OSTEOLOGI

8
OSTEOLOGI

description

OSTEOLOGI. P ENGERTIAN. Ilmu yang mempelajari sisytem pertulangan pada manusia Sistem pertulangan di namakan dengan skleti. Menurut bentuk. Os longum : tulang panjang , ukuran panjang melebihi lebarnya misal os femur. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of OSTEOLOGI

Page 1: OSTEOLOGI

OSTEOLOGI

Page 2: OSTEOLOGI

PENGERTIAN

Ilmu yang mempelajari sisytem pertulangan pada manusia

Sistem pertulangan di namakan dengan skleti.

Page 3: OSTEOLOGI

Menurut bentuk

1. Os longum : tulang panjang , ukuran panjang melebihi lebarnya misal os femur.

2. Os breve : tulang pendek ukuran panjang dan lebar serta tebal misal : vertebra

3. Os planum : tulang pipih, ukuran pipih misal os skapula.

4. Os iregularis : tulang tak beraturan , ukuran tidak beraturan misal os palatinum(tulang –langit-langit atas)

5. Os pneumatikum: tulang berongga , ukuran misalnya ukuran besar tapi ringan karena di dalamnya berongga-rongga misal: os temporalis.

Page 4: OSTEOLOGI

Lapisan tulang

Periosteum: lapisan terluar pada tulang keras

Perichondrium : lapisan terluar dari tulang rawan

Endostheum (periostheum internum): lapisan dalam tulang meliputi rongga yang terletak di dalam tulang.

Page 5: OSTEOLOGI

Rongga Dalam Tulang

1. Medula ossium rubra Berwarna merah berguna : pembentukan darah

dan tulang rawan/ keras. Pada bayi 2. Medula ossium flava

Berwarna kuning, tidak lagi berfungsi, terdapat pada orang dewasa yaitu os longum.

3. Medula osium gelatinosa Merupakan degenerasi medula ossium flava

menjadi jaringan agar-agar terdapat pada orang tua.

Page 6: OSTEOLOGI

Fungsi Tulang

1. Memberi kekuatan /keteguhan dalam tubuh.

2. Memberi bentuk dalam tubuh3. Melindungi alat-alat tubuh bagian

dalam tanpa menganggu fungsi alat-alat tubuh lain.

4. Menjadi alat gerak pasif bagi tubuh.

Page 7: OSTEOLOGI

Bagian- bagian Tulang

1. Ujung tulang yang dekat dengan ujung tubuh: epifisis proksimalis.

2. Bagian tengah di sebut diaphisis terdiri dari jaringan padat.

3. Ujung tulang yang jauh dari tubuh: epifisis distalis.

Page 8: OSTEOLOGI

Terima Kasih