Operasi Dan Pemeliharaan

23
Operasi Dan Pemeliharaan 1.1.RENCANA DAN JADUAL TANAM 1.1.1 Pola Dan Jadual Tanam Yang Sekarang Rencana tanam dan kalender tanam dibuat melalui prosedur dan proses sedemikian rupa sehingga mencapai kesepakatan yang kemudian menghasilkan suatu keputusan. Mekanisme penyusunan rencana tata tanam yang selama ini dilaksanakan di Daerah Irigasi Rentang adalah sebagai berikut: 1. Juru Pengairan mengumpulkan data rencana tanam yang diusulkan oleh P3A dan PPL dari masing-masing petak tersier meliputi luas areal dan golongan yang direncanakan. 2. Pengamat Pengairan mengumpulkan semua usulan dari masingmasing Juru Pengairan dan setelah diadakan berdasarkan evaluasi tanam tahun sebelumnya disusun suatu usulan rencana tata tanam se Kepengamatan. 3. Setelah data dihimpun kemudian diadakan pembahasan bersama dengan Dinas Pertanian Kecamatan dan Camat yang bersangkutan untuk dikonsesuskan bersama menjadi usulan rencana tata tanam masing-masing Kepengamatan dan Kecamatan. 4. Usulan dari masing-masing Kepengamatan yang telah ditandatangani oleh ketiga unsur yaitu Pengamat Pengairan, Camat dan Seksi Pengairan Kecamatan dikirim kembali kepada masing-masing Seksi Pengairan untuk

Transcript of Operasi Dan Pemeliharaan

Laporan AkhirOperasi Dan Pemeliharaan1.1. RENCANA DAN JADUAL TANAM1.1.1 Pola Dan Jadual Tanam Yang SekarangRencana tanam dan kalender tanam dibuat melalui prosedur dan proses sedemikian rupa sehingga mencapai kesepakatan yang kemudian menghasilkan suatu keputusan.Mekanisme penyusunan rencana tata tanam yang selama ini dilaksanakan di Daerah Irigasi Rentang adalah sebagai berikut:1. Juru Pengairan mengumpulkan data rencana tanam yang diusulkan oleh P3A dan PPL dari masing-masing petak tersier meliputi luas areal dan golongan yang direncanakan.2. Pengamat Pengairan mengumpulkan semua usulan dari masingmasing Juru Pengairan dan setelah diadakan berdasarkan evaluasi tanam tahun sebelumnya disusun suatu usulan rencana tata tanam se Kepengamatan.3. Setelah data dihimpun kemudian diadakan pembahasan bersama dengan Dinas Pertanian Kecamatan dan Camat yang bersangkutan untuk dikonsesuskan bersama menjadi usulan rencana tata tanam masing-masing Kepengamatan dan Kecamatan.4. Usulan dari masing-masing Kepengamatan yang telah ditandatangani oleh ketiga unsur yaitu Pengamat Pengairan, Camat dan Seksi Pengairan Kecamatan dikirim kembali kepada masing-masing Seksi Pengairan untuk diadakan evaluasi kembali dengan rencana tanam tahun sebelumnya.5. Daftar usulan rencana tata tanam dari masing-masing Seksi Pengairan dikirimkan ke Dinas Pengairan dan berdasarkan debit dan evaluasi tanam tahun sebelumnya disusun menjadi rencana tata tanam per daerah irigasi.6. Daftar usulan tata tanam bersama usulan rencana tata tanam dari Seksi Pengairan lainnya yang berada dalam satu kabupaten dibahas dalam forum rapat Panitia Irigasi tingkat Kabupaten dan Panitia Irigasi tingkat seluruh Kecamatan yang berada dalam wilayah kabupaten yang bersangkutan sebagai bahan usulan rencana tata tanam kepada propinsi.7. Daftar rencana tata tanam usulan dari Panitia Irigasi Tingkat Kabupaten setelah ditanda tangani oleh Ketua Panitia beserta seluruh anggota dikirimkan ke Propinsi Jawa Barat.8. Daftar rencana tata tanam seluruh Kabupaten yang telah diadakan penelaahan kembali terhadap ketersediaan air di Bendung Rentang dan hasil evaluasi dengan rencana tata tanam pada tahun-tahun sebelumnya diadakan pembahasan dengan Panitia Irigasi Tingkat Kabupaten (Ketua didampingi Sekretaris Panitia dan Kepala Dinas Pertanian) untuk bahan rencana tata tanam yang akan ditanda tangani Gubernur.9. Hasil terakhir dari usulan rencana tata tanam seluruh kabupaten yang berada di Daerah Irigasi Rentang berupa Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tentang Penetapan Rencana Tanam Padi MT Rendeng dan MT Gadu tahun yang berjalan di Daerah Irigasi.10. Dari hasil penetapan rencana tata tanam tersebut diatas selanjutnya masing-masing wilayah pengairan membuat rencana tanam detail sebagai dasar pelaksanaan di tingkat petak tersier dengan Desa atau Kecamatan.11. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur mengenai Penetapan Rencana Tanam maka dikeluarkan Surat Keputusan dari PJT, tentang Rencana Pokok Penyediaan Air untuk tanam padi rendeng dan padi gadu musim tanam tahun yang bersangkutan di Daerah Pengairan Rentang serta kebutuhan air untuk air minum, industri, perkebunan dan penggelontoran kota pada tahun yang sama.

1.1.2 Usulan Penyempurnaan Rencana TanamRencana pola tanam yang dilaksanakan di lingkungan Pengairan Rentang sudah merupakan tata cara baku yang dilaksanakan selama kurun waktu yang cukup lama.Menurut Pengamat Pengairan di lapangan, intensitas tanam yang ada masih bisa ditingkatkan, bila ketersediaan air pada waktu musim kering bisa ditingkatkan.

1.2. CARA OPERASICara operasi adalah pengaturan pemberian air agar sesuai dengan waktu yang diperlukan oleh tanaman menurut ketersediaan air. Dengan pola tanam yang diusulkan diharapkan ketersediaan air akan dapat mencukupi kebutuhan seluruh jaringan yang ada.

1.2.1 Uraian Jaringan IrigasiSaluran Induk Utara adalah cabang dari SI Cipelang dari bangunan bagi BCpl.5 ke bagian yang lurus (ke utara) dan ke sebelah kanannya ke SI Barat. Saluran Induk Cipelang merupakan pengambilan dari Bendung Rentang ke sebelah kiri. Ke sebelah kanannya mengairi areal pesawahan melalui Saluran Induk Sindupraja. Dengan kata lain jaringan irigasi Saluran Induk Utara merupakan bagian dari Jaringan Irigasi Rentang yang melalui Saluran Induk Cipelang.1.2.2 Sistim Pembagian AirSistim pembagian air yang dilakukan saat ini adalah menurut jadwal dan kebutuhan.Cara pembagian air dilakukan dengan cara diatur oleh pintu Romijn, tetapi pada saat ini pembagian air dengan cara dikira-kira karena pada setiap bangunan bagi/sadap terdapat 3 kondisi : Pintu pengatur baik, bangunan ukur rusak Pintu pengatur rusak, bangunan ukur baik Pintu pengatur dan bangunan ukur sama-sama rusakSeluruh saluran sekunder yang tercover oleh saluran Induk Utara kapasitasnya sudah tidak sesuai lagi. Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya, kondisi saluran ini akibat dari kurangnya pemeliharaan. Dalam pekerjaan Review Desain, semua pintu ukur Romijn yang terdapat pada SI Utara diganti dengan pintu sorong sebagai pengatur dan bangunan ukur ambang lebar.

