osteosarkoma.docx
-
Upload
ummu-tsabbit -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
Transcript of osteosarkoma.docx
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 1/8
Osteosarkoma disebut juga osteogenik sarkoma merupakan penyakit kanker ganas
yang ditemukan di tulang biasanya dimulai pada tulang panjang pada lengan dan kaki.
Ini adalah yang paling umum dari jenis kanker tulang dan biasanya berkembang
selama periode pertumbuhan yang cepat yang terjadi pada masa remaja dan dewasa
muda. Pada orang tua umur di atas 50 tahun, osteosarkoma bisa terjadi akibat
degenerasi ganas dari penyakit paget's disease, infark tulang , osteomyelitis kronis dan biasanya prognosis sangat jelek.
Osteosarkoma merupakan suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitif
(poorly differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang pada anak-anak.
Disebut osteogenik oleh karena perkembangannya berasal dari seri osteoblastik sel
mesensim primitif (sel- sel tulang yang belum matang)
Osteosarcoma adalah tumor ganas primer dari tulang(neoplasma sel spindle yang
memproduksi osteoid) yang ditandai dengan pembentukan tulang yang immatur atau
jaringan osteoid oleh sel-sel tumor dan biasanya terdapat pada metafisis tulang
panjang di mana lempeng pertumbuhannya (epiphyseal growth plate) yang sangat
aktif; yaitu pada distal femur, proksimal tibia dan fibula, proksimal humerus dan
pelvis.
dimana saja bagian tubuh yang terkena osteosarcoma?
Osteosarkoma, keganasan primer paling sering pada tulang, didefinisikan dengan
adanya sel mesenkimal ganas yang memproduksi osteoid tulang (komponen sel utama
dalam jaringan tulang) dan/atau belum dewasa.
Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang
tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang. Tulang Pipa atau Tulang Panjang
(Long Bone) adalah tulang bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga.
Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan
tulang lain. pada tulang panjang banyak mengandung osteosit (sel tulang rawan) dan
osteoblas (penghasil osteosit) di dalam tulang terdapat rongga, rongga ini merupakan
aktifitas dari osteoklas yang berfungsi untuk merombak sel sel tulang. Rongga ini
berisi sum sum tulang dan berwarna kuning(merupakan campuran antara lemak dan
sum sum merah)
Tempat-tempat yang paling sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal dan
humerus proksimal. Tempat yang paling jarang adalah pelvis, kolumna, vertebra,
mandibula, klavikula, skapula, atau tulang-tulang pada tangan dan kaki. Lebih dari
50% kasus terjadi pada daerah lutut.
Selain itu Osteosarkoma, biasanya terdapat pada lokasi bekas radiasi atau lebih sering
sebagai penyerta pada penyakit paget
Apa penyebab osteosarcoma??
Penyebab pasti dari osteosarkoma tidak diketahui, namun terdapatberbagai faktorresiko untuk terjadinya osteosarkoma yaitu
Faktor Familial :
o Dalam beberapa kasus, osteosarcoma berjalan dalam keluarga. Setidaknya satu
gen telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya osteo sarkoma. Gen
ini juga berhubungan dengan keluarga yang menderita retinoblastoma yaitu
suatu penyakit kanker pada mata yang terjadi pada anak.
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 2/8
o Osteo sarcoma yang terjadi pada orang dewasa yang berumur lebih dari 50
tahun lebih mungkin menjadi sarkoma sekunder, terutama yang timbul pada
Penyakit Paget Bone , infark tulang , osteomyelitis kronis
o Li-Fraumeni syndrome (germline p53 mutation), dan Rothmund-Thomson
syndrome yaitu suatu kelainan autosomal resesif yang berhubungan dengan
defek tulang kongenital, displasia rambut dan tulang, hypogonadism, dankatarak) juga dianggap sebagai faktor genetik yang berperan.
Faktor lingkungan
o Menurut para ahli, faktor lingkungan yang berperan pada kejadian
osteosarkoma adalah bahan kimia, virus, radiasi dan lain-lain.
o Radasi sinar radio aktif dosis tinggi adalah satu satunya faktor lingkungan
yang dianggap sebagai penyebab osteosarkoma.
o Faktor kimia, yang dianggap menyebabkan perubahan genetik, termasuk
senyawa berilium, methylcholanthrene dan Fluorida.
