Organisasi Pembiayaan

8
ORGANISASI PEMBIAYAAN PENGERTIAN ORGANISASI PEMBIAYAAN Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumoul, secara rasional dan sistematis dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Atau dalam arti lainnya pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. Organisasi pembiayaan adalah suatu wadah atau tempat dimana orang-orang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain yang memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai visi dan misi yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam kegiatan pendanaan/pembiayaan. PERANGKAT ORGANISASI PEMBIAYAAN Bank dituntut untuk memiliki perangkat organisasi untuk mendukung kegiatan pembiayaan yang sehat dan penerapan unsur pengendalian intern mulai dari tahap awal sampai selesai pelunasan. Dalam dunia perbankan konvensional disebut dengan Komite Kebijaksanaan Pembiayaan/KKP dan Komite Pembiayaan lainnya. Dalam penerapannya bank menambahkan adanya pemisahan berdasarkan bidang tugasnya, yaitu: Bagian RM (Relationship Management) Bertanggung jawab atas credit relationship dan pengembalian pinjaman Bagian CRM (Credit Risk Management)

description

abc

Transcript of Organisasi Pembiayaan

Page 1: Organisasi Pembiayaan

ORGANISASI PEMBIAYAAN

PENGERTIAN ORGANISASI PEMBIAYAAN

Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumoul, secara rasional dan sistematis dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Atau dalam arti lainnya pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.

Organisasi pembiayaan adalah suatu wadah atau tempat dimana orang-orang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain yang memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai visi dan misi yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam kegiatan pendanaan/pembiayaan.

PERANGKAT ORGANISASI PEMBIAYAAN

Bank dituntut untuk memiliki perangkat organisasi untuk mendukung kegiatan pembiayaan yang sehat dan penerapan unsur pengendalian intern mulai dari tahap awal sampai selesai pelunasan. Dalam dunia perbankan konvensional disebut dengan Komite Kebijaksanaan Pembiayaan/KKP dan Komite Pembiayaan lainnya. Dalam penerapannya bank menambahkan adanya pemisahan berdasarkan bidang tugasnya, yaitu:

Bagian RM (Relationship Management)

Bertanggung jawab atas credit relationship dan pengembalian pinjaman

Bagian CRM (Credit Risk Management)

Bertanggungjawab atas pengendalian risiko pembiayaan dan manajemen portofolio pembiayaan

Page 2: Organisasi Pembiayaan

STRUKTUR ORGANISASI PEMBIAYAAN PADA BANK SECARA HIRARKI DAN TANGGUNG JAWABNYA

1. Dewan Komisaris Bank

a. Bertugas memberikan persetujuan atas pedoman pembiayaan

b. Meminta pertanggungjawaban direksi bila terdapat penyimpangan pelaksanaan

c. Menyetujui rencana kerja ekspansi pembiayaan tahunan

d. Mengawasi keputusan-keputusan yang diambil oleh Komite Pembiayaan dalam pembiayaan dalam proses pemberian pembiayaan diatas jumlah tertentu dan sebagainya.

2. Direksi Bank

a. Bertugas bertanggung jawab atas penyusunan Pedoman Kebijakan Pembiayaan

b. Memastikan pedoman kebijakan pembiayaan diterapkan secara konsekuen dan konsisten

c. Bertanggung jawab atas penyusunan rencana kerja ekspansi pembiayaan tahunan memastikan ketaatan pejabat bank terhadap ketentuan perundangan-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang pembiayaan

d. Menetapkan anggota Komite Kebijakan Pembiayaan dan Komite Pembiayaan

e. Memberikan persetujuan pembiayaan macet selanjutnya melaporkan dan mempertanggungjawabkan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

f. Melaporkan secara berkala kepada komisaris atas langkah-langkah yang telah, sedang dan akan dilakukan berkaitan dengan perkembangan dan kualitas portofolio pembiayaan

g. Melaporkan hasil evaluasi dan efektifitas program penyelesaian pembiayaan bermasalah pada Bank Indonesia dan sebagainya

3. Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP)

Kumpulan pejabat dibidang pembiayaan dikantor pusat bank yang diterapkan direksi untuk membantu direksi memutuskan suatu kebijakan mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio pembiayaan serta memberikan saran-saran langkah perbaikan dan sebagainya

Page 3: Organisasi Pembiayaan

4. Komite Pembiayaan (KP)

Dapat dibentuk ditingkat kantor pusat, wilayah dan cabang. Komite ini bertugas sebagai komite operasional pada tingkatnya masing-masing yang membantu direksi mengevaluasi atau memutuskan permohonan pembiayaan untuk jumlah dan jenis pembiayaan tertentu yang ditetapkan direksi.

Berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya, pejabat pembiayaan dapat dibagi menjadi:

a. Pejabat pemrakarsa/penganalisa pembiayaan bagian RM

b. Pejabat pemrakarsa/penganalisa pembiayaan bagian CRM

c. Pejabat perekomendasi pembiayaan bidang RM

d. Pejabat perekomendasi pembiayaan bidang CRM

e. Pejabat pemutus pembiayaan bidang RM

f. Pejabat pemutus pembiayaan bidang CRM

5. Pejabat Pendukung Pembiayaan

Bertugas memberikan dukungan dalam setiap proses putusan pembiayaan, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Pejabat adminitrasi pembiayaan

Bertugas dan bertanggungjawab membantu pejabat pembiayaan lini/komite pembiayaan melaksanakan tugasnya, mengusahakan agar persyaratan pembiayaan dipenuhi, dan mengawasi proses pemberian putusan pembiayaan.

b. Pejabat penyelamat pembiayaan

Bertanggungjawab dalam kegiatan penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan dengan kolektibilitas macet dan ekstrakompatibel.

Page 4: Organisasi Pembiayaan

Hal yang membedakan struktur bank syariah dengan bank konvensional adalah dalam bank syariah diharuskna adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

DPS biasanya diletakan pada posisi setingkat dengan dewan komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk menjamin efektifitas dari setiap opini yang diberikan oleh DPS. Karena itu, biasanya penetapan anggota DPS dilakukan oleh RPUS, setelah anggota DPS tersebut mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN).

A. DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Ulama berperan mengawasi jalannya operasional bank sehari-hari agar selalu sesuai dengan ketentuan syariah. Hal ini penting karena transaksi yang ada dalam perbankan syariah merupakan transaksi yang sangat khusus jika dibandingkan dengan bank konvensional. DPS juga membuat anual report/laporan tahunan bahwa bank yang diawasnya telah berjalan sesuai dengan ketentuan syariah. Mekanisme kerja DPS dapat dilihat pada alur gambar berikut:

Page 5: Organisasi Pembiayaan

B. DEWAN SYARIAH NASIONAL (DSN)

DSN dibentuk oleh MUI sebagai dewan yang membawahi seluruh lembaga keuangan bertugas untuk:

Mengawasi produk LKS agar sesuai dengan syariah

Meneliti dan memberi fatwa bagi produk-produk yang dikembangkan oleh LKS

Memberikan rekomendasi para ulama yang akan ditugaskan sebagai DSN pada suatu LKS

Memberikan teguran pada LKS yang menyimpang dari garis panduan syariah yang ada. Selanjutnya jika LKS yang bersangkutan tidak mengindahkan teguran yang diberikan, maka DSN dapat mengusulkan pada otoritas yang berwenang (BI dan Departemen Keuangan) untuk selanjutnya diberikan sanksi

Page 6: Organisasi Pembiayaan

STRUKTUR ORGANISASI

Dalam proses penyusunan struktur organisasi, perlu adanya pengorganisasian yang meliputi aspek utama yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi adalah pengelompokan kegiatan dalam suatu kegiatan kerja yang sejenis dan terkait, sehingga dapat dikerjakan bersama-sama. Sedangkan pembagian tugas adalah perincian tugas pekerjaan, sehingga setiap petugas dapat melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya.

Langkah-langkahnya adalah:

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuann bank

2. Membagi seluruh beban kerja ke dalam kelompok-kelompok kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh pegawai

3. Mengembangkan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis