otot.doc
Transcript of otot.doc
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama.
Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.
Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam
organisme tersebut. Jaringan otot bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh, terdiri
atas sel-sel otot yang terspesialisasi untuk melaksanakan konstraksi dan berkonduksi
(menghantarkan impuls) (Hala 2007: 29).
Jaringan otot secara langsung mampu menghasilkan gerakan. Sel-sel jaringan lain
dapat pula bergerak, tetapi gerakannya kurang terintegrasi. Hanya kumpulan sel-sel
yang mampu menciptakan gerakan kuat melalui progres kontraksi dengan gerakan
searah dilaksanakan oleh otot. Sel-sel khusus jaringan otot memiliki bangun khusus
yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi. Bentuknya memanjang seperti kincir,
membentuk serabut. Berdasarkan bentuk serta bangunnya, sel otot disebut serabut otot
(myofibers). Tetapi serabut otot tentu berbeda dengan serabut jaringan ikat, karena
serabut jaringan ikat bersifat ekstraseluler, berbeda dengan sel. Istilah umum yang
dipakai adalah myo- (otot) dan sarko- (daging). Serabut otot tersusun dalam berkas,
sumbunya paralel dengan arah kontraksi (Anonima 2012: 2)
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena
adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot ,
yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos. Otot jantung
merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar
(involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus
terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang
membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya
selama denyut jantung (Campbell 1999: 273).
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka.
Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Otot rangka
mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dibandingkan
otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos
bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada
banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi
organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema dan
sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril
dengan ketebalan mencapai 1 mikron (Anonimb 2009: 6).
Sel otot disebut juga serat-serat otot. Serat otot mengandung filamen (benang) aktin
dan miosin yang merupakan protein kontraktil yang memungkinkan otot memendek dan
memanjang. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-
sel membujur dengan inti tampak jelas batasnya dan miofibril. Miofibril tersusun atas
protein kontraktil yang terdapat di sepanjang sel dan tampak jelas pada otot rangka dan
otot jantung. Batas antara sel otot terlihat jelas karena adanya sarkolema. Sarkolema
adalah lapisan membran yang mengelilingi sel otot (Lim 1998: 120).
Otot lurik melekat pada rangka vertebrata melalui tendon, yaitu jaringan ikat
fibrosa berwarna putih yang menghubungkan otot dengan rangka atau otot yang satu
dengan otot yang lainnya. Otot lurik menunjukkan struktur bergaris melintang.
Gambaran tampak demikian disebabkan karena serabut otot terdiri dari miofibril yang
tersusun atas miofilamen yang tipis (menimbulkan warna terang) dan tebal
(menimbulkan warna gelap) dan memiliki banyak inti sel. Miofilamen tipis terdiri dari
protein aktin dan miofilamen tebal terdiri dari filamen myosin (Anonimc 2009 : 3).
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak sel
penyusun jaringan otot.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel- sel otot terspesialisasi untuk kontraksi yaitu, mengandung protein kontraktil
yang dapat berubah dalam ukuran panjang, dan memungkinkan sel – sel untuk memendek.
Sel – selnya sering kali disebut serat – serat otot. Bila suatu serat otot berkontraksi, ia
menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini juga berlaku untuk setiap sarkomer “filament yang
menyelip”. Sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme yang bertanggung
jawab untuk kontraksi otot. Pada dasarnya mekanisme, mekansme ini melibatkan suatu
perubahan dalam kedudukan relative dari filamen – filament aktin dan miosin (Gerrit 1998:
115).
Sel sebagai organisasi mahluk hidup tingkat terendah, sangat penting dalam hierarki
kehidupan karena sel mampu berdiri sendiri sebagaimana layaknya sebagai suatu
organisme. Pada mahluk uniseluler, sel memiliki organel yang terspesialisasi yang mampu
melakukan aktivitas tertentu sehingga sel dapat mencerna makanan, mendeteksi perubahan
lingkungan, mengekskresikan hasil buangan, bereproduksi dan lain nya sehingga sel
mampu untuk bertahan hidup. Hal ini menggambarkan tingkat organisasi seluler, suatu
tingkatan yang terendah dan sederhana, mampu beraktivitas sebagimana layaknya suatu
organisme. Berbeda dengan mahluk uniseluler, pada organisme multiseluler, sel tidak dapat
bekerja sendiri dan bergantung pada sel yang lain (Anonima 2009: 1).
Jaringan otot juga terdiri atas sel-sel panjang yang berkontaksi ketika mendapat
impuls saraf. Tersusun dalam susunan parallel di dalam sitoplaasma, serabut otot adalah
sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot
adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu makhluk
hidup yang aktif (Campbel 2006: 92).
