OPTIMALISASI PENGGUNAAN EFEK CHROMA KEY PADA VIDEO …
Transcript of OPTIMALISASI PENGGUNAAN EFEK CHROMA KEY PADA VIDEO …
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
ISSN : 2302-3805
4.8-19
Email : [email protected]), [email protected]), [email protected])
Abstrak
Chroma key atau Chroma Keying adalah salah satuspecial efek pada video editing, Teknik chroma keyberfungsi untuk menggabungkan dua gambar ataubingkai(frame). Dalam teknik ini sebuah warna (atausejumlah susunan warna) dihilangkan atau dibuattembus pandang, agar gambar lain yang terletak dibelakang (background) dapat terlihat. Teknik Crhomakey ini banyak dipakai dalam industri video,programtelevise dan perfileman modern.
Dalam paper ini, kami memberikan metode yang efisiendan sederhana dalam mengoptimalisasikan teknikchroma key dengan menggunakan dua buah layer greenscreen yang disusun dengan bentuk v, harapan kami halini bisa mempermudah dalam pengambilan gambarpada sudut sulit maupun gambar dengan background 3Dyangmembutuhkan objek yang di shoot dari sudutsebanyak180 derajat.
Kata kunci:Chroma Keying, Green Screen, Videoediting, special effect.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak awal ditemukanya film, Para film maker telahberupaya menciptakan dunia fantasi denganmenggabungkan live action dan video effect daribeberapa footage. Seperti yang dilakukan oleh WaltDisney pada awal pembuatan film komedi Alice padatahun 1920 yang menggunakan kartun dari gambar tintauntuk setiap footage-nya, atau Ray Harry Hausen yangmenggabungkan actor nyata dengan video stop motionpada film King Kong tahun 1933. Sejak saat itu upaapara film maker dalam membawa dunia nyata dan duniafantasi secara bersama terus mengalami perkembangan.Dengan perkembangan teknologi computer yang begitupesat di setiap tahunnya, memudahkan para film makeruntuk melampaui para pendahulunya denganmenciptakan sebuah film fantasi yang terlihat sangatrealistis [1].
Salah satu special effect yang sangat populer saat iniadalah Chroma Key. Chroma key adalah sebuah teknik
yang meng-ekstrak foreground object (objek depan) dariforeground frame (frame depan) , dan kemudianmenggabungkan object tersebut dengan backgroundframe yang baru untuk menghasilkan sebuah gabunganframe yang baru untuk special effect. Pada foregroundframe harus memiliki dua bagian, yaitu objek depan danbelakang, pada objek belakang bisaanya terdiri dari satuwarna solid, bisaanya warna yang digunakan adalahhijau atau biru. Pada gambar 1.1 di bawah ini dijelaskanbagaimana proses penggabungan foreground danbackground objek. Frame (c) adalah hasil penggabunganmenggunakan teknik Chroma Key.
Gambar 1.Efek Chroma Key (a) foreground frame (b)background frame (c) frame hasil
Chroma key bisa dipakai secara offline maupun online.Proses offline digunakan pada film,video game,danvideo clip karena tidak membutuhkan real-timeprocessing. Sedangkan Chroma key online digunakanpada televise untuk siaran langsung, prakiraan cuaca danprogram lain yang membutuhkan real time processing[2].
Secara sederhana dalam pembuatan adegan denganteknik Chroma Key, para pembuat film menggunakanselembar kain berwarna hijau atau biru yang direkatkanke tiang penyangga [3] seperti pada gambar 2 di bawahini.
Gambar 2. Setting Chroma Key sederhana
Faisal Reza Pradhana1), Jamilah Karaman2), Sidhiq Andriyanto3)
Pascasarjana Teknik Informatika STMIK AMIKOM YogyakartaJl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281
OPTIMALISASI PENGGUNAAN EFEK CHROMA KEYPADA VIDEO DENGAN MENGGUNAKAN METODE
DUAL LAYER GREEN SCREEN
1,2,3)
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
ISSN : 2302-3805
4.8-20
Namun model di atas memiliki beberapa kelemahandiantaranya adalah keterbatasn gerak sang model, hal inidisebabkan oleh terbatsnya area green screen sehinngamodel hanya bisa bergerak di area yang sangat sempit.Kelemahan yang kedua adalah background hasil yangdipasang terbatas pada background 2 dimensi saja,mungkin bisa diisi dengan background 3D namunhasilnya kurang maksimal.
Sedangkan jika kita menginginkan hasil chroma keyuntuk background 3D yang maksimal seperti di dalamfilm box office, maka kita harus memakai layar denganukuran yang cukup besar dan di taruh di seluruh sudutruangan seperti gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3.Green screen pada film Matrix tahun 1999
Jika kita menggunakan model green screen seperti diatas, tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal,namun biaya yang dibutuhkan sangatlah besar, sehinggaakan sangat memberatkan bagi para film maker.
Dalam paper ini, kami berupaya mencari sebuah solusiuntuk dapat mengoptimalisasikan teknik Chroma keypada video dengan object yang bisa bergerak sebanyak180 derajat dengan menggunakan metode dual layerpada green screen yang akan dipakai. Harapan kamidengan adanya paper ini bisa mempermudah paraperancang film dalam berkarya dan berkreasi tanpa harusmengeluarkan dana yang berlebihan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara mendapatkan hasil chroma key yangbagus untuk yang bergerak pada pengambilan sudutgambar sebanyak 180 derajat
1.3 Batasan masalah
a. Objek pada penelitian ini terbatas pada objek manusiab. Menggunakan dua buah layer green screen sebagai
background solid.c. Menggunakan software Adobe After Effect CS6
sebagai video editor.d. Menggunakan kamera dslr dan GoPro sebagai alat
pengambil gambar
e. Chroma key yang dipakai adalah yang bersifat offlinef. Adegan video yang diambil secara indoor (di dalam
ruangan)
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menemukan settingan yangtepat untuk menjalankan efek chroma key dengan objectyang dishoot dari sudut gambar sebanyak 180 derajat.
2. Pembahasan
2.1 Green Screen dan Blue Screen
Pada sub ini akan dijelaskan kenapa pemakaianbackground pada efek chroma key harus menggunakanwarna hijau atau biru, dan juga kenapa kami lebihmemilih warna hijau daripada biru untuk dijadikanbackground pada penelitian kami.
Warna hijau saat ini menjadi warna yang paling banyakdigunakan di dalam prss chroma key, hal ini karenasensor gambar pada kamera video digital yang palingsensitive terhadap warna hijau. Karena Bayer Pattern(pola bayer) mengalokasikan lebih banyak pixel kedalamwarna hijau. Meniru mata manusia yang meningkatkansensitivitas terhadap warna hijau. Sehingga warna hijaumemiliki noise yang paling sedikit dan mampumenghasilkan key/matte.mask yang terbersihdibandingkan warna yang lain. Selain itu kelebihanwarna hijau adalah tidak membutuhkan cahaya yangterlalu banyak.
Sedangkan warna biru banyak dipakai sebelum eradigital keying karena memerlukan proses optic.Kelemahan dari warna biru adalah lebih membutuhkanbanyak asupan cahaya daripada warna hijau,selain ituwarna biru memiliki banyak kesamaan dengan warnabaju manusia seperti celana jeans atau pakaian militerangkatan laut[4].
2.2 Setting Scene
Dalam men-setting sebuah green screen set, seorangdirektur fotografi (DP) harus mampu mengukurkomposisi background yang tepat yang seimbang dengansudut kamera dan pencahayaan. Hal ini dimaksudkanagar hasil video menjdai maksimal dan tidak hanyabergantung pada proses pasca produksi (postproduction).[1]
2.2.1 Pengaturan Background Green Screen
Pada penelitian kali ini kami membuat perbandinganantara metode yang kami gunakan dengan metode greenscreen yang bisaa (satu layer), unttuk memperoleh hasilyang maksimal.
Pada green screen bisaa kami menggunakan kainberukuran 6x2 meter, sedangkan untuk metode duallayer, kami menggunakan 2 helai kain berukuran 3x2
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
ISSN : 2302-3805
4.8-21
meter. Perbandingan ukuran yang sama ini kamiharapkan akan bisa menghasikan data yang akurat.
Tabel 1.Tabel perbandingan Dimensi layar green screensingle dan dual layer
Jenis Panjang Lebar Jumlah Totalluas
Single 2 meter 6 meter 1 12 m2
Dual 2 meter 3 meter 2 12 m2
(a) (b)
Gambar 4.setting green screen (a) satu layer (b)dualayer
2.2.2 pengaturan pencahayaan
Tantangan terbesar saat mengatur sebuat set green screenadalah tata letak pencahayaan. Hal tersebut bertujuanagar bayangan dari object bisa hilang sepenuhnya. Halini diperlukan karena bayangan yang muncul dalamvideo foreground akan diidentifikasikan sebagai warnatersendiri yang akan membuat proses chroma key tidaksempurna[4].Untuk settingan pencahayaan green screen standar, kamimemakai metode dari Neil Martin dengan menggunakansatu buah umbrella light,satu buah large soft box light,dua buah kicker light atau back light, dan dua buah smallsoftbox light [5],seperti yang dijelaskan pada gambar 5dibawah ini.
Gambar 5.setting pencahayan green screen satu layer
Sedangkan pada metode dual layer, kami menambahkansedikit modifikasi dari setting pencahayaan di atas, halini disebabkan adanya sudut yang tercipta daripertemuan dua buah layer green screen, sehinggadibutuhkan tambahan dua lampu kicker light untukmenghilangkan titik gelap pada sudut pertemuantersebut, tampilan akhirnya seperti gambar 6 di bawahini.
Gambar 6.setting pencahayan green screen dual layer
2.2.3 Pengaturan Angle Kamera
Disinilah terletak perbedaan yang cukup besar antaramodel green screen single layer dan dual layer, dimanapada single layer letak kamera adalah statis, kameravideo akan diletakkan tepat di arah angle yang ingin diambil dari objek (di sebelah kanan,sebelah kiri atau lurusdi depan objek). Sedangkan pada dual layer greenscreen, kami menambahkan sebuah rail crane agarkamera video bisa mengambil gambar secara dinamisdengan sudut sebanyak 180 derajat.
Dengan pengambilan gambar yang dinamis, maka akanmempermudah setiap film maker dalam membuat kreasivideo yang baru, karena kita bisa merubah angle dariobject sesuai kebutuhan tanpa harus memindahkan ataumengganti scene yang telah berjalan. Hal tersebutnantinya akan menambah keragaman background akhiryang akan dipakai, seperti video dengan backgroundpanorama atau video selfie yang sedang populer akhir-akhir ini. Jika tidak memiliki crane, bisa diganti dengankamera holder yang lebih ekonomis dan bisa dibawasecara portable
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
ISSN : 2302-3805
4.8-22
(a)
(b)
Gambar 5.Perbandingan sudut angle kamera (a)singlelayer green screen (b) dual layer green screen.
2.3 Setting KameraPada praktek percobaan, kami menggunakan kameraDslr NIKON D3100 dan kamer Go Pro Hero 5 sebagaialat perekam video.
Untuk Kamera Go Pro Hero kami memakai settingbawaan dari Go Pro tanpa mengubah apapun, sedangkanuntuk kamera dslr kami menggunakan settingan sebagaiberikut:
Kualitas video : HD 1280x720Frame rate : 25 FPS
ISO : 100-400Aperteur : f1/2 – f 1/8
Untuk setting kamera bisa di ubah sewaktu-waktu sesuaidengan keadaan ruangan serta kualitas lighting yangtersedia.
2.4 Penyelarasan Background dan Objek
2.4.1 ClothingSeperti dijelaskan sebelumnya bahwa efek Chroma Keyini bertujuan untuk menghilangkan salah satu unsurewarna di dalam video foreground. Warna yangdihilangkan tentunya tergantung dengan warnabackground yang dipakai (hijau atau biru). Maka dari itukita harus menghindari menggunakan warna yang samapada objek seperti warna background.
Teknik Chroma key yang ada sekarang menggunakanmonochromatic background memiliki kelemahan, yaituapabila ada kesamaan warna pada object denganbackground, maka daerah tersebut akan turutdihilangkan[6], ilustrasinya seperti gambar 6 dibawahini.
Gambar6.efek persamaan warna pada objek danbackground pada Chroma key
Pada kasus kami, penggunaan warna baju yang dekatdengan warna hijau seperti motif bunga dan daun sangatdihindari.
2.4.2 Jenis Pengambilan Gambar
Selain warna pada objek, hal yang paling penting adalahpemilihan jenis pengambilan gambar pada objek. Karenahal ini sangat berpengaruh pada pemilihan backgroundfinal nanti[1]. Pada percobaan kali ini kamimenggunakan jenis pengambilan gambar headshot yangkemudian disesuaikan dengan background yang telahkami siapkan.
(a) (b)Gambar7.Contoh pengambilan gambar Headshoot
(a)proses (b)result
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
ISSN : 2302-3805
4.8-23
2.5 Kelebihan dan Kekurangan
Setelah melakukan beberapa percobaan kami dapatmenyimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan padametode dual layer green screen ini.
Kelebihan :a. Memberikan titik sudut pengambilan gambar yang
lebih banyak hingga 180 derajatb. Mengurangi jumlah anggaran yang dibutuhkan
untuk produksi film dengan background 3Dc. Percobaan dengan menggunakan go pro hero
menghasilkan video selfie dengan kualitas yangbagus.
d. Mempermudah pemilihan background akhir baik itu2D atau 3D
Kekurangan :a. Memerlukan pencahayaan yang berlebih, hal ini
disebabkan karena munculnya sudut gelap padapertemuan antara dua layer background.
b. Membutuhkan kain green screen yang relatifpanjang, dengan percobaan kain 3x2 meter masihditemukan sedikit kesulitan saat pengambilangambar pada sudut terpinggir.
3.Kesimpulan
Setelah melalui beberapa kali percobaan, kami bisamenarik kesimpulan bahwa dengan metode dual layergreenscreen ini bisa mendapatkan gambar objek dengansudut sebanyak 180 derajat secara hampir sempurna.Kesulitan dialami ketika pengambilan sudut terpinggirantara 160-180 derajat disebabkan ukuran kain greenscreen yang terbatas, sehingga pengambilan gambarpada sudut terpinggir harus dilakukan dengan putaranyang sangat halus dan pelan pada video kamera. Hal itudiperlukan untuk menghindari singgungan dengan titikterpinggir pada kain greenscreen.
Daftar Pustaka
[2] Nguyen Ngoc Tai, Le Quoc Bao Tri, Truong Quang Vinh,“Chroma-Key Algorithm Based on Combination of
[3] Jeremy Hanke,MicheleYamazaki, “Greenscreen Made Easy:Keying and Compositing Techniques for Indie Filmmakers,”Michael wiese Production, 2010.
[4] Jefrey.A.Okun, Susan Zwerman,"The ves Handbook of VisualEffect", Focal Press , 2010
[6] Hiroki Agata,Astsushi Yamashita,Toru kaneko,”Chroma KeyUsing Checker Pattern Background”, IEICE TRANS. INF. &SYST., VOL.E90–D, NO.1 JANUARY 2007
Biodata Penulis
Faisal Reza Pradhana,memperoleh gelar SarjanaKomputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIKAMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2013. Saat ini sedangmenempuh pendidikan program Magister Komputer(M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister TeknikInformatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Jamilah Karaman,memperoleh gelar Sarjana Komputer(S.Kom), Jurusan Teknik Informatika UniversitasMuhammadiyah Ponorogo, lulus tahun 2013. Saat inisedang menempuh pendidikan Magister Komputer(M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister TeknikInformatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Sidhiq Andriyanto,memperoleh gelar Sarjana Komputer(S.Kom), Jurusan Teknik Informatika UniversitasAhmad Dahlan Yogyakarta, lulus tahun 2012. Saat inisedang menenempuh pendidikan Magister Komputer(M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister TeknikInformatika STMIK AMIKOM Yogyakarta.
[1] Jeff Foster, “The Gren Screen Handbook,Real World ProductionTechniques”SYBEX, 2010.
K-Means and Confident Coefficients”, New York: McGraw Hill,1953. International Journal of Information and ElectronicsEngineering, Vol. 4, No. 3, May 2014
[5] Neil Martin, “http.www.digitalanarchy.com/demos/chroma_ lighting”,2015
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
ISSN : 2302-3805
4.8-24