Orchitis Opb

13
Orchitis Okvianto Putra Budiman 20090310012 Problem Hypotesi s Mekanisme Data Tambahan Problem Definition Learning Issues Problem solving Riwayat penyakit sekarang : Seorang laki- laki 25 tahun datang ke IGD RSPS pada tanggal 26 April 2014 dengan keluhan skrotum yang nyeri dan bengkak. Sejak tanggal 25 April 25 april 2014 paien mengeluh nyeri yang disertai pembengkakan Diagnose : Orchitis Differen tial Diagnose : Epididim itis Torsio testis Hernia skrotali s Hidrokel Varikoke l Tumor Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi. Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun, virus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis. Anatomi Testis Testis merupakan organ kelamin pria, terletak dalam scrotum. Testis akan turun sekitar umur janin 7 bulan menuju scrotum melalui canalis inguinalis dibawah pengaruh hormon testosterone Hb: 14,6 g % AL :8,5 0/µL AE : 4,88/µL AT: 248/µL Hematokrit : 40,5 vol % Eosinofil: 0 Basofil:0 Batang: 2 Segmen:77 Limfosit:1 7 Monosit:4 1. bagaim ana penegakan diagnosis orchitis ? 2. Terapi apa saja yang bisa diberikan pada pasien orchitis ? Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien datang ke IGD dengan keluhan skrotum kiri bengkak sejak satu hari yang lalu, nyeri serta sulit untuk berjalan. Pembengkakan mula- mula kecil kemudian makin bertambah besar. Pasien tidak merasakan sakit saat BAK. BAK lancar, jernih dan tidak ada discharge yang keluar dari ostium uretra. Warna Untuk mendiagnosis orchitis dapat ditegakkan dengan : 1. Anamnesis 2. Pemeriksa an fisik 3. Pemeriksa an penunjang (usg testis) Pada pasien ini dilakukan USG testis dan di dapatkan hasil tidak terdapat torsio testis,

description

orchitis

Transcript of Orchitis Opb

Case Analysis (Bartholini Cyst).docx.docx

OrchitisOkvianto Putra Budiman 20090310012ProblemHypotesisMekanismeData TambahanProblem DefinitionLearning IssuesProblem solving

Riwayat penyakit sekarang :Seorang laki-laki 25 tahun datang ke IGD RSPS pada tanggal 26 April 2014 dengan keluhan skrotum yang nyeri dan bengkak.Sejak tanggal 25 April 25 april 2014 paien mengeluh nyeri yang disertai pembengkakan skrotum pasien juga mengeluh kesulitan untuk berjalan karena nyeri pada skrotumRiwayat penyakit dahulu : Riwayat penyakit yang sama disangkal Riwayat gondongan disangkalRiwayat penyakit dalam keluarga :Riwayat penyakit yang sama di keluarga disangkalPemeriksaanFisikKU :Baik, CMTD=120/80 mmHgN= 80x/mntRR= 21x/mntN: 78x/mntT= 36,7oCBB 60 kg

Status GeneralisKepala :Simetris, mesocephal, rambut tidak mudah dicabutMata: Pupil bulat isokor(+/+) ,konjungtiva anemis(-/-), sclera ikterik (-/-)Leher :limfonodi tidak teraba besarThorak : Pulmo: Simetris, Vesikuler (+/+), suara tambahan (-) Cor: S1-S2 reguler,bising(-)Abdomen :Supel, kembung (-),nyeri tekan(-), peristaltic (+).Ekstremitas :edema (-)

Status lokalisT= 36,8CSkrotum sinistra :Inspeksi : skrotum tampak bengkak, kemerahan (+), discharge (-)Palpasi :Skrotum teraba bengkak, nyeri (+) teraba hangat, pembesaran KGB inguinal (-), transiluminasi (+) Diagnose : OrchitisDifferential Diagnose : EpididimitisTorsio testisHernia skrotalisHidrokelVarikokelTumor testis

Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi. Sebagianbesar kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun, virus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis.

Anatomi TestisTestis merupakan organ kelamin pria, terletak dalam scrotum. Testis akan turun sekitar umur janin 7 bulan menuju scrotum melalui canalis inguinalis dibawah pengaruh hormon testosterone dari testis. Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah daripada testis dextra. Masing-masing testis dikelilingi capsula fibrosa yang kuat, disebut tunica albuginea. Dari permukaan dalam capsula terbentang banyak septa fibrosa yang membagi bagian dalam testis menjadi lobulus-lobulus testis. Di dalam setiap lobulus terdapat 1-3 tubuli seminiferi yang berkelok-kelok. Tubuli seminiferi bermuara ke rete testis, ductuli efferentes, dan epididimis

Arteri berasal dari abdominal aorta yang akan bercabang menjadi arteri testicularis. Arteri tersebut akan bercabang dang berhubungan dengan arteri duktus deferen

Vena membentuk pampiniform plexus dari bagian anterior duktus deferens dan mengelilingi testis. Vena testicular kanan akan menuju vena cava inferior, sedangkan vena testicular kiri akan masuk ke vena renal kiri