1.2.3 Pembagian, Pengaturan Dan Pengukuran AirPembagian air merupakan realisasi dari ketetapan-ketetapan yang berlaku sehingga pemanfaatan air harus sesuai dengan kebutuhan. Maka untuk mengetahui jumlah air yang disuply perlu dipasang alat ukur pada bangunan pengambilan baik pada bangunan bagi maupun pada bangunan sadap. Alat ukur yang ada di lapangan adalah Pintu Romijn sebagai pintu pengatur dan pengukur yang nantinya akan diganti oleh pintu sorong sebagai pintu pengatur dan Bangunan Ukur Ambang Lebar sebagai pengukur. Maka pada pekerjaan review desain, pintu sorong yang ada dan kondisinya baik tetap dipakai. Yang rusak ringan sampai dengan sedang, diperbaiki. Yang rusak berat, diganti dengan yang baru.a) Cara mengoperasikan pintu sorong adalah sebagai berikut: Seperti kita ketahui bahwa debit air di saluran selalu mengalami fluktuasi disebabkan oleh pemberian air yang diterima dan pengaruh curah hujan yang turun di bagian hulu dan air hujan yang masuk dari kanan dan kiri saluran. Bila debit air yang mengalir melebihi debit maksimum yang dibutuhkan, daun pintu sorong diturunkan sampai elevasi air setinggi batas yang ditentukan yang diberi tanda pada papan duga air (peilschaal) yang terletak di bagian hulu bangunan ukur, sebab bila tidak dibatasi akan menyebabkab banjir pada petak sawah yang dimaksud. Bila debit yang ada kurang dari yang dibutuhkan, maka pintu sorong bisa dibuka secara maksimum.b) Cara Pemasangan Skot BalkSeperti halnya pintu sorong, sckotbalk digunakan untuk mengatur ketinggian muka air, tetapi sckotbalk digunakan bukan pada bagian pengambilan (intake) tapi pada bagian yang menerus pada bangunan bagi atau bangunan sadap. Untuk mengira-ngira ketinggian sckotbalk yang harus dipasang disesuaikan dengan debit yang akan dialirkan diatas sckotbalk tersebut. Biasanya ketinggian air normal sudah diberi tanda pada tembok tegak di udiknya.

1.3. CARA PEMELIHARAANPekerjaan pemeliharaan baik berupa pencegahan maupun penanggulangan akan dilaksanakan secara terus menerus selama jaringan irigasi itu dimanfaatkan. Hal-hal yang menyangkut terjadinya kerusakan berat atau ringan pada jaringan irigasi tergantung pula pada cara pengoperasian maupun konstruksinya.Dengan melihat uraian diatas bisa disimpulkan bahwa fungsi pemeliharaan adalah untuk menjaga kelestarian dari bangunan yang ada agar bisa bermanfaat sesuai dengan umur konstruksi yang direncanakan.

1.3.1 Ruang LingkupKegiatan pemeliharaan adalah usaha yang harus dilaksanakan secara teratur dan terus menerus untuk menjamin kelelamatan dan kelestarian jaringan irigasi sehingga operasi jaringan tersebut tetap dapat dijalankan dengan baik bahkan dapat lebih ditingkatkan lagi.Ruang lingkup usaha pemeliharaan meliputi kegiatan-kegiatan: Perbaikan dan penyempurnaan Perawatan Pengamanan Penelitian dan persiapan untuk pengembangan lebih lanjut atas obyek yang dipelihara1.3.2 Perbaikan Dan PenyempurnaanPada jaringan irigasi yang telah selesai dibangun seringkali terjadi adanya kekeliruan dan kekurangan. Hal ini terjadi akibat dari kesalahan perencanaan maupun akibat kelalaian dalam pelaksanaan atau kurang lengkapnya data penelitian sebelumnya. Tidak jarang bahwa kesalahan maupun kekurang sempurnaan tersebut baru dapat diketahui setelah dioperasikan cukup lama misalnya tembok sayap yang kurang panjang, kurang dalam atau kurang besar, koperan kurang dalam dan lain-lain.Kesalahan dan kekurang sempurnaan tersebut harus diperbaiki dan disempurnakan dalam bentuk pemeliharaan.1.3.3 PerawatanYang dimaksud dengan perawatan adalah usaha untuk menjamin kelestarian jaringan baik fungsi maupun fisiknya. Ini berarti bahwa pekerjaan perawatan dimaksudkan untuk mencegah kemunduran (degradasi) jaringan agar potensi irigasinya tetap dapat dipertahankan.1.3.4 PengamananUsaha pengamanan terutama ditujukan untuk melindungi keselamatan terahadap kemungkinan terjadinya pengrusakan, penyalah gunaan atau gangguan lain oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab misalnya penggerogotan kaki tanggul untuk perluasan sawah, penanaman lereng tanggul, pencurian suku cadang pintu dan lain-lain.Tidak kalah pentingnya adalah usaha pengamanan untuk menjaga keselamatan manusia maupun binatang, misalnya pemagaran bangunan-bangunan yang berbahaya.1.3.5 Penelitian Dan Persiapan Untuk PengembanganUsaha ini terutama didorong oleh rasa tidak puas dan keinginan lebih maju, keadaan lebih baik, serta untuk memenuhi perkembangan dan kemajuan teknologi, baik bidang sumber daya air maupun bidang pertanian. Untuk itu perlu dilakukan observasi atas kadaan yang berjalan serta pengumpluan data dasar dan data penunjang untuk merumuskan peningkatan dan pengembangan jaringan yang telah ada. Untuk Jaringan Irigasi Induk Utara, pengembangan sudah sulit dilakukan. Yang ada malah penyusutan. Terutama pada luasan petak tersier yang bermutasi ke perumahan dan infra struktur lainnya.

1.4. JENIS PEMELIHARAAN DAN KEPENTINGANNYABerdasarkan frequensi pelaksanaan, kepentingannya dan tingkat kesulitannya, pekerjaan pemeliharaan dapat dibagi dalam 4 katagori, yaitu: Pemeliharaan rutin Pemeliharaan berkala Pemeliharaan darurat (insidentil) Perbaikan / penyempurnaan1.4.1 Pemeliharaan RutinPemeliharaan rutin adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara teratur sepanjang tahun. Hal ini bermanfaat sekali darisegi biaya karena kerusakan- kerusakan ringan yang diketahui lebih dini dapat segera diperbaiki untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar dimana perbaikannya memerlukan biaya yang lebih besar.Tabel 1.1 Jenis Pekerjaan Pemeliharaan Pada Saluran

KegiatanLokasiDikerjakan oleh

Pencabutan rumput yang- Pada tanggul- Penjaga bendung

tinggi (alang-alang dsb)- Pada alur air- Penjaga pintu

- Pada pasangan- Mandor saluran

- Di sekitar bangunan- Pekerja

Pemangkasan/pembabatan- Pada tanggul- pekerja

rumput- Pada saluran (tebing sebelah dalam)

Pembersihan sampah/bahan terapung- Pada alur air / saluran- Pada bangunanbangunan- pekerja

Perbaikan longsoran kecil- Saluran pembawa- Mandor saluran

pada tanggul / lereng- Saluran pembuang- Pekerja

Pencegahan rembesan dan- Pada tanggul- Penjaga bendung

bocoran- Pada lapisan / lining- Penjaga pintu

- Pada bangunan ukur- Mandor saluran

- Pekerja

Uraian Pekerjaan1. Perawatan SaluranPada umumnya perawatan saluran terdiri dari pekerjaan: Pembabatan rumput Pembersihan kotoran dan tanaman air di dalam saluran PemeLiharaan tebing saluran Pencegahan rembesan dan bocoran Pembersihan lumpur Pencabutan alang-alang dan semak belukar lainnya Perawatan pelindung tebing (Linning)

