Orang Tua Bekerja Pun Bisa Sukses Memberi ASI Ekslusif

4
Orang Tua Bekerja pun Bisa Sukses Memberi ASI Ekslusif Siapa bilang orang tua yang bekerja di luar rumah tidak bisa memberikan ASI Ekslusif pada anaknya? Pasti bisa, jika memiliki pengetahuan dan dukungan yang cukup dalam manajemen laktasi. Ya, pengetahuan dan dukungan diperlukan agar proses pemberian ASI Eksklusif pada bayi yang kedua orang tuanya bekerja tidak memiliki hambatan yang berarti. Oleh karena itu, penting sekali untuk mendapatkan pengetahuan dan dukungan ASI Eksklusif dari lingkungan keluarga hingga lingkungan pekerjaan sejak sebelum melahirkan. Mengapa saya gunakan kata orang tua, bukan ibu? Padahal yang memproduksi ASI kan ibu? Karena proses pemberian ASI tidak hanya melibatkan ibu dan bayi saja. Ayah memiliki peranan penting dalam mensukseskan pemberian ASI. Apa peranan ayah? Yang pertama tentu memberi dukungan penuh pada istrinya memberikan ASI Ekslusif pada bayi mereka. Yang kedua melindungi istri dan bayi, jika ada pihak yang kontra terhadap pemberian ASI. Yang ketiga, bersama-sama istri merawat dan mengasuh bayi. Keterlibatan ayah dalam pemberian ASI, akan meningkatkan kepercayaan diri ibu dan lingkungan. Dengan demikian, ibu akan terhindar dari rasa tidak percaya diri, kuatir, gelisah yang dapat mengakibatkan turunnya produksi hormon oksitosin. Hormon oksitosin merupakan hormon penting untuk pengaliran ASI. Turunnya produksi hormon ini dapat berakibat pada turunnya produksi ASI akibat pengaliran ASI yang kurang lancar. *** Saat ini, sudah banyak orang tua yang berhasil memberikan bayi mereka ASI Ekslusif, meskipun kedua orang tua bekerja. Bahkan banyak pula yang mampu meneruskan menyusui hingga anaknya berusia dua tahun atau lebih. Semua itu mungkin dilakukan jika ibu mendapatkan informasi yang benar mengenai pemberian ASI maupun penggantinya (susu formula, dan berbagai jenis cairan lain) sejak masa kehamilannya. Dengan mendapatkan informasi yang benar, manfaat dan risikonya, maka ibu dan ayah dapat memilih akan memberikan nutrisi apa pada anaknya dengan kesiapan untuk menanggung risikonya. Sebagian besar orang tua (ibu dan ayah) yang gagal memberikan ASI pada anaknya adalah karena ketidak tahuan bahwa pengganti ASI memiliki berbagai macam risiko kesehatan yang cukup tinggi bagi anaknya, saat ini hingga ia dewasa kelak. Oleh karena itu, pengetahuan dasar yang perlu diketahui oleh orang tua adalah apa manfaat ASI? Manfaat ASI banyak sekali, dan tidak ada efek samping yang buruk sama sekali. Meskipun ibunya sedang sakit. Atau bayinya sedang sakit. ASI akan mempercepat kesembuhan ibu maupun bayi. Dan, masih banyak manfaat ASI lainnya.

description

ASI Eksklusif

Transcript of Orang Tua Bekerja Pun Bisa Sukses Memberi ASI Ekslusif

Orang Tua Bekerja pun Bisa Sukses Memberi ASI Ekslusif

Siapa bilang orang tua yang bekerja di luar rumah tidak bisa memberikan ASI Ekslusif pada anaknya?

Pasti bisa, jika memiliki pengetahuan dan dukungan yang cukup dalam manajemen laktasi. Ya,

pengetahuan dan dukungan diperlukan agar proses pemberian ASI Eksklusif pada bayi yang kedua

orang tuanya bekerja tidak memiliki hambatan yang berarti. Oleh karena itu, penting sekali untuk

mendapatkan pengetahuan dan dukungan ASI Eksklusif dari lingkungan keluarga hingga lingkungan

pekerjaan sejak sebelum melahirkan.

Mengapa saya gunakan kata orang tua, bukan ibu? Padahal yang memproduksi ASI kan ibu? Karena

proses pemberian ASI tidak hanya melibatkan ibu dan bayi saja. Ayah memiliki peranan penting

dalam mensukseskan pemberian ASI. Apa peranan ayah? Yang pertama tentu memberi dukungan

penuh pada istrinya memberikan ASI Ekslusif pada bayi mereka. Yang kedua melindungi istri dan

bayi, jika ada pihak yang kontra terhadap pemberian ASI. Yang ketiga, bersama-sama istri merawat

dan mengasuh bayi.

