OTHEMATOM.docx

35
OTHEMATOM Pendahuluan Othematome merupakan hematom daun telinga akibat ruda paksa yang menyebabkan timbulnya darah dalam ruangan antara perikondrium dan kartilago. Keadaan ini biasanya terdapat pada remaja atau or dewasa yang mempunyai kegiatan yang memerlukan kekerasan, namun bisa juga dijumpai pada usia lanjut dan anak- anak. Bagi dokter THT sangat mudah mendiagnosisi othematoma, akan tetapi tenaga medis lainnya tidak jarang keliru mendiagnosis, sihingga menerapkan cara pengobatan yang tidak semestinya. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17 Masalah ini paling sering terjadi pada atlet muda, terutama pegulat atau pemain football yang berlatih tanpa tutup kepala mereka. Namun setiap trauma tumpul berat untuk daun telinga membuat akumulasi subperikondrial darah, dengan pembuluh darah, dengan kambuh dan kurangnya reabsorbsi, sebuah kemungkinan. Biasanya hematoma pada permukaan superolateral, berpusat diatas konkha scapha dan atas. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 Terjadi proses utama selama reaksi inflamasi ini yaitu, aliran darah kedaerah itu menigkat, permeabilitas kapiler meningkat, mula-mula neutrophil dan makrofag, lalu limfosit keluar dan kapiler menuju ke jaringan sekitranya. Selanjutnya bergerak ketempat cedera dibawah pengaruh stimulus-stimulus kemotaktik. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,18 KKS ILMU PENYAKIT THT 15 RENDI MARIORI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Transcript of OTHEMATOM.docx

Page 1: OTHEMATOM.docx

OTHEMATOM

Pendahuluan

Othematome merupakan hematom daun telinga akibat ruda paksa yang menyebabkan

timbulnya darah dalam ruangan antara perikondrium dan kartilago. Keadaan ini biasanya

terdapat pada remaja atau or dewasa yang mempunyai kegiatan yang memerlukan kekerasan,

namun bisa juga dijumpai pada usia lanjut dan anak-anak. Bagi dokter THT sangat mudah

mendiagnosisi othematoma, akan tetapi tenaga medis lainnya tidak jarang keliru mendiagnosis,

sihingga menerapkan cara pengobatan yang tidak semestinya. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17

Masalah ini paling sering terjadi pada atlet muda, terutama pegulat atau pemain football

yang berlatih tanpa tutup kepala mereka. Namun setiap trauma tumpul berat untuk daun telinga

membuat akumulasi subperikondrial darah, dengan pembuluh darah, dengan kambuh dan

kurangnya reabsorbsi, sebuah kemungkinan. Biasanya hematoma pada permukaan superolateral,

berpusat diatas konkha scapha dan atas. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13

Terjadi proses utama selama reaksi inflamasi ini yaitu, aliran darah kedaerah itu

menigkat, permeabilitas kapiler meningkat, mula-mula neutrophil dan makrofag, lalu limfosit

keluar dan kapiler menuju ke jaringan sekitranya. Selanjutnya bergerak ketempat cedera dibawah

pengaruh stimulus-stimulus kemotaktik. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,18

Peradangan pada telinga yang muncul dalam waktu seminggu setelah penyebeb yang

diduga cidera, trauma langsung pada telinga secara teratur mendahului pembengkakan.

Peradangan ditelinga mungkin memeliki warna kebiru-biruan dan kadang-kadang dapat

menimbulkan perdarahan.4,5,6,7,12

Mekanisme biasanya melibatkan gangguan traumatis pembuluh darah pericondrial.

Akumulasi darah dalam hasil ruang subperikondrial dalam pemisahan perikondrium dari tulang

rawan. Efek pengobatan yang paling baik untuk aurikularis hematom adalah insisi dan drainase

yang memadai dengan melalui suture secured gulung seperti gulungan gigi.5,7

Kesalahan penanganan othematoma, dapat menyebabkan perikondritis supuratif

aurikuler, komplikasi infeksi daun telinga ini sangat ditakuti karena dapat menyebabkan seluruh