a) Pembabatan Rumput Pembabatan rumput perLu diLakukan terus menerus untuk: Mengetahui adanya cacat yang mungkin terjadi pada tanggul dan lereng saLuran misalnya lubang-lubang binatang (tikus, ular rayap, kepiting dll), longsoran/erosi tebing dan lain-lain. Mencegah tumbuhnya pepohonan, semak-semak dan tumbuh tumbuhan lain yang bisa merusak tanggul dan lereng saluran. Menghindarkan adanya sarang binatang perusak/pengganggu. Mencegah menjalarnya rerumputan ke profil basah sa\luran yang menyebabkab berkurangnya kecepatan arus air.b) Pembersihan Kotoran Dan Tanaman Air Di Dalam Saluran Sampah atau kotoran yang hanyut pada saluran apabila tersangkut pada lereng atau dasar saluran, demikian pula tumbuh-tumbuhan air (kangkung, teratai, talas dll) yang tumbuh baik pada lereng maupun dasar saluran akan mengundang terjadinya endapan lumpur pada tempat tersebut disamping memperkecil profil basah saluran. maka kotoran, sampah dan tumbuh-tumbuhan air ini secara terus menerus harus dibersihkan.Pekerjaan pembersihan ini sebaiknya di Lakukan bersama-sama atau merupakan bagian dari pekerjaan pembabatan rumput.c) Pemeliharaan Tebing SaluranPada tebing saluran yang tidak diberi lapisan pelindung seringkali terjadi longsoran kecil. apabila terjadi longsoran semacam itu maka harus segera diadakan perbaikan dengan cara mengembalikan tanah longsoran ke tempatnya kemudian dipadatkan lalu ditutup dengan gebalan rumput.d) Pencegahan Rembesan Dan BocoranRembesan atau bocoran adalah air saluran yang keluar dari kaki tanggul sebelah luar. bila air yang keluar masih jernih disebut rembesan, tetapi bila air yang keluar sudah keruh disebut bocoran. rembesan tidak mengganggu stabilitas tanggul tetapi mengakibatkan kehilangan air mungkin besar. rembesan bila tidak segera diatasi dapat membesar menjadi bocoran yang dalam waktu singkat dapat menjadi besar dan mengakibatkan bobolnya tanggul. maka sedini mungkin yaitu pada waktu masih berupa rembesan tanggul saluran segera diperbaiki.e) Pembersihan LumpurAkibat pengendapan lumpur pada saluran dan bangunan bagi/sadap maka kapasitas saluran dan debit yang mengalir dari pintu di bangunan bagi/sadap sudah tidak sesuai dengan yang seharusnya. karenanya pembersihan saluran dan bangunan bagi/sadap dari endapan lumpur sangat penting dan harus dilakukan secara kontinyu. kalau tidak maka areal irigasi akan mendapatkan air yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.f) Pencabutan Alang-alang Dan Semak Belukar Lainnya Apabila pada tanggul saluran diketemukan tumbuhnya alangalang dan semak belukar harus segera dicabut dan dibuang. Setelah pencabutan kerusakan yang terlihat pada tanggul dan lereng seperti longsoran, lekukan, harus segera diperbaiki.g) Perawatan Pelindung TebingTanggul dan lereng saluran diluar penampang basah perlu ditanami rumput yang baik (gebalan rumput) yaitu jenis rumput yang akarnya rapat dan menyebar rata pada seluruh permukaan tanah untuk mencegah erosi akibat air hujan dan menambah stabilitas lereng. Rumput jenis ini dapat tumbuh dengan baik apabila tidak terdesak oleh tumbuh-tumbuhan jenis lain yang mempunyai akar yang lebih kuat dan lebih dalam. Maka untuk melindungi rumput pelindung tebing tersebut tanggul dan lereng saluran harus dibersihkan secara periodic dari alang-alang dan semak belukar.2. Perawatan Bangunana) Pembersihan bangunan ukurb) Pembersihan kotoran/sampah di depan pintu ukurc) Pembersihan kotoran/sampah di bagian udik suatu bangunan seperti talang, syphon, gorong-gorong dan lain-lain.d) Memasang gebalan rumput di bagian tanah serta di atas muka air tertinggi