OPTIMALISASI PRAKTIKUM DARING DENGAN MENGGUNAKAN …
Transcript of OPTIMALISASI PRAKTIKUM DARING DENGAN MENGGUNAKAN …
i
OPTIMALISASI PRAKTIKUM DARING DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO PRAKTIKUM INTERAKTIF PADA
MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN
Laporan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN Dan Peran ASN di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil GOLONGAN III
Disusun oleh:
Nama : Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si. NIP : 199407052019032022 Jabatan : Dosen Asisten Ahli Unit Kerja : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Jember Angkatan : 18 Nomor Presensi : 24 Mentor : Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P. Coach : Drs. Muhammad Winarno, M.M.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
Judul :
Nama :
NIP :
Angkatan :
Nomor Presensi :
Jabatan :
Unit Kerja :
Sidoarjo, 03 Oktober 2020
Pembimbing/Coach, Mentor,
Drs. Muhammad Winarno, M.M. Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P.
NIP. 196204101987031004 NIP 197306142008012008
Penguji/Narasumber,
Dra. Suwarni
NIP. 196208041986032003
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
199407052019032022
Dosen Asisten Ahli
Program studi Pendidikan Biologi Universitas Jember
Optimalisasi Praktikum Daring dengan Menggunakan Video
Praktikum Interaktif pada Mata Kuliah Fisiologi Hewan
18
24
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala kekuatan, rahmat, karunia, dan hidayahNya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XVIII Tahun 2020 dengan judul “Optimalisasi Praktikum Daring
dengan Menggunakan Video Praktikum Interaktif pada Mata Kuliah Fisiologi
Hewan” yang akan dilaksanakan di Program studi Pendidikan Biologi
Universitas Jember. Penyusun juga menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak
terlepas dari bimbingan, doa, bantuan, dan semangat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penyusun menyampaikan terima kasih dan iringan doa
kepada :
1 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian Pendidikan
dan Pelatihan Pegawai yang telah memberikan kesempatan untuk
mengikuti pelatihan dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan XVIII.
2 Ibu Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P., selaku mentor yang telah menyediakan
waktunya untuk membimbing dan memberikan saran dan masukan.
3 Bapak Drs. Muhammad Winarno, M.M. selaku coach yang senantiasa
dengan sabar dan sepenuh hati membimbing dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini.
4 Ibu Dra. Suwarni selaku penguji atas saran dan masukan yang diberikan
atas laporan aktualisasi ini.
5 Seluruh widyaswara, pejabat dan staf di lingkungan Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Pegawai Kementrian Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
atas ilmu yang telah dibagikan dan kebersamaan dengan peserta Latsar
CPNS.
6 Rekan dosen tim pengajar Fisiologi Hewan, yaitu bu Erlia Narulitas,
M.Si., Ph.D., pak Bevo Wahono, M.Pd., Ph.D., bu Kamalia Fikri, S.Pd.,
M.Pd., dan pak Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed. yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan setiap kegiatan aktualiasasi.
iv
7 Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS Golongan III Angkatan XVIII
Tahun 2020 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai yang telah memberikan inspirasi dan
semangat selama Latsar.
Penulis menyadari bahwa randangan ini jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu, penulis berharap saran dan masukan dari berbagai pihak agar laporan ini
menjadi lebih baik agar laporan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Sidoarjo, 02 Oktober 2020
Penulis
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi .............................................................................. 4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .................................................... 5
A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Terselesaikan .................................. 5
B. Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................... 6
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................ 20
D. Kendala dan Strategi ......................................................................... 20
BAB III PENUTUP .................................................................................. 22
A. Simpulan .......................................................................................... 22
B. Saran ............................................................................................... 22
LAMPIRAN .............................................................................................. 23
vi
DAFTAR TABEL Tabel 1 Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................. 7
Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................................. 20
Tabel 3 Kendala dan Strategi Mengatasi ................................................. 20
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan 1 .............................................................................. 23
Lampiran Kegiatan 2 .............................................................................. 25
Lampiran Kegiatan 3 .............................................................................. 37
Lampiran Kegiatan 4 .............................................................................. 39
Lampiran Kegiatan 5 .............................................................................. 52
Lampiran Kegiatan 6 ............................................................................. 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undangan No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. ASN memiliki
tiga fungsi, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. Sejalan dengan fungsi PNS, Pegawai ASN
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pengembangan karier
PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan
kebutuhan Instansi Pemerintah serta dengan mempertimbangkan integritas
dan moralitas. Terbitnya undang-undang ASN tersebut, secara signifikan telah
mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN
dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c)
komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d)
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan e)
profesionalitas jabatan (PP No. 17 tahun 2017 tentang Manajemen PNS).
Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan
meningkatan kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kapasitas
organisasi dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali perubahan
lingkungan strategis secara komprehensif pada diri setiap PNS.
Berdasarkan tuntutan peran, tugas, dan fungsi pegawai ASN, calon
pegawai negeri sipil (CPNS) diwajibkan melalui masa percobaan selama satu
tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan. Hal ini tercantum pada
peraturan lembaga administrasi negara republik indonesia No. 12 tahun 2018
Tentang Pelatihan dasar CPNS. Pelatihan dasar ini wajib ditempuh oleh CPNS
2
sebelum menjadi PNS. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Selain itu,
pelatihan dasar juga bertujuan untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-
nilai dasar pegawai ASN. Nilai-nilai dasar tersebut meliputi nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
Seorang pegawai ASN juga harus memiliki wawasan kebangsaan dan
menunjukkan sikap bela negara, demi keberhasilan proses internalisasi jiwa
NKRI dalam diri seorang ASN. Tidak cukup dengan semua itu, dalam
menjalankan perannya, ASN juga harus mengacu pada nilai-nilai dasar
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WOG).
Penanaman nilai-nilai dasar serta pemaparan materi yang diberikan selama
pelatihan dasar CPNS diharapkan membentuk PNS yang mampu
menginternalisasikan, mengaktualisasikan nilai dasar ASN dan
menjadikannya sebagai kebiasaan.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Guru dan dosen mempunyai fungsi, peran,
dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dalam
bidang pendidikan sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat (Undang Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Sebagai seorang pegawai ASN yang juga berprofesi dosen hendaknya
mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA ke dalam tugas pokok
tridharma. Kegiatan tridharma yang tercantum dalam UU No.12 tahun 2012
tentang Pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan, pengabdian dan penelitian.
Pendidikan meliputi segala aspek kegiatan yang berhubungan dengan
pembelajaran kepada mahasiswa. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan memanfaatkan IPTEK. Kegiatan penelitian juga wajib dilaksanakan
3
oleh seorang dosen untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
dosen sebagai seorang peneliti.
Kegiatan pembelajaran yang termasuk ke dalam tridharma pendidikan
tinggi merupakan tugas pokok seorang dosen. Sebagai pegawai ASN yang
berprofesi dosen, maka hendaknya mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ANEKA ke dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di program
studi Pendidikan Biologi Universitas Jember memiliki banyak aspek yang perlu
untuk dioptimalisasikan. Berdasarkan surat keputusan kementerian
pendidikan dan kebudayaan mengenai perubahan pembelajaran luring
menjadi daring, memaksa seorang dosen untuk terus berinovasi agar
pembelajaran tetap berlangsung sesuai dengan capaian pembelajaran yang
telah direncanakan. Akan tetapi, perubahan yang mendadak tersebut
membuat pembelajaran daring kurang optimal sehingga muncul beberapa isu
di pembelajaran prodi Pendidikan Biologi UNEJ. Beberapa isu tersebut
misalnya adalah belum tersedianya media pembelajaran interaktif, rancangan
pembelajaran daring yang belum optimal, dan terkendalanya praktikum online
sehingga mengurangi kemampuan motorik peserta didik.
Sesuai dengan visi prodi Pendidikan Biologi untuk mencetak tenaga
pendidik biologi yang adaptif, berkarakter, berwawasan lingkungan, dan
berdaya saing global, maka optimalisasi pembelajaran daring sangat perlu
dilakukan. Terutama praktikum daring yang selama ini terkendala dan
tertangguhkan untuk sementara, maka diperlukan media pembelajaran seperti
video praktikum interaktif sehingga tidak mengurangi kemampuan
psikomotorik peserta didik.
Laporan aktualisasi merupakan dokumen atau produk pembelajaran
aktualisasi yang dihasilkan peserta Pelatihan Dasar Calon PNS bagi CPNS
Golongan III. Laporan aktualisasi ini memaparkan hasil penerapan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) serta peran dan kedudukan ASN dalam pelaksanaan kinerjanya di
unit kerja.
Laporan ini adalah realisasi dari rancangan aktualisasi yang disusun
berdasarkan isu-isu pokok yang muncul pada unit kerja penulis (Pendidikan
4
Biologi, FKIP, Universitas Jember). Isu yang dipilih yaitu kurang optimalnya
media pembelajaran sehingga pelaksanaan praktikum daring selama era
pandemi terkendala dan tertangguhkan untuk sementara. Tahapan-tahapan
kegiatan dilakukan sebagai bentuk solusi permasalahan tersebut. Setiap
kegiatan yang dilakukan juga merupakan habituasi dan implementasi mata
diklat Agenda II (Nilai-Nilai ANEKA) dan mata diklat Agenda III (Kedudukan
ASN dalam NKRI). Laporan aktualisasi yang disusun telah dilaksanakan pada
agenda habituasi selama 30 hari dan akan dilaporkan dalam bentuk Seminar
Pelaksanaan Aktualisasi sebagai salah satu bagian dari evaluasi Pelatihan
Dasar Calon PNS untuk diterima menjadi PNS.
B. Tujuan Aktualisasi
Kegiatan aktulisasi ini ditujukan sebagai bahan evaluasi peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dalam menginternalisasi nilai-nilai
dasar ANEK serta peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI di unit kerja
penyusun. Tujuan aktualisasi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan publik yang berlandaskan nilai-nilai dasar ASN di
tempat kerja;
2. Memahami dengan baik peran ASN sebagai penyelenggara negara pada
instansi pemerintah;
3. Membuat video praktikum interaktif pada mata kuliah Fisiologi Hewan
bentuk optimalisasi praktikum daring di Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
5
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan
Isu yang diangkat pada kegiatan aktualisasi ini adalah Kurang
optimalnya media pembelajaran sehingga pelaksanaan praktikum daring
selama era pandemi terkendala dan tertangguhkan untuk sementara. Video
pembelajaran sejak lama telah menjadi salah satu media pembelajaran yang
interaktif dan membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
suatu mata kuliah. Video praktikum yang interaktif ditujukan untuk membantu
mahasiswa dalam mencapai tujuan praktikum yang diselenggarakan secara
daring.
Masa pandemi ini mengakibatkan perubahan pembelajaran dari luring ke
daring. Beberapa media pembelajaran sangat diperlukan demi
terselenggaranya pembelajaran secara daring. Pelaksanaan praktikum di era
pandemi ini terkendala dan tertangguhkan sementara karena belum
optimalnya penggunaan media pembelajaran. Praktikum adalah salah satu
metode pembelajaran untuk mengukur kemampuan psikomotorik mahasiswa,
jika hal itu dilaksanakan maka kemampuan tersebut akan rendah.
Kurangnya media pembelajaran dalam praktikum daring menyebabkan
menurunnya kemampuan psikomotorik mahasiswa. Apabila isu ini tidak
diselesaikan dengan segera, maka selain kemampuan psikomotorik
mahasiswa yang menurun, juga tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Isu ini semakin penting untuk ditindaklanjuti, mengingat upaya kita untuk
mencapai visi program studi yaitu menjadi program studi unggul di bidang
akademik untuk mencetak tenaga pendidik biologi yang adaptif, berkarakter,
berwawasan lingkungan, dan berdaya saing global.
Penyajian media pembelajaran praktikum daring juga tidak hanya video
pembelajaran ataupun tutorial biasa, tetapi video praktikum interaktif,
sehingga mahasiswa dapat mengamati prosedur kerja praktikum dan
mencatat hasil pengamatan dalam praktikum tersebut. Video praktikum
6
interaktif ini dibuat secara efektif, efisien, dan inovatif untuk mengatasi isu
terkendalanya praktikum daring di era pandemi.
B. Pelaksanaan Aktualisasi
1. Unit Kerja : Prodi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember
2. Isu yang diangkat : Kurang optimalnya media pembelajaran
sehingga pelaksanaan praktikum daring
selama era pandemi terkendala dan
tertangguhkan untuk sementara
3. Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan video praktikum interaktif pada
mata kuliah Fisiologi Hewan
Kegiatan Aktualisasi:
1. Melakukan Forum Group Discusion dengan Kaprodi dan rekan dosen tim
pengajar mata kuliah Fisiologi Hewan Prodi Pendidikan Biologi
2. Mengkaji modul praktikum Fisiologi hewan
3. Pembuatan video tutorial praktikum yang interaktif
4. Pembuatan perangkat pembelajaran Fisiologi Hewan
5. Finalisiasi dengan tim pengajar mata kuliah Fisiologi hewan
6. Melakukan uji coba implementasi praktikum daring pada mahasiswa yang
menempuh mata kuliah Fisiologi hewan.
7
Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan
Tahapan dan Proses Kegiatan
Output dan Bukti Fisik
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Agenda II dan Agenda III
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Analisis Dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diterapkan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Melakukan Forum Group Discusion dengan Kaprodi dan rekan dosen tim pengajar mata kuliah Fisiologi Hewan Prodi Pendidikan Biologi Tanggal pelaksanaan : 23 – 24 Agustus 2020
1.1 Penyampaian gagasan penyusunan modul praktikum kepada kaprodi dan rekan dosen tim pengajar Fisiologi hewan
Proses kegiatan: Sehubungan dengan adanya kegiatan rapat kerja Prodi Pendidikan Biologi pada tanggal 23 Agustus 2020, maka Saya menghampiri rekan dosen tim pengajar Fisiologi hewan untuk berdiskusi dan menyampaikan gagasan penyusunan modul praktikum dengan bahasa yang sopan dan santun, serta mencatat masukan secara cermat, agar produk yang dibuat inovatif dan berkualitas 1.2 Memperbaiki draft
gagasan yang
Output: terlaksananya FGD tentang paparan gagasan penyusunan kegiatan praktikum daring dan susunan acara praktikum yang inovatif Bukti fisik:
Foto
Catatan masukan
Draft susunan kegiatan yang telah diperbaiki
Tangkapan chat
Agenda II: Akuntabilitas:
tanggung jawab Nasionalisme:
persatuan
musyawarah mufakat
Etika Publik: sopan
cermat Komitmen Mutu:
inovasi Anti Korupsi: peduli
mandiri
kerja keras
sederhana Agenda III: Whole of Government (WoG): koordinasi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yaitu mengoptimalkan kegiatan praktikum daring
Terlaksananya kegiatan FGD dengan rekan dosen dengan tanggung jawab bermanfaat untuk menghasilkan gagasan inovatif praktikum daring yang juga mendukung misi “Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang berkualitas dan berwawasan ecotechno-preneurship”. Topik yang dibahas dalam konsultasi adalah tentang rencana kegiatan praktikum daring Fisiologi hewan yang efektif dan efisien
Terlaksananya kegiatan FGD dengan rekan dosen dengan tanggung jawab bermanfaat untuk menghasilkan gagasan inovatif praktikum daring yang sesuai dengan nilai “Adaptif terhadap perubahan dan lingkungan kerja.”
1.1. Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan 1 Apabila
pengampaian gagasan penyusunan kegiatan praktikum disampaikan dengan tidak sopan dan bahasa yang santun, maka cenderung sulit menentukan tujuan bersama dan sulit menemukan acara praktikum yang inovatif dan berkualitas untuk peraktikum daring
2 Apabila saya tidak mendengarkan dan mencatat masukan dengan cermat, maka perbaikan yang
8
berupa susunan kegiatan praktikum daring
Proses: saya bekerja keras membuat draft gagasan yang berupa susunan praktikum ini dengan penuh tanggung jawab dan mandiri 1.3 Melaporkan
kegiatan FGD dan penyusunan acara praktikum daring yang telah diperbaiki kepada coach
Proses: Saya mengirimkan file susunan kegiatan kepada mentor, melalui whatsapp dengan sopan dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar disertai tanggung jawab.
Manajemen ASN: memenuhi protokol kesehatan COVID-19
dilakukan tidak bisa optimal karena banyak rekomendasi yang terlewat.
1.2 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Apabila perbaikan
draft gagasan susunan praktikum tidak dilakukan dengan kerja keras, maka susunan acara praktikum akan menjadi tidak efektif
2 Apabila perbaikan tidak dilakukan dengan mandiri, maka saya akan merepotkan orang lain dan akan membuang waktu banyak
3 Jika perbaikan tidak dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, maka tujuan Bersama yang telah disepakati saat konsultasi sulit tercapai.
9
1.3 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Apabila pelaporan
hasil perbaikan melalui whatsapp kepada coach tidak menggunakan tata cara yang sopan dan tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka akan terjadi kesalahan persepsi dan menimbulkan relasi yang kurang baik
2 Apabila pelaporan tidak disertai tanggung jawab, maka akan menimbulkan masalah dan timbul ketidakpercayaan.
2 Mengkaji modul praktikum Fisiologi hewan untuk praktikum daring Tanggal pelaksanaan: 25 – 28 Agustus 2020
2.1 Mengumpulkan referensi, meng-identifikasi dan menentukan materi praktikum daring yang perlu disampaikan dalam modul
Proses:
Output: modul praktikum daring Fisiologi Hewan yang efektif dan efisien Bukti fisik:
Lembar catatan
Agenda II: Akuntabilitas:
tanggung jawab
ketepatan target Nasionalisme:
persatuan Etika Publik:
cermat Komitmen Mutu:
Tersedianya modul praktikum daring Fisiologi Hewan yang efektif dan efisien mendukung misi “Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi,
Tersedianya modul praktikum daring Fisiologi Hewan yang efektif dan efisien sesuai dengan nilai “Adaptif terhadap perubahan dan
2.1 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Jika tahap
mengumpulkan referensi tidak dilakukan dengan cermat, maka akan banyak
10
Saya mempelajari dengan cermat dan mandiri materi yang akan disampaikan di modul praktikum agar proses identifikasi menjadi efektif dan efisien. 2.2 Membuat tahapan
kegiatan pelaksanaan praktikum daring
Proses: Dalam membuat tahapan kegiatan ini, saya akan menuangkan ide secara kreatif dan inovatif dalam me-maksimalkan penggunaan sarana dan prasarana unit kerja secara efisien, jujur, dan tidak disalahgunakan 2.3 Menyusun kembali
modul praktikum Proses:
Dalam menyusun modul praktikum saya akan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan selalu bekerja keras untuk membuat modul agar memenuhi kualitas mutu dan
Foto
Draft modul praktikum
efektif,
efisien
inovasi
orientasi mutu, Anti Korupsi:
jujur
peduli
mandiri
kerja keras
sederhana Agenda III: Whole of Government (WoG): koordinasi dan bekerjasama untuk menentukan tujuan bersama Pelayanan Publik : sebagai langkah awal terlaksananya praktikum daring Fisiologi hewan
dan profesi yang berkualitas dan berwawasan ecotechno-preneurship.” modul praktikum daring yang efektif dan efisien ini juga sesuai dengan misi prodi yaitu “Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menyiapkan calon tenaga pendidik dalam bidang pendidikan biologi yang mampu beradaptasi dalam berbagai situasi, jujur, mandiri, berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal, dan kompetitif di tingkat internasional”
lingkungan kerja.” Serta sesuai dengan nilai “Menguasai bidang ilmu yang dipelajari” dengan tujuan agar mahasiswa mampu menguasai materi dan teknik di praktikum daring Fisiologi hewan
kesalahan dalam materi modul praktikum dan menjadi tidak efektif
2 Jika pengumpulan referensi tidak dilakukan mandiri, maka modul praktikum menjadi tidak efisien
2.2 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Jika pembuatan
tahapan kegiatan praktikum daring beserta metode praktikum tidak dilakukan kreatif dan inovatif, maka praktikum daring akan berjalan kurang optimal
2 Apabila tahap ini tidak menggunakan sarana dan prasarana unit kerja yang jujur dan efisien, maka akan timbul kerugian bagi negara
2.3 Dampak nilai-nilai dasar PNS
11
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan target waktu yang ditentukan dengan penuh tanggung jawab.
(ANEKA) tidak diterapkan: 1 Jika penyusunan
modul praktikum tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka mahasiswa akan kesulitan dalam memahami isi modul tersebut
2 Apabila tahap kegiatan ini tidka dilakuakan dengan kerja keras, maka modul tidak akan memenuhi kualitas mutu
3 Apabila tahap ini tidak diselesaikan tepat waktu dan tanggung jawab, maka akan menghambat kegiatan lainnya.
3 Pembuatan video praktikum yang interaktif Tanggal pelaksanan: 31 Agustus – 11 September 2020
3.1 Mengidentifikasi dan menentukan materi modul praktikum yang perlu disampaikan dalam bentuk video tutorial
Proses: Saya mempelajari dengan cermat materi
Output: Tersedianya video praktikum interaktif yang berkualitas Bukti fisik:
Lembar Catatan / storyboard
Agenda II: Akuntabilitas:
tanggung jawab
ketepatan target Nasionalisme:
persatuan Etika Publik:
sopan
cermat
Tersedianya video praktikum interaktif dapat membantu praktikum daring dan mendukung misi “Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi,
Tersedianya Video praktikum interaktif ini dapat membantu praktikum daring dan sesuai dengan nilai UNEJ “Menguasai bidang ilmu
3.1 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Apabila saya tidak
mengidentifikasi materi praktikum dengan cermat, maka saya akan mengalami
12
modul praktikum agar proses identifikasi menjadi efektif dan efisien. 3.2 Membuat
storyboard tahapan-tahapan pembuatan video praktikum
Proses: Dalam membuat storyboard, saya akan menuangkan ide secara kreatif dan inovatif dan dengan didukung oleh sarana dan prasarana kantor yang akan saya gunakan secara efisien, jujur, dan tidak disalahgunakan. 3.3 Melakukan
pengambilan video dan editing sesuai komponen penyusun modul praktikum
Proses: Saya akan melakukan pengambilan video secara cermat dan menggunakan software (inshot, kinemaster, serta
Foto
File video
Komitmen Mutu:
efektif,
efisien
inovasi
orientasi mutu, Anti Korupsi:
jujur
peduli
kerja keras,
sederhana
tidak menyalahgunakan fasilitas kantor
Agenda III: Pelayanan publik: Menyediakan materi dan media pembelajaran berupa video interaktif
dan profesi yang berkualitas dan berwawasan ecotechno-preneurship.” Video praktikum daring ini juga sesuai dengan misi prodi yaitu “Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menyiapkan calon tenaga pendidik dalam bidang pendidikan biologi yang mampu beradaptasi dalam berbagai situasi, jujur, mandiri, berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal, dan kompetitif di tingkat internasional”
yang dipelajari” yaitu bidang biologi tepatnya pada mata kuliah fisiologi hewan. Video praktikum yang interaktif sesuai dengan nilai “Komunikator yang efektif” di mana dosen menyediakan video praktikum interaktif sebagai komunikator dalam pembelajaran daring
kesulitan dalam pengambilan video serta menjadi tidak efektif dan efisien
3.2 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Jika saya
membuat storyboard dengan tidak kreatif dan inovatif, maka video interaktif menjadi membosankan dan kurang optimal diterapkan dalam praktikum daring
2 Apabila saya tidak jujur dan efisien serta menyalahgunakan dalam penggunaan sarana dan prasarana kantor dalam tahap ini, maka negara akan mengalami kerugian
3.3 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan:
13
canva) untuk editing secara efisien, namun tetap mengedepankan kualitas mutu. Saya juga akan bekerja keras dan sesuai dengan target waktu, saya juga akan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta santun.
1 Apabila saya melakukan pengambilan video dengan tidak cermat, maka kualitas mutu dari video tersebut akan kurang baik
2 Jika saya tidak berkerja keras dalam editing video, maka saya tidak akan menyelesaikannya tepat waktu
3 Apabila menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar serta santun, maka prosedur kerja dan pengamatan akan sulit dimengerti oleh mahasiswa.
4 Pembuatan perangkat pembelajaran daringFisiologi Hewan Tanggal pelaksanaan 15– 17 September 2020
. 4.1 Melakukan
konsultasi mengenai perangkat Fisiologi Hewan daring kepada tim dosen pengajar Fisiologi Hewan
Proses : saya melakukan konsultasi dengan rekan dosen melalui zoom dengan sopan dan
Output : Tersedianya Perangkat Pembelajaran daring Fisiologi Hewan (RPS, Kontrak Kuliah, dan Silabus) yang efektif, efisien dan inovatif Bukti fisik:
Bukti foto
Agenda II: Akuntabilitas:
kejelasan target Nasionalisme:
Ketuhanan Etika Publik:
sopan
cermat
teliti Komitmen Mutu:
inovasi
orientasi mutu, Anti korupsi:
Perangkat pembelajaran daring bermanfaat sebagai pedoman dalam melangsungkan pembelajaran daring dan sesuai misi “Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang
Pembuatan Perangkat pembelajaran daring bermanfaat sebagai pedoman dalam melangsungkan pembelajaran daring dan sesuai dengan nilai UNEJ “Menguasai bidang ilmu
4.1 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Jika saya
melakukan konsultasi dengan tim dosen pengajar melalui zoom dengan tidak sopan, maka maka cenderung sulit menentukan tujuan bersama
14
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar disertai tanggung jawab 4.2 Menyusun
perangkat Fisiologi Hewan pembelajaran daring
Proses: Saya bekerja keras menyusun perangkat pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan capaian pembelajaran prodi serta capaian pembelajaran mata kuliah dengan transparan, cermat dan teliti 4.3 Mengunggah
perangkat Fisiologi Hewan ke praktikum di e-learning (mmp.unej.ac.id)
Proses: Saya mengunggah perangkat Fisiologi Hewan daring di di e-learning (mmp.unej.ac.id) dan dengan cermat.dan tepat waktu
Dokumen perangkat
Tangkap layar bukti unggah perangkat
jujur
peduli
kerja keras
sederhana Agenda III: Pelayanan publik: Pembuatan soal evaluasi merupakan bentuk evaluasi pelaksanaan praktikum daring Whole of Government (WoG): koordinasi dan bekerjasama berupa konsultasi untuk menentukan tujuan Bersama Manajemen ASN: penerapan kode etik dalam melaksanakan tugas dosen sebagai pengajar
berkualitas dan ber-wawasan ecotechno-preneurship.” Perangkat pembelajaran daring ini juga mendukung misi prodi Pendidikan Biologi “Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menyiapkan calon tenaga pendidik dalam bidang pendidikan biologi yang mampu beradaptasi dalam berbagai situasi, jujur, mandiri, berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal, dan kompetitif di tingkat internasional”
yang dipelajari” yaitu bidang biologi tepatnya pada mata kuliah fisiologi hewan. Evaluasi juga bentuk penilaian yang sesuai dengan nilai “berakal budi dan bertanggung jawab”
dan akan terjadi kesalahpahaman yang akan menimbulkan relasi buruk ke depannya
2 Apabila saya tidak bertanggung jawab dalam berkonsultasi, maka akan timbul ketidakpercayaan antara saya dengan rekan dosen
4.2 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Apabila saya tidak
bekerja keras dalam menyusun perangkat pembelajaran maka perangkat tersebut akan kurang optimal digunakan dalam pembelajaran daring
2 Jika saat menyusun perangkat tidak cermat, teliti, dan transparan terhadap capaian pembelajaran, maka akan terjadi
15
inkonsistensi dalam mencapai tujuan pembelajaran
3 Jika saya tidak inovatif dalam menyusun perangkat pembelajaran daring ini, maka perangkat ini kurang optimal digunakan untuk pembelajaran daring
4.3 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Apabila saya tidak
mengunggah perangkat tepat waktu, maka mahasiswa akan kesulitan dalam memahami penggambaran mata kuliah
2 Apabila saya tidak cermat dalam menggunggah perangkat fisiologi hewan, maka kan terjadi insikronisasi dan menyulitkan mahasiswa
16
5 Finalisiasi dengan tim pengajar mata kuliah Fisiologi hewan Tanggal pelaksanaan: 17-20 September 2020
5.1 Menyelenggarakan pertemuan dengan dosen pengampu mata kuliah untuk diskusi finalisasi modul praktikum
Proses: saat melakukan pertemuan bersama rekan sesama dosen, saya akan membuka pertemuan dengan salam dan doa. Dalam melakukan finalisasi, saya akan menghormati pendapat mereka dan mendengarkan arahan agar modul praktikum yang dihasilkan berkualitas dan minim kesalahan. 5.2 Perbaikan modul
praktikum Proses: Saya bekerja keras memperbaiki modul praktikum dengan menambahkan cover, daftar isi, dan tata tertib praktikum daring dengan inovatif berdasarkan masukan dari rekan sesama dosen dengan penuh tanggung jawab
Output: Terselesainya Modul dan video praktikum interaktif memiliki kualitas mutu baik secara konten dan visualisasi Bukti fisik:
Lembar Catatan
Foto
Tangkapan Layar percakapan zoom meeting
File modul praktikum hasil finalisasi
Link website e-learning (mmp.unej.ac.id)
Agenda II: Akuntabilitas:
tanggung jawab
ketepatan target Nasionalisme:
ketuhanan
musyawarah mufakat
Etika Publik: sopan
cermat
teliti Komitmen Mutu: inovasi,
mutu Anti Korupsi:
jujur
peduli
kerja keras
sederhana Agenda III: Whole of Government (WoG): koordinasi dan bekerjasama untuk finalisasi modul praktikum serta video praktikum Manajemen ASN: penerapan kode etik dalam melaksanakan tugas dosen sebagai pengajar
Terselesainya modul dan video interaktif ini bermanfaat bagi keberlangsungan pembelajaran daring Fisiologi Hewan dan mendukung misi “Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang berkualitas dan berwawasan ecotechno-preneurship.” Kegiatan ini juga sesuai dengan misi prodi yaitu “Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menyiapkan calon tenaga pendidik dalam bidang pendidikan biologi yang mampu beradaptasi dalam berbagai situasi, jujur, mandiri, berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal, dan kompetitif di tingkat internasional”
Finalisasi ini bermanfaat bagi keberlangsungan pembelajaran daring Fisiologi Hewan dan sesuai dengan nilai UNEJ “Menguasai bidang ilmu yang dipelajari” yaitu bidang biologi tepatnya pada mata kuliah fisiologi hewan. Diskusi finalisasi juga sesuai dengan nilai “berakal budi dan bertanggung jawab”.
5.1 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Jika saya tidak
menghormati pendapat rekan dosen saat pertemuan, maka akan terjadi perselisihan dan tidak akan mencapai tujuan bersama
2 Apabila saya tidak mendengarkan arahan rekan dosen , maka modul serta video praktikum akan kurang berkualitas dan banyak kesalahan
5.2 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan:
1 Apabila saya tidak bekerja keras dalam memperbaiki modul praktikum, maka modul praktikum kurang berkualitas untuk praktikum daring
2 Jika perbaikan modul tidak
17
5.3 Mengunggah modul dan video praktikum di e-learning (mmp.unej.ac.id)
Proses: Saya mengunggah modul di di e-learning (mmp.unej.ac.id) dan video praktikum di e-learning (mmp.unej.ac.id) dengan cermat. Tentunya dengan memperhatikan kualitas video serta orisinalitas sebagai bentuk tanggung jawab dan kejujuran.
Pelayanan publik: Penggunaan sistem online dalam mempermudah perekapan aktifitas pembelajaran
dilakukan dengan tanggung jawab penuh, maka tujuan bersama yang telah disepakati tidak akan tercapai
5.3 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Apabila saya tidak
mengunggah modul dan video praktikum tidak cermat, maka akan terjadi insikronisasi, kualitas vdeo yang buruk, dan menyulitkan mahasiswa
2 Apabila saya tidak bertanggung jawab dan tidak jujur dalam menggunggah modul dan video fisiologi hewan, maka kan terdeteksi adanya ketidak orisinalitas
6 Melakukan uji coba implementasi praktikum daring pada mahasiswa
6.1 Membuat kesepakatan dengan tim pengajar Fisiologi Hewan untuk uji
Output: Hasil uji coba praktikum daring Fisiologi Hewan Bukti fisik:
Agenda II: Akuntabilitas:
tanggung jawab Nasionalisme: persatuan
Terlaksananya uji coba praktikum daring Fisiologi hewan bermanfaat dalam mengukur kualitas media
Terlaksananya uji coba praktikum daring bermanfaat dalam mengukur kualitas media
6.1 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Jika saya tidak
sopan dalam
18
yang menempuh mata kuliah Fisiologi hewan Tanggal pelaksanaan: 21 – 23 September 2020
coba implementasi praktikum daring
proses: saya menghubungi rekan dosen dengan bahasa yang sopan dan di waktu yang tepat untuk membuat kesepakatan untuk waktu pelaksanaan uji coba praktikum daring Fisiologi hewan. Saya akan menghormati pendapat serta masukan dari tim pengajar dan mendengarkan dengan seksama arahan agar uji coba praktikum berjalan efektif dan efisien 6.2 Melakukan
sosialisasi kepada mahasiswa tentang video praktikum interaktif
Proses: Saya mensosialisasikan tentang uji coba praktikum menggunakan video praktikum kepada mahasiswa melalui percakapan whatsapp dengan cermat.
Tangkapan Layar percakapan Whatsapp dan Zoom Meeting
Foto kegiatan
Link website e-learning
Nilai evaluasi
Hasil kuisioner
keadilan Etika Publik: sopan
cermat
teliti Komitmen Mutu:
efektif,
efisien
inovasi
orientasi mutu, Anti Korupsi: peduli
jujur
kerja keras
sederhana Agenda III: Pelayan Publik : Penggunaan sistem online dalam mempermudah perekapan aktifitas pembelajaran Whole of Government (WoG): koordinasi dan bekerjasama dengan mahasiswa Manajemen ASN: kerjasama, komunikasi, konsultasi antar tim pengajar Fisiologi hewan
pembelajaran dan mendukung misi “Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang berkualitas dan berwawasan ecotechno-preneurship.” Kegiatan ini juga sesuai dengan misi prodi yaitu “Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menyiapkan calon tenaga pendidik dalam bidang pendidikan biologi yang mampu beradaptasi dalam berbagai situasi, jujur, mandiri, berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal, dan kompetitif di tingkat internasional”
pembelajaran dan ini sesuai dengan nilai UNEJ “Menguasai bidang ilmu yang dipelajari” yaitu bidang biologi tepatnya pada mata kuliah Fisiologi hewan. Selain itu, dosen berperan dalam uji coba praktikum daring ini sesuai dengan nilai UNEJ yaitu “Komunikator yang efektif”
membuat kesepakatan dengan rekan dosen, maka akan terjadi kesalahpahaman dan memperburuk relasi
2 Apabila saya tidak menghormati pendapat rekan dosen, maka kegiatan uji coba akan kurang optimal karena itdak tepat sasaran
6.2 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: 1 Apabila sosialisasi
tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka akan sulit dimengerti oleh mahasiswa
2 Jika saya tidak cermat dalam mensosialisasikan video praktikum kepada mahasiswa, maka akan mempengaruhi
19
Tentunya dengan memperhatikan kualitas dengan menjelaskan materi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 6.3 Melakukan
evaluasi pembelajaran praktikum daring
Proses: Saya melakukan evaluasi pembelajaran praktikum kepada mahasiswa dengan adil. Dengan inovasi memanfaatkan google form dan Zoom meeting sehingga proses evaluasi pembelajaran berjalan efektif dan efesien.
Pelayanan publik: Menyediakan materi dan media pembelajaran berupa video interaktif
kualitas video praktikum
6.3 Dampak nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak diterapkan: A. Apabila saya tidak
berinovasi dalam melakukan evaluasi, maka evaluasi ini tidak berjalan efektif dan efisien.
B. Jika saya tidak adil dalam menerma pendapat mahasiswa, maka hasil evaluasi ini menjadi subjektif dan tidak dapat digunakan dalam pembelajaran daring.
20
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2020 sampai
dengan tanggal 23 September 2020. Rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Agustus September
III IV I II III
1 Konsultasi, koordinasi dan diskusi dengan mentor dan rekan dosen tim pengajar mata kuliah Fisiologi Hewan Prodi Pendidikan Biologi
2 Mengkaji modul praktikum Fisiologi hewan
3 Pembuatan video tutorial praktikum
4 Pembuatan instrumen evaluasi
5 Diskusi finalisiasi dengan tim pengajar mata kuliah Fisiologi hewan
6 Melakukan uji coba implementasi praktikum daring pada mahasiswa yang menempuh mata kuliah Fisiologi hewan
D. Kendala dan Strategi Mengatasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar.
Terdapat beberapa kendala yang menghambat terealisasikannya kegiatan yang
sudah direncanakan pada rancangan aktualisasi. Guna mengatasinya, penulis
melakukan beberapa strategi yang akan diuraikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Kendala dan Strategi mengatasi
No. Kendala Strategi Mengatasi
1. Munculnya banyak penugasan baru yang harus diprioritaskan pasca kebijakan bekerja di rumah karena wabah Covid-19, serta persiapan akreditasi ASIIN dari prodi, sehingga menyulitkan penulis dalam melaksanakan kegiatan
Membuat skala prioritas pekerjaan dan mengatur ulang jadwal yang telah direncanakan.
Mengalokasikan ekstra waktu untuk bekerja, yaitu dengan cara bekerja lembur di rumah.
21
aktualisasi sesuai dengan jadwal dan target yang direncanakan.
2. Pengambilan video dengan hewan coba perlu kecermatan dan kesabaran tingkat tinggi untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus
Mengambil video secara bertahap tiap tahapan prosedur kerja
Mengedit video agar lebih fokus ke hewan coba
3. Kebijakan social distancing dan bekerja dari rumah menyebabkan konsultasi dan finalisasi modul serta video tidak dapat dilakukan secara tatap muka.
Beberapa pertemuan rekan dosen pengajar dilakukan secara daring mengguanakan Zoom meeting
Melakukan diskusi secara berkala di Whatssapp group
4 Kegiatan uji coba video praktikum tidak dapat langsung digunakan pada mahasiswa yang mengampu mata kuliah karena perkuliahan belum berlangsung
Uji coba video praktikum disosialisasikan kepada mahasiswa angkatan sebelumnya yang telah mengampu mata kuliah Fisiologi hewan
Evaluasi hasil uji coba menggunakan Zoom Meeting dan google form agar kritik dan saran dapat diterima secara langsung.
5. Pembuatan instrumen evaluasi di kegiatan 4 (Rancangan Aktualisasi) tidak dapat dilakukan karena perkuliahan belum berlangsung dan dosen disibukkan dengan persiapan pembelajaran daring.
Kegiatan 4 diganti dengan membuat perangkat pembelajaran Fisologi hewan yang digunakan dalam pembelajaran daring baik tatap muka maupun praktikum. Hal ini dikarenakan perangkat pembelajaran untuk Fisiologi hewan belum tersedia, sehingga perlu dibuat segera sebelum kegiatan perkuliahan semester ganjil 2020/2021 dimulai
22
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) serta
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Seluruh nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) serta peran ASN telah diimplementasikan
dalam semua kegiatan aktualisasi, sehingga pemahaman penulis terhadap nilai-
nilai tersebut bertambah. Penerapan nilai ANEKA juga mampu memperkuat
karakter dan profesionalitas selama penulis menjalankan tugas tridharma di
program studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Jember
2. Kegiatan Aktualisasi ini dilakukan sebagai upaya pemecahan isu yaitu Kurang
optimalnya media pembelajaran sehingga pelaksanaan praktikum daring selama
era pandemi terkendala dan tertangguhkan untuk sementara. Ada enam
kegiatan yang telah direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi telah
dilaksanakan selama masa habituasi. Kegiatan-kegiatan tersebut juga mampu
memberikan kontribusi terhadap visi dan misi program studi Pendidikan Biologi
serta penguatan nilai-nilai Universitas Jember.
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, maka terdapat beberapa saran dari
penulis, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai ASN yang memiliki tugas dan peran sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa harus bisa
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA. Hal ini dikarenakan
internalisasikan nilai tersebut memberikan kontribusi bagi diri sendiri, organisasi,
dan masyarakat
2. Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam aktualisasi ini dapat
diterapkan pada mata kuliah lainnya yang membutuhkan optimalisasi media
pembelajaran khususnya praktikum daring.
23
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
Forum Group Discusion dengan Kaprodi dan rekan dosen tim pengajar mata
kuliah Fisiologi Hewan Prodi Pendidikan Biologi
Tanggal pelaksanaan : 23 – 24 Agustus 2020
1.1 Penyampaian gagasan penyusunan modul praktikum kepada kaprodi dan
rekan dosen tim pengajar Fisiologi hewan
Bukti 1 = Foto kegiatan diskusi
24
1.2 Memperbaiki draft gagasan yang berupa susunan kegiatan praktikum daring
Bukti 2: foto catatan
1.3 Melaporkan kegiatan FGD dan penyusunan acara praktikum daring yang
telah diperbaiki kepada coach
Bukti tangkapan layar
25
KEGIATAN 2
Mengkaji modul praktikum Fisiologi hewan untuk praktikum daring
Tanggal pelaksanaan: 25 – 28 Agustus 2020
2.1 Mengumpulkan referensi, meng-identifikasi dan menentukan materi
praktikum daring yang perlu disampaikan dalam modul
Bukti foto mengumpulkan referensi materi praktikum
2.2 Membuat tahapan kegiatan pelaksanaan praktikum daring
Bukti : foto catatan tahapan kegiatan
26
2.3 Menyusun kembali modul praktikum
Bukti : draft modul praktikum
ACARA PRAKTIKUM 1
MEMBRAN CHANNEL
(VIRTUAL LAB)
A. TUJUAN (Learning goals)
1. Predict when particles will move through the membrane and when they will not. (memprediksi
kapan partikel bergerak melalui membran dan kapan tidak)
2. Identify which particle type will diffuse depending on which type of channels are present.
(mengidentifikasi jenis partikel yang berdifusi, berdasarkan tipe saluran yang ada)
3. Predict the rate of diffusion based on the number and type of channels present. (memprediksi laju
difusi berdasarkan jumlah dan jenis saluran yang ada)
4. Use evidence to defend their ideas. (menggunakan bukti untuk mempertahankan gagasan)
B. DASAR TEORI
Di dalam sel, leakage channel selalu terbuka, sedangkan gated channel hanya membuka jika ada
respon dari stimulus. Beberapa gated channel merespon terhadap keberadaan cat tertentu (ligand
gated), beberapa merespon untuk terjadinya perubahan membran potensial akibar perubahan
konsentrasi ion (voltage gated), beberapa merespon untuk terjadinya perubahan tegangan pada
membran sel (mechanically gated), dan beberapa merespon cahaya (light gated).
Di dalam sel, channel tidak aktif memindahkan sesuatu (partikel) untuk melaluinya, hanya
membiarkan partikel-partikel tersebut untuk berdifusi melaluinya. Hal ini juga berlaku dalam simulasi,
meskipun dalam beberapa kasus mungkin tampak bahwa ion ditarik melintasi channel. Jadi, gerakan
partikel melalui channel adalah pasif (hasil dari difusi), dan membrane channels tidak memompa
apapun melintasi membran.
C. PROSEDUR
1. Buka link virtual lab berikut ini: https://phet.colorado.edu/en/simulation/legacy/membrane-
channels
2. Masukkan channel dalam suatu membran dan lihat apa yang terjadi.
3. Amati bagaimana perbedaan jenis channel dalam membiarkan partikel berpindah melintasi
membran.
4. Tips : Students drag the channels onto the membrane and then investigate what happens. The
concentrations graphs are meant to give students qualitative, relative information to help them
understand diffusion.
27
ACARA PRAKTIKUM 2
REFLEKSI TUBUH HEWAN
AKTIVITAS REFLEK PADA TUBUH KATAK
(VIDEO PRAKTIKUM)
A. TUJUAN
Untuk mengetahui aktivitas refleks yang ada pada tubuh hewan khususnya katak
B. DASAR TEORI
Sistem saraf pada vertebrata terbagi 2 bagian, yaitu saraf pusat (systema Nemosum Centrale)
dan saraf tepi (Systema Nervosum Periphericum). Dalam hal ini yang berhubungan dengan kontraksi
otot antara lain sistem saraf pusat. Sistem ini pada vertebrata terdiri atas otak (enchepalon) dan
sumsum tulang (medula spinalis) (Suntoro, 1990). Jalannya impuls saraf, rangsang dari reseptor
menimbulkan impuls aferen yang menjulur menuju kedalam sumsum tulang belakang (tempat neuron
bersinapsis dengan interneuron). Interneuron meneruskan ke sumsum tulang belakang dan membawa
impuls itu kembali melalui saraf spinal ke sekelompok otot untuk kontraksi.
Kegiatan ini biasa disebut gerak refleks. Gerak refleks merupakan bawaan paling sederhana yang
dijumpai pada hewan punya sistem saraf suatu refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh
terhadap suatu stimulus. Respon itu terbawa sejak lahir artinya ditentukan oleh pola reseptor dan
afektor yang diwarisi (Kimbal, 1992).
Pada hakikatnya stimulus atau rangsangan merupakan pola perubahan ligkungan luar atau dalam
yang mampu menimbulkan impuls. Stimuli dapat dalam bentuk mekanik, kimia, suhu, cahaya dan
elektrik. Khusus untuk rangsang elektrik guna merangsang saraf dalam percobaan di laboratorium,
dengan saraf khusus antara lain : rangsangan tersebut harus punya intensitas tertentu, harus punya
lama waktu tertentu dan harus dengan kecepatan tertentu pula (Wulangi, 1993).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
- alat bedah secukupnya
- kaca pengaduk
- statip
- kawat atu benang gantung
- adaptor dengan variabel voltase
Bahan :
- asam cuka pekat
- garam fisiologi
- adaptor dengan variasi voltase
D. PROSEDUR KERJA
a. Pengaruh asam cuka
- membunuh katak dengan cara menusuk bagian kepala
28
- memotong rahang katak dan menyisakan rahang bawah
- jepit rahang bawah dan gantung dengan benang atau kawat apa statip
- cuci katak dari lendir yang menempel dan usahakan tubuh dalam keadaan basah, dibasahi
dengan garam fisiologi
- celupkan batang kaca pengaduk ke asam cuka, dan oleskan pada tungkai depan dan belakang
katak
- catat gejala-gekala yang terjadi pada tabel yang tersedia
b. Pengaruh arus listrik
- menyediakan katak seperti diatas
- menyiapkan adaptor yang telah dialri listrik dengan voltase 5 V;7 V;9 V;13,5 V ; dan 10 V
- ciptakanlah ujung kabel positif pada masing-masing tungkai katak untuk perlakuan masing-
masing voltase diatas
- amati gejala yang terjadi dan catat dalam tabel
- ulangi masing-masing perlakuan untuk katak yang telah di rusak satu ruas dan dua ruas sumsum
tulang belakang.
E. TABEL PENGAMATAN
Pengaruh asam cuka dan listrik
No Tungkai Asam Cuka Arus Listrik Merusak tulang belakang
1 Ruas 2 Ruas
F. DISKUSI
1. Bagaimanakah mekanisme reflex pada katak?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi aktivitas reflex katak?
29
ACARA PRAKTIKUM 3
SISTEM INDERA
INDERA PENGELIHATAN
(VIRTUAL LAB)
A. TUJUAN
Melakukan beberapa eksperimen pengelihatan (daya akomodasi, ketajaman visual, dan
pengelihatan warna) melalui virtual laboratorium.
B. DASAR TEORI
Struktur mata berfungsi untuk mengubah radiasi elektromagnetik cahaya menjadi sinyal biologis
untuk diteruskan ke otak yang menafsirkan sinyal-sinyal ini untuk memungkinkan kita mengenali dan
memahami dunia.
Sinyal yang dikirim oleh struktur periferal penglihatan ke otak sangat canggih – mungkin lebih
canggih daripada informasi tentang pendengaran yang dikirim oleh struktur periferal pendengaran ke
otak tentang suara atau yang dikirim oleh struktur perifer sistem sentuh ke otak tentang apa kita
menyentuh dan merasakan – terutama karena mata benar-benar berkembang (dalam kehidupan
embrionik) sebagai “kantong” otak.
Fungsi utama mata adalah untuk memfokuskan sinar cahaya dari lingkungan pada batang dan
kerucut, sel fotoreseptor retina. Fotoreseptor kemudian mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik
untuk dikirim ke sistem saraf pusat.
Bagian retina vertebrata yang mengandung reseptor sebenarnya merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat dan bukan perifer yang terpisah organ. Selama perkembangan embrio, sel-sel retinal
“mundur” dari sistem saraf, sehingga lapisan retina, secara mengejutkan, menghadap ke belakang!
Bagian saraf retina terdiri dari tiga lapisan sel yang dapat dieksitasi (Gambar 6-32): (1) lapisan terluar
(paling dekat dengan koroid) yang berisi batang dan / atau kerucut, yang ujung peka cahaya menghadap
koroid (jauh dari cahaya yang masuk); (2) lapisan tengah dari sel bipolar; dan (3) lapisan dalam sel
ganglion. Batang dan kerucut diberi nama karena penampilannya di bawah mikroskop cahaya.
C. PROSEDUR
1. Buka situs virtual laboratorium berikut ini:
https://ilearn.med.monash.edu.au/physiology/vision/index.html
2. Pilih menu accommodation, dan ikuti petunjuk stimulasi, serta kerjakan eksperimen dan quiz
yang telah tesedia
3. Buka situs no.1, dan pilih menu color vision
4. Ikuti petunjuk untuk tes buta warna (red-green blindness dan colour blindness)
5. Buka kembali situs no.1, pilih menu visual acuity
6. Ikuti petunjuk acuity test
30
ACARA PRAKTIKUM 4
SISTEM PENCERNAAN
PENGAMATAN FESES
(PRAKTIKUM DI RUMAH)
A. TUJUAN
Untuk mengetahui struktur anatomi organ-organ pada sistem pencernaan
Untuk mendiagnosa kesehatan sistem pencernaan secara sederhana melalui pemeriksaan
feses secara makroskopis
B. DASAR TEORI
Proses pencernaan merupakan proses penguraian bahan makanan menjadi zat-zat makanan agar
dapat diserap oleh tubuh dan digunakan oleh jaringan tubuh. Sistem pencernaan terdiri dari organ
pencernaan yang terhubung langsung membentuk saluran pencernaan. Saluran pencernaan adalah
saluran yang berkesinambungan berupa tabung yang dikelilingi otot. Organ pencernaan memiliki
senyawa ataupun mekanisme khusus yang mencerna makanan, memecah menjadi bagian yang lebih
kecil dan akan diserap oleh saluran makanan menuju pembuluh darah. Saluran pencernaan terdiri atas
rongga mulut, esofagus (kerongkongan), gaster (lambung), intestinum tenue (usus halus), kolon (usus
besar), dan anus. Makanan di dalam sistem pencernaan direduksi secara fisis, reduksi selanjutnya
berlangsung secara kimia, kemudian hasilnya akan diserap, dan residu pencernaan akan dibuang keluar
tubuh
Proses pencernaan makanan di dalam tubuh ada dua macam, yaitu:
Pencernaan mekanis
Pencernaan mekanis merupakan pemecahan makanan secara fisik daanan yang kasar menjadi
zat makanan yang lebih halus. Misalnya, gigi berfungsi sebagai memotong dan mengunyah
makanan, gerak peristaltik di esofagus dan lambung.
Pencernaan kimiawi
Pencernaan kimiawi merupakan proses pemecahan makanan dari molekul kompleks menjadi
molekul yang dapat diserap oleh jaringan tubuh dengan bantuan getah atau cairan di dalam
organ dan kelenjar pencernaan. Getah atau cairan tersebut mengandung senaywa kimia
berupa enzim. Misalnya cairan lambung yang mengandung enzim pepsin, berfungsi mengubah
protein menjadi pepton.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Masker
2. Alat tulis
3. Handscoon
Bahan
1. Feses
D. PROSEDUR KERJA
1) Catat semua makanan yang dikonsumsi sehari sebelum pengamatan (H-1)
31
2) Tepat hari pengamatan, lakukan pengamatan terhadap feses masing-masing
3) Usahakan pengamatan feses dilakukan pagi hari sebelum mengonsumsi apapun
4) Catat semua hasil pengamatan di tabel pengamatan
E. TABEL PENGAMATAN
No. Aspek Hasil pengamatan Keterangan
F. DISKUSI
ACARA PRAKTIKUM 5
RESPIRASI
KECEPATAN PENGGUNAAN OKSIGEN DALAM RESPIRASI HEWAN
(VIDEO PRAKTIKUM)
A. TUJUAN:
Membuktikan bahwa respirasi membutuhkan oksigen
Menghitung kecepatan penggunaan o2 dalam proses respirasi beberapa macam hewan
B. DASAR TEORI
Setiap makhluk hidup melakukan respirasi yang membutuhkan oksigen. Oksigen adalah salah
satu kebutuhan yang paling vital dalam respirasi. Seekor hewan masih dapat bertahan hidup beberapa
hari tanpa air atau beberapa minggu tanpa makanan tetapi tanpa oksigen hanya beberapa menit saja.
Fungsi respirasi adalah makhluk hidup menyediakan oksigen untuk darah dan mengambil
karbondioksida dari dalam darah.
Prosedur respirasi mempunyai arti :
a. Proses pernapasan O2, pengeluaran CO2, penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh.
b. Pertukaran gas antar sel dengan lingkungan
c. Reaksi enzymatik dalam proses tersebut ada satu enzim yang memegang peranan penting yaitu
sitokrom.
Manusia dan vertebrata lainnya bernafas secara tidak langsung dengan perantara alat
pernafasan dan darah, pertukaran gas dan penggunaan energi, reaksi enziamatik itu dapat berlangsung
berdasarkan tempat.
Berdasarkan tempat terjadinya, pernapasan dapat dibedakan menjadi dua :
32
a. Pernafasan luar (respirasi eksternal) yitu pertukaran O2 dalam alveolus dan CO2 dalam darah
b. Pernafasan dalam (pernafasan internal) yaitu pertukaran udara dari aliran darah dengan sel
tubuh.
Oksigen yang masuk dalam tubuh hanya sedikit, yang dapat disimpan dalam tubuh yaitu berupa
oksimioglobin (dalam otot) dan sebagai oksihaemoglobin (dalam darah). Frekuensi pernafasan berkisar
antara 13-18/menit. Frekwensi pernafasan tersebut dipengaruhi oleh :
a. umur
b. jenis kelamin
c. posisi tubuh
d. kegiatan tubuh
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
- respirimeter - Pencatat waktu
- beker glass - timbangan analitik
- pipet
Bahan
- Belalang - cicak
- KOH/NaOH kristal - Kapas
- Vaselin - Eusin
D. PROSEDUR KERJA
Menyediakan respirometer unit
Menimbang hewan percobaan
Memasukkan hewan percobaan kedalam tabung respirometer dan memasukkan pula KOH dan
NaOH kristal yang telah dibungkus dengan kapas
Menutup tabung dengan pipet kapiler yang terdapat pada respirometer, pada posisi horisontal
Meletakkan respirometer pada posisi horizontal
Memasukkan eusin ke dalam ujung pipa kapiler dengan menggunakan pipet sebanyak satu tetes
Mengamati dan mengukur gerakkan eusin tiap satu menit sampai sepuluh kali
Meghitung kecepatan penggunaan O2 tiap menit hewan sepuluh percobaan
Mengulangi kegiatan diatas untuk percobaan hewan lainnya
E. TABEL PENGAMATAN
No. Hewan Berat hewan
(gram)
Perpindahan kedudukan eosin (dalam skala) pada menit ke ...
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
33
F. DISKUSI
a. Bagaimanakah kecepatan penggunaan O2 pada masing-masing hewan tersebut?
b. Adakah perbedaan kecepatan penggunaan O2 pada masing-masing hewan tersebut?
Mengapa?
ACARA PRAKTIKUM 6
PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK
TERHADAP OKSIGEN TERLARUT
(PRAKTIKUM DI RUMAH)
A. TUJUAN:
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian hewan poikilotermik terhadap:
Oksigen yang terkandung di dalam air karena pengaruh suhu air
Oksigen yang terkandung dalam air karena pengaruh kadar garam dalam air
B. DASAR TEORI:
Oksigen berperan pada proses respirasi maupun metabolisme.Respirasi meliputi 2 hal: respirasi
eskternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal bersangkutan dengan pemasukan oksigen ke dalam
tubuh organisme dan pelepasan karbondioksida dari dalam tubuh organisme. Respirasi internal atau
metabolisme intemedier, bersangkutan dengan keseluruhan reaksi enzimatis, yaitu reaksi oksidatif dan
reaksi non oksidatif yang dapat menghasilkan energi aktivitas biologis. Metabolisme bersangkutan
dengan konsumsi oksigen produksi panas dan pembebasan karbondioksida.
Respirasi eksternal sangat dipengaruhi oleh kadar oksigen didalam lingkungan organisme yang
bersangkutan. Untuk lingkungan air, kadar oksigen dipengaruhi oleh kelarutan oksigen dalam air.
Kelarutan oksigen dalam cairan secara umum dipengaruhi oleh:
Tekanan parsial oksigen (O2) di atas permukaan cairan. Makin tinggi tekanan O2 di atas
permukaan cairan, makin tinggi pada kelarutan oksigen di dalam cairan
Suhu cairan/medium. Makin tinggi suhu cairan/medium, makin rendah kelarutan oksigen dalam
cairan/medium
Kadar garam di dalam cairan. Makin tinggi kadaa oksigen cairan, makin rendah kelarutan oksigen
di dalam cairan
Dengan mengubah-ubah suhu cairan, maka kadar oksigen dalam cairan akan berubah-ubah.
Demikian pula dengan mengubah-ubah kadar garam, cairan, maka kelarutan oksigen dalam cairan juga
berubah.
34
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
- Bak Plastik - Gelas piala
- Termometer - Gelas ukur
- Timbangan - Pengaduk
- Kompor - Boardmaker
- Panci - Stopwatch
Bahan
- Es batu
- Hewan coba: Ikan Tombro dan Ikan Mas
D. CARA KERJA:
1) Pengaruh kenaikan suhu medium
a. Jerang air dalam panci
b. Isi bak plastik dengan air kran, beri tanda tingginya air dengan boardmaker, dan catat suhu air
c. Timbangan berat ikan yang akan dipakai, kemudian masukkan ke dalam bak plastik yang telah
berisi air tadi. Tunggu sampai ikan nampak tenang, kemudian hitung gerak operculum selama
satu menit. Ulangi sampai tiga kali hitungan, kemudian ambil rata-ratanya
d. Naikkan suhu medium dengan interval 30 C, dengan cara menuangkan air panas ke dalam bak
sampai tercapai suhu yang kita kehendaki, namun jaga volume air tidak berubah, yaitu dengan
mengurangi air bak sebanyak air panas yang ditambahkan. Pada saat air panas, jangan sampai
mengenai ikannya. Setelah ikan tenang, hitung gerak opekulum per menit. Lakukan ulangan
sebanyak tiga kali
e. Kenaikan suhu diteruskan sampai mencapai suhu kritis tertinggi. Hentikan perlakuan pada saat
ikan nampak kolaps
2) Pengaruh penurunan suhu medium
a. Cara kerja seperti 1)
b. Penurunan suhu dikerjakan dengan memasukkan es kedalam bak sampai tercapai suhu yang
dikehendaki yang dikehendaki (interval suhu 30 c)
c. Penurunan suhu diteruskan, sampai tercapai suhu kritis terendah (ikan nampak kolaps)
E. TABEL PENGAMATAN
No. Jenis ikan Jumlah bukaan operkulum per menit
Air suhu tinggi Air suhu medium Air suhu rendah
1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata
F. DISKUSI
1. Mengapa volume air bak harus dijaga tetap sama?
2. Bagaimanakah mekanisme pengaruh suhu air terhadap aktivitas respirasi?
3. Untuk apa ikan ditimbang beratnya?
35
ACARA PRAKTIKUM 7
SISTEM KARDIOVASKULER
MENENTUKAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb)
(VIDEO PRAKTIKUM)
A. TUJUAN
Menentukan kada Hb pada vertebrata
B. DASAR TEORI
Sel darah merupakan salah satu sel yang berperan sangat penting dalam berlangsungnya
metabolisme pada tubuh makhluk hidup, darah sendiri tersusun atas sel darah dan plasma darah.
Terdapat dua jenis darah pada tubuh vertebrata, yaitu darah putih (leukosit) dan darah merah
(eritrosit), sel darah merah manusia memiliki pigmen warna merah yang bernama haemoglobin, dimana
pigmen ini berfungsi sebagai pengikat gas-gas pernafasan yang meliputi Oksigen (O2) dan
Karbondioksida (CO2), oksigen nantinya akan berikatan dengan ion Fe2+ pada haemoglobin sehingga
dapat disebarkan ke seluruh tubuh.
Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin dan kondisi lingkungan. Haemoglobin
dalam tubuh manusia memiliki standar normalnya dimana kadar haemoglobin dikatakan normal apabila
terdapat sekitar 14 gr/100Ml haemoglobin dalam darah wanita dan 15,5 gr/100Ml haemoglobin dalam
darah laki-laki. Selain jenis kelamin, usia dan keadaan lingkungan juga dapat mempengaruhi adanya
perubahan kadar haemoglobin dalam darah (Widmaier et al. 2019: 263-265). Adapun pendapat lain
yang mengatakan bahwa rata-rata wanita memiliki jumlah haemoglobin 12% lebih sedikit dari laki-laki
dengan perbandingan usia dan ras yang sama
C. ALAT DAN BAHAN
1. Hemometer
2. Aquadest
3. 0,1 HCl
4. Darah kapiler
5. Pipet
6. batang pangaduk
D. CARA KERJA
1. Tabung pengencer hemometer diisi dengan 0,1 nHCl sampai angka 2
2. Hisaplah darah kapiler dengan pipet Hb sampai angka 20
3. Hapuslah darah yang melekat pada ujung pipet
4. Sebelum darah menjedal, segera dimasukkan kedalam tabung pengencer tersebut dengan cara
ujung pipet masuk sedikit kedalam larutan 0,1 n HCl
5. Hisaplah HCl didalam tabung ke dalam pipet kemudian dikeluarkan lagi. Perlakuan ini dilakukan
sampai tiga kali
6. Diamkan selama satu sampai tiga menit
36
7. Encerkan dengan aquadest setetes demi setetes dan diaduk dnegan batang pangaduk sampai
warnanya sesuai dengan standart
8. Kadar Hb pada tabung pengencer hemometer yang terletak sesuai dengan tinggi permukaan
larutan darah tersebut
E. TABEL PENGAMATAN
No. Kriteria Nama Jenis Kelamin
Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (cm)
Umur (Tahun)
Kadar Hb
1
2
3
4
5
Keterangan: macam-macam kriteria : Gemuk pendek, gemuk tinggi, kurus pendek, kurus tinggi
F. DISKUSI
1. Apakah tujuan menghisap HCl dan mengeluarkannya?
2. Apakah tujuan perlakuan mendiamkan darah yang sudah diberi HCl selama tiga menit (langkah
6)?
3. Berapakah kadar Hb masing-masing hewan?
4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi perbedaan Hb pada hewan-hewan tersebut!
37
KEGIATAN 3
Pembuatan video praktikum yang interaktif
Tanggal pelaksanan: 31 Agustus – 11 September 2020
3.1 Mengidentifikasi dan menentukan materi modul praktikum yang perlu
disampaikan dalam bentuk video tutorial Bukti: Foto catatan
3.2 Membuat storyboard tahapan-tahapan pembuatan video praktikum
Bukti: catatan storyboard
38
3.3 Melakukan pengambilan video dan editing sesuai komponen penyusun
modul praktikum
Bukti 1 : file pengambilan video dan editing
Bukti 2: editing video menggunakan aplikasi inshot
Bukti 3 : File video
Video diunggah di google drive, berikut linknya
https://drive.google.com/file/d/18INX-kKsp2XlSNeiMNtO0waMUGcJQkoZ/view?usp=sharing
39
KEGIATAN 4
Pembuatan perangkat pembelajaran daringFisiologi Hewan
Tanggal pelaksanaan 15– 17 September 2020
4.1 Melakukan konsultasi mengenai perangkat Fisiologi Hewan daring kepada
tim dosen pengajar Fisiologi Hewan
Bukti: foto tangkapan Zoom meeting
4.2 Menyusun perangkat Fisiologi Hewan pembelajaran daring
Bukti 1: foto kegiatan
Bukti 2: dokumen perangkat pembelajaran Fisiologi Hewan
40
UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
KODE DOKUMEN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FISIOLOGI HEWAN MATAKULIAH (MK) KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER TGL
PENYUSUNAN
Biostatitik KPB 1513 MKPB T=3 P=1 3
OTORISASI PENGESAHAN
DOSEN PENGEMBANG RPS KOORDINATOR RMK KAPRODI
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP
Capaian Pembelajaran (CP)
CPL – Prodi yang dibebankan pada MK
CPL-1 CPL-3 CPL-9
Mahasiswa mampu menganalisis prinsip-prinsip biologi dan pengetahuan yang relevan dengan matematika dan ilmu alam Mahasiswa mampu melakukan kerja laboratorium dan studi lapang secara mandiri dengan mengutamakan keselamatan kerja Mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan berkolaborasi dan berkomukasi secara lisan dan tulisan dengan baik
Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)
CPMK- 1 CPMK- 2 CPMK- 3
Mahasiswa mampu Menganalisis prinsip-prinsip biologi dan pengetahuan yang relevan dengan permasalahan tertentu (1.c) Mahasiswa mampu Menginterpretasikan hasil analisis dan sintesis biologi (3.d) Mahasiswa mampu Menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan (9.b)
CPL Sub CPMK
CPL-1 CPMK- 1 SubCPMK-1 Mampu mendeskripsikan lingkungan sel serta konsep homeostasis, umpan balik negatif dan positif SubCPMK-3 Mampu menganalisis konsep fisiologi sistem saraf pada hewan dan manusia SubCPMK-4 Mampu menganalisis sistem otot dan gerak pada hewan dan manusia SubCPMK-6 Mampu menganalisis konsep sistem indera pada hewan dan manusia SubCPMK-8 Mampu menganalisis konsep sistem endokrin pada hewan dan manusia SubCPMK-10 Mampu menganalisis sistem pencernaan makanan pada hewan dan manusia SubCPMK-12 Mampu menganalisis konsep sistem respirasi pada hewan dan manusia SubCPMK-14 Mampu menganalisis konsep sistem kardiovaskuler pada hewan dan manusia
41
SubCPMK-16 Mampu menganalisis konsep sistem imunitas pada manusia SubCPMK-18 Mampu menganalisis konsep sistem ekskresi pada hewan dan manusia SubCPMK-20 Mampu menganalisis konsep sistem reproduksi pada hewan dan manusia SubCPMK-22 Mampu menganalisis konsep fisiologi termoregulasi dan mekanismenya pada vertebrata SubCPMK-24 Mampu menganalisis konsep fisiologi hibernasi dan estivasi
CPL-3
CPMK- 2 SubCPMK-5 Mampu menginterpretasikan hasil analisis sistem gerak reflek pada praktikum SubCPMK-11 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem pencernaan SubCPMK-13 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem respirasi SubCPMK-15 Mampu menginterpretasikan hasil praktikum tentang sistem kardiovaskuler SubCPMK-21 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem reproduksi SubCPMK-23 Mampu menginterpretasikan hasil praktikum pengukuran suhu tubuh
CPL-9 CPMK- 3 SubCPMK-2 Mampu mengidentifikasi permasalahan atau gangguan homeostatis pada hewan dan manusia SubCPMK-7 Mampu mengidentifikasi gangguan sistem indera pada hewan dan manusia SubCPMK-9 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem endokrin pada hewan dan manusia SubCPMK-17 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem imunitas pada hewan dan manusia SubCPMK-19 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem ekskresi pada hewan dan manusia SubCPMK-25 Mampu mengidentifikasi permasalahan hibernasi dan estivasi akibat kerusakan lingkungan
Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Perkuliahan ini membahas tentang fisiologi sel, lingkungan sel, dan fisiologi sistem organ pada hewan dan manusia beserta analisis permasalahan dalam fisiologi hewan dan manusia
Materi Pembelajaran/ Pokok Bahasan
1. Lingkungan internal, lingkungan eksternal hewan bersel satu dan multiseluler serta mendeskripsikan cairan antar sel (CAS), cairan intrasel (CIS) dan cairan ekstraseluler (CES), mendeskripsikan homeostasis, umpan balik 41ormone41 dan positif dan gangguan homeostasis;
2. Fisiologi 41ormon saraf pada hewan dan manusia;
3. Fisiologi 41ormon otot dan gerak pada hewan dan manusia; 4. Fisiologis alat indra pada hewan dan manusia; 5. Fisiologi 41ormon endokrin pada hewan dan manusia dan memahami pentingnya peranan 41ormone sebagai 41ormon integrative;
6. Fisiologi 41ormon penernaan makanan pada hewan dan manusia; 7. Fisiologi 41ormon respirasi pada hewan dan manusia; 8. Fisiologi mekanisme kerja jantung, dan sirkulasi cairan tubuh (darah) 9. Fisiologi 41ormon imunitas pada manusia; 10. Fisiologi 41ormon ekskresi pada hewan dan manusia;
42
11. Fisiologi 42ormon reproduksi pada hewan dan manusia;
12. Fisiologi termoregulasi dan mekanismenya pada vertebrata 13. Fisiologi hibernasi dan estivasi
Daftar Pustaka/ Referensi
1. Hill, R.W.,Wyse, G.A., and Anderson, M. 2012. Animal Physiology, Third Edition.Massachussetts: Sinauer Associates, Inc. Publishers. 2. Sherwood, L., Klandorf, H., & Yancey, P. (2012). Animal physiology: from genes to organisms. Cengage Learning. 3. Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2018). Principles of anatomy and physiology. John Wiley & Sons. 4. Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan., Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah. IRBD Loan No.3979. Dirjen Dikti.
Dirjen Dikti. Departemen Pendidikan Nasional.
5. Purves, Sadava., Orians, Heller. 2005. Life the Science of Biology. 7th ed. Mc Graw Hill Co. NY.
6. Wulangi, Kartolo S., 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi
7. Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. 2008. Biology eight edition. San Fracisco: Pearson Education Inc, 4-5.
8. Rastogi, S. C. 2007. Essentials of animal physiology. New Age International. 9. Moyes, C. D., & Schulte, P. M. (2005). Animal Physiology (p. 21). San Francisco, CA: Benjamin Cummings. 10. Abbas, A. K., Lichtman, A. H., & Pillai, S. (2014). Cellular and molecular immunology E-book. Elsevier Health Sciences.
Media Pembelajaran
Software Hardware 1. MS Powerpoint 2. MS. Word 3. Browser: E-learning UNEJ 4. Video
1. Proyektor 2. LCD 3. Laptop / Komputer
Team Teaching 1. Erlia Narulita, S.Pd., Msi., Ph.D 2. Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D. 3. Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd 4. Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si. 5. Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed
Matakuliah Prasarat
-
[Type here]
43
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
SILABUS
MATA KULIAH
Nama FISIOLOGI HEWAN
Kode KPB1513
Kredit 4 sks
Semester 5
DESKRIPSI MATA KULIAH
Perkuliahan ini membahas tentang fisiologi sel, lingkungan sel, dan fisiologi sistem organ pada hewan dan manusia beserta analisis permasalahan dalam fisiologi hewan dan manusia
CPL PRODI YANG DIBEBANKAN PADA MK
1 Mahasiswa mampu menganalisis prinsip-prinsip biologi dan pengetahuan yang relevan dengan matematika dan ilmu alam
3 Mahasiswa mampu melakukan kerja laboratorium dan studi lapang secara mandiri dengan mengutamakan keselamatan kerja
9 Mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan berkolaborasi dan berkomukasi secara lisan dan tulisan dengan baik
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH (CPMK)
1 Mahasiswa mampu Menganalisis prinsip-prinsip biologi dan pengetahuan yang relevan dengan permasalahan tertentu (1.c)
2 Mahasiswa mampu Menginterpretasikan hasil analisis dan sintesis biologi (3.d)
3 Mahasiswa mampu Menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan (9.b)
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH (Sub-CPMK)
1 Mampu mendeskripsikan lingkungan sel serta konsep homeostasis, umpan balik negatif dan positif
2 Mampu mengidentifikasi permasalahan atau gangguan homeostatis pada hewan dan manusia
3 Mampu menganalisis konsep fisiologi sistem saraf pada hewan dan manusia
4 Mampu menganalisis sistem otot dan gerak pada hewan dan manusia
5 Mampu menginterpretasikan hasil analisis sistem gerak reflek pada praktikum
6 Mampu menganalisis konsep sistem indera pada hewan dan manusia
[Type here]
44
7 Mampu mengidentifikasi gangguan sistem indera pada hewan dan manusia
8 Mampu menganalisis konsep sistem endokrin pada hewan dan manusia
9 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem endokrin pada hewan dan manusia
10 Mampu menganalisis sistem pencernaan makanan pada hewan dan manusia
11 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem pencernaan
12 Mampu menganalisis konsep sistem respirasi pada hewan dan manusia
13 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem respirasi
14 Mampu menganalisis konsep sistem kardiovaskuler pada hewan dan manusia
15 Mampu menginterpretasikan hasil praktikum tentang sistem kardiovaskuler
16 Mampu menganalisis konsep sistem imunitas pada manusia
17 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem imunitas pada hewan dan manusia
18 Mampu menganalisis konsep sistem ekskresi pada hewan dan manusia
19 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem ekskresi pada hewan dan manusia
20 Mampu menganalisis konsep sistem reproduksi pada hewan dan manusia
21 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem reproduksi
22 Mampu menganalisis konsep fisiologi termoregulasi dan mekanismenya pada vertebrata
23 Mampu menginterpretasikan hasil praktikum pengukuran suhu tubuh
24 Mampu menganalisis konsep fisiologi hibernasi dan estivasi
25 Mampu mengidentifikasi permasalahan hibernasi dan estivasi akibat kerusakan lingkungan
MATERI PEMBELAJARAN
1 Lingkungan internal, lingkungan eksternal hewan bersel satu dan multiseluler serta mendeskripsikan cairan antar sel (CAS), cairan intrasel (CIS) dan cairan ekstraseluler (CES), mendeskripsikan homeostasis, umpan balik 44ormone44 dan positif dan gangguan homeostasis;
2 Fisiologi 44ormon saraf pada hewan dan manusia;
3 Fisiologi 44ormon otot dan gerak pada hewan dan manusia;
4 Fisiologis alat indra pada hewan dan manusia;
5 Fisiologi 44ormon endokrin pada hewan dan manusia dan memahami pentingnya peranan 44ormone sebagai 44ormon integrative;
6 Fisiologi 44ormon penernaan makanan pada hewan dan manusia;
7 Fisiologi 44ormon respirasi pada hewan dan manusia;
[Type here]
45
8 Fisiologi mekanisme kerja jantung, dan sirkulasi cairan tubuh (darah)
9 Fisiologi 45ormon imunitas pada manusia;
10 Fisiologi 45ormon ekskresi pada hewan dan manusia;
11 Fisiologi 45ormon reproduksi pada hewan dan manusia;
12 Fisiologi termoregulasi dan mekanismenya pada vertebrata
13 Fisiologi hibernasi dan estivasi
PUSTAKA UTAMA
1 Hill, R.W.,Wyse, G.A., and Anderson, M. 2012. Animal Physiology, Third Edition.Massachussetts: Sinauer Associates, Inc. Publishers.
2 Sherwood, L., Klandorf, H., & Yancey, P. (2012). Animal physiology: from genes to organisms. Cengage Learning.
3 Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2018). Principles of anatomy and physiology. John Wiley & Sons.
4 Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan., Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah. IRBD Loan No.3979. Dirjen Dikti. Dirjen Dikti. Departemen Pendidikan Nasional.
5 Purves, Sadava., Orians, Heller. 2005. Life the Science of Biology. 7th ed. Mc Graw Hill
Co. NY.
6 Wulangi, Kartolo S., 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi
7 Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. 2008. Biology eight edition. San Fracisco: Pearson Education Inc, 4-5.
8 Rastogi, S. C. 2007. Essentials of animal physiology. New Age International.
9 Moyes, C. D., & Schulte, P. M. (2005). Animal Physiology (p. 21). San Francisco, CA: Benjamin Cummings.
10 Abbas, A. K., Lichtman, A. H., & Pillai, S. (2014). Cellular and molecular immunology E-book. Elsevier Health Sciences.
PUSTAKA PENDUKUNG
1 Sumber lain: buku-buku text yang lain, artikel, internet.
PRASYARAT (Jika ada)
-
[Type here]
46
UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
KONTRAK KULIAH
MATA KULIAH
Nama FISIOLOGI HEWAN
Kode KPB1513
Kredit 4 sks
Semester 5
TIM PENGAMPU MATAKULIAH
1. Erlia Narulita, S.Pd., Msi., Ph.D 2. Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D. 3. Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd 4. Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si. 5. Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed
DESKRIPSI MATA KULIAH
Perkuliahan ini membahas tentang fisiologi sel, lingkungan sel, dan fisiologi sistem organ pada hewan dan manusia beserta analisis permasalahan dalam fisiologi hewan dan manusia
CPL PRODI YANG DIBEBANKAN PADA MK
1 Mahasiswa mampu menganalisis prinsip-prinsip biologi dan pengetahuan yang relevan dengan matematika dan ilmu alam
3 Mahasiswa mampu melakukan kerja laboratorium dan studi lapang secara mandiri dengan mengutamakan keselamatan kerja
9 Mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan berkolaborasi dan berkomukasi secara lisan dan tulisan dengan baik
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH (CPMK)
1 Mahasiswa mampu Menganalisis prinsip-prinsip biologi dan pengetahuan yang relevan dengan permasalahan tertentu (1.c)
2 Mahasiswa mampu Menginterpretasikan hasil analisis dan sintesis biologi (3.d)
3 Mahasiswa mampu Menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan (9.b)
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH (Sub-CPMK) 1 Mampu mendeskripsikan lingkungan sel serta konsep homeostasis, umpan balik negatif dan
positif
2 Mampu mengidentifikasi permasalahan atau gangguan homeostatis pada hewan dan manusia
3 Mampu menganalisis konsep fisiologi sistem saraf pada hewan dan manusia
4 Mampu menganalisis sistem otot dan gerak pada hewan dan manusia
5 Mampu menginterpretasikan hasil analisis sistem gerak reflek pada praktikum
6 Mampu menganalisis konsep sistem indera pada hewan dan manusia
7 Mampu mengidentifikasi gangguan sistem indera pada hewan dan manusia
8 Mampu menganalisis konsep sistem endokrin pada hewan dan manusia
9 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem endokrin pada hewan dan manusia
10 Mampu menganalisis sistem pencernaan makanan pada hewan dan manusia
[Type here]
47
11 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem pencernaan
12 Mampu menganalisis konsep sistem respirasi pada hewan dan manusia
13 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem respirasi
14 Mampu menganalisis konsep sistem kardiovaskuler pada hewan dan manusia
15 Mampu menginterpretasikan hasil praktikum tentang sistem kardiovaskuler
16 Mampu menganalisis konsep sistem imunitas pada manusia
17 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem imunitas pada hewan dan manusia
18 Mampu menganalisis konsep sistem ekskresi pada hewan dan manusia
19 Mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem ekskresi pada hewan dan manusia
20 Mampu menganalisis konsep sistem reproduksi pada hewan dan manusia
21 Mampu menginterpretasikan hasil pengamatan pada praktikum sistem reproduksi
22 Mampu menganalisis konsep fisiologi termoregulasi dan mekanismenya pada vertebrata
23 Mampu menginterpretasikan hasil praktikum pengukuran suhu tubuh
24 Mampu menganalisis konsep fisiologi hibernasi dan estivasi
25 Mampu mengidentifikasi permasalahan hibernasi dan estivasi akibat kerusakan lingkungan
MATERI PEMBELAJARAN
1 Lingkungan internal, lingkungan eksternal hewan bersel satu dan multiseluler serta mendeskripsikan cairan antar sel (CAS), cairan intrasel (CIS) dan cairan ekstraseluler (CES), mendeskripsikan homeostasis, umpan balik 47ormone47 dan positif dan gangguan homeostasis;
2 Fisiologi 47ormon saraf pada hewan dan manusia;
3 Fisiologi 47ormon otot dan gerak pada hewan dan manusia;
4 Fisiologis alat indra pada hewan dan manusia;
5 Fisiologi 47ormon endokrin pada hewan dan manusia dan memahami pentingnya peranan 47ormone sebagai 47ormon integrative;
6 Fisiologi 47ormon penernaan makanan pada hewan dan manusia;
7 Fisiologi 47ormon respirasi pada hewan dan manusia;
8 Fisiologi mekanisme kerja jantung, dan sirkulasi cairan tubuh (darah)
9 Fisiologi 47ormon imunitas pada manusia;
10 Fisiologi 47ormon ekskresi pada hewan dan manusia;
11 Fisiologi 47ormon reproduksi pada hewan dan manusia; 12 Fisiologi termoregulasi dan mekanismenya pada vertebrata 13 Fisiologi hibernasi dan estivasi PUSTAKA UTAMA
1 Hill, R.W.,Wyse, G.A., and Anderson, M. 2012. Animal Physiology, Third Edition.Massachussetts: Sinauer Associates, Inc. Publishers.
2 Sherwood, L., Klandorf, H., & Yancey, P. (2012). Animal physiology: from genes to organisms. Cengage Learning.
3 Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2018). Principles of anatomy and physiology. John Wiley & Sons.
4 Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan., Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah. IRBD Loan No.3979. Dirjen Dikti. Dirjen Dikti. Departemen Pendidikan Nasional.
[Type here]
48
5 Purves, Sadava., Orians, Heller. 2005. Life the Science of Biology. 7th ed. Mc Graw Hill
Co. NY.
6 Wulangi, Kartolo S., 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi
7 Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. 2008. Biology eight edition. San Fracisco: Pearson Education Inc, 4-5.
8 Rastogi, S. C. 2007. Essentials of animal physiology. New Age International.
9 Moyes, C. D., & Schulte, P. M. (2005). Animal Physiology (p. 21). San Francisco, CA: Benjamin Cummings.
10 Abbas, A. K., Lichtman, A. H., & Pillai, S. (2014). Cellular and molecular immunology E-book. Elsevier Health Sciences.
PUSTAKA PENDUKUNG
1 Sumber lain: buku-buku text yang lain, artikel, internet.
PRASYARAT (Jika ada)
-
TUGAS
1 Membuat makalah analisa dari artikel ilmiah
2 Membuat PPT
3 Membuat laporan praktikum
KRITERIA PENILAIAN
Penilaian meliputi: UTS, UAS, praktik analisis, tugas individu dan kelompok 1. Ujian tulis (T1, T2, T3) 60% 2. Presentasi 0% 3. Presentasi 20%
JADWAL KULIAH
Pertemuan Ke
Tanggal dan Jam
Bahan Kajian Dosen Pengampu
1 Pendahuluan a. Pemaparan RPS, Silabus, Kontrak dan Referensi
yang digunakan, Bentuk Evaluasi
Tim pengajar
2 Lingkungan sel dan homeostasis 1. Lingkungan internal, lingkungan eksternal hewan
bersel satu dan multiseluler 2. Cairan antar sel (CAS), cairan intrasel (CIS) dan
cairan ekstraseluler (CES), Homeostasis, umpan balik negatif dan positif dan gangguan homeostasis
Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
[Type here]
49
3 Fisiologi sistem saraf pada hewan dan manusia 1. Sifat sifat ion dalam sel saraf dan sifat kelistrikan
membran sel saraf 2. Potensial aksi, depolarisasi, repolarisasi dan
hiperpolarisasi 3. Potensial aksi pada sel saraf terjadi berdasarkan
prinsip all or none Perambatan impuls dan sinaps
Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
4 Sistem otot dan gerak pada hewan dan manusia 1. Mekanisme gerak amoboid, silia, dan flagela pada
hewan 2. prinsip all or none pada kontraksi sel otot 3. Perbedaan kontraksi tunggal, sumasi, tetanus
tidak sempurna, dan tetanus sempurna; 4. Proses kontraksi otot polos dan otot lurik 5. Peran ATP,Ca2+, dan fosfagen dalam kontraksi
dan relaksasi otot Aktifitas reflek katak
Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
5 Sistem indra pada hewan dan manusia 1. Fisiologi sistem indra pada hewan dan manusia 2. Potensial reseptor dan potensial generator 3. Sensasi indra umum
Sensasi indra khusus
Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
6 Ujian T1
7 Sistem endokrin pada hewan dan manusia 1. Klasifikasi 49ormone berdasarkan pengaruh
49ormone terhadap jaringan target 2. Mekanisme regulasi produksi dan sekresi
49ormone 3. Mekanisme kerja berbagai stimulus yang
mempegaruhi sekresi 49ormone dan menjelaskan kerja 49ormone pada sel target;
4. Struktur dan fungsi fisiologi antara neurohipofisis dan adenohipofisis dalam regulasi dan produksi hormone
5. Up and down regulation Interaksi 49ormone secara sinergis, permissive dan antagonis
Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed
8 Sistem pencernaan makanan pada hewan dan manusia 1. Pencernaan ekstrasel dan intrasel, serta
pencernaan endoparasit 2. Makanan pada hewan avertebrata dan vertebrata
(aves dan ruminansia) 3. Saluran pencernaan pada hewan dan perbedaan
antara lambung; monogastrik, digastrik dan poligastrik
4. Gerak peristaltik dan segmental pada alat pencernaan
5. Proses menelan dan absorbsi zat makanan
Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed
[Type here]
50
6. Metabolism karbohidrat, protein, dan lemak di dalam sel
Pengendalian saraf pada proses pencernaan makan
9 Sistem respirasi pada hewan dan manusia 1. Faktor – faktor yang mempengaruhi difusi gas
pernafasan melintasi membrane epitel; pernapasan dan menyebutkan syarat – syarat yang harus dimiliki oleh organ/ permukaan tubuh hewan agar dapat digunakan sebagai alat pernapasan
2. Mekanisme pernapasan dan proses pernapasan internal dan eksternal pada berbagai hewan
3. Pengaruh suhu, Ph, dan kadar CO2 pada kemampuan Hb untuk mengikat O2 dan CO2
Pengendalian pernapasan
Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed
10 Sistem kardiovaskuler pada hewan dan manusia 1. Pentingnya sistem sirkulasi pada hewan bertubuh
besar 2. Pembuluh berdenyut, jantung berpembuluh,
jantung ampular tambahan dan jantung berbilik 3. System sirkulasi tebuka dan sistem sirkulasi
tertutup 4. Anatomi dan mekanisme pemompaan darah pada
jantung ikan, katak, kura-kura dan buaya 5. Aktivitas kelistrikan pada pengatur irama, berkas
Hiss, dan jaringan Purkinye pada jantung 6. Hubungan antara luas penampang pembuluh
darah dengan kecepatan aliran darah Mekanisme pengendalian saraf pada jantung dan pembuluh darah
Aditya Kurniawan, S.Si., M.Biomed
11 Ujian T2
12 Sistem imunitas pada manusia 1. Imunitas dan jenis jenisnya 2. Antigen dan Antibodi, serta tipe tipe
imunoglobulin 3. Interaksi antigen dan antibodi 4. Peran sel T dalam respon imun
Reaksi – reaksi imunologis
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
13 Sistem ekskresi pada hewan dan manusia
1. Oskonformer dan osmoregulasi beserta regulasinya
2. Gangguan osmotik pada hewan, ikan hiperosmotik
3. Mekanisme osmoregulasi, ekskresi pada renal Mekanisme mempertahankan volume cairan ekstrasel diuresis, komponen urin, dan mekanisme berkemih
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
14 Sistem reproduksi pada hewan dan manusia
1. Sistem reproduksi avertebrata dan vertebrata
2. Interaksi hromon reproduksi manusia Siklus menstruasi dan siklus estrus
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
[Type here]
51
15 Fisiologi termoregulasi dan mekanismenya pada vertebrata 1. Ektotermik, endotermik, poikilotermik dan
homeotermik 2. Termoregulasi dan termokonformer dengan
disertai grafik 3. Mekanisme yang mempengaruhi kecepatan
produksi panas 4. Zona netralis, zona termoregulasi kimia, zona
termoregulasi fisik dan zona hipotermia 5. Mekanisme termogenesis menggigil dan non
menggigil pada homeotermik yang dihadapkan pada suhu kritis bawah
Homeotermik temporal dan regional
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
16 Fisiologi hibernasi dan estivasi 1. Fisiologi dan mekanisme hibernasi 2. Fisiologi dan mekanisme estivasi
Perbedaan hibernasi dan torpor
Nadyatul Ilma Indah Savira, S.Si., M.Si.
Ujian T3 (UAS)
4.3 Mengunggah perangkat Fisiologi Hewan ke praktikum di e-
learning (mmp.unej.ac.id)
Bukti: foto tangkapan layar e-learning
[Type here]
52
KEGIATAN 5
Finalisiasi dengan tim pengajar mata kuliah Fisiologi hewan
Tanggal pelaksanaan: 17-20 September 2020
5.1 Menyelenggarakan pertemuan dengan dosen pengampu mata kuliah
untuk diskusi finalisasi modul praktikum
Bukti : tangkapan layar Zoom meeting
5.2 Perbaikan modul praktikum
Bukti1: foto kegiatan
[Type here]
53
Bukti 2: modul praktikum lengkap
[Type here]
54
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan petunjuk-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan petunjuk praktikum Fisiologi
Hewan untuk membantu mahasiswa yang menempuh mata kuliah Fisiologi Hewan.
Penyusun menyadari bahwa buku petunjuk ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saran dan kritik dari pembaca sangat penyusun harapkan. Penyusun berharap
semoga buku petunjuk ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa khususnya yang
menempuh mata kuliah Fisiologi hewan.
Jember, 20 September 2020
Tim Penyusun
[Type here]
55
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM DARING .................................................................................... iv
ACARA 1. MEMBRANE CHANNEL (Virtual Lab) ................................................................... 1
ACARA 2. AKTIVITAS REFLEK PADA KATAK (Video Praktikum) ............................................ 3
ACARA 3. INDERA PENGELIHATAN (Virtual Lab) ................................................................. 6
ACARA 4. PENGAMATAN FESES (Praktikum di rumah) ....................................................... 8
ACARA 5. KECEPATAN PENGGUNAAN O2 PADA RESPIRASI HEWAN (Video Praktikum) ....... 10
ACARA 6. PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK TERHADAP O2 TERLARUT (Praktikum di
rumah) .......................................................................................................... 13
ACARA 7. MENENTUKAN KADAR HAEMOGLOBIN (Hb) ...................................................... 16
[Type here]
56
TATA TERTIB PRAKTIKUM DARING
I. Tata Cara Praktikum Daring
1. Sebelum praktikum dimulai, praktikan/ mahasiswa harus sudah mengisi attendance di
mmp.unej.ac.id sesuai jadwal yang telah ditentukan
2. Bagi mahasiswa yang ijin tidak mengikuti kegiatan praktikum, harus mendapatkan ijin
yang sah dari dosen pengampu mata kuliah
3. Patuh terhadap petunjuk yang diberikan asisten
4. Praktikan harus mengikuti pre-test sebelum praktikum berlangsung.
5. Kegiatan praktikum daring Fisiologi Hewan ada tiga macam, melakukan virtual lab,
mengamati video praktikum, dan mengerjakan praktikum di rumah.
6. Kegiatan praktikum Virtual lab, praktikan harus mempersiapkan device ataupun
software yang telah diinstruksikan sebelumnya
7. Kegiatan praktikum mengamati video, praktikan harus mengamati video dari awal
sampai akhir (tidak boleh melewatkan bagian-bagian dari video praktikum). Link video
akan dicantumkan pada mmp.unej.ac.id
8. Kegiatan praktikum di rumah, praktikan harus menyiapkan segala alat dan bahan yang
telah diinstruksikan asisten sebelum praktikum berlangsung.
9. Praktikan harus membuat laporan sementara yang harus discreenshot untuk diperiksa
oleh asisten
10. Responsi dapat diikuti dengan syarat telah menyelesaikan semua acara praktikum
yang telah ditentukan, beserta menyerahkan semua laporan praktikum
II. Pembuatan Laporan
1. Laporan diketik manual dengan sistematika: halaman judul, dasar teori, metode
kerja, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka
2. Setiap laporan praktikum harus sudah diserahkan kepada asisten sebelum kegiatan
praktikum.
[Type here]
57
ACARA PRAKTIKUM 1
MEMBRAN CHANNEL
(VIRTUAL LAB)
D. TUJUAN (Learning goals)
5. Predict when particles will move through the membrane and when they will not. (memprediksi
kapan partikel bergerak melalui membran dan kapan tidak)
6. Identify which particle type will diffuse depending on which type of channels are present.
(mengidentifikasi jenis partikel yang berdifusi, berdasarkan tipe saluran yang ada)
7. Predict the rate of diffusion based on the number and type of channels present. (memprediksi
laju difusi berdasarkan jumlah dan jenis saluran yang ada)
8. Use evidence to defend their ideas. (menggunakan bukti untuk mempertahankan gagasan)
E. DASAR TEORI
Di dalam sel, leakage channel selalu terbuka, sedangkan gated channel hanya membuka jika
ada respon dari stimulus. Beberapa gated channel merespon terhadap keberadaan cat tertentu
(ligand gated), beberapa merespon untuk terjadinya perubahan membran potensial akibar perubahan
konsentrasi ion (voltage gated), beberapa merespon untuk terjadinya perubahan tegangan pada
membran sel (mechanically gated), dan beberapa merespon cahaya (light gated).
Di dalam sel, channel tidak aktif memindahkan sesuatu (partikel) untuk melaluinya, hanya
membiarkan partikel-partikel tersebut untuk berdifusi melaluinya. Hal ini juga berlaku dalam simulasi,
meskipun dalam beberapa kasus mungkin tampak bahwa ion ditarik melintasi channel. Jadi, gerakan
partikel melalui channel adalah pasif (hasil dari difusi), dan membrane channels tidak memompa
apapun melintasi membran.
F. PROSEDUR
5. Buka link virtual lab berikut ini:
https://phet.colorado.edu/en/simulation/legacy/membrane-channels
6. Masukkan channel dalam suatu membran dan lihat apa yang terjadi.
7. Amati bagaimana perbedaan jenis channel dalam membiarkan partikel berpindah melintasi
membran.
[Type here]
58
8. Tips : Students drag the channels onto the membrane and then investigate what happens. The
concentrations graphs are meant to give students qualitative, relative information to help them
understand diffusion.
[Type here]
59
ACARA PRAKTIKUM 2
AKTIVITAS REFLEK PADA TUBUH KATAK
(VIDEO PRAKTIKUM)
D. TUJUAN
Untuk mengetahui aktivitas refleks yang ada pada tubuh hewan khususnya katak
E. DASAR TEORI
Sistem saraf pada vertebrata terbagi 2 bagian, yaitu saraf pusat (systema Nemosum Centrale)
dan saraf tepi (Systema Nervosum Periphericum). Dalam hal ini yang berhubungan dengan kontraksi
otot antara lain sistem saraf pusat. Sistem ini pada vertebrata terdiri atas otak (enchepalon) dan
sumsum tulang (medula spinalis) (Suntoro, 1990). Jalannya impuls saraf, rangsang dari reseptor
menimbulkan impuls aferen yang menjulur menuju kedalam sumsum tulang belakang (tempat
neuron bersinapsis dengan interneuron). Interneuron meneruskan ke sumsum tulang belakang dan
membawa impuls itu kembali melalui saraf spinal ke sekelompok otot untuk kontraksi.
Kegiatan ini biasa disebut gerak refleks. Gerak refleks merupakan bawaan paling sederhana
yang dijumpai pada hewan punya sistem saraf suatu refleks adalah respon otomatis dari sebagian
tubuh terhadap suatu stimulus. Respon itu terbawa sejak lahir artinya ditentukan oleh pola reseptor
dan afektor yang diwarisi (Kimbal, 1992).
Pada hakikatnya stimulus atau rangsangan merupakan pola perubahan ligkungan luar atau
dalam yang mampu menimbulkan impuls. Stimuli dapat dalam bentuk mekanik, kimia, suhu, cahaya
dan elektrik. Khusus untuk rangsang elektrik guna merangsang saraf dalam percobaan di
laboratorium, dengan saraf khusus antara lain : rangsangan tersebut harus punya intensitas tertentu,
harus punya lama waktu tertentu dan harus dengan kecepatan tertentu pula (Wulangi, 1993).
F. ALAT DAN BAHAN
Alat :
- alat bedah secukupnya
- kaca pengaduk
- statip
- kawat atau benang gantung
[Type here]
60
- adaptor dengan variabel voltase
Bahan :
- asam cuka pekat
- garam fisiologis
- hewan coba: katak
G. PROSEDUR KERJA
a. Pengaruh asam cuka
- membunuh katak dengan cara menusuk bagian kepala
- memotong rahang katak dan menyisakan rahang bawah
- jepit rahang bawah dan gantung dengan benang atau kawat apa statip
- cuci katak dari lendir yang menempel dan usahakan tubuh dalam keadaan basah, dibasahi
dengan garam fisiologi
- celupkan batang kaca pengaduk ke asam cuka, dan oleskan pada tungkai depan dan belakang
katak
- catat gejala-gekala yang terjadi pada tabel yang tersedia
b. Pengaruh arus listrik
- menyediakan katak seperti diatas
- menyiapkan adaptor yang telah dialri listrik dengan voltase 3 V;6 V;9 V; 12 V
- ciptakanlah ujung kabel positif pada masing-masing tungkai katak untuk perlakuan masing-
masing voltase diatas
- amati gejala yang terjadi dan catat dalam tabel
- ulangi masing-masing perlakuan untuk katak yang telah di rusak satu ruas dan dua ruas
sumsum tulang belakang.
H. TABEL PENGAMATAN
Pengaruh asam cuka dan listrik
No Tungkai Asam Cuka Arus Listrik Merusak tulang belakang
1 Ruas 2 Ruas
[Type here]
61
I. DISKUSI
1. Bagaimanakah mekanisme reflex pada katak?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi aktivitas reflex katak?
[Type here]
62
ACARA PRAKTIKUM 3
SISTEM INDERA
INDERA PENGELIHATAN
(VIRTUAL LAB)
D. TUJUAN
Melakukan beberapa eksperimen pengelihatan (daya akomodasi, ketajaman visual, dan
pengelihatan warna) melalui virtual laboratorium.
E. DASAR TEORI
Struktur mata berfungsi untuk mengubah radiasi elektromagnetik cahaya menjadi sinyal
biologis untuk diteruskan ke otak yang menafsirkan sinyal-sinyal ini untuk memungkinkan kita
mengenali dan memahami dunia.
Sinyal yang dikirim oleh struktur periferal penglihatan ke otak sangat canggih – mungkin lebih
canggih daripada informasi tentang pendengaran yang dikirim oleh struktur periferal pendengaran ke
otak tentang suara atau yang dikirim oleh struktur perifer sistem sentuh ke otak tentang apa kita
menyentuh dan merasakan – terutama karena mata benar-benar berkembang (dalam kehidupan
embrionik) sebagai “kantong” otak.
Fungsi utama mata adalah untuk memfokuskan sinar cahaya dari lingkungan pada batang dan
kerucut, sel fotoreseptor retina. Fotoreseptor kemudian mengubah energi cahaya menjadi sinyal
listrik untuk dikirim ke sistem saraf pusat.
Bagian retina vertebrata yang mengandung reseptor sebenarnya merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat dan bukan perifer yang terpisah organ. Selama perkembangan embrio, sel-sel
retinal “mundur” dari sistem saraf, sehingga lapisan retina, secara mengejutkan, menghadap ke
belakang! Bagian saraf retina terdiri dari tiga lapisan sel yang dapat dieksitasi (Gambar 6-32): (1)
lapisan terluar (paling dekat dengan koroid) yang berisi batang dan / atau kerucut, yang ujung peka
cahaya menghadap koroid (jauh dari cahaya yang masuk); (2) lapisan tengah dari sel bipolar; dan (3)
lapisan dalam sel ganglion. Batang dan kerucut diberi nama karena penampilannya di bawah
mikroskop cahaya.
F. PROSEDUR
7. Buka situs virtual laboratorium berikut ini:
https://ilearn.med.monash.edu.au/physiology/vision/index.html
[Type here]
63
8. Pilih menu accommodation, dan ikuti petunjuk stimulasi, serta kerjakan eksperimen dan quiz
yang telah tesedia
9. Buka situs no.1, dan pilih menu color vision
10. Ikuti petunjuk untuk tes buta warna (red-green blindness dan colour blindness)
11. Buka kembali situs no.1, pilih menu visual acuity
12. Ikuti petunjuk acuity test
[Type here]
64
ACARA PRAKTIKUM 4
SISTEM PENCERNAAN
PENGAMATAN FESES
(PRAKTIKUM DI RUMAH)
A. TUJUAN
Untuk mengetahui struktur anatomi organ-organ pada sistem pencernaan
Untuk mendiagnosa kesehatan sistem pencernaan secara sederhana melalui pemeriksaan
feses secara makroskopis
B. DASAR TEORI
Proses pencernaan merupakan proses penguraian bahan makanan menjadi zat-zat makanan
agar dapat diserap oleh tubuh dan digunakan oleh jaringan tubuh. Sistem pencernaan terdiri dari
organ pencernaan yang terhubung langsung membentuk saluran pencernaan. Saluran pencernaan
adalah saluran yang berkesinambungan berupa tabung yang dikelilingi otot. Organ pencernaan
memiliki senyawa ataupun mekanisme khusus yang mencerna makanan, memecah menjadi bagian
yang lebih kecil dan akan diserap oleh saluran makanan menuju pembuluh darah. Saluran pencernaan
terdiri atas rongga mulut, esofagus (kerongkongan), gaster (lambung), intestinum tenue (usus halus),
kolon (usus besar), dan anus. Makanan di dalam sistem pencernaan direduksi secara fisis, reduksi
selanjutnya berlangsung secara kimia, kemudian hasilnya akan diserap, dan residu pencernaan akan
dibuang keluar tubuh
Proses pencernaan makanan di dalam tubuh ada dua macam, yaitu:
Pencernaan mekanis
Pencernaan mekanis merupakan pemecahan makanan secara fisik daanan yang kasar menjadi
zat makanan yang lebih halus. Misalnya, gigi berfungsi sebagai memotong dan mengunyah
makanan, gerak peristaltik di esofagus dan lambung.
Pencernaan kimiawi
Pencernaan kimiawi merupakan proses pemecahan makanan dari molekul kompleks menjadi
molekul yang dapat diserap oleh jaringan tubuh dengan bantuan getah atau cairan di dalam
organ dan kelenjar pencernaan. Getah atau cairan tersebut mengandung senaywa kimia
berupa enzim. Misalnya cairan lambung yang mengandung enzim pepsin, berfungsi
mengubah protein menjadi pepton.
[Type here]
65
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Masker
2. Alat tulis
3. Handscoon
Bahan
2. Feses
D. PROSEDUR KERJA
5) Catat semua makanan yang dikonsumsi sehari sebelum pengamatan (H-1)
6) Tepat hari pengamatan, lakukan pengamatan terhadap feses masing-masing
7) Usahakan pengamatan feses dilakukan pagi hari sebelum mengonsumsi apapun
8) Catat semua hasil pengamatan di tabel pengamatan
E. TABEL PENGAMATAN
No. Aspek Hasil pengamatan Keterangan
F. DISKUSI
[Type here]
66
ACARA PRAKTIKUM 5
RESPIRASI
KECEPATAN PENGGUNAAN OKSIGEN DALAM RESPIRASI HEWAN
(VIDEO PRAKTIKUM)
A. TUJUAN:
Membuktikan bahwa respirasi membutuhkan oksigen
Menghitung kecepatan penggunaan o2 dalam proses respirasi beberapa macam hewan
B. DASAR TEORI
Setiap makhluk hidup melakukan respirasi yang membutuhkan oksigen. Oksigen adalah salah
satu kebutuhan yang paling vital dalam respirasi. Seekor hewan masih dapat bertahan hidup beberapa
hari tanpa air atau beberapa minggu tanpa makanan tetapi tanpa oksigen hanya beberapa menit saja.
Fungsi respirasi adalah makhluk hidup menyediakan oksigen untuk darah dan mengambil
karbondioksida dari dalam darah.
Prosedur respirasi mempunyai arti :
d. Proses pernapasan O2, pengeluaran CO2, penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh.
e. Pertukaran gas antar sel dengan lingkungan
f. Reaksi enzymatik dalam proses tersebut ada satu enzim yang memegang peranan penting yaitu
sitokrom.
Manusia dan vertebrata lainnya bernafas secara tidak langsung dengan perantara alat
pernafasan dan darah, pertukaran gas dan penggunaan energi, reaksi enziamatik itu dapat
berlangsung berdasarkan tempat.
Berdasarkan tempat terjadinya, pernapasan dapat dibedakan menjadi dua :
c. Pernafasan luar (respirasi eksternal) yitu pertukaran O2 dalam alveolus dan CO2 dalam darah
d. Pernafasan dalam (pernafasan internal) yaitu pertukaran udara dari aliran darah dengan sel
tubuh.
Oksigen yang masuk dalam tubuh hanya sedikit, yang dapat disimpan dalam tubuh yaitu berupa
oksimioglobin (dalam otot) dan sebagai oksihaemoglobin (dalam darah). Frekuensi pernafasan
berkisar antara 13-18/menit. Frekwensi pernafasan tersebut dipengaruhi oleh :
e. umur
f. jenis kelamin
[Type here]
67
g. posisi tubuh
h. kegiatan tubuh
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
- respirimeter - Pencatat waktu
- beker glass - timbangan analitik
- pipet
Bahan
- Belalang - cicak
- KOH/NaOH kristal - Kapas
- Vaselin - Eusin
D. PROSEDUR KERJA
Menyediakan respirometer unit
Menimbang hewan percobaan
Memasukkan hewan percobaan kedalam tabung respirometer dan memasukkan pula KOH dan
NaOH kristal yang telah dibungkus dengan kapas
Menutup tabung dengan pipet kapiler yang terdapat pada respirometer, pada posisi horisontal
Meletakkan respirometer pada posisi horizontal
Memasukkan eusin ke dalam ujung pipa kapiler dengan menggunakan pipet sebanyak satu tetes
Mengamati dan mengukur gerakkan eusin tiap satu menit sampai sepuluh kali
Meghitung kecepatan penggunaan O2 tiap menit hewan sepuluh percobaan
Mengulangi kegiatan diatas untuk percobaan hewan lainnya
E. TABEL PENGAMATAN
No. Hewan Berat hewan
(gram)
Perpindahan kedudukan eosin (dalam skala) pada menit ke ...
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
[Type here]
68
F. DISKUSI
c. Bagaimanakah kecepatan penggunaan O2 pada masing-masing hewan tersebut?
d. Adakah perbedaan kecepatan penggunaan O2 pada masing-masing hewan tersebut?
Mengapa?
[Type here]
69
ACARA PRAKTIKUM 6
PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK
TERHADAP OKSIGEN TERLARUT
(PRAKTIKUM DI RUMAH)
A. TUJUAN:
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian hewan poikilotermik terhadap:
Oksigen yang terkandung di dalam air karena pengaruh suhu air
Oksigen yang terkandung dalam air karena pengaruh kadar garam dalam air
B. DASAR TEORI:
Oksigen berperan pada proses respirasi maupun metabolisme.Respirasi meliputi 2 hal: respirasi
eskternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal bersangkutan dengan pemasukan oksigen ke
dalam tubuh organisme dan pelepasan karbondioksida dari dalam tubuh organisme. Respirasi internal
atau metabolisme intemedier, bersangkutan dengan keseluruhan reaksi enzimatis, yaitu reaksi
oksidatif dan reaksi non oksidatif yang dapat menghasilkan energi aktivitas biologis. Metabolisme
bersangkutan dengan konsumsi oksigen produksi panas dan pembebasan karbondioksida.
Respirasi eksternal sangat dipengaruhi oleh kadar oksigen didalam lingkungan organisme yang
bersangkutan. Untuk lingkungan air, kadar oksigen dipengaruhi oleh kelarutan oksigen dalam air.
Kelarutan oksigen dalam cairan secara umum dipengaruhi oleh:
Tekanan parsial oksigen (O2) di atas permukaan cairan. Makin tinggi tekanan O2 di atas
permukaan cairan, makin tinggi pada kelarutan oksigen di dalam cairan
Suhu cairan/medium. Makin tinggi suhu cairan/medium, makin rendah kelarutan oksigen dalam
cairan/medium
Kadar garam di dalam cairan. Makin tinggi kadaa oksigen cairan, makin rendah kelarutan
oksigen di dalam cairan
Dengan mengubah-ubah suhu cairan, maka kadar oksigen dalam cairan akan berubah-ubah.
Demikian pula dengan mengubah-ubah kadar garam, cairan, maka kelarutan oksigen dalam cairan
juga berubah.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
[Type here]
70
- Bak Plastik - Gelas piala
- Termometer - Gelas ukur
- Timbangan - Pengaduk
- Kompor - Boardmaker
- Panci - Stopwatch
Bahan
- Es batu
- Hewan coba: Ikan Tombro dan Ikan Mas
D. CARA KERJA:
1) Pengaruh kenaikan suhu medium
f. Jerang air dalam panci
g. Isi bak plastik dengan air kran, beri tanda tingginya air dengan boardmaker, dan catat suhu air
h. Timbangan berat ikan yang akan dipakai, kemudian masukkan ke dalam bak plastik yang telah
berisi air tadi. Tunggu sampai ikan nampak tenang, kemudian hitung gerak operculum selama
satu menit. Ulangi sampai tiga kali hitungan, kemudian ambil rata-ratanya
i. Naikkan suhu medium dengan interval 30 C, dengan cara menuangkan air panas ke dalam bak
sampai tercapai suhu yang kita kehendaki, namun jaga volume air tidak berubah, yaitu dengan
mengurangi air bak sebanyak air panas yang ditambahkan. Pada saat air panas, jangan sampai
mengenai ikannya. Setelah ikan tenang, hitung gerak opekulum per menit. Lakukan ulangan
sebanyak tiga kali
j. Kenaikan suhu diteruskan sampai mencapai suhu kritis tertinggi. Hentikan perlakuan pada saat
ikan nampak kolaps
2) Pengaruh penurunan suhu medium
d. Cara kerja seperti 1)
e. Penurunan suhu dikerjakan dengan memasukkan es kedalam bak sampai tercapai suhu yang
dikehendaki yang dikehendaki (interval suhu 30 c)
f. Penurunan suhu diteruskan, sampai tercapai suhu kritis terendah (ikan nampak kolaps)
[Type here]
71
E. TABEL PENGAMATAN
No. Jenis ikan Jumlah bukaan operkulum per menit
Air suhu tinggi Air suhu medium Air suhu rendah
1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata
F. DISKUSI
4. Mengapa volume air bak harus dijaga tetap sama?
5. Bagaimanakah mekanisme pengaruh suhu air terhadap aktivitas respirasi?
6. Untuk apa ikan ditimbang beratnya?
[Type here]
72
ACARA PRAKTIKUM 7
SISTEM KARDIOVASKULER
MENENTUKAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb)
(VIDEO PRAKTIKUM)
A. TUJUAN
Menentukan kada Hb pada vertebrata
B. DASAR TEORI
Sel darah merupakan salah satu sel yang berperan sangat penting dalam berlangsungnya
metabolisme pada tubuh makhluk hidup, darah sendiri tersusun atas sel darah dan plasma darah.
Terdapat dua jenis darah pada tubuh vertebrata, yaitu darah putih (leukosit) dan darah merah
(eritrosit), sel darah merah manusia memiliki pigmen warna merah yang bernama haemoglobin,
dimana pigmen ini berfungsi sebagai pengikat gas-gas pernafasan yang meliputi Oksigen (O2) dan
Karbondioksida (CO2), oksigen nantinya akan berikatan dengan ion Fe2+ pada haemoglobin sehingga
dapat disebarkan ke seluruh tubuh.
Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin dan kondisi lingkungan. Haemoglobin
dalam tubuh manusia memiliki standar normalnya dimana kadar haemoglobin dikatakan normal
apabila terdapat sekitar 14 gr/100Ml haemoglobin dalam darah wanita dan 15,5 gr/100Ml
haemoglobin dalam darah laki-laki. Selain jenis kelamin, usia dan keadaan lingkungan juga dapat
mempengaruhi adanya perubahan kadar haemoglobin dalam darah (Widmaier et al. 2019: 263-265).
Adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa rata-rata wanita memiliki jumlah haemoglobin 12%
lebih sedikit dari laki-laki dengan perbandingan usia dan ras yang sama
C. ALAT DAN BAHAN
1. Hemometer
2. Aquadest
3. 0,1 HCl
4. Darah kapiler
5. Pipet
6. batang pangaduk
[Type here]
73
D. PROSEDUR KERJA
1. Tabung pengencer hemometer diisi dengan 0,1 nHCl sampai angka 2
2. Hisaplah darah kapiler dengan pipet Hb sampai angka 20
3. Hapuslah darah yang melekat pada ujung pipet
4. Sebelum darah menjedal, segera dimasukkan kedalam tabung pengencer tersebut dengan cara
ujung pipet masuk sedikit kedalam larutan 0,1 n HCl
5. Hisaplah HCl didalam tabung ke dalam pipet kemudian dikeluarkan lagi. Perlakuan ini dilakukan
sampai tiga kali
6. Diamkan selama satu sampai tiga menit
7. Encerkan dengan aquadest setetes demi setetes dan diaduk dnegan batang pangaduk sampai
warnanya sesuai dengan standart
8. Kadar Hb pada tabung pengencer hemometer yang terletak sesuai dengan tinggi permukaan
larutan darah tersebut
E. TABEL PENGAMATAN
No. Kriteria Nama Jenis
Kelamin
Berat
Badan (Kg)
Tinggi
Badan (cm)
Umur
(Tahun)
Kadar
Hb
1
2
3
4
5
Keterangan: macam-macam kriteria : Gemuk pendek, gemuk tinggi, kurus pendek, kurus tinggi
F. DISKUSI
1. Apakah tujuan menghisap HCl dan mengeluarkannya?
2. Apakah tujuan perlakuan mendiamkan darah yang sudah diberi HCl selama tiga menit (langkah
6)?
3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi perbedaan Hb pada kriteria tersebut!
[Type here]
74
5.3 Mengunggah modul dan video praktikum di e-learning (mmp.unej.ac.id)
Bukti: foto tangkapan layar e-learning
Link video praktikum
Modul praktikum
[Type here]
75
KEGIATAN 6
Melakukan uji coba implementasi praktikum daring pada mahasiswa yang
menempuh mata kuliah Fisiologi hewan
Tanggal pelaksanaan: 21 – 23 September 2020
6.1. Membuat kesepakatan dengan tim pengajar Fisiologi Hewan untuk uji coba
implementasi praktikum daring
Bukti: foto kegiatan
6.2. Melakukan sosialisasi kepada mahasiswa tentang video praktikum
interaktif
Bukti : tangkapan layar percakapan di whatsapp
[Type here]
76
6.3 Melakukan evaluasi pembelajaran praktikum daring
Bukti 1: Tangkapan layar Zoom meeting sosialisasi uji coba
[Type here]
77
Bukti 2: google form angket respon terhadap uji coba video praktikum
Angket Respon Mahasiswa terhadap Video
Praktikum Fisiologi Hewan
mohon mengisi angket ini dengan lengkap. Hasil isian angket ini tidak berhubungan dengan nilai
praktikum Fisiologi Hewan ataupun nilai akhir perkuliahan Fisiologi Hewan. Terima kasih atas
ketersediaannya untuk berpartisipasi dalam pengisian angket ini.
STS: Sangat Tidak Setuju
TS: Tidak Setuju
S: Setuju
SS: Sangat Setuju
* Required
1. Nama *
2. Mengikuti pembelajaran dengan menggunakan video praktikum merupakan pengalaman
baru untuk saya
Mark only one oval.
STS
TS S
SS
3. Saya menyukai metode praktikum daring Fisiologi Hewan dengan menggunakan video
praktikum *
Mark only one oval.
[Type here]
78
STS
TS S
SS
4. Video praktikum membuat saya merasa seperti melakukan praktikum sungguhan *
Mark only one oval.
STS
TS S
SS
5. Video praktikum aktivitas reflek katak sangat membosankan *
Mark only one oval.
STS
TS S
SS
6. Audio atau suara video praktikum aktivitas katak tidak jelas *
Mark only one oval.
STS
[Type here]
79
TS S
SS
7. Pengambilan gambar praktikum daring tidak jelas sehingga susah dilakukan pengamatan *
Mark only one oval.
STS
TS S
SS
8. Adanya video praktikum fisiologi hewan, sangat membantu saya dalam melakukan praktikum
selama pembelajaran daring *
Mark only one oval.
STS
TS S
SS
9. Penggunaan video praktikum membantu saya dalam memahami faktor apa saja yang
mempengaruhi aktivitas reflek katak *
Mark only one oval.
STS
TS S
[Type here]
80
SS
10. Pelaksanaan Praktikum seperti ini sesuai dengan harapan saya dalam melakukan praktikum di
era pandemic covid-19 *
Mark only one oval.
STS
TS S
SS
11. Tuliskan saran dan kritik anda mengenai pembelajaran mata kuliah Fisiologi hewan baik untuk
tatap muka maupun praktikum *
Terima kasih untuk kalian yang sudah berpartisipasi, semoga angket ini bisa menjadi interospeksi
kami sebagai pengajar Fisiologi hewan. Sukses selalu, Jaga kesehatan, dan Semangat !
This content is neither created nor endorsed by Google.
Forms
[Type here]
81
Bukti 3: Hasil evaluasi uji coba video praktikum
[Type here]
82
[Type here]
83
[Type here]
84