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 2: OTHEMATOM.docx

daun telinga terken infeksi dan mengubah bentuk daun telinga (Cauliflower ear). Beberapa cara

pengelolaan banyak ditulis , antara lain dengan tindakan operasi atau insisi pembersihan,

kemudian dilakukan pembalutan. Tindakan ini tidak hanya dapat menimbulkan kekambuhan

tetapi juga dapat menyebabkan ketidak nyamanan dalam tugas sehari-hari ataupun melakukan

latihan/pertandingan bagi olahragawan. . 1,2,3,4,5,6,7,12,18,19,20

Penanganan dengan cara aspirasi dan dilanjutkan penekanan memakai gips sebagai

fiksasi memperoleh hasil cukup baik tidak semua pos pelayanan medis didaerah terutama di

dipuskesmas mempunyai gips.9,11,12

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 3: OTHEMATOM.docx

Anatomi Telinga

Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam

Gambar 1: Anatomi Telinga dan Pembagian Telinga

a. Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga (auricular) dan liang telinga sampai

membrane tymphani. 1,3,12,21

Daun telinga merupakan struktur tulang rawan yang berlekuk dan ditutupi oleh

kulit tipis dan dipertahankan pada tempatnya oleh otot-otot dan ligamentum. Lekukan-

lekukan ini dibentuk oleh heliks, anti heliks, tragus, antitragus, fossa skafoidea, fossa

triangularis, konka dan lobulus. Tepi daun telinga yang melengkung disebut heliks. Pada

bagian posterior-superiornya terdapat tonjolan kecil yang disebut tuberkulum telinga

(Darwins’s tubercle). Pada bagian posterior heliks terdapat lengukngan yang disebut

antiheliks. 1,3,12,21

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 4: OTHEMATOM.docx

Bagian superior antiheliks membentuk dua buah krura antiheliks dan bagian

kedua krura ini disebut fossa triangularis.Diatas kedua krura ini terdapat fossa

scapha.Didepan antiheliks terdapat lekukan menyerupai corong yang menuju meatus

yang disebut konka, yang terdiri atas dua bagian samba konka, merupakan bagian antero-

posterior yang ditutupi oleh krus heliks dan kavum konka yang terletak dibawahnya

berseberangan dengan konka yang terletak dibawah krus heliks terdapat tonjolan kecil

berbentuk segitiga tumpul yang disebut tragus. Bagian diseberang tragus dan terletak

pada batas antihelik disebut antitragus. 1,3,12,21

Satu-satunya bagian daun telinga yang tidak mempunyai tulang rawan adalah

lobules. Tulang rawan daun telinga ini berlanjut dengan tulang rawan liang telinga luar.

Gambar 2 : Anatomi Telinga Luar

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 5: OTHEMATOM.docx

Meatus akustikus externus (liang telinga) adalah tabung berkelok yang terbentang antara

auricular sampai membarana tympani. Berfungsi menghantarkan gelombang suara dari auricular

ke mebran tympani. Pada orang dewasa panjang nya ±2,5 cm – 3 cm dan dapat diluruskan untuk

memasang otoskop dengan menarik auricular keatas dan kebelakang. Pada anak, auricular cukup

ditarik lurus ke belakang, atau ke bawah dan kebelakang. Daerah meatus yang paling sempit ±

5mm dari membarana tympani yang miring, maka meatus paling panjang pada dinding anterior

inferiornya. 1,3,21

Sepertiga meatus bagian luar mempunyai kerangka tulang rawan elastic dan dua pertiga

dalam oleh tulang, yang dibentuk lempeng tympani. Meatus dilapisi kulit dan sepertiga bagian

luarnya memiliki rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen. Yang terakhir ini adalah

modifikasi kelenjar keringat, yang menghasilkan lili coklat kekuningan. Rambut dan lilin ini

merupakan sawar lengket yang mencegah masuknya benda-benda asing. Suplai saraf sensoris

kekulit pelapisnya, berasal dari n. Auriculotemporalis dan cabang n. Vagus. Drainase limf ken l.

Parotidei superficialis, mastoidei dan cervicales superficiales. 1,3,21

b. Telinga Tengah

Cavum tympani adalah ruang berisi udara dalam pers petrosa ossis temporalis yang

dilapisi membrane mukosa. Di dalamnya didapatkan tulang-tulang pendengaran yang berfungsi

meneruskan getaran membrane tympani (gendangan) ke perilimf telinga dalam. Merupakan suatu

ruang mirip celah sempit yang serong, dengan sumbu panjang terletak sejajar dengan bidang

membrane tympani. 1,3,21

Telinga tengah berbentuk kubus dengan:

Batas luar : Membrana tympani

Batas depan : Tuba eustachius

Batas Bawah : Vena Jugularis

Batas belakang : Aditus ad antrum, kanalis facialis pars vertikalis

Batas Dalam : Kanalis semisirkularis horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong

(oval window), tingkap bundar (round window) dan

promontorium.

