Optimalisasi Peran Sarjana Ekonomi Syariah Dalam Meningkatkan Daya Saing Industri Keuangan Syariah...
Click here to load reader
-
Upload
gustani-el-faez -
Category
Documents
-
view
257 -
download
10
Transcript of Optimalisasi Peran Sarjana Ekonomi Syariah Dalam Meningkatkan Daya Saing Industri Keuangan Syariah...
1
OPTIMALISASI PERAN SARJANA EKONOMI SYARIAH
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI
KEUANGAN SYARIAH INDONESIA DI ERA MEA1
Oleh: Gustani, Suhada, dan Rumadi
Tujuan dari dibentuknya MEA adalah dalam rangka menjaga stabilitas politik dan
keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara
keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi
kemiskinan serta meningkatkan standar hidup penduduk Negara Anggota
ASEAN2. ASEAN kedepannya akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi
tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang
bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara Negara-negara ASEAN.
Jika MEA terealisasi pada tahun 2015 maka akan menempatkan ASEAN sebagai
kawasan pasar terbesar ke-3 di dunia yang didukung oleh jumlah penduduk ke-3
terbesar (8% dari total penduduk dunia) didunia setelah China dan India. Pada
tahun 2008 jumlah penduduk ASEAN sudah mencapai 584 juta jiwa3.
Pertumbuhan ekonomi individu Negara ASEAN juga meningkat dengan stabilitas
makro ekonomi ASEAN yang cukup terjaga dengan inflasi sekitar 3,5%4. Jumlah
penduduk ASEAN yang begitu besar merupakan potensi luar biasa, apalagi 40%
penduduk ASEAN berasal dari Indonesia, menjadikan Indonesia berpotensi untuk
memimpin pasar ASEAN kedepannya.
Saat ini seluruh negara-negara ASEAN berpacu dengan waktu mempersiapkan
diri untuk menghadapi era MEA di tahun 2015. Indonesia sendiri tidak dapat
dipungkiri masih menjumpai berbagai permasalahan terkait persiapan menghadapi
pemberlakuan MEA. Berdasarkan AEC Scorecard per 20 Oktober 2010, Indonesia
menjadi negara dengan poin terendah (85,19%) di antara negara ASEAN lainnya.
Selain itu, Indonesia tercatat masih tertinggal jauh dari negara ASEAN lainnya
1 Essay ini ditulis untuk mengikuti lomba Debate Competition Dinar Tazkia 2012, essay ini lolos ke
babak selanjutnya. 2 Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag-RI), “Menuju ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY 2015”, (Kemendag-RI, Jakarta,2009) 3 ASEAN Economic Community Chartbook, 2009
4 Op.cit, Kemendag-RI
2
pada posisi 122 dari 185 negara dalam segi pelaksanaan usaha (Doing Business
2010, International Finance Corporation, World Bank). Sejumlah sektor potensial
dalam negeri harus terus dipacu agar memberikan peningkatan yang cukup
signifikan dan berperan dalam kontribusi pada perekonomian tataran ASEAN.
Potensi Industri Keuangan Syariah di Indonesia
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadikan Industri
Keuangan Syariah Indonesia menjadi yang terbaik di level ASEAN maupun
dunia. Yuslam Fauzi yang merupakan direktur Bank Syariah Mandiri (BSM),
mengatakan bahwa setidaknya ada tiga faktor pendukung Industri keuangan
syariah di Indonesia5.
1. The Emerging Market.
The emerging market merupakan sebutan untuk negara atau wilayah yang
memiliki kecepatan pertumbuhan ekonominya jauh melebihi negara-negara
yang ekonominya lebih maju.Menurut beberapa lembaga riset memprediksi
bahwa negara-negara the emerging market akan menguasai perekonomian
dunia pada tahun 2030. Indonesia merupakan salah satu dianatar negara-
negara the emerging market bersama Brasil, Rusia, India, dan Cina.
2. Negeri dengan Populasi Muslim Terbesar di Dunia
Selain menjadi salah satu negara berpenduduk tertinggi di dunia, Indonesia
merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dari 237 juta
jiwa total penduduk Indonesia, 86% atau 205 juta jiwa merupakan penduduk
beragama Islam. Dengan jumlah ini menempatkan Indonesia menjadi negara
dengan penduduk Muslim terbesar di Dunia.
3. Kekayaan Alam yang Melimpah
Tak terbantahkan lagi bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki
kekayaan alam yang melimpah. Indonesia merupakan penghasil minayak
5 Yuslam fauzi, Memaknai Kerja, Mizan, Bandung 2012. Hal 204-212
3
sawit, karet, kopi, cokelat, dan hasil hutan lainnya. Indonesia juga merupakan
penghasil pertambangan terbesar di dunia.
Saat ini Industri Keuangan Syariah di Indonesia telah menunjukan geliat
pertumbuhan yang luar biasa. Tabel dibawah ini menunjukan jumlah Aset industri
keuangan syariah di beberapa sektor tertentu.
Tabel Aset Industri Keuangan Syariah Indonesia
No Sektor Jumlah Nilai (Triliun)
1 Perbankan Syariah (Feb,2012)6
a. BUS 11 14.5
b. UUS 24
c. BPR 155 3.5
2
Pasar Modal Syariah
(Mar,2012)7
a. Reksadana 50 5.3
b. Saham 253 3.9
c. Sukuk 30 5.4
3 Asuransi Syariah (2011)8 45 4.5
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Di level Internasional, Industri keuangan Syariah di Indonesia merupakan salah
satu yang terbaik. Berdasarkan Islamic Finance Country Index dari Global
Islamic Finance Report tahun 2011 yang dikeluarkan oleh BMB Islamic –
lembaga konsultan bisnis dan manajemen terkemuka yang berbasis di London,
industri keuangan syariah Indonesia menduduki posisi ke-4 di dunia setelah Iran,
Malaysia dan Arab Saudi. Posisi Indonesia berada diatas negara-negara yang
6Statistik Perbankan Syariah, Bank Indonesia, januari 2012. Lihat www.bi.go.id
7 Statistik Pasar Modal Syariah, februari 2012. lihat www.bapepam.go.id
8 http://ahmadgozali.com/referensi/daftar-asuransi-syariah/ di akses tanggal 18 April 2012
4
selama dikenal terkemuka dalam pengembangan keuangan syariah, seperti Uni
Emirat Arab, Kuwait, Pakistan, Bahrain dan Inggris9.
Daftar Peringkat Industri Keuangan Syariah Dunia
Peran Sarjana Ekonomi Syariah
SDM merupakan elemen penting dalam menopang pertumbuhan sebuah industri.
Pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia tidaklah akan maksimal
tanpa adanya dukungan dari SDM. Secara garis besar, peran strategis Sarjana
ekonomi syariah dalam meningkatkan daya saing industri keuangan syariah di era
MEA ada lima :
Pertama, peran sebagai pengayom masyarakat. Ekonomi Islam dengan segala
instrumen pendukungnya merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat kita saat
ini. Hanya sebagian kecil dari masyarakat yang kenal akan ekonomi syariah. oleh
9 Rifki ismal, “The Special Quality of Islamic Economics for Indonesian Economy”, disampaikan
pada seminar Internasional Temu Ilmiah Nasional di UIN SUSKA Riau, Maret 2012
5
karena itu, disini peran sarjana ekonomi syariah dalam mengedukasi masyarakat.
Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ekonomi syariah adalah
solusi atas permasalahan ekonomi saat ini. Peran ini dapat dilakukan oleh sarjana
ekonomi syariah melalui seminar, pelatihan, atau melalui ceramah-ceramah
keagamaan di tengah masyarakat. Melalui peran ini, maka industri keuangan
syariah semakin dikenal oleh masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan
secara langsung oleh masyarakat.
Kedua, peran sebagai tenaga pengajar. Saat ini lembaga pendidikan yang
membuka jurusan ekonomi syariah masih tergolong sedikit. padahal Lembaga
pendidikan dengan jurusan ekonomi syariah merupakan pusat sentral
pengembangan SDM dan tranformasi pemahaman ekonomi syariah10
. selain itu,
lembaga pendidikan merupakan sumber utama dalam menyuplai tenaga kerja di
lembaga keuangan syariah. Ini merupakan tantangan bagi sarjana ekonomi syariah
yang ada untuk berpartisipasi dalam mencetak sarjana-sarjana ekonomi syariah
melalui lembaga pendidikan formal maupun non formal. Dengan kata lain, peran
sarjana ekonomi syariah dibidang ini adalah sebagai pengajar, baik dosen di
perguruan tinggi maupun guru di tingkat SLTP maupun SLTA. sarjana ekonomi
syariah juga berkepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Selain itu,
tugas penelitian juga merupakan hal yang sangat penting. Sarjana ekonomi syariah
dituntut untuk terus melakukan pengembangan keilmuan ekonomi syariah melalui
riset-riset. Dari peran ini, akan lahir SDM ekonomi syariah baru yang siap bekerja
di lembaga keuangan syariah. Hasil riset yang dilakukan dapat dijadikan
rekomendasi bagi industri keuangan syariah dalam mengembangkan produknya.
Ketiga, peran sebagai pemegang kebijakan. Aspek terpenting agar industri
keuangan syariah dapat tumbuh dengan leluasa adalah karena faktor legal hukum
yang jelas. Oleh karena itu, sarjana ekonomi syariah harus mampu menempati
posisi-posisi penting dilembaga pemerintahan atau lembaga-lembaga ekonomi
baik ditingkat nasional, ragional, maupun internasional. Dengan menempati posisi
penting dilembaga yang memegang kebijakan ekonomi, maka sarjana ekonomi
10
Amirullah, Perguruan Tinggi: Pusat Pengembangan SDM dan Transformasi Pemahaman Ekonomi dan Perbankan Syariah
6
syariah dapat menentukan kebijakan-kebijakan yang pro dengan industri
keuangan syariah, sehingga Industri keuangan syariah dapat tumbuh dan bersaing
tanpa adanya proteksi. Beberapa lembaga pemerintah yang memegang kebijakan
ekonomi, diantaranya Bank Indonesia (BI), Bapepam-LK, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), dan Kementrian terkait lainya.
Keempat, peran sebagai tenaga kerja. Idealnya tenaga kerja yang bekerja di
industri keuangan syariah adalah para sarjana ekonomi syariah. SDM ekonomi
syariah merupakan SDM yang paling mengerti akan kekhasan dari industri
keuangan syariah itu sendiri. Sarjana ekonomi syariah mengisi semua level
managemen perusahaan. Dengan didukung oleh SDM ekonomi syariah yang
kompeten, maka industri keuangan syariah akan memiliki warna tersendiri di
masyarakat, sehingga industri keuangan syariah dipercaya ditengah masyarkat.
Kelima, peran sebagai entrepreneur. SDM ekonomi syariah haruslah juga menjadi
pemain di berbagai industri yang ada. Disini peran SDM ekonomi syariah dapat di
laksanakan dalam berbagai cara, diantaranya, SDM ekonomi syariah sebagai
investor di industri keuangan syariah, SDM ekonomi syariah sebagai nasabah
pembiayaan, dan lainnya.
Untuk melaksanakan lima peran diatas membutuhkan kesiapan sarjana ekonomi
syariah yang maksimal, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu
ada beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan, antara lain;
Pertama, perlunya pengembangan kurikulum pendidikan ekonomi syariah di
lembaga pendidikan formal maupun non formal, mulai dari tingkat sekolah dasar
sampai perguruan tinggi.
Kedua, perlunya sinergitas dari seluruh komponen industri keuangan syariah dan
lembaga-lembaga ekonomi syariah dalam mensosialisasikan dan menyiapkan
sarjana ekonomi syariah melalui seminar, lokakarya, simposium, pelatihan-
pelatihan yang berkesinambungan.
Ketiga, perlunya kerjasama multilateral sarjana ekonomi syariah dengan negara-
negara yang sudah maju dalam pengembangan industri keuangan syariah.
7
Keempat, perlu dibentuk lembaga sertifikasi sumber daya manusia yang berbasis
syariah, sehingga melahirkan SDM ekonomi syariah yang berkualitas.
Kelima, perlunya komitmen pemerintah dalam pengembangan SDM-SDM yang
berkualitas. Kerena mencerdaskan anak bangsa merupakan salah satu tugas utama
pemerintah.
Penutup
SDM menempati posisi penting dalam pengembangan industri keuangan syariah.
Sarjana ekonomi syariah merupakan salah satu bagian dari SDM yang sangat di
butuhkan oleh industri keuangan syariah. oleh karena itu peran sarjana ekonomi
syariah sangatlah dibutuhkan dalam meningkatkan pertumbuhan industri
keuangan syariah Indonesia, agar dapat bersaing di pasar domestik, regional, dan
internasional.
Lima peran di atas merupakan wujud dari optimalisasi peran sarjana ekonomi
syariah dalam meningkatkan daya saing industri keuangan syariah Indonesia. Jika
kelima peran di atas dapat dilaksanakan , maka hal ini akan dapat membantu
pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia untuk dapat bersaing di level
ASEAN. Dengan potensi pasar domestik yang sangat besar, maka diperkirakan
industri keuangan syariah Indonesia akan menjadi raja di level ASEAN.
8