Fluor (F) adalah elemen golongan halogen dan tidak pernah terdapat
bebas di alam. Ikatan fluor baik organik maupun inorganik disebut
fluoride. Bukti laboratorium menunjukkan bahwa fluoride dapatmutagenik ketika hadir pada konsentrasi yang cukup. Mutagen
Kebanyakan juga karsinogen. Tulang adalah situs utama untuk
akumulasi fluoride dalam tubuh, dan tingkat akumulasi ini meningkat
dalam periode perkembangan tulang. Dengan demikian, sel-sel tulang,
terutama selama ledakan pertumbuhan, mungkin akan menemukan
beberapa konsentrasi fluoride tertinggi dalam tubuh dan ini dapat di
jumpai pada osteosarkoma
o Faktor virus
Faktor virus pertama kali di kemukakan oleh seorang ahli yang
bernama Rous et al (1912) yang melaporkan bukti dari etiologi virus
sarkoma. Virus yang di beri nama Rous Sarcoma Virus (RSV (sebuah
retrovirus virus atau RNA) mengandung gen yang disebut V-Src, yang
memiliki homolog alami dianggap sebagai proto-onkogen.
Sementara virus lainnya telah dikaitkan dengan induksi tumor tulang
(Diamondopoulas 1973, Stewart 1960), FBJ osteosarcoma virus adalah
agen hanya virus diisolasi dari sarkoma yang terjadi secara alami
(Fuchs 2002) dan dikenal sebagai induser ampuh osteosarcoma pada
tikus (Finkel 1966) . Onkogen di FBJ berhubungan dengan sebuah
protoonkogen alami bernama c-Fos (Fuchs 2002), yang telah
ditemukan terkait dengan tanggapan miskin untuk kemoterapi pada
pasien dengan osteosarcoma (Kakar 2000). Pertumbuhan tulang yang cepat
o pertumbuhan tulang yang cepat terlihat sebagai predisposisi osteosarkoma,
seperti yang terlihat bahwa insidennya meningkat pada saat pertumbuhan
remaja. Lokasi osteosarkoma paling sering pada metafisis, dimana area ini
merupakan area pertumbuhan dari tulang panjang
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 3/8
Apa saja gejala klinis osteosarkoma??
Rasa sakit (nyeri)
o Nyeri pada tulang yang terkena (biasanya menjadi semakin parah pada malam
hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit)
o Nyeri juga dapat di rasakan pada saat melaksanakan aktifitas, misalnya saat
mengangkat (jika tumor di tulang lengan)
o Nyeri pada ekstrimitas dapat menyebabkan kekakuan
Riwayat pembengkakan
o Pembangkakan dapat ada atau tidak, tergantung dari lokasi dan besar dari lesi,
dimana jika tumornya besar, dapat muncul sebagai pembengkakan.
o Jika ada Pembengkakan, maka pembangkakan tersebut pada atau di atastulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas
o Karena adanya gencetan dari tumor ke pembuluh darah menyebabkan anggota
distal tubuh menjadi keram atau mati rasa
Tulang patah
o Tulang yang terkena dampak tidak sekuat tulang yang normal dan mungkin
fraktur dengan trauma ringan (patah tulang patologis) ataupun mungkin terjadi
setelah apa yang tampaknya seperti gerakan rutin
o Fraktur patologis sangat jarang terjadi, terkecuali pada osteosarkoma
telangiectatic yang lebih sering terjadi fraktur patologis
o Kaki dapat pincang jika lokasi tumornya di kaki
Pada lokasi tumor teraba massa; lunak dan menetap dengan kenaikan suhu kulit diatas massa serta distensi pembuluh darah maupun pelebaran vena.
Gejala-gejala penyakit metastatik akibat penyebaran tumor
o Gejala metatastik meliputi nyeri dada, batuk, demam, malaise atau keringat
malam sangat jarang di jumpai.
o Penyebaran tumor pada paru-paru sangat jarang menyebabkan gejala
respiratorik dan biasanya menandakan keterlibatan paru yang luas
o Menurunnya berat badan, ini biasanya tampak pada berbagai penyakit
keganasan seperti kanker.
