Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

9
PRAKTIKUM AUDITING PENUGASAN 1 KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Adi Susilo dan Rekan Kasus Pendahuluan: Memahami Profil KAP Disusun oleh: Onwardani Retrianti Ayu Esthika 125020301111037 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

description

Tugas praktikum audit tgl 21 sept 2015

Transcript of Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

Page 1: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

PRAKTIKUM AUDITING

PENUGASAN 1

KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Adi Susilo dan Rekan

Kasus Pendahuluan: Memahami Profil KAP

Disusun oleh:

Onwardani Retrianti Ayu Esthika

125020301111037

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

Pertanyaan Diskusi

1. Sebutkan tugas utama dari masing-masing posisi pada tim perikatan audit yang dibentuk oleh KAP adi susilo dan rekan untuk menyelesaikan setiap penugasan audit (Partner, manajer, senior auditor dan staf auditor)?

Partner:1. Mengorganisir, mengimplementasikan dan mengontrol sistem pengendalian mutu

KAP (perekrutan karyawan dan pelatihan awal bagi karyawan baru, upaya pengembangan kemampuan profesional dan pelatihan teknis yang dimiliki oleh karyawan, penerimaan dan sebagai kepala tim dalam memberikan persetujuan serta keberlanjutan klien dan penyusunan perikatan audit)

2. Penetuan promosi jabatan karawan KAP3. Menentukan penunjukan personil untuk setiap penugasan audit sesuai dengan

pengalaman profesional dan pelatuhan teknis yang dimiliki oleh karyawan yang ditunjuk.

4. Sebagai penanggung jawab, pengambilan keputusan dan otorisasi pada laporan audit selama kegiatan audit berlangsung

Manajer1. Menyusun prosedur audit, program audit, meriview hasil audit serta melakukan

evaluasi terhadap kinerja auditor senior maupaun staf auditor,2. Melakukan prosedur dalam audit dan menjamin terciptanya pengawasan yang

memadai. Senior Auditor

1. Melakukan supervisi pelaksanaan program audit dan penyusunan kertas kerja dengan staf auditor yang disusun oleh manajer

2. Melakukan koordinasi pelaksanaan program audit dengan manager3. Melakukan diskusi/review dengan staf auditor mengenai temuan temuan audit dan

alternative prosdur Staf Auditor

1. Mengumpulkan serta mengevaluasi kecukupan bukti audit sesuai dengan program audit

2. Melakukan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan yang sesuai dengan proram audit

3. Menyusun data dan kelengkapan kertas kerja untuk selanjutnya di review dan diperiksa oleh senior auditor.

2. Sebutkan masing-masing tujuan dari dimilikinya partner-in-charge dan consulting partner dalam setiap perikatan audit? Apakah menurut anda merupakan hal yang penting bagi KAP melakukan rotasi partner untuk setiap klien yang berbeda secara peridik? Jelaskan pendapat anda!

Page 3: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

Tujuan Partner-in-charge:1. Sebagai ketua tim dalam kegiatan

perikatan audit serta memberikan pertimbangan untuk menerima dan menolak perikatan audit

2. Membantu dalam pengambilan keputusan selama proses audit untuk client dilakukanclient

Consulting partner1. Memberikan rekomendasi dan review

atas laporan audit2. Memberikan nasihat mengenai jenis

klien yang akan ditangani

Inti Tujuan dari partner in charge dan consulting partner menyetujui pelaksanaan perikatan audit secara bersamaan dan terlaksananya check and balance sehingga tercipta pengawasan yang memadai dan tetap terjaganya kompetensi dalam aktivitas audit.

Dalam sebuah aktivitas audit penting bagi KAP untuk melakukan rotasi partner untuk setiap klien yang berbeda secara periodik. Karena,

1. Mengacu pada seksi 203 dari Sarbanes Oxley yang menyatakan bahwa: “It should be

unlawful for a registered public accounting to provide audit services to an issuer if

the lead (or coordinating) audit partner, or the audit partner responsible for

reviewing the audit, has performed audit services for that issuer in each of the 5

previous years of that issuer”. Dengan demikian, sebuah kantor akuntan publik hanya

boleh menugaskan satu orang partner untuk memimpin audit di satu klien yang sama

selama lima tahun berturut-turut. Aturan ini muncul sebagai bentuk reaksi atas

terjadinya kasus Enron dengan KAP besar yaitu Andersen. Aturan pergantiannya ini

juga diberlakukan di Indonesia sejak tahun 2003.

2. Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor akuntan dan

partner audit diberlakukan secara periodik. Peraturan tentang pergantian ini sudah

muncul pada tahun 2002 dalam bentuk keputusan Menteri Keuangan. Di dalam pasal

6 ayat 4 Keputusan Menteri Keuangan no. 423 tahun 2002 tersebut dikatakan bahwa: 

Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat

dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh

seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.

3. Auditor baru harus melakukan pemahaman baru atas aspek bisnis klien. Jika auditor

tidak mengetahui bisnis klien dan reputasi klien di masa lalu, maka ia akan lebih

berhati-hati dalam mengaudit klien yang baru.

4. Auditor harus mempertahankan independensi dalam penugasan. Akan wajar jika

independensi auditor diragukan jika ia memiliki tenure yang makin panjang pada satu

klien. Sehingga adanya aturan rotasi yang membatasi masa tugas auditor akan

ketergantungan auditor terhadap klien menjadi terbatas dan kemungkinan pelanggan

independensi juga akan menurun.

Page 4: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

3. Menurut anda apakah kegiatan marketing yang dilakukan KAP untuk menambah akuisis klien baru tidak bertentangan dengan prinsip independensi? Haruskah manajemen menunjuk seorang auditor secara khusus untuk kegiatan akuisisi klien baru seperti kegiatan marketing tersebut diatas?Tidak bertentang, karena kegiatan marketing tidak bertentangan dengan prinsip

independensi apabila kegiatan marketing hanya digunakan untuk memperkenalkan KAP. Dan juga oleh IAI kegiatan seperti advertensi sudah tidak dilarang yang diatur dalam Etika Profesi 502 tahun 2000.

Jika dalam suatu kegiatan perusahaan, manajemen membutuhkan auditor yang memiliki pemahaman dalam kegiatan akuisi maka hal tersebut perlu untuk dilakukan. Harus membertimbangkan biaya dan keuntungan yang didapat. Jika biaya yang dikeluarkan lebih banyak lebih baik tidak perlu.

4. KAP yang lebih besar telah mengakuisisi banyak KAP kecil. Mengapa organisasi besar mempertimbangkan untuk mengakuisisi KAP seperti KAP adi susilo dan rekan? Apa keuntungan yang nantinya bisa diperoleh KAP menengah kebawah semacam KAP Adi Susilo dan Rekan ketika bersedia diakuisis oleh KAP besar?Apakah menurut anda semua bentuk penggabungan usaha ini baik untuk profesi audit?KAP yang lebih besar tentu memiliki standar dalam mengakuisisi beberapa KAP kecil.

Mereka mengakuisi dengan berbagai macam faktor, salah satunya:1. Dalam proses pengauditan terhadap klien, KAP kecil mempunyai pengalaman yang

lebih daripada KAP yang akan mengakuisisnya. Karena scope yang di audit serta belum pernahnya KAP besar memegang proses pengauditan seperti pada UMKM. Hal ini berbeda dari KAP yang akan mengakuisisinya. Dan karena pengalaman dan track record KAP kecil tersebut membuat KAP lebih besar ingin mengakuisisi.

2. Dari pengalaman yang dimiliki KAP kecil, KAP besar ingin mendapatkan pengalaman serta dapat mengekspansi klien yang jauh lebih banyak (luas). Tidak hanya mengekspansi klien yang memiliki skala yang lebih besar namun mengkspansi klien unit bisnis kecil yang mempunyai kelebihan dari segi kuantitas perusahaan yang jauh lebih banyak daripada perusahaan besar.

3. KAP kecil memiliki klien dengan budaya yang ada di indonesia. Hal ini membuat KAP besar yang kebanyakan adalah KAP asing pemahaman akan budaya di indonesia tidak begitu baik. Dengan mengakuisisi beberapa KAP kecil (lokal) dapat mempermudah untuk urusan tersebut. Etika bisnis pada daerah tersebut.

Akan ada keuntungan dan kekurangan yang didapat KAP kecil jika diakuisisi oleh KAP besar yakni, akan mendapatkan pengalaman baru yang lebih besar karena mungkin terdapat klien baru yang akan ditangani dan memiliki permasalahan yang belum didapat pada saat pengauditasn sebelumnya. Ketika KAP kecil diakuisisi maka mereka harus memakai Standar atau kebijakan yang dipakai oleh KAP yang telah mengakuisisnya. Jadi terdapat jaminan mutu yang lebih baik yang ada di KAP kecil. Adanya jaminan mutu akan mengakibatkan perubahan budaya organisasi yang akan ditinggalkan.

Baik tidaknya Penggabungan usaha untuk profesi audit tergantung kebutuhan masing-masing KAP dan kontens proses audit yang dilakukan.

Page 5: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

4. Menambah pegawai5. Nama dari kap kecil terangkat dan menjadikan client bertambah6. Menambah jenis jasa yang diberikan ketika mendapatkan client yang berbeda jenis

usahanya7. Peningkatan standarisai

8. Dalam kasus disebutkan bahwa selama periode sibuk, individu seringkali berpindah tempat ke area yang berbeda, contohnya dari jasa konsultasi ke jasa audit. Apakah akan muncul permasalahan akibat aktivitas tersebut di dalam perusahaan?

Dalam kasus seperti diatas perpindahan tempat yang berbeda akan memiliki permasalahan. Seperti: inidividu yang menangani serta paham jasa konsultasi akan sedikit beradaptasi ketika berpindah ke jasa audit. Hal ini mengakibatkan kurang terpesialisasi kemampuan yang dimilikinya. Tetapi ada keuntungan yakni individu dapat belajar tentang jenis jasa lainnya dan memahmi model jasa.

Tidak boleh apabila individu mengerjakan jasa konsultasi dan jasa audit karena 2 jenis jasa tersebut dalam pekerjaan harus dipisahkan.

Page 6: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

Latian

1. Anda diminta untuk meriview sistem pengendalian mutu yang dimilki oleh KAP Adi Susilo dan Rekan saat ini. Dalam mereview sistem pengendalian internal anda disarankan mendasarkannya dengan pernyataan standar pengendalian mutu (PSPM) yang dikeluarkan oleh komite SAP. Dari uraian diatas, apa kesimpulan ang bisa anda peroleh terkait dengan kualitas sistem pengendalian mutu yang dimiliki oleh KAP? Jika diperlukan informasi tambahan, informas apakah yanganda dapat btuhkan untuk membuat penilaian tersebut? Rekomendasi apa yang anda usulkan untuk perbaikan kebijakan sistem pengendalian mutu yang dimiliki oleh KAP?

1. Menurut Standar Pengendalian Mutu (PSPM No. 1) disebutkan bahwa setiap KAP

diwajibkan menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu, khususnya

mengenai hal-hal berikut: Tanggung jawab kepemimpinan KAP atas mutu, Ketentuan

Etika profesi yang berlaku, Penerimaan keberlanjutan-klien, SDM, Pelaksanaan

perikatan (konsultasi). Dari pembahasan mengenai gambaran umum KAP Adi Susilo

dan rekan terdapat dua poin:

1. Kebijakan pemekerjaan

SDM yang digunakan di dalam melakukan pemeriksaan audit minimal

mempunyai tingkat pendidikan S1 dari perguruan tinggi terkemuka. Hal ini

dilakukan untuk menjamin mutu dari auditor yang melakukan audit.

2. Kebijakan inspeksi

Adanya partner-in-charge yang mempunyai tanggung jawab untuk

melaksanakan pekerjaan (proyek) audit dan membawahi auditor senior yang

juga melakukan review dari hasil pekerjaan auditor junior dan staf.

Rekomendasai dari saya adalah agar KAP tersebut dapat melengkapi syarat-

syarat yang direkomendasikan oleh PSPM sehingga kualitas penugasan

sampai dengan pelaporan audit dapat ditingkatkan.

2. Pada kasus diatas, KAP Adi Susilo dan Rekan sedang mempertimbangkan penerimaan klien yang berstatus perusahaan publik. Langkah-langkah spesifik apa yang harus diambil oleh perusahaan sebelum menerima klien perusahaan publik yang akan diaudit? Sesuaikan jawaban anda dengan ketentuan yang diatur oleh Sarbanes-Oxey Act

Page 7: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037

Perusahaan publik, sesuai dengan peraturan SOX atau Sarbanes Oxley Act yaitu:

1) Mensyaratkan bahwa manajemen “mensertifikasi” kewajaran statemen keuangan

dan pengungkapan yang dimuat dalam laporan berkala, dan statemen keuangan dan

pengungkapan-pengungkapan secara wajar menyajikan dalam segala hal yang

material, operasi dan kondisi keuangan dari issuer.

2) Mensyaratkan manajemen memberikan penilaian pengendalian intern dan auditor

eksternal melaporkan pengendalian tersebut.

3) Mensyaratkan adanya kode etik pejabat (officer code of ethic) untuk perusahaan

publik.

4) Mensyaratkan manajemen melaporkan efektivitas pengendalian intern dan auditor

menyajikannya dalam penilaian manajemen.

Adapun juga langkah yang dipersiapkan dalam menerima klien perusahan publik pada

PSA No. 62, SA seksi 801 yaitu:

1) Pemahaman atas Dampak Peraturan Perundang-Undangan, Auditor harus

memperoleh pemahaman tentang kemungkinan dampak peraturan perundang-

undangan terhadap laporan keuangan yang umumnya diperkirakan oleh auditor

berdampak langsung dan material atas penentuan jumlah yang tercantum dalam

laporan keuangan.

2) Pertimbangan atas Resiko, Sebagai contoh, jika suatu entitas pemerintahan

didesentralisasikan tanpa pemantauan memadai, risiko salah saji material pada

tingkat laporan keuangan dapat meningkat.

Page 8: Onwardani R a E_Kelas CA_Kasus Pendahuluan_125020301111037