OPKR-10-016B 1+2+3

30
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Safe adalah aman atau selamat. Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan. Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah : a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan. c) Mencegah/ mengurangi kematian. d) Mencegah/mengurangi cacat tetap. e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya. f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya. g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya. h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja. i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan. Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi a) Manusia (pekerja dan masyarakat) b) Benda (alat, mesin, bangunan dll) c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh- tumbuhan) Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat- syarat keselamatan kerja untuk : a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran 1

Transcript of OPKR-10-016B 1+2+3

Page 1: OPKR-10-016B 1+2+3

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan KerjaSafe adalah aman atau selamat.Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.

Tujuan kesehatan dan keselamatan kerjaDari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.c) Mencegah/ mengurangi kematian.d) Mencegah/mengurangi cacat tetap.e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan

bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja

dan menjamin kehidupan produktifnya.g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-

sumber produksi lainnya.h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi

industri serta pembangunan.

Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi a) Manusia (pekerja dan masyarakat)b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)

Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerjaMenurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :a) Mencegah dan mengurangi kecelakaanb) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaranc) Mencegah dan mengurang bahaya peledakand) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian lain yang berbahayae) Memberi pertolongan pada kecelakaanf) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerjag) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya

suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.

h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.

i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

1

Page 2: OPKR-10-016B 1+2+3

j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban. k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang,

binatang, tanaman atau barang.m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan

dan penyimpanan barang.o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.p) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:1). Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)

a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

2). Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition).a) Mesin-mesin yang rusak , tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang

aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin,

ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).

Apakah kecelakaan dapat dicegah ?Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat dicegah?, pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena :a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka

kecelakaan dapat dicegah. Bagaimana kecelakaan dapat dicegahPencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung factor-faktor yang membahayakan (unsafe condition).

Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak amana) Karena tidak serius/disiplin.b) Karena tidak mampu/tidak bisa.c) Karena tidak mau.

Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak amana) Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut

agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.

b) Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja.

2

Page 3: OPKR-10-016B 1+2+3

c) Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb.

Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja.

3). Keselamatan kerja di perbengkelan otomotif.a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong

celana dapat menyebabkan kemasukan bunga api atau zat-zat yang merugikan.b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik).

Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang menonjol. Perlindungan utama terhadap benda, sepatu bersol baja di tengahnya melindungi dari kejatuhan benda-benda berat.

c) Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat seperti disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin bor, beberapa orang terluka karena itu.

d) Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehingga menyebabkan kebakaran.

e) Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan pekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masing-masing nomor item atau barang pada tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm pengaman, penutup muka, pelindung telinga, respirator, sarung tangan dan apron.

f) Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata.

g) Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di bawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring karena berhubungan dengan lantai dingin dapat merusak kesehatan, terutama dalam waktu yang lama.

PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN1). Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan.

1. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin ada.

2. Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidaknyamanannya harus yang paling minim.

3. Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima.4. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan

yang terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.

5. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.

6. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait di celana, masuk di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.

7. Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan karenanya overall katun adalah yang paling banyak digunakan sebagai pakaian kerja.

8. Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika para pekerja tetap memakainya.

3

Page 4: OPKR-10-016B 1+2+3

Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.

2). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pakaian kerjaa) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat, dan

berkancingkan.b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari bahan

buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun baju bawah.c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p berdasi,

sabuk dapat dengan mudah mengait putaran mesin.d) Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah kerusakan

permukaan ketika bekerja di atas tonggak atau penyangga dan sebagainya.

3). Alat-alat pelindung anggota badanBadan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus terlindung diwaktu melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:

a) Alat pelindung mata,Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari debu.

Gb. Kacamata debu Gb. Kacamata las listrik

b) Alat pelindung kepala,Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila bekerja pada bagian yang berputar, misalnya bor atau waktu sedang mengelas, hal ini untuk menjaga rambut terlilit oleh putaran bor atau rambut terkena percikan api.

Gb. Alat Pelindung Kepala

c) Alat pelindung telinga, Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising juga penahan bising dari letupan-letupan.

4

Page 5: OPKR-10-016B 1+2+3

Gb. Alat Pelindung Telinga

d) Alat pelindung hidung,Adalah alat pelindung hidung dari kemungkinan terhisapnya gas-gas beracun.

Gb. Alat Pelindung Hidung

e) Alat pelindung tanganAlat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain : Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat pegangan

supaya tidak meleset. Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk melindungin

tangan terhadap bahaya panas. Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi tangan dari

benda-benda tajam pada saat mengangkat suatu barang. Sarung tangan karet, digunakan pada waktu pekerjaan

pelapisan logam, seperti vernikel, vercrhoom dsb. Hal ini untuk mencegah tangan dari bahaya pembakaran asam atau kepedasan cairan.

5

Page 6: OPKR-10-016B 1+2+3

Gb. Macam-macam Sarung Tangan

f) Alat pelindung kaki, untuk menghindarkan tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat dua jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya seperti halnya sepatu biasa hanya dibagian ujungnya dilapisi dengan baja dan sepatu karet digunakan untuk menginjak permukaan yang licin, sehingga pekerja tidak terpeleset dan jatuh.

Gb. Alat Pelindung Kaki (Sepatu)

g) Alat pelindung badan, alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan pakaian biasa atau badan terhindar dari percikan api, terutama pada waktu menempa dan mengelas. Lengan baju jangan digulung, sebab lengan baju yang panjang akan melindungi tangan dari sinar api.

Gb. Alat Pelindung Badan

TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN SECARA MANUAL1). Pengangkatan/ pemindahan benda berat,

Pengikatan beban yang berat akan aman bila diketahui letak garis kerja gaya berat beban yang dimaksud. Ikatlah beban seimbang pada garis kerja gaya beratnya. Tali pengikat dengan sambungan yang telah diuji kekuatannya akan menghasilkan keselamatan kerja. Dibawah ini diperlihatkan teknis pemindahan benda yang berat.

6

Page 7: OPKR-10-016B 1+2+3

2). Pengangkatan dengan dongkrak dan penopangDongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis. Ada beberapa jenis dongkrak seperti jenis hidrolis, jenis udara tekan, tergantung pada kapasitas pengangkatannya.

3). PenyanggaPenyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat guna pengamanan sewaktu melakukan perbaikan.Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau penyangga, utamakan keamanan kerja karena kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar.

4). Lokasi dongkrak dan penyanggaUntuk mencegah agar tempat penempatan dongkrak dan penyangga tidak rusak, pilihlah tempat-tempat yang kuat, serta

7

Page 8: OPKR-10-016B 1+2+3

PEMELIHARAAN KEBERSIHAN ,PERLENGKAPAN DAN AREA KERJA ALAT-ALAT KEBERSIHAN Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya bengkel otomotif terdiri dari :1) Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai

berupa kotoran sampah kering atau debu2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan

halaman bengkel dari sampah-sampak kering.3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau

zat cair dari lantai.4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot

debu/kotoran yang tidak dapat dibersih dengan sapu atau kain pel,misalnya ; Sofa, karpet, dan saluran ventilasi udara, baik pada ruangan bengkel ataupun pada kendaraan yang sedang diperbaiki.

5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli atau minyak pada lantai, sebelum disapu atau dipel.

Metode Pembersihan

8

Page 9: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar . Menjaga kebersihan lingkungan kerja

Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja. Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah) dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan.

PenyimpananMasalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang :1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada

tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

Gambar . Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai3) Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan

pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.4) Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.5) Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas

hambatan6) Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar

atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations.

9

Page 10: OPKR-10-016B 1+2+3

7) Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai.

8) Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.

9) Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.

10) Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.

Pemeliharaan dalam Penataan Tempat KerjaDi bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik :1) Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara

atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin.

Gambar . Sebuah kotak alat pekerja2) Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan.

Putuskan dari segala sumber listrik.3) Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena

kotoran.4) Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan

pembersihan di atas.5) Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben

kerjanya.6) Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri

anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?7) Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan

cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.8) Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam

container.9) Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau

urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.

10) Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.

11) Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.

12) Gunakan penutup debu jika diperlukan.13) Gantikan bagian/parts yang rusak. 14) Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat

kendaraan yang rusak.15) Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.16) Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.