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 4/8
Proses perjalanan penyakit osteosarcoma??
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas.
Osteosarkoma biasanya terdapat pada metafisis tulang panjang di mana lempeng
pertumbuhannya (epiphyseal growth plate) yang sangat aktif; yaitu pada distal femur,
proksimal tibia dan fibula, proksimal humerus dan pelvis. Pada orang tua umur di atas 50tahun, osteosarkoma bisa terjadi akibat degenerasi ganas dari paget's disease, dengan
prognosis sangat jelek
Penyebab osteosarkoma belum jelas diketahui, adanya hubungan kekeluargaan menjadi suatu
predisposisi. Begitu pula adanya hereditery. Dikatakan beberapa virus onkogenik dapat
menimbulkan osteosarkoma pada hewan percobaan. Radiasi ion dikatakan menjadi 3%
penyebab langsung osteosarkoma. Akhir-akhir ini dikatakan ada 2 tumor suppressor gene
yang berperan secara signifikan terhadap tumorigenesis pada osteosarkoma yaitu protein P53
( kromosom 17) dan Rb (kromosom 13).
Lokasi tumor dan usia penderita pada pertumbuhan pesat dari tulang memunculkan perkiraanadanya pengaruh dalam patogenesis osteosarkoma. Mulai tumbuh bisa didalam tulang atau
pada permukaan tulang dan berlanjut sampai pada jaringan lunak sekitar tulang epifisis dan
tulang rawan sendi bertindak sebagai barier pertumbuhan tumor kedalam sendi.
Osteosarkoma mengadakan metastase secara hematogen paling sering keparu atau pada
tulang lainnya dan didapatkan sekitar 15%-20% telah mengalami metastase pada saat
diagnosis ditegakkan. (Salter, robert : 2006).
Adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons osteolitik
(destruksi tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang). Beberapa tumor tulang
sering terjadi dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak menimbulkan masalah, sementara
lainnya ada yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa.
Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan pada ujung bawah
femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia.
Secara histolgik, tumor terdiri dari massa sel-sel kumparan atau bulat yang berdifferensiasi
jelek dan sring dengan elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa atau miksomatosa atau
kartilaginosa yang berselang seling dengan ruangan darah sinusoid.
Sementara tumor ini memecah melalui dinding periosteum dan menyebar ke jaringan lunak
sekitarnya; garis epifisis membentuk terhadap gambarannya di dalam tulang.
Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul
reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran
tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang
lokal.. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan
periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang
yang abortif.
Klasifikasi dari osteosarcoma??
Klasifikasi dari osteosarkoma merupakan hal yang kompleks, namun 75% dari osteosarkoma
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 5/8
masuk kedalam kategori klasik atau konvensional, yang termasuk osteosarkoma osteoblastic,
chondroblastic, dan fibroblastic. Sedangkan sisanya sebesar 25% diklasifikasikan sebagai
varian.
Osteosarkoma Klasik
o Osteosarkoma klasik merupakan tipe yang paling sering dijumpai. Tipe inidisebut juga: osteosarkoma intrameduler derajat tinggi (High-Grade
Intramedullary Osteosarcoma).
o Tipe ini sering terdapat di daerah lutut pada anak-anak dan dewasa muda,
terbanyak pada distal dari femur. Sangat jarang ditemukan pada tulang- tulang
kecil di kaki maupun di tangan, begitu juga pada kolumna vertebralis. Apabila
terdapat pada kaki biasanya mengenai tulang besar pada kaki bagian belakang
(hind foot) yaitu pada tulang talus dan calcaneus, dengan prognosis yang lebih
jelek.
o Penderita biasanya datang karena nyeri atau adanya benjolan. Pada hal
keluhan biasanya sudah ada 3 bulan sebelumnya dan sering kali dihubungkan
dengan trauma. Nyeri semakin bertambah, dirasakan bahkan saat istirahat atau pada malam hari dan tidak berhubungan dengan aktivitas. Terdapat benjolan
pada daerah dekat sendi yang sering kali sangat besar, nyeri tekan dan tampak pelebaran pembuluh darah pada kulit di permukaannya. Tidak jarang
menimbulkan efusi pada sendi yang berdekatan. Sering juga ditemukan
adanya patah tulang patologis.
o Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan alkaline phosphatase
dan lactic dehydrogenase, yang mana ini dihubungkan dengan kepastian
diagnosis dan prognosis dari osteosarkoma tersebut.
o Gambaran klasik osteosarkoma pada plain foto menunjukkan lesi yang agresif
pada daerah metafise tulang panjang. Rusaknya gambaran trabekule tulang
dengan batas yang tidak tegas tanpa reaksi endoosteal. Tampak juga campuran
area radio-opak dan radio-lusen, oleh karena adanya proses destruksi tulang
(bone destruction) dan proses pembentukan tulang (bone formation).
Pembentukan tulang baru pada periosteum, pengangkatan kortek tulang,
dengan pembentukan: Codman's triangle, dan gambaran Sunburst dan disertai
dengan gambaran massa jaringan lunak, merupakan gambaran yang sering
dijumpai. Plain foto thoraks perlu juga dibuat untuk menentukan adanya
metastase pada paru.
o CT (Computed Tomographic) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging)
dikerjakan untuk mengetahui adanya ekstensi dari tumor ke jaringan
sekitarnya, termasuk juga pada jaringan neurovaskuler atau invasinya pada jaringan otot. CT pada thoraks sangat baik untuk mencari adanya metastase
pada ke paru.
o Sesuai dengan perilaku biologis dari osteosarkoma, yang mana osteosarkoma
tumbuh secara radial dan membentuk seperti bentukan massa bola. Apabila
tumor menembus kortek tulang menuju jaringan otot sekitarnya dan
membentuk seolah-olah suatu kapsul (pseudocapsul) yang disebut daerah
reaktif atau reactive zone. Kadang-kadang jaringan tumor dapat invasi ke
daerah zone reaktif ini dan tumbuh berbetuk nodul yang disebut satellites
nodules. Tumor kadang bisa metastase secara regional dalam tulang
bersangkutan, dan berbentuk nodul yang berada di luar zone reaktif pada satu
tulang yang disebut dengan skip lesions. Bentukan-bentukan ini semua sangat baik dideteksi dengan MRI.
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 6/8
o Bone scan (Bone Scintigraphy): seluruh tubuh bertujuan menentukan tempat
terjadinya metastase, adanya tumor yang poliostotik, dan eksistensi tumor
apakah intraoseous atau ekstraoseous. Juga dapat untuk mengetahui adanya
skip lesions, sekalipun masih lebih baik dengan MRI. Radio aktif yang
digukakan adalah thallium Tl 201. Thallium scantigraphy digunakan
juga untuk memonitor respons tumor terhadap pengobatan kemoterapi danmendeteksi rekurensi lokal dari tumor tersebut.
o Angiografi merupakan pemeriksaan yang lebih invasif. Dengan angiografi
dapat ditentukan diagnose jenis suatu osteosarkoma, misalnya pada High-
grade osteosarcoma akan ditemukan adanya neovaskularisasi yang sangat
ekstensif. Selain itu angiografi dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan
pengobatan preoperative chemotheraphy, yang mana apabila terjadi
mengurang atau hilangnya vaskularisasi tumor menandakan respon terapi
kemoterapi preoperatif berhasil.
o Biopsi merupakan diagnosis pasti untuk menegakkan osteosarkoma. Biopsi
yang dikerjakan tidak benar sering kali menyebabkan kesalahan diagnosis
(misdiagnosis) yang lebih lanjut akan berakibat fatal terhadap penentuantindakan. Akhir-akhir ini banyak dianjurkan dengan biopsi jarum perkutan
(percutaneous needle biopsy) dengan berbagai keuntungan seperti: invasi yang
sangat minimal, tidak memerlukan waktu penyembuhan luka operasi, risiko
infeksi rendah dan bahkan tidak ada, dan terjadinya patah tulang post biopsi
dapat dicegah.
o Pada gambaran histopatologi akan ditemukan stroma atau dengan high-grade
sarcomatous dengan sel osteoblast yang ganas, yang akan membentuk jaringan
osteoid dan tulang. Pada bagian sentral akan terjadi mineralisasi yang banyak,
sedangkan bagian perifer mineralisasinya sedikit. Sel-sel tumor biasanya
anaplastik, dengan nukleus yang pleomorphik dan banyak mitosis. Kadang-
kadang pada beberapa tempat dari tumor akan terjadi diferensiasi
kondroblastik atau fibroblastik diantara jaringan tumor yang membentuk
osteoid.
o Secara patologi osteosarkoma dibagi menjadi high-grade dan low-grade
variant bergantung pada selnya yaitu pleomorfisnya, anaplasia, dan banyaknya
mitosis. Secara konvensional pada osteosarkoma ditemukan sel spindle yang
ganas dengan pembentukan osteoid. Pada telengiektasis osteosarkoma pada
lesinya didapatkan adanya kantongan darah yang dikelilingi oleh sedikit
elemen seluler yang mana elemen selulernya sangat ganas sekali.
o Staging dari Osteosarkoma
Pada tumor muskuloskeletal stagingnya memakai Enneking System,yang telah dipakai oleh Musculoskeletal Tumor Society, begitu juga
pada osteosarkoma. Staging ini berdasarkan gradasi histologis dari
tumor (ada low-grade dan high-grade), ekstensi anatomis dari tumor
(intrakompartmental atau ekstrakomparmental), dan ada tidaknya
metastase (Moatau M1).
Sesuai dengan Enneking System maka Staging dari Osteosarkoma
adalah sebagai berikut:
Stage I. Low-grade Tumor
I A. Intracompartmental
I B. Extracompartmental
Stage II High-grade II A Intracompartmental
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 7/8
II B Extracompartmental
Stage III Any Grade with metastase
III A Intracompartmental
III B Extracompartmental
Staging system ini sangat berguna dalam perencanaan strategi,
perencanaan pengobatan dan memperkirakan prognosis dariosteosarkoma tersebut.
BEBERAPA VARIASI DARI OSTOSARKOMA
Parosteal Osteosarkoma
o Parosteal osteosarkoma yang tipikal ditandai dengan lesi pada permukaan
tulang, dengan terjadinya diferensiasi derajat rendah dari fibroblas dan
membentuk woven bone atau lamellar bone.
o Biasanya terjadi pada lebih tua dari osteosarkoma klasik, yaitu pada umur 20
sampai 40 tahun. Bagian posterior dari distal femur merupakan daerah
predileksi yang paling sering, selain bisa juga mengenai tulang-tulang panjanglainnya.
o Tumor dimulai dari daerah korteks tulang dengan dasar yang lebar, yang
makin lama lesi ini bisa invasi kedalam korteks dan masuk ke endosteal.
Pengobatannya adalah dengan cara operasi, melakukan eksisi dari tumor dan
survival ratenya bisa mencapai 80-90%.
Periosteal Osteosarkoma
o Periosteal osteosarkoma merupakan osteosarkoma derajat sedang (moderate-
grade) yang merupakan lesi pada permukaan tulang bersifat kondroblastik, dan
sering terdapat pada daerah proksimal tibia. Sering juga terdapat pada diafise
tulang panjang seperti pada femur dan bahkan bisa pada tulang pipih seperti
mandibula.
o Terjadi pada umur yang sama dengan pada klasik osteosarkoma. Derajat
metastasenya lebih rendah dari osteosarkoma klasik yaitu 20% -35% terutama
ke paru-paru.
o Pengobatannya adalah dilakukan operasi marginal-wide eksisi (wide-
margin surgical resection), dengan didahului preoperatif kemoterapi dan
dilanjutkan sampai post-operasi.
Telangiectasis Osteosarkoma
o Telangiectasis osteosarkoma pada plain radiografi kelihatan gambaran lesi
yang radiolusen dengan sedikit kalsifikasi atau pembentukan tulang. Dengan
gambaran seperti ini sering dikelirukan dengan lesi binigna pada tulang sepertianeurysmal bone cyst.
o Terjadi pada umur yang sama dengan klasik osteosarkoma. Tumor ini
mempunyai derajat keganasan yang sangat tinggi dan sangat agresif.
o Diagnosis dengan biopsi sangat sulit oleh karena tumor sedikit jaringan yang
padat, dan sangat vaskuler. Pengobatannya sama dengan osteosarkoma klasik,
dan sangat resposif terhadap adjuvant chemotherapy.
