Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

13
BAB III METODE PENELITIAN Metote adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya ingin mengetahui serangkaian hipotesa dengan menggunakan tekhnik serta alat tertentu. Metode dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting sebab dengan metode yang baik dan sesuai dapat memungkinkan tercapainya tujuan penelitian yang tepat dan benar karena keberhasilan tujuan penelitian ilmiah sebagian besar besar tergantung pada tekhnik pengumpulan data. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan 1 . Dengan demikian metode merupakan salah satu komponen penting dalam suatu penelitian. Dengan menggunakan metode yang tepat maka penelitian bisa dilakukan dengan mudah dan lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Artinya tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental berlangsung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 2 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), 2. 2 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), 3.

Transcript of Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

Page 1: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metote adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya

ingin mengetahui serangkaian hipotesa dengan menggunakan tekhnik serta alat

tertentu.

Metode dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting sebab

dengan metode yang baik dan sesuai dapat memungkinkan tercapainya tujuan

penelitian yang tepat dan benar karena keberhasilan tujuan penelitian ilmiah

sebagian besar besar tergantung pada tekhnik pengumpulan data.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,

dan kegunaan1. Dengan demikian metode merupakan salah satu komponen

penting dalam suatu penelitian. Dengan menggunakan metode yang tepat maka

penelitian bisa dilakukan dengan mudah dan lebih terarah sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif. Artinya tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental berlangsung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya

sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya.2

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), 2.

2 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), 3.

Page 2: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif suatu penelitian

yang berdasarkan pada berbagai macam teori dan data informasi dari

kepustakaan.3 Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan

untuk mendeskripsikan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran seseorang secara individual atau

kelompok.

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang

dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, tetapi

mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan obyek penelitian.

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat

sekarang. Deskriptif artinya bentuk penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada baik

fenomena yang besifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memotret peristiwa dan

kejadian yang menjadi pusat perhatiannya, untuk kemudian digambarkan atau

dilukiskan sebagaimana adanya. Sedangkan pendekatan penelitian kualitatif

ialah penelitian menggunakan data disesuaikan dengan teori-teori yang

diperoleh. Peneltian kualitatif berusaha menemukan teori baik yang bersifat

substantive atau formal yang kesemuanya berasal dari data.

3 Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarain, 2004), 14.

Page 3: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

Jadi, peneliti dalam hal ini ingin mendeskripsikan secara alamiah apa

yang terjadi pada fokus penelitian ini yaitu Orientsi Pendidikan

Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gerakan Pramuka Gugus Depan Jember

01.151 – 01.152 Pangkalan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Jember Masa Bhakti 2009-2010.

3. Sumber Data

Pada penelitian, ada beberapa sumber data yang diperoleh

untuk memperkuat penelitian ini, data yang dikumpulkan melalui

penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu sumber data berupa manusia

dan bukan manusia.

a. Sumber data manusia

Sumber data ini berasal dari informan, yaitu orang-orang yang

terlibat secara langsung dalam pembinaan pendidikan di Gerakan Pramuka

STAIN Jember.

Pemilihan informan atau sumber data secara intensif dan kongkrit

terutama informan kunci (key informan) ditetapkan sebagai berikut:

a) Pembina Pramuka

b) Dewan Racana/Pengurus

c) Anggota

Page 4: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

d) Purnabhakti/Alumni

b. Sumber data bukan manusia

Sumber data ini berasal dari buku-buku, arsip, sarana dan

prasarana serta bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.

Selanjutnya untuk penentuan informan atau sumber data dapat

berkembang sesuai dengan kebutuhan penelitian dalam pengumpulan

data, demi lengkapnya sebuah data dalam penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap penelitian ilmiah diperlukan adanya data yang relevan

dengan persoalan yang dihadapi, karena kualitas data juga ditentukan oleh

kualitas alat pengambilan/ pengukurannya. Oleh karena itu, adapun teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Menurut Margono, observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematis terhadap gejala yang tepat pada obyek

penelitian.4 Sedangkan Arikunto mengartikan observasi sebagai aktivitas

yang sempit yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.5

Dalam pengumpulan data penelitian, observasi merupakan suatu teknik

4 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 158.5 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

146.