Kerjasama dan interaksi di antara sel-sel ini menyebabkan organisme dapat
mempertahankan hidupnya. Kerjasama dan interaksi antar sel tersebut dilakukan dalam
jaringan. Jaringan merupakan kumpulan sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis
jaringan yang berbeda memiliki struktur yang berbeda yang sesuai dengan fungsinya.
Histologi berasal dari bahasa latin (Greek), histos : web (tenunan,jaringan) dan logos :
science, theory. Dengan demikian, pengertian Histologi adalah: (1) Cabang ilmu Biologi
yang mempelajari struktur jaringan hewan (juga manusia) dengan bantuan instrument
mikroskop; (2) Struktur dan komponen organisme berdasarkan pengamatan melalui
mikroskop (Anonimb 2009: 3).
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan
secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-
sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal
konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontraksi.
Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas-berkas,
sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja. Karena harus melakukan
kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan
makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik. Pembuluh-pembuluh
darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat-
serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat
berlangsung secara efektif (Kusnadi 2007: 230).
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan
mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang
menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-
sel dalam satu koordinasi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat khusus dalam
melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot),
penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat
cair (darah) dan lain-lain. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa
tipe khusus sesuai dengan fungsinya (Anonimc 2009: 2).
Jaringan otot juga terdiri atas sel – sel panjangyang berkontaksi ketika mendapat
impuls saraf. Tersusun dalam susunan parallel di dalam sitoplaasma, serabut otot adalah
sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot
adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu makhluk
hidup yang aktif (Campbell 2006: 6).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel
otot dapat memanjang dan memendek. Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang
disebut myofibril. Adanya myofibril menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan
berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Pada
penampang melintang otot lurik tampak tersusun sebagai pita-pita yang sejajar, inti banyak
dan terletak pada bagian perifer di bawah sarkolema. Myofibril otot lurik mengandung
keping gelap dan terang secara bergantian dan tampak sebagai garis-garis gelap terang.
(Anonimd 2009 : 1).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak
sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus
terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk
struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut. Otot
jantung hanya terdapat pada organ jantung yang berfungsi memompa darah pada sistem
sirkulasi darah. Tanpa suplai oksigen yang konstan, maka suplai darah ke otot jantung tidak
mencukupi, sehingga otot jantung mati dan menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Kontraksinya dirangsang oleh sistem saraf autonom jantung (Campbell 1999: 25).
Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut myofibril. Adanya myofibril
menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot
yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik tampak
tersusun sebagai pita – pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada bagian perifer di
bawah sarkolemma. Myofibril otot lurik mengandung keping gelap dan terang secara
bergantian dan tampak sebagai garis – garis gelap terang. Diantara serabut otot terdapat
jaringan ikat longgar yang disebut endomesium (Pratiwi 2000: 54).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013 mulai pukul
08.00-10.00 WIB. Bertempat di laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain alat tulis,buku kerja,dan
mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah berbagai macam preparat
awetan.
3.3. Cara Kerja
Disiapkan mikroskop yang akan digunakan untuk pengamatan. Kemudian
diletakkan preparat yang akan diamati. Lalu diatur penerangan pada mikroskop dan
gunakan lensa dari ukuran terkecil kemudian hasilnya diamati dan digambar serta
diberi keterangan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat dijelaskan bahwa:
4.1. Hasil
a) Otot polos Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muriidae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama : Mencit
Keterangan :1. Sel otot
2. Inti sel
3. Serat otot
b) Otot jantung Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muriidae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama : Mencit
Keterangan :1. Inti sel
2. Serabut otot
3. Persimpangan antara
2 sel
c) Otot lurik/rangka Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muriidae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama : Mencit
Keterangan :1. Nukleus
2. Unit kontraksi otot
3. Serat otot
4.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka didapatkan pembahasan sebagai
berikut. Jaringan otot merupakan kumpulan dari sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh. Menurut (Hala 2007: 29) otot adalah sebuah
jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot polos, otot jantung, otot lurik/rangka. Otot
menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam
organisme tersebut. Jaringan otot bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh, terdiri
atas sel-sel otot yang terspesialisasi untuk melaksanakan kontraksi dan berkonduksi
(mengahantarkan impuls).
Hasil pengamatan pada praktikum yang dilakukan pada jaringan otot rangka
modelnya berbentuk serabut panjang yang cenderung tidak bercabang nampak agak
berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap. Memiliki inti yang berjumlah banyak
dan inti-intinya terletak pada bagian pinggir dari searbut-serabut yang berbentuk
panjang tersebut. Meskipun sebenarnya pada jaringan otot rangka ini bentuk
serabutnya tidak bercabang, tapi dipengamatan pada praktikum ditemukan ada juga
yang nampak bercabang, itu mungkin diakibatkan oleh sel-selnya yang saling
tindih/tersusun. Berdasarkan (Anonim 2012: 2) Dinamakan otot lurik karena bila
dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling
melintang di sepanjang serabut otot.
