OPTIMALISASI PENDINGINAN BAHAN BAKAR NUKLIR …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of OPTIMALISASI PENDINGINAN BAHAN BAKAR NUKLIR …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
39
OPTIMALISASI PENDINGINAN BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS
REAKTOR SERBAGUNA SIWABESSY
DI KOLAM PENYIMPANAN SEMENTARA
Kuat Heriyanto, Nurokhim
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
ABSTRAK
OPTIMALISASI PENDINGINAN BAHAN BAKAR BEKAS REAKTOR SERBAGUNA – SIWABESSY DI INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA. Telah dilakukan studi optimalisasi
sistem pendinginan bahan bakar nuklir bekas di instalasi penyimpanan sementara tipe basah. Penelitian
dilakukan berdasarkan data spesikasi teknik dan data yang diperoleh dilapangan, diantaranya fraksi bakar 72
dan 56 %, loading bahan bakar 42 dan 24 perangkat per-tahun. Tujuan penelitian antara lain untuk
memperoleh nilai beban panas total, kenaikan suhu air kolam dan waktu pengoperasian sistem pendingin
pada setiap kondisi. Hasil perhitungan diperoleh kesimpulan : Fraksi bakar bahan bakar bekas
mempengaruhi besaran beban pendinginan (cooling load) yang diterima air kolam penyimpanan, pada
kondisi sistem pendingin berfungsi dan VAC tidak berfungsi, kenaikan suhu air kolam lebih kecil karena
sebagian panas terambil oleh udara ruangan melalui konveksi dan radiasi. Sedangkan pada kondisi sistem
pendingin dan VAC tidak berfungsi, seluruh panas bahan bakar bekas menaikkan suhu air kolam.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan pengoperasian kolam Penyimpanan
Sementara Bahan Bakar Bekas pada saat kondisi normal dan abnormal.
Kata kunci: Bahan bakar Nuklir Bekas, Perpindahan Panas
ABSTRACT
OPTIMIZATION OF SIWABESSY MULTI PURPOSE REACTOR SPENT NUCLEAR FUEL
COOLING IN INTERIM STORAGE POOL. A study on optimization of spent fuel cooling systems in the
wet type interim storage pool has been done. This study was conducted based on the technique specifications
data and the data which obtained from field, including burn-up of 72 and 56%, fuel loading of 42 and 24
element per-year.This research is intend to obtain the value of the total heat load, the increase pool water
temperature and the cooling system operating time on each condition. The calculation result is obtained
concluded as follow: burn-up of fuel affects the amount of cooling load received by water storage ponds, on
the condition of the cooling system is functioning and the VAC does not work, pool water temperature
increase is smaller because some heat is picked up by the room air through convection and radiation. While
on the condition of cooling system and VAC does not work, all the heat of the spent fuel to raise of
temperature the pool water. It is hope that the result of this research can be used as a reference of spent fuel
interim storage pool operation at the normal and abnormal conditions.
Keywords: Spent fuel, heat transfer
PENDAHULUAN
Pengoperasian Reaktor Serba Guna
G. A. Siwabessy (RSG-GAS) menimbulkan
bahan bakar bekas yang harus dikelola agar
aman bagi manusia dan lingkungan. Unsur
radioaktif dalam bahan bakar nuklir bekas
tetap dijaga utuh dalam kelongsongnya agar
tidak terlepas ke lingkungan dan panas yang
ditimbulkan dapat dijaga agar tidak melebihi
batas yang diijinkan. Bahan bakar nuklir
bekas yang keluar dari reaktor setelah
berumur 100 hari disimpan dalam kolam
atau Instalasi Penyimpanan Sementara
Bahan Bakar Nuklir Bekas (IPSB3). Dalam
menjaga kondisi bahan bakar nuklir bekas
diperlukan unjuk kerja sistem pendingin
yang optimal dan efektif. Agar sistem
pendingin bekerja efisien, perlu diperoleh
penyesuaian antara beban panas yang
dikeluarkan bahan bakar nuklir bekas
dengan kapasitas pendingin yang
dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data operasi dan waktu
pengoperasian sistem pendingin dan VAC
sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian
diperoleh efisiensi pendinginan berdasarkan
beban panas yang diterima air kolam tanpa
mengabaikan faktor keselamatan.
Diharapkan kondisi bahan bakar nuklir
bekas setelah 25 tahun dalam kolam
penyimpanan sementara tetap terjaga, baik
radionuklida maupun panas peluruhannya.
TEORI DASAR
1. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Proses konduksi adalah proses di
mana panas mengalir dari daerah suhu yang
lebih tinggi ke yang lebih rendah di dalam
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
40
satu medium padat atau antara medium-
medium yang bersinggungan secara
langsung. Kapasitas laju perpindahana panas
secara konduksi dinyatakan dalam rumus
sebagai berikut [1,2]:
� = −����
�� ........................................ (1)
Dengan:
Q = laju perpindahan panas (watt), ∂T/∂x
= gradien suhu karena perpindahan panas
(0C/m) dan k = konduktivitas atau
kehantaran thermal benda (W/m.0C).
2. Perpindahan Panas Secara Konveksi
Proses konveksi terjadi pada
penyimpangan energi antara permukaan
benda padat dengan cair maupun gas.
Kapasitas laju perpindahan panas secara
konveksi dinyatakan dalam hukum Newton
sebagai berikut [1,2]:
Q= hA(Tw-T∞) ....................................... (2)
Dengan:
h= koefisien perpindahan panas konveksi
(W/m2.0C), A = luas permukaan (m
2),
Tw-= suhu plat (0C) dan T∞ = suhu fluida
(0C).
3. Perpindahan Panas Secara Radiasi
Proses radiasi adalah proses
perpindahan panas melalui udara atau ruang
hampa dengan cara sinaran atau pancaran
dari suatu benda yang menghasilkan panas.
Kapasitas laju perpindahan panas secara
radiasi dalam ruang kurung dinyatakan
dalam rumus sebgai berikut [1,2]:
Q= єσA (T14-T2
4) .................................. (3)
Dengan:
Є = emisitas air, σ = tetapan Stefan
Boltzaman (W/m2.k
4), A= luas permukaan
(m2), T1= suhu awal (K), T2= suhu akhir (K)
4. Laju massa alir
Kapasitas perpindahana panas
ditentukan juga dengan laju massa alir yang
terjadi dalam media/ruangan, dihitung
dengan menggunakan rumus [1,2]:
m
�� .∆� ............................................... (4)
Dengan:
Qp= Panas yang diambil sistem pendingin
(kW), Cp = Panas jenis (kJ/kg.K) dan
∆T = Selisih suhu masuk dengan suhu
keluar (0C).
5. Karakteristik Penyimpanan dan Bahan
Bakar Nuklir Bekas RSG-GAS
Bahan bakar nuklir bekas yang
disimpan di rak penyimpanan IPSB3 adalah
bahan bakar nuklir bekas RSG-GAS yang
tidak cacat dan telah mengalami
pendinginan awal minimum 100 hari.
Kondisi Instalasi Penyimpanan Sementara
Bahan Bakar Nuklir Bekas [3]:
- Instalasi penyimpanan didisain mampu
menerima panas total sebesar 40 kW.
- Bahan bakar nuklir bekas dipindahkan
ke rak kolam IPSB3 tidak secara
berkelompok tetapi persatu perangkat
(42 dan 24 perangkat pertahun).
- Sistem pemurnian air disediakan untuk
mempertahankan kualitas air sesuai
dengan syarat keselamatan yang telah
ditetapkan.
- Suhu air kolam dijaga pada harga
sekitar 35 0C dengan cara
mensirkulasikan air kolam melalui unit
penukar panas (primer dan sekunder).
- Suhu abnormal tidak boleh melebihi 67 0C agar kelongsong tidak rusak.
- Sistem ventilasi dipasang untuk
memperkuat kungkungan
kemungkinan lepasnya material
radioaktif berupa gas ke lingkungan.
Sistem pendingin dan pemurnian air
kolam berfungsi untuk :
- Memindahkan panas yang
dibangkitkan dari perangkat bahan
bakar bekas.
- Mempertahankan sifat-sifat kimia,
kejernihan dan kandungan zat
radioaktif yang terlarut dalam air pada
batas yang diijinkan.
Pada Tabel 1 diperlihatkan data
panas yang ditimbulkan bahan bakar
bekas Reaktor Serba Guna G.A.
Siwabessy seseuai dengan fraksi
bakarnya.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
41
Tabel 1. Panas yang ditimbulkan bahan bakar bekas RSG-GAS (Origen 2)
NO.
Fraksi bakar 72 %
NO.
Fraksi bakar 56 %
Waktu
(tahun)
Q
(kW)
Waktu
(tahun)
Q
(kW)
Waktu
(tahun)
Q
(kW)
Waktu
(tahun)
Q
(kW)
1. 100 hari 377,2 13 5,2 1 100 hari 2,95 13 3,21
2. 1 82,6 14 5 2 1 55,2 14 3,12
3. 2 34,7 15 4,8 3 2 21,2 15 3,04
4. 3 18 16 4,7 4 3 11,4 16 2,97
5. 4 12,7 17 4,6 5 4 7,23 17 2,89
6. 5 9,8 18 4,5 6 5 5,38 18 2,82
7. 6 8,3 19 4,4 7 6 4,52 19 2,75
8. 7 7,3 20 4,3 8 7 4,07 20 2,69
9. 8 6,5 21 4,2 9 8 3,81 21 2,62
10. 9 6,1 22 4,1 10 9 3,64 22 2,56
11. 10 5,7 23 4 11 10 3,50 23 2,50
12. 11 5,4 24 3,9 12 11 3,39 24 3,21
13. 12 5,3 25 3,8 13 12 3,30 25 3,12
METODOLOGI
Penelitian dilakukan dengan dua
skenario kondisi, yaitu pertama dengan
kondisi VAC tidak berfungsi dan kondisi
kedua VAC serta sistem pendingin tidak
berfungsi. Selain itu bahan bakar bekas
dimasukkan ke dalam kolam penyimpanan
secara bertahap (42 dan 24 perangkat per-
tahun) selama 25 tahun dengan fraksi bakar
72 dan 56 %. Suhu normal air kolam
dipertahankan sebesar 35 0C, sedangkan
suhu abnormal yang diijinkan sebesar 67 0C.
1. Perhitungan dengan asumsi sistem
pendingin berfungsi dan VAC tidak
berfungsi.
Pada kondisi sistem pendingin
berfungsi dan VAC tidak berfungsi, dengan
fungsi waktu suhu air kolam akan melebihi
35 0C sedangkan panas permukaan air
ditransfer ke udara melalui radiasi dan
konveksi.
Perpindahan panas radiasi dari permukaan
air ke udara dalam ruangan [4,5]:
Q= єσA (T14-T2
4) .................................. (5)
Dengan diketahui nilai є=4,174, σ =5,6x10-8
(W/m2.k
4), A=70 m
2, T1=308 K, dan T2 298
K, diperoleh perpindahan panas radiasi (Qr)
sebesar 4,254 kW.
Perpindahan panas konveksi dari
permukaan air ke udara dalam ruangan [3,5]:
Qk= hA(Tw-T∞ ).................................. (6)
Dengan diketahui nilai h = 0,61 W/m2.0C,
A = 70 m2, Tw-= 35
0C dan T∞ = 25
0C
diperoleh perpindahan panas konveksi (Qk)
sebesar 0,427 kW.
Panas air kolam yang terambil udara:
Qt = Qr+ Qk ........................................ (7)
= 4,6812 kW
Panas yang terakumulasi dalam air kolam:
Qa = Qbbb - Qt ........................................ (8)
Karena bahan bakar nuklir bekas
dimasukkan ke dalam kolam secara
bertahap, maka nilai Qbbb berbeda setiap
tahunnya.
2. Perhitungan dengan asumsi sistem
pendingin dan VAC tidak berfungsi.
Pada kondisi sistem pendingin dan VAC
tidak berfungsi diasumsikan suhu air dan
udara ruangan setimbang, seluruh panas
bahan bakar nuklir bekas akan menaikkan
suhu air kolam.
Kenaikan suhu dapat diperoleh dengan
persamaan:
Qp= m Cp ∆T ...................................... (9)
∆T= Q / m Cp .................................. (10)
Karena bahan bakar nuklir bekas
dimasukkan ke dalam kolam secara
bertahap, maka nilai ∆T berbeda setiap
tahunnya.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
42
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil perhitungan dengan asumsi
Sistem Pendingin Tidak berfungsi dan
VAC berfungsi.
Gambar 1 Memperlihatkan beban
pendinginan (cooling load) yang diterima
air kolam pada IPSB3. Dengan loading 42
perangkat per-tahun dengan fraksi bakar 72
% pada tahun pertama sebesar 11,16 kW
sedangkan pada fraksi bakar 56 % sebesar
7,70 kW, begitu seterusnya dengan kondisi
yang lain.
Dari Tabel 2,3,4 dan 5 diperoleh
hasil perhitungan lengkap diantaranya panas
total bahan bakar bekas yang diterima air
kolam, kenaikan suhu air kolam,
penambahan air dan waktu yang diperlukan
sistem pendingin agar suhu air kolam tidak
melebihi 67 0C. Pada tahun pertama dengan
fraksi bakar 56 % (24 perangkat)
merupakan skenario ”terbaik”, diperoleh
data antara lain: kenaikan suhu = 0,19 0C
per-hari, pada hari ke 170 sistem pendingin
harus dioperasikan selama 5,5 jam (make up
air 3,7 kg/jam) agar suhu kembali ke posisi
35 0C. Sedangkan kondisi ”terburuk” adalah
saat waktu penyimpanan 25 tahun dengan
kondisi fraksi bakar 72 % (1092 perangkat),
diperoleh data antara lain: kenaikan suhu =
1,72 oC per-hari, pada hari ke 18 sistem
pendingin harus dioperasikan selama 13 jam
(make up air 33,6 kg/jam) agar suhu kembali
ke posisi 35 0C.
Gambar 1. Grafik hubungan panas total bahan bakar bekas di IPSB3 dalam
fungsi waktu dengan 42 perangkat per tahun.
Gambar 2. Grafik hubungan panas total bahan bakar bekas di IPSB3 dalam fungsi waktu dengan
1092 perangkat
11,16
22,07
7,70
14,43
4,37
10,61
2,39
6,29
0
5
10
15
20
25
0 5 10 15 20 25
Qto
tal(k
Wa
tt)
Waktu (Tahun)
72%
(42/thn)
56 %
(42/thn)
72 %
(24/thn)
56 %
(24/thn)
15.84
26.76
9.05
15.29
7.08
10.9812.38
19.20
0
5
10
15
20
25
30
0 5 10 15 20 25
Qto
tal
(kW
att
)
Waktu (tahun)
72 %
(42/thn)
72 %
(24/thn)
56 %
(24/thn)
56 %
(42/thn)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
43
2. Hasil perhitungan dengan asumsi VAC
dan Sistem Pendingin Tidak berfungsi.
Gambar 2 Memperlihatkan beban
pendinginan (cooling load) tertinggi
diperlihatkan pada fraksi bakar 72 % (1092
perangkat) saat 25 tahun penyimpanan
sebesar 26,76 kW , sedangkan yang
terendah diperlihatkan pada fraksi bakar 56
% sebesar 7,07 kW.
Dari Tabel 6,7,8 dan 9 pada hari
pertama dengan fraksi bakar 56 % (24
perangkat) merupakan skenario ”terbaik”,
diperoleh data antara lain: kenaikan suhu =
0,55 0C per-hari, pada hari ke 57 sistem
pendingin harus dioperasikan selama 7 jam
(make up air 4,7 kg/jam) agar suhu kembali
ke posisi 35 0C. Sedangkan kondisi
”terburuk” adalah saat waktu penyimpanan
25 tahun dengan kondisi fraksi bakar 72 %
(1092 perangkat), diperoleh data antara lain:
kenaikan suhu = 2,10C per-hari, pada hari
ke 15 sistem pendingin harus dioperasikan
selama 16,5 jam (make up air 37,6 kg/jam)
agar suhu kembali ke posisi 35 0C.
Kenaikan suhu pada kondisi sistem
pendingin dan VAC tidak difungsikan
dengan beban pendinginan yang sama lebih
tinggi daripada kondisi lainnya. Hal tersebut
disebabkan karena seluruh panas bahan
bakar bekas menaikkan suhu air kolam,
sedangkan pada kondisi VAC difungsikan
ada panas yang ditransfer ke udara melalui
konveksi dan radiasi. Kondisi ini juga
mempengaruhi kapasitas penambahan air
(make-up) dan waktu pengoperasian sistem
pendingin.
KESIMPULAN
Besaran fraksi bakar bahan bakar
nuklir bekas mempengaruhi kapasitas beban
pendinginan (cooling load) yang diterima
air kolam penyimpanan.
Pada kondisi sistem pendingin
berfungsi dan VAC tidak berfungsi,
kenaikan suhu air kolam lebih kecil, karena
sebagian panas terambil oleh udara ruangan
melalui konveksi dan radiasi.
Pada kondisi sistem pendingin dan VAC
tidak berfungsi, seluruh panas bahan bakar
bekas menaikkan suhu air kolam karena
suhunya setimbang.
DAFTAR PUSTAKA
1. J. P. HOLMAN, ”Heat Transfer”, Six
Edition, Mc. Graw Hill Book Co.-
Singapore, 1986
2. DONAL Q. KERN, ”Process Heat
Transfer”, Mc. GrawHill Book Co-
Singapore, 1965
3. TECHNICAL REPORT SERIS NO.
240, ”Guidebook on Spent Fuel
Starage”, IAEA, Viena, 1984
4. PERRY, R.H., ”Chemical Enginees’s
Handbook”, 6th
edition, Mc. GrawHill
International Editions, 1984
5. BATAN-IAEA Engineering Contract,
”Transfer Chanel and ISSF for
BATAN, Prelimery Package”,
November 1992.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
44
LAMPIRAN
Tabel 2. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 72 % , 42 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
Qt
(kW)
Qa
(kW)
∆t
(C/hari
)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penurunan oC/jam
Waktu
(jam)
1 377,2 15,84 4,681 11,16 0,874 36 17,1 4,1 8
2 82,6 19,31 4,681 14,63 1,145 28 22,5 3,6 8
3 34,7 20,76 4,681 16,08 1,259 25 24,7 3,4 9
4 18 21,52 4,681 16,84 1,319 24 25,9 3,3 9
5 12,7 22,06 4,681 17,38 1,360 23 26,6 3,2 9
6 9,8 22,47 4,681 17,79 1,393 22 27,3 3,1 10
7 8,3 22,82 4,681 18,14 1,420 22 27,8 3,1 10
8 7,3 23,13 4,681 18,44 1,444 22, 28,3 3,0 10
9 6,5 23,4 4,681 18,72 1,465 21 28,7 3,0 10
10 6,1 23,65 4,681 18,97 1,485 21 29,1 3,0 10
11 5,7 23,89 4,681 19,21 1,504 21 29,5 2,9 11
12 5,4 24,12 4,681 19,44 1,522 21 29,8 2,9 11
13 5,3 24,34 4,681 19,66 1,539 20 30,2 2,9 11
14 5,2 24,56 4,681 19,88 1,556 20 30,5 2,8 11
15 5 24,77 4,681 20,09 1,573 20 30,8 2,8 11
16 4,8 24,97 4,681 20,29 1,589 20 31,1 2,8 11
17 4,7 25,17 4,681 20,49 1,604 19 31,4 2,8 12
18 4,6 25,36 4,681 20,68 1,619 19 31,7 2,7 12
19 4,5 25,55 4,681 20,87 1,634 19 32,0 2,7 12
20 4,4 25,74 4,681 21,06 1,648 19 32,3 2,7 12
21 4,3 25,92 4,681 21,24 1,663 19 32,6 2,6 12
22 4,2 26,09 4,681 21,41 1,676 19 32,8 2,6 12
23 4,1 26,27 4,681 21,58 1,690 18 33,1 2,6 12
24 4 26,43 4,686 21,75 1,703 18 33,4 2,6 13
25 3,9 26,60 4,681 21,92 1,716 18 33,6 2,5 13
Tabel 3. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 72 % , 24 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
Qt
(kW)
Qa
(kW)
∆t
(C/hari
)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penurunan oC/jam
Waktu
(jam)
1 377,2 9,053 4,681 4,372 0,342 93 6,7 5,1 6
2 82,6 11,04 4,681 6,354 0,497 64 9,7 4,8 6
3 34,7 11,87 4,681 7,187 0,563 56 11,0 4,7 6
4 18 12,3 4,681 7,619 0,596 53 11,6 4,6 6
5 12,7 12,60 4,681 7,924 0,620 51 12,1 4,6 6
6 9,8 12,84 4,681 8,159 0,639 50 12,5 4,5 6
7 8,3 13,04 4,681 8,358 0,654 48 12,8 4,5 7
8 7,3 13,21 4,681 8,533 0,668 47 13,1 4,5 7
9 6,5 13,37 4,681 8,689 0,680 47 13,3 4,5 7
10 6,1 13,52 4,681 8,836 0,692 46 13,5 4,4 7
11 5,7 13,65 4,681 8,972 0,702 45 13,7 4,4 7
12 5,4 13,78 4,681 9,102 0,713 44 13,9 4,4 7
13 5,3 13,91 4,681 9,229 0,723 44 14,1 4,4 7
14 5,2 14,04 4,681 9,354 0,732 43 14,3 4,4 7
15 5 14,16 4,681 9,474 0,742 43 14,5 4,3 7
16 4,8 14,27 4,681 9,589 0,751 42 14,7 4,3 7
17 4,7 14,38 4,681 9,702 0,760 42 14,8 4,3 7
18 4,6 14,49 4,681 9,812 0,768 41 15,0 4,3 7
19 4,5 14,60 4,681 9,920 0,777 41 15,2 4,3 7
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
45
Tahun
Ke:
QBB
B
(kW)
Qtota
l
(kW)
Qt
(kW)
Qa
(kW)
∆t
(C/hari
)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penurunan
oC/jam
Waktu
(jam)
20 4,4 14,71 4,681 10,03 0,785 40 15,3 4,3 7
21 4,3 14,81 4,681 10,13 0,793 40 15,5 4,2 8
22 4,2 14,91 4,681 10,23 0,801 39 15,7 4,2 8
23 4,1 15,01 4,681 10,33 0,809 39 15,8 4,2 8
24 4 15,11 4,681 10,42 0,816 39 16,0 4,2 8
25 3,9 15,20 4,681 10,52 0,823 38 16,1 4,2 8
Catatan : Tabel 2, 3, 4, 5 kondisi Sistem Pendingin Tidak berfungsi dan VAC berfungsi
Tabel 4. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 56 % , 42 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
Qt
(kW)
Qa
(kW)
∆t
(C/hari)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penuru-
nan oC/jam
Waktu
(jam)
1 377,2 12,38 4,6812 7,7004 0,603 53 11,8 4,6 7
2 82,6 14,70 4,6812 10,017 0,784 40 15,3 4,3 7
3 34,7 15,58 4,6811 10,905 0,854 37 16,7 4,1 7
4 18 16,06 4,6812 11,383 0,891 35 17,4 4,1 7
5 12,7 16,37 4,6812 11,687 0,915 34 17,9 4,0 7
6 9,8 16,59 4,6812 11,913 0,933 34 18,2 4,0 7
7 8,3 16,78 4,6812 12,103 0,947 33 18,5 4,0 7
8 7,3 16,95 4,6812 12,274 0,961 33 18,8 3,9 8
9 6,5 17,12 4,6812 12,434 0,973 32 19,0 3,9 8
10 6,1 17,27 4,6812 12,587 0,985 32 19,3 3,9 8
11 5,7 17,41 4,6812 12,734 0,997 32 19,5 3,95 8
12 5,4 17,56 4,6812 12,877 1,008 31 19,7 3,8 8
13 5,3 17,70 4,6812 13,015 1,019 31 19,9 3,87 8
14 5,2 17,83 4,6812 13,149 1,029 31 20,1 3,8 8
15 5 17,96 4,6812 13,280 1,040 30 20,3 3,8 8
16 4,8 18,09 4,6812 13,408 1,050 30 20,5 3,8 8
17 4,7 18,21 4,6812 13,533 1,059 30 20,7 3,8 8,5
18 4,6 18,34 4,6812 13,654 1,069 29 20,9 3,7 8,5
19 4,5 18,45 4,6812 13,772 1,078 29 21,1 3,7 8,5
20 4,4 18,57 4,6812 13,888 1,087 29 21,3 3,7 9
21 4,3 18,68 4,6812 14,001 1,096 29 21,4 3,7 9
22 4,2 18,79 4,6812 14,111 1,105 28 21,6 3,7 9
23 4,1 18,90 4,6812 14,218 1,113 28 21,8 3,7 9
24 4 19,00 4,6812 14,323 1,121 28 21,9 3,6 9
25 3,9 19,11 4,6812 14,426 1,129 28 22,1 3,7 9
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
46
Tabel 5. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 56 % , 24 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
Qt
(kW)
Qa
(kW)
∆t
(C/hari)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penuru
-nan oC/jam
Waktu
(jam)
1 377,2 7,075 4,6812 2,3940 0,187 170 3,6 5,4 5,5
2 82,6 8,399 4,6812 3,7179 0,291 109 5,7 5,2 6
3 34,7 8,907 4,6812 4,2258 0,331 96 6,4 5,1 6
4 18 9,180 4,6812 4,4986 0,352 90 6,9 5,1 6
5 12,7 9,353 4,6812 4,6720 0,366 87 7,1 5,0 6
6 9,8 9,482 4,6812 4,8012 0,376 85 7,3 5,0 6
7 8,3 9,591 4,6812 4,9097 0,384 83 7,5 5,0 6
8 7,3 9,689 4,6812 5,0074 0,392 81 7,6 5,0 6
9 6,5 9,780 4,6812 5,0988 0,399 80 7,8 5,0 6
10 6,1 9,868 4,6812 5,1861 0,406 78 7,9 5,0 6
11 5,7 9,951 4,6812 5,2702 0,413 77 8,0 4,9 6,5
12 5,4 10,03 4,6812 5,3516 0,419 76 8,2 4,9 6,5
13 5,3 10,11 4,6812 5,4307 0,425 75 8,3 4,9 6,5
14 5,2 10,19 4,6812 5,5076 0,431 74 8,4 4,9 6,5
15 5 10,26 4,6812 5,5825 0,437 73 8,5 4,9 6,5
16 4,8 10,34 4,6812 5,6555 0,443 72 8,6 4,9 6,5
17 4,7 10,41 4,6812 5,7267 0,448 71 8,7 4,9 6,5
18 4,6 10,48 4,6812 5,7961 0,454 70 8,8 4,9 6,5
19 4,5 10,55 4,6812 5,8638 0,459 69 9,0 4,9 6,5
20 4,4 10,61 4,6812 5,9298 0,464 68 9,1 4,8 7
21 4,3 10,68 4,6812 5,9943 0,469 68 9,2 4,8 7
22 4,2 10,74 4,6812 6,0572 0,474 67 9,3 4,8 7
23 4,1 10,80 4,6812 6,1186 0,479 66 9,3 4,8 7
24 4 10,86 4,6812 6,1785 0,484 66 9,4 4,8 7
25 3,9 10,92 4,6812 6,2371 0,488 65 9,5 4,8 7
Catatan : Tabel 2, 3, 4, 5 kondisi Sistem Pendingin Tidak berfungsi dan VAC berfungsi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
47
Tabel 6. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 72 % , 42 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
∆t
(C/hari)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penuru-
nan oC/jam
Waktu
(jam)
1 377,2 15,8424 1,2402244 29 22,3 3,4 9
2 82,6 19,3116 1,5118112 21 27,3 2,9 10
3 34,7 20,769 1,6259039 19 29,3 2,7 11
4 18 21,525 1,6850875 18 30,4 2,6 12
5 12,7 22,0584 1,7268448 18 31,1 2,5 12
6 9,8 22,47 1,7590669 18 31,7 2,5 12
7 8,3 22,8186 1,7863571 17 32,2 2,4 12
8 7,3 23,1252 1,8103594 17 32,6 2,4 13
9 6,5 23,3982 1,8317312 17 33,0 2,3 13
10 6,1 23,6544 1,8517879 17 33,4 2,3 13
11 5,7 23,8938 1,8705293 17 33,7 2,3 13
12 5,4 24,1206 1,8882844 16 34,1 2,2 14
13 5,3 24,3432 1,9057107 16 34,4 2,2 14
14 5,2 24,5616 1,9228081 16 34,7 2,2 14
15 5 24,7716 1,939248 16 35,0 2,1 14
16 4,8 24,9732 1,9550303 16 35,3 2,1 14
17 4,7 25,1706 1,9704838 16 35,5 2,1 15
18 4,6 25,3638 1,9856085 16 35,8 2,1 15
19 4,5 25,5528 2,0004044 15 36,1 2,04 15
20 4,4 25,7376 2,0148714 15 36,3 2,0 15
21 4,3 25,9182 2,0290097 15 36,6 2,0 15
22 4,2 26,0946 2,0428192 15 36,8 1,9 16
23 4,1 26,2668 2,0562999 15 37,1 1,9 16
24 4 26,4348 2,0694518 15 37,3 1,9 16
25 3,9 26,5986 2,0822749 15 37,6 1,8 16,5
Tabel 7. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 72 % , 24 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
∆t
(C/hari)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up air
(Kg/jam)
Penuru-
nan oC/jam
Waktu
(jam)
1 377,2 9,0528 0,7086997 45 12 4,4 7
2 82,6 11,0352 0,8638921 37 15 4,1 7
3 34,7 11,868 0,929088 34 16 4,0 7
4 18 12,3 0,9629071 33 17 3,9 8
5 12,7 12,6048 0,9867684 32 17 3,9 8
6 9,8 12,84 1,0051811 31 18 3,9 8
7 8,3 13,0392 1,0207755 31 18 3,8 8
8 7,3 13,2144 1,0344911 30 18 3,8 8
9 6,5 13,3704 1,0467035 30 18 3,8 8
10 6,1 13,5168 1,0581645 30 19 3,8 8
11 5,7 13,6536 1,0688739 29 19 3,7 8
12 5,4 13,7832 1,0790196 29 19 3,76 8
13 5,3 13,9104 1,0889775 29 19 3,7 8
14 5,2 14,0352 1,0987475 29 19 3,7 8
15 5 14,1552 1,1081417 28 20 3,7 8,5
16 4,8 14,2704 1,1171602 28 20 3,6 8,5
17 4,7 14,3832 1,1259907 28 20 3,6 8,5
18 4,6 14,4936 1,1346334 28 20 3,6 8,5
19 4,5 14,6016 1,1430882 27 20 3,6 8,5
20 4,4 14,7072 1,1513551 27 20 3,6 8,5
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
48
Tahun
Ke: QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
∆t
(C/hari)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up air
(Kg/jam)
Penuru-
nan
oC/jam
Waktu
(jam)
21 4,3 14,8104 1,1594341 27 20 3,6 9
22 4,2 14,9112 1,1673253 27 21 3,6 9
23 4,1 15,0096 1,1750285 27 21 3,5 9
24 4 15,1056 1,1825439 27 21 3,5 9
25 3,9 15,1992 1,1898714 26 21 3,5 9
Catatan : Tabel 6, 7, 8, 9 kondisi Sistem Pendingin dan VAC Tidak berfungsi
Tabel 8. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 56 % , 42 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
∆t
(C/hari)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penuru-
nan oC/jam
Waktu
(jam)
1 2,95E+02 12,3816 0,9 38 17,5 3,9 8
2 5,52E+01 14,69832 1,1 32 20,78 3,6 8,5
3 2,12E+01 15,58704 1,2 30 22,0 3,5 9
4 1,14E+01 16,06458 1,2 29 22,7 3,4 9
5 7,23E+00 16,36807 1,2 28 23,1 3,3 9
6 5,38E+00 16,5942 1,2 28 23,4 3,3 9,
7 4,52E+00 16,78391 1,3 28 23,7 3,3 9,5
8 4,07E+00 16,95489 1,3 27 23,9 3,3 9,5
9 3,81E+00 17,11495 1,3 27 24,1 3,2 9,5
10 3,64E+00 17,26771 1,3 27 24,4 3,2 9,5
11 3,50E+00 17,41488 1,3 27 24,6 3,2 9,5
12 3,39E+00 17,55738 1,3 26 24,8 3,2 10
13 3,30E+00 17,69577 1,3 26 25,0 3,2 10
14 3,21E+00 17,83038 1,3 26 25,2 3,1 10
15 3,12E+00 17,96146 1,4 26 25,3 3,1 10
16 3,04E+00 18,08919 1,4 26 25,5 3,1 10
17 2,97E+00 18,21372 1,4 25 25,7 3,1 10
18 2,89E+00 18,33514 1,4 25 25,9 3,1 10
19 2,82E+00 18,45358 1,4 25 26,0 3,0 10,5
20 2,75E+00 18,56916 1,4 25 26,2 3,0 10,5
21 2,69E+00 18,68197 1,4 25 26,4 3,0 10,5
22 2,62E+00 18,79206 1,4 25 26,5 3,0 10,5
23 2,56E+00 18,89953 1,4 25 26,7 3,0 10,5
24 2,50E+00 19,00445 1,4 24 26,8 3,0 10,5
25 2,44E+00 19,10689 1,5 24 27,0 3,0 10,5
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
49
Tabel 9. Hasil perhitungan dengan fraksi bakar Bahan bakar 56 % , 24 perangkat/tahun.
Tahun
Ke:
QBBB
(kW)
Qtotal
(kW)
∆t
(C/har
i)
Waktu
Maks.
(Hari)
Make-up
air
(Kg/jam)
Penuru-
nan oC/jam
Waktu
(jam)
1 2,95E+02 7,0752 0,5 57 10,0 4,7 7
2 5,52E+01 8,39904 0,6 48 12 4,5 7
3 2,12E+01 8,90688 0,6 45 12,6 4,4 7
4 1,14E+01 9,17976 0,7 44 13,0 4,4 7
5 7,23E+00 9,353184 0,73 43 13,2 4,4 7
6 5,38E+00 9,4824 0,7 43 13,4 4,3 7
7 4,52E+00 9,590808 0,7 42 13,5 4,3 7,5
8 4,07E+00 9,688512 0,7 42 13,7 4,3 7,5
9 3,81E+00 9,779976 0,7 41 13,8 4,3 7,5
10 3,64E+00 9,867264 0,7 41 13,9 4,3 7,5
11 3,50E+00 9,95136 0,7 41 14,1 4,3 7,5
12 3,39E+00 10,032792 0,7 40 14,2 4,3 7,5
13 3,30E+00 10,111872 0,7 40 14,3 4,2 7,5
14 3,21E+00 10,188792 0,7 40 14,4 4,2 7,5
15 3,12E+00 10,263696 0,8 39 14,5 4,2 7,5
16 3,04E+00 10,33668 0,8 39 14,6 4,2 8
17 2,97E+00 10,40784 0,8 39 14,7 4,2 8
18 2,89E+00 10,477224 0,8 39 14,8 4,2 8
19 2,82E+00 10,544904 0,8 38 14,9 4,2 8
20 2,75E+00 10,610952 0,8 38 15,0 4,2 8
21 2,69E+00 10,675416 0,8 38 15,1 4,2 8
22 2,62E+00 10,73832 0,8 38 15,2 4,2 8
23 2,56E+00 10,799736 0,8 37 15,3 4,2 8
24 2,50E+00 10,859688 0,8 37 15,3 4,1 7,5
25 2,44E+00 10,918224 0,8 37 15,4 4,1 7,5
Catatan : Tabel 6, 7, 8, 9 kondisi Sistem Pendingin dan VAC Tidak berfungsi
TANYA JAWAB
Penanya : Ir. Dyah Sulityani Rahayu
Pertanyaan :
1. Panas peluruhan bahan bakar diperoleh persamaan atau menggunakan software apa?
2. Penelitian ini di asumsikan dengan kapasitas penuh, bagaimana jika kapasitas bahan
bakar nuklir bekas tidak penuh?
Jawab :
1. Panas peluruhan bahan bakar bekas diperoleh dengan menggunakan sowtware origen2
2. Penelitian ini memang diasumsikan kapasitas penuh, tapi untuk kondisi tidak penuhpun
dapat dicari kondisi optimalnya.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
50