Page 5: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kagaiatan yang sedang berlangsung.6

Menurut Guba dan Lincon (1981) yang dikutip oleh Moleong, ada

beberapa alasan mengapa pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya

dalam penelitian kualitatif, di antaranya:

a) Teknik pengamatan

ini didasarkan atas pengalaman secara langsung.

b) Teknik penelitian juga

memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat

prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang

sebenarnya.

c) Pengamatan

memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dan situasi yang berkaitan

dengan pengetahuan yang diperoleh dari data.

d) Pengamatan

memungkinkan peneliti mampu memahami situasi yang rumit.7

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu

cara untuk memperoleh kegiatan penelitian yang dilakukan secara

langsung terhadap fenomena-fenomena yang berada pada obyek penelitian

dengan mengadakan pencatatan secara sistematis terhadap kejadian yang

dibutuhkan.

6 Sukmadinata, Metodologi Penelitain Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2005), 220.

7 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), 125-126.

Page 6: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipan, artinya peneliti terlibat langsung pada segabian obyek yang

diteliti, metode ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data-data tentang

situasi dan kondisi obyek penelitian secara komprehensif.

Metode ini memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri

peristiwa dan situasi yang berkaitan dengan pengetahuan profesional atau

yang diperoleh langsung dari data. Di mana peneliti dapat mengecek benar

tidaknya informasi yang diberikan, maupun memahami situasi-situasi yang

rumit dan perilaku yang komplek dan juga dalam kasus-kasus tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menggunakan metode

observasi dalam rangka untuk memperoleh data-data yang berkaitan

dengan sikap dan tingkah laku peserta didik/anggota Pramuka dalam

kehidupan sosio kultural serta mencatat terhadap fenomena-fenomena

yang terjadi dalam lapangan penelitian melalui pengamatan. Atau juga

dapat digunakan dalam rangka mengumpulkan data tentang situasi umum

dari obyek studi dan kondisi fasitas yang ada serta kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan.

b. Metode Interview

(Wawancara)

Metode interview merupakan salah satu metode untuk mendapatkan

data yang dilakukan dengan pembicaraan oleh dua pihak yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

Page 7: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

tersebut.8 Menurut Nasution, interview atau wawancara adalah suatu

bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan

memperoleh informasi.9 Wawancara merupakan percakapan dengan

maksud tertentu yang dilakakukan kedua belah pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut10 Wawancara merupakan suatau proses

interaksi dan komonikasi.11

Fungsi Wawancara adalah:

a) Agar tidak ada Pokok-pokok yang tertinggal.

b) Agar pencatatannya lebih cepat12.

Selain dari itu Suharsismi Arikunto juga menjelaskan bahwa

wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi struktur”. Dalam

hal ini maka mula-mula interviewer (pewawancara) menanyakan

serentetan pertanyaaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu

diperdalam dalam mengerek keterangan labih lanjut. Dengan demikian

jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan

yang lengakap dan lebih mendalam.13

Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa metode interview

adalah suatu metode yang di lakukan secara sistematis yang berlandaskan

8 Ibid, 135.9 Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 113.10 Op. Cit., 135.11 Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta, PT. Pustaka LP3ES,

1995), 192.12 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

197.13 Lock Cit.

Page 8: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

pada penyelidikan. Dalam interview ini, penginterview membawa

kerangka-kerangka pertanyaan yang akan diajukan kepada interviwer,

tetapi yang dilakuakan harus sesuai dengan situasi yang ada.

Berdasarkan pendapat di atas, maka metode interview dalam

penelitian ini adalah menggunakan interview bebas terpimpin (semi

struktur).

Adapun sumber pertimbangan dari penggunaan metode interview

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Metode ini bersifat fleksibel, sehingga bahan-bahan pertanyaan dapat

dengan mudah diinformasikan dan lebih obyektif.

b) Adapun kepemimpinan dan kekeluargaan, sehingga pertanyaan yang

diajukan dapat diarahkan kepada permasalahan yang lebih bersifat

positif dan dinamis.

c) Bisa berhadapan langsung antara interviewer dengan intervios,

sehingga terjadi interaksi yang akrab dan secara keseluruhan nampak

lebih komunikatif.

Sedangkan prosedur pelaksanaan dalam metode observasi ini adalah :

a) Mengajukan peninjauan lokasi yang akan digunakan sebagai

tempat observasi.

b) Menyusun pedoman observasi yang sesuai dengan masalah yang

akan dijadikan scop penelitian.

c) Mengadakan observasi secara tidak langsung terhadap peristiwa

objek penelitian serta mencatat hasil yang diperoleh.

Page 9: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

d) Mengklasifikasi hasil observasi sesuai dengan janisnya.

Data yang ingin diperoleh dari metode interview ini adalah sebagai

berikut:

a) Keadaan geografis Gerakan Pramuka STAIN Jember.

b) Sejarah berdiri dan berkembangnya Gerakan Pramuka STAIN Jember.

c) Keadaan sarana prasarana yang menunjang kegiatan-kegiatan Gerakan

Pramuka Pangkalan STAIN Jember.

d) Keadaan anggota Gerakan Pramuka STAIN Jember mulai sejak

berdirinya sampai sekarang.

e) Program kerja Dewan Racana Gerakan Pramuka STAIN Jember

dalam mengadakan pendidikan kepramukaan khususnya yang

berkaitan dengan pembinaan kepribadian anggota.

f) Sistem dan langkah-langkah yang diambil Dewan Racana dalam

mengadakan pembinaan kepribadian anggota terutama dalam

bidang/aspek religious, intelektual dan keterampilan.

c. Metode Dokumentasi.

Metode dokumentasi merupakan cara untuk mencari data berupa

tulisan-tulisan. Dalam sebuah penelitian metode dokumentasi dapat

diartikan sebagai metode penelitin untuk memperoleh keterangan-

keterangan atau informasi-informasi yang berasal dari peristiwa masa lalu.

Menurut Nana Syaodih Sukmadianata metode dokumentasi

merupakan teknik penggumpulan data deangan menghimpun dan

Page 10: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

meganaliasa dokumen-dokuemen, baik dokumen tertulis maupun

elektronik.14

Sedangkan menurut Suharsismi Arikunto, metode dokumentasi

adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

trankrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, rotulen rapat, lengger,

agenda dan sebagainya.15

Ada beberapa pertimbangan yang dijadikan acuan dalam

penggunaan metode dokumentasi ini, yaitu:

a) Dapat digunakan sebagai koreksi terhadap suatu kebenaran dari

metode observasi dan metode interview.

b) Dapat dijadikan sebagai alat untuk memperoleh informasi masa

lalu yang sudah didokumentasikan dan sulit untuk diperoleh dengan

metode yang lain.

Dari hal di atas, dapat kita simpulkan bahwa metode dokumentasi

dalam sebuah penelitian khususnya dalam metode pengumpulan data-data,

informasi-informasi dan keterangan-keterangan tentang obyek penelitian

sangat diperlukan. Oleh karena itu, berdasarkan alasan-alasan tersebut,

peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data mengenai:

a) Keadaan geografis Gerakan Pramuka STAIN Jember.

b) Sejarah berdiri dan berkembangnya Gerakan Pramuka STAIN Jember.

14 Sukmadinata, Metodologi Penelitain Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), 221.

15 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 202.

Page 11: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

c) Keadaan sarana prasarana yang menunjang kegiatan-kegiatan Gerakan

Pramuka Pangkalan STAIN Jember.

d) Keadaan anggota Gerakan Pramuka STAIN Jember mulai sejak

berdirinya sampai sekarang.

e) Program kerja Dewan Racana Gerakan Pramuka STAIN Jember

dalam mengadakan pendidikan kepramukaan khususnya yang

berkaitan dengan pembinaan kepribadian anggota.

5. Analisis Data

Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan bahwa penelitian deskriptif

adalah statu bentuk penlitian yang paling dasar. Ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baika

fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekaysa manusia.16 Dan membuat

gambaran yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,

yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dalam

memberikan data akhir laporan penelitian.

a. Reduksi Data

Yaitu suatu bentuk analisis menajamkan, penyederhanaan, dan

stansformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis

dilapangan atau suatu bentuk yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengordinasi data dengan

cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat

ditarik dan diverifikasi.

16 Op. Cit., 72.

Page 12: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

b. Penyajian Data

Penyajian data ialah merupakan langkah merancang dengan

berkesinambungan terhadap dereta, kolom-kolom sebuah matrik untuk

data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus di

masukkan dalam laporan selama memperoleh data di lapangan.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah proses analisa data yang harus

dilakukan secara terus menerus guna menemukan validitas data kemudian

peneliti membuat kesimpulan. Dimana sebelum penarikan kesimpulan

maka harus diuji keabsahan data (triangulasi sumber), dimana peneliti

mempunyai pandangan bahwa penarikan kesimpulan hanyalah sebagian

dari satu kegiatan konfigurasi (wujud) yang utuh daripada data riil dan

realistik.

6. Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data itu maka di pakai validitas data

Triangulasi. Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Tehnik Triangulasi yang paling

banyak di gunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Ada empat

Page 13: Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metode Penelitian)

macam triangulasi sebagai tehnik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.17

Dalam penelitian pemeriksaan datanya menggunakan triangulasi

sumber, yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Adapun langkah-langkahnya ada lima,

yaitu: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara;

(2) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan

orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang

waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintah (5)

membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.18

17 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), 178.18 Lock. Cit.