Membrana tympani adalah membrane fibrosa tipis yang berbentuk bundar yang berwarna

kelabu mutiara. Permukaan luarnya ditutupi oleh epitel berlapis gepeng dan permukaan

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 6: OTHEMATOM.docx

dalamnya oleh epitel silindris rendah. Membrana tympani ini terpasang secara serong

menghadap ke bawah, depan dan lateral. Permukaan konkaf ke lateral pada dasar cekungan

terdapat lekukan kecil, yaitu umbo, yang ditimbulkan oleh ujung manubrium mallei. Bila

membrana ini terkena cahaya stetoskop, bagian cekung ini menghasilkan “ kerucut reflex/cone of

light”, yang memancar ke anterior dan inferior dari umbo. Bagian atas membrane tympani

disebut pars flaksida (membrane sharpnell), sedangkan bagian bawah pars tensa (membrana

topia). 1,3,21

Gambar 3 : Anatomi telinga tengah

c. Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari koklea ( rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan

vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis yaitu:

- Kanalis semisirkularis superior

- Kanalis semisirkularis posterior

- Kanalis semisirkularis lateral

Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibule disebelah atas, skala tymphani

disebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibule dan skala

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 7: OTHEMATOM.docx

tympani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa. Dasar skala vestibule disebut

sebagai membrane vestibule (Reissner’s membrane) sedangkan dasar skala media adalah

membrane basalis. Pada membrane ini terletak organ korti. Pada skala media terdapat bagian

yang berbentuk lidah yang disebut membrane tektoria dan pada membrane basalis melekat sel

rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, luas dan kanalis korti, yang membentuk organ korti. 1,3,21

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 8: OTHEMATOM.docx

Gambar 4 : Anatomi Telinga Dalam

d. Perdarahan Telinga.

Perdarahan daun telinga bagian superior berasal dari cabgang posterior a. carotis eksterna

yang mnedarahi juga sebagian kecil permukaan depan daun telinga . Sebagian permukaan

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 9: OTHEMATOM.docx

belakang daun telinga juga diperdarahi a.occipitalis. Permukaan depan daun telinga terutama

diperdarahi oleh cabang anterior a. temporalis superfisialis anterior. 20

Gambar 5 : Perdarahan daun telinga

Fisiologi Pendengaran

Proses pendengaran diawali oleh dengan ditangkapnya energy bunyi (gelombang suara)

oleh daun telinga dan melalui liang telinga diteruskan ke membrane tympani. Getaran tersebut

menggetarkan membrane tympani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang

pendengaran yang akan mengaplikasikan getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan

perkalian luas membrane tympani dan tingkap lonjong (ovale window).3

Energi getar yang telah di amplifikasi ini akan diteruskan ke satpes yang menggetarkan

ovale window sehingga perilmfa pada skala vestibule bergerak.3

Getaran diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga

akan menimbulkan gerak relative antara membrane basilaris dan membrane tektoria.3

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 10: OTHEMATOM.docx

Proses ini merupakan rangsangan mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi

steresilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik

dari badan sel.3

Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan

neurotransmitter kedalam sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius,

lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke kortex pendengaran (area 39-40) dilobus

temporalis. 3

Gambar 6 : Fisiologi Pendengaran

Definisi

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 11: OTHEMATOM.docx

Othematom merupakan hematoma daun telnga akibat suatu rudapaksa yang

menyebabkan tertimbunnya darah dalam ruangan antara perikondriom dan kartilago. Keadaan ini

biasanya terdapat pada remaja atau orang dewasa yang mempunyai kegiatan memerlukan

kekerasan namun bisa saja dijumpai pada usia lanjut dan anak-anak.1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,14,17,18

Epidemiologi

Penderita othematom di RSU Ulin Banjaramasin berasarkan usia sekitar 22 laki-laki

(100%) diantaranya anak 1 orang (5%) dan dewasa 20 orang (90%) sedang penderita diatas 50

hanya tahun 1 orang (5%).2

Othematom berdasarkan lokasi anatomis 12 orang (60%) murni pada daerah konka.

