Bab2Untuk beberapa alasan, Isshiki Iroha berbau bahaya

Hembusan udara mengalir masuk dari pintu yang dibiarkan terbuka. Rambut Hiratsuka-sensei yang panjang, halus, dan berkilau itu berkibar saat hembusan udara melewatinya. Dia mengibaskannya dengan menjengkelkan seraya memasuki ruangan dengan langkah yang berisik.Aku punya permintaan untuk kalian, tapi dia berkata sambil memandang pada kami dan segera memiringkan kepalanya kebingungan. Apa ada sesuatu yang terjadi?Kami duduk di sana tanpa menjawab pertanyaannya. Yuigahama menerawang dengan canggung ketika Yukinoshita duduk di sana dalam diam dengan mata terpejam.Berkat itu, kesunyian yang ganjil mengisi ruangan sehingga Hiratsuka-sensei kembali memiringkan kepalanya. Dia lalu melihat kepadaku dengan ekspresi bingung.Tidak, tidak ada sama sekali. dengan pandangan langsung seperti itu, bahkan mentalku tidak cukup kuat untuk mengabaikannya, jadi aku menjawabnya pelan.Aku mencoba menjawabnya sesingkat yang kubisa, tapi Hiratsuka-sensei tetap tersenyum pahit. Sepertinya dia bisa sedikit menduga apa yang sedang terjadi. Tentu saja, dengan Yukinoshita dan Yuigahama yang membisu, siapaun pasti bisa menebaknya.Mungkin aku harus kembali nanti?Ah, jangan dipikirkan, bagaimanapun.Bagaimanapun, tidak ada yang akan berubah. adalah maksud sebenarnya. Apakah itu besok atau lusa, keheningan yang membosankan ini terus berlanjut.Begitu, yaMelihat jika dia mengerti apa yang tersirat dari nada suaraku, Hiratsuka-sensei