10

Page 11: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar . Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai.

Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja1) Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan

peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. 2) Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat

dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.3) Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan

dan setiap akhir jam kerja.4) Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada

tempat penyimpanannya.

Gambar . Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik

Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar.Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.

Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin pengangkat, mesin bubut dll)a) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat

dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.

b) Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

c) Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya.

d) Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.e) Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.f) Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur

dan hilangkan segera jika timbul karat.g) Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah

untuk menhentikan penyebabnya.h) Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada

setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.i) Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan

pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi

11

Page 12: OPKR-10-016B 1+2+3

PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARANSifat apiBahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

Gambar 1.

Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat. Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi kimia.

Mencegah apiTanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api. Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara: 1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan

limbah. 2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan hati-hati.

Gambar 2.

Tanpa panas, tidak akan terjadi api.Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara: 1) Berhati-hati bila bekerja dengan panas.2) Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan cara mendinginkan bahan bakar yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.

Gambar 3.Tanpa oksigen tidak akan terjadi api. Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak berhubungan dengan oksigen. Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.

12

Page 13: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 4.

Api tidak dapat muncul tanpa panas. Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas. 1) Berhati-hati dengan listrik.2) Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dalam

keadaan baik.

Gambar 5.3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.4) Jangan membebani kabel berlebihan.5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik fleksibel,

insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api.

Gambar 6.

6) Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup agar api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar.

Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.1) Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu

semprot (blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen.2) Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada

bahan yang dapat terbakar.3) Gunakan hanya pemanas yang disarankan.4) Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.5) Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat

terbakar lainnya.6) Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas, bahan

bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan panas lainnya.7) Patuhi tanda “dilarang merokok”.8) Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.9) Buang puntung rokok pada tempat yang aman.

13

Page 14: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 7.Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak, panas dapat muncul karena reaksi kimia. Sebagai contoh, pembakaran yang tiba—tiba dapat menyebabkan kebakaran di tumpukan lap tersebut.1) Kosongkan tempat sampah setiap hari.2) Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam locker.

Api tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua bahan-bahan yang dapat terbakar yang tidak diperlukan sesegera mungkin.1) Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.

Gambar 8.2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar. 3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah

yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.

Gambar 9.Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar (seperti asetilin, LPG, dll.) dan cairan yang mudah terbakar (seperti, bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.) Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang terisolasi dan jauh dari sumber panas.

Gambar 10.

1) Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam kondisi baik.

2) Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan bunga api untuk membuka wadah cairan yang dapat terbakar.

14

Page 15: OPKR-10-016B 1+2+3

3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin. Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup.

4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.5) Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian anda,

hindarkan dari sumber panas dan segera informasikan kepada supervisor anda.6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk menyalakan api.

Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis debu sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat bercampur dengan udara.1) Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan

peralatan listrik.

Gambar 11.2) Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.3) Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.4) Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.

KLASIFIKASI APIAPI KELAS A.Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu, pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.

Gambar 12.

Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang paling efektif untuk mematikan api kelas A. Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik untuk mematikan api kelas A. Air biasanya tepat untuk mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala lagi dan merembes jauh ke dalam sumber api.

15

Page 16: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 13.

1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.

Gambar 14.

2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi tidak seefektif air.

Catatan:Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara bagian.

API KELAS BApi kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.

Gambar 15.Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.Peringatan:Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.

16

Page 17: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 16.Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.

Gambar 17.API KELAS CApi kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.

Gambar 18.

Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas C.

17

Page 18: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 19.PeringatanBahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.

Alat-alat Pemadam KebakaranAlat pemadam api portablePemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat yang aman. Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa perbedaan pada masing-masing jenisnya.

Pada bagian sisi alat pemadam biasanya dilengkapi dengan label instruksi.

Gambar 20.

Label ini memberikan rincian bagaimana menggunakan pemadam api, juga dijelaskan untuk api jenis apa digunakan.Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan pemadam api….,

1) Pemadam kebakaran yang berisi airKetiga pemadam kebakaran jenis berisi air hanya cocok untuk memadamkan api kelas A. Pemadam ini dicat merah. Rentang semprotannya berkisar 10m. Digunakan sesuai petunjuknya.Jenis pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong.

18

Page 19: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 21.

Jenis pemadam bertekanan udara diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas pemicu.

Gambar 22,

2) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini mempunyai tekanan yang sangat tinggi. Jenis ini paling sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C. Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam. Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2m dan yang berukuran besar mempunyai kemampuan sampai 3m.

Gambar 23.

Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar dapat digunakan secara efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama sangat dingin. Menkanisme pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah agar nozel tidak membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.Pemadam kebakaran CO2 sangat berguna dimana pencemaran oleh endapan tidak diharapkan ditempat kerja dan penembusan area sangat penting.Contohnya adalah:a) Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan

laboratorium.b) Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat terbakar, lepas melalui kedua

permukaan vertical dan horizontal.

19

Page 20: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 24.Prosedur penggunaan.a) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.b) Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.Peringatan:Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbondioksida.

3). Pemadam Kebakaran BusaVariasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada pemadam kebakaran busa cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.Tabung alat ini dicat dengan warna BIRU. Jarak semprotnya berkisar 6m. Operasikan sesuai petunjuk.

Gambar 25.

Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan memadam api. Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada dalam wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup untuk dapat terbakar sendiri. Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar. Jenis ini biasa jadi tidak efektif cairan yang terbakar seperti alcohol. Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di atas cairan . Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke bawah an menyebar di atas permukaan cairan.

20

Page 21: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 26.

4. Pemadam Kebakaran Tepung KeringPemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering yang diinjeksikan dengan tekanan gas, atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan C.Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan petunjuk pemakaian.

Gambar 27Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia kering ini cenderung melindungi orang yang memadamkan api dari panas. Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif untuk memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas. Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri. Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang berbentuk pistol dapat dibawa masuk dan dapat digunakan dengan cepat. Hal ini membuat alat ini efektif memadamkan semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil yang sulit dijangkau. Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam

21

Page 22: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 28.

Menyelamatkan diri dari ApiAnda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.

Gambar 29.

Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang berganti lokasi kerja secara teratur mengetahui bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang lowong dan aman untuk jalan ke luar. Selalulah berada diantara api dan jalan keluar.Tinggalkan tempat kebakaran sesegera mungkin bila:1. Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.2. Api telah menguasai jalan ke luar.3. Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.4. Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu

dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu masuk ruangan.5. Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara

menghembus api.6. Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.7. Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah dan

merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung sedekat mungkin dengan lantai

22

Page 23: OPKR-10-016B 1+2+3

Gambar 30.

8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti.

9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.10. Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.

Selalu siap memadamkan api.Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran:1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di

tempat kerja anda.2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.

Gambar 31.

3. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.4. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.5. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah

pemadaman api dengan pasti.6. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang

agar mudah dijangkau.

Gambar 32.7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana

tangga belum dibangun.10. Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga

tertutup, tetapi tidak terkunci.

23

Page 24: OPKR-10-016B 1+2+3

Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.1. Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi

atau yang dingin sekali.2. Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang

telah digunakan ke tempat semula. Beri label dan kembalikan untuk diisi ulang.3. Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera

diganti dengan yang baru

Memadamkan Api/Kebakaran.Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.

Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:1. Hidupkan segera alarm.

Gambar 33.2. Beritahu regu pemadam kebakaran.

Gambar 34.3. Peringatkan setiap orang agar segera keluar.

Gambar 35.4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

Gambar 36.

24

Page 25: OPKR-10-016B 1+2+3

5. Bila dipandang perlu segera keluar.

Gambar 376. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Gambar 38

Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut:1. Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting segera di

tanggulangi.2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehigga

mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.

3. Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran dapat mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran tanpa harus menunda.

4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat,

5. Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat meregut nyawa seseorang.

6. Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya, walaupun sumber api dan panasnya jauh.

7. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan peralatan yang ada di sekitarnya.

8. Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.

25

Page 26: OPKR-10-016B 1+2+3

DIKTAT

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Rinto Dwi EndratmokoNIP. 19831203 200902 1 008

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF26

Page 27: OPKR-10-016B 1+2+3

SMK NEGERI 1 ENTIKONG

27