Sedang Priyono dkk (1983) mendapatkan 80 % pada konka. Lima orang (25%) menderita

perluasan dan daerah konka kearah bagian superior aurikula (1983), mendapatkan hanya 16%.

Perluasan ke arah lateral ada 2 orang (10%).2

Etiologi

Othematom umunya terjadi akibat trauma secara langsung ke daerah telinga seperti yang

ditemui pada petinju, pegulat dan seni bela diri, sehingga terdapat penumpukan bekuan darah

diantara perikondrium dan tulang rawan menerima pasokan darah dari perichondrium atasnya.

Luka geser menyebabkan gangguan hubungan anatomi normal dari perichondrium ke tulang

rawan, dengan nekrosis tulang rawan yang dihasilkan. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,14,17,18

Patofisiologi

Secara normal cedera jaringan atau adanya bahan asing mnejadi pemicu kejadian yang

mengikut sertakan enzim, mediator, cairan ekstravasasi, migrasi sel, kerusakan jaringan dan

mekanisme penyembuhan. Hal tersebut menimbulkan tanda inflamasi berupa kemerahan,

pembengkakan, panas, nyeri dan hilangnya fungsi.18

Terjadi 3 proses utama selama reaksi inflamasi ini yaitu, aliran darah kedaerah itu

meningkat, permeabilitas kapiler meningkat, leukosit mula-mula neutrophil dan makrofag, lalu

limfosit keluar dari kapiler menuju ke jaringan. Selanjutnya bergerak ketempat cedera dibawah

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 12: OTHEMATOM.docx

pengaruh stimulus – stimulus kemotaktik. Bila ada antigen tersebut, mulu-mula respon imun non

spesifik bekerja untuk mengeliminasi antigen tersebut. Bila ini berhasil, inflamasi akut berhenti.

Apabila respon imun non spsifik tidak berhasil, maka respon imun spesifik diaktivasi untuk

menangkis antigen tersebut. Inflamasi berhenti apabila usaha ini berhasil. Bila tidak maka

inflamasi ini menjadi kronik dan sering kali menyebabkan destruksi yang irreversible pada

jaringan.18

Gambar 7 : Akumulasi darah antara perikondrium dan tulang rawan

Manifestasi Klinis

Pada othematom aurikula dapat terbentuk penumpukan bekuan darah diantara

prikondrium dan tulang rawan. Bila bekuan darah ini tidak segera dikeluarkan maka dapat terjadi

organisasi dari hematoma, sehingga tonjolan menjadi padat dan permanen serta dapat berakibat

terbentuknya telinga bunga kol. Penampilan karakteristik telinga kembang kol adalah

konsekuensi dari fibrosis berikutnya, kontraktur dan pembentukan neokartilage.3,4,5,11,12,19,20

Tanda dan Gejala

Hematoma daun telinga ditandai dengan daun telinga yang terlihat membengkak, garis

lipatan konka menghilang, terjadi pembengkakan besar kebiru-biruan yang biasanya dapat

mengenai seluruh daun telinga, meskipun kadangkadang terbatas hanya pada setengah bagian

atas saja.11

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 13: OTHEMATOM.docx

Tidak dijumpai nyeri pada daun telinga, namun bila ada nyeri tidak begitu nyata, daun

telinga terasa panas dan adanya rasa tidak nyaman.11

Bila tidak segera diobati, darah ini akan terkumpul menjadi jaringan ikat yang

menyebabkan nekrosis tulang rawan, karena adanya gangguan nutria. Massa jaringan parut yang

berlekuk-lekuk ini, terutama dari tyrauma yang berulang, akan menimbulkan deformitas yang

disebut cauliflower ear. Bila dijumpai oklusi total liang telinga akan menyebabkan kehilangan

pendengaran.13

Gambar 8: Hematoma Auricular

Diagnosis

Anamnesa

Dari anamnesa dijumpai adanya riwayat trauma. Misalnya karena hantaman atau pukulan

saat berolahraga seperti gulat dan lainnya. Telinga dapat terasa nyeri dan bengkak. Jika

pembengkakan berlanjut, pasien sering kali mengeluhkan pendengarannya terganggu.4,6,7,12

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, dari inspeksi dijumpai benjolan kemerahan pada daun telinga.

Pada palpasi terdapat fluktuasi tanpa adanya nyeri tekan atau nyeri tekan yang ringan. Pada

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 14: OTHEMATOM.docx

kasus yang telah lama dan berulang dapat timbul pengerutan pada daun telinga (cauliflower ear).

