NKT ............................................................................ 64

Lampiran 6. Konsultasi Publik ............................................................................................... 78

Lampiran 7. Hasil Peer Review .............................................................................................. 86

Lampiran 8. Tanggapan hasil peer review ..................................................................... 100

Page 27: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

10

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penilaian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dilakukan pada kawasan Perkumpulan

Petani Rotan Katingan (P2RK) Kamipang Sejahtera yang terletak di Kecamatan

Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Identifikasi NKT dilakukan

untuk memberikan gambaran nilai konservasi yang penting di dalam wilayah kelola

P2RK Kamipang Sejahtera, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

pengembangan rencana kelola koperasi petani rotan, salah satunya adalah

pemenuhan standar sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) pada program Small

or Low Intensity Managed Forest (SLIMF).

Secara rinci FSC-SLIMF mengatur syarat-syarat unit usaha hasil yang termasuk

dalam kelompok skala kecil dan menengah, yaitu luasan kawasan kelola tidak

melebihi dari 100 hektar atau dapat mencapai 1.000 hektar apabila kawasan telah

ditetapkan oleh FSC-accredited national initiative, atau produksi tidak boleh melebihi

20% dari kenaikan total produksi tiap tahunnya, atau total produksi tidak boleh

melebihi 5.000 meter kubik setiap tahunnya. Untuk unit usaha hasil hutan bukan

kayu (dalam hal ini rotan) skala kecil dan menengah mengikuti persyaratan bahwa

total produksi tidak boleh melebihi 5.000 meter kubik per tahun tanpa memiliki batas

luas kawasan kelola.

Terdapat beberapa perbedaan pada prinsip dasar penilaian NKT untuk usaha

skala kecil dan menengah pada usaha kayu maupun hasil hutan bukan kayu dengan

perusahaan skala besar. Dikarenakan unit usaha memiliki luas wilayah yang kecil dan

beberapa tersebar dan atau memiliki total produksi terbatas, serta dikelola oleh

perorangan maupun kelompok usaha yang struktur kepengurusan sederhana, FSC

menyarankan agar proses identifikasi, pengelolaan, dan pemantauan NKT dilakukan

secara sederhana sehingga mudah dipahami dan dijalankan oleh anggota unit usaha.

Namun tetap mengikuti prinsip, kriteria, dan indikator yang telah ditetapkan oleh

FSC.

Pada standar sertifikasi FSC disyaratkan pada prinsip ke-9 mengenai

pemeliharaan kawasan hutan bernilai tinggi. Di dalam prinsip ini, kegiatan-kegiatan

pengelolaan di kawasan hutan yang terdapat nilai konservasi tinggi harus dipelihara

atau ditingkatkan sifat-sifat dan kualitasnya dalam mendukung kelestarian kawasan

Page 28: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA| 1. PENDAHULUAN 11

hutan menggunakan pendekatan kehati-hatian. Terdapat 4 kriteria yang membahas

bagaimana NKT dinilai, dikelola dan dipantau oleh satuan pengelola suatu badan

usaha; yaitu: kriteria 9.1 yang mewajibkan penilaian untuk menentukan keberadaan

sifat-sifat yang sesuai dengan hutan bernilai konservasi tinggi, sesuai dengan skala

dan intensitas pengelolaan hutan. Kriteria 9.2 yang membahas bahwa porsi

konsultasi dalam proses sertifikasi harus menekankan pada sifat-sifat konservasi

yang teridentifikasi dan pilihan-pilihan pengelolaannya. Berikutnya adalah kriteria

9.3 yang mengharuskan setiap perencanaan pengelolaan mencantumkan dan

menerapkan langkah-langkah khusus untuk menjamin bahwa pemeliharaan dan/atau

peningkatan sifat-sifat konservasi dilakukan dengan pendekatan kehati-hatian.

Tindakan-tindakan ini harus dicantumkan secara jelas dan sederhana dalam publikasi

ringkasan perencana pengelolaan. Yang terakhir adalah kriteria 9.4, yang mewajibkan

dilakukan kegiatan pemantauan setiap tahun untuk menilai efektifitas dari tindakan-

tindakan yang diterapkan untuk memelihara atau meningkatkan sifat-sifat konservasi

yang ada.

Untuk prinsip, kriteria, dan indikator ke-9 yang ditetapkan oleh FSC pada

kelompok usaha kecil dan menengah memiliki sedikit perbedaan dengan unit usaha

skala besar. Terdapat 2 indikator yang tidak wajib dipenuhi oleh unit pengelola, yaitu

Indikator 9.1.3 yang menyebutkan bahwa prosedur penilaian dan hasil penilaian

(termasuk komentar-komentar dan saran-saran dari pemangku kepentingan sebagai

respon dari proses konsultasi) seharusnya didokumentasikan secara penuh; dan

Indikator 9.2.2 yang menyatakan bahwa pemegang ijin usaha hutan alam seharusnya

menyimpan berkas yang mendokumentasikan secara lengkap dan mutakhir semua

komentar-komentar pemangku kepentingan yang dimasukkan berkaitan dengan

pengelolaan NKT dan tindakan yang sudah diambil sebagai hasil konsultasi.

Identifikasi NKT yang hasilnya diuraikan pada laporan ini dilakukan pada satu

unit pengelola usaha rotan skala kecil-menengah yang tersebar di 4 desa yang

termasuk di dalam wilayah administrasi Kecamatan Kamipang, Kalimantan Tengah

yaitu Desa Karuing, Jahanjang, Tumbang Runen, dan Baun Bango. Identifikasi NKT

terhadap cakupan areal seluas 6.473,63 hektar yang dikelola oleh P2RK Kamipang

Sejahtera telah dilakukan pada tanggal 13-17 Agustus 2014.

Page 29: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

12

1.2. Konsep Nilai Konservasi Tinggi

Nilai Konservasi Tinggi (NKT) yang diperkenalkan oleh Forest Stewardship

Council (FSC) untuk sektor kehutanan dalam kerangka sertifikasi pengelolaan hutan

berkelanjutan (http://www.fsc.org/pc.html). Definisi NKT adalah suatu nilai biologi,

ekologi, sosial atau budaya yang dianggap penting pada skala nasional, regional dan

global. Sebagaimana didefinisikan dalam panduan umum identifikasi NKT yang

dikelurakan HCV Resource Network, terdapat enam kategori NKT yaitu:

NKT 1 Keanekaragaman spesies. Keterpusatan keanekaragaman biologis yang mencakup spesies endemik, dan spesies langka, terancam atau terancam punah, yang signifikan pada level global, regional atau nasional.

NKT 2 Ekosistem dan mosaik pada level lanskap. Ekosistem dan mosaik ekosistem pada level lanskap yang luas yang memiliki signifikansi pada tingkat global, regional atau nasional, dan memiliki populasi yang layak dari sebagian besar spesies alami serta memiliki pola persebaran dan jumlah yang alami.

NKT 3 Ekosistem dan habitat. Ekosistem, habitat atau refugia langka, terancam, atau terancam punah.

NKT 4 Jasa ekosistem. Jasa ekosistem mendasar dalam situasi penting, termasuk perlindungan daerah tangkapan air dan kontrol erosi pada tanah rentan dan lereng.

NKT 5 Kebutuhan masyarakat. Situs dan sumber daya yang fundamental untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat lokal atau masyarakat adat (untuk mata pencaharian, kesehatan, makanan, air, dll.), yang teridentifikasi melalui interaksi dengan komunitas atau masyarakat adat terkait.

NKT 6 Nilai kultural. Situs, sumber daya, habitat, dan lanskap dengan signifikansi kultural, arkeologis, atau sejarah pada tingkat global atau nasional, dan/atau kepentingan kultural, ekologis, ekonomi atau religi/sakral bagi budaya tradisional masyarakat lokal atau masyarakat adat, yang teridentifikasi melalui interaksi dengan komunitas atau masyarakat adat terkait.

1.3. Tujuan Penilaian

Penilaian NKT yang dilakukan di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

memiliki tujuan yaitu: 1) Mengidentifikasi dan menentukan ada atau tidaknya Nilai

Konservasi Tinggi (NKT) dalam wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera; 2)

Menentukan kawasan yang mengandung Nilai Konservasi Tinggi (NKT) di wilayah

kelola P2RK Kamipang Sejahtera, sehingga dapat digambarkan luasan dan

distribusinya untuk mempermudah proses pengelolaan dan pemantauan; dan 3)

Memberikan rekomendasi pengelolaan dan pemantauan NKT yang didasarkan atas

hasil identifikasi NKT dan ketersediaan sumber daya.

Page 30: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA| 1. PENDAHULUAN 13

1.4. PT. Kamipang Sejahtera

PT. Kamipang Sejahtera adalah salah satu koperasi petani rotan yang berada di

wilayah kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah dibentuk

pada hasil pertemuan tanggal 23-25 Mei 2006 di desa Baun Bango, Kecamatan

Kamipang. Dari hasil pertemuan tersebut disepakati beberapa agenda penting untuk

pengembangan koperasi, yaitu pemilihan dan pembentukan badan pengurus serta

badan pengawas, pengesahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi,

dan pendaftaran badan hukum koperasi. Akan tetapi setelah badan pengurus dan

badan pengawas koperasi pertama dibentuk, tidak terdapat pertemuan kembali yang

membahas perkembangan kegiatan koperasi. Dan sampai saat kajian NKT dilakukan,

status pelaksana koperasi masih belum berubah.

Berdasarkan peta penunjukkan kawasan yang dikeluarkan melalui Surat

Keputusan Kementrian Kehutanan nomor 529 tahun 2012, wilayah kelola P2RK

Kamipang Sejahtera sebagian besar berada di dalam kawasan dengan status Hutan

Produksi Konservasi (HPK) dan sebagian kecil termasuk dalam Areal Penggunaan

Lain (APL) terutama pada areal pemukiman. Di sebelah timur wilayah kelola P2RK

Kamipang Sejahtera terdapat Kawasan Suaka/Pelestarian Alam Taman Nasional

Sebangau yang berjarak sekitar 5 kilometer. Pemanfaatan lahan pada wilayah kelola

pada umumnya untuk perkebunan rotan dan pemukiman, namun terdapat sebagian

kecil kawasan yang digunakan oleh masyarakat sebagai area perkebunan karet dan

perladangan.

Page 31: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

14

2. GAMBARAN LOKASI

2.1. Unit Pengelola

Perkumpulan Petani Rotan Katingan (P2RK) Kamipang Sejahtera secara

administrasi berada di Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan,

Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan legalitas akta notaris No. 02 tanggal 12 Desember

2009 yang dibuat oleh Notaris Ellis Natalis, SH. MH melalui surat nomor: 884/39-

KOP/BH/II/2009, pengurus harian koperasi rotan ini di ketuai oleh Suandri, wakil

ketua: Erenfrid, sekretaris: Ibrahim dan wakil sekretaris: Wini, dan bendahara: Dedi.

Sedangkan badan pengawas terdiri dari ketua: Sarwendi, sekretaris: Hendra, dan

anggota: Arson, Aryadi, dan Alwi.

Lokasi wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera berada dari 1130 23’ 36” E dan 20

22’ 32” S sampai dengan 1130 28’ 23” E dan 20 16’10” S, secara administratif berada di

Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Gambar 1).

Aksesbilitas ke lokasi bisa ditempuh melalui jalur transportasi darat dari Kasongan

menuju Desa Baun Bango. Dari desa Baun Bango, transportasi darat dapat diteruskan

sampai dengan Desa Jahanjang; sedangkan aksesbilitas ke Desa Tumbang Runen dan

Desa Karuing dapat ditempuh menggunakan transportasi air.

Sistem lahan (land system) adalah rangkaian ekosistem alami dari jenis batuan,

iklim, hidrologi, topografi, jenis tanah dan organisme yang memiliki keterkaitan erat

satu dengan lainnya. Oleh karena itu, sistem lahan tidak bersifat unik hanya di suatu

tempat, namun dapat dijumpai di wilayah yang memiliki kesamaan karakteristik

lingkungan. Berdasarkan data sistem lahan dari RePPProT (1987) dan survei yang

dilakukan WWF tahun 2012-2014, wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera berada di

dalam sistem lahan Barah, Gambut, Sebangau, dan Segintung.

2.2. Konteks Lansekap

2.2.1. Geologi

Secara umum batuan yang terdapat di daerah Kabupaten Katingan terdiri dari: batuan

malihan, batuan gunung api, batuan intrusi granit, batuan sedimen dan batuan endapan

permukaan terdiri dari beberapa formasi batuan yang berumur dari Yura hingga

Holosen. Sedangkan struktur geologi yang berkembang di daerah Kabupaten Katingan

tidak terlepas dari struktur regional yang pada umumnya memberikan dampak

terbentuknya perlipatan dan pensesaran. Secara regional aktifitas tektonik dan

Page 32: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 2. GAMBARAN LOKASI 15

magmatik yang terjadi di daerah Kabupaten Katingan dimulai pada masa Mesozoik

(Yura) hingga Tersier (Miosen- Pliosen).

Geologi daerah Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, berdasarkan

beberapa lembar peta Geologi skala 1 : 250.000 yang dipublikasikan oleh Pusat

Penelitian dan Pengembangan Geologi terdiri dari beberapa formasi batuan yang

berumur dari Yura hingga Holosen.

Secara umum topografi di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan sekitarnya

berada di kawasan rawa dan dataran rendah dengan kisaran ketinggian dari mulai

permukaan laut sampai dengan 100 meter di atas permukaan laut dengan tingkat

kemiringan < 2% (Gambar 2).

2.2.2. Curah Hujan

Jumlah curah hujan dan distribusi curah hujan mempunyai hubungan yang erat

dengan dinamika ekologi di sebuah kawasan. Berdasar-kan data curah hujan dari

stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika di Kabupaten Katingan tahun 2013 dan

klasifikasi iklim berdasarkan Scmidth – Ferguson, wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera termasuk ke dalam

tipe iklim A dengan ciri curah

hujan yang relatif tinggi. Dalam

kurun waktu satu tahun rerataan

curah hujan adalah 305 mm

dengan curah hujan bulanan

terendah 122 mm pada bulan

Juni dan tertinggi pada bulan

Februari dengan curah hujan

625.52 mm (Gambar 3).

2.2.3. Hidrologi

Berdasarkan kajian batas Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikeluarkan oleh

BPDAS Kahayan, Kementerian Kehutanan tahun 2014, wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera berada di wilayah DAS Katingan yang terletak di wilayah administrasi

pemerintahan Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan. Berdasarkan diskusi dengan

masyarakat Desa Tumbang Runen, terdapat 8 sungai di wilayah sekitar desa yaitu

Sungai Takilan, Sungai Runen Hai, Sungai Runen Kurik, Sungai Tatas, Sungai Tatau Hai,

Gambar 3. Pola rerata curah hujan bulanan Kabupaten Katingan tahun 2013.

Page 33: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

16

Sungai Tatau Kurik, Sungai Loangan Kuntat, Sungai Loangan Hai. Seluruh sungai

tersebut akan kering pada musim kemarau (Gambar 4).

2.2.4. Fisiografis

Pendekatan fisiografi mengelompokkan lahan secara keseluruhan dan tidak

didasarkan atas suatu sifat tertentu. Ini dilakukan dengan anggapan bahwa suatu daerah

yang mempunyai fisiografi yang relatif seragam, akan mempunyai faktor-faktor

lingkungan lainnya yang juga relatif seragam seperti iklim mikro, ciri tanah, kondisi

habitat tanaman dan sebagainya, serta dapat dikelompokkan ke dalam satuan lahan

tertentu. Berdasarkan definisi ini, wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera berada di

kawasan biofisiografis dataran rendah pesisir bagian selatan (RePPProT, 1990).

2.2.5. Biogeografi dan Keanekaragaman Hayati

Menurut MacKinnon, et al. (1996) wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

termasuk ke dalam satuan biogeografi hutan dataran rendah bagian selatan (25b) yang

terdiri dari ekosistem perairan air tawar dan rawa gambut dengan kekayaan jenis flora

dan fauna lebih sedikit dibanding satuan biogeografi lainnya di pulau Kalimantan.

Sebaran fauna teresterial dan arboreal pada satuan biogeografi dataran rendah dibatasi

oleh keberadaan sungai besar yang menjadi barier alami, namun endemisitas

memungkinkan untuk memiliki nilai yang lebih tinggi.

Untuk menggambarkan keanekaragaman hayati yang terdapat di wilayah kajian

dan disekitarnya, informasi studi keanekaragaman hayati yang terdapat dalam satu

hamparan ekosistem dapat digunakan sebagai keterwakilan. Pada wilayah kelola P2RK

Kamipang sejahtera terdapat dua wilayah studi keanekaragaman hayati yang telah

banyak dilakukan, yaitu Taman Nasional Sebangau dan HPH-RE PT. Rimba Makmur

Utama. Sebagian besar komposisi keanekaragaman hayati pada dua wilayah tersebut

memiliki kemiripan walaupun dipisahkan oleh sungai Katingan yang tidak

memungkinkan (atau kecil kemungkinan) fauna teresterial dan arboreal menyeberang.

Berdasarkan beberapa hasil studi yang dilakukan di Taman Nasional Sebangau,

terdapat 808 jenis tumbuhan, 15 jenis mamalia, 182 jenis burung, dan 54 spesies ular

(WWF dan LIPI, 2007). Beberapa contoh jenis kayu komersil tinggi seperti Ramin

(Gonystylus bancanus), Meranti Jawa (Shorea pauciflora, Shorea tysmanniana, Shorea

uluginosa), Jelutung (Dyera lowii), Nyatoh (Palaquium spp.), Bintangur (Calophyllum

spp.), Kapur Naga (Calophyllum macrocarpum). Sedangkan untuk jenis fauna yang

Page 34: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 2. GAMBARAN LOKASI 17

spesifik di antaranya ada orangutan (Pongo pygmaeus) yang diperkirakan memiliki

populasi 6.000-9.000 individu (Husson & Bernard, 2004; WWF, Ancrenaz, dan

BKSDA/BTNS, 2007), Bekantan (Nasalis larvatus), Beruang madu (Helarctos malayanus),

Kelaweit (Hylobates agillis), burung Rangkong, Macan Dahan, Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis). Keanekaragaman hayati yang terdapat di Taman Nasional

Sebangau kemungkinan besar memiliki sebaran sampai dengan wilayah kelola P2RK

Kamipang Sejahtera di sebelah timur karena memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dan

memiliki tutupan hutan yang masih berkesinambungan, serta tidak terdapatnya barier

alami maupun buatan.

2.3. Sosial dan Budaya

2.3.1. Populasi dan Demografi

Kabupaten Katingan merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan

Tengah dengan Ibu kota Kasongan. Kabupaten Katingan memiliki luas wilayah 17.800

km² dan berpenduduk sebanyak 155.100 jiwa (Kabupaten Katingan dalam angka,

2013). Kecamatan Kamipang, dengan ibu kota kecamatannya adalah Desa Baun Bango,

merupakan kecamatan dengan wilayah terluas dibandingkan kecamatan lain di

Kabupaten Katingan. Luas Kecamatan Kamipang adalah 2.793 km2, terbagi menjadi 9

desa, 6 RW dan 39 RT dan memiliki sekitar 6.416 jiwa dengan 1.586 Kepala Keluarga

(KK). Berikut adalah data demografi dari Kecamatan Kamipang (Tabel 1, Gambar 5).

Tabel 1. Data demografi Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah

No Desa Laki Perempuan Kepala Keluarga Jumlah 1 Galinggang 644 607 287 1.251 2 Tempelas 200 191 107 391 3 Telaga 723 652 293 1.375 4 Parupuk 50 53 26 103 5 Karuing 229 204 111 433 6 Jahanjang 328 282 174 610 7 Tumbang Runen 177 163 89 340 8 Baun Bango 306 339 189 645 9 Asem Kumbang 645 623 317 1.268 Jumlah 3.302 3.114 1.586 6.416

Sumber : Kecamatan Kamipang dalam Angka 2013, BPS Kabupaten Katingan. Warna hijau menunjukkan

wilayah kajian NKT.

Page 35: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

18

2.3.2. Keragaman Masyarakat Adat dan Lokal

Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Kamipang adalah masyarakat Suku Dayak.

Ada beberapa sub suku yang tinggal namun pada umumnya adalah masyarakat Suku

Dayak Ngaju dan Suku Dayak yang beragama Islam yang disebut Suku Dayak Melayu.

Masyarakat lokal termasuk ke dalam Suku Dayak Ngaju atau sering disebut Suku Dayak

Ot Danum yang konon berasal dari hulu-hulu sungai yang kemudian menyebar menuju

ke arah hilir sungai yang ada di Kalimantan Tengah. Suku Dayak Ngaju merupakan suku

induk dari tiga suku besar lainnya dan memiliki 53 anak suku yaitu Suku Mayan dengan

8 anak suku, Suku Lawangan dengan 21 anak suku, dan Suku Dusun dengan 24 anak

suku. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Ot Danum atau Bahasa Dohoi. Suku Dayak

lainnya yang tinggal di wilayah Kamipang adalah Suku Dayak Melayu yang berasal dari

wilayah pesisir, sehingga terpengaruh dengan penyebaran agama Islam yang dibawa

oleh para pedagang.

2.3.3. Kehidupan Mata Pencaharian

Secara umum pola perekonomian dan mata pencarian masyarakat tergantung

kepada sumber daya alam. Mata pencaharian warga pada umumnya adalah sebagai

petani rotan, berladang, memanen hasil hutan dan penangkapan ikan. Praktek ladang

berpindah masih dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan beras. Selain

itu mereka juga menanam karet dan buah-buahan di bekas ladang mereka. Selain

berladang dan mengambil hasil hutan, masyarakat juga memanfaatkan potensi sungai

dan danau yang ada di sekitar mereka. Ikan menjadi salah satu hasil yang bisa mereka

makan dan jual untuk mendapatkan uang tunai.

Usaha perikanan yang dilakukan oleh masyarakat adalah perikanan tangkap dan

perikanan budidaya. Alat yang digunakan untuk menangkap ikan seperti rengge,

tampirai, lukah dan pancing. Sedang perikanan budidaya yang diusahakan adalah

keramba. Bidang pekerjaan lainnya adalah pedagang, PNS, dan karya-wan perusahaan

perkebunan kelapa sawit.

Dari seluruh mata pen-caharian yang dilakukan oleh masyarakat, rotan dan karet

adalah sumber penghasilan utama. Menurut hasil pemetaan yang dilakukan oleh

Yayasan Cakrawala Indonesia (YCI) tahun 2013 menyebutkan bahwa, pada awalnya

masyarakat menjadi-kan rotan sebagai mata pencaharian utama mereka sejak kurun

Page 36: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 2. GAMBARAN LOKASI 19

waktu 1950-an hingga akhir tahun 1990an, namun, setelah itu karet menjadi alternatif

pengganti rotan.

2.3.4. Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan

Fasilitas pendidikan pada umumnya telah memadai, di setiap desa telah tersedia

SD. Jenjang pendidikan SMP hanya terdapat di Desa Baun Bango, Jahanjang, Karuing,

Sedangkan SMA dan SMK hanya tersedia di Desa Baun Bungo. Fasilitas kesehatan yang

tersedia di setiap desa adalah PUSTU, yang dilayani oleh perawat mantri dan bidan.

Sedangkan dokter hanya tersedia di Puskesmas yang berada di Desa Baun Bungo.

Page 37: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

20

3. TIM PENILAI

Kajian nilai konservasi tinggi di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

dilaksanakan oleh empat personil utama yang memiliki kompetensi sesuai masing-

masing komponen NKT dan dibantu oleh karyawan WWF Indonesia program

Kalimantan Tengah. Daftar personil yang terlibat dalam proses identifikasi NKT tersaji

dalam Tabel 2, sedangkan profil lengkap personil terdapat dalam lampiran 1.

Tabel 2. Daftar personil tim penilai NKT di P2RK Kamipang Sejahtera.

No Nama Posisi Keahlian

1 Didik Prasetyo Kepala Penilai NKT Bidang Ekologi/Biodiversiti

2 Ari Meididit Anggota Penilai NKT Bidang Biodiversiti/Jasa ekosistem

3 Joandini Asmoro Anggota Penilai NKT Bidang Ekologi/Biodiversiti

4 Sutji Shinto Anggota Penilai NKT Bidang Sosial dan Budaya

Pendukung

1 Dewi Indah Sari WWF GIS/pemetaan

2 Kurniadi WWF Program rotan

3 Gani Masayusi WWF Program rotan

4 Nina Nuraisyiah WWF Program rotan

Page 38: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 4. Metodologi 21

4. METODOLOGI

4.1. Waktu dan Lokasi

Lokasi identifikasi NKT adalah pada wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera yang

berada di Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Area

yang diidentifikasi meliputi kawasan riparian sepanjang Sungai Katingan yang menjadi

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera. Identifikasi dilaksanakan selama empat hari

dari tanggal 13-17 Agustus 2014. Terdapat 8 titik pengambilan sampel aspek ekologi

(NKT 1 - 4) dan 4 lokasi sampel yang merupakan desa-desa dan 2 lokasi situs budaya

yang berada di dalam wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera (Gambar 1). Informasi

titik sampel untuk identifikasi NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera tersaji

dalam Tabel 3. Selain itu, sebanyak 69 responden telah diwawancarai untuk

mendapatkan informasi keberadaan NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

dan sekitarnya (Lampiran 2).

Tabel 3. Daftar titik lokasi pengambilan sampel lapangan untuk identifikasi NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

No. Lokasi Titik Pengamatan Komponen NKT Keterangan

1 Kebun rotan Desa Karuing 1 1-4 Kebun Rotan

2 Kebun rotan Desa Karuing 2 1-4 Kebun Rotan

3 Kebun rotan Desa Jahanjang 1 1-4 Kebun Rotan

4 Kebun rotan Desa Jahanjang 2 1-4 Kebun Rotan

5 Kebun rotan Desa Tumbang Runen 1

1-4 Kebun Rotan

6 Kebun rotan Desa Tumbang Runen 2

1-4 Kebun Rotan

7 Danau Purun 1-4 Danau

8 Desa Karuing 5-6 Desa

9 Desa Jahanjang 4-5-6 Desa dan Danau

10 Desa Tumbang Runen 4-5-6 Desa dan Danau

11 Desa Baun Bango 1-6 Desa dan Danau

12 Sungai Perupuk 6 Makam tua

13 Sungai Laken 6 Makam tua

4.2. Proses Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Proses identifikasi NKT terdiri dari serangkaian tahapan yang dapat

dikelompokkan ke dalam lima kelompok besar, yaitu: 1) persiapan studi (penilaian

Page 39: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

22

awal), 2) pengumpulan data, 3) analisis dan pemetaan, 4) penyusunan laporan dan 5)

rekomendasi serta konsultasi hasil penilaian dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam rangkaian proses ini, ketersediaan data primer dan sekunder merupakan faktor

penentu dalam menentukan nilai-nilai penting yang perlu di konservasi melalui

kerangka NKT.

4.2.1. Persiapan Studi

Persiapan studi/penilai-an awal merupakan kegiatan yang terdiri atas pengum-

pulan data dan informasi sekunder, analisis terhadap data dan informasi, dan penentuan

pendekatan dan metode yang akan dipakai dalam melakukan penilaian terhadap suatu

kawasan. Setelah data dan informasi sekunder terkumpul, langkah selanjutnya adalah

melakukan verifikasi dan analisis data (termasuk pemetaan awal).

Persiapan penilaian NKT 1, 2, dan 3 dilakukan dengan mengumpulkan informasi

keanekaragaman hayati yang pernah dilakukan di wilayah kajian maupun disekitarnya.

Perencanaan penentuan plot sampel dilakukan dengan memperhatikan berbagai

informasi yang ada mengenai lokasi, terutama dengan memperhatikan kondisi tutupan

lahan saat ini melalui bantuan Citra Landsat dan peta lokasi kerja yang akan dinilai.

Lokasi-lokasi yang akan dijadikan plot sampel adalah lokasi-lokasi yang di dalam

panduan identifikasi NKT diduga memiliki nilai penting bagi keanekaragaman hayati,

seperti: hutan sekunder, hutan batu kapur, lahan basah, lahan gambut, sempadan

sungai, sempadan danau, sempadan mata air, kebun campuran, dan lokasi-lokasi yang

diperkirakan memiliki nilai penting bagi keanekaragaman hayati.

Informasi awal NKT 4 dapat diperoleh dengan analisa spasial (peta dasar dan

tematik) dan data non spasial (laporan hasil penelitian, laporan statistik, amdal, dan

lain-lain). Dari peta-peta tersebut dapat dilihat wilayah mana saja yang memanfaatkan

jasa air, pengendalian erosi, dan pencegahan perluasan kebakaran. Pada tahap ini juga

dilakukan kegiatan delineasi kawasan lindung, kawasan yang berfungsi sebagai

perlindungan tata air, sempadan sumber-sumber air (sungai, danau, mata air, rawa),

memprediksi Tingkat Bahaya Erosi (TBE), ekosistem penting sebagai pengatur tata air,

ekosistem yang khas seperti karst, kerangas, rawa/gambut, dan mangrove.

Informasi dasar NKT 5 dan 6 dilakukan dengan identifikasi dan penentuan desa-

desa yang akan dikunjungi selama pengambilan data lapangan. Desa-desa yang akan

dikunjungi dipilih berdasarkan: 1) Tingkat interaksi (jarak dan bentuk hubungan/

interaksi) masyarakat desa dengan wilayah kajian; 2) Fungsi hutan bagi masyarakat,

Page 40: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 4. Metodologi 23

ketergantungan terhadap sumberdaya di kawasan hutan; 3) Pola perekonomian atau

bentuk mata pencaharian yang diusahakan masyarakat; 4) Kelembagaan sosial yang

penting; dan 5) Sub-kelompok sosial yang penting. Berikut adalah beberapa data

sekunder yang digunakan di dalam kajian NKT (Tabel 4).

Tabel 4. Daftar data sekunder yang digunakan untuk menganalisa potensi NKT di wilayah pengelolaan P2RK Kamipang Sejahtera.

No Judul Kategori

1 Peta rupa bumi Indonesia. Badan Informasi Geospasial tahun 2007 Biofisik

2 Peta batas DAS Kahayan. BPDAS Kahayan, Kementrian Kehutanan tahun 2014

Biofisik

3 Peta hasil analisa DAS Katingan. WWF Indonesia tahun 2003 Biofisik 4 Peta distribusi orangutan. Forum Orangutan Indonesia tahun 2013 Biofisik

5 Peta penunjukkan kawasan berdasarkan SK Kemenhut no. 529. Kementrian Kehutanan tahun 2012

Biofisik

6 Peta potensi rotan. WWF Indonesia Biofisik

7 Peta seri sebaran titik api Kalimantan Tengah. SiPongi. Kementrian Kehutanan tahun 2002-2013

Biofisik

8 Peta tutupan lahan. Kementrian kehutanan tahun 2013 Biofisik

9 Peta analisa Tingkat Bahay Erosi DAS Katingan. WWF Indonesia tahun 2014

Biofisik

10 Peta sistem lahan Kalimantan Tengah. Survei primer WWF Indonesia tahun 2012-2014

Biofisik

11 Peta sistem lahan Kalimantan Tengah. RePPProt tahun 1987 Biofisik 12 Peta Important Bird Area (IBA). Birdlife International tahun 2013 Biofisik 13 Peta sebaran desa. WWF Indonesia tahun 2014 Biofisik

14 Peta sebaran lahan gambut, luas dan kandungan karbon di Kalimantan. Wetlands International-Indonesia Programme tahun 2004

Biodiversiti dan Jasa Lingkungan

15 First estimates of population ecology and threats to Sunda clouded leopards Neofelis diardi in a peat-swamp forest, Indonesia by Cheyne, S.M., et al. 2013. Inter-Research. doi: 10.3354/esr00525

Kehati

16 Inventarisasi dan penyelidikan bahan galian non logam Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah oleh Yusuf, A.F., Aswan, I., Halim, H.S. dkk. 2006.

Jasa Lingkungan

17 Panduan visual jenis pohon di Punggualas Taman Nasional Sebangau oleh Panda, A., Abraham., Octavianus, R., dan Ariandi, D. 2013. WWF Indonesia-Kalimantan Tengah

Kehati

18

Baseline flora assessment and preliminary monitoring protocol in the Katingan peat swamp, Central Kalimantan, Indonesia by Harrison, M.E., Kursani, Santiano, Hendri, Purwanto, A., and Husson, S.J. 2011. The orangutan tropical peatland project (OuTrop).

Kehati

19

Baseline Biodiversity and Ape Population Assessment and Preliminary Monitoring Protocol in the Katingan Peat Swamp, Central Kalimantan, Indonesia by Harrison M. E., Hendri, Dragiewicz M. L., Krisno, Cheyne S. M. and Husson S. J. 2010. The orangutan tropical peatland project (OuTrop).

Kehati

20 Population Density of Red Langurs in Sabangau Tropical Peat-Swamp Forest, Central Kalimantan, Indonesia. DAVID A. EHLERS SMITH and

Kehati

Page 41: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

24

No Judul Kategori

YVETTE C. EHLERS SMITH. 2013. American Journal of Primatology

21 Sabangau seeding nursery and reforestation project. Progress report. 2012. The orangutan tropical peatland project (OuTrop).

Kehati

22 Sujatnika, et al. 1995. Melestarikan Keanekaragaman Hayati Indonesia: Pendekatan Daerah Burung Endemik: Departemen Kehutanan - Birdlife International - Indonesia Programme.

Kehati

23 Meijaard, E. and V. Nijman, 2000. Distribution and conservation of the proboscis monkey (Nasalis larvatus) in Kalimantan, Indonesia. Biological Conservation. 92(1): p. 15-24.

Kehati

24 Wild felid diversity and activity patterns in Sabangau peat-swamp forest, Indonesia, Borneo by Cheyne, S.M., and MacDonald, D.W. Oryx 45: 119-124

Kehati

25

Noerdjito, M. and I. Maryanto. 2001. Jenis-jenis hayati yang dilindungi perundang-undangan Indonesia (in Bahasa): Balitbang Zoologi (Museum Zoologicum Bogoriense) Puslitbang Biologi-LIPI and The Nature Conservancy, Bogor.

Kehati

26 BPS. 2011. Hasil Sensus Penduduk 2010 – Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS). Jakarta.

Sosial dan Budaya

27 BPS Kabupaten Katingan. 2014. Kabupaten Katingan Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

Sosial dan Budaya

28 BPS Kabupaten Katingan. 2013a. Kabupaten Katingan Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

Sosial dan Budaya

29 BPS Kabupaten Katingan 2013b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Katingan 2012. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

Sosial dan Budaya

30 BPS Kabupaten Katingan. 2013c. Kecamatan Kamipang Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

Sosial dan Budaya

31 Brannen, J. 1999. Memandu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sosial dan Budaya

32 Coomans, M. 1987. Manusia Dayak. Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.

Sosial dan Budaya

33 DFID. 1999. Sustainable Livelihoods Guidance Sheets. http://www.ennonline.net/pool/files/ife/dfid-sustainable-livelihoods-guidance-sheet-section1.pdf, retrieved July 2014.

Sosial dan Budaya

34

Eghenter, C., et al. 2003. Social Science Research and Conservation Management in the Interior of Borneo, Unravelling past and present interactions of people and forests. CIFOR, WWF Indonesia, UNESCO and Ford Foundation.

Sosial dan Budaya

35 FAO. 2014. State of World’s Forests: Enhancing the Socioeconomic Benefits From Forests. http://www.fao.org/3/a-i3710e.pdf, retrieved July 2014.

Sosial dan Budaya

36 King, V. T. (Ed.). 2013. Kalimantan Tempo Doeloe. Komunitas Bambu. Depok.

Sosial dan Budaya

37 Riwut, T. dan Riwut N. 2003. Maneser Panatau Tatu Hiang: Menyelami Kekayaan Leluhur. Pusaka Lima. Palangkaraya.

Sosial dan Budaya

38 Riwut, T., Riwut N., dan Husein A. F. 2003. Kalimantan Membangun: Alam dan Kebudayaan. Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta.

Sosial dan Budaya

39 Sardjono, A. 2006. Hak Kekayaan Intelektual dan Pengetahuan Tradisional. Penerbit Alumni. Bandung.

Sosial dan Budaya

40 Solihin, A. 2005. Illegal Fishing dan Traditional Fishing Rights. In Sinar Harapan, 11 Mei 2005.

Sosial dan Budaya

Page 42: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 4. Metodologi 25

No Judul Kategori

41 Spradley, J. P. 1997. Metode Etnografi. PT Tiara Wacana. Yogyakarta. Sosial dan Budaya

4.2.2. Pengumpulan Data

Verifikasi data biofisik dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan

dengan menyeleksi sampel dan menentukan klaster-klaster acak setiap sampelnya

(Stratified Cluster Sampling). Hasil identifikasi digunakan sebagai acuan untuk

pembuatan peta tutupan lahan dengan batas toleransi kesalahan sebasar > 85%.

Proses identifikasi NKT 1, 2, dan 3 dipisahkan dalam dua metodologi utama, yaitu:

1) Pengamatan Langsung yang diawali dengan penentuan lokasi cuplikan (sample)

secara acak bertingkat (stratified random sampling) dengan memperhatikan

keterwakilan habitat. Di setiap lokasi cuplikan identifikasi flora dan fauna dilakukan

secara opportunistic scan sampling dengan mencatat sebanyak mungkin keberadaan

flora dan fauna di jalur yang dilalui oleh pengamat. Pengumpulan data perjumpaan

satwa dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang biasanya berupa

suara dan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh satwa. 2) Pemetaan Partisipatif

berdasarkan informasi dari pengurus dan petani rotan di P2RK Kamipang Sejahtera

tentang keberadaan tumbuhan dan satwa liar yang terdapat di lokasi tersebut. Selain

dikumpulkan informasi keberadaan, lokasi perjumpaan juga dicatat untuk

menggambarkan persebarannya. Sama akan halnya dengan metode pertama, informasi

yang didapatkan akan divalidasi dengan referensi dari buku panduan identifikasi

lapangan.

Identifikasi kawasan NKT 4 dilakukan dengan cara menganalisis kawasan dari tata

ruang wilayah, bentang lahan, topografi dan lokasi Daerah Aliran Sungai. Selanjutnya

dilakukan survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat pada lokasi-lokasi

terpilih, seperti mata air, sungai, kondisi sempadan sungai.

Identifikasi NKT 5 dan 6 dilakukan secara bertahap, yaitu melalui proses pemetaan

partisipatif untuk mendapatkan informasi secara langsung dari anggota Koperasi P2RK

Kamipang Sejahtera dan masyarakat dengan cara memetakan bersama kawasan-

kawasan yang berpotensi memiliki NKT 5 dan 6. Tahapan berikutnya adalah wawancara

dan pengamatan lapangan dengan menggunakan metode purposive sampling dalam

penentuan target responden yang telah diperoleh dari proses pemetaan partisipatif.

Melalui proses-proses tersebut, data dan informasi mengenai kawasan yang memiliki

Page 43: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

26

elemen NKT 5 dan 6 akan dipetakan secara spasial dan ditentukan delineasi kawasan

perlindungannya.

4.2.3. Analisa dan Pemetaan

Pada tahap analisa pemetaan dilakukan kajian secara komprehensif terhadap

informasi sekunder dan data primer yang diperoleh dari lapangan, meliputi aspek fisik,

tata ruang, flora, fauna, sosial dan budaya. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan

untuk mengidentifikasi wilayah yang mempunyai NKT.

4.2.4. Penyusunan Laporan

Laporan awal akan dikirimkan ke pengurus koperasi rotan untuk diperiksa,

sehingga data yang dipaparkan dalam laporan merupakan data yang benar dan telah

diverifikasi. Laporan versi ini akan digunakan sebagai bahan konsultasi publik dan

penilaian sejawat (Peer Reviewer) untuk mendapat asupan dan kritik secara umum dari

laporan. Laporan akhir merupakan perbaikan dari masukkan hasi konsultasi publik dan

penilaian sejawat, dan akan dikirimkan ke WWF Indonesia dan pengurus koperasi.

Page 44: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 5. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi 27

5. DESKRIPSI DAN TEMUAN NILAI KONSERVASI TINGGI

Terdapat 6.473,63 hektar kawasan yang memiliki Nilai Konservasi Tinggi dengan

rincian seperti pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Ringkasan hasil identifikasi NKT di P2RK Kamipang Sejahtera

NKT Komponen Hasil Temuan

Ada Potensial Tidak ada

NKT 1. Keanekaragaman Spesies

Spesies langka, terancam, dan terancam punah

5 spesies dengan kategori terancam dan 4 spesies kategori terancam punah

Spesies endemik dan temporal

9 spesies memiliki sebaran terbatas, dan 3 spesies yang bersifat tidak menetap

NKT 2. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap

Ekosistem dan mosaik tingkat lanskap

392,951 hektar terhubung dengan kawasan hutan inti, dan terdapat 2 tipe ekosistem langka

Populasi perwakilan spesies alami

Macan dahan, orangutan, bekantan, rangkong, dan burung air

NKT 3. Ekosistem dan Habitat Ekosistem gambut

NKT 4. Jasa Ekosistem

Perlindungan daerah tangkapan air

Danau dan sempadan sungai

Kontrol erosi pada tanah dan lereng yang rentan

TBE <2%

Kawasan pembatas kebakaran hutan dan lahan

Kawasan yang berkesinambungan dengan perkebunan kelapa sawit

NKT 5. Kebutuhan Masyarakat Sungai dan danau

NKT 6. Nilai Kultural Makam tua dan rumah adat

5.1. NKT 1. Keanekaragaman Spesies.

Berdasarkan hasil identifikasi satwa dan tumbuhan, ditemukan 62 jenis burung

dari 29 famili. Sedangkan untuk mamalia di jumpai sebanyak 20 jenis dari 12 famili, 6

Page 45: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

28

jenis di antaranya adalah dari kelompok primata. Sebagian besar perjumpaan kelompok

fauna bersifat langsung secara visual hanya beberapa pengamatan berdasarkan

vokalisasi berupa suara dan informasi staff atau masyarakat. Keanekaragaman hayati

kelompok vegetasi yang ditemukan di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan

sekitarnya ditemukan sebanyak 110 jenis tumbuhan yang berasal dari hasi pengamatan

di lapangan dan laporan inventaris jenis tumbuhan yang dilakukan oleh WWF Indonesia

Kalimantan Tengah (Lampiran 4).

5.1.1. Spesies Langka, Terancam, dan Terancam Punah

Berdasarkan identifikasi status konservasi jenis satwa dan tumbuhan yang

termasuk dalam kategori rentan, terancam, dan terancam punah menurut IUCN, wilayah

kelola P2RK Kamipang Sejahtera memiliki semua keanekaragaman hayati yang

termasuk dalam ke-tiga kategori tersebut. Untuk spesies dengan status rentan

(vulnerable), beberapa satwa yang teridentifikasi di wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera adalah Tarsius (Tarsius bancanus borneansus), Beruang (Helarctos

malayanus), Macan dahan (Neofelis diardii), dan Babi hutan berjenggot (Sus barbatus).

Sedangkan jenis tumbuhan yang termasuk kategori rentan adalah Kayu kulat (Cantleya

corniculata), Ramin (Gonystylus bancanus), dan Tumih (Combretocarpus rotundatus).

Sedangkan jenis keanekaragaman hayati yang berhasil diidentifikasi secara

langsung maupun tidak langsung di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, yang

termasuk dalam kategori terancam adalah Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii),

Ungko (Hylobates albibarbis), Bekantan (Nasalis larvatus), Agatis (Agathis borneensis),

dan Rasak Pantai (Cotylelobium melanoxylon).

Berdasarkan pemeriksaan status konservasi terhadap semua jenis flora dan fauna

yang ditemukan di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dengan basis data IUCN

RedList, disimpulkan terdapat satu jenis satwa yang termasuk dalam kategori terancam

punah yaitu Trenggiling (Manis javanica) dan 3 jenis pohon yang juga termasuk hampir

punah yaitu Karuing (Dipterocarpus validus), Belangiran (Shorea balangeran), Tempurai

(Dipterocarpus fagineus). Trenggiling merupakan satwa diburu oleh masyarakat di

dalam wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera untuk dijual sisiknya maupun dalam

keadaan hidup. Namun saat ini satwa ini sangat susah ditemui di dalam wilayah kajian

NKT, data yang diperoleh hanya berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan

masyarakat dari 4 desa yang tersebar di dalam wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera.

Page 46: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 5. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi 29

Tiga jenis pohon dari keluarga Dipterocarpaceae dengan status terancam punah

yang teridentifikasi di dalam wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera masih dapat

dijumpai pada saat kajian dilakukan, walaupun hanya dalam bentuk anakan.

Berdasarkan distribusi sebarannya, tiga jenis Dipterocarpaceae hanya dapat dijumpai di

Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) dan Malaysia (Sabah dan Serawak), serta

Philipina untuk jenis Karuing (Ashton, 1998).

Trenggiling dapat dijumpai di hutan primer dan sekunder, termasuk hutan

Dipterokarp dataran rendah, dan area perkebunan serta beberapa dilaporkan dijumpai

di kawasan pemukiman penduduk (Azhar et al. 2013, dan Nowak 1999). Hal ini sesusai

dengan sebaran trenggiling di seluruh dunia yang terbatas di Brunei Darussalam,

Cambodia, Indonesia (Kalimantan, Sumatera, Java), Lao People's Democratic Republic,

Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Besarnya kasus perdagangan

trenggiling di dunia, termasuk Indonesia menjadikan populasi trenggiling di alam

menurun drastis. Namun populasi sebenarnya yang terdapat di Indonesia tidak

diketahui dengan pasti karena sedikitnya studi yang dilakukan, serta perilaku nokturnal

yang sulit diamati.

5.1.2. Spesies Endemik dan Temporal

Berdasarkan hasil identifikasi spesies endemik dan atau memiliki sebaran yang

sangat terbatas di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, terdapat beberapa

kelompok burung, mamalia-primata, dan tumbuhan, yaitu: Takur leher hitam

(Psilopogon eximius), Bondol kalimantan (Lonchura fuscans), Orangutan kalimantan

(P.p.wurmbii), Lutung merah (Presbytis rubicunda), Ungko (Hylobates albibarbis),

Krabuku ingkat (Tarsius bancanus borneanus), Bekantan kahau (Nasalis larvatus), Kijang

kuning (Muntiacus atherodes), dan Agatis (Agathis borneensis). Beberapa spesies

endemik yang teridentifikasi, diantaranya menjadi konsentrasi dunia internasional,

yaitu Orangutan kalimantan dan Bekantan. Karena populasinya yang terus menurun dan

peran di dalam ekosistem sangat penting, sangat disarankan untuk menjadi perhatian

pengelolaan di wilayah P2RK Kamipang Sejahtera.