Keterlibatan ayah dalam pemberian ASI, akan meningkatkan kepercayaan diri ibu dan lingkungan.

Dengan demikian, ibu akan terhindar dari rasa tidak percaya diri, kuatir, gelisah yang dapat

mengakibatkan turunnya produksi hormon oksitosin. Hormon oksitosin merupakan hormon penting

untuk pengaliran ASI. Turunnya produksi hormon ini dapat berakibat pada turunnya produksi ASI

akibat pengaliran ASI yang kurang lancar.

***

Saat ini, sudah banyak orang tua yang berhasil memberikan bayi mereka ASI Ekslusif, meskipun

kedua orang tua bekerja. Bahkan banyak pula yang mampu meneruskan menyusui hingga anaknya

berusia dua tahun atau lebih. Semua itu mungkin dilakukan jika ibu mendapatkan informasi yang

benar mengenai pemberian ASI maupun penggantinya (susu formula, dan berbagai jenis cairan lain)

sejak masa kehamilannya.

Dengan mendapatkan informasi yang benar, manfaat dan risikonya, maka ibu dan ayah dapat

memilih akan memberikan nutrisi apa pada anaknya dengan kesiapan untuk menanggung risikonya.

Sebagian besar orang tua (ibu dan ayah) yang gagal memberikan ASI pada anaknya adalah karena

ketidak tahuan bahwa pengganti ASI memiliki berbagai macam risiko kesehatan yang cukup tinggi

bagi anaknya, saat ini hingga ia dewasa kelak.

Oleh karena itu, pengetahuan dasar yang perlu diketahui oleh orang tua adalah apa manfaat ASI?

Manfaat ASI banyak sekali, dan tidak ada efek samping yang buruk sama sekali. Meskipun ibunya

sedang sakit. Atau bayinya sedang sakit. ASI akan mempercepat kesembuhan ibu maupun bayi. Dan,

masih banyak manfaat ASI lainnya.

***

Jadi, apa sih yang perlu dipersiapkan orang tua yang bekerja agar anak-anaknya bisa mendapatkan

ASI Ekslusif?

Kuatkan NIAT! Pahami alasan-alasan mengapa harus tetap memberikan ASI. Yakinkan diri dan

lingkungan terhadap manfaat-manfaatnya, terutama untuk kesehatan ibu dan bayi, serta menjaga

“bonding” ibu dan bayi, meskipun ibu harus bekerja.

Bulatkan TEKAD! Siapa saja yang perlu membulatkan tekad? Ayah dan ibu harus satu kata. Setelah

itu apa? PERCAYA DIRI! Caranya bagaimana? Dengan mengikuti edukasi atau mencari informasi

yang sebenar-benarnya, dan mencari atau membentuk dukungan untuk memberikan ASI Ekslusif.

Apabila rasa PERCAYA DIRI untuk menyusui sudah kuat, maka langkah kedua adalah memantapkan

KOMITMEN! Jika sudah berkomitmen kuat, maka pastikan langkah ketiga ini Anda lakukan: MULAI

DENGAN BENAR.

Bagaimana memulai dengan benar?

1) Inisiasi menyusu Dini (IMD),

2) Rawat Gabung 24 jam,

3) Hanya ASI saja, dan

4) yang terpenting susuilah dengan SEPENUH HATI!

Nah, jika pemahaman sudah sampai tahap ini, maka bagi orang tua yang bekerja perlu

mempersiapkan segala sesuatunya, agar ketika ibu mulai masuk bekerja sudah memiliki stok ASI

Perah (ASIP), sudah memiliki kemampuan manajemen laktasi yang baik, sudah memiliki pengasuh

yang handal dan dapat dipercaya untuk mengasuh dan memberikan ASIP.

Apa saja persiapan yang perlu dilakukan?

Persiapan saat hamil

Rencanakan porsi cuti melahirkan lebih lama ketika bayi sudah lahir.

Beritahukan rencana Anda untuk tetap memberikan ASI ketika sudah kembali bekerja.

Periksa juga apakah ada ruangan yang bisa digunakan untuk memerah ASI.

Mintalah dukungan pada rekan-rekan kantor, atasan, dan juga serikat pekerja yang ada.

Bergabunglah dengan organisasi/kelompok pendukung ibu-ibu ASI.

Belajarlah cara memerah ASI dengan tangan, atau mulai mencari breastpump (pompa ASI)

yang sesuai.

Pertimbangkan pilihan cara/pekerjaan yang dapat mensukseskan pemberian ASI. Mulai dari

pilihan jenis pekerjaan (jika ada) paruh waktu atau penuh waktu.

Kemudian pilihan cara pengantaran ASIP, apakah dibawa oleh Anda sendiri ketika pulang

kerja, atau menggunakan jasa pengantaran ASIP untuk dikirim ke rumah.

Mantapkan komitmen Anda untuk terus memberikan ASI pada sang buah hati, walaupun

harus kembali bekerja.

Persiapan setelah melahirkan

IMD secara langsung minimal 1 jam setelah kelahiran.

Perbanyak kontak kulit dengan bayi.

Istirahat yang cukup, relaks, dan fokuskan diri Anda untuk memantapkan kegiatan menyusui.

Tingkatkan pasokan ASI Anda denganmenyusui bayi sesuai dengan pemintaan.

Perah ASI di sela-sela setelah menyusui.

Hindari pemberian ASIP menggunakan dot, karena berisiko terkena gejala “bingung puting”.

Belajar untuk memberikan ASIP kepada bayi dengan menggunakan metode selain dot:

cangkir, pipet, sendok kecil, dsb.

Pilih dan latih pengasuh bayi yang juga mendukung pemberian ASI.

Mantapkan teknik memerah ASI dengan tangan, atau menggunakan pompa ASI.

Mulai menabung ASIP 1 bulan sebelum mulai masuk kerja. Simpan ASIP sesuai dengan tata

cara yang benar.

Konfirmasikan kembali dengan pihak kantor / atasan anda mengenai rencana Anda untuk

tetap memberikan ASI. Serta informasikan jadwal dan lokasi Anda akan memerah ASI.

Jika memungkinkan, gunakan 1 hari untuk uji coba meninggalkan bayi di rumah dengan

pengasuh, dan Anda melakukan aktifitas perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya .

Serta aktifitas memerah dan menyimpan ASIP di tempat kerja.

Persiapan ketika sudah kembali bekerja

Pertimbangkan untuk kembali bekerja pada hari Kamis, agar lebih mudah bagi Anda dan bayi

untuk menyesuaikan ritme baru, karena hari sabtu sudah bisa bersama lagi.

Persiapkan segala kebuthan esok hari, pada malam hari sebelumnya.

Susui bayi Anda sebelum berangkat ke kantor.

Usahakan agar perpisahan dan pertemuan kembali dengan bayi dilaksanakan dalam

suasana gembira.

Ketika berada di kantor:

Perah atau pompa ASI sesuai jadwal menyusu bayi Anda atau minimal dalam rentang waktu

3 jam.

Perah atau pompa ASI secara teratur sesuai dengan jadwal dan sebelum payudara Anda

terasa penuh.

Gunakan cara yang benar untuk menyimpan dan mengangkut ASIP.

Pastikan bahwa pengasuh bayi Anda mengeri tata cara pemberian ASIP yang benar.

Minta kepada pengasuh bayi Anda untuk tidak memberikan ASIP ketika anda sudah dekat

rumah.

Susuilah bayi Anda ketika sudah kembali pulang, pada malam hari, di akhir pekan dan setiap

saat Anda sedang bersama bayi.

Minta dukungan sesama rekan kantor dalam upaya anda untuk terus memberikan ASI.

Carilah sesama ibu bekerja yang juga menyusui untuk saling tukar pendapat pengalamam

dan saling mendukung.

Pelaksanaan langkah-langkah itu memang tak semudah membacanya. Tapi percayalah, dengan

bekal rasa cinta terhadap anak-anak Anda, Anda akan mampu melewati tahap demi tahap, langkah

demi langkah. Semua itu demi memberikan bekal yang menjadi pondasi anak-anak Anda untuk

tumbuh menjadi manusia utuh dan seperti harapan sebagian besar orang tua, anak harus lebih baik

dari orang tuanya.

***

Sekarang Anda sudah mendapatkan berbagai informasi dan langkah-langkah apa yang harus Anda

berdua (dengan suami/istri) lakukan. Saatnya memantapkan KOMITMEN, bahwa HANYA ASI saja

nutrisi terbaik untuk bayi 0-6 bulan, dan setelah bayi Anda berusia di atas 6 bulan TETAP BERIKAN

ASI tanpa campuran susu lainnya dan tambahkan Makanan Pendamping ASI buatan rumah.

Semoga Anda dan pasangan Anda bisa satu kata, satu asa, dan satu langkah dalam memberikan

asupan gizi bagi anak-anak Anda. Selamat berjuang wahai orang tua yang mencintai anak-anaknya.