Kemudian dilakukan aspirasi dan dijumpai cairan serohemoragis.13,19,20

Diagnosa Banding

Perikondritis

Radang pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga. Biasnya terjadi karena

trauma akibat kecelakaan, operasi daun telinga yang terinfeksi.2,18,22

Pseudokista

Terdapat benjolan didaun telinga yang disebabkan oleh adanya kumpulan cairan kekuningan

diantara lapisan perikondrium dan tulang rawan telinga.2

Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan adalah sepenuhnya untuk mengevakuasi darah subperikondrial dan

untuk mencegah reakumulasi. Dahulu dilakukan aspirasi sederhana pada hematoma, namu kini

kebanyakan dokter menganjurkan terapi yang lebih ekstensif dengan insisi dan drainase

kumpulan darah dalam kondisi steril, diikuti dengan pemasangan balutan tekan khusunya pada

konka. Tekanan setempat akan lebih baik bila membuat jahitan menembus diatas dental roll atau

materi serupa. Terapi paling baik dilakukan setelah cedera, sebelum terjadi organisasi hematoma.

Para pegulat perlu diingatkan untuk memakai pelindung kepala, juga pada saat berlatih.4,5,6,12,13

Indikasi :

Anterior aurikularis bengkak setelah trauma, yang mrusak bentuk anatomi normal dari

pinna.

Presentasi dalam waktu 7 hari setelah trauma (setelah 7 hari , pembentukan jaringan

granulasi dapat menyulitkan prosedur. Pada saat itu pasien harus dirujuk kespesialis).5

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 15: OTHEMATOM.docx

Kontra indikasi

Hematoma yang lebih dari 7 hari

Hematoma berulang atau hematoma kronis (dalam kasus ini, buja debridement bedah

oleh dokter spesialis diindikasikan karena hematom, granulasi jaringan atau keduanya

dapat ditemukan didalam tulang rawan dan bukan di subperichondrial).5

Hal yang perlu diperhatikan pada penanganan hematoma daun telinga antara lain5 :

Aspirasi dilakukan dalam kondisi yang steril dan setelah aspirasi penting diberikan

antibiotic yang adekuat.

Pemantauan yang ketat diperlukan untuk memastikan hematom tidak berulang kembali

dan dapat berkembang terbentuknya deposit fibrous ataupun infeksi.

Untuk mencegah reakumulasi maka setelah aspirasi atau insisi perlu dilakukan

penekanan.

Instrumren dan bahan yang disediakan :

Spuilt 5 ml dengan jarum ukuran 20 G

Scalpel No. 11 dan No. 15 dengan pemegangnya

Curved hemostat (mosquito)

Penrose drain

Salep betadine

Betadin scrub

Kain kassa steril

2-0 nylon atau prolene

Lidokain 1 % (dengan atau tanpa epinefrin)

Peralatan irigasi (spuilt, normal salin)

Bahan untuk penekanan

o Balut tekan sederhana : kapas kering, kass dengan vasselin, kassa dengan elastic

bandage

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 16: OTHEMATOM.docx

o Balut tekan khusus : dental rolls (cotton bolsters, slicon slint, plaster mold), balut

tekan dengan kancing baju yang difiksasi dengan nilon atau benang prolen dan

penekanan dengan gips.5,13

Anestesi

Dilakukan anestesi local dengan lidokain 1% dengan 1:100.000 epinefrin atau tanpa

epinefrin, dan diinfiltrasi secara langsung pada daerah yang akan diinsisi dan drainase.

Banyak penulis mendukung penggunaan lidokain tanpa disertai pemberian agen

vasokontriktif seperti epinefrin. Namun demikian, beberapa literature menyetujui

keamanan penggunaan agen vasokonstriktor pada lokasi seperti hidung dan daun telinga.

Dengan persiapan : bersihkan kulit dengan betadine dan alcohol, dapat juga digunakan betadine

cleanser, dengan anestesi local lidokain 1%.2,5

Teknik yang digunakan

Aspirasi Jarum

o Walaupun secara luas masih sering digunakan, metode ini tidak lagi

direkomendasikan karena dapt menyebabkan reakumulasi hematoma. Aspirasi

sering kali tidak ade kuat dan hematoma memerlukan penanganan yang lebih

lanjut. Beberapa sumber merekomendasikan aspirasi terlebih dahulu yang diikuti

dengan metode insisi jika terjadi reakumulasi.

o Gunakan jarum ukuran 18 atau 20 G untuk aspirasi darah dari daerah yang paling

berfluktiasi atau daerah yang paling bengkak.15

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 17: OTHEMATOM.docx

Gambar 9 : Aspirasi Othematoma

Insisi dan drainase

o Insisi pada tepi hematom harus dibuat pada skafa sejajar dengan heliks.