Pada jaringan otot jantung berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada
praktikum nampak jaringan otot yang modelnya berbentuk serabut panjang, dan
silindris. Bila hanya dilihat sepintas tanpa diperhatikan secara jelas Pada jaringan otot
jantung ini modelnya terlihat sama dengan model pada jaringan otot rangka. Tapi
sebenarnya tidak karena pada jaringan otot jantung bentuk serabutnya bercabang.
Berdasarkan pendapat (Campbell 1999: 25) otot jantung merupakan otot bergaris
melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involunter), karena kontraksinya
tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung
sel, terdapat sambungan rapat yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk
kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut.
Pada otot juga sering ditemui juga pembengkakan otot dengan implantasi otot.
Bedasarkan (Anonim 2012: 1) kardiomiopati adalah penyakit yang melemahkan
jantung dan otot jantung menebal atau kaku. Ada tiga jenis utama dari kardiomiopati,
Pertama Kardiomiopati dilatasi, yaitu suatu kondisi di mana jantung menjadi lemah
dan besar sehingga jantung tidak lagi dapat memompa darah dengan baik. Yang kedua
adalah Kardiomiopati hipertrofik yaitu suatu kondisi di mana otot jantung menjadi
tebal, sehingga dengan Penebalan ini membuat darah lebih sulit untuk mengalir dari
jantung. Dan Yang ketiga Kardiomiopati restriktif, merupakan gangguan di mana bilik
jantung tidak mampu untuk mengisi darah karena otot jantung kaku.
Selain pembengkakan otot, terdapat pula kelainan pada otot seperti
pembesaran otot dan pengecilan pada otot. Pengecilan pada otot disebut juga atropi
otot yaitu dimana keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Kelainan ini
disebabkan karena infeksi virus polio. Pemulihannya dengan pemberian latihan otot,
pemberian stimulan listrik, atau dipijat dengan teknik tertentu. Adapun pembesaran
pada otot disebut sebagai hipertropi otot yaitu suatu keadaan otot yang lebih besar
dan lebih kuat. Kelainan ini disebabkan karena otot sering dilatih bekerja dan
berolahraga. Hipertropi otot ini sering dimiliki oleh atlet binaragawan.
Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan pada otot
yang terdapat pada tubuh. Menurut (Alfian, 2011) gangguan tersebut antara lain yaitu
Keseleo / Terkilir / Sprained adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang
tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Tetanus adalah ketegangan otot
yang terus menerus akibat terinfeksi bakteri Clostridium tetani, sehingga otot rerus-
menerus berkontraksi. Polio terjadi akibat dari mengecilnya otot akibat virus Polio.
Penyakit ini dapat dicegah denga cara memberikan imunisasi polio pada bayi. Hernia
Abdominal terjadi akibat otot perut yang sobek sehingga usus turun ke bawah dan
mesuk kedalam rongga perut.
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Jaringan otot merupakan kumpulan dari sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan
organ-organ tubuh yang lainnya.
2. Jaringan otot dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu otot polos, otot jantung, dan
otot lurik/rangka.
3. Otot jantung merupakan jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus
tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat yang dipengaruhi oleh
interaksi syaraf simpatetik atau parasimpatetik.
4. Pada jaringan otot terdapat kelainan seperti pembesaran otot (hipertropi otot) dan
pengecilan otot (artropi otot).
5. Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Kardiomiopati.http://www.syafir.com/2012/01/15/gejala-penyebab-cara-mengobati-mengatasi-kardiomiopati.Diakses pada tanggal 20 Maret 2013 pukul 18.00 WIB.
Anonim.2011.Gangguan dan kelainan pada otot. http://alfianmelamaran.blogspot.com/2011/03/gangguan-dan-kelainan-pada-tulang-otot.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2013 pukul 18.15 WIB.
Anonim.Jaringan otot.http://rieckamissziiph.blogspot.com/2012/03/jaringan-otot-praktikum-histo-ii.html.Diakses pada tanggal 20 Maret 2013 pukul 18.30 WIB.
Campbell,R dan Mitchell.1999.Biologi edisi kelima jilid 3.Jakarta:Erlangga.
Pratiwi.2009.Biologi.Jakarta:Erlangga.
Gerrit,B.2011.Dasar-Dasar Histologi Edisi Kedelapan.Jakarta:Erlangga.
Hala,Y.2007.Biologi Umum II.Makassar:Alauddin Press.
Kusnadi dan Priyandoko.2007.Biologi.Jakarta:Piranti Darma Kalokatama.
LAMPIRAN
Otot polos
Otot jantung
Otot lurik/rangka