oodinium.doc
description
Transcript of oodinium.doc
oodinium
Oodinium sp. merupakan jenis Flagellata yang masuk kategori protozoa,tetapi
beberapa sumber mengatakan bahwa Oodinium sp.ini masuk kategori algae
karena memiliki klorofil (Anonim*^ 2011). Oodinium sp. merupakan salah satu
parasit yang sering menyerang pada kondisi ikan yang sedang stress. Oodinium
sp. dapat menyerang ikan air tawar maupun laut, dimana untuk air tawar
disebabkan oleh Oodinium pilularis atau Oodinium limneticum dan untuk ikan air
laut disebabkan oleh Oodinium ocellatum. Oodinium akan mencari ikan sebagai
inang dengan segera, karena Oodinium akan mati dalam waktu 24 jam jika tidak
menemukan inangnya. Oodinium akan menempel pada ikan dengan menggunakan
flagellum yang kemudian akan membentuk batang (kaki) penghisap yang masuk
ke dalam kulit dan selaput lendir pada insang ikan. Batang (kaki) penghisap ini
akan merusak sel-sel disekitamya dan menghisap nutrisi pada daging ikan (inang)
sebagai makanannya (Anonim** 2011).
Gejala klinis pada Oodinium di mulai dari sirip ikan, tahapan lebih lanjut akan
terlihat seperti memakai bedak atau bertaburan tepung, ini yang disebut velvet.
Pada tahapan berikutnya, potongan sisik atau kulit dari ikan akan terkelupas, pada
mata akan terlihat adanya selaput seperti kabur dan kemudian menyerang seluruh
bagian tubuh (Anonim^ 2011). Sedangkan Kabata (1985), menjelaskan bahwa
infeksi Oodinium sp. disebabkan karena penetrasi akan rizoid ke sel epitel inang,
sehingga menyebabkan nekrosis, pendarahan dan mengalami infeksi sekunder
oleh bakteri dan jamur.
Tanda-tanda klinis
Ikan yang terinfeksi berat tampak keruh bagian sisiknya (velvet) yang ditandai
dengan adanya produksi mukus berlebihan. Parasit juga ditemukan pada bagian
insang. Ikan terinfeksi kadang-kadang menggosokkan badannya pada benda yang
ada dalam wadah. Selain itu ikan juga berenang pada permukaan air dan tingkah
laku berenang yang tidak normal serta malas bergerak meskipun dikagetkan.
Efek pada Inang
Parasit dapat menyebabkan morbidity dan mortality pada inang ikan air laut
maupun ikan air payau. Infeksi berat dapat menyebabkan kematian dalam waktu
setengah hari. Perubahan histopathology yang tampak pada insang terinfeksi
adalah terjadinya disintegrasi pada insang, hyperlasia epithel insang yang berat
dan sel mukus berkurang atau tidak ada sama sekali. Efek pada inang
kemungkinan diperparah oleh adanya toksin yang dapat dikeluarkan oleh
golongan parasit ini.
Morphology parasit dan siklus hidup
Bentuk dewasa parasit ini adalah trophont pada kulit atau epithelium insang.
Trophont memiliki stalk yang menonjol yang dilengkapi dengan holdfast yang
membuat parasit dapat melekat pada jaringan inang dan menyerap nutrient dari
inangnya. Trophont berbentuk seperti buah pear atau lonjong dan panjangnya bisa
mencapai 350 μm, dindingnya terdiri atas selulosa yang mengandung theca. Pada
ujung bagian bawah mengandung alat melekat yang mengandung banyak rhizoid
berbentuk fili, serta stomopode yang berfungsi untuk menyerap makanan. Setelah
makan, trophont terlepas dari jaringan inang, melepaskan stomopode dan
rhizoidnya membentuk tomon. Pembelahan yang terjadi pada cysta tomon
menghasilkan dinospore yang jumlahnya bisa mencapai 256. Dinospore memiliki
panjang 8-13.5 μm dan lebar 10 – 12.5 μm. Dinospore memiliki flagella dan
merupakan fase berenang aktif dari oodinium. Setelah mencapai inang akan
berubah menjadi fase trophont.
Parasit Nutrisi dan physiology
Parasit memiliki rhizoid sebagai alat untuk melekat pada inang tetapi tidak
berfungsi untuk menyerap makanan. Stomopode mungkin sebagai sumber enzim
pencernaan yang diinjeksikan pada sel inang atau dapat berfungsi sebagai tentake
makanan yang mengumpulkan fragmen-fragmen sel yang menjadi rusak akibat
aktivitas pergerakan dari rhizoid. Parasit juga dapat menyerap nutrien dari
lingkungannya. Untuk mempertahankan kehidupannya pada inang, parasit
melakukan regulasi terhadap pertukaran ion dengan lingkungan, terutama ion K+
dan Na+. Diagnosis Pemeriksaan dengan mikroskop terhadap insang dan kulit
ikan akan nampak adanya parasit yang berbentuk seperti buah pear.
Pencegahan dan kontrol
Siklus hidup parasit ini memerlukan waktu satu minggu, dengan kapasitas
reproduksi yang sangat tinggi, sehingga control terhadap parasit ini harus sesegera
mungkin. Trophont dan tomon merupakan fase yang sangat resistant terhadap
berbagai jenis obat-obatan dan bahan kimia. Berikut cara pencegahan yang dapat
dilakukan; gunakan saringan pasir dan radiasi ultraviolet sebelum air digunakan,
lakukan disinfeksi terhadap fasilitas budidaya dengan pengapuran, lakukan
karantina terhadap ikan baru,memandikan ikan terinfeksi pada air tawar,
memberikan CuSO4 0.75 ppm selama 5 – 6 hari, formalin 25 ppm ditambah 0.1
ppm malachit green selam 1 hari, formalin 100 – 300 ppm selama 10 menit.
Cek juga alam ini ya!!
http://www.jelambaraquaticlife.com/fish_diseases_flagella_tes_velvet.htm
terimakasih !!