Fisiologis Testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli seminiferus. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenia dan sel sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel ledyig. Sel-sel spermatogenia pada proses spermatogenesis menjadi spermatozoa. Sel-sel sertoli berfungsi memberi makan bakal sperma, sedangkan sel-sel ledyig berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi di epididimis. Setelah maturesel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan cairan-cairan dari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat membentuk cairan semen atau mani

Etiologi Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum. Infeksi Coxsackievirustipe A, varicella, dan echoviral jarang terjadi. Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas,Staphylococcus, dan Streptococcus Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis,Mycobacterium leprae, Actinomycetes Trauma sekitar testis Virus lain meliputi coxsackievirus , varicella , dan echovirus . Beberapa laporan kasus telah dijelaskan imunisasi gondong, campak, danrubella (MMR) dapat ,enyebabkan orchitis Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalamseksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH; bakteri termasuk Neisseriagonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Klebsiellapneumoniae , Pseudomonas aeruginosa , Staphylococcus, Streptococcus Idiopatik

EPIDEMIOLOGI Kejadian diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki Dalam orchitis gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada laki-laki prepubertal(lebih muda dari 10 tahun). Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan denganepididimitis (epididymo-orchitis), dan mereka terjadi pada laki-laki yangaktif secara seksual lebih tua dari 15 tahun atau pada pria lebih tua dari 50tahun dengan hipertrofi prostat jinak (BPH). Di Amerika Serikat sekitar 20% dari pasien prepubertal dengan gondongberkembang orchitis. Kondisi ini jarang terjadi pada laki-laki postpubertaldengan gondong.

FAKTOR RISIKO Perilaku seksual yang berisiko tinggi Multiple mitra seksual Usia tua > 45 tahun Penggunaan kateter jangka panjang Tidak divaksinasi mumps Riwayat infeksi saluran kemih Riwayat bedah saluran kemih

DIAGNOSISAnamnesis Orchitis ditandai dengan nyeri testis dan pembengkakan. Nyeri berkisar dari ketidaknyamanan ringan sampai nyeri yang hebat. Kelelahan / mialgia Kadang-kadang pasien sebelumnya mengeluh gondongan Demam dan menggigil Mual Sakit kepala

Pemeriksaan Fisiko Pembesaran testis dan skrotumo Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat.o Pembengkakan KGB inguinalo Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-orchitis

Pemeriksaan Penunjang Diagnosis orchitis lebih dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaanfisik. Pemeriksaan darah tidak dapat membantu menegakkan diagnosis orchitis. USG dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis.

Terapi1. Tirah baring, elevasi skrotum dan kompres air es2. antibiotik (ceftriaxone, ciprofloxacin, doksisiklin, azitromycin dan kotrimoksazol), 3. analgetik dan anti peradangan (NSAID)

jika penyebabnya adalah virus, obat yang diberikan hanya bertujuan menghilangkan gejala-gejala yang ada.

Operatif :Indikasi operasi apabila pembengkakan skrotum menyebabkan penurunan perfusi, iskemia hingga nekrosis testisHb: 14,6 g%AL :8,50/LAE : 4,88/LAT: 248/LHematokrit: 40,5 vol%

Eosinofil: 0Basofil:0Batang: 2Segmen:77Limfosit:17Monosit:4

1. bagaimana penegakan diagnosis orchitis ?2. Terapi apa saja yang bisa diberikan pada pasien orchitis ?Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien datang ke IGD dengan keluhan skrotum kiri bengkak sejak satu hari yang lalu, nyeri serta sulit untuk berjalan. Pembengkakan mula-mula kecil kemudian makin bertambah besar. Pasien tidak merasakan sakit saat BAK. BAK lancar, jernih dan tidak ada discharge yang keluar dari ostium uretra. Warna skrotum kemerahan.Pada pemeriksaan fisik didapatkan tempak skrotum kiri lebih besar di banding sebelah kanan, kemerahan(+), luka(-), sikatrik(-). Pada palpasi dirasakan testis licin, tidak berbenjol-benjol, kenyal, nyeri tekan(+), teraba hangat dibanding sebelah kanan, tidak ada pembesaran KGB inguinale

Pada pemerikaaan darah lengkap didapatkan kenaikan hitung jenis netrofil segmen dan penurunan angka limfosit

Pada pasien ini diberikan terapi konservatif yaitu bed rest dan medikamentosaUntuk mendiagnosis orchitis dapat ditegakkan dengan :1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik3. Pemeriksaan penunjang (usg testis)

Pada pasien ini dilakukan USG testis dan di dapatkan hasil tidak terdapat torsio testis, susp epididimitis

Diagnosis : - orchitis sinistra

Terapi :Konservatif 1. Bed rest2. Inj ceftriaxone 1 gr/12 j/ iv3. Inj. Ketorolac 30 mg/12 j/iv

Bantul, 1 Mei 2014Dokter pembimbing

dr.Surya Habsara, Sp.B