Pembukaan harus cukup luas untuk mengeluarkan seluruh hematoma.

o Perlahan-lahan dipisahkan kulit dengan perikondrium dari hematoma dan tulang

rawan, kemudian lakukan pengeluaran hematoma. Perlu kehati-hatian karena

dapat merusak perikondrium.

o Bila kumpulan bekuan darah telah terjadi karena keterlambatan tindakan, dapat

digunakan kuret tajam untuk mengeluarkan bekuan darah.

o Dilakukan irigasi dengan normal salin.

o Pemasangan drain dilakukan pada kasus – kasus dengan hematoma yang sangat

luas. Namun hal ini dapat menyebabkan luka pada drain dan dapat pula menjadi

predisposisi infeksi. Jika dilakukan pemasangan drain, pasien harus diberikan

antibiotic adekuat. Drain harus dilepas dalam 24 jam jika tidak terdapat

perdarahan yang signifikan.2,5

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 18: OTHEMATOM.docx

Gambar 9 : Insisi dan drainase hematoma auricular

Kompresi dan balut tekan

Lakukan penekanan 5-10 menit, lalu lakukan kompresi dengan balut tekan. Teknik

yang sederhana biasanya tidak adekuat, dan dapat menyebabkan reakumulasi

hematoma.

Kompresi balut tekan dapat dibuat dengan berbagai cara metode sederhana,

diantaranya :5

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 19: OTHEMATOM.docx

o Letakkan kapas kering pada kanal eksternal

Gambar 10 : Kompresi dengan kapas kering yang diletakkan dikanal eksternal5

Isi celah aurikuler eksternal dengan kassa yang lembab (yang telah direndam dengan salin atau

vasselin)

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 20: OTHEMATOM.docx

Gambar 11 : Kompresi dengan kassa vaselin pada pina anterior

Dengan menambahkan 3-4 lapis kassa dibelakang telinga sebagai tampon pada bagian posterior,

potong kassa menjadi bentuk V, sehingga pas untuk diletakkan dibelakang telinga.5

Gambar 12 : Kompresi dengan meletakkan kasa pada belakang telinga

Tutup telinga dengan kassa berlapis

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 21: OTHEMATOM.docx

Gambar 13 : Kompresi kasa pada telinga anterior

Balut dengan perban elastic

Gambar 14 : Kompresi kasa dengan perban elastic.

Pemasangan balut tekan khusus pada konka, seperti silicon splint atau dental rolls, ke bagian

anterior dan posterior telinga12,13

Gambar 15 : Balut tekan khusus dengan dental rolls

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 22: OTHEMATOM.docx

Komplikasi

Bila tindakan tidak steril, bisa timbul komplikasi yaitu perikondritis. Perikondritis adalah

radang pada tulang rawan daun telinga, yang terjadi akibat trauma, pasca operasi telinga, serta

sebagai komplikasi hematoma daun telinga, otitis eksterna kronik, otitis media kronik,

pseudokista. Pengobatan dengan antibiotika sering gagal. Dapat terjadi komplikasi, yaitu tulang

rawan hancur dan menciut serta keriput, sehingga terjadi telinga lingsut. Selain itu bisa juga

terjadi reakumulasi dari hematom, luka parut dan site infeksi. 5,12,19,20

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 23: OTHEMATOM.docx

Kesimpulan

Kejadian hematoma daun telinga atau othematoma biasanya didahului dengan adanya

trauma, seringkali terjadi pada olahragawan yang banyak kontak fisik seperti pemain gulat,

petinju dan pemain rugby dan dapat menyebabkan masalah kosmetik seperti cauliflower ear atau

bahkan kehilangan kampuan mendengar. Diagnosis dari hematoma daun telinga ini ditegakkan

berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan aspirasi.

Beberapa teknik diaplikasikan sebagai terapi dari othematoma, antara lain dengan

aspirasi, pemasangan gips, insisi, dan drainase serta penempatan pembalut tekan yang ditujukan

untuk mengeluarkan isi hematoma, mencegah berulangnya hematoma, mencegah perikondritis,

dan mencegah deformitas kosmetik.

Othematom merupakan hematoma pada daun telinga akibat suatu rudapaksa yang

menyebabkan tertimbunnya darah dalam ruangan antara perikondrium dan kartilago. Hematoma

pada daun telinga disebabkan oleh trauma, sehingga terdapat penumpukan bekuan darah diantara

perikondrium dan tulang rawan. Bila bekuan darah ini tidak dikeluarkan dapat terjadi organisasi

dari hematoma, sehingga tonjolan menjadi padat dan permanen.

Indikasi untuk dilakukan aspirasi dan fiksasi pada othematoma yaitu : 1) tender anterior

aurikularis bengkak setelah trauma, yang merusak bentuk anatomi normal dari pinna, dan 2)

Presentasi dalam waktu 7 hari setelah trauma (setelah 7 hari , pembentukan jaringan granulasi

dapat menyulitkan prosedur. Pada saat itu pasien harus dirujuk kespesialis THT).

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 24: OTHEMATOM.docx

Daftar Pustaka

1. Boies R.L in Effendi H, Santoso K. Penyakit Telinga Luar iin Boies Buku Ajar Penyakit

THT (BOIES Fundamental Of Otolaringology) , Ed 6.Penerbit Buku Kedokteran, Hal:

75- 84

2. Othematoma dan Pengelolaannya, available from

http://www.kalbe.co.id/files/15othematomdanpengelolaanya120pdf/15othematomdanpen

gelolaannya120.html

3. Sosialisman and Helmi inSoepardi A.E Iskandar N edt. Kelainan Telinga luar in Buku

Ajar Ilmu Keshatan Telinga Hidung dan Tenggorok Kepala Leher, Ed 5, FKUI 2001,

hal : 9-11,45

4. Buckingham R.A, Hematoma Of Auricular in Ear, Nose and Throat Disease A Pocket

Reference, Ed 2nd , New York:1994, P:76

5. Auricular Hematoma Drainage available from :

http://emedicine.medscape.com/article/82793-overview

6. Primrose W.J, Auricular Hematoma in A New Short Textbook of Otolaringology, Ed 3rd,

British, ELBS, 1992, P: 24-25

7. Dhingra , Auricular Hematom in Disease Of Ear, Nose, and Throat, Ed 4 th, Elsevier,

1998. P:48-49

8. Hematom Daun Telinga Available from: http://ghoyareb.com/auricularhematoma.html

9. Maran A.G.D, Disease Of External Ear in in Disease Of Ear, Nose, and Throat, Ed 10 th,

PG Asian Economy, Singapore:1994.P:263-264

10. Auricular Hematom Available from

www.medic8.com/healthguide/sports-medicine/auriclar-hematom.html

11. Auricular Hematom Available from www.nje.com/healthguide/auriclar-hematom.html

12. T.K Timothy Jinn Hoon, Disease of The auricular externa in Ballenger’s

Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery,London.2002.P: 230-235

13. Treatment Of Auricular Hematoma Using Dental Rolls Splint available from:

www.journaloftheroyalmedicalservice.com

14. Kelainan pada telinga luar available from : http://www.indonesiaindonesia.com/f/13256-

kelainan-telinga-luar.com

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Page 25: OTHEMATOM.docx

15. . Auricular Hematom Available from :

http://drdavidson.ucsd.edu/Portals/0/PathwayAurHemat.htm

16. Algorithm Auricular Hematom Available from :

http://drdavidson.ucsd.edu/Portals/0/PathwayAurHemat.htm

17. Glasscock and Shambaugh, , Auricular Hematoma in surgery of The Ear, Fourth Edition,

W.B Saunders Company,1990.P: 195-196

18. Kelainan Telinga Luar Available from : http://www.blog.wordpress.com

19. Inflamasi Auricula Available from : http://medic8.inlamasi-auricula.com

20. Cauliflower Ear Available from : http://wikipedia.org/wiki/cauliflower_ear.com

21. Snell S.R in Tambayong J Anatomi Klinik, Bagian 3, Ed 3, EGC, Jakarta.2006, Hal 128-

139.

22. Mansjoer Arif, Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorok in Kapita Selekta

Kedokteran, Ed 3, Jilid 1, Media Aesculapius,FKUI,2001. Hal 94

KKS ILMU PENYAKIT THT 15RENDI MARIORIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH