OSTEOARTRITI1 BA

32
OSTEOARTRITIS Anatomi Sendi adalah hubungan antar tulang, baik yang memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak satu sama lain. Ada dua kelompok sendi dalam tubuh manusia, yaitu: 1. Synarthrosis yaitu hubungan antar tulang dilakukan oleh jaringan penghubung. Menurut jaringan penghubungnya maka synarthrosis dibagi menjadi tiga, yaitu: - Syndesmosis : jaringan penghubungnya adalah jaringan pengikat. Contohnya pada sutura, syndesmosis elastica (antara arcus vertebrae dengan ligamentum flavum), dll. - Synchondrosis : tulang rawan sebagai jaringan penghubung.

description

osteoarthritis radang sendi

Transcript of OSTEOARTRITI1 BA

OSTEOARTRITIS

Anatomi

Sendi adalah hubungan antar tulang, baik yang memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak satu sama lain. Ada dua kelompok sendi dalam tubuh manusia, yaitu:1. Synarthrosis yaitu hubungan antar tulang dilakukan oleh jaringan penghubung. Menurut jaringan penghubungnya maka synarthrosis dibagi menjadi tiga, yaitu: Syndesmosis : jaringan penghubungnya adalah jaringan pengikat.Contohnya pada sutura, syndesmosis elastica (antara arcus vertebrae dengan ligamentum flavum), dll. Synchondrosis : tulang rawan sebagai jaringan penghubung.Contoh pada discus epiphyseos antara manubrium sterni dengan corpus sterni. Synostosis : tulang sebagai jaringan penghubungContoh pada Os.coxae2. Diarthrosis yaitu hubungan antara tulang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh jarak tertentu karena adanya rongga (cavum articulare) sehingga gerakannya lebih bebas. Diarthrosis ada dua jenis, yaitu: Amphiartrosis yang menyebabkan gerakan sendi sangat terbatas karena cavum articularenya sempit. Contoh pada symphisis pubis. Diarthrosis yang menyebabkan gerakan yang luas.Ditinjau dari kemungkinan gerak suatu persendian, maka sendi dibagi menjadi 3 kelompok:1. Sendi dengan satu axis uniaxial- Gynglimus (hinge joint)Sendi ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi. Contoh pada articulation humeroulnaris articulatio interphalangea.- Articulatio trochoidea (pivot joint)Sendi ini memungkinkan gerakan supinasi dan pronasi. Contoh articulatio radioulnaris, articulatio atlantodentalis.- Articulatio trochlearis, pada articulatio humeroulnaris, ariculatio cubiti.- Arthrosis (plana joint), pada articulatio acromioclaviculares, articulations intercarpales, articulation intertarsalia.2. Sendi dengan dua axis biaxial- Articulatio ellipsoidea (condyloid joint), pada articulation rdiocarpalis, articulation atlantooccipitalis.- Articulatio sellaris (saddle joint), pada articulatio carpometacarpalis I.3. Sendi dengan tiga axis triaxialSendi ini gerakannya mencakup fleksi, ekstensi, abductio, adductio, circumductio dan rotatio.- Articulatio globoidea, pada articulatio humeri.- Articulatio spheroidea, pada articulatio coxae.Terdiri atas sel kondrosit, dan matriks. Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan dasar amorf. Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu : (1) tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan dan ujung-ujung persendian; (2) tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan tuba auditiva (3) tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus, diskus intervertebralis, simfisis pubis dan insersio tendo-tulang. Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban pada sendi sinovial. Rawan sendi tersusun oleh kolagen tipe II dan proteoglikan yang sangat hidrofilik sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang kuat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau penambahan usiaRawan sendi hanya mempunyai sedikit kemampuan untuk penyembuhan (reparasi). Agar tetap berfungsi dengan baik, rawan sendi hanya dapat menanggung perubahan sebab fisis sedikit yaitu sebesar 25kg/cm3. Fungsi utama rawan sendi yaitu disamping memungkinkan gesekan pada gerakan, juga menyerap energi beban dengan mengubah bentuk dan dengan efektif menyebarkan beban tersebut pada suatu daerah yang luas. In a healthy joint, the point where bone surfaces come in contact with each other is protected by a soft, smooth covering of articular cartilage. The joint capsule, which is a tough sac-like membrane, covers the joint and the cartilage. This capsule has a thin membrane lining its inner surface, called the synovium. This membrane secretes synovial fluid. The capsule and the synovial fluid protects the adjoining muscles and connective tissues. The fluid lubricates the joint and cartilage reducing friction and helps the joint to move easily and without pain. When the cartilage deteriorates, it allows the bones to rub together causing pain and limited movement.

Histology Tulang rawan sendi terdiri dari matriks dan kondrosit. Matriks terdiri dari air, proteoglikan dan kolagen. Proteoglikan terdiri dari inti protein terutama kolagen tipe II dan molekul glikosaminoglikan. Proteoglikan bersama dengan asam hialuronat akan bersama menghisap air dan mengembang lalu membentuk bantalan pada sendi. Pergerakan air disebabkan penggunaan sendi tersebut. Sedangkan kondrosit berfungsi mensintesis dan memelihara matriks agar fungsinya berjalan baik. Simpai diartrosis bervariasi, terdiri atas lapisan fibrosa di luar dan lapisan sinovial di dalam. Lapisan sinovial melapisi permukaan dalam kapsul sendi tapi tidak melapisi permukaan rawan sendi. Pada lapisan sinovial terdapat sel sinoviosit A yang melepaskan debris-debris sel dan material khusus lainnya ke dalam rongga sendi, sel sinoviosit B untuk sintesis dan sekresi asam hialuronat serta memperbaiki kerusakan sendi dan berperan dalam proses remodelling. Sel sinoviosit C juga ada dalam lapisan sinovial yang sifatnya diantara sel sinoviosit A dan sel sinoviosit B.

FisiologiSebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk meminyaki sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula. Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu : Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikanDisamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim. Faktor Resiko1. Usia : factor utama oa, resiko meningkat sesuai dengan pertambahan usia, , kemampuan menyembuhkan diri berkurang sesuai dgn bertambahnya usia, penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi.2. Jenis kelamin : wanita >55thn lebih banyak terkena (factor hormonal setelah menopause)3. Deformitas tulang : orang yang dilahirkan dengan cacat sendi atau tulang rawan yg rusak dapat meningkatkan terjadinya resiko4. Cedera sendi : cedera yang terjadi seperti saat bermain olahraga ataupun krn kecelakaan meningkatkan factor resiko5. Obesitas : berat badan berlebih menambah beban stress pada sendi2 weight bearing, contoh sendi lutut6. Pekerjaan tertentu : pekerjaan yang sering mengangkat beban berat mengakibatkan trauma repetitive dan adanya tekanan konstan pada sendi2 tertentu, spt sendi lutut (contoh : squatting, berlutut, angkat beban)7. Herediter : Adanya mutasi dalam gen prokolagen II atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen tipe IX dan XII, dan proteoglikan yang berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoarthritis, ada kelainan tulang di sekitar lutut8. Penyakit lain : dm, hipotiroid, gout/pagets disease

GejalaGejala berkembang perlahan dan semakin buruk dari waktu ke waktu1. Nyeri sendi : sendi nyeri setelah melakukan suatu pergerakan tulang yang berhubungan dengan sendi tersebut keluhan utama yang biasanya membawa pasien datang ke dokter, walaupun sendi sudah menjadi kaku dari sebelum munculnya keluhan nyeri sendi ini2. Sendi lunak : sendi terasa lunak jika diberi tekanan ringan3. Hambatan gerak sendi : sendi kehilangan fleksibilitasnya bertambah berat seiring dengan bertambahnya nyeri sendi4. kaku sendi : pada beberapa pasien, nyeri sendi muncul setelah immobilitas (duduk di kursi/mobil dalam waktu lama, tidur) biasanya terjadi pagi hari setelah bangun tidur 5. krepitasi : ada sensasi gemertak yang dapat terdengar saat sendi yang sakit digerakkan (kadang-kadang)6. deformitas sendi : sendi terlihat membesar, ada tambahan benjolan keras di sekitar sendi7. perubahan gaya berjalan terjadi biasanya pada pasien dengan OA pergelangan kaki, tumit, lutut, panggul

tes lab1. tes darah lengkap : biasanya semua normal, dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain dari nyeri sendi (RA)2. Analisis cairan synovial : menentukan apakah terjadi peradangan, apakah nyerinya krn gout atau ada infeksi lain

pemeriksaan radiologi (namun pada awal penyakit, kadang radiologi masih normal)Gambaran utama pada radiologi Osteoarthritis adalah : Dektruksi kartilago yang progresif Terbentuknya kista subartikular Sklerosis yang mengelilingi tulang Terbentuknya osteofit pada dinding sendi Adanya fibrosis kapsul Adanya penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pd bagian yang menanggung beban)

1. xray kartilago tidak muncul pada gambar xray, untuk melihat hilangnya kartilago bisa diliat dari adanya penyempitan ruang antara tulang di sendi kadang terlihat taji tulang atau osteofit (tulang tambahan abnormal) di sekitar sendi xray bisa melihat degenerasi kartilago sebelum pasien sudah mengalami gejala apapun

2. MRI Menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan gbr detil dari tulang dan jaringan lunak, termasuk kartilago

DEFINISI Merupakan penyakit sendi degenerative, terjadi pada satu sendi atau lebih Bersifat kronik progresif Terjadi karena kartilago pelindung di ujung tulang mengalami proses degenerasi Daerah paling sering kena : vertebra, panggul, lututtangan, leher, punggung bawah, lutut dan pinggul. Menjadi semakin buruk dari waktu ke waktu, tidak ada obat. Prinsip terapi hanya memperlambat progresifitas penyakit, mengurangi sakit, meningkatkan fungsi sendi

Klasifikasi OsteoarthritisOsteoartritis dapat dibagi atas dua jenis yaitu:1) Osteoartritis PrimerOA Primer tidak diketahui dengan jelas penyebabnya, dapat mengenai satu atau beberapa sendi. OA jenis ini terutama ditemukan pada pada wanita kulit putih, usia baya, dan umumnya bersifat poli-articular dengan nyeri akut disertai rasa panas pada bagian distal interfalang, yang selanjutnya terjadi pembengkakan tulang (nodus heberden).2) Osteoartritis SekunderOA sekunder dapat disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan kerusakan pada sinovia sehingga menimbulkan osteoartritis sekunder. Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan osteoartritis sekunder sebagai berikut:a) Trauma /instabilitas.OA sekunder terutama terjadi akibat fraktur pada daerah sendi, setelah menisektomi, tungkai bawah yang tidak sama panjang, adanya hipermobilitas, instabilitas sendi, ketidaksejajaran dan ketidakserasian permukaan sendi.b) Faktor Genetik/PerkembanganAdanya kelainan genetik dan kelainan perkembangan tubuh (displasia epifisial, displasia asetabular, penyakit Legg-Calve-Perthes, dislokasi sendi panggul bawaan, tergelincirnya epifisis) dapat menyebabkan OA.c) Penyakit Metabolik/EndokrinOA sekunder dapat pula disebabkan oleh penyakit metabolik/sendi (penyakit okronosis, akromegali, mukopolisakarida, deposisi kristal, atau setelah inflamasi pada sendi. (misalnya, OA atau artropati karena inflamasi).

- Menurut Kellgren dan Lawrence, secara radiologis Osteoartritis di klafikasikan menjasi:1) Grade 0 : Normal2) Grade 1 : Meragukan, dengan gambaran sendi normal, terdapat osteofit minim3) Grade 2 : Minimal, osteofit sedikit pada tibia dan patella dan permukaan sendi menyempit asimetris.4) Grade 3 : Moderate, adanya osteofit moderate pada beberapa tempat, permukaan sendi menyepit, dan tampak sklerosis subkondral.5) Grade 4 : Berat, adanya osteofit yang besar, permukaan sendi menyempit secara komplit, sklerosis subkondral berat, dan kerusakan permukaan sendi.

Epidemiologi Prevalensi osteoarthritis meningkat seiring dengan usiaPenambahan usia berhubungan langsung dengan proses degeneratif dalam sendi, mengingat kemampuan kartilago artikuler untuk bertahan terhadap mikrofraktur dengan beban muatan rendah yang berulang-ulang mengalami penurunan. Osteoarthritis sering dimulai pada dekade usia ketiga, dan mencapai puncaknya di antara dekade kelima dan keenam. Lebih dari 75% orang dengan usia di atas 70 tahun menunjukan bukti radiografi adanya osrteoarthritis Osteoarthritis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Sebelum usia 50 tahun pria memiliki prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan wanita, namun setelah usia 50 tahun wanita memiliki prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena defisiensi hormon esterogen post-menopause yang berperan dalam peningkatan risiko terjadinya osteoarthritis pada wanita. WHO memperkirakan 9,6% pria dan 18% wanita di seluruh dunia dengan usia lebih dari 60 tahun memiliki gejala osteoarthritis

Penyebab Terjadi krn kartilago yang menjadi bantalan ujung tulang mengalami degenerasi dari waktu ke waktu Kartilago adalah jaringan yang kuat dan licin dan hampir tidak bergesekan saat bergerak. Pada oa, permukaan licin dari kartilago menjadi kasar. Nantinya kartilago akan degenerasi seutuhnya dan hanya tinggal tulang bergesekan dengan tulang

Patofisiologi

Pada Osteoarthritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktifitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menhasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler. Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari tekanan. Penurubab kekuatan dari tulang rawan disertai perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik. Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi. Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggaop suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada Osteoarthritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi. Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang yang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak terkena. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi). Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala Osteoarthritis seperti nyeri sendi, kaku, dan deformitas. Melihat adanya proses perbaikkan yang sekaligus terjadi maka Osteoarthritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progresif. Osteoarthritis develops:1. as the smooth, spongy cartilage of the joint wears down or wears away2. as the bones underneath the cartilage stiffen and bony spurs develop around the joint causing the space between the joints to become narrow3. with movement of the joint, the bones rub together causing pain and loss of function in the joint.

diagnostic Diagnosis osteoarthritis lutut ditegakkan berdasarkan klasifikasi dari American College of Rheumatology (ACR). Tabel Kriteria diagnosis osteoarthritis lutut menurut The American College of Rheumatology (ACR) 1986Klinis dan laboratorisKlinis dan radiologisKlinis

Nyeri lutut ditambah sedikitnya lima dari sembilan hal berikut ini:- Usia >50 tahun- Kekakuan