Sedangkan untuk satwa yang memiliki aktivitas migrasi (tidak menetap), di

wilayah P2RK Kamipang Sejahtera teridentifikasi burung-burung air yang melakukan

migrasi lokal yaitu spesies yang memiliki wilayah sebaran yang luas tetapi sangat

tergantung dengan kualitas habitat. Wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

Page 47: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

30

merupakan habitat penting bagi keberadaan burung air di Kalimantan karena memiliki

hampir 30 danau, kawasan ini digunakan oleh burung-burung air seperti Belibis batu

(Dendrocygna javanica) untuk berkembang biak maupun sebagai tempat singgah pada

saat perjalanan migrasi lokal maupun mencari makan. Selain itu, kawasan hutan

sekunder dan berbatasan dengan Taman Nasional Sebangau adalah habitat penting bagi

beberapa satwa yang memiliki peran sangat penting di dalam ekosistem, seperti

kelompok Rangkong (Bucerotidae), dan Orangutan (P. P. wurmbii).

5.1.3. Kesimpulan

Berdasarkan informasi temuan langka, terancam, dan terancam punah, serta yang

memiliki sebaran terbatas maupun temporal, maka ditetapkan bahwa seluruh areal

P2RK Kamipang Sejahtera selain kawasan pemukiman termasuk dalam kawasan sebagai

sebaran NKT 1 dengan total areal 5.216,180 hektar (Gambar 6).

5.2. NKT 2. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap

5.2.1. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap

Berdasarkan analisa tutupan hutan Kementerian Kehutanan tahun 2013 di

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, ditemukan adanya kawasan hutan inti yaitu

Kawasan Suaka Alam Taman Nasional Sebangau. Kawasan hutan inti tersebut sebagian

bertumpang tindih dengan wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera di sebelah timur

dengan luasan 392,951 hektar (Gambar 7). Berdasarkan analisa serial tutupan hutan

dari tahun 1990, 2000, dan 2013 menunjukkan bahwa kawasan hutan inti tidak

mengalami perubahan. Kondisi berbeda terjadi pada sebagian besar wilayah kajian yang

telah berubah menjadi kawasan tidak berhutan, terutama pada area pemukiman

penduduk.

Kawasan yang terdiri dari tipe ekosistem yang beranekaragam mampu

mendukung tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki kapasitas yang

besar untuk menjaganya sepanjang waktu. Pemeliharaan tipe ekosistem, terutama

keberlangsungan tipe-tipe ekosistem yang ada di suatu lanskap merupakan tujuan

utama dari rencana konservasi. Hal ini disebabkan oleh terjaminnya pergerakan spesies

di antara ekosistem, dan juga pergerakan arus bahan dan energi akibat tekanan

lingkungan, seperti ketersediaan pangan yang fluktuatif, pola cuaca yang ekstrim, dan

perubahan iklim.

Page 48: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 5. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi 31

Berdasarkan analisa sistem lahan menurut RePPProt tahun 1987 dan hasil survei

primer yang dilakukan WWF pada tahun 2012-2014, wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera berada pada 4 tipe sistem lahan yang berbeda, yaitu Barah, Gambut, Sebangau,

dan Segintung dengan kondisi yang masih terjaga dan berkesinambungan. Sistem lahan

barah memiliki topografi datar sedikit berundak dengan kelerengan di bawah 2% yang

ditutupi oleh gambut dangkal, serta tersusun oleh jenis tanah podzol dan histosol. Hal

ini berbeda dengan sistem lahan gambut yang secara topografi datar dan tertutup oleh

gambut dalam lebih dari 2 meter, jenis tanah disusun oleh tipe tropohemists dan

tropofibrists. Sistem lahan sebangau pada umumnya dijumpai pada sempadan sungai

yang berbentuk seperti tanggul dengan kemiriangan <2%, sistem lahan ini tersusun oleh

tipe tanah dystropept, fluvaquents, dan tropaquepts. Untuk sistem lahan segintung, pada

umumnya merupakan teras berpasir yang tergenang oleh air dengan kelerengan <2%.

Selain itu kawasan ekosistem Sebangau dan Gambut memiliki peran yang sangat penting

dalam menjaga ekosistem riparian dan hutan rawa gambut, terutama pada kawasan

Taman Nasional Sebangau yang termasuk dalam tipe ekosistem Barah (Gambar 8).

5.2.2. Populasi Perwakilan Spesies Alami

Berdasarkan analisa spesies indikator yang teridentifikasi sebagai perwakilan

keanekaragaman hayati di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan di sekitarnya,

serta analisa kondisi tutupan hutan sebagai habitat penting kelangsungan hidup satwa,

terdapat beberapa kelompok satwa yang memiliki peran penting dalam menjaga

ekosistem di wilayah studi yaitu:

Mamalia-Primata

a. Macan dahan (Neofelis diardi)

Merupakan predator tertinggi di kelompok mamalia yang terdapat di Kalimantan

yang dapat hidup di hutan rawa (termasuk rawa gambut) sampai dengan ketinggian di

bawah 1.500 meter di atas permukaan laut. Dalam hirarki jejaring makanan ekosistem

Kalimantan, macan dahan merupakan pemangsa tingkat atas, dengan peran utama

sebagai pengendali populasi jenis-jenis penekan populasi tumbuhan. Dari sisi NKT,

macan dahan memiliki nilai tinggi karena tergolong Rentan (Vulnerable) dan memiliki

peran ekologi yang penting, akan tetapi jenis ini belum diketahui jumlah dan sebaran

populasi sebenarnya. Namun berdasarkan studi yang dilakukan Cheyne et al (2013) di

Taman Nasional Sebangau menggunakan kamera jebakan menyimpulkan bahwa di

Page 49: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

32

dalam area taman nasional terdapat 0,72–4,41 individu per 100 Km2. Dengan demikian,

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera yang berada satu hamparan dengan Taman

Nasional Sebangau merupakan habitat penting bagi sebaran satwa ini.

b. Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii)

Orangutan dianggap sebagai spesies payung, yang kebutuhan habitatnya diyakini

mencakup kebutuhan spesies lainnya. Selain itu, habitat orangutan mewakili hutan-

hutan dengan nilai konservasi tinggi dan keanekaragaman tinggi. Misalnya, orangutan

memiliki pola jenis pakan beragam yang berasal dari lebih dari 2000 jenis tanaman.

Sehingga keberadaan orangutan secara simultan dapat mempengaruhi kehadiran dan

sebaran spesies hutan lainnya, baik satwa maupun tumbuhan. Berdasarkan peta

sebaran orangutan yang dikeluarkan FORINA tahun 2013 dan survei primer yang

dilakukan WWF tahun 2012-2014, seluruh wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera

merupakan habitat sebaran orangutan Kalimantan. Berdasarkan pentingnya peran

satwa orangutan terhadap keseimbangan ekosistem di wilayah kajian dan status

perlindungan secara nasional dan global, maka orangutan dapat dimasukkan dalam

kategori perwakilan spesies alami.

c. Bekantan (Nasalis larvatus)

Bekantan dikenal juga dengan sebutan monyet belanda, bekara, raseng, pika dan

bentangan. Memiliki wajah yang berwarna merah kecoklatan dan tidak ditumbuhi

rambut, warna rambut pada bagian tubunhya bervariasi, bagian belakang dan bahu

berwarna coklat kekuningan sampai coklat kemerahan. Hidung pada individu jantan

dewasa terlihat memanjang dan melengkung ke bawah. Jenis primata ini aktif hanya

pada waktu siang hari (diurnal), biasanya beraktivitas di antara pepohonan dengan

sesekali berenang di sungai. Daerah jelajah memiliki kisaran antara 27-130 Ha

tergantung dari kondisi habitat dan ketersediaan sumber pakan. Secara internasional,

bekantan memiliki status genting (Endangered) dan di Indonesia termasuk ke dalam

satwa yang dilindungi. Wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera merupakan habitat

yang penting dari bekantan, terutama pada area sempadan sungai yang digunakan

sebagai tempat istirahat di waktu malam hari. Keberadaan bekantan di kelola P2RK

Kamipang Sejahtera sangat mudah dijumpai, terutama pada waktu sore, dari kajian yang

dilakukan terdapat 5 kelompok bekantan dengan jumlah 8-10 individu perkelompok

yang tersebar di sepanjang sungai Katingan dari Desa Karuing dan Desa Jahanjang. Hal

Page 50: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 5. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi 33

ini menjadikan satwa bekantan memiliki nilai penting untuk menjaga ekosistem

sempadan sungai.

Rangkong (Bucerotidae)

Dua dari delapan spesies rangkong ditemukan di wilayah studi selama survei,

yaitu kangkareng perut putih dan rangkong badak. Dua jenis rangkong tersebut dapat

dijumpai di seluruh pulau Kalimantan. Kangkarang perut putih lebih menyukai habitat

yang terganggu dan kurang menjadi pertimbangan untuk mengukur lanskap yang sehat,

hal sebaliknya dengan kehadiran Rangkong Badak yang menjadi indikator bahwa pada

suatu lokasi masih tersedia tutupan hutan yang bagus. Telah banyak terdapat studi

mengenai rangkong dan sensitifitas mereka terhadap penebangan dan gangguan. Dua

dari faktor utama yang telah dipelajari adalah ketersediaan lokasi sarang dan makanan.

Sebagian besar rangkong memiliki daerah jelajah luas sehingga dapat mencari makanan

di kawasan yang luas sesuai jangkauan terbangnya. Oleh karena itu, rangkong dalam

jumlah besar merupakan indikasi kesehatan lanskap secara keseluruhan. Berdasarkan

status perlindungan dan peran penting dalam menjaga ekosistem hutan, yaitu sebagai

pemencar biji yang efektif, maka kelompok rangkong dapat dikategorikan sebagai

sepesies perwakilan alami.

Burung pemakan ikan

Wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera memiliki 36 danau (Box 1) yang bersifat

musiman (kering pada saat kemarau) atau tetap (basah sepanjang tahun). Kekayaan

ikan di seluruh danau merupakan salah satu sumber mata pencaharian penting bagi

masyarakat di sekitarnya, terutama Desa

Jahanjang dan Tumbang Runen.

Kehadiran burung-burung air dan pemakan

ikan menjadi indikator penting kesehatan danau di

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera. Dengan

dijumpainya burung-burung tersebut menandakan

bahwa ketersediaan sumber pakan masih

mencukupi dan gangguan sangat kecil terjadi.

Berdasarkan kajian yang dilakukan terdapat

Box 1. Danau yang terdapat di Kecamatan Kamipang: Danau Bulat, Danau Panjang, Danau Bejahi atau Danau Buaya, Danau Menjuhan, Danau Telaga, Danau Burung, Danau Siwung, Danau Gatel, Danau Kuluk durah, Danau Kuluk sungai, Danau Bajang, Danau Menua, Danau Kurik, Danau Hai, Danau Liau, Danau Hariau, Danau Ronton, Danau Dandang, Danau Rasau, Danau Papanjan, Danau Tahunan, Danau Bakung, Danau Benama, Danau Bejuku, Danau Pakahi, Danau Lantaran, Danau Takilan, Danau Ngambu, Danau Bunter, Danau Purun, Danau Teratai, Danau Tatau Hai, Danau Tatau Kurik, Danau Mutar, Danau Selak, Danau Dandang.

Page 51: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

34

beberapa kelompok burung air dan pemakan ikan di danau-danau yang tersebar dalam

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, yaitu kelompok Anatidae (Dendrocygna

javanica) atau Belibis polos/batu dan kelompok Ardeidae (Ardea purpurea) atau Cangak

merah. Serta beberapa jenis Raja Udang dari famili Alcedinidae yaitu Ceyx rufidorsa,

Alcedo meninting, dan Pelargopsis capensis. Berdasarkan status perlindungan dan peran

penting dalam menjaga ekosistem danau di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera,

maka seluruh kelompok burung air dan pemakan ikan merupakan spesies yang dapat

mewakili ekosistem danau.

5.2.3. Kesimpulan

Mempertimbangkan keberadaan ekosistem Sebangau dan Gambut serta seluruh

perwakilan keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya, maka, maka seluruh

kawasan wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera yang masih tertutup vegetasi dan

memiliki kesatuan dengan kawasan hutan yang masih luas dan seluruh danau

ditetapkan sebagai NKT 2 (Gambar 9).

5.3. NKT 3. Ekosistem dan Habitat

Berdasarkan analisa sistem lahan menurut RePPProt tahun 1987 dan survei

primer WWF Indonesia tahun 2012-2014, terdapat ekosistem langka dan terancam

punah di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, yaitu ekosistem gambut yang berada

di sebelah timur area kelola. Rawa gambut merupakan hutan yang tumbuh di atas

kawasan yang digenangi air dalam keadaan asam dengan pH 3,5 - 4,0 dan di dalamnya

terdapat penumpukan bahan ­bahan tanaman yang telah mati. Ekosistem hutan gambut

merupakan suatu tipe ekosistem hutan yang cukup unik karena tumbuh di atas

tumpukan bahan organik yang melimpah dan menyimpan cadangan karbon yang lebih

tinggi dibanding ekosistem tanah mineral. Berdasarkan peta sebaran gambut di

Kalimantan yang dikeluarkan oleh Wetlands Indonesia tahun 2004 menunjukkan bahwa

di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera termasuk dalam ekosistem gambut dengan

kedalaman sedang sampai dalam, terutama pada kawasan Punggu Alas, Taman Nasional

Sebangau.

Berdasarkan analisa tutupan hutan dari tahun 1990, 2000, dan 2013 menunjukkan

bahwa telah terjadi pengurangan tutupan hutan lebih dari 50%, dan hal ini sangat

membahayakan ekosistem gambut yang berada di bawahnya. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa seluruh ekosistem gambut yang terdapat di wilayah kelola P2RK

Page 52: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 5. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi 35

Kamipang sejahtera termasuk dalam NKT 3 dengan luasan 1.123,402 hektar (Gambar

10).

5.4. NKT 4. Jasa Ekosistem

5.4.1. Perlindungan Daerah Tangkapan Air

Hampir seluruh masyarakat di empat desa yang menjadi area studi memanfaatkan

air tanah untuk keperluan hidup sehari-hari, namun terdapat beberapa masyarakat

yang masih menggunakan air sungai dan air hujan untuk kegiatan rumah tangga dan

sumber penghidupan, seperti mencuci, mandi, dan memelihara ikan. Ketersediaan air

tanah sangat tergantung dari kondisi hutan dan kelimpahan air danau, sebagai contoh

pada saat kemarau dan beberapa danau mengalami kekeringan, sumur-sumur tanah

yang dimiliki masyarakat juga mengalamai kekeringan. Selain itu, kesehatan ekosistem

danau yang menjadi penyumbang sumber air tanah sangat tergantung dari kondisi

sungai yang tersebar di wilayah kajian, baik itu sungai Katingan maupun anak-anak

sungainya. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh danau dan

sungai yang terdapat di dalam wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera sangat

berhubungan dengan penyediaan air bagi masyarakat yang hidup di dalamnya.

Sedangkan dari potensi pengendali banjir, wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera berada di sempadan Sungai Katingan yang masih ditutupi dengan hutan

sekunder dan perkebunan rotan dan masih terjaga keberadaannya. Hal ini penting

untuk mengendalikan fluktuasi jumlah air baik untuk wilayah studi maupun daerah

hilir.

Berdasarkan hasil temuan tersebut disimpulkan bahwa seluruh danau dan

sempadan sungai di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera termasuk dalam kategori

NKT 4.1 dengan luas sekitar 5.696,552 hektar (Gambar 11).

5.4.2. Kontrol Erosi pada Tanah dan Lereng yang Rentan

Analisa tingkat kelerengan yang terdapat di wilayah kelola P2RK Kamipang

Sejahtera, seluruh areal studi termasuk kawasan yang datar dengan tingkat kelerengan

< 2%. Kondisi ini memberikan gamba-ran awal bahwa kejadian longsor sangat kecil

kemungkinan terjadi di dalam kawasan. Argumentasi ini dibuktikan dengan analisa

Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan

sekitarnya, dengan menunjukkan hasil bahwa sebagian besar areal studi termasuk

kawasan dengan nilai Tingkat Bahaya Erosi sangat ringan dan sebagian kecil memiliki

Page 53: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

36

potensi erosi ringan (Gambar 12). Berdasarkan hasil kajian tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera tidak termasuk dalam

kawasan yang penting dalam mengendalikan erosi dan sedimentasi bagi masyarakat

hilir.

5.4.3. Kawasan Pembatas Kebakaran Hutan atau Lahan

Fungsi wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera pada umumnya adalah sebagai

areal pemukiman dan perkebunan rotan atau karet. Kegiatan perladangan masih

dilakukan oleh sebagian masyarakat walaupun bukan sebagai mata pencaharian utama

dengan sistem membakar ladang. Berdasarkan informasi sebaran titik api dari tahun

2000-2013, sebaran titik api pada umumnya terpusat pada kawasan di sekitar

pemukiman penduduk dan merupakan akibat dari kegiatan sebagian masyarakat yang

membersihkan lahan perladangan sehingga tidak mengkawatirkan penyebaran api ke

hutan di sekitarnya. Namun kondisi yang berbeda terjadi pada areal perkebunan kelapa

sawit yang terdapat di antara Desa Jahanjang sampai dengan Desa Baun Bango, sebaran

titik api ditemukan sangat banyak yang kemungkinan dilakukan oleh pihak perusahaan

pada saat membersihkan areal perkebunannya.

Berdasarkan temuan di atas maka wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera yang

berada di satu hamparan dengan areal perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan

kawasan yang sangat penting untuk mencegah perluasan kebakaran ke wilayah hutan di

sekitarnya, termasuk wilayah Taman Nasional Sebangau dengan luasan 3.483,779

hektar (Gambar 13).

5.5. NKT 5. Kebutuhan Masyarakat

Kondisi kehidupan masyarakat desa-desa di sekitar wilayah kelola kebun rotan

P2RK Kamipang Sejahtera masih menggantungkan hidupnya dari sumber daya alam

yang ada di sekitar wilayah desa. Wilayah pemukiman masyarakat di Desa Baun Bango,

Desa Jahanjang, Desa Karuing dan Desa Tumbang Runen berada di pinggir-pinggir

sungai, dan dikelilingi oleh kebun rotan dan karet. Mayoritas warganya bermata

pencaharian sebagai pekebun rotan dan karet, pencari ikan, serta beberapa melakukan

perladangan sementara.

Hampir seluruh masyarakat di empat desa yang menjadi area studi memanfaatkan

air tanah untuk keperluan hidup sehari-hari, namun terdapat beberapa masyarakat

yang masih menggunakan air sungai dan air hujan untuk kegiatan rumah tangga dan

Page 54: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 5. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi 37

sumber penghidupan, seperti mencuci maupun mandi. Selain untuk keperluan sehari-

hari, sungai dan danau memiliki juga fungsi untuk memenuhi kebutuhan makanan dan

uang tunai. Mereka memanfaatkan sungai dan danau untuk mencari ikan dan beberapa

warga sudah mulai mencoba memelihara ikan dengan membuat keramba.

Ketersediaan air tanah sangat tergantung dari kondisi hutan dan kelimpahan air

danau, sebagai contoh pada saat kemarau dan beberapa danau mengalami kekeringan,

sumur-sumur tanah yang dimiliki masyarakat juga mengalamai kekeringan. Sungai yang

ada di wilayah desa adalah Sungai Katingan sebagai sungai induk terdapat 8 sungai di

wilayah sekitar desa yaitu Sungai Takilan, Sungai Runen Hai, Sungai Runen Kurik,

Sungai Tatas, Sungai Tatau Hai, Sungai Tatau Kurik, Sungai Loangan Kuntat, Sungai

Loangan Hai. Di Desa Karuing terdapat Danau Tarusan, Sungai Laken, Sungai Perupuk.

Di Desa Tumbang Runen juga terdapat Danau Purun dan Danau Hai sebagai sumber air

dan untuk mencari ikan. Sedangkan di Desa Baun Bungo terdapat Danau Jalan Pangen

dan Danau Purun.

Mata pencaharian masyarakat desa, mayoritas sebagai peladang berpindah,

pekebun rotan dan karet, serta mencari ikan. Meski masih menggantungkan beberapa

hal kepada sumber daya hutan/alam, namun kebutuhan tersebut masih bisa tergantikan

dengan alternatif lainnya. Sumber daya alam yang masih sangat dibutuhkan oleh

masyarakat dan tidak tergantikan pada saat-saat tertentu adalah sumber air yang

berasal dari sungai dan danau.

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan desk review,

pemetaan partisipatif, wawancara, dan pengamatan di lapangan, disimpulkan bahwa

masih terdapat pemanfaatan sumber daya di kawasan hutan dan ekosistem alami

lainnya yang berada di wilayah kelola kebun rotan P2RK Kamipang Sejahtera, tepatnya

sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air minum dan MCK sehari-hari.

Deskripsi lebih detil untuk masing-masing kebutuhan dasar yang telah diidentifikasi

dapat dijelaskan pada Tabel 6.

5.5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas terutama pada komponen kebutuhan dasar air,

kebutuhan air sungai dan danau yang tidak dapat digantikan oleh hal lainnya, terutama

pada musim kemarau, maka danau dan sungai di ada di dalam dan di sekitar desa-desa

tersebut, merupakan komponen NKT 5 yaitu sumber daya alam yang digunakan untuk

Page 55: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

38

memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat setempat (sempadan sungai dan

keberadaan danau memiliki keterkaitan dengan NKT 4).

Tabel 6. Ringkasan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya hutan dan ekosistem alami lainnya.

No Desa Indikator Ketergantungan

Kr Vt Pro Ar Ob Bb Pt

1 Karuing x x X √ x x x

2 Jahanjang x x x √ x x x

3 Tumbang Runen x x x √ x x x

4 Baun Bango x x x √ x x x

Keterangan: Kr= Karbohidrat; Vt = Vitamin; Po= Protein; Ar = Air bersih; Ob = Obat-obatan Bb= Bahan bakar/Bangunan; Pt= Pendapatan tunai; X = <50% pemanfaatan dari sumber daya hutan/ekosistem alami; √= >50% pemanfaatan dari sumber daya hutan/ekosistem alami.

5.6. NKT 6. Nilai Kultural

Identifikasi NKT 6 dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kawasan yang

memiliki fungsi penting sebagai identitas budaya tradisional komunitas lokal di areal

kebun rotan yang di wilayah kelola P2RK Kamipang sejahtera. Fungsi tersebut dapat

berupa kawasan atau areal ataupun spesies khusus dan khas yang digunakan

masyarakat secara turun temurun, termasuk indikasi adanya suku atau masyarakat adat

yang umumnya sangat rentan terhadap perubahan kondisi alam.

Masyarakat di Kecamatan Kamipang sebagian besar adalah masyarakat Dayak

Ngaju dan Dayak Melayu yang beragama Islam. Meskipun demikan masih ada beberapa

tradisi nenek moyang yang di pakai dan dipraktikan dalam keseharian masyarakat desa.

Selain itu, peninggalan-peninggalan leluhur berupa kampung lama (Kaleka), keramat,

tejahan (hutan lindung), Paktahu (kayu atau patung pengusir bala), sandung (tempat

untuk menyimpang kerangka) dan tempat-tempat tertentu (makam tua), pohon

Tangiran (pohon penghasil madu) atau pohon yang dihormati masih memiliki nilai

penting dan spritual bagi masayarakat di ke-empat desa tersebut. Khusus untuk Desa

Tumbang Runen, terdapat Rumah Betang Tua yang masih cukup bagus kondisinya.

Sebagai masyarakat tradisional yang berdiam di sisi sungai dan berada di tepi

hutan, masih cukup banyak tradisi yan berkaitan erat dengan hutan dan sumber daya

alam sebagai penopang kehidupan mereka. Salah satu cara yang dilakukan oleh nenek

moyang mereka untuk menjaga agar hutan, sungai dan sumber daya alam bisa terawat

dengan baik, dan bisa memberikan hasil hutan yang berkelanjutan, maka biasanya

Page 56: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 5. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi 39

mereka menjaganya dengan sebuah larangan untuk tidak mengganggu satu wilayah

adat tertentu. Salah satu areanya adalah kaleka, atau kampung lama yang tidak boleh

diganggu atau dirusak oleh siapapun jika melanggar akan kena sanksi adat, tapi masih

bisa dimanfaatkan hasil tumbuhan yanng ditanam, Biasanya kaleka akan ditanami buah

buahan. Hal ini untuk menghormati nenek moyang mereka yang telah membuka

kampung sehingga masyarakat desa bisa berkembang dan hidup hingga kini.

Zonasi lainnya yang dibuat adalah tejahan atau hutan atau wilayah keramat yang

tidak boleh diganggu sama sekali, meski hanya masuk kedalamnya tanpa berbuat apa-

apa. Orang yang melanggarnya pasti akan kena sangsi adat yang cukup keras.

Kehidupan masyarakat hutan yang turun temurun, tidak banyak meninggalkan situs

arkeologi yang berkaitan dengan sejarah suatu daerah ataupun sebuah etnis tertentu.

Yang terdapat di wilayah desa-desa tersebut adalah simbol-simbol kehidupan dan

kematian yang oleh sebagian besar masyarakat Suku Dayak diabadikan dan dikenang

dengan membangun sebuah penanda dari kayu, (Paktahu, sandung). Meskipun terdapat

tempat-tempat keramat dan dihormati, tetapi sebagian besar masyarakat tidak lagi

melakukan ritual-ritual adat dan pemujaan. Jika pun ada, hanya sedikit warga yang

melakukan. Hal ini karena mayoritas penduduk desa beragama Islam.

5.6.1. Kesimpulan

Dari uraian di atas, bisa disimpulan bahwa terdapat komponen HCV 6 di wilayah

desa-desa yang berada di wilayah kebun rotan yang dikelola oleh Koperasi Kamipang

Sejahtera yang berupa makam tua di Desa Karuing, muara Sungai Punggu Alas, dan

rumah adat di Desa Jahanjang (Gambar 14).

Page 57: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

40

6. PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN NKT

6.1. Ancaman Nilai Konservasi Tinggi

Beberapa aktivitas manusia di sekitar wilayah studi memiliki potensi mengancam

keberadaan NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera. Bentuk ancaman tersebut dapat

secara langsung mengganggu atau menghilangkan NKT, maupun secara tidak langsung dapat

mengurangi nilai NKT. Berdasarkan hasil diskusi kelompok dengan masyarakat di wilayah

studi dan hasil pengamatan langsung, terdapat beberapa aktivitas yang berpotensi

mengancam keberadaan NKT, yaitu:

NKT Hasil Temuan Ancaman Utama

NKT 1. Keanekaragaman Spesies

Spesies langka, terancam, dan terancam punah

5 spesies dengan kategori terancam dan 4 spesies kategori terancam punah

- Perburuan terutama jenis satwa yang dikonsumsi dan menjadi binatang peliharaan

- Perkebunan kelapa sawit. Ekspansi perkebunan mem-permudah akses ke dalam hutan, menghilangkan habi-tat utama satwa, dan meng-hilangkan populasi satwa melalui aktivitas yang meng-hasilkan polusi kimia. Ter-dapat 3 perkebunan kelapa sawit di sekitar wilayah studi, yaitu PT. Arjuna, PT. Tanah Mas Sumber Sejah-tera, dan PT. Pagar Jarak.

- Pembakaran dan kebakaran lahan. Aktivitas ekpansi per-kebunan kelapa sawit mela-lui pembakaran lahan dapat mengancam kawasan di se-kitar termasuk wilayah studi. Hal ini terlihat dari se-baran titik api (lihat NKT 4)

- Pola kegiatan perkebunan rotan. Proses penghilangan dan penjarangan tegakan pohon di dalam wilayah kebun rotan.

- Konflik satwa. Bekantan, monyet ekor panjang, orangutan, dan tupai me-rupakan satwa yang mengkonsumsi pucuk dan buah rotan. Masyarakat sadar untuk tidak meng-ganggu satwa tersebut, namun potensi konflik

Spesies endemik dan temporal

9 spesies memiliki sebaran terbatas, dan 3 spesies bersifat tidak menetap

NKT 2. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap

Ekosistem dan mosaik tingkat lanskap

Total area 392,951 hektar yang terhubung dengan kawasan hutan inti, dan terdapat 2 tipe ekosistem langka

Populasi perwakilan spesies alami

Macan dahan, orangutan, bekantan, rangkong dan burung air

NKT 3. Ekosistem dan habitat Total area 1.123,402 hektar yang termasuk ekosistem gambut

NKT 4. Jasa Ekosistem

Perlindungan daerah tangkapan air

Total area 5.696,552 hektar merupakan kawasan danau dan sempadan sungai

Kawasan pembatas kebakaran hutan dan lahan

Total area 3.483,779 hektar yang berkesinam-bungan dengan perkebu-nan kelapa sawit

NKT 5. Kebutuhan Masyarakat Total area 5.696,552 hektar merupakan kawasan danau dan sempadan sungai

NKT 6. Nilai Kultural Makam tua dan rumah adat

Page 58: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 6. PENGELOLAAN dan pemantauan NKT 41

NKT Hasil Temuan Ancaman Utama

sangat mungkin terjadi apabila tidak dilakukan pengelolaan.

- Pembukaan dan alih fungsi lahan. Perkembangan per-kebunan kelapa sawit men-dorong masyarakat untuk mengalihkan kebun rotan menjadi perkebunan plasma kelapa sawit, selain itu harga rotan yang tidak stabil me-rupakan penyebab lainnya.

- Penangkapan ikan. Belum terdapat aturan jenis dan ukuran ikan yang ditangkap menyebabkan penangkapan ikan tidak dapat dikendali-kan. Selain itu beberapa masyarakat masih menggu-nakan bahan kimia dan bom ikan walaupun dengan in-tensitas kecil.

- Kebijakan pemerintah pusat /daerah. Pengaturan ekspor rotan dalam Peraturan Men-teri Perdagangan dengan no-mor 35/M-DAG/PER/11/ 2011, menyebabkan hampir seluruh aktivitas perkebu-nan rotan di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera berhenti.

Page 59: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

42

6.2. Pengelolaan dan Pemantauan Nilai Konservasi Tinggi

Berdasarkan hasil identifikasi Nilai Konservasi Tinggi dan potensi kegiatan yang dapat

mengancam keberadaannya di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera, bentuk

pengelolaan dan pemantauan dititik-beratkan pada beberapa hal berikut:

6.2.1. Pengelolaan dan Pemantauan Spesies

Pengelolaan spesies berhubungan dengan hasil identifikasi NKT 1 (spesies langka,

terancam, terancam punah, endemik, temporal) dan NKT 2 (populasi perwakilan spesies

alami), serta beberapa kemungkinan pengelolaan NKT 5 yang berbuhungan dengan

kebutuhan dasar masyarakat. Pengelolaan spesies bertujuan untuk melindungi

keberadaan spesies sehingga keberadaannya maupun nilainya tidak hilang atau

menurun. Kegiatan pengelolaan dan pemantauan spesies menitikberatkan pada

beberapa kelompok kegiatan berdasarkan informasi ancaman dan hasil identifikasi

NKT, yaitu:

6.2.1.1. Perburuan atau Penangkapan Tak Terkendali

Perburuan trenggiling oleh masyarakat dari luar kawasan Kamipang dan perburuan

burung-burung kicau atau hias adalah kasus yang paling banyak dijumpai di wilayah

kelola P2RK Kamipang Sejahtera. Dikarenakan kegiatan perburuan trenggiling dan

burung dilindungi adalah ilegal, maka bentuk pengelolaan yang dapat dilakukan adalah:

- Pembuatan Peraturan Desa yang dilakukan secara musyawarah dengan masyarakat

terkait dengan aturan perburuan satwa yang harus dipatuhi semua anggota P2RK

Kamipang Sejahtera.

- Bekerjasama dengan pihak terkait (LSM, Dinas Kehutanan, Kepolisian) untuk

memberikan penyadaran masyarakat mengenai larangan perburuan, baik secara

pasif maupun aktif.

- Melakukan pendataan jenis-jenis satwa yang sering dijumpai di kawasan

perkebunan secara berkala (triwulan).

- Melakukan kajian jumlah populasi satwa di areal perkebunan, terutama yang

teridentifikasi sebagai NKT. Termasuk kajian jumlah dan jenis ikan yang berhasil

ditangkap oleh penduduk, untuk mengetahui kelimpahannya. Hal ini akan

berpengaruh pada pengelolaan NKT 5 yang berhubungan dengan kebutuhan

masyarakat.

Page 60: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 6. PENGELOLAAN dan pemantauan NKT 43

- Untuk penangkapan ikan secara berlebihan atau tidak terkendali: Pihak pengelola

koperasi dapat mengadopsi kebijakan yang dibuat oleh masyarakat Desa Jahanjang

dan Desa Tumbang Runen mengenai larangan penggunaan bahan kimia dan bom

untuk penangkapan ikan. Selain itu perlu dilakukan kajian mengenai pembatasan

lebar mata jala/jaring ikan untuk mengurangi penangkapan anakan ikan.

6.2.1.2. Konflik antara manusia dan satwa

Bentuk pengelolaan terhadap konflik satwa dan manusia telah diatur dalam peraturan

Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-II/2014, namun yang perlu dilakukan oleh

pihak pengelola koperasi adalah:

- Membuat struktur pelaporan kejadian konflik atau potensi konflik dengan jelas yang

melibatkan pihak pengurus koperasi, dinas kehutanan, dan BKSDA Kalimantan

Tengah.

- Bekerjasama dengan lembaga terkait (Dinas kehutanan, BKSDA, dan LSM) untuk

melakukan pelatihan penanganan konflik satwa dan manusia, atau menyediakan

langkah-langkah penanganan konflik kepada seluruh masyarakat. Beberapa

panduan penanganan konflik telah banyak dibuat oleh LSM, dan dapat digunakan.

- Membuat data-data kasus konflik yang terjadi di area perkebunan rotan. Seluruh

data harus didokumentasikan secara berkala (triwulan).

6.2.2. Pengelolaan dan Pemantauan Ekosistem dan Jasa Ekosistem

6.2.2.1. Ekosistem Sempadan Sungai dan Danau

Perkebunan rotan yang dikelola oleh P2RK Kamipang Sejahtera berada di sempadan

sungai Katingan dengan jarak sampai dengan 0-2 kilometer dari pinggir sungai, selain

itu terdapat sungai-sungai musiman (pada saat kemarau kering) dan sempadan danau

yang dijadikan lahan perkebunan rotan.

Merujuk pada Keppres No. 32 tahun 1990 (dinyatakan bahwa lebar sempadan sungai

adalah 50 meter kiri dan 50 meter kanan bagi sungai yang mempunyai lebar badan

sungai kurang dari 30 meter, atau 100 meter kiri dan 100 meter kanan bagi sungai yang

mempunyai lebar badan sungai lebih dari 30 meter) maka perlindungan daerah

sempadan wajib dilakukan oleh pengelola P2RK Kamipang Sejahtera. Hal ini berarti

bahwa pihak pengelola P2RK Kamipang Sejahtera mewajibkan seluruh anggota koperasi

Page 61: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

44

yang memiliki lahan kebun rotan untuk mempertahankan ekosistem sempadan sungai

dengan:

- Diharapkan untuk tidak mengalihfungsikan perkebunan rotan yang berada di

sempadan sungai menjadi perkebunan lainnya, terutama tanaman monokultur (satu

jenis tanaman seperti karet dan kelapa sawit),

- Pemetaan mengenai kejelasan batas antara kelola masyarakat khususnya petani

rotan P2RK dengan kelola perusahaan sawit dengan di bantu LSM dan pihak

perekebunan sawit,

- Diharapkan untuk tidak menghilangkan tegakan pohon di sempadan sungai, untuk

menghindari longsor dan tidak berkembangnya tanaman rotan dengan baik,

- Menetapkan area sempadan sebagai kawasan perkebunan rotan yang menerapkan

praktek keberlanjutan. Hal ini perlu dibuatkan praktek-praktek budidaya rotan yang

berwawasan lingkungan.

- Memetakan seluruh lokasi danau, dan apabila memungkinkan dilakukan kajian

ekologi di setiap danau dan memetakan status lahan yang berada di sempadan

danau dengan di bantu LSM dan pihak terkait seperti Dinas PU dan Dinas Perikanan.

- Membuat rencana tata ruang kawasan danau melalui musyawarah dengan

masyarakat pemilik lahan di sempadan danau, sehingga mendapat kesepakatan

perlindungan daerah sempadan danau.

6.2.3. Pengelolaan dan Pemantauan Budaya

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pihak pengelola koperasi untuk mengelola

tempat peninggalan yang memiliki sejarah adalah:

- Memetakan seluruh sumber peninggalan sejarah bekerjasama dengan pihak terkait

(LSM, Pemerintah Daerah, Dinas Pariwisata)

- Membuat tanda-tanda keberadaan lokasi bersejarah, termasuk larangan untuk

merusak atau menghilangkannya

- Bekerjasama dengan aparat desa untuk membuat aturan perawatan lokasi

bersejarah secara berkala,

- Melakukan proses penyadar tahuan akan keberadaan situs-situs tersebut bersama

LSM dan dinas terkait.

Page 62: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 7. SINTESIS 45

7. SINTESIS

Berdasarkan hasil identifikasi NKT yang dilakukan dari tanggal 13-17 Agustus 2014 di

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan sekitarnya, secara keseluruhan terdapat

6.473,63 hektar kawasan yang memiliki Nilai Konservasi Tinggi dengan ringkasan

sebagai berikut:

NKT Komponen Status

NKT 1. Keanekaragaman Spesies

Spesies langka, terancam, dan terancam punah Ada

Spesies endemik dan temporal Ada

NKT 2. Ekosistem dan Mosaik Tingkat Lanskap

Ekosistem dan mosaik tingkat lanskap Ada

Populasi perwakilan spesies alami Ada

NKT 3. Ekosistem dan Habitat Ada

NKT 4. Jasa Ekosistem

Perlindungan daerah tangkapan air Ada

Kontrol erosi pada tanah dan lereng yang rentan Tidak Ada

Kawasan pembatas kebakaran hutan dan lahan Ada

NKT 5. Kebutuhan Masyarakat Ada

NKT 6. Nilai Kultural Ada

7.1. Pengelolaan Kolaboratif

Luas wilayah penge-lolaan areal NKT ter-gantung dari elemen nilai yang dikelola.

Wilayah pengelolaan NKT 1 akan berbeda dengan luasan pengelolaan untuk NKT 5 atau

NKT 6. Secara umum semakin kecil unit pengelolaan NKT, semakin penting perannya

dalam lanskap yang lebih luas (di luar areal studi) dalam memelihara nilai-nilai

konservasi. Sebagai contoh, pengelolaan hutan yang kecil atau areal NKT yang kecil

mungkin tidak bisa mendukung viable populations untuk burung atau mamalia. Tetapi

populasi itu mungkin merupakan bagian penting dari bagian integral dari lanskap yang

lebih luas di luarnya. Karena itu pe-ngelolaan NKT yang kecil tetap mempunyai peran

dan tanggung jawab pada tingkat lanskap untuk memastikan keterpelihara-an nilai-nilai

konservasi pada tingkat luas. Sehingga pada kasus identifikasi NKT wilayah kelola P2RK

Kamipang Sejahtera, kebe-radaan NKT pada tingkat unit pengelola harus dilihat dari

konteks keterkaitan dengan lanskap yang lebih luas. Meski tantangan terbesar-nya

adalah keterhubungan wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dengan lanskap

konservasi yang luas, seperti kawasan Taman Nasional Sebangau, PT. Rimba Makmur

Page 63: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

46

Utama, dan PT. Arjuna. Antara wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera terdapat

kawasan yang menghubungkan dengan kawasan penting lainnya tetapi dengan otoritas

yang berbeda, yaitu pihak Balai Taman Nasional dan pengelola HGU perkebunan kelapa

sawit maupun IUPHHK-RE (Gambar 15).

Situasi di atas menujukkan bahwa terdapat aspek-aspek pengelolaan NKT yang

memerlukan kerjasama antar pihak untuk dapat mempertahankan dan atau

meningkatkan NKT dengan efektif dan fungsional. Perlindungan NKT 1 dan 4 (fungsi

dan nilai sempadan sungai) akan efektif jika melibatkan masyarakat yang terkena

dampak pengelolaan sempadan sungai dan juga perusahaan-perusahaan di sekitar

wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera. Pada sisi teresterial wilayah kelola P2RK

Kamipang Sejahtera harus bekerjasama dengan otoritas yang mengelola wilayah

koridor/buffer zone Taman Nasional. Pengelolaan NKT di wilayah kelola P2RK

Kamipang Sejahtera yang efektif harus dilakukan secara cross-cutting seperti terlihat

pada ilustrasi di bawah ini (Gambar 16).

Gambar 16. Pengelolaan bersama NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

NKT

P2RK Kamipang Sejahtera

Masyarakat

Taman Nasional Sebangau

LSM dan Perguruan Tinggi

sosial

lingkungan

riset

policy advocacy

Pemerintah Daerah

Dinas Perikanan

Dinas Lingkungan

Dinas Kehutanan

Bappeda

PT. Rimba Makmur Utama, PT. Arjuna, PT. Tanah Mas Sumber Sejahtera, dan PT. Jarak Pagar

Page 64: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 8. DAFTAR PUSTAKA 47

8. DAFTAR PUSTAKA

Wetlands International-Indonesia Programme. 2004. Peta sebaran lahan gambut, luas dan kandungan karbon di Kalimantan.

Cheyne, S.M., et al. 2013. First estimates of population ecology and threats to Sunda clouded leopards Neofelis diardi in a peat-swamp forest, Indonesia. Inter-Research. doi: 10.3354/esr00525

Yusuf, A.F., Aswan, I., Halim, H.S. dkk. 2006. Inventarisasi dan penyelidikan bahan galian non logam Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.

Panda, A., Abraham., Octavianus, R., dan Ariandi, D. 2013. Panduan visual jenis pohon di Punggualas Taman Nasional Sebangau oleh. WWF Indonesia-Kalimantan Tengah.

Harrison, M.E., Kursani, Santiano, Hendri, Purwanto, A., and Husson, S.J. 2011. Baseline flora assessment and preliminary monitoring protocol in the Katingan peat swamp, Central Kalimantan, Indonesia. The orangutan tropical peatland project (OuTrop).

Harrison M. E., Hendri, Dragiewicz M. L., Krisno, Cheyne S. M. and Husson S. J. 2010. Baseline Biodiversity and Ape Population Assessment and Preliminary Monitoring Protocol in the Katingan Peat Swamp, Central Kalimantan, Indonesia. The orangutan tropical peatland project (OuTrop).

David A., Ehlers S., and Yvette C.E.S. 2013. Population Density of Red Langurs in Sabangau Tropical Peat-Swamp Forest, Central Kalimantan, Indonesia. American Journal of Primatology.

Progress report OuTrop. 2012. Sabangau seeding nursery and reforestation project. The orangutan tropical peatland project (OuTrop).

Sujatnika, et al. 1995. Melestarikan Keanekaragaman Hayati Indonesia: Pendekatan Daerah Burung Endemik: Departemen Kehutanan - Birdlife International - Indonesia Programme.

Meijaard, E. and V. Nijman. 2000. Distribution and conservation of the proboscis monkey (Nasalis larvatus) in Kalimantan, Indonesia. Biological Conservation. 92(1): p. 15-24.

Stark, D., et al., 2012. Modeling population viability of local proboscis monkey Nasalis larvatus populations: conservation implications. Endangered Species Research. 16: p. 31-43.

Cheyne, S.M., and MacDonald, D.W. 2011. Wild felid diversity and activity patterns in Sabangau peat-swamp forest, Indonesia, Borneo Oryx 45: 119-124

Noerdjito, M. and I. Maryanto. 2001. Jenis-jenis hayati yang dilindungi perundang-undangan Indonesia (in Bahasa): Balitbang Zoologi (Museum Zoologicum Bogoriense) Puslitbang Biologi-LIPI and The Nature Conservancy, Bogor.

Wich, S.A., et al., 2012. Understanding the Impacts of Land-Use Policies on a Threatened Species: Is There a Future for the Bornean Orang-utan? PLoS ONE. 7(11): p. e49142.

Page 65: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

48

BPS. 2011. Hasil Sensus Penduduk 2010 – Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS). Jakarta.

BPS Kabupaten Katingan. 2014. Kabupaten Katingan Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

BPS Kabupaten Katingan. 2013a. Kabupaten Katingan Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

BPS Kabupaten Katingan. 2013b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Katingan 2012. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

BPS Kabupaten Katingan. 2013c. Kecamatan Kamipang Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Katingan.

Brannen, J. 1999. Memandu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Coomans, M. 1987. Manusia Dayak. Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.

DFID. 1999. Sustainable Livelihoods Guidance Sheets.

http://www.ennonline.net/pool/files/ife/dfid-sustainable-livelihoods-guidance-sheet-section1.pdf, retrieved July 2014.

Eghenter, C., et al. 2003. Social Science Research and Conservation Management in the Interior of Borneo, Unravelling past and present interactions of people and forests. CIFOR, WWF Indonesia, UNESCO and Ford Foundation.

FAO. 2014. State of World’s Forests: Enhancing the Socioeconomic Benefits From Forests. http://www.fao.org/3/a-i3710e.pdf, retrieved July 2014.

King, V. T. (Ed.). 2013. Kalimantan Tempo Doeloe. Komunitas Bambu. Depok.

Ludi, Eva & Rachel Slater. June 2008. Using the Sustainable Livelihoods Framework to Understand and Tackle Poverty. The Swiss Centre for Postgraduate Studies on Development, ETH Zurich. Swiss.

Murray Li, Tania. 2002. Proses Transformasi Daerah Pedalaman di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Notosusanto, N. 1982/1983. Sejarah Nasional Indonesia IV. Direktorat Sejarah & Nilai Tradisional. Jakarta.

Ricklefs, M. C. 2008. Sejarah Indonesia Modern (1200-2008). Serambi Ilmu Semesta. Jakarta.

Riwut, T. dan Riwut N. 2003. Maneser Panatau Tatu Hiang: Menyelami Kekayaan Leluhur. Pusaka Lima. Palangkaraya.

Riwut, T., Riwut N., dan Husein A. F. 2003. Kalimantan Membangun: Alam dan Kebudayaan. Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta.