Osteosarkoma Sekunder
o Osteosarkoma dapat terjadi dari lesi jinak pada tulang, yang mengalami mutasi
sekunder dan biasanya terjadi pada umur lebih tua, misalnya bisa berasal
dari paget's disease, osteoblastoma, fibous dysplasia, benign giant cell tumor.
Contoh klasik dari osteosarkoma sekuder adalah yang berasal dari paget'sdisease yang disebut pagetic osteosarcomas.
7/18/2019 osteosarkoma.docx
http://slidepdf.com/reader/full/osteosarkomadocx-56d692691bb21 8/8
o Di Eropa merupakan 3% dari seluruh osteosarkoma dan terjadi pada umur tua.
Lokasi yang tersering adalah di humerus, kemudian di daerah pelvis dan
femur.
o Perjalanan penyakit sampai mengalami degenerasi ganas memakan waktu
cukup lama berkisar 15-25 tahun dengan mengeluh nyeri pada daerah
inflamasi dari paget's disease. Selanjutnya rasa nyeri bertambah dan disusuloleh terjadinya destruksi tulang.
o Prognosis dari pagetic osteosarcoma sangat jelek dengan five years survival
rate rata-rata hanya 8%. Oleh karena terjadi pada orang tua, maka pengobatan
dengan kemoterapi tidak merupakan pilihan karena toleransinya rendah.
Osteosarkoma Intrameduler Derajat Rendah
o Tipe ini sangat jarang dan merupakan variasi osseofibrous derajat rendah yang
terletak intrameduler.
o Secara mikroskopik gambarannya mirip parosteal osteosarkoma. Lokasinya
pada daerah metafise tulang dan terbanyak pada daerah lutut.
o Penderita biasanya mempunyai umur yang lebih tua yaitu antara 15-65 tahun,
mengenai laki-laki dan wanita hampir sama.o Pada pemeriksaan radiografi, tampak gambaran sklerotik pada daerah
intrameduler metafise tulang panjang. Seperti pada parosteal osteosarkoma,
osteosarkoma tipe ini mempunyai prognosis yang baik dengan
hanya melakukan lokal eksisi saja.
Osteosarkoma Akibat Radiasi
o Osteosarkoma bisa terjadi setelah mendapatkan radiasi melebihi dari 30Gy.
Onsetnya biasanya sangat lama berkisar antara 3-35 tahun, dan derajat
keganasannya sangat tinggi dengan prognosis jelek dengan angka
metastasenya tinggi.
Multisentrik Osteosarkoma
o Disebut juga Multifocal Osteosarcoma. Variasi ini sangat jarang yaitu
terdapatnya lesi tumor yang secara bersamaan pada lebih dari satu tempat. Hal
ini sangat sulit membedakan apakah sarkoma memang terjadi bersamaan pada
lebih dari satu tempat atau lesi tersebut merupakan suatu metastase.
o Ada dua tipe yaitu: tipe Synchronous dimana terdapatnya lesi secara
bersamaan pada lebih dari satu tulang. Tipe ini sering terdapat pada anak-anak
dan remaja dengan tingkat keganasannya sangat tinggi. Tipe lainnya adalah
tipe Metachronous yang terdapat pada orang dewasa, yaitu terdapat tumor
pada tulang lain setelah beberapa waktu atau setelah pengobatan tumor
pertama. Pada tipe ini tingkat keganasannya lebih rendah.
Apa saja penyakit yang mirip dengan osteosarcoma?? Beberapa kelainan yang menimbulkan bentukan massa pada tulang sering sulit dibedakan
dengan osteosarkoma, baik secara klinis maupun dengan pemeriksaan pencitraan. Adapun
kelainan-kelainan tersebut adalah:
1. Ewing's sarcoma
2. Osteomyelitis
3. Osteoblastoma
4. Giant cell tumor
5. Aneurysmal bone cyst6. Fibrous dysplasia