pada bangunan.e) Pembersihan endapan/lumpur di dalam kolam penenang pada bang. ukur.1.4.2 Pemeliharaan BerkalaPemeliharan berkala adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan satu atau dua kali dalam setahun yang biasanya dilakukan pada waktu pengeringan. Pemeliharaan berkala biasanya mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada pemeliharaan rutin dengan volumepekerjaan dari sedang sampai besar seperti pengerukan dasar saluran, perbaikan tanggul yang longsor/terkikis, perbaikan dan penggantian pintu.Sifat dari pemelihaaan berkala adalah: Memerlukan pengukuran dan perencanaan teknis Memerlukan tenaga terampil dan peralatan khusus Pekerjaan yang dilakukan berada dibawah permukaan air sehingga pelaksanaan dilakukan bersamaan dengan pengeringan Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan lebih lama dari pemeliharaan rutin1.4.2.1 Uraian Pekerjaan1) TanggulTanggul saluran yang sudah lemah akibat longsornya mercu tanggul dan terkikisnya kaki tebing tanggul memerlukan pemeliharaan berkala. Pekerjaan pemeliharaan berkala pada tanggul terdiri dari: - Menutup bocoran yang disebabkan pengambilan air secara liar Menutup lubang-lubang diatas mercu tanggul dengan tanah, memadatkann- nya sehingga menjadi rata kembali Mengembalikan profil tanggul pada keadaan semula Memulirkan alur air pada keadaan semula Menanggulangi rembesan/bocoran yang2) Pembersihan LumpurPembersihan lumpur diperlukan untuk: Mempertahankan kapasitas/daya tampung saluran sesuai dengan rencana sehingga areal irigasi dapat dilayani seluas-luasnya. Mempertahankan profil saluran-ukur yaitu saluran saluran antara pintu dan bangunan ukur, guna menjamin akurasi hasil pengukuran debit.3) Penanggulangan Rembesan Cara untuk menanggulangi rembesan: Kepraslah mercu tanggul dengan tumbuh-tumbuhannya Galilah lubang sempit dengan alat galian seperti bor pengambilan tanah, pada tengah-tengah tanggul tumbuk/timbris Padatkanlah tanah di dasar lubang dengan alat, lapis demi lapis sampai lubang terisi penuh ke permukaan mercu tanggul (sesuai dengan tinggi mercu tanggul semula). Terakhir mercu tanggul ditutup lagi dengan lempengan/gebalan rumput.4) Pintu AirPemeliharaan berkala pada pintu air, terdiri dari : Pengecatan, untuk melindungi pintu agar tidak korosi (karatan). Yang perlu sekali adalah yang berada dibawah permukaan air, karena bagian ini yang paling mudah terkena korosi. Pengecatan pada bagian bawah yang terkena air harus lebih sering dilakukan daripada bagian di atas permukaan air (bingkai/kusen). Perbaikan daun pintu, stang ulir, mur kuningan. Daun pintu dari kayu bisa diperbaiki atau diganti. Pembersihan sponing agar pintu bisa dibuka dan ditutup sepenuhnya. Perbaikan balok sekat Perbaikan atap rumah putus Perbaikan perapat air (water seal) dan ambang pintu untuk mengurangi bocoran dari daun pintu.5) Bangunan UkurPemeliharaan berkala pada bangunan ukur antara lain: Perawatan alat ukur Perawatan peil skal (papan duga air)6) Pasangan Batu Perawatan pasangan batu yang tepat waktu, penting untuk mempertahankan kondisi bangunan.Pekerjaan perawatan pasangan batu meliputi: Mengulang siaran untuk menutupi retak-retak Membersihkan pasangan batu, menutup lobang / rongga di belakangnya dan mengganti pasangan batu yang rusak. Memperbaiki pasangan yang volumenya kecil Memperbaiki plesteran.7) Lain-Lain Untuk bangunan rumah / kantor Mengecat bagian-bagian yang diplester, bagian dari beton, kayu, besi Memperbaiki bagian yang rusak Untuk Jembatan Mengecat bagian dari besi / baja / kayu Untuk bangunan yang berpagar Memperbaiki pagar dan pintunya.

1.4.3 Pemeliharaan Darurat (insidentil)Pekerjaan pemeliharaan darurat dilakukan secara insidentil yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dengan maksud untuk menghindarkan kerusakan yang lebih besar dan memfungsikan jaringan irigasi yang mengalami kerusakan. Pada umumnya hasil pekerjaan bersifat sementara dan waktu untuk pelaksanaan pekerjaan relative singkat. Pemeliharaan/perbaikan darurat ini biasanya dilakukan setelah adanya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa, banjir, putusnya tanggul dan lain-lain yang mengakibatkan terganggunya pengoperasian jaringan irigasinya.a) Persiapan Menghadapi BanjirMenjelang musim hujan perlu dipersiapkan bahan, peralatan serta perlengkapan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam banjir.Tindakan persiapan yang perlu disediakan antara lain:1) Karung plastik, disediakan/disimpan dekat, pada tempat-tempat yang diperkirakan akan terjadi bencana (daerah rawan bencana).2) Kayu dolken untuk pembuat kisdam yang dibuat runcing dahulu.3) Bronjong kawat4) Peralatan transportasi dan komunikasi5) Peralatan keselamatan kerja dan peralatan kerja para petugas6) Peralatan mekanis / alat besar dalam kondisi siap pakai7) Kesiap siagaan semua komponen bangunan air seperti pintu intake, pintu pembuang/penguras dan lain-lain dalam kondisi bai k8) Kesiapsiagaan petugas pengendalian dan penanggulangan bencana9) Koordinasi Satkorlak Bencana Alam

b) Pengamanan Terhadap Bahaya Banjir1) Pengamanan Tanggul Penimbunan permukaan tanggul yang mengalami\ penurunan Penambahan tanggul yang menipis2) Sungai / SaluranPada prinsipnya harus dibebaskan dari segala sesuatu yang menghambat aliran seperti penyempitan profil akibat sampah, keramba ikan, perendaman kayu dsb.3) Bangunan / Sarana Pengendali BanjirPerbaikan pintu katup bangunan pelimpas dan sarana pengatur aliran banjir, saluran pembuang / drainage.c) Penanggulangan Bencana BanjirPenanggulangan bencana banjir dilakukan setelah bencana itu terjadi, baik berupa genangan cileuncang maupun genangan akibat limpasan atau bobolan.Dalam penanggulangan bencana banjir diperlukan keterampilan dan tindakan yang cepat. Disamping itu kepanikan harus dihindari.d) Pekerjaan Perbaikan DaruratPekerjaan perbaikan darurat ini banyak macamnya tetapi pada umumnya terdiri dari pekerjaan perbaikan tanggul yang putus dan perbaikan kerusakan bangunan.1.4.4 Perbaikan / PenyempurnaanUntuk membuat program pekerjaan ini perlu dilakukan pemeriksaan berkala yang mencakup pengukuran, penelitian dan pengecekan untuk mengetahui akan terjadinya kerusakan pada jaringan irigasi.1.4.5 Persiapan PemeliharaanDalam persiapan pemeliharaan yang dilakukan adalah mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan aspek-aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan dari pekerjaan pemeliharaan. Pekerjaan pemeliharaan harus dilakukan secara sistimatis mengikuti urutan perencanaan, pelaksanaan/pengawasan dan pelaporan. Perencanaan pemeliharaan harus dibuat pada tahun anggaran sebelumnya. Pengalokasian dana disusun tidak didasarkan pada luas areal irigasi dan klasifikasinya tetapi pada kebutuhan pekerjaan pemeliharaan yang akan dilaksanakan. Kebutuhan pemeli haraan disusun berdasarkan identifikasi yang diperoleh dari inspeksi secara teratur dan diikuti dengan pengukuran dan perencanaan yang matang. Adapun pelaksanaannya didasarkanpadaskalaprioritas kepentingannya.1.4.6 Pelaksanaan PemeliharaanProgram pemeliharaan berkala yang di swakelola disusun oleh Seksi Pengairan per wilayah kepengamatan sesuai dengan hasil laporan usulan pekerjaan. Untuk pekerjaan yang mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dengan volume pekerjaan yang lebih besar bila dilaksanakan dengan cara swakelola, maka pekerjaan ini dimasukan ke dalam program pemeliharaan berkala yang dikontrakan.Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan tiga cara, yaitu :a) Dilaksanakan sendirib) Dikerjakan dengan swakelolac) DikontrakkanPelaksanaan pekerjaan pemeliharaan akan diuraikan secara rinci dalam buku Pedoman O&P.1.4.7 Usulan Cara Pelaksanaan Pemeliharaan RutinPekerjaan pemeliharaan rutin diusulkan untuk dikerjakan secara swakelola mengingat pekerjaannya sederhana, tidak diperlukan tenaga ahli dalam penangannya serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas sumber daya yang tersedia.1.5. ORGANISASI O&PPada bab ini akan dibahas organisasi O&P, tugas dan tanggung jawab berbagai tingkat pegawai di Kepengamatan Rentang, Seksi Pengairan Rentang.Untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman terhadap konsep-konsep O&P yang terbaru pada jajaran pelaksanaan O&P di lapangan, perlu diadakan penataran. Hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pegawai yang ada.1.5.1 Personil Pengelola O&P & Fasilitas PendukungDari data yang diperoleh, jumlah personil dan fasilitas pendukung yang mengelola O&P di jaringan SI Utara yang masuk pekerjaan ini bisa dilihat pada buku O&P yang diserahkan tersendiri.1.5.2 Batas KerjaWilayah kerja Kepengamatan yang termasuk pekerjaan ini adalah Saluran Induk SI Utara beserta dengan cabang-cabangnya (sesuai dengan hasil updating).1.6. PELAKSANAAN O&PPelaksanaan O&P memerlukan suatu struktur yang diuraikan dengan jelas mengenai tugas dan tanggung jawab tertentu pada tingkat manajemen. Diusulkan agar diberikan tugas dan tanggung jawab pada tingkat yang lebih bawah. Bila struktur yang baru mulai berlaku harus diambil langkah untuk menjamin sebagian besar O&P disentralisasi pada kantor Seksi dan kantor Pengamat mengingat kedua kantor tersebut setiap harinya lebih banyak terlibat dengan situasi lapangan dan harus secepatnya mampu melaksanakan ketentuan operasi dan perbaikan pemeliharaan sebagaimana dituntut di lapangan.Tugas Pengamat secara garis besarnya adalah sebagai berikut: pelaksanaan operasi jaringan operasi perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan rutin koordinasi dan bimbingan terhadap P3APada kantor Pengamat diusulkan agar ada personil khusus yang menangani masalah-masalah adiministrasi dan teknis mengingat dalam sistim O&P yang ada dan yang diperkenalkan sekarang dituntut laporan-laporan untuk O&P dan laporan pelaksanaan fisik di lapangan dari mulai tingkat Juru Pengairan sampai dengan Pengamat Pengairan.Tugas Bagian Pemeliharaan adalah:1. Membuat program pemeliharaan dan perbaikan saluran, bangunan air dan bangunan fasilitas lainnya.2. Mengadakan survey, pengukuran dan perencanaan saluran dan bangunan yang perlu perbaikan serta menyusun jadwal perencanaan pemeliharaan per tahun dan lain-lain.3. Merencanakan, menggambar dan membuat rencana anggaran biaya untuk sarana dan prasarana irigasi4. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan saluran dan bangunan di lapangan termasuk penyediaan blangko-blangko laporan.5. Menyusun dalan Daftar Isian Barang (DIB)6. Melaksanakan aktifitas lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.7. Mengadakan penelitian, pengawasan san penyusunan laporan mengenai kondisi, mengklarifikasi serta menginventarisir kerusakan jaringan dan bangunan fasilitasnya, baik dari gangguan atau pengrusakan hewan, alam, manusia atau factor lainnya.Dari uraian diatas sangat jelas bahwa pekerjaan O&P tidak bisa terlaksana dengan baik tanpa dukungan dari tenaga administrasi dan teknik. Pengamat tidak mungkin mengerjakan sendiri bidang administrasi, administrasi teknik yang menyangkut pembinaan tersier, urusan tanaman, data air, pengoperasian irigasi, pemeliharaan, inventrisasi, pengawasan perencanaan dan dokumentasi tanpa tambahan tenaga untuk menanganinya.