Sardjono, A. 2006. Hak Kekayaan Intelektual dan Pengetahuan Tradisional. Penerbit Alumni. Bandung.

Solihin, A. 2005. Illegal Fishing dan Traditional Fishing Rights. In Sinar Harapan, 11 Mei 2005.

Spradley, J. P. 1997. Metode Etnografi. PT Tiara Wacana. Yogyakarta.

Page 66: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 8. DAFTAR PUSTAKA 49

Syamsuddin, A. 2008. Antara pelestarian dan perlindungan ekspresi budaya tradisional/pengetahuan tradisional dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual. Media Agustus. V(4): p. 17.

Vlekke, B. H. M. 2008. Nusantara: Sejarah Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.

Page 67: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

50

9. LAMPIRAN

1. Profil Tim Penilai

Didik Prasetyo - (Team Leader dan Penilai NKT Bidang Ekologi/Biodiversity/Jasa Ekosistem). Didik Prasetyo, lahir di Nganjuk-Jawa Timur pada tanggal 14 Agustus. Saat ini sedang meneruskan studi di Ecology, Evolution and Natural Resources Department, Rutgers The State University of New Jersey, USA. Sebelumnya telah menyelesaikan master bidang Biologi Konservasi di Universitas Indonesia pada tahun 2007 dengan bidang kekhususan pada perilaku dan ekologi orangutan. Sebelumnya, ketertarikan pada konservasi primata juga dilakukan pada saat mengambil sarjana strata satu di Universitas Indonesia pada tahun 1998. Berbekal pengalaman ilmu dari kedua Universitas tersebut di atas, beberapa aplikasi ilmu pengetahuan telah diterapkan pada dunia konservasi. Setelah menyelesaikan studi tahun 2007, SOCP (Sumatran Orangutan Conservation Program) sebagai salah satu LSM besar di Sumatera Utara memberikan peluang untuk bergabung dalam konservasi orangutan di Sumatera Utara dan Aceh. Kemudian pada tahun 2008, pekerjaan masih terfokus pada konservasi orangutan di Kalimantan bersama BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation). Kemudian dari tahun 2009-2013 pengalaman implementasi ilmu konservasi dan keterlibatan seluruh pihak (termasuk pihak swasta) dilakukan pada proyek USAID dengan dua mega proyek yaitu OCSP (Orangutan Conservation Services Program) dan IFACS (Indonesian Forest and Climate Support). Pekerjaan dengan proyek USAID lebih menitikberatkan pada pendekatan kepada pihak swasta untuk terlibat di dalam konservasi keanekaragaman hayati dan habitatnya.Beberapa pekerjaan konsultan juga pernah dilakukan, menjadi anggota tim penilaian NKT (Nilai Konservasi Tinggi) pada perkebunan kelapa sawit bersama dengan WWF-Indonesia, dan menjadi konsultan di TNC untuk membuat Rencana Pengelolaan Orangutan pada perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. Ari Meididit - (Penilai NKT Bidang Ekologi/Biodiversity/Jasa Ekosistem). Ari Meididit, Lahir di Jakarta pad 3 Mei 1981. Menyelesaikan studi S2 di Fakultas MIPA jurusan Biologi Konservasi pada tahun 2009 dengan bidang kekhususan perilaku dan Ekologi orangutan. Sama halnya dengan kekhususan yang diambil saat menyelesaikan studi s1 di Universitas Nasional pada tahun 2006. Berbekal ldarbelakang tersebut dipercaya menjadi Manager Riset orangutan di 2 tempat berbeda yaitu Stasiun Penelitian Tuanan, Kalimantan Tengah pada tahun 2006 (Kerjsama UNAS-Zurich University) dan Stasiun Penelitian orangutan di Taman Nasional Kutai tahun 2009 (York University Project). Setelah itu sejak tahun 2010 membantu WWF Indonesia untuk survei habitat dan populasi orangutan di beberapa HPH di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Pernah bekerja di Ecositrop Universitas Mulawarman pada tahun 2011-2012 untuk melakukan studi habitat dan biodiversity di perusahaan tambang, Hutan tanaman industri dan perkebunan sawit. Joandini Asmoro - (Penilai NKT Bidang Ekologi/Biodiversity). lahir di Jakarta, 5 november 1990. Ketertarikan akan dunia ornitologi dimulai sejak tahun 2010 ketika pertama kali mengikuti Water Bird Watching Race di Suramadu yang saat itu menjadi anggota Bio Bird Club “Ardea” dan birding menjadi kegiatan rutin yang dilakukan dengan beberapa komunitas pecinta burung lainnya. Menjadi mahasiswi Universitas Nasional Jurusan Biologi Konservasi dan ilmu lingkungan telah memperkenalkannya kepada alam yang mengajarkan banyak hal dan memberinya kesempatan untuk belajar.

Page 68: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN 51

Selain Ornitologi, minat dan perhatiannya juga tertuju ke satwa eksotik Penyu laut dan masuk menjadi anggota Kelompok Studi penyu Laut “Chelonia” tahun 2009, sejak saat itu menjalin kerjasama program konservasi Penyu laut dengan berbagai instansi dan LSM. Melakukan monitoring burung air secara rutin di kawasan SM Muara Angke sejak 2009. Menjadi Surveyor pada Jakarta Endemic Bird’s Project oleh Oriental Bird Club (OBC) 2012 hingga sekarang. Pernah mengikuti program kerjasama antar UNAS-Zurich University menjadi peneliti burung di Stasiun Riset Orangutan Tuanan, Kalimantan Tengah selama 6 bulan tahun 2012. Sebagai fasilitator pada program Edukasi Lingkungan bersama Rutgers University selama 3 bulan di Kalimantan Tengah 2012 dan juga menjadi tim EE (Education Environment) bersama WWF sejak 2012-sekarang. Pernah menjadi anggota tim penilaian AMDAL pada proyek PLTU bidang biota darat di Batang, Pekalongan 2013. Sutji Shinto - (Penilai NKT Bidang Sosial). Sutji menyelesaikan pendidikannya di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jurusan Komunikasi Massa pada tahun 1996. Semenjak kelulusanya, sudah berkecimpung di bidang riset social di lembaga-lembaga penelitian. Memiliki pengalaman bekerja sejak tahun 2000 disebuah sebuah lembaga yang bergerak di isu lingkungan dan investasi. Memiliki berbagai pengalaman dalam riset-riset yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti Penelitian tentang dampak investasi di sector kehutanan, dampak sosial budaya dan ekonomi terhadap keberadaan pabrik pulp n paper di beberapa daerah, dan pertambangan emas. Aktif pula di lembaga yang bergerak diisue perempuan dan anak, dan memiliki pengalaman melakukan riset tentang perempuan dan politik, penelitian tentang anak-anak buruh migrant. Menjadi fasilitator untuk pendidikan politik bagi perempuan dan fasilitator dampak globalisasi ekonomi terhadap kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Dan selama hampir 3 tahun terakhir mulai bergelut di bidang konsultasi, khususnya untuk identifikasi HCV dan SIA untuk HTI, Sawit dan HPH.

Page 69: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

52

2. Daftar Para Pihak

No Nama Posisi sosial Lokasi

1 Andi Liany Kepala Desa Desa Karuing 2 Bambang H. Sekertaris Desa Desa Karuing 3 Susilo Ketua BPD Desa Karuing 4 Silahudin BPD Desa Karuing 5 Candra Irawan Ketua Demplot rotan Desa Karuing 6 Athang A. Sekertaris Demplot Desa Karuing 7 Jekie Pangperpusdes Desa Karuing 8 Kurnain Nelayan Desa Karuing 9 Maharani Swasta Desa Karuing 10 Noriah Swasta Desa Karuing 11 Birin Swasta Desa Karuing 12 Achmad Masyarakat Desa Karuing 13 Lasman Nelayan Desa Karuing 14 Indra Jumadi Swasta Desa Karuing 15 Supian Syah Swasta Desa Karuing 16 Nova Masyarakat Desa Karuing 17 Riva Masyarakat Desa Karuing 18 Jonnedi Kepala Desa Desa Jahanjang 19 Bambang Irawanto BPD Desa Jahanjang 20 Suyatno Urusan Umum Desa Jahanjang 21 Yanto KaUR Desa Jahanjang 22 Johansyah Ketua RT Desa Jahanjang 23 Priady Swasta Desa Jahanjang 24 Kasimahsya Swasta Desa Jahanjang 25 Sri Wahyuni Masyarakat Desa Jahanjang 26 Muaksya Masyarakat Desa Jahanjang 27 Sri Hasanah Ibu Rumah Tangga Desa Jahanjang 28 Kustan Ibu Rumah Tangga Desa Jahanjang 29 Mesie Ibu Rumah Tangga Desa Jahanjang 30 Verawatie Ibu Rumah Tangga Desa Jahanjang 31 Nuraini Masyarakat Desa Jahanjang 32 Slamet Santoso Masyarakat Desa Jahanjang 33 Idong Masyarakat Desa Jahanjang 34 Purnawan Nelayan Desa Jahanjang 35 Dediheriadi A. Nelayan Desa Jahanjang 36 Sainin Nelayan Desa Jahanjang 37 Aspar Nelayan Desa Jahanjang 38 Sukarni M. Swasta Desa Jahanjang 39 Suhardi Swasta Desa Jahanjang 40 Budi Swasta Desa Jahanjang 41 Sarejih Tani Desa Jahanjang 42 Juhman Tani Desa Jahanjang 43 Radiansyah Tani Desa Jahanjang 44 Ijuansyah Kepala Desa Desa Tumbang Runen 45 Ibrahim Sekertaris Desa Desa Tumbang Runen

Page 70: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN 53

No Nama Posisi sosial Lokasi

46 Rano Perpus Desa Tumbang Runen 47 Alman Kaur Pemerintah Desa Tumbang Runen 48 Samsi Masyarakat Desa Tumbang Runen 49 Ramsyah Kepala BPD Desa Tumbang Runen 50 Sahirman Masyarakat Desa Tumbang Runen 51 Nasiansyah Masyarakat Desa Tumbang Runen 52 Muri Masyarakat Desa Tumbang Runen 53 Tomy D. Masyarakat Desa Tumbang Runen 54 Juriansyah Masyarakat Desa Tumbang Runen 55 Aeah Masyarakat Desa Tumbang Runen 56 Ahmad Masyarakat Desa Tumbang Runen 57 Abin Masyarakat Desa Tumbang Runen 58 Aldin Masyarakat Desa Tumbang Runen 59 Rinuansyah Masyarakat Desa Tumbang Runen 60 Sumitro Masyarakat Desa Tumbang Runen 61 Ratna Sari Masyarakat Desa Tumbang Runen 62 Yani Masyarakat Desa Tumbang Runen 63 Hasanah Masyarakat Desa Tumbang Runen 64 Arkandi Masyarakat Desa Tumbang Runen 65 Tuyung Masyarakat Desa Tumbang Runen 66 Arianto Masyarakat Desa Tumbang Runen 67 Hendra Masyarakat Desa Tumbang Runen 68 Lusianto Masyarakat Desa Tumbang Runen 69 Uswanto Masyarakat Desa Tumbang Runen

Page 71: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

54

3. Dokumentasi Foto Kegiatan Penilaian NKT

Diskusi kelompok dengan masyarakat untuk mengidentifikasi potensi NKT, ancaman, dan pengelolaan yang sedang dilaksanakan.

Hasil temuan identifikasi NKT (satwa) di P2RK Kamipang Sejahtera.

Desa Karuing Desa Jahanjang

Desa Tumbang Runen Desa Karuing

Bekantan Trogon

Tupai Kangkareng

Page 72: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Laporan Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi Perkumpulan Petani Rotan Katingan Kamipang Sejahtera, Katingan, Kalimantan Tengah

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN 55

Ancaman keberadaan NKT di P2RK Kamipang Sejahtera

Vegetasi riparian Gambut

Kondisi Desa Tumbang Runen Danau Bulat

Makam Tua di Desa Karuing Penangkapan ikan

Pengasinan ikan Ladang sementara

Pembibitan sawit untuk plasma Perburuan

Page 73: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

5

6

4. D

AF

TA

R T

EM

UA

N S

AT

WA

DA

N T

UM

BU

HA

N

a. Daftar jen

is bu

run

g yan

g ditem

uk

an d

i wilay

ah k

elola P

2R

K K

amip

ang Sejah

tera dan

sekitarn

ya.

No

F

am

ili N

am

a Ilm

iah

N

am

a In

gg

ris N

am

a In

do

ne

sia

ST

AT

US

En

de

mik

IU

CN

C

ITE

S

PP

1

Accip

itridae

Nisa

etus cirrh

atu

s

Ch

angeab

le Haw

k-eagle

Elan

g Bro

nto

k

- L

C

II D

2

Falco

nid

ae M

icroh

ierax frin

gilla

rius

B

lack-th

ighed

Falco

net

Alap

-alap C

apu

ng

-

LC

II

D

3

Eu

rylaim

idae

Cym

birh

ynch

us m

acro

rhyn

cho

s B

lack-an

d-red

Bro

adb

ill Sem

pu

r Hu

jan Su

ngai

- L

C

- -

4

Eu

rylaim

idae

Eu

rylaim

us ja

van

icus

Ban

ded

bro

adb

ill Sem

pu

r Hu

jan R

imb

a

- L

C

- -

5

Ch

loro

pseid

ae A

egith

ina

viridissim

a

Green

iora

C

ipo

h jan

tun

g

- N

T

- -

6

Ch

loro

pseid

ae C

hlo

rop

sis son

nera

ti G

reater Green

Leafb

ird

Cica d

aun

besar

- L

C

- -

7

Ch

loro

pseid

ae C

hlo

rop

sis coch

inch

inen

sis G

old

en-fro

nted

Leafb

ird

Cica d

aun

sayap

biru

-

LC

-

-

8

Alced

inid

ae

Ceyx ru

fido

rsa

Ru

fou

s-back

ed k

ing

fisher

Ud

ang P

un

ggun

g Merah

-

LC

-

D

9

Alced

inid

ae

Alced

o m

enin

ting

B

lue-eared

Kin

gfisher

Raja u

dan

g men

intin

g

- L

C

- D

10

A

lcedin

ida

e P

elarg

op

sis cap

ensis

Stork

-billed

Kin

gfisher

Pek

aka E

mas

- L

C

- D

11

C

ucu

lidae

Cen

trop

us b

eng

alen

sis L

esser Co

ucal

Bu

bu

t alang-alan

g -

LC

-

-

12

C

ucu

lidae

Rh

ino

rtha

chlo

rop

ha

ea

Raffles's M

alho

ka

Kad

alan Selay

a

- L

C

- -

13

C

ucu

lidae

Cen

trop

us sin

ensis

Greater C

ou

cal B

ub

ut B

esar -

LC

-

-

14

M

erop

idae

Mero

ps virid

is B

lue-th

roated

Bee-eater

Kirik

-kirik

Biru

-

LC

-

-

15

B

ucero

tidae

An

thra

cocero

s alb

irostris

Orien

tal Pied

Ho

rnb

ill K

angk

areng P

erut-P

utih

-

LC

II

D

16

B

ucero

tidae

Bu

ceros rh

ino

ceros

Rh

ino

chero

s Ho

rnb

ill R

angk

on

g Bad

ak

- N

T

II D

17

M

egalaimid

ae P

silop

og

on

au

stralis

Blu

e-eared B

arbet

Tak

ur ten

ggeret

- L

C

- -

18

M

egalaimid

ae P

silop

og

on

eximiu

s B

orn

ean B

arbet

Tak

ur leh

er hitam

K

aliman

tan

LC

-

-

19

M

egalaimid

ae P

silop

og

on

mysta

cop

ha

no

s R

ed-th

roated

Barb

et T

aku

r warn

a wa

rni

- N

T

- -

20

P

icidae

Dryo

cop

us ja

vensis

Wh

ite-bellied

Wo

od

peck

er P

elatuk

Ay

am

- L

C

I -

21

P

icidae

Ch

rysop

hleg

ma

min

iaceu

m

Ban

ded

Wo

od

peck

er P

elatuk

Merah

-

LC

-

-

22

H

irun

din

idae

Delich

on

da

sypu

s A

sian H

ou

se-ma

rtin

Lay

ang-layan

g Ru

mah

-

LC

-

-

23

H

irun

din

idae

Hiru

nd

o ru

stica

Barn

Sw

allow

L

ayan

g-layang ap

i -

LC

-

-

Page 74: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Lap

oran

Iden

tifikasi N

ilai Ko

nserv

asi Tin

ggi

Perk

um

pu

lan P

etani R

otan

Katin

gan K

amip

ang Sejah

tera, Katin

gan

, Kalim

antan

Ten

gah

WW

F IN

DO

NE

SIA | 9

. LA

MP

IRA

N

5

7

No

F

am

ili N

am

a Ilm

iah

N

am

a In

gg

ris N

am

a In

do

ne

sia

ST

AT

US

En

de

mik

IU

CN

C

ITE

S

PP

24

H

irun

din

idae

Hiru

nd

o ta

hitica

P

acific Swallo

w

Lay

ang-layan

g batu

-

LC

-

-

25

P

ycn

on

otid

ae P

ycno

no

tus sim

plex

Cream

-ven

ted B

ulb

ul

Merb

ah co

rok

-coro

k

- L

C

- -

26

D

icrurid

ae

Dicru

rus a

eneu

s B

ron

zed D

ron

go

Srigun

ting K

eladi

- L

C

- -

27

D

icrurid

ae

Dicru

rus p

ara

diseu

s G

reater Rack

et-tailed D

ron

go

Srigu

ntin

g Batu

-

LC

-

-

28

O

riolid

ae

Irena

pu

ella

Asian

Fairy

-Blu

ebird

K

acemb

eng G

adu

ng

-

LC

-

-

29

T

imalid

ae P

ellorn

eum

cap

istratu

m

Black

-capp

ed B

abb

ler P

eland

uk

top

i hitam

-

LC

-

-

30

T

imalid

ae T

richa

stom

a ro

stratu

m

Wh

ite-chested

Bab

bler

Pelan

du

k D

ada P

utih

-

NT

-

-

31

T

imalid

ae T

richa

stom

a b

icolo

r F

errugin

ou

s Bab

bler

Pelan

du

k m

erah

- L

C

- -

32

T

imalid

ae Sta

chyris n

igrico

llis B

lack-th

roated

Ba

bb

ler T

epu

s Kab

an

-

NT

-

-

33

T

imalid

ae M

acro

no

us p

tilosu

s F

luffy

-back

ed T

it-bab

bler

Ciu

ng A

ir Po

ng-p

on

g

- N

T

- -

34

T

urd

idae

Co

psych

us sa

ula

ris M

agpie R

ob

in

Ku

cica Kam

pu

ng

-

LC

-

-

35

Silv

iidae

Orth

oto

mu

s atro

gu

laris

Dark

-neck

ed T

ailorb

ird

Cin

enen

belu

kar

- L

C

- -

36

Silv

iidae

Orth

oto

mu

s ruficep

s A

shy

tailorb

ird

Cin

enen

Kelab

u

- L

C

- -

37

Silv

iidae

Orth

oto

mu

s sericeus

Ru

fou

s-tailed tailo

rbird

C

inen

en m

erah

- L

C

- -

38

Silv

iidae

Rh

ipid

ura

java

nica

P

ied F

antail

Kip

assan B

elang

-

LC

-

D

39

Silv

iidae

Hyp

oth

ymis a

zurea

B

lack-n

aped

mo

narch

K

ehicap

rantin

g

- L

C

- -

40

P

achy

ceph

alidae

P

ach

yceph

ala

griso

la

Man

grov

e Wh

istler K

ancilan

Bak

au

- L

C

- -

41

P

achy

ceph

alidae

A

rtam

us leu

corh

ynch

us

Wh

ite-breasted

Wo

od

Sw

allow

K

ekep

Bab

i -

- -

-

42

Stu

rnid

ae A

plo

nis p

an

ayen

sis A

sian G

lossy

Starling

P

erling K

um

ban

g

- L

C

- -

43

Stu

rnid

ae G

racu

la relig

iosa

H

ill My

na

Tio

ng

Em

as -

LC

-

-

44

N

ectarinid

ae A

nth

reptes sim

plex

Plain

Sun

bird

B

uru

ng

Mad

u P

olo

s -

LC

-

D

45

N

ectarinid

ae N

ectarin

ia ju

gu

laris

Oliv

e-back

ed Su

nb

ird

Bu

run

g M

adu

Srigan

ti -

LC

-

D

46

N

ectarinid

ae A

etho

pyg

a sip

ara

ja

Crim

son

Sun

bird

B

uru

ng-M

adu

Sep

ah-R

aja -

LC

-

D

47

D

icaeidae

Prio

no

chilu

s ma

cula

tus

Yello

w-b

rested F

low

erpeck

er P

entis R

aja -

LC

-

-

48

D

icaeidae

Dica

eum

trigo

no

stigm

a

Oran

ge-b

ellied F

low

erpeck

er C

abai B

un

ga api

- L

C

- -

49

D

icaeidae

Dica

eum

cruen

tatu

m

Scarlet-back

ed F

low

erpeck

er C

abai M

erah

- L

C

- -

Page 75: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

5

8

No

F

am

ili N

am

a Ilm

iah

N

am

a In

gg

ris N

am

a In

do

ne

sia

ST

AT

US

En

de

mik

IU

CN

C

ITE

S

PP

50

P

loceid

ae P

asser m

on

tan

us

Eu

rasian T

ree- Sp

arrow

B

uru

ng-G

ereja Erasia

- L

C

- -

51

P

loceid

ae L

on

chu

ra m

ala

cca

Black

-head

ed M

un

ia

Bo

nd

ol R

awa

-

LC

-

-

52

P

loceid

ae L

on

chu

ra fu

scan

s D

usk

y M

un

ia B

on

do

l Kalim

antan

K

aliman

tan

LC

-

-

53

C

olu

mb

idae

Du

cula

aen

ea

Green

Imp

erial-Pigeo

n

Pergam

Hijau

-

LC

-

-

54

C

olu

mb

idae

Trero

n vern

an

s P

ink

-neck

ed G

reen-p

igeon

P

un

ai Gad

ing

-

LC

-

-

55

M

uscicap

idae

Terp

siph

on

e pa

rad

isi A

sian P

aradise-fly

catcher

Seriwan

g Asia

- L

C

- -

56

P

sittacidae

Lo

riculu

s ga

lgu

lus

Blu

e-crow

ned

Han

ging-P

arrot

Serind

it Melay

u

- L

C

II -

57

A

po

did

ae C

ollo

calia

esculen

ta

Glo

ssy Sw

iftlet W

alet Sapi

- L

C

- -

58

A

po

did

ae R

ha

ph

idu

ra leu

cop

ygia

lis Silv

er-rum

ped

Spin

etail K

apin

is Jarum

Kecil

- L

C

- -

59

A

po

did

ae A

erod

ram

us fu

ciph

ag

us

Ed

ible-n

est Swiftlet

Walet Saran

g P

utih

-

LC

-

-

60

A

rdeid

ae A

rdea

pu

rpu

rea

Pu

rple H

eron

C

angak

Merah

-

LC

-

-

61

T

rog

on

ida

e H

arp

actes d

uva

ucelii

Scarlet-rum

ped

Tro

gon

L

un

tur P

utri

- N

T

- -

62

A

natid

ae D

end

rocyg

na

java

nica

L

esser wh

istling d

uck

B

elibis p

olo

s/batu

-

LC

-

-

Keteran

gan: Sistem

taxon

om

i dan

pen

amaan

bu

run

g berd

asarkan

Daftar B

uru

ng In

do

nesia N

o.2

; En

dem

isitas berd

asarkan

Bird

life Intern

ation

al. Un

tuk

status p

erlind

un

gan

spesies m

enu

rut tata atu

ran d

i Ind

on

esia (PP

) men

gacu p

ada U

U N

o. 5

/19

90

tentan

g Ko

nserv

asi Sum

ber D

aya A

lam H

ayati d

an E

ko

sistemn

ya, P

P N

o. 7

/19

99

tentan

g Pen

gawetan

Jen

is Tu

mb

uh

an d

an Satw

a dan

PP

No

. 8/1

99

9 ten

tang P

eman

faatan Jen

is Tu

mb

uh

an d

an Satw

a Liar. Statu

s ko

nserv

asi intern

asion

al be

rdasark

an IU

CN

Red

list Tah

un

20

14

; Statu

s peratu

ran p

erdagan

gan in

ternatio

nal b

erdasark

an C

ITE

S (Co

nv

entio

n o

n In

ternatio

nal T

rade o

f En

dan

gered Sp

ecies of W

ild F

aun

a and

Flo

ra).

Page 76: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Lap

oran

Iden

tifikasi N

ilai Ko

nserv

asi Tin

ggi

Perk

um

pu

lan P

etani R

otan

Katin

gan K

amip

ang Sejah

tera, Katin

gan

, Kalim

antan

Ten

gah

WW

F IN

DO

NE

SIA | 9

. LA

MP

IRA

N

5

9

b. D

aftar jenis m

amalia-p

rimata yan

g ditem

uk

an d

i wilay

ah k

elola P

2R

K K

amip

ang Sejah

tera sekitarn

ya.

No

N

ama In

do

nesia

N

ama ilm

iah

Fam

ili E

nd

emik

P

P

IUC

N

CIT

ES

P

erjum

paan

1

Oran

gutan

P

on

go

pyg

ma

eus w

urm

bii

Ho

min

idae

Kalim

antan

D

E

N

I Saran

g

2

Mo

ny

et eko

r pan

jang

M

aca

ca fa

scicula

ris C

ercop

ithecid

ae

- L

C

II L

angsu

ng

3

Lu

tun

g Merah

P

resbytis ru

bicu

nd

a

Cerco

pith

ecida

e

Kalim

antan

D

L

C

II L

angsu

ng

4

Un

gko

H

ylob

ates a

lbib

arb

is H

ylo

batid

ae K

aliman

tan

D

EN

I

Suara

5

Krab

uk

u In

gkat

Ta

rsius b

an

can

us b

orn

ean

us

Tarsiid

ae K

aliman

tan

D

VU

II

Info

rmasi m

asyarak

at

6

Bek

antan

Kah

au

Na

salis la

rvatu

s C

ercop

ithecid

ae

B

orn

eo

D

EN

I

Lan

gsun

g

7

Tren

ggilin

g

Ma

nis ja

van

ica

Man

idae

- D

C

R

II Jejak

8

Bajin

g kerd

il Datara

n-R

end

ah

E

xilisciuru

s exilis Sciu

ridae

- -

DD

-

Lan

gsun

g

9

Bajin

g kerd

il N

an

no

sciuru

s mela

no

tis Sciu

ridae

- -

LC

-

Lan

gsun

g

10

B

ajing k

elapa

C

allo

sciuru

s no

tatu

s Sciu

ridae

- -

LC

-

Lan

gsun

g

11

B

ajing tiga w

arna

C

allo

sciuru

s prevo

stii Sciu

ridae

- -

- -

Lan

gsun

g

12

B

ajing ek

or k

ud

a

Sun

da

sciuru

s hip

pu

rus

Sciurid

ae -

- N

T

- L

angsu

ng

13

B

eruan

g

Hela

rctos m

ala

yan

us

Ursid

ae -

D

VU

I

Info

rmasi m

asyarak

at

14

M

acan D

ahan

N

eofelis d

iard

i F

elidae

- D

V

U

I In

form

asi masy

arakat

15

B

abi h

utan

berjen

ggot

Sus b

arb

atu

s Su

idae

- -

VU

-

Info

rmasi m

asyarak

at

16

K

ancil

Tra

gu

lus ja

van

icus

Tragu

lidae

- D

D

D

- Jejak

17

N

apu

T

rag

ulu

s na

pu

T

ragulid

ae -

D

DD

-

Info

rmasi m

asyarak

at

18

K

ijang

ku

nin

g

Mu

ntia

cus a

thero

des

Cerv

ida

e K

aliman

tan

- L

C

- In

form

asi masy

arakat

19

K

ijang

M

un

tiacu

s mu

ntja

k

Cerv

ida

e -

D

LC

-

Info

rmasi m

asyarak

at

20

R

usa Sam

bar

Cervu

s un

icolo

r C

ervid

ae

- D

L

C

- Jejak

Status p

erlind

un

gan sp

esies men

uru

t tata aturan

di In

do

nesia (P

P) m

engacu

pad

a UU

No

. 5/1

99

0 ten

tang K

on

servasi Su

mb

er Day

a Alam

Hay

ati dan

Ek

osistem

ny

a, PP

No

. 7/1

99

9

tentan

g Pen

gawetan

Jenis T

um

bu

han

dan

Satwa d

an P

P N

o. 8

/19

99

tentan

g Pem

anfaatan

Jenis T

um

bu

han

dan

Satwa L

iar. Status k

on

serv

asi intern

asion

al berd

asarkan

IUC

N

Red

list Tah

un

20

14

; Status p

eraturan

perd

agangan

intern

ation

al berd

asarkan

CIT

ES (C

on

ventio

n o

n In

ternatio

nal T

rade o

f En

dan

gered Sp

ecies of W

ild F

aun

a and

Flo

ra).

Page 77: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

6

0

c. Daftar jen

is tum

bu

han

yan

g di tem

uk

an d

i wilay

ah k

elola P

2R

K K

amip

ang Sejah

tera.

No

N

ama lo

kal

Species

Fa

mili

PP

IU

CN

C

ITE

S

Ketera

ngan

E

nd

emik

1

Aciw

G

arcin

ia sp

. G

uttifera

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

2

Agatis

Ag

ath

is bo

rneen

sis A

rau

caria

ceae

- E

N

- P

and

a, et.al., 20

13

B

orn

eo

3

Alau

P

od

oca

rpu

s sp.

Po

do

carp

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

4

Asam

Gan

dis

Ga

rcinia

pa

rvifolia

C

lusia

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

5

Balaw

an b

ahan

dan

g

Trista

nio

psis sp

. M

yrtacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

6

Balaw

an b

apu

ti T

ristan

iop

sis sp.

Myrta

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

7

Ban

gkirai Ja

ngk

ar Sh

orea

laevis

Dip

teroca

rpa

ceae

D

LC

-

Th

is stud

y

-

8

Ban

gko

k m

anu

k

Ro

thm

an

nia

gra

nd

is R

ub

iacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

9

Ban

itan

Po

lyalth

ia glauca

An

no

na

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

10

B

ayu

r P

terosp

ermu

m d

iversifoliu

m

Ma

lvacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

11

B

ayu

r P

terosp

ermu

m ja

van

icum

M

alva

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

12

B

elangiran

Sh

orea

ba

lan

gera

n

Dip

teroca

rpa

ceae

D

CR

-

Th

is stud

y

-

13

B

elanti

Cro

ton

laevifo

liu

Eu

ph

ob

iacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

14

B

engaris

Ko

om

pa

ssia m

ala

ccensis

Leg

um

ino

sae

- L

C

- P

and

a, et.al., 20

13

-

15

B

intan

Syzyg

ium

cf. linea

tum

M

yrtacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

16

B

intan

gur

Ca

lop

hyllu

m h

osei

Ca

lop

hylla

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

17

C

emp

edak

hu

tan

Pa

rarto

carp

us sp

. M

ora

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

18

D

ahak

bap

uti

Kn

ema

latericea

M

yristicacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

19

D

urian

D

urio

zibeth

inu

s M

alva

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

20

E

han

g D

iosp

yros even

a

Eb

ena

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

21

E

han

g had

uk

D

iosp

yros sp

. E

ben

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

22

E

ny

ak b

eruk

E

ug

enia

elmeri

Myrta

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

23

G

alam tik

us

Syzygiu

m lin

eatu

m

Myrta

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

24

G

aleget D

actylo

clad

us sten

osta

chys

Cryp

teron

iacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

25

G

amb

ir P

latea

sp.

Stemo

nu

racea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

26

G

antalan

g

Pa

laq

uiu

m sp

. Sa

po

tacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

27

G

arun

ggang

C

rato

xylum

sum

atra

nu

m

Hyp

ericacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

Page 78: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WW

F IN

DO

NE

SIA | 9

. LA

MP

IRA

N

6

1

No

N

ama lo

kal

Species

Fa

mili

PP

IU

CN

C

ITE

S

Ketera

ngan

E

nd

emik

28

G

emo

r B

eilschm

iedia

kun

stleri L

au

racea

e -

- -

Th

is stud

y

-

29

G

erun

ggang

C

rato

xylon

gla

ucu

m

Clu

siacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

30

H

amp

uak

B

acca

urea

bra

cteata

P

hylla

nth

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

31

H

any

er bajai

Ad

ina

nd

ra sp

. T

hea

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

32

Jam

bu

Bu

run

g

Syzigiu

m sp

M

yrtacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

33

K

aja D

illenia

excelsa

Dillen

iacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

34

K

ajalaki

Ag

laia

sp.

Melia

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

35

K

ajang/G

erising

besar

Pa

nd

an

us sp

P

an

da

na

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

36

K

akal

Ca

lop

hyllu

m n

od

osu

m

Ca

lop

hylla

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

37

K

aman

tau

Pa

rarto

carp

us ven

eno

sa

Mo

racea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

38

K

amasira

Ilex cymo

sa

Aq

uifo

liacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

39

K

ameh

as L

itsea ru

fo-fu

sca cf.

La

ura

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

40

K

apu

r naga

Ca

lop

hyllu

m in

op

hyllu

m

Gu

ttiferae

- L

C

- P

and

a, et.al., 20

13

-

41

K

aramu

ntin

g

Mela

stom

a m

ala

ba

thricu

m

Mela

stom

ata

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

42

K

aranji

Dia

lium

sp.

Leg

um

ino

sae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

43

K

aripak

M

ezzettia sp

. A

nn

on

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

44

K

aruin

g

Dip

teroca

rpu

s valid

us

Dip

teroca

rpa

ceae

- C

R

- P

and

a, et.al., 20

13

-

45

K

aruran

g

Neo

scortech

inia

king

ii E

up

ho

bia

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

46

K

atiau

Pa

laq

uiu

m p

seud

oro

stratu

m

Sap

ota

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

47

K

atimp

un

A

niso

ptera

sp.

Dip

teroca

rpa

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

48

K

atum

bu

P

tena

nd

ra g

alea

ta

Mela

stom

acea

e -

- -

Th

is stud

y

-

49

K

ayu

areng

L

op

ho

peta

lum

java

nicu

m

Cela

stracea

e -

LC

-

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

50

K

ayu

asem

Tetra

merista

gla

bra

T

etram

eristacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

51

K

ayu

kacan

g

Xylo

pia

sp.

An

no

na

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

52

K

ayu

kalalaw

it U

rop

hyllu

m sp

. R

ub

iacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

53

K

ayu

ku

lat C

an

tleya co

rnicu

lata

Ica

cina

ceae

- V

U

- P

and

a, et.al., 20

13

-

54

K

ayu

rand

a

Ga

rden

ia sp

. R

ub

iacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

55

K

ayu

sial D

iosp

yros sp

. E

ben

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

56

K

ayu

sutera

Fa

gra

ea sp

. L

og

an

iacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

Page 79: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

6

2

No

N

ama lo

kal

Species

Fa

mili

PP

IU

CN

C

ITE

S

Ketera

ngan

E

nd

emik

57

K

ayu

tabu

ng

A

lseod

ap

hn

e sp.

La

ura

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

58

K

ayu

Tu

lang

D

iosp

yros co

nfertiflo

ra

Eb

ena

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

59

K

enan

ga

Ca

na

ng

a o

do

rata

A

nn

on

acea

e -

- -

Th

is stud

y

-

60

K

epu

t baju

ku

Stem

on

uru

s scorp

ioid

es Stem

on

ura

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

61

K

um

pan

g

Myristica

low

ian

a

Myristica

ceae

- N

T

- T

his stu

dy

-

62

K

um

pan

g Darah

H

orsfield

ia cra

ssifolia

cf. M

yristicacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

63

L

eban

G

eun

sia p

enta

nd

ra

Verb

ena

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

64

L

ewan

g

Cru

dia

tenu

ipes

Fa

ba

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

65

L

un

din

g

Ap

ha

na

mixis sp

. M

eliacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

66

L

un

uk

F

icus sp

M

ora

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

67

M

adan

g Paraw

as B

eilschm

iedia

gla

bra

L

au

racea

e -

- -

Th

is stud

y

-

68

M

ahalilis

Arto

carp

us sp

. D

iptero

carp

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

69

M

alam-m

alam

Dio

spyro

s sp.

Eb

ena

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

70

M

anggis h

utan

G

arcin

ia cf.b

an

can

a

Clu

siacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

71

M

angk

inan

g belaw

au

Ela

eoca

rpu

s ma

stersii E

laeo

carp

acea

e -

- -

Th

is stud

y

-

72

M

aruan

g

Myristica

ma

xima

M

yristicacea

e -

LC

-

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

73

M

eranti b

uay

a

Sho

rea sp

. D

iptero

carp

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

74

N

yato

h b

awu

i M

ad

hu

ca sp

. Sa

po

tacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

75

N

yato

h b

eringin

P

ayen

a sp

. Sa

po

tacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

76

P

amp

anin

g

Lith

oca

rpu

s con

oca

rpu

s F

ag

acea

e -

- -

Th

is stud

y

-

77

P

anaga jan

gkar

Ca

llop

hyllu

m sp

. C

alo

ph

yllacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

78

P

angu

an

Cryp

toca

rya sp

. L

au

racea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

79

P

antu

ng

D

yera lo

wii

Ap

ocyn

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

80

P

apu

ng

Sa

nd

oricu

m b

eccaria

nu

m

Melia

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

81

P

arut

Ca

lop

hyllu

m sp

. C

alo

ph

yllacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

82

P

arut k

akal

Ca

lop

hyllu

m sp

. C

alo

ph

yllacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

83

P

end

u

Sterculia

sp.

Sterculia

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

84

P

erup

uk

L

op

ho

peta

lum

mu

ltinerviu

m

Cela

stracea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

85

P

iais N

eph

elium

ma

ing

ayi

Sap

ind

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

Page 80: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WW

F IN

DO

NE

SIA | 9

. LA

MP

IRA

N

6

3

No

N

ama lo

kal

Species

Fa

mili

PP

IU

CN

C

ITE

S

Ketera

ngan

E

nd

emik

86

P

ilang

Neo

lam

arck

ia ca

da

mb

a

Ru

bia

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

87

P

limp

ing d

amek

M

icroco

s sp.

Tilia

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

88

R

ahan

jang

Xylo

pia

fusca

A

nn

on

acea

e -

- -

Th

is stud

y

-

89

R

amb

utan

hu

tan

X

erosp

ermu

m sp

. Sa

pin

da

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

90

R

amin

G

on

ystylus b

an

can

us

Th

ymela

eacea

e -

VU

-

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

91

R

asak

Va

tica sp

. D

iptero

carp

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

92

R

asak P

antai

Co

tylelob

ium

mela

no

xylon

D

iptero

carp

acea

e -

EN

-

Th

is stud

y

-

93

R

engas

Glu

ta velu

tina

A

na

card

iacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

94

R

ewo

i tangk

ul

Po

lyalth

ia sp

. A

nn

on

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

95

R

otan

Baju

ngan

K

orth

alsia

flag

ellaris M

iqu

el A

recacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

96

R

otan

Irit C

alamu

s trachy

coleu

s Becc.

Areca

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

97

R

otan

Sigi

Calam

us caesiu

s Blu

me

Areca

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

98

Sagagu

lang

Acro

nych

ia p

edu

ncu

lata

R

uta

ceae

- -

- P

and

a, et.al., 20

13

-

99

Sen

gku

ang

D

raco

nto

melo

n d

ao

A

na

card

iacea

e -

- -

Th

is stud

y

-

10

0

Tak

urak

C

asta

no

psis sp

. F

ag

acea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

10

1

Tam

pan

g gagas

Tern

stroem

ia sp

. T

etram

eristacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

10

2

Tap

anggan

g

Go

mp

hia

serrata

O

chn

acea

e -

LC

-

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

10

3

Tap

oh

ot

Syzygiu

m sp

. M

yrtacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

10

4

Taran

tang

C

am

pn

osp

erma

coria

ceum

A

na

card

iacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

10

5

Tatu

mb

u

Syzygiu

m cf.h

avila

nd

ii M

yrtacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

10

6

Tay

a N

au

clea sp

. R

ub

iacea

e -

- -

Pan

da, et.al., 2

01

3

-

10

7

Tem

pu

rai D

iptero

carp

us fa

gin

eus

Dip

teroca

rpa

ceae

- C

R

- T

his stu

dy

-

10

8

Tilap

A

rtoca

rpu

s sp

Dip

teroca

rpa

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

10

9

Tu

mih

C

om

breto

carp

us ro

tun

da

tus

An

isop

hyllea

ceae

- V

U

- T

his stu

dy

-

11

0

Tu

tup

Kab

ali D

iosp

yros p

seud

om

ala

ba

rica

Eb

ena

ceae

- -

- T

his stu

dy

-

Un

tuk

status p

erlind

un

gan sp

esies men

uru

t tata aturan

di In

do

nesia (P

P) m

engacu

pad

a UU

No

. 5/1

99

0 ten

tang K

on

servasi Su

mb

er Day

a Alam

Hay

ati dan

Ek

osistem

ny

a, PP

No

. 7

/19

99

tentan

g Pen

gawetan

Jenis T

um

bu

han

dan

Satwa d

an P

P N

o. 8

/19

99

tentan

g Pem

anfaatan

Jenis T

um

bu

han

dan

Satwa L

iar. Status k

on

servasi in

ternasio

nal b

erd

asarkan

IU

CN

Red

list Tah

un

20

14

.

Page 81: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

64

5. PETA HASIL IDENTIFIKASI NKT

Gambar 1. Peta lokasi penilaian NKT di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 82: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

65

Gambar 2. Peta kelerengan di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 83: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

66

Gambar 4. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan sekitarnya.

Page 84: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

67

Gambar 5. Peta sebaran desa di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 85: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

68

Gambar 6. Peta keberadaan NKT terkait spesies langka, terancam dan terancam punah di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 86: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

69

Gambar 7. Kawasan hutan inti yang berada pada lanskap ekosistem wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 87: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

70

Gambar 8. Sebaran tipe ekosistem di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 88: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

71

Gambar 9. Kawasan NKT 2 di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 89: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

72

Gambar 10. Peta sebaran tipe ekosistem gambut di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 90: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

73

Gambar 11. Daerah sempadan sungai Katingan dan danau-danau di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 91: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

74

Gambar 12. Tingkat Bahaya Erosi pada wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera dan sekitarnya.

Page 92: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

75

Gambar 13. Kawasan pembatas kebakaran di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 93: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

76

Gambar 14. Sebaran peninggalan sejarah yang memiliki nilai kultural di wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera.

Page 94: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

77

Gambar 15. Posisi P2RK Kamipang Sejahtera dengan beberapa pengelola kawasan.

Page 95: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

78

6. KONSULTASI PUBLIK

Agenda Acara

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab

25 Februari 2015

08:00-09:00 Pembukaan

Do’a bersama M. Pohmi

Sambutan Indra Bayu (WWF)

Dewi Indah Sari, Ari Meididit, Sutji Shinto (Tim Konsultan)

09:00-12:00 Presentasi

09:15-10:00 Pengenalan NKT Ari Meididit

10:00-10:45 Hasil Identifikasi NKT P2RK Kamipang Sejahtera

Sutji Shinto

10:45-11:30 Hasil identifikasi NKT P2RK Marikit Sejahtera

Sutji Shinto

11:30-12:00 Tanya Jawab Dewi Indah Sari

12:00-14:00 Diskusi Kelompok hasil identifikasi dan pengelolaan NKT

Koperasi P2RK Kamipang Sejahtera dan P2RK Marikit Sejahtera

14:00-14:45 Presentasi hasil diskusi Koperasi P2RK Kamipang Sejahtera dan P2RK Marikit Sejahtera

14:45-15:00 Kesimpulan (Saran) Camat Kabupaten Kamipang

WWF

15:00-15:30 Penutup WWF

PROSES KONSULTASI PUBLIK

Pembukaan

Doa Bersama

Acara konsultasi publik dibuka pada pukul 08.00 WIB dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Bapak M. Pohmi.

Sambutan

Page 96: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

79

Sambutan pertama diberikan oleh Bapak Indra Bayu selaku perwakilan dari Kordinator Rotan, WWF Indonesia cabang Kalimantan Tengah.

Bapak Indra Bayu menjelaskan acara maksud dan tujuan dari kegiatan konsultasi publik terhadap proses identifikasi NKT yang dilakukan di P2RK Kamipang Sejahtera dan P2RK Marikit Sejahtera yang dilakukan pada Agustus 2014. Dalam hal ini kegiatan didudukung oleh setiap koperasi dan WWF Indonesia.

WWF Kalimantan Tengah memiliki bidang pasar transformasi yang membawahi kegiatan pemanfaatan hutan kayu dan bukan kayu. Selain pemanfaatan hutan kayu dan bukan kayu, WWF juga mendukung program penguatan pasar di Kalimantan Tengah.

WWF dan P2RK Kabupaten Kamipang berusaha memberikan suatu gambaran secara umum hasil studi NKT di dua kecamatan. Diharapkan kegiatan ini dapar menjadi masukkan dan acuan program rotan di kedua kecamatan dan dapat dikembangkan di kecamatan lainnya dalam wilayah administrasi Kabupaten Katingan.

Perkenalan

Kegiatan konsultasi publik dilanjutkan dengan perkenalan dari Tim Konsultan. Dewi Indah Sari menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan studi NKT ini adalah untuk membantu para petani rotan, agar dapat melakukan kegiatan budidaya rotan secara berkelanjutan dengan harga yang pantas. Pengelolaan kebun rotan yang ada di sekitar areal NKT dan dokumen penilaian NKT merupakan dokumen publik yang dapat digunakan oleh petani rotan.

Kemudian dilanjutkan perkenalan oleh Ibu Suci selaku tim konsultan sosial budaya dan Bapak Ari selaku anggota tim penilai NKT bagian keanearagaman hayati dan ekosistem.

Presentasi

Pengenalan Nilai Konservasi Tinggi oleh Ari Meididit. Di dalam proses presentasi, Ari menjelaskan bahwa terdapat interaksi antara areal NKT yang ada di kalimantan dengan kawasan Taman Nasional , HTH, HTI, dll. Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati terbesar ke 2 setelah brazil. Wilayah NKT meliputi: NKT 1 (kawasan yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati), NKT 2 (bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami), NKT 3 (kewasan yang mempunyai ekosistem langka atau terancam punah contoh: lahan gambut, kawasan bakau), NKT 4 (kawasan yang menyediakan jasa lingkungan alami), NKT 5 (kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat lokal), dan NKT 6 (kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk identitas budaya tradisional komunitas lokal).

Kemudian presentasi dilanjutkan dengan pemaparan hasil identifikasi NKT oleh Ibu Suci. Identifikasi NKT dilakukan untuk melihat wilayah-wilayah konservasi penting di wilayah yang ditanami rotan. Tujuan dari kegiatan adalah untuk mengelola wilayah yang memiliki nilai konserfasi tinggi, agar NKT bisa terkelola dan terpantau dengan baik.

Tanya Jawab

Pertanyaan dari Fakultas pertanian Universitas Palangkaraya (Bapak.....):

1) Fakultas pertanian juga meneliti NKT di Kalimantan Tengah. Diharapkan nantinya dapat menyandingkan apa yang kami hasilkan dengan studi hasil NKT di areal Katingan. Dan bisa didedikasikan untuk kalimantan tengah.

Page 97: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

80

2) NKT ini ada bersentuhan dengan perkebunan kelapa sawit. Apa upaya drainase di area perkembangan perkebunan kelapa sawit agar tdak terjadinya kebakaran?

3) Terkait dengan ancaman kebakaran, di NKT 2 ada tanah gambut. Ada saluran yg dibuat oleh perkebunan kelapa sawit untuk drainase agar tidak terjadinya kebakaran yang membuat tanah lembab pada saat kering.

Pertanyaan dari Universitas Muhammadiyah (Bapak Fahruni):

Ancaman areal NKT belum terlihat pembahasan terhadap pemanfaatan umbut rotan sebagai bahan masakan, karena setiap malam uji siaran di MNC, ada acara yang mengekspose tanaman rotan yang diambil untuk dijadikan masakan. Lebik baik daerah yang dikhususkan untuk budiaya rotan untuk pariwisata. Dan mungkin para petani bisa menanam lebih banyak lagu rotan agar adanya nilai jual untuk pariwisata.

Pertanyaan dari Proker/Prospect Indonesia (Saudara Apriko):

Yang menghambat lajunya budidaya rotan adalah sawit yang terus membesar sehingga menggancam area kebun rotan. Dan berdampak pada harga dan pasar rotan. Hampir 7 desa sudah dirambah oleh perkebunan sawit, bagaimana skema dalam konsultasi publik dalam memberi ruang terkait budidaya rotan yang mengalami suatu hambatan. Adakah regulasi yang mengatur hal tersebut agar dapat berjalan dengan baik?

Pertanyaan dari PT. Rimba Makmur Utama (Saudara Sarwedan):

Mengapa memelihara hutan bisa dapat kompensasi, serta diharapkan untuk kembangkan lagi secara bersama kedepannya dan didiskusikan lebih lanjut.

Tanggapan/ Jawaban dari Tim Konsultan dan WWF:

Dari Ibu Indah (Tim Konsultan):

Dalam dokumen memang belum lengkap sehingga ada kemungkinan dalam pembuatan drainase dapat mengancam NKT, maka untuk itu akan merevisi lagi dokumen tersebut. Benar dibutuhkan adanya regulasi. Dan ada salah satu ancaman yang membuat rotan belum tumbuh sudah di ambil dan di prooduksi secara masal sehingga mengancam keberaadaan kebun rotan. Usulan dalam bentuk pengelolaan yang bersinergi satu sama lain nantinya akan didiskusikan bersama dengan lebih detil lagi.

Dari Bapak Indra Bayu (WWF):

Terkait masalah regulasi, rotan termasuk kategori hasil hutan bukan kayu. Turunannya berupa peraturan bupati, tetapi hanya sebatas tata niaga saja, untuk tata kelola masih belum ada namun WWF berupaya bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk membuat draft akademik yang akan diusulkan kepada pemerintah daerah. Dan WWF juga bekerja sama dengan LIPI kebun raya bogor.

Untuk sayuran tidak signifikan karena berbahaya mengkonsumsi umbut. WWF juga bekerja sama dengan pihak konsultan untuk melakukan survey NKT yang ada di sebaran kebun rotan. Studi NKT ini untuk melihat nilai konservasi tiinggi dalam sebaran rotan. Harapannya ada masukan dalam kegiatan konsultasi publik ini dan harus dilihat pula hakekat konservasi dari kebun rotan ini dan akan menambah lagi apa yang kurang dalam proses penyusunannya.

Diskusi Kelompok hasil identifikasi dan pengelolaan NKT

Proses diskusi

Page 98: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

81

Peserta dibagi menjadi 2 kelompok menurut Kecamatan masing-masing peserta yaitu Kecamatan Marikit dan Kecamatan Kamipang. Masing-masing kelompok menunjuk salah satu anggotanya menjadi pembicara dan juru tulis di dalam kelompoknya. Dan tiap-tiap kelompok mendiskusikan apa saja ancaman komoditas rotan sesuai dengan wilayah NKT dan pengelolaan rotan. Hasil diskusi didapat dari pendapat para anggota yang telah disepakati bersama.

Hasil Diskusi:

Berdasarkan hasil seluruh NKT di wilayah Kamipang:

Ancaman:

- Penangkapan ikan menggunakan jaring dengan ukuran sangat kecil. - Penangkapan ikan dengan racun. - Konflik satwa - Perizinan perkebunan sawit - Perencanaan jalan dari Hampangen ke Mendawai tahun ini.

Pengelolaan:

- Pembuatan perdes tentang kegiatan perburuan - Pembuatan perdes tentang penangkapan ikan - Kejelasan batas kelola konsep dan kelola masyarakat petani rotan - Dokumentasi konflik. - Pelaporan dan pengamanan terhadap satwa liar

Ekosistem dan jasa lingkkungan:

- Pembukaan lahan dan alih fungsi lahan - Meracuni air sungai dengan pestisida - Limbah pupuk PBS

Rencana jalan:

- Pengurangan debit air di danau bulat, takilan tamsah, purun, belanti. - Kebakaran dan pembakaran lahan. - Penerapan Peraturan Gubernur tentang pembakaran terkendali untuk anggota P2RK

dengan masyarakat sekitar. - Surat edaran kepada anggota P2RK tentang pembakaran lahan - Perdes tetang pengelolan lahan

Nilai kultural:

- Hilangnya ekosisten tangiran - Menurunnya pelestarian situs budaya. - Penyadar-tahuan kepada masyarakat.

Tambahan/masukkan dari hasil identifikasi NKT:

- Sepan apui, sandung, kaleka dan keramat dan hutan keramat adalah warisan budaya yang terancam. Sepan itu penting bagi masyarkat desa, dengan adanya kasus-kasus yang terkait akan mengancam keberadannya. Sepan apui adalah bagian kawasan yang harus kita konservasi dan harus dilindungi.

- Pemerintah harus proaktif dalam menunjang hal-hal dalam pengelolaan NKT. - Masukan dari Bapak Camat Kamipang: diharapkan beberapa desa yang memiliki

potensi rotan tinggi tetap diakomodir. Tujuannya bagaimana meningkatkan taraf

Page 99: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

82

kehidupan masyarakat. Bagaimana aturan ketentuan yang menjadi kebijakan. Karena adanya kekhawatiran karena rotan diambil untuk sayur.

- Masukan dari Bapak Joko sardjito (WWF): Dengan adanya tambahan ini insyaallah akan memperkaya, dan agar bisa diterapkan secara bertahap. Berharap akan maju untuk mendorong sertifikasi pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.

Penutup

Acara ditutup oleh Bapak Indra Bayu selaku Kordinator Divisi Rotan WWF Indonesia Program Kalimantan Tengah.

Daftar Hadir Peserta

Page 100: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

83

Page 101: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

84

Page 102: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

85

Page 103: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

100

8. TANGGAPAN HASIL PEER REVIEW

Ringkasan Hasil Tinjauan

No Deskripsi Isi Dokumen Isu-isu yang diidentifikasi

None Minor Major

1 Ringkasan eksekutif dari dokumen X

2 Cakupan penilaian X

3 Konteks lansekap yang lebih luas dan signifikan dari area yang dinilai/ diidentifikasi

X

4 Proses penilaian HCV termasuk proses konsultasi

4.1 Komposisi dan kualifikasi tim penilai X

4.2 Sumber data dan metode pengumpulan data X

4.3 Proses konsultasi X

5 Identifikasi, lokasi dan status setiap HCV

5.1 Kualitas data X

5.2 Referensi ke HCV toolkits X

5.3 Keputusan terhadap status HCV X

5.4 Keputusan pemetaan X

6 Manajemen HCV

6.1 Penilaian terhadap ancaman-ancaman atau resiko- resiko pada setiap HCV dalam konteks lanskap

X

6.2 Apakah rencana pengelolaan (management plan) HCV memadai?

X

7 Monitoring/pemantauan HCV

7.1 Apakah rencana pemantauan (monitoring plan) digambarkan secara jelas?

X

7.2 Apakah rencana pemantauan memadai? X

7.3 Apakah ada rencana-rencana untuk mereview data secara teratur?

X

1. Ringkasan eksekutif dari dokumen

Tanggapan:

Proses penilaian NKT mengadopsi panduan umum yang dikeluarkan oleh HCV Resource Network tahun 2013, sehingga keterangan mengenai sub-komponen tidak disebutkan secara terinci. Keterangan metode penilaian telah diperbaiki dan saran informasi pada bagian halaman sampul telah diperbaiki.

2. Cakupan penilaian

Tanggapan

Wilayah kelola P2RK Kamipang Sejahtera merupakan wilayah dengan status APL dan digunakan sejak lama sebagai lahan perkebunan rotan, dan akan menjadi kegiatan yang sama untuk masa mendatang. Pada saat penilaian NKT dilakukan, kondisi lahan adalah

Page 104: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

WWF INDONESIA | 9. LAMPIRAN

101

perkebunan rotan. Tingkat kerusakan kawasan NKT masih belum diketahui sebelumnya, dan tujuan dilakukan penilain adalah untuk mendapatkan informasi sebaran NKT di wilayah kelola P2RK.

3. Konteks lansekap yang lebih luas dan signifikan dari area yang dinilai/ Diidentifikasi

Tanggapan

Beberapa masukan pada bagian ini telah disesuaikan, walaupun ada beberapa hal yang tetap dipertahankan seperti kondisi perubahan lahan dari masa lalu, sekarang dan masa mendatang yang menurut tim penilai tidak mengalami perubahan karena masyarakat masih mempertahankan kawasan sebagai lahan perkebunan. Namun, ancaman perkembangan perkebunan kelapa sawit dapat merubah kondisi kawasan, tetapi berdasarkan proses diskusi dengan masyarakat, mereka tetap mempertahankan fungsi lahan sebagai perkebunan rotan.

4. Proses HCV assessment termasuk proses konsultasi

4.1. Komposisi dan kualifikasi tim penilai

Tanggapan: -

4.2. Sumber data dan metode pengumpulan data

Tanggapan

Waktu penilain telah disebutkan, hal yang sama dengan jumlah responden yang diwawancara.

4.3. Proses konsultasi

Tanggapan: -

5. Identifikasi, lokasi dan status setiap HCV

5.1. Kualitas data

Tanggapan:

Koreksi yang diberikan sudah diperbaiki di dalam laporan. Terjadi kesalahan ketik di dalam laporan sebelumnya, dan setelah melihat kembali sumber informasi, perbaikan telah dilakukan.

5.2. Referensi ke HCV toolkits

Tanggapan:

Proses penilaian mengikuti panduan NKT yang terbaru tahun 2013, sehingga beberapa kriteria mengadopsi dokumen terbaru walaupun belum terdapat panduan/interpretasi nasional.

5.3. Keputusan terhadap status HCV

Tanggapan:

Proses penilaian mengikuti panduan NKT yang terbaru tahun 2013, sehingga beberapa kriteria mengadopsi dokumen terbaru walaupun belum terdapat panduan/interpretasi nasional.

5.4. Keputusan pemetaan

Tanggapan: -

Page 105: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

102

6. Manajemen HCV

6.1. Penilaian terhadap ancaman-ancaman atau resiko- resiko pada setiap HCV dalam konteks lansekap

Tanggapan:

Proses penilaian mengikuti panduan NKT yang terbaru tahun 2013, sehingga beberapa kriteria ancaman hanya menjelaskan secara umum masing-masing komponen NKT, tidak membahas ancaman setiap sub-komponen NKT. Beberapa saran telah diterapkan di dalam laporan.

6.2. Apakah rencana pengelolaan (management plan) HCV memadai?

Tanggapan:

Bentuk pengelolaan berdasarkan jenis ancaman yang paling sering dijumpai di dalam wilayah kelola, hal ini membuat beberapa rekomendasi pengelolaan bersifat umum atau mewakili beberapa komponen NKT. Namun demikian, tim penilai setuju untuk menambahkan informasi komponen NKT di setiap kegiatan pengelolaan.

7. Monitoring/ pemantauan HCV

7.1 Apakah rencana pemantauan (monitoring plan) digambarkan secara jelas?

Tanggapan:

Bentuk pemantauan dibuat secara sederhana sesuai hasil keputusan pada saat pemetaan partisipatif dan konsultasi publik, hal ini dimaksudkan untuk tidak membuat kegiatan pemantauan yang tidak dapat dilaksanakan oleh anggota petani rotan, sehingga terlihat bentuk pengelolaan maupun pemantauan bersifat umum.

7.2 Apakah rencana pemantauan memadai?

Tanggapan:

Bentuk pemantauan dibuat secara sederhana sesuai hasil keputusan pada saat pemetaan partisipatif dan konsultasi publik, hal ini dimaksudkan untuk tidak membuat kegiatan pemantauan yang tidak dapat dilaksanakan oleh anggota petani rotan, sehingga terlihat bentuk pengelolaan maupun pemantauan bersifat umum.

7.3 Apakah ada rencana-rencana untuk mereview data secara teratur, data yang dibangun untuk rencana manajemen dan monitoring?

Tanggapan:

Pada saat penilaian NKT dilakukan, juga dilakukan perbaikan struktur organisasi koperasi, sehingga masih belum diperoleh dengan jelas fungsi masing-masing komponen koperasi. Namun usulan yang diberikan telah dimasukan ke dalam laporan untuk memperjelas jalur koordinasi pengelolaan dan pemantauan.

Page 106: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

© 2015

PERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN

Page 107: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Peer Review Laporan Penilaian NKT/HCV

PERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN

(P2RK) KAMIPANG SEJAHTERA

KECAMATAN KAMIPANG, KABUPATEN KATINGAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, INDONESIA

Laporan HCV dibuat oleh: WWF INDONESIA

Agustus 2014

Reviewer

Mahmud Thohari

Independent Consultant

April, 2015

Page 108: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 1

1. PENDAHULUAN HCV Resource Network telah menerbitkan panduan untuk digunakan sebagai alat menilai (mereview) laporan-laporan identifikasi area-area HCV. Panduan ini dibuat untuk memudahkan para reviewer menilai sebuah laporan identifikasi area HCV dan memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan jika diperlukan.

Penilaian atas laporan identifikasi area HCV di areal P2RK Kamipang Sejahtera ini dilakukan dengan menggunakan format panduan yang dikeluarkan oleh HCV Resource Network. Karena belum ada versi resmi bahasa Indonesia maka format ini menggunakan format hasil terjemahan reviewer ke dalam bahasa Indonesia.

Pada bagian ini sebuah Ringkasan disajikan dalam Tabel di bawah ini. Tabel ini memuat evaluasi keseluruhan review atas laporan identifikasi area HCV di P2RK Kamipang Sejahtera dan dengan jelas menunjukkan kekuatan dan kelemahan isi laporan, dan pada bagian tertentu memberi penekanan atas isu-isu yang perlu pemeriksanaan lebih lanjut jika ada dan diperlukan.

2. Ringkasan temuan-temuan:

Tabel ringkasan temuan-temuan peer review Project name: “Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi (HCV) di Kawasan Perkebunan Rotan P2RK Kamipang Sejahtera, Kab. Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah”. Agustus 2014

Reviewer:

Mahmud Thohari

Independent Consultant

Tanggal review:

April 2015

Deskripsi isi dokumen: Isu-isu yang diidentifikasi

1. Ringkasan eksekutif dari dokumen

Overall – ringkasan eksekutif None Minor Major

2. Cakupan penilaian

Overall – cakupan None Minor Major

3. Konteks lansekap yang lebih luas dan signifikan dari area yang dinilai/

diidentifikasi

Overall – konteks lansekap None Minor Major

4. Proses penilaian HCV termasuk proses konsultasi

Overall –proses penilaian HCV None Minor Major

4.1. Komposisi dan kualifikasi tim penilai None Minor Major

4.2. Sumber data dan metode pengumpulan data None Minor Major

4.3. Proses konsultasi None Minor Major

Page 109: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 2

5. Identifikasi, lokasi dan status setiap HCV

Overall – identifikasi HCV None Minor Major

5.1. Kualitas data None Minor Major

5.2. Referensi ke HCV toolkits None Minor Major

5.3. Keputusan terhadap status HCV None Minor Major

5.4. Keputusan pemetaan None Minor Major

6. Manajemen HCV

Overall – manajemen HCV None Minor Major

6.1. Penilaian terhadap ancaman-ancaman atau resiko-resiko pada setiap HCV dalam konteks lanskap

None Minor Major

6.2. Apakah rencana pengelolaan (management plan) HCV memadai?

None Minor Major

7. Monitoring/pemantauan HCV

Overall – monitoring/pemantauan HCV None Minor Major

7.1. Apakah rencana pemantauan (monitoring plan) digambarkan secara jelas?

None Minor Major

7.2. Apakah rencana pemantauan memadai? None Minor Major

7.3. Apakah ada rencana-rencana untuk mereview data secara teratur?

None Minor Major

Page 110: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 3

3. Review dokumen menyeluruh: Berikut ini adalah checklist yang dihasilkan dari penilaian atas kecukupan dari Laporan identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera.

Tabel laporan keseluruhan, temuan-temuan peer review Project name: “Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi (HCV) di Kawasan Perkebunan Rotan P2RK Kamipang Sejahtera, Kab. Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah”. Agustus 2014

Reviewer:

Mahmud Thohari

Independent Consultant

Tanggal review:

April 2015

Description of document content: Isu-isu yang diidentifikasi

1. Ringkasan eksekutif dari dokument

Overall – ringkasan eksekutif None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah temuan-temuan kunci disajikan dan diringkas dengan jelas?

b) Apakah ringkasan secara akurat mencerminkan temuan-temuan dan rekomendasi dari dokumen utama?

c) Jika tidak ada ringkasan, apakah masih memungkinkan memanfaatkan/menggunakan dokumen tersebut dengan mudah?

1. Komentar Reviewer:

Ringkasan Eksekutif telah dibuat dalam laporan. Temuan-temuan kunci telah disebutkan dalam ringkasan, namun demikian temuan NKT tidak disajikan secara detil untuk setiap indikator di dalam NKT. Misalnya NKT1.1, NKT 1.2, .... dan seterusnya. Sebaiknya ringkasan tersebut menjelaskan secara terperinci butir-butir NKT yang dinilai sesuai dengan panduan NKT yang digunakan (Toolkit 2008, sesuai penjelasan pada metode penilaian), data luasan tiap NKT yang teridentifikasi, dan persentase luasan NKT dari luas keseluruhan areal yang dinilai.

Meskipun dalam ringkasan telah disebutkan temuan-temuan selama penilaian dilakukan, tetapi tidak disampaikan rekomendasi singkat terhadap pengelolaan dan pemantauan NKT yang ditemukan. Selain itu, seperti diuraikan pada halaman ii digunakan kategori NKT (tinggi, sedang, rendah). Kategori tersebut tidak dikenal dalam Pedoman Identifikasi NKT menurut Tollkit (2009). Terkait kategori tersebut, sebaiknya dalam ringkasan maupun dalam dokumen utama dijelaskan justifikasi pengkategorian, pengertian masing-masing kategori, dan implikasi pengelolaan/ pemantauannya.

Ringkasan Eksekutif ini secara umum terlalu singkat sehingga kurang mencerminkan isi laporan utama. Sebaiknya ringkasan menguraikan aspek-aspek penting laporan utama, selain temuan-temuan kunci, cantumkan juga tujuan, metode, dan rekomendasi (pengelolaan dan pemantauan).

Pada bagian cover, sebaiknya dicantumkan institusi pelaksana penilaian, luasan areal yang dinilai, dan waktu pelaksanaan.

Page 111: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 4

2. Cakupan penilaian

Overall – cakupan None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah area yang dinilai dan lanskap sekitarnya didefinisikan dengan jelas?

b) Apakah ada ringkasan informasi yang cukup tentang perusahaan dan operasionalnya di area tersebut?

c) Apakah dampak dan skala operasional perusahaan digambarkan/diuraikan secara memadai?

d) Apakah eksploitasi yang telah dilakukan sebelumnya pada tahap dan jenis kegiatan apapun (khususnya pembersihan lahan/ land clearing) terjadi sebelum penilaian HCV ini, dan jika begitu, bagaimana area ini diperlakukan/dikelola?

e) Apakah maksud dari penilaian HCV ini jelas?

2. Komentar Reviewer:

Informasi mengenai areal yang dinilai dan lansekap sekitarnya disajikan cukup baik dalam peta maupun secara deskripsi seperti diuraikan pada Bab 2 Gambaran Lokasi.

Informasi tentang P2RK telah disebutkan pada Bab 2 (GAMBARAN LOKASI) khususnya pada Sub Bab Unit Pengelola. Namun demikian, uraian tersebut belum memberikan informasi tentang operasional maupun kegiatan di dalam areal yang dinilai, misalnya uraian tentang sejarah kawasan dan jenis kegiatan yang telah dan sedang dilakukan di dalam areal kajian.

Dampak dan skala operasional Unit Pengelola belum diuraikan dalam dokumen ini. Seharusnya diuraikan lebih jelas dampak dan skala operasional perusahaan berdasarkan kegiatan/operasional ril saat ini menurut tindakan pada setiap tahapannya.

Laporan ini tidak memberikan informasi mengenai jenis kegiatan yang telah dilakukan oleh manajemen di areal perkebunan sebelum penilaian HCV, sehingga tidak diperoleh informasi mengenai potensi kerusakan HCV ketika kegiatan tersebut dilakukan.

Maksud penilaian HCV telah dituliskan dengan cukup jelas pada Bab 1.3 Tujuan.

3. Konteks lansekap yang lebih luas dan signifikan dari area yang dinilai/

Diidentifikasi

Overall – konteks lansekap None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah lansekap yang lebih luas diuraikan dan digambarkan secara meyakinkan dan memadai?

b) Apakah fitur-fitur sosial dan biologi kunci dari lanskap yang lebih luas digambarkan secara jelas? Fitur-fitur tersebut termasuk, misalnya:

• Kawasan yang dilindungi (saat ini ada atau dalam proses penetapan)

• Biogeografi regional atau sub-regional (apakah area yang dinilai bagian dari sebuah wilayah biogeografi yang berbeda/khusus dan/atau secara sempit terbatas?)

Page 112: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 5

• Lokasi dan status area dari vegetasi alami (termasuk sebuah deskripsi tipe-tipe ekosistem, ukuran dan kualitas)

• Keberadaan populasi yang diketahui merupakan spesies yang menjadi perhatian global

• Bentuk-bentuk lahan utama (major landforms), daerah aliran sungai (watersheds) dan sungai-sungai, geologi dan tanah

• Pemukiman manusia dan infrastruktur, kawasan pertanian

• Konteks sosial (ke-etnikan, kecenderungan/perubahan sosial utama dan kegiatan-kegiatan penggunaan lahan)

• Sejarah penggunaan lahan dan kecenderungan pembangunan, termasuk rencana masa depan (misalnya peta-peta rencana tata ruang/spatial planning, prakarsa-prakarsa pembangunan dan lisensi-lisensi eksploitasi komersial yang ada dan diusulkan)

3. Komentar Reviewer:

Informasi lansekap yang lebih luas dari P2RK Kamipang Sejahtera dan sekitarnya telah diuraikan cukup memadai. Hal ini dapat diklarifikasi pada uraian dalam Sub Bab 2.2. Informasi Biofisik yang menguraikan aksesibilitas, sistem lahan, geologi dan topografi, kondisi curah hujan, DAS, keanekaragaman hayati maupun sosial budaya.

Uraian tentang fitur-fitur sosial dan biologi kunci dalam konteks lansekap yang lebih luas cukup memadai:

o Uraian tentang kawasan dilindungi terkait areal yang dinilai cukup memadai disampaikan pada Sub Bab 2.2.8. Biogeografi dan Keanekaragaman Hayati

o Uraian mengenai biogeografi dalam konteks regional maupun sub-regional telah dijelaskan cukup memadai pada Sub Bab 2.2. Informasi Biofisik.

o Lokasi dan status areal vegetasi alami termasuk deskripsi tipe-tipe ekosistem, ukuran dan kualitas, dalam konteks lansekap yang lebih luas telah disebutkan pada Sub Bab 2.2. Informasi Biofisik, seperti sistem lahan, topografi, maupun biogeografi. Namun demikian pada Sub Bab 2.2.2 uraian tentang Sistem Lahan sebaiknya mencantumkan luasan dan persentase sistem lahan yang masuk dalam areal P2RK Kamipang Sejahtera.

o Informasi mengenai flora dan fauna terutama tentang keberadaan populasi spesies yang menjadi perhatian global disampaikan cukup memadai pada Sub Bab 2.2.8. Biogeografi dan Keanekaragaman Hayati.

o Major landforms, daerah aliran sungai dan sungai-sungainya, geologi dan tanah yang khas di wilayah ini dijelaskan cukup memadai pada Sub Bab 2.2. Informasi Biofisik.

o Uraian mengenai kawasan pertanian (pemanfaatan lahan) telah disampaikan cukup memadai pada Sub Bab 2.3.3. Kehidupan Mata Pencaharian. Namun demikian, pola pemukiman dan infrastruktur belum dijelaskan secara memadai. Pembahasan pada Bab 2.3.1. Populasi dan Demografi, seharusmya menguraikan pola pemukiman penduduk, misalnya pola pemukiman yang menetap, menyebar atau bentuk pola pemukiman lainnya, baik sebaran dusun/kampung maupun rumah tangga. Pada Bab 2.3.4. Pendidikan, Kesehatan dan Fasilitas Lainnya, sebaiknya diganti menjadi Infrastruktur atau Fasilitas Umum, sehingga pembahasannya lebih luas dan

Page 113: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 6

mencakup semua inftrastruktur atau fasilitas umum yang ada maupun dibutuhkan oleh masyarakat setempat seperti sarana transportasi, jalan/jembatan, dan sarana komunikasi/telekomunikasi.

o Uraian mengenai konteks ke-etnikan telah dijelaskan cukup memadai pada Bab 2.3.2. Keragaman Masyarakat Adat dan Lokal. Akan tetapi, ulasan tentang kebudayaan dan adat istiadat belum cukup memadai. Meskipun pada halaman 6 disebutkan bahwa “Dari komposisi etnis dan agama, bisa tergambarkan bahwa budaya dan tradisi adat Dayak sudah tidak banyak lagi dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Kamipang. Meskipun ada yang melakukan, hanya satu dua orang saja”, sebaiknya diuraikan juga gambaran adat istiadat maupun kebudayaan yang berkembang di masyarakat selama ini. Ulasan tentang kecenderungan/perubahan sosial yang diuraikan belum memadai dalam laporan ini, utamanya kecenderungan/perubahan sosial terkait perekonomian secara umum, perilaku masyarakat, maupun kecenderungan perubahan sosial sebagai dampak dari operasional ataupun keberadaan P2RK Kamipang Sejahtera.

o Sejarah penggunaan lahan dan kecenderungan pembangunan, termasuk rencana masa depan belum diuraikan. Pada Sub Bab 2.1. uraian Unit Pengelola hanya terbatas pada risalah Izin dan berdirinya P2RK Kamipang Sejahtera. Sebaiknya, dalam Bab ini diuraikan sejarah penggunaan lahan sebelum pembangunan kebun, kecenderungan pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan dan rencana pembangunan pada masa yang akan datang.

4. Proses HCV assessment termasuk proses konsultasi

Overall – proses HCV assessment None Minor Major

Untuk setiap sub-topik, apakah proses atau upaya-upaya sudah proporsional dan memadai relatif terhadap dampak yang mungkin terjadi dan skala operasional?

4.1. Komposisi dan kualifikasi tim penilai None Minor Major

Petunjuk:

Apakah tim termasuk atau telah mendapatkan akses ke keahlian-keahlian yang relevan untuk menilai/mengidentifikasi nilai-nilai sosial dan biologi?

4.1. Komentar reviewer:

Tim penilai HCV P2RK terdiri atas delapan orang, sebagaimana data tim yang tercantum pada lampiran, penilai mempunyai pengalaman dan keahlian sesuai dengan kapasitasnya untuk melakukan pekerjaan identifikasi HCV.

4.2. Sumber data dan metode pengumpulan data None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah sumber-sumber data dan metodologi pengumpulan data digambarkan atau dirujuk dengan jelas dan diringkas (dan disajikan dalam lampiran-lampiran jika diperlukan), dan apakah data tersebut cukup memadai untuk mengidentifikasi area2 HCV? Bagian ini harus mencakup:

• Latar belakang dan penelitian meja (desk-top study)

• Pengumpulan data lapangan, jika ada (termasuk tanggal dan skedul kegiatan/

Page 114: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 7

itinerary)

• Apakah upaya-upaya telah dilakukan cukup beralasan untuk mendapatkan data-data yang tidak tersedia, proporsional terhadap dampak dan skala opersional perusahaan?

4.2. Komentar reviewer:

Desk-top study sudah dilakukan dengan cukup baik seperti diuraikan pada Sub Bab Persiapan Studi.

Pengumpulan data lapangan telah disajikan secara rinci pada angka 3.5. Pengumpulan Data Primer. Namun demikian, dalam uraian bab ini tidak disebutkan waktu pengambilan data lapangan, tetapi disebutkan pada Bab 4. DESKRIPSI DAN TEMUAN Nilai Konservasi Tinggi. Sebaiknya, waktu dan jadwal/skedul kegiatan masing-masing tim dicantumkan pada Bab Metode, termasuk lokasi pengamatan dan fokus pengamatan. Selai itu, harus disebutkan jumlah desa yang dikunjungi, termasuk jumlah responden yang diwawancara.

Data yang diperoleh telah sesuai dengan kaidah metodologi ilmiah.

4.3. Proses konsultasi None Minor Major

Petunjuk:

Apakah ada proses konsultasi yang cukup/memadai untuk

a) Identifikasi HCV

b) Pengelolaan HCV

c) Pemantauan HCV,

Dalam tiap kasus tersebut:

• Apakah dilakukan konsultasi secara memadai dengan stakeholder yang relevan?

• Apakah proses konsultasi ini didokumentasikan dan bisa diverifikasi?

• Apakah pandangan mereka atau informasi yang diberikan dimasukkan dalam proses yang relevan?

• Apakah kesimpulan hasil penilaian HCV disampaikan kembali kepada pihak-pihak yang diminta konsultasinya jika diperlukan?

d) Jika diperlukan prakarsa-prakarsa yang telah ada dilibatkan (dalam proses konsultasi ini) jika memungkinkan (termasuk prakarsa/ organisasi/ kegiatan dari lembaga sosial lokal atau internasional, prakarsa konservasi ekologi atau biologi?)

4.3. Komentar reviewer:

Konsultasi dengan stakeholder telah dilakukan pada Tanggal 25 Februari 2015 sebagaimana terkonfirmasi pada lampiran dokumen. Sebaiknya waktu konsultasi dan peserta yang hadir dicantumkan di dalam laporan utama.

Proses konsultasi dapat diverifikasi, termasuk peserta yang hadir dan catatan diskusi yang berlangsung sebagaimana dicantumkan pada lampiran.

Pandangan para stakeholder cukup relevan untuk menjadi masukan atas penilaian yang

Page 115: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 8

dilakukan pada areal P2RK Kamipang Sejahtera.

Kesimpulan HCV telah disampaikan pada konsultasi publik sebagaimana terkonfirmasi pada lampiran.

Prakarsa dari pihak terkait tergambarkan pada notulensi konsultasi publik sebagaimana tercantum pada lampiran.

5. Identifikasi, lokasi dan status setiap HCV

Overall – identifikasi HCV None Minor Major

Untuk setiap HCV, apakah butir-butir di bawah ini disinggung/ dibahas, dan apakah proses atau upaya yang dilakukan memadai dan proporsional relatif terhadap kemungkinan dampak dan skala operasional perusahaan?

5.1. Kualitas data None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah data detail, terkini dan cukup lengkap untuk membuat keputusan tentang adanya/ status/ lokasi HCV? (NB: perhatian khusus diberikan pada kualitas, analisis dan penggunaan data remote sensing)

b) Apakah prinsip kehati-hatian (precautionary principle) secara memadai diterapkan dalam penggunaan data? (invoked in the use of data?)

c) Apakah peta-peta, laporan-laporan dan data yang tersedia lebih awal merupakan data terkini dan memadai?

d) Apakah ada sebuah pemahaman ketepatan/ keakuratan spasial dari data yang digunakan?

e) Apakah data tambahan perlu dikumpulkan sebelum keputusan dibuat?

5.1. Komentar reviewer:

Beberapa referensi data telah memenuhi unsur keterkinian, misalnya data curah hujan yang menggunakan Tahun terakhir 2013 dan juga referensi Wetlands Tahun 2013, serta beberapa refensi terbaru yang tercantum pada daftar pustaka. Namun demikian, terdapat kerancuan pada daftar referensi (Tabel 11 poin 4) yang menyebutkan BPS Kabupaten Banyuasin. Lokasi studi tidak terletak di Kabupaten Banyuasin. Koreksi jika ini merupakan salah ketik.

Data yang digunakan telah memenuhi prinsip kehati-hatian.

Peta yang digunakan juga sudah memenuhi keterkinian, menggunakan citra landsat hingga Tahun 2013.

Pemahaman ketepatan / keakuratan spasial data sudah sesuai.

Data yang diperlukan dalam identifikasi sebelum pengambilan keputusan sudah cukup lengkap.

5.2. Referensi ke HCV toolkits None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah HCV interpretasi nasional digunakan, atau (jika tidak tersedia interpretasi

Page 116: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 9

nasional, apakah panduan generik HCVF Toolkit dinterpretasikan dengan memadai?

b) Apakah keputusan-keputusan untuk menggunakan definisi/ thresholds interpretasi nasional, atau menyimpang dari rekomendasinya, secara memadai dijelaskan dan dijastifikasi?

5.2. Komentar reviewer:

Prosedur dan metode identifikasi yang digunakan dalam laporan ini sudah mengacu pada prinsip dan kriteria yang ditetapkan oleh FSC (Forest Stewardship Council Forest Stewardship Council) sebagaimana dijelaskan pada Sub Bab 1.1. Larat Belakang dan Toolkit NKT 2008 seperti disebutkan pada Halaman 29. Namun demikian penggunaan konsep NKT belum dilaksanakan sesuai panduan yang digunakan. Hal ini terlihat dari temuan dan definisi NKT yang digunakan dalam dokumen. Sebaiknya konsep NKT yang disampaikan di dalam dokumen pada Sub Bab 2.1. Konsep Nilai Konservasi Tinggi, didefinisikan sesuai panduan yang digunakan. Demikian pula dengan konsep NKT yang digunakan dalam penilaian agar mengikuti panduan tersebut.

Penggunaan definisi/threshold interpretasi nasional sudah diimplementasikan tetapi belum mengikuti panduan NKT.

5.3. Keputusan terhadap status HCV None Minor Major

a) Apakah ada HCV, secara potensi ada atau tidak ada dalam wilayah yang dinilai?

b) Apakah adanya HCV dalam lanskap yang lebih luas dan secara nasional, regional dan global dibahas?

c) Apakah HCV (beserta komponen-komponennya) secara jelas didefinisikan dan diuraikan/ digambarkan?

d) Apakah deskripsinya mencukupi untuk pihak yang bertanggungjawab serta dapat diandalkan untuk mengidentifikasi HCV tersebut? (Is the description sufficient for responsible parties reliably to identify the HCV?)

e) Apakah prinsip kehati-hatian (precautionary principle) secara memadai diterapkan dalam membuat keputusan tentang status HCV?

5.3. Komentar reviewer:

Tim pengkaji telah melakukan identifikasi adanya HCV dalam areal yang dinilai seperti diuraikan dalam laporan, yaitu HCV 1, 2, 3, 4.1, 4.3, 5, dan 6. Namun demikian, penilai tidak melakukan rincian secara spesifik tentang poin NKT 1.1., 1.2. 1.3, 1.4; dan NKT 2.1, 2.2, 2.3. Jika penilai menggunakan panduan NKT Toolkit 2008, sebaiknya komponen NKT tersebut diuraikan dan dijelaskan lebih rinci dan detil, karena masing-masing komponen tersebut memiliki pengertian dan indikator yang berbeda dan dapat berimplikasi pada mekanisme pengelolaan dan pemantauannya. Demikian pula kategori NKT tinggi, sedang, dan rendah seperti disampaikan pada ringkasan agar dijelaskan rujukan ataupun dasar penentuan atau pengkategorian NKT tersebut. Sebaiknya penggunaan konsep NKT mengacu pada penduan yang ada.

Pembahasan tentang HCV dalam konteks lansekap yang lebih luas (nasional, regional, dan

Page 117: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 10

global) telah disampaikan pada Bab 2. Gambaran Lokasi dan juga Bab 4. Deskripsi dan Temuan Nilai Konservasi Tinggi.

HCV beserta komponen-komponennya belum diuraikan secara jelas dan terperinci.

Deskripsi data dan temuan cukup dapat diandalkan untuk mengidentifikasi HCV dalam wilayah yang dinilai. Oleh karena itu, sebaiknya dengan dukungan data tersebut dapat dielaborasi untuk mendeskripsikan dan memberikan justifikasi pada tiap-tiap komponen NKT yang dinilai.

Tim penyusun dapat dinilai telah mendeskripsikan cukup akurat kondisi komponen-komponen yang digunakan untuk penilaian dan anallis terhadap nilai konservasi di dalam wilayah yang dikaji.

5.4. Keputusan pemetaan None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah peta-peta keberadaan HCV jelas, akurat dan berguna?

5.4 Komentar reviewer:

Peta keberadaan HCV telah dibuat secara jelas dan akurat, setiap kawasan HCV telah digambarkan dengan jelas.

6. Manajemen HCV

Overall – manajemen HCV None Minor Major

Untuk tiap HCV, baik secara individual atau kolektif, apakah butir-butir di bawah ini dibahas?

6.1 Penilaian terhadap ancaman-ancaman atau resiko-resiko pada setiap HCV dalam konteks lansekap

None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah ancaman-ancaman atau resiko-resiko dari kegiatan pengelolaan saat ini dan yang direncanakan untuk setiap HCV dalam area penilaian telah diidentifikasi?

b) Apakah ancaman-ancaman dari faktor eksternal pada tiap HCV dalam area penilaian telah diidentifikasi?

c) Apakah aspek-aspek yang mungkin membantu untuk melindungi HCV di luar area penilian telah diidentifikasi? (misalnya, kawasan yang dilindungi, kawasan yang tidak bisa dijangkau, penggunaan lahan khusus (favourable land use), program-program konservasi yang aktif dan lain-lain)?

d) Apakah aspek-aspek yang mungkin akan mengancam HCV di luar area penilaian telah diidentifikasi (misalnya, penggunaan lahan yang tidak disukai/ unfavourable land use, tekanan-tekanan perburuan dan lain-lain)

6.1 Komentar reviewer:

Ancaman atau resiko-resiko dari kegiatan pengelolaan saat ini dan yang direncanakan untuk setiap HCV dalam area penilaian belum diuraikan. Penjelasan tentang ancaman HCV seperti disampaikan pada Sub Bab 5.2. Ancaman Nilai Konservasi Tinggi masih bersifat umum, oleh

Page 118: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 11

karena itu sebaiknya bentuk ancaman dan resiko dibuat berdasarkan keberadaan masing-masing HCV.

Ancaman-ancaman dari faktor eksternal tidak disebutkan secara eksplisit untuk tiap HCV.

Belum ada uraian tentang kemungkinan adanya aspek-aspek yang dapat membantu HCV di luar areal penilaian. Meskipun terdapat uraian singkat tentang kemungkinan adanya pengelolaan kolaboratif seperti disampaikan pada Sub Bab 5.1. Pengelolaan Kolaboratif, tetapi tidak disebutkan secara konkrit langkah-langkah yang akan digunakan dalam pengelolaan kolaboratif dimaksud. Mengacu pada gambar 24 sebaiknya dibuat diagram alur yang menjelaskan peran dan hubungan masing-masing stakeholder dan bagaimana output yang akan dihasikan.

Uraian tentang aspek-aspek yang mungkin mengancam HCV di luar areal penilaian belum dijelaskan dalam dokumen.

6.2 Apakah rencana pengelolaan (management plan) HCV memadai?

None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah tujuan pengelolaan secara jelas diuraikan dan memadai?

b) Apakah rekomendasi pengelolaan (management prescription) diuraikan dengan jelas dan memadai untuk memenuhi tujuan yang dinyatakan?

• Apakah manajemen mempertimbangkan keberadaan dan status HCV?

• Apakah manajemen secara efektif memitigasi ancaman-ancaman dan resiko-resiko HCV?

• Apakah prinsip kehati-hatian (precautionary principle) secara memadai diterapkan dalam rekomendasi pengelolaan?

• Apakah konsultasi dilakukan dengan stakeholder tentang usulan pengelolaan dan diberi kesempatan untuk mendapatkan input langsung secukupnya (as appropriate?)

• Apakah rencana pengelolaan (management plan) dibuat dalam bentuk konsultatif dan/ atau didukung oleh pada stakeholder luar?

6.2 Komentar reviewer:

a. Tujuan pengelolaan belum diuraikan secara detil dalam dokumen ini.

b. Rekomendasi pengelolaan belum diuraikan dengan jelas dan memadai sebagaimana tujuan pengelolaan. Berdasarkan hasil identifikasi areal studi merupakan sebaran orang-utan, maka konsep pengelolaan kegiatan pada areal kajian yang tidak menimbulkan gangguan terhadap orang-utan sangat diperlukan.

Dalam ringkasan disebutkan secara singkat bahwa luasan keseluruhan NKT yang ditemukan di areal P2RK Kamipang Sejahtera adalah 6.473,63 hektar, yang berarti keseluruhan areal yang dinilai merupakan NKT (total luas areal P2RK Kamipang Sejahtera adalah 6.473,63 hektar, sesuai bahasan yang tercantum pada halaman 2 dokumen utama). Dalam pembahasan pada Bab 5. Pengelolaan dan Pemantauan Nilai Konservasi Tinggi belum ada penjelasan tentang bentuk pengelolaan yang mempertimbangkin seratus persen (100%) kawasan yang dinilai sebagai areal NKT.

Page 119: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 12

Mitigasi atas ancaman dan risiko secara efektif belum disampaikan, sebaiknya ancaman dan risiko diuraikan untuk tiap NKT, baik secara internal maupun eksternal.

Prinsip kehati-hatian belum secara memadai diterapkan dalam rekomendasi pengelolaan. Berdasarkan notulensi konsultasi yang dicantumkan dalam lampiran, para stakeholder cukup mendapat akses dalam memberi input dan penjelasan atas rencana pengelolaan NKT.

Tampaknya rencana pengelolaan telah dibuat secara konsultatif sejalan dengan pelaksanaan konsultasi publik pada Tanggal 25 Februari 2015 sebagaimana disampaikan pada lampiran dokumen utama.

7. Monitoring/ pemantauan HCV

Overall – monitoring/ pemantauan HCV None Minor Major

Untuk tiap HCV, baik secara individual atau kolektif, apakah butir-butir di bawah ini dibahas?

7.1 Apakah rencana pemantauan (monitoring plan) digambarkan secara jelas?

None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah tujuan pemantauan digambarkan secara jelas dan memadai?

b) Apakah metodologi-metodologi digambarkan secara jelas dan memadai untuk memenuhi tujuan yang dinyatakan?

• Metodologi untuk pengumpulan data

• Metodologi analisis data

7.1 Komentar reviewer:

Belum ada gambaran yang jelas dan memadai tentang tujuan pemantauan

Belum ada uraian jelas dan memadai tentang metodologi yang akan digunakan dalam pemantauan, baik dalam hal pengumpulan data, maupun analisis data.

7.2 Apakah rencana pemantauan memadai? None Minor Major

Petunjuk:

Apakah rencana pemantauan mencukup menghadapi perubahan-perubahan signifikan yang muncul dari:

Usulan operasional pengelolaan lahan

Diketahuinya atau kemungkinan adanya ancaman-ancaman/ resiko2 HCV

7.2 komentar reviewer:

Secara umum belum disampaikan rencana pemantauan terhadap kegiatan pengelolaan setiap HCV. Pemantuan yang direkomendasikan belum mencakup:

Logical Framework yang menghasilkan rencana pemantauan yang tepat

Metode pemantauan area NKT yang masih bersifat umum.

Berdasarkan hasil identifikasi areal studi merupakan sebaran orang-utan, maka rencana pemantauan orangutan pada areal kajian sangat diperlukan sehingga keberadaan orang-

Page 120: P ERKUMPULAN PETANI ROTAN KATINGAN (P2RK) · 2018. 3. 13. · 3 1. PENDAHULUAN P enilaian Nilai Konserva si Tinggi (NKT) dilakukan dalam kawasan Perkumpulan Petani Rotan Katingan

Review Dokumen Identifikasi HCV P2RK Kamipang Sejahtera, Agustus 2014 13

utan termasuk populasinya dapat diketahui dari hasil pemantauan tersebut.

7.3 Apakah ada rencana-rencana untuk mereview data secara teratur, data yang dibangun untuk rencana manajemen dan monitoring?

None Minor Major

Petunjuk:

a) Apakah ada garis pertanggungjawaban yang jelas?

b) Apakah proses review sistem pemantauan memadai untuk menangkap efek-efek kemungkinan ancaman-ancaman/ resiko-resiko HCV?

7.3 Komentar reviewer:

Laporan HCV ini tidak memberikan usulan atau rekomendasi struktur organisasi yang menguraikan garis tanggungjawab yang diperlukan untuk memantau pengelolaan HCV, dan tidak disebutkan bagaimana sistem pemantauan ini bisa mengantisipasi kemungkinan ancaman/ risiko